Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Berdasarkan UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang bertujuan

untuk membangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas dan profesional

dibutuhkan pegawai ASN untuk melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas

pemerintahan dan tugas pembangunan tertentu.

Adapun tugas pemerintahan dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan fungsi

umum pemerintahan yang meliputi pendayagunaan kelembagaan, kepegawaian, dan

ketatalaksanaan. Sedangkan dalam rangka pelaksanaan tugas pembangunan tertentu

dilakukan melalui pembangunan bangsa (cultural and political development) serta

melalui pembangunan ekonomi dan sosial (economic and social development) yang

diarahkan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh masyarakat.

Dalam rangka menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan

keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi

ASN merupakan rangkaian informasi dan data mengenai Pegawai ASN yang disusun

secara sistematis, menyeluruh, dan terintegrasi

Sesuai Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2019 tentang Pelatihan

Kepemimpinan Pengawas bahwa untuk memenuhi standar kompetensi manajerial dan

mengembangkan kompetensi kepemimpinan bagi pejabat pengawas, perlu didukung adanya

pelaksanaan pengembangan kompetensi manajerial melalui jalur pelatihan struktural

kepemimpinan pengawas.. Pelatihan Kepemimpinan Pengawas diatur dalam peraturan

pemerintah yang mengatur mengenai manajemen pegawai negeri sipil dengan Kompetensi

adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku seorang PNS yang dapat diamati, diukur

dan dikembangkan dalam melaksanakan tugas jabatannya, dimana Pejabat Pengawas

1
bertanggung jawab mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat

pelaksana.

Dalam rangka perkembangan teknologi yang semakin canggih sistem

Penyimpanan data kepegawaian merupakan hal yang penting bagi setiap unit kerja atau

organisasi. Berbagai macam cara telah dirancang sedemikian rupa guna memudahkan

proses penyimpanan data tersebut. Keberadaan sistem pendukung ini erat kaitannya dengan

sistem informasi yang digunakan untuk mendukung proses manajemen kepegawaian, sehingga

pada muaranya sistem informasi tersebut diintegrasikan dalam satu sistem yang terintegrasi

yang mudah diakses dan dimanfaatkan untuk para pegawa khususnya lingkup Dinas Pangan

Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan adanya penyimpanan data yang berbasis digital ini tidak

hanya mempermudah prosesnya namun juga diharapkan dapat membuat data

kepegawaian aman dari kerusakan yang tidak diharapkan. Penyimpanan dokumen

kepegawaian Dinas Pangan yang berjumlah 64 orang saat ini masih penyimpanan

dokumen dalam otner. sehingga sering terjadi kehilangan dokumen.

2. Tujuan

Penyusunan aksi perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan layanan informasi kepegawaian.

Sedangkan secara spesifik adalah memudahkan para pegawai dalam memantau proses layanan

kepegawaian melalui pemanfaatan teknologi informasi. sehingga terdapat perubahan mindset

para pegawai dari penyimpanan manual berubah menjadi sistem online. Dari hasil diskusi

dengan mentor, stakeholder internal organisasi dan coach pembimbing disepakati bahwa

Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah perlu melaksanakan sistem penyimpanan data

berbasis digital khusunya sub bagian kepegawaian dan umum.

Jangka waktu rencana aksi perubahan beserta tujuan yang akan dicapai dibagi menjadi

tiga tahapan, antara lain

2
a. Jangka Pendek
1. Tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) data kepegawaian
2. Tersedianya berkas data kepegawaian

b. Jangka Menengah
1. Tersedianya database kepegawaian
2. Tersedianya aplikasi data kepegawaian
c. Jangka panjang
- Terintegrasinya data kepegawaian dengan data sistem Data Kepegawaian (SIMPEG)

3. Manfaat

A. Manfaat bagi organisasi

1. Meningkatkan kinerja layanan kepegawaian dengan memanfaatkan teknologi informasi.

2. Penyimpanan data menjadi lebih mudah

3. Penyimpanan data kepegawaian menjadi valid dan aman

B. Manfaat bagi stakeholder

1. Akses data kepegawaian menjadi lebih mudah

2. Pelayanan lebih lancar dan mudah

C. Manfaat Bagi diri sendiri (Projec Leader

1. Mendorong diri sendiri untuk belajar hal baru.

2. Meningkatkan kemampuan diri untuk berkordinasi dan berkolaborasi.

3. Mendorong diri sendiri untuk berinovas untuk peningkatan kinerja.

3
BAB II

PROFIL KINERJA ORGANISASI

2.1. Visi dan Misi


Visi Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah
“ Menuju Sulawesi Tengah Yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing “
Misi
1. Melanjutkan reformasi birokrasi, mendukung penegakan supremasi hukum dan HAM
2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur daerah dan mendukung kemandirian energi
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi
kerakyatakan
4. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya, agribisnis dan maritim yang optimal dan
berkelanjutan sejajar dengan provinsi maju dikawasan timur Indonesia
Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing dan berbudaya

