PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
untuk membangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas dan profesional
keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi
ASN merupakan rangkaian informasi dan data mengenai Pegawai ASN yang disusun
Sesuai Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2019 tentang Pelatihan
pemerintah yang mengatur mengenai manajemen pegawai negeri sipil dengan Kompetensi
adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku seorang PNS yang dapat diamati, diukur
1
bertanggung jawab mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat
pelaksana.
Penyimpanan data kepegawaian merupakan hal yang penting bagi setiap unit kerja atau
organisasi. Berbagai macam cara telah dirancang sedemikian rupa guna memudahkan
proses penyimpanan data tersebut. Keberadaan sistem pendukung ini erat kaitannya dengan
sistem informasi yang digunakan untuk mendukung proses manajemen kepegawaian, sehingga
pada muaranya sistem informasi tersebut diintegrasikan dalam satu sistem yang terintegrasi
yang mudah diakses dan dimanfaatkan untuk para pegawa khususnya lingkup Dinas Pangan
Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan adanya penyimpanan data yang berbasis digital ini tidak
kepegawaian Dinas Pangan yang berjumlah 64 orang saat ini masih penyimpanan
2. Tujuan
Penyusunan aksi perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan layanan informasi kepegawaian.
Sedangkan secara spesifik adalah memudahkan para pegawai dalam memantau proses layanan
para pegawai dari penyimpanan manual berubah menjadi sistem online. Dari hasil diskusi
dengan mentor, stakeholder internal organisasi dan coach pembimbing disepakati bahwa
Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah perlu melaksanakan sistem penyimpanan data
Jangka waktu rencana aksi perubahan beserta tujuan yang akan dicapai dibagi menjadi
2
a. Jangka Pendek
1. Tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) data kepegawaian
2. Tersedianya berkas data kepegawaian
b. Jangka Menengah
1. Tersedianya database kepegawaian
2. Tersedianya aplikasi data kepegawaian
c. Jangka panjang
- Terintegrasinya data kepegawaian dengan data sistem Data Kepegawaian (SIMPEG)
3. Manfaat
3
BAB II
4
5. Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan
a. Seksi Konsumsi Pangan
b. Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan
c. Seksi Ketahanan Pangan
6. UPT Dinas
7. Kelompok Jabatan Fungsional
2.3. Tugas dan Fungsi Organisasi Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Pangan Provinsi
Sulawesi Tengah Nomor 63 Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan tata kerja Dinas
1. Kepala Dinas
5
f. Pelaksaanaan administrasi Dinas Pangan di Bidang Ketersediaan Pangan, Kerawanan
Pangan, Distribusi Pangan, Cadangan Pangan, Penganekaragaman Konsumsi dan
Keamanan Pangan; dan
g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas
dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan Tugasnya Kepala Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah di
2. Sekretaris
dengan fungsinya
6
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretariat Dinas Pangan
7
k. melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil
penyelenggaraan kegiatan Sub Bagian Kepegawaian dan
Umum;
l. melaksanakan tugas Kedinasan lain yang diperintahkan
pimpinan; dan
m. melaksanakan penyiapan bahan dan data, serta
menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan
tugas Sub Bagian Kepegawaian Dinas.
Adapun Struktur Organisasi Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah terdapat
8
2.4 Kinerja Organisasi
Capaian Kinerja
- Tersedianya Cadangan Pangan Adanya Ketersediaan
Masyarakat Cadangan Pangan di
Masyarakat (Lumbung)
2. Meningkatnya Skor PPH Ketersediaan Tingkat keberagaman
Ketersediaan ketersedian pangan minimal
Pangan yang mendekati skor maksimal 100
Beragam.
KE
%AKE= X 100 %
TKE
Keterangan:
• KE = Ketersediaan Energi
• TKE = Tingkat
Ketersediaan Energi
Catatan: Tingkat
Ketersediaan Energi
Berdasarkan WARG 10 Tahun
2012 yaitu 2400/Kkal/hari
Skor Real - % AKE
Keterangan:
9
• Jika Skor PPH > Skor
Maksimal Maka Skor PPH
adalah Skor Maksimal
(Surplus)
• Keterangan Skor
Maksimalo PPH Sesuai
Standar yang Ditetapkan
3. Menurunnya Jumlah Penurunan Jumlah Penduduk Rawan Tercapainya penurunan jumlah
Penduduk Rawan Pangan 1% Per Tahun. rawan pangan pertahun sesuai
Pangan. dengan target 1% atau melibihi.
