Anda di halaman 1dari 4

A.

PROFIL ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 5 Tahun


2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta, Badan Pendidikan dan Pelatihan berubah menjadi
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi DKI dan ditetapkan
berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 257 Tahun
2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia yang berlaku efektif 29 Desember 2016. Selanjutnya dengan regulasi
peraturan restrukturisasi organisasi semakin cepat maka berdasarkan
Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 111 Tahun 2019 tentang
Struktur Organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
DKI Jakarta

Dinas Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Provinsi DKI Jakarta


mempunyai Visi Terdepan Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Bertaraf Internasional dengan Misi :

1. Mengembangkan kapabilitas Sumber Daya Manusia yang berwawasan


global dan berdaya saing

2. Menyelenggarakan pengembangan kompetensi dan sertifikasi sesuai


kebutuhan dan tuntutan terkini

3. Meningkatan sarana dan prasarana bertaraf internasional

4. Menjalin sinergi dan solidaritas dalam organisasi

5. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam dan luar negeri

Kantor BPSDM DKI Jakarta di Gedung Teknis Abd.Muis Jakarta Pusat


Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Pemerintahan Sosial Kultural di Gedung
STIKES Ciracas Jakarta Timur Penyelenggaraan Diklat Fungsional dan
Penjenjangan di JIC Jakarta Utara dengan jumlah pegawai Struktural: 18
orang Widyaiswara: 46 orang Pelaksana: 54 orang Total : 118 orang

B. PROFIL KINERJA LAYANAN


Dalam melaksanakan kinerja pelayanan public, Dinas Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia DKI Jakarta menerapkan inovasi
yang bertujuan untuk meningkatkan layanan, Peningkatan Pelayanan
public yang baik juga.
Untuk meningkatkan pelayanan public khususnya dalam
kebutuhan pelatihan dan peningkatan sumber daya manusia Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia DKI Jakarta membuat Inovasi
yang berhasil diciptakan yang akan dibahas antara lain sebagai
berikut :

 SIMDIKLAT (SISTEM INFORMASI KEDIKLATAN)


Dengan adanya Sistem ini dapat mempermudah melihat data-data
pegawai tetang diklat yang pernah dan akan diikuti oleh pegawai
negeri dan dapat diverifikasi atasan langsung.
 E-LEARNING
Dengan adanya system ini pegawai negeri dapat belajar secara online
atau non klasikal sesuai jadwal pembelajaran yang diberikan
penyelenggra pelatihan
 U LEARNING
U Learning atau Ubiquitous Learning merupakan proses belajar yang
mengedepankan kemudahan cara belajar dari mana saja, kapan saja
dan dengan cara apa saja. Sehingga setiap pegawai memiliki sumber
belajar yang tak terbatas baik melalui eksplorasi individu secara
mandiri maupun interaksi sosial baik secara langsung maupun tidak
langsung.
 JAKARTA PUBLIC POLICY CENTER
Jakarta Public Policy Center (JPPC) merupakan Unit Pelaksana
Teknis dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
DKI Jakarta. JPPC dibentuk sebagai upaya terstruktur dan sistematis
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengelola manajemen
pengetahuan (knowledge management) terkait kebijakan
publik. Pengelolaan manajemen pengetahuan menjadi prioritas untuk
memastikan kebijakan publik yang ditetapkan menjadi konsisten,
tepat sasaran dan sesuai dengan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals).

C. ANALISA MASALAH PELAYAN

Jumlah pegawai DKI Jakarta + 60.000 orang dengan jumlah sebesar itu
Dibandingkan dengan jumlah pegawai Struktural : 18 orang Widyaiswara:
46 orang Pelaksana: 54 orang Total : 118 orang tidak sesuai dengan beban
kinerja

Sehingga diperlukan peningkatan pelayanan pendidikan baik PNS,


maupun Non-PNS untuk peningkatan kompetensi Pemerintah daerah
memiliki keinginan melakukan studi banding dan study best practice ke
Jakarta dan diperlukan unit khusus yang menjadi pusat pendidikan dan
pelatihan untuk Pemprov lain di Indonesia Adanya kebutuhan Pemprov DKI
& Pemprov lain di Indonesia untuk belajar dari negara maju, sehingga
diperlukan unit yang dapat memfasilitasi pelatihan dan pendidikan dari
negara maju.