2.2. Struktur Organisasi


Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 63 Tahun 2016 tentang
Tugas, Fungsi dan tata kerja Dinas Pangan Provinsi, mempunyai struktur sebagai berikut :
1. Kepala
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Keuangan dan Aset
b. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
3. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, terdiri dari :
a. Seksi Ketersediaan Pangan
b. Seksi Kerawanan Pangan
c. Seksi Sumberdaya Pangan
4. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, terdiri dari :
a. Seksi Distribusi Pangan
b. Seksi Harga Pangan
c. Seksi Cadangan Pangan Masyarakat

4
5. Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan
a. Seksi Konsumsi Pangan
b. Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan
c. Seksi Ketahanan Pangan
6. UPT Dinas
7. Kelompok Jabatan Fungsional

2.3. Tugas dan Fungsi Organisasi Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Pangan Provinsi

Sulawesi Tengah Nomor 63 Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan tata kerja Dinas

Pangan Provinsi antara lain dijabarkan sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

membantu Gubernur melaksanakan urusan Pemerintahan Bidang Pangan yang

menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembentukan yang ditugaskan kepada

Daerah Provinsi dengan fungsinya :

a. Perumusan kebijakan daerah di Bidang Ketersediaan Pangan, Kerawanan Pangan,


distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan
pangan;
b. Pelaksanaan kebijakan daerah di Bidang Ketersediaan Pangan, Kerawanan Pangan,
Distribusi Pangan, Cadangan Pangan, Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan
Pangan;
c. Koordinasi penyediaan infrastruktur dan pendukung di Bidang Ketersediaan Pangan,
Kerawanan Pangan, Distribusi Pangan, Cadangan Pangan, Penganekaragaman
Konsumsi dan Keamanan Pangan;
d. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Bidang Ketersediaan Pangan,
Kerawanan Pangan, Distribusi Pangan, Cadangan Pangan, Penganekaragaman
Konsumsi dan Keamanan Pangan;
e. Pemantauan, Pengawasan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di Bidang
Ketersediaan Pangan, Kerawanan Pangan, Distribusi Pangan, Cadangan Pangan,
Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan;

5
f. Pelaksaanaan administrasi Dinas Pangan di Bidang Ketersediaan Pangan, Kerawanan
Pangan, Distribusi Pangan, Cadangan Pangan, Penganekaragaman Konsumsi dan
Keamanan Pangan; dan
g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas
dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan Tugasnya Kepala Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah di

bantu oleh Sekretaris

2. Sekretaris

Sekretaris melaksanakan urusan pengelolaan administrasi, program,

keuangan, aset, kepegawaian, umum dan Korpri di lingkungan Dinas

dengan fungsinya

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan rencana kerja,


pengelolaan administrasi keuangan, aset, kepegawaian
dan umum;
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana
kerja, pengelolaan keuangan, aset, kepegawaian dan
umum;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional
pelayanan administrasi keuangan, aset serta
kepegawaian, rumah tangga dan umum;
d. pelaksanaan urusan penyusuna rencana pengelolaan
keuangan, aset, kepegawaian, rumah tangga dan umum;
e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan
penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan, aset,
kepegawaian, rumah tangga dan umum;
f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan;
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait sesuai

dengan tugas dan fungsinya

6
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretariat Dinas Pangan

Provinsi Sulawesi Tengah dipimpin oleh Sekretaris dan dibantu 2 Sub

Bagian masing-masing di pimpin oleh Sub Bagian antara lain :

1. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

(1) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas


melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan
urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat;
(2) Uraian tugas sub bagian Kepegawaian dan Umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
rencana kerja Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
b. menghimpun Peraturan Perundang-undangan,
pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
pengelolaan urusan kepegawaian, rumah tangga, umum,
dan Korpri;
c. melakukan koordinasi dan pembinaan urusan Korpri di
lingkungan Dinas;
d. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pengelolaan
urusan kepegawaian dan umum;
e. melaksanakan/menyiapkan bahan usulan kenaikan
pangkat, kenaikan gaji berkala, penetapan status
kepegawaian, pembuatan kartu Pegawai, kartu BPJS,
TASPEN, Kartu Suami/Isteri, SKP, persuratan,
kehumasan, dokumentasi, arsip, perpustakaan, dan
Hukum ;
f. melaksanakan/mengelola Angka Kredit Jabatan
Fungsional Tertentu;
g. melakukan fasilitasi urusan Dewan Ketahanan Pangan;
h. melaksanakan penataan dan pengelolaan Dewan
Ketahanan Pangan;
i. melaksanakan/menyusun penyusunan Nominatif dan
Daftar Urut Kepangkatan serta mengelola Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian;
j. melaksanakan urusan rumah tangga, penyiapan
pelaksanaan Upacara, rapat, penerimaan tamu,
kebersihan dan keamanan di lingkungan kantor;