% Penurunan Penduduk
Rawan Pangan = (% Angka
Jumlah Penduduk Rawan
Pangan Tahun) - (Tahun - n)
4. Meningkatnya - Skor PPH Konsumsi 1). % Aktual x Bobot
Keragaman
Konsumsi pangan 2). % AKE x Bobot
yang sehat dan
aman. 3). a. Skor PPH - Skor
AKE Jika Skor AKE
< Skor>
EKP
2). %TTAE= X 100 %
TEA
Keterangan :
3).
EKP
%KE= X 100 %
AKE Konsumsi
10
Keterangan :
• KE =
Konsumsi Energi
• EKP = Energi
Konsumsi
Pangan
Keterangan :
• KP = Konsumsi
Protein
Aktual
• AKG = Angka
Kecukupan
Gizi
5. Meningkatnya - Tersedianya Cadangan Pangan Adanya peningkatan cadangan
Cadangan Pangan Pemerintah (Beras) beras sesuai target 200 ton yang
Pemerintah. berpengaruh pada peningkatan
pendapatan asli daerah
- Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Cadangan Beras Sebesar
(Rp) 200
11
(Rp) Daerah dapat Diperoleh dari
Logo Prima 3 dan Sertifikasi
Prima 3
BAB III
12
13
BAB II
Adapun tugas pokok dan fungsi dari BPBD Provinsi Sulteng di dalam Pergub
Nomor 87 tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Provinsi Sulteng dipimpin oleh kepala pelaksana yang berada dibawah dan bertanggung
A. Tugas pokok
bencana yang menjadi kewenangan daerah Provinsi dan tugas pembantuan yang
B. Fungsi
14
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) badan
usaha dan atau pihak lain yang diperlukan pada tahap pra bencana dan pasca
bencana.
Sulawesi Tengah.
setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi
darurat bencana.
maupun APBN.
15
i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas
dan fungsinya.
2. Susunan Organisasi
a. kepala pelaksana
lainnya di provinsi, instansi vertikal di daerah dan pusat, lembaga usaha dan/atau
pihak lain yang diperlukan pada tahap pra bencana dan pasca bencana;
bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
16
h) mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah maupun anggaran pendapatan dan belanja negara;
dan i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas
dan fungsinya.
b. Sekretaris
dipimpin oleh seorang sekretaris dan dibantu oleh 3 (tiga) sub bagian masing-masing
17
(1) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan
surat menyurat.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sub bagian
kantor;
18
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, serta menyusun dan
Adapun struktur organisasi badan penanggulangan bencana daerah provinsi sulteng terdapat
19
3. Kinerja Organisasi
Kiinerja pelayanan Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah yang utama berkaitan
dengan urusan yang menjadi kewenangan secara umum masih perlu ditingkatkan.
Tabel 1.
Peningkatan kualitas
penanganan dan
evakuasi korban bencana
yang cepat dan tepat
dengan penyediaan
- Terpenuhinya
kebutuhan dasar,
penanganan bencana
2 kebutuhan peralatan 12 KAB/KOTA
dan kejadian luar
logistik, penampungan
biasa
sementara dan
pemulihan sarana dan
prasarana pelayanan
publik
Peningkatan kualitas
sarana dan prasarana - Jumlah kab/kota
serta pemulihan kondisi yang tertangani
3 psikososial dan ekonomi dalam rekonstruksi 12 KAB/KOTA
masyarakat pasca dan rehabilitasi pasca
bencana bencana
20
BAB III
ANALISA MASALAH
Berdasarkan tugas dan fungsi yang melekat pada Kepala Sub Bagian Kepegawaian
dan Umum Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah terdapat permasalahan yang perlu
1. Belum optimalnya berkas data kepegawaian sebagai bahan usulan kenaikan pangkat
2. Belum optimalnya
Dari permasalahan Tugas dan fungsi Kepala Sub Bagian Kepegawian dan Umum pada
Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, maka dilakukan analisis permasalahan dengan m
21
22
Tabel 2.