D. ADOPSI ATAU ADAPTASI STRATEGI LOKUS


Berdasarkan uraian di atas, kami dapat menyimpulkan beberapa hal
yang dapat diadopsi maupun diadaptasi dari inovasi yang dilakukan oleh
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah sebagai berikut:
1). Komitmen dan dukungan pimpinan
2). Komitment Pelayanan dengan adanya janji dan maklumat pelayanan
3). Jaminan Mutu SDM, upaya yang terus dilakukan untuk mencapai
tujuan peningakatan Sumber Daya Aparatur Manusia

1. Lesson Learnt bagi Instansi (Strategi dalam Bentuk


Terobosan/Inovasi)
1). Komitmen Pelayanan
Komitmen pelaksana pelayanan menjadi faktor penting dalam
penyelenggaraan pelayanan publik, performa pelaksana pelayanan
dituntut prima setiap saat. Pentingnya komitmen ini akan
berpengaruh pada kualitas pelayanan publik, mulai dari pelayanan
langsung maupun pelayanan berbasis digitalisasi. Maka komitmen
pelaksana pelayanan ini harus juga didukung oleh berbagai faktor
yang mempengaruhinya. Melihat berbagai dinamika yang terjadi,
peran pemimpin menjadi kunci dalam melaksanakan faktor-faktor
pendukung pelaksana pelayanan yang berkomitmen, agar mampu
menyelenggarakan pelayanan yang berkualitas.
Oleh sebab itu, sebaiknya pemimpin yang menduduki satu
instansi/lembaga penyeleggara pelayanan publik harus dipilih
berdasarkan kemampuannya bukan hanya dari penguasaan
subtansi namun juga penguasaan manajeman, sehingga mampu
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial yang berdampak pada
penyelenggaraan pelayanan oleh pelaksana pelayanan.
 Selain itu untuk menumbuhkan komitmen berintegritas,
menjalankan tugas sesuai dengan aturan yang ada, dan mampu
mengembangkan inovasi melalui ide-ide baru harus juga didukung
dengan sarana dan prasarana memadai serta pengembangan
kualitas pelaksana pelayanan secara konsisten dan bertahap.
Sehingga antara tuntutan pekerjaan dan pengembangan kualitas
pelaksana layanan dapat berjalan beriringan dan tuntutan tersebut
mampu dipenuhi oleh pelaksana layanan itu sendiri
Menilik dari inovasi yang dilakukan tersebut menginspirasi
penulis untuk membuat aksi perubahan pada Seksi Pembinaan dan
Penataan Lembaga Pemerintah Desa Dan BPD Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Sigi, berupa komitmen terkait
pelayanan kebutuhan DPMD, mulai dari perencanaan, pelaksanaan
sampai pada evaluasi kegiatan DPMD.

2). Jaminan Mutu SDM


Beberapa upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan
tercapainnya SDM bidang Pemerintah Desa dalam rangka
memberikan pelayanan publik atau pelayanan prima kepada
masyarakat dengan cara melaksanakan pelatihan atau bimtek
tentang pemerintah desa dan BPD.

3). Tim Efektif


Pekerjaan akan menjadi lebih mudah dan kaya apabila melibatkan
unsur-unsur potensial yang berguna untuk menunjang pencapian
tujuan. Penyusunan modul pemanfaatan aset daerah digital akan
melibatkan beberapa orang yang akan mengarahkan dan
membantu reformer dalam pembuatan inovasi rencana aksi
perubahan.

Pelaksanaan kegiatan ini dapat optimal jika dalam penerapannya


didukung oleh semua pihak dalam DPMD, mulai dari pimpinan sampai TIM
KERJA serta tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang kelancaran
pelaksanaan kegiatan. Namun adapula faktor yang dapat menghambat
penerapan kegiatan ini yaitu sikap apatis dari Tim kerja dan stakeholder
terkait.

Anda mungkin juga menyukai