7
k. melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil
penyelenggaraan kegiatan Sub Bagian Kepegawaian dan
Umum;
l. melaksanakan tugas Kedinasan lain yang diperintahkan
pimpinan; dan
m. melaksanakan penyiapan bahan dan data, serta
menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan
tugas Sub Bagian Kepegawaian Dinas.
Adapun Struktur Organisasi Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah terdapat

dalam Bagan berikut ini

8
2.4 Kinerja Organisasi

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

DINAS PANGAN PROVINSI SULAWESI TENGAH

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target


1. Stabilnya Harga - Stabilnya Harga Pangan Berdasarkan HPP Rp.
Pangan Pokok di (Gabah/Beras) di Tingkat Produsen (≥ Semakin tinggi harga gabah
Tingkat Produsen HPP). di atas HPP, Maka semakin
dan Konsumen. tinggi pendapatan petani,
sehingga kesejahteraannya
semakin meningkat. Dengan
demikian capaian kinerja
semakin baik.
- Stabilnya Harga Pangan (Beras) di Semakin Kecil CV Harga
Tingkat Konsumen (CV< 10% ). Pangan di Bawah CV Harga
Pangan Ditetapkan, Smakin
Stabil harga Pangan ditingkat
Konsumen, Sehingga
Semakin Baik

Capaian Kinerja
- Tersedianya Cadangan Pangan Adanya Ketersediaan
Masyarakat Cadangan Pangan di
Masyarakat (Lumbung)
2. Meningkatnya Skor PPH Ketersediaan Tingkat keberagaman
Ketersediaan ketersedian pangan minimal
Pangan yang mendekati skor maksimal 100
Beragam.
KE
%AKE= X 100 %
TKE

Keterangan:

• KE = Ketersediaan Energi

• TKE = Tingkat
Ketersediaan Energi

Catatan: Tingkat
Ketersediaan Energi
Berdasarkan WARG 10 Tahun
2012 yaitu 2400/Kkal/hari
Skor Real - % AKE
Keterangan:

• Bobot (Nilai Standar Untuk


Bahan Makanan)

9
• Jika Skor PPH > Skor
Maksimal Maka Skor PPH
adalah Skor Maksimal
(Surplus)

• Jika Skor PPH < Skor>

• Keterangan Skor
Maksimalo PPH Sesuai
Standar yang Ditetapkan
3. Menurunnya Jumlah Penurunan Jumlah Penduduk Rawan Tercapainya penurunan jumlah
Penduduk Rawan Pangan 1% Per Tahun. rawan pangan pertahun sesuai
Pangan. dengan target 1% atau melibihi.
% Penurunan Penduduk
Rawan Pangan = (% Angka
Jumlah Penduduk Rawan
Pangan Tahun) - (Tahun - n)
4. Meningkatnya - Skor PPH Konsumsi 1). % Aktual x Bobot
Keragaman
Konsumsi pangan 2). % AKE x Bobot
yang sehat dan
aman. 3). a. Skor PPH - Skor
AKE Jika Skor AKE
< Skor>

b. Skor PPH - Skor AKE

Jika Skor AKE > Skor Max


- Konsumsi Energi (Kkal/kap/hr) 1). Konsumsu Energi Aktual
(KEA)

EKP
2). %TTAE= X 100 %
TEA
Keterangan :

• TTEA = Terhadap Total


Energi Aktual

• EKP = Energi Kelompo


Pangan

• TEA = Total Energi Aktual

3).
EKP
%KE= X 100 %
AKE Konsumsi

10
Keterangan :

• KE =
Konsumsi Energi

• EKP = Energi
Konsumsi
Pangan

• AKE Konsumsi = 2150


Kkal/kap/hari
- Konsumsi Protein (gram/kap/hr) BB Aktual
KP= X AKG
BB Ideal

Keterangan :

• KP = Konsumsi
Protein

• BB Aktual = Berat Badan

Aktual

• BB Ideal = Berat Badan


Ideal

• AKG = Angka
Kecukupan

Gizi
5. Meningkatnya - Tersedianya Cadangan Pangan Adanya peningkatan cadangan
Cadangan Pangan Pemerintah (Beras) beras sesuai target 200 ton yang
Pemerintah. berpengaruh pada peningkatan
pendapatan asli daerah
- Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Cadangan Beras Sebesar
(Rp) 200

Ton Berpengaruh Terhadap

Pendapatan Asli Daerah


6. Tercapainya - Persentase Jumlah Produk Pangan Rp 250.000 ,- Per Sertifikasi
Keamanan Pangan Segar yang Tersertifikasi. Prima 3 untuk Per Pelaku
Segar. Usaha dapat Meningkatkan
Pendapatan Hasil Daerah
- Tingkat Keamanan Pangan Segar Logo Prima 3 Rp 150,- Per
yang di Uji (%) Logo dapat Meningkatkan
Pendapatan Hasil Daerah
- Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Peningkatan Pendapatan

11
(Rp) Daerah dapat Diperoleh dari
Logo Prima 3 dan Sertifikasi
Prima 3

BAB III

12
13
BAB II

PROFIL KINERJA ORGANISASI

1. Deskripsi Tugas pokok dan Fungsi BPBD Prov. Sulteng

Adapun tugas pokok dan fungsi dari BPBD Provinsi Sulteng di dalam Pergub

Nomor 87 tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan

Daerah Provinsi. Dalam struktur organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Provinsi Sulteng dipimpin oleh kepala pelaksana yang berada dibawah dan bertanggung

jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng.