Penyebab Masalah
1. Aktual 15 5 15 10 10
2. Spesifik 10 5 10 5 5
3. Transformasi 10 10 10 10 10
4. Relevan 15 10 10 10 10
5. Inovatif 20 10 15 15 10
6. Dapat 30 20 30 25 20
Dilaksanaka
n
23
60 90 75 65
Jumlah
Rangking IV I II III
Dari Hasil analisis permasalahan dengan menggunakan alat analisis ASTRID, maka di da
patkan satu isu yang menjadi permasalahan strategis yakni isu No. 1 Belum optimalnya berkas
data kepegawaian sebagai bahan usulan kenaikan pangkat, dan kenaikan gaji berkala, dimana isu
permasalahan tersebut merupakan isu yang aktual, spesifik, serta relevan sangat berpengaruh terh
adap pencapaian kinerja organisasi Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah..
data kepegawaian.
24
Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu tadi.
Seriousness :Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat
yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang
dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius dibandingkan dengan suatu
masalah lain yang berdiri sendiri.
Tabel 3.
1. Kurangnya pengetahuan
dan ketrampilan SDM
aparat pengelola
penyimpanan data 4 3 4 9
kepegawaian
Keterangan:
Berdasarkan skala Likert 1-5
25
5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil
Dari analisis identifikasi penyebab permasalahan utama maka didapatkan satu yang
menjadi penyebab pokok atau penyebab dominan masalah dalam meningkatkan kinerja
organisasi yakni belum adanya sistem penyimpanan data kepegawaian berbasis digital
Keempat table ative solusi untuk mendapatkan solusi inovatif maka digunakan te
ori tapisan untuk memperoleh solusi yang efektif, memiliki kemudahan dalam pelaksanaa
nnya serta penggunaan biaya yang relatif rendah. Untuk itu dapat dilakukan analisis seba
gai berikut :
Tabel 4.
Tabel Analisis menggunakan Teori Tapisan Mc Namara
Efisien
no alternatif Efektifitas kemudahan total
(biaya)
Meningkatkan
kompetensi SDM
1 dengan mengikutkan 4 4 3 11
pelatihan IT
Menyediakan sarana
2 pendukung aplikasi 2 4 2 8
3 membuata database 5 5 4 14
kepegawaian berbasis
digitalisasi
26
Menyusun SOP
4
penyimpanan data 4 4 2 10
kepegawaian
Keterangan:
Berdasarkan skala likert 1-5
5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil
Dengan menggunakan alat analisis teori tapisan maka diperolah satu alternatif solutif yan
27
BAB IV
diharapkan dapat mempermudah sistem penyimpanan data kepegawaian serta menjadi lebih
aman. Di era digital seperti sekarang, sangat mungkin untuk merintis sebuah layanan yang
berbasis teknologi/digital karena layanan ini mampu mengatasi keterbatasan waktu yang
tersedia untuk terlaksananya sebuah layanan. Penyimpanan data kepegawaian yang bersifat
konvensional yang terbatas tempat dan waktu diharapkan dapat teratasi dengan adanya
layanan berbasis digital ini karena dapat diakses dari manapun dan kapanpun. Solusi inovatif
ini bersifat modifikasi dari inovasi dari solusi inovatif pada unit kerja atau organisasi lain
yang kemudian disesuaikan dengan sistem kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Provinsi Sulteng.
Dengan menerapkan terobosan ini diharapkan pekerjaan yang dilakukan pegawai serta
manajemen akan lebih mudah, efektif dan efisien, karena dengan memanfaatkan teknologi
yang ada melalui perangkat/aplikasi digital maka pekerjaan akan semakin mudah dan
praktis. Dengan demikian maka akan meningkatkan kinerja pegawai karena akan banyak
28
C. Bagaimana mekanisme kerja Terobosan / Inovasi tersebut
Sulteng.
- Solusi inovatif ini dapat direplikasikan pada unit kerja lainnya tergantung pada sistem,
kebijakan dan penerapan berbasis digital masing masing unit kerja/organisasi. Solusi
inovatif ini dapat direplikasikan pada unit kerja lain sesuai kebijakan yang dibuat oleh
stake holder.
- Solusi inovatif atau terobosan ini dapat diterapkan secara berkelanjutan tergantung
kepada keputusan atau kebijakan masing-masing unit kerja atau organisasi lain.