A. Tugas pokok

Membantu gubernur melaksanakan urusan pemerintah di bidang penanggulangan

bencana yang menjadi kewenangan daerah Provinsi dan tugas pembantuan yang

ditugaskan kepada daerah Provinsi.

B. Fungsi

14
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) badan

penanggulangan bencana daerah mempunyai fungsi:

a. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan pemerintah

daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana terhadap usaha

penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana,

penanggulangan darurat, rehabilitasi serta rekonstruksi secara adil dan setara.

b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan

bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan.

c. Melaksanakan pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan

penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan organisasi perangkat

daerah lainnya di provinsi, instansi vertikal di daerah dan pusat, lembaga

usaha dan atau pihak lain yang diperlukan pada tahap pra bencana dan pasca

bencana.

d. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana.

e. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana.

f. Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayah provinsi

Sulawesi Tengah.

g. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Gubernur

setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi

darurat bencana.

h. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari APBD

maupun APBN.

15
i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas

dan fungsinya.

2. Susunan Organisasi

Susunan organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah

adalah Sebagai Berikut :

a. kepala pelaksana

a) menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan Pemerintah

Daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana terhadap usaha

penanggulangan bencana yang mencangkup pencegahan bencana,

penanggulangan darurat, rehabilitasi serta rekontruksi secara adil dan setara;

b) menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelanggaraan penanggulangan

bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;

c) melaksanankan pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan

penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan organisasi perangkat daerah

lainnya di provinsi, instansi vertikal di daerah dan pusat, lembaga usaha dan/atau

pihak lain yang diperlukan pada tahap pra bencana dan pasca bencana;

d) menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;

e) menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;

f) melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayah Provinsi;

g) melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Gubernur setiap

bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;

16
h) mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari anggaran

pendapatan dan belanja daerah maupun anggaran pendapatan dan belanja negara;

dan i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas

dan fungsinya.

b. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan administrasi, program,

keuangan, aset, kepegawaian, umum dan Korpri di lingkungan Badan.

a) penyiapan bahan perumusan kebijakan rencana kerja, pengelolaan administrasi

keuangan, aset, kepegawaian dan umum;

b) penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana kerja, pengelolaan

keuangan, aset, kepegawaian dan umum;

c) penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelayanan administrasi keuangan,

aset serta kepegawaian, rumah tangga dan umum;

d) pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan keuangan, aset,

kepegawaian, rumah tangga dan umum;

e) pelaksanaan pengendalian dan pemantauan penyelenggaraan urusan pengelolaan

keuangan, aset, kepegawaian, rumah tangga dan umum;

f) penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan kesekretariatan; dan

g) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sekretariat BPBD prov. Sulteng

dipimpin oleh seorang sekretaris dan dibantu oleh 3 (tiga) sub bagian masing-masing

yang dipimpin oleh kepala sub bagian. Antara lain:

1. sub bagian kepegawaian dan umum

17
(1) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan teknis urusan pengelolaan urusan kepegawaian, rumah tangga, dan

surat menyurat.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sub bagian

Kepegawaian dan Umum meliputi :

a. merencanakan Kegiatan Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;

b. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan Tugas Pokok;

c. membimbing bawahan berdasarkan Tugas Pokok;

d. melakukan pengkoordinasian urusan administrasi kepegawaian dan

korpri; e. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan Tugas Pokok;

e. melaksanakan/menyiapkan bahan usulan kenaikan pangkat, kenaikan

gaji berkala, penetapan status kepegawaian, pembuatan kartu Pegawai,

kartu BPJS, TASPEN, Kartu Suami/Isteri, SKP, persuratan,

kehumasan, dokumentasi, arsip, perpustakaan, dan Hukum ;

f. melaksanakan/mengelola Angka Kredit Jabatan Fungsional Tertentu;

g. melaksanakan/ menyusun Daftar Urut Kepangkatan serta mengelola

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian;

h. melaksanakan urusan rumah tangga, penyiapan pelaksanaan Upacara,

rapat, penerimaan tamu, kebersihan dan keamanan di lingkungan

kantor;

i. mengevaluasi hasil kegiatan bawahan sesuai tugas pokok;

j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan; dan

18
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, serta menyusun dan

menyampaikan laporan hasil kegiatan Sub Bagian Kepegawaian dan

Umum serta Badan.

Adapun struktur organisasi badan penanggulangan bencana daerah provinsi sulteng terdapat

dalam gambar bagan berikut ini:

19
3. Kinerja Organisasi

Kiinerja pelayanan Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah yang utama berkaitan

dengan urusan yang menjadi kewenangan secara umum masih perlu ditingkatkan.

Tabel 1.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)


BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2020
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA
TARGET
STRATEGIS
1 2 3 4
Pengendalian dan
pengelolaan peta rawan
bencana yang berbasis - Jumlah kab/kota
pengurangan resiko yang terfasilitasi
bencana berdasarkan dalam pencegahan
1 12 KAB/KOTA
nilai-nilai kearifan lokal dan kesiap siagaan
dan pengendalian serta penanggulangan
pelestarian lingkungan bencana
hidup

Peningkatan kualitas
penanganan dan
evakuasi korban bencana
yang cepat dan tepat
dengan penyediaan
- Terpenuhinya
kebutuhan dasar,
penanganan bencana
2 kebutuhan peralatan 12 KAB/KOTA
dan kejadian luar
logistik, penampungan
biasa
sementara dan
pemulihan sarana dan
prasarana pelayanan
publik

Peningkatan kualitas
sarana dan prasarana - Jumlah kab/kota
serta pemulihan kondisi yang tertangani
3 psikososial dan ekonomi dalam rekonstruksi 12 KAB/KOTA
masyarakat pasca dan rehabilitasi pasca
bencana bencana

20
BAB III

ANALISA MASALAH

A. Tugas Fungsi Bermasalah

Berdasarkan tugas dan fungsi yang melekat pada Kepala Sub Bagian Kepegawaian

dan Umum Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah terdapat permasalahan yang perlu

ditingkatkan kinerjanya, yaitu :

1. Belum optimalnya berkas data kepegawaian sebagai bahan usulan kenaikan pangkat

dan kenaikan gaji berkala.

2. Belum optimalnya

3. Belum optimalnya Pengkoordinasian penyusunan daftar urut kepangkatan serta

pengelolaan sistem informasi manajemen kepegawaian

Dari permasalahan Tugas dan fungsi Kepala Sub Bagian Kepegawian dan Umum pada

Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, maka dilakukan analisis permasalahan dengan m

enggunakan alat analisis ASTRID. Adapun tabel analisisnya sebagai berikut ::

21
22
Tabel 2.

Penyebab Masalah

Belum Belum Belum


optimalnya optimalnya optimalnya
pengkoordinasia Belum penyusunan pelaksanaan
n urusan optimalnya b daftar urut urusan rumah
administrasi erkas data ke kepangkatan tangga,
kepegawaian dan pegawaian serta penyiapan
KORPRI sebagai pengelolaan pelaksanaan
Bobot sistem upacara, rapat,
N bahan usulan
Kriteria Kriteri kenaikan informasi penerimaan
o
a pangkat, manajemen tamu,
kenaikan gaji kepegawaia kebersihan dan
berkala, n keamanan
penetapan dilingkungan
status kantor
kepegawaian,

1. Aktual 15 5 15 10 10
2. Spesifik 10 5 10 5 5
3. Transformasi 10 10 10 10 10
4. Relevan 15 10 10 10 10
5. Inovatif 20 10 15 15 10
6. Dapat 30 20 30 25 20

Dilaksanaka
n

23
60 90 75 65
Jumlah

Rangking IV I II III

Keterangan skor: 15 = aktual, 10 = spesifik, 10 = transformasi, 15 = relevan, 20 = inovatif, 30 = dapat


dilaksanakan

Dari Hasil analisis permasalahan dengan menggunakan alat analisis ASTRID, maka di da
patkan satu isu yang menjadi permasalahan strategis yakni isu No. 1 Belum optimalnya berkas
data kepegawaian sebagai bahan usulan kenaikan pangkat, dan kenaikan gaji berkala, dimana isu
permasalahan tersebut merupakan isu yang aktual, spesifik, serta relevan sangat berpengaruh terh
adap pencapaian kinerja organisasi Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah..

B. Identifikasi Penyebab Masalah

Dari Hasil analisis isu/permasalahan terkait belum optimalnya penyusunan daftar


urut kepangkatan serta pengelolaan sistem informasi manajemen kepegawaian, maka dila
kukan identifikasi penyebab masalah utama menjadi 3 diantaranya adalah sebagai berikut
:
Penyebab masalah utama kinerja organisasi:

1. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan SDM aparatur pengelolaan penyimpanan

data kepegawaian.

2. Belum adanya sistem pemyimpanan data kepegawaian berbasis digital.

3. Belum adanya SOP pelaksanaan sistem informasi manajemen kepegawaian.

Ketiga penyebab utama dalam meningkatkan kinerja organisasi maka dilakukan


analisis dengan menggunakan alat analisis USG. Alat analisis yang digunakan untuk
menentukan masalah ini adalah USG (Urgent, Serious, Growth) dengan pembobotan,
masalah yang memiliki total skor tertinggi merupakan masalah prioritas yang harus
ditangani terlebih dahulu. Pengertian mengenai urgency, seriousness, dan growth
diuraikan sebagai berikut

24
Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu tadi.

Seriousness :Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat
yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang
dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius dibandingkan dengan suatu
masalah lain yang berdiri sendiri.

Growth :Seberapa besar kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan


kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

Dari ketiga penyebab utama permasalahan sehingga di dapatkan penyebab pokok.