2. Pentahapan Kegiatan/Milestone
29
kepegawaian SOP pelayanan
a. Melaksanakan koordinasi ke bagian data kepegawaian 15 oktober 2020
Ortal
b. Membuat konsep/draft SOP 16 oktober 2020
c. Melakukan pembahasan draft SOP 19 oktober 2020
secara internal
d. Melakukan konsultasi draft SOP ke 21 oktober 2020
Bagian Ortal
e. Penandatanganan SOP 23 oktober 2020
30
B. Tahapan kegiatan (Milestone) Jangka Menengah.
3.
e. Melakukan uji coba aplikasi Bulan juni 2021
31
Melakukan evaluasi pembuatan
database kepegawaian dan aplikasi
data kepegawaian:
a. Mengumpulkan data dan bahan Minggu ke 1 s/d 2 bln juli 2021
evaluasi
32
September 2021
Tabel 8.
IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
No Stakeholder Peran Dukungan Pengaruh Posisi Jumlah
1. Internal
Kepala pelaksana BPBD 5 5 5 4 19
a.
Sekretaris BPBD 5 5 5 4 19
b.
Kasubbag kepegawaian da 5 5 5 4 19
c. n umum
2. Eksternal
a. Biro organisasi 4 5 5 4 18
b. BKD prov. sulteng 4 5 4 4 17
Keterangan Skor : 3 = Kurang Setuju, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju
Berdasarkan analisis diatas maka dapat di petakan peran, posisi dan strategi komunikasi s
takeholder yakni sebagai berikut :
Tabel 9.
PERAN STAKHOLDER
33
Peran
No Stakeholder
1. Biro organisasi Pengarah dan pembimbing dalam penyusunan
SOP
2. BKD prov. Sulteng Penerima manfaat penyimpanan data berbasis
digital
3. Kepala pelaksana BPBD Ketua Tim Efektif
- Strategi komunikasi yang digunakan dalam membangun jejaring kerja ini adalah
Setiap orang tidak mungkin memiliki pandangan yang sama dengan apa yang kita
inginkan maka dari itu diperlukan untuk mendengarkan dan menghargai pendapat
orang lain
2. Menerima masukan
Saat diberi masukan persepsi kita seharusnya , menjadi lebih baik dan
Seseorang yang mampu bersifat asertif biasanya disukai banyak karena cara
34
4. Manajemen Mutu
Pelayanan publik yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Provinsi Sulteng adalah pelayanan terkait pelayanan bencana daerah seluruh
kabupaten/kota, hal ini dilakukan sebagai upaya mengkoordinir seluruh pelayanan bencana
daerah di semua kabupaten dan kota.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini membutuhkan tenaga yang professional dan handal
dilapangan demi terciptanya pelayanan publik dengan dukungan sistem informasi
kepegawaian yang berbasis digital.
1. Perencanaan mutu
Didalam menghasilkan penyimpanan data kepegawaian yang baik tentunya dilakuka
n melalui proses perencanaan yang terstruktur yaitu penyusunan SOP tentang penyim
panan data pegawai berbasis digital hingga terbentuk database kepegawaian yang val
id.
2. Jaminan kualitas
Pada tahapan ini inovasi penyimpanan data berbasis digital memberikan kemudahan
di dalam pelaksanaan tugas dan keamanan data.
3. Pengendalian Kualitas
Inovasi penyimpanan data dapat menghasilkan dokumen digital yang berkualitas apa
bila dilakukan tahapan pengendalian, untuk itu langkah tahapan pengendalian dalam
penyimpanan data digital adalah sebagai berikut :
1. Melakukan identifikasi akar permasalahan penyimpanan data.
2. Analisis evaluasi capaian sebelumnya yakni penyimpanan data pegawai yang
masih berbentuk manual sehingga beresiko terjadi kehilangan dan kerusakan
dokumen.
3. Analisis target rencana yang ingin dicapai yakni data pegawai yang berbasis
digital yang lebih baik dari data manual.
4. Peningkatan Kualitas
Inovasi penyimpanan data pegawai berbasis digital tentunya dapat menghasilkan dok
umen yang berkualitas apabila output yang di hasilkan itu dapat meningkatkan kinerj
35
a organisasi. Untuk itu peningkatan kualitas mutlak perlu dilakukan agar menjamin b
ahwa inovasi kegiatan tersebut dapat berkelanjutan.
36