Masalah, Adapun analisis dilakukan sebagai berikut :

Tabel 3.

Matrix pemecahan masalah dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)


No Masalah Urgency Seriousness Grouth total

1. Kurangnya pengetahuan
dan ketrampilan SDM
aparat pengelola
penyimpanan data 4 3 4 9
kepegawaian

2. Belum adanya sistem


penyimpanan data
kepegawaian berbasis 5 5 5 15
digital

3. Belum adanya SOP


pelaksanaan sistem
penyimpanan data 5 4 4 13
kepegawaian

Keterangan:
Berdasarkan skala Likert 1-5

25
5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil

Dari analisis identifikasi penyebab permasalahan utama maka didapatkan satu yang
menjadi penyebab pokok atau penyebab dominan masalah dalam meningkatkan kinerja
organisasi yakni belum adanya sistem penyimpanan data kepegawaian berbasis digital

C. Alternatif Solusi Inovatif


Penyebab pokok permasalahan telah ditemukan maka dilakukan Analisis Alternatif Sol
usi yang dapat dijadikan solusi inovatif dalam rencana aksi perubahan. Dari solusi tersebut didap
atkan empat table ative solusi diantaranya adalah :
1. Meningkatkan kompetensi SDM dengan mengikutkan pelatihan IT

2. Menyediakan sarana pendukung aplikasi

3. Membuat database kepegawaian berbasis digital

4. Menyusun SOP penyimpanan data kepegawaian

Keempat table ative solusi untuk mendapatkan solusi inovatif maka digunakan te
ori tapisan untuk memperoleh solusi yang efektif, memiliki kemudahan dalam pelaksanaa
nnya serta penggunaan biaya yang relatif rendah. Untuk itu dapat dilakukan analisis seba
gai berikut :

Tabel 4.
Tabel Analisis menggunakan Teori Tapisan Mc Namara

Efisien
no alternatif Efektifitas kemudahan total
(biaya)
Meningkatkan
kompetensi SDM
1 dengan mengikutkan 4 4 3 11
pelatihan IT

Menyediakan sarana
2 pendukung aplikasi 2 4 2 8

3 membuata database 5 5 4 14
kepegawaian berbasis
digitalisasi

26
Menyusun SOP
4
penyimpanan data 4 4 2 10
kepegawaian

Keterangan:
Berdasarkan skala likert 1-5
5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil

Dengan menggunakan alat analisis teori tapisan maka diperolah satu alternatif solutif yan

g inovatif yakni membuatan aplikasi penyimpanan data kepegawaian.

27
BAB IV

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

1. Deskripsi Terobosan / Inovasi

A. Terobosan / Inovasi yang dibuat

Dalam pelaksanaan aksi perubahan maka terobosan / inovasi digitalisasi data

kepegawaian merupakan pilihan terbaik. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada

diharapkan dapat mempermudah sistem penyimpanan data kepegawaian serta menjadi lebih

aman. Di era digital seperti sekarang, sangat mungkin untuk merintis sebuah layanan yang

berbasis teknologi/digital karena layanan ini mampu mengatasi keterbatasan waktu yang

tersedia untuk terlaksananya sebuah layanan. Penyimpanan data kepegawaian yang bersifat

konvensional yang terbatas tempat dan waktu diharapkan dapat teratasi dengan adanya

layanan berbasis digital ini karena dapat diakses dari manapun dan kapanpun. Solusi inovatif

ini bersifat modifikasi dari inovasi dari solusi inovatif pada unit kerja atau organisasi lain

yang kemudian disesuaikan dengan sistem kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Provinsi Sulteng.

B. Mengapa Terobosan / Inovasi tersebut dibuat

Dengan menerapkan terobosan ini diharapkan pekerjaan yang dilakukan pegawai serta

manajemen akan lebih mudah, efektif dan efisien, karena dengan memanfaatkan teknologi

yang ada melalui perangkat/aplikasi digital maka pekerjaan akan semakin mudah dan

praktis. Dengan demikian maka akan meningkatkan kinerja pegawai karena akan banyak

pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan mudah dan cepat.

28
C. Bagaimana mekanisme kerja Terobosan / Inovasi tersebut

- Penerapan terobosan tersebut dilakukan dengan membuat aplikasi yang kemudian

pada aplikasi tersebut dimasukkan sistem penyimpanan data kepegawaian BPBD

Sulteng.

- Solusi inovatif ini dapat direplikasikan pada unit kerja lainnya tergantung pada sistem,

kebijakan dan penerapan berbasis digital masing masing unit kerja/organisasi. Solusi

inovatif ini dapat direplikasikan pada unit kerja lain sesuai kebijakan yang dibuat oleh

stake holder.

- Solusi inovatif atau terobosan ini dapat diterapkan secara berkelanjutan tergantung

kepada keputusan atau kebijakan masing-masing unit kerja atau organisasi lain.

2. Pentahapan Kegiatan/Milestone

Untuk kelancaran pelaksanaan aksi perubahan, maka disusun pentahapan

kegiatan/milestone dalam jangka pendek, menengah dan panjang sebagai berikut:

A. Tahapan kegiatan (Milestone) Jangka Pendek.

Tabel 5. Tahapan Kegiatan/Milestone Jangka Pendek (0 - 2 Bulan)

Milestone jangka pendek


No Milestone dan Langkah Kegiatan Output Waktu
1. Membentuk tim kerja SK Tim Kerja
a. Melakukan konsultasi kepada 6 oktober 2020
Mentor
b. Melaksanakan pertemuan/rapat 9 oktober 2020
pembentukan Tim kerja
c. Membuat SK Tim Kerja 12 oktober 2020
d. Menjelaskan tugas masing-masing 13 oktober 2020
anggota tim kerja

Menyusun SOP pelayanan data


2.

29
kepegawaian SOP pelayanan
a. Melaksanakan koordinasi ke bagian data kepegawaian 15 oktober 2020
Ortal
b. Membuat konsep/draft SOP 16 oktober 2020
c. Melakukan pembahasan draft SOP 19 oktober 2020
secara internal
d. Melakukan konsultasi draft SOP ke 21 oktober 2020
Bagian Ortal
e. Penandatanganan SOP 23 oktober 2020

Membuat digitalisasi data


3. Data kepegawaian
kepegawaian berbasis digital
a. Membuat surat permintaan 26 oktober 2020
pengumpulan kelengkapan berkas
kepegawaian kepada seluruh
pegawai
b. Mengumpulkan kelengkapan berkas 27 – 30 oktober
kepegawaian dari seluruh pegawai 2020
c. Melakukan scanning berkas 2 – 17 november
kepegawaian 2020
d. Melakukan penyimpanan hasil 18 november 2020
scanning berkas kepegawaian dari s
eluruh pegawai

Melakukan evaluasi pembuatan data


4. Laporan hasil
kepegawaian berbasis digital evaluasi
a. Mengumpulkan data dan bahan 19 november 2020
evaluasi
b. Melaksanakan pertemuan evaluasi 20 november 2020
c. Membuat laporan hasil evaluasi 23 november 2020

30
B. Tahapan kegiatan (Milestone) Jangka Menengah.

Tabel 6. Tahapan Kegiatan/Milestone Jangka Menengah (> 2 Bulan - 1 Tahun)


Milestone jangka menengah
No Milestone dan Langkah Kegiata Output Waktu

1. Membuat database Kepegawaian: Database


a. Melakukan briefing dengan anggota kepegawaian Minggu ke 2 bln desember
tim kerja seluruh pegawai 2020
BPBD Provinsi
b. Menyiapkan data/berkas Sulawesi Tengah Minggu ke 3 bln desember s/d
kepegawaian dari seluruh pegawai akhir bulan januari 2021

c. Membuat format database Minggu ke 1 februari 2021


kepegawaian

d. Melakukan penginputan database Miinggu ke 2 bln februari s/d


kepegawaian minggu ke 3 bln maret 2021

e. Melakukan pengecekan hasil Minggu akhir bln maret 2021


penginputan database kepegawaian
2.

Membuat Aplikasi data kepegawaian


pegawai BPBD provinsi Sulawesi
Tengah:
a. Melakukan koordinasi dengan Minggu ke 1 bulan april 2021
programmer

b. Membuat analisis kebutuhan menu Minggu ke 2 bulan april 2021


aplikasi

c. Membuat desain menu aplikasi Minggu ke 3 bulan april 2021

d. Membuat aplikasi data kepegawaian Minggu terakhir bln april s/d


bln mei 2021

3.
e. Melakukan uji coba aplikasi Bulan juni 2021

31
Melakukan evaluasi pembuatan
database kepegawaian dan aplikasi
data kepegawaian:
a. Mengumpulkan data dan bahan Minggu ke 1 s/d 2 bln juli 2021
evaluasi

b. Melakukan pertemuan evaluasi Minggu ke 3 bln juli 2021

c. Membuat laporan hasil evaluasi Minggu ke 4 bln juli 2021

C. Tahapan kegiatan (Milestone) Jangka Panjang

Tabel 7. Tahapan Kegiatan/Milestone Jangka Panjang (> 1 Tahun)

Milestone jangka panjang


No Milestone dan Langkah Kegiatan Output Waktu

1. Melakukan integrasi data kepegawaian Integrasi data kepe


BPBD Provinsi Sulawesi Tengah gawaian BPBD Pr
dengan SIMPEG: ovinsi Sulawesi Te
a. Melakukan koordinasi tentang ngah dengan SIMP minggu ke 1 bulan
SIMPEG dengan BKD EG agustus 2021

b. Melakukan integrasi data kepegawai minggu ke 2 bulan


an BPBD Provinsi Sulawesi Tengah agustus 2021
dengan SIMPEG

c. Melakukan uji coba hasil integrasi d minggu ke 3 bulan


ata kepegawaian BPBD Provinsi Sul Laporan hasil eval agustus
awesi Tengah dengan SIMPEG uasi

2. Melakukan evaluasi integrasi data kep


egawaian BPBD Provinsi Sulawesi Te
ngah dengan SIMPEG:
a. Menyiapkan data dan bahan evaluasi Minggu ke 4
agustus 2021
b. Melakukan pertemua evaluasi Minggu ke 1 bulan
September 2021
c. Membuat laporan hasil evaluasi Minggu ke 2 bulan

32
September 2021

3. Pemanfaatan Sumberdaya (Resources)

Tabel 8.

IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
No Stakeholder Peran Dukungan Pengaruh Posisi Jumlah

1. Internal
Kepala pelaksana BPBD 5 5 5 4 19
a.
Sekretaris BPBD 5 5 5 4 19
b.
Kasubbag kepegawaian da 5 5 5 4 19
c. n umum

Kasubbag program dan ev 5 5 5 4 19


d. aluasi

Staf subbag kepegawaian 4 4 5 3 16


e.
dan umum
Staf subbag program dan e 4 4 4 3 15
f. valuasi

2. Eksternal
a. Biro organisasi 4 5 5 4 18
b. BKD prov. sulteng 4 5 4 4 17
Keterangan Skor : 3 = Kurang Setuju, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju

Berdasarkan analisis diatas maka dapat di petakan peran, posisi dan strategi komunikasi s
takeholder yakni sebagai berikut :

Tabel 9.

PERAN STAKHOLDER

33
Peran
No Stakeholder
1. Biro organisasi Pengarah dan pembimbing dalam penyusunan
SOP
2. BKD prov. Sulteng Penerima manfaat penyimpanan data berbasis
digital
3. Kepala pelaksana BPBD Ketua Tim Efektif

4. Sekretaris BPBD Memberi masukan dan saran dalam penyusun


an SOP dan penyimpanan data berbasis digital
5. Kasubbag kepegawaian dan umum Pelaksana penyusunan SOP dan penyimpanan
data
6. Kasubbag program dan evaluasi Sebagai programmer yang memberikan masuk
an dan saran
7. Staf subbag kepegawaian dan umum Melaksanakan penyusunan SOP dan pengump
ulan data
8. Staf subbag program dan evaluasi Melaksanakan desain menu/aplikasi

- Strategi komunikasi yang digunakan dalam membangun jejaring kerja ini adalah

1. Menghargai perbedaan pendapat

Setiap orang tidak mungkin memiliki pandangan yang sama dengan apa yang kita

inginkan maka dari itu diperlukan untuk mendengarkan dan menghargai pendapat

orang lain

2. Menerima masukan

Saat diberi masukan persepsi kita seharusnya , menjadi lebih baik dan

menganggap bahwa orang lain rupanya peduli terhadap kita

3. Menerapkan komunikasi asertif

Seseorang yang mampu bersifat asertif biasanya disukai banyak karena cara

berkomunikasinya yang lugas tidak menyakiti orang lain.

34
4. Manajemen Mutu
Pelayanan publik yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Provinsi Sulteng adalah pelayanan terkait pelayanan bencana daerah seluruh
kabupaten/kota, hal ini dilakukan sebagai upaya mengkoordinir seluruh pelayanan bencana
daerah di semua kabupaten dan kota.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini membutuhkan tenaga yang professional dan handal
dilapangan demi terciptanya pelayanan publik dengan dukungan sistem informasi
kepegawaian yang berbasis digital.
1. Perencanaan mutu
Didalam menghasilkan penyimpanan data kepegawaian yang baik tentunya dilakuka
n melalui proses perencanaan yang terstruktur yaitu penyusunan SOP tentang penyim
panan data pegawai berbasis digital hingga terbentuk database kepegawaian yang val
id.
2. Jaminan kualitas
Pada tahapan ini inovasi penyimpanan data berbasis digital memberikan kemudahan
di dalam pelaksanaan tugas dan keamanan data.
3. Pengendalian Kualitas
Inovasi penyimpanan data dapat menghasilkan dokumen digital yang berkualitas apa
bila dilakukan tahapan pengendalian, untuk itu langkah tahapan pengendalian dalam
penyimpanan data digital adalah sebagai berikut :
1. Melakukan identifikasi akar permasalahan penyimpanan data.
2. Analisis evaluasi capaian sebelumnya yakni penyimpanan data pegawai yang
masih berbentuk manual sehingga beresiko terjadi kehilangan dan kerusakan
dokumen.
3. Analisis target rencana yang ingin dicapai yakni data pegawai yang berbasis
digital yang lebih baik dari data manual.

4. Peningkatan Kualitas
Inovasi penyimpanan data pegawai berbasis digital tentunya dapat menghasilkan dok
umen yang berkualitas apabila output yang di hasilkan itu dapat meningkatkan kinerj

35
a organisasi. Untuk itu peningkatan kualitas mutlak perlu dilakukan agar menjamin b
ahwa inovasi kegiatan tersebut dapat berkelanjutan.

36

Anda mungkin juga menyukai