Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENJASKES

LARI SAMBUNG

DI SUSUN OLEH
AYUTASYA ZAHRINE KUSUMA
DWI PUTRI RAHMAWATI

1
DAFTAR ISI

BAB I............................................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................................................4
2.1 Sejarah Lari Sambung..................................................................................................................4
2.2 Pengertian Lari Estafet.................................................................................................................4
2.3 Nomor-Nomor Lari Estafet............................................................................................................5
2.4 Teknik Pemberian Tongkat.........................................................................................................6
2.5 Teknik Penerimaan Tongkat Estafet...........................................................................................6
2.6 Daerah Pergantian Tongkat dan Cara Menempatkan Antara Pelari-Pelari.....................................6
2.7 Hal-hal yang Harus Dioerhatikan dalam Lari Estafet.......................................................................6
2.8 Peraturan Perlombaan...................................................................................................................7
Permainan tanpa alat kucing dan Tikus...............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat
orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat
sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang diatas maka penulis merumuskan masalah yang dibahas adalah
sebagai berikut :

· Pengertian Lari Estafet

· Nomor-Nomor Lari Estafet

· Teknik pemberian tongkat

. Teknik penerimaan tongkat estafet

. Daerah Pergantian Tongkat dan Cara Menempatkan Antara Pelari Pelari

. Hal –hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet

. Peraturan Perlombaan

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan Masalah diatas tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

· Mengetahui Pengertian Lari Estafet

· Mengetahui Nomor-Nomor Lari Estafet

· Mengetahui Teknik Lari Estafet

. Mengetahui Peraturan Perlombaan

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Lari Sambung
Lari sambung atau lari estafet ini sebenarnya terinspirasi dari kisah tiga suku bangsa. Ketiga
bangsa tersebut antara lain adalah suku bangsa Aztek, suku bangsa Inka, dan yang terakhir
adalah suku bangsa Maya.

Di dalam kisah sejarahnya, ketiga bangsa ini pernah melakukan sebuah misi dengan
menggunakan teknik lari secara bersambung atau yang kita kenal sebagai lari estafet ini. Tujuan
misi tersebut ialah menyampaikan sebuah kabar penting yang sudah lama diketahui.

Selain dalam kisah ketiga suku bangsa tadi dalam menjalankan misinya, lari estafet juga pernah
dilakukan oleh bangsa Yunani kuno. Bangsa Yunani kuno kala itu pernah menggunakan obor
sebagai benda yang diberikan secara bersambung-sambung.

Berbeda dengan kisah estafet suku bangsa Aztek, Inka, dan Maya, Yunani bukan menjadikan
estafet dalam menjalankan sebuah misi. Bangsa Yunani kuno menggunakan estafet dalam
rangka melakukan pemujaan spiritual.

Bangsa Yunani menggunakan api keramat dalam bentuk obor sebagai sarana estafet mereka.
Api keramat tersebut diteruskan secara berturut-turut ke jajahan-jajahan baru untuk
melakukan pemujaan kepada para leluhur mereka.

Karena tradisi dan ritual tadi lah olahraga lari sambung atau lari estafet ini mulai menjadi
olahraga yang diolimpiadekan. Kala itu ketika estafet diolimpiadekan, olimpiade lari estafet
dinamakan tradisi api olimpiade.

Pada tahun 1992 silam di Stockholm, olimpiade lari estafet mulai diselenggarakan . Lari estafet
yang diolimpiadekan adalah kategori 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter yang diperuntukan untuk
pria dengan teknik yang sama seperti saat ini.

2.2 Pengertian Lari Estafet


Lari Estafet atau dengan kata lain disebut “Lari sambung menyambung sambil membawa
tongkat” adalah salah satu jenis olahraga yang berinduk pada bidang atletik. Pelarinya
berjumlah lebih dari 1 orang & kurang dari 5 orang yang tergabung dalam 1 tim, dimana
masing-masing pelari sudah diatur dalam jarak tertentu untuk kemudian bersiap-siap
menunggu atau memerima tongkat Estafet dari teman dan kemudian berlari untuk
menyerahkan tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan seterusnya saling mengoforkan
tongkat hingga memasuki garis finis. Siapa yang pertama mencapai garis finis maka Tim
tersebutlah yang menang.

4
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400
meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan
penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan
dari setiap pelari.

2.3 Nomor-Nomor Lari Estafet


· 100 meter

Lomba lari jarak 100 meter diselenggarakan di salah satu sisi lintasan atletik outdoor. Nomor
ini dianggap nomor paling bergengsi dalam cabang olahraga atletik. Pemegang rekor dunia 100
meter sering disebut “manusia tercepat”.

Usain Bolt dari Jamaika merupakan pemegang rekor dunia putra, dengan catatan waktu 9,58
detik. Rekor tersebut ia ciptakan pada 16 Agustus 2009 dalam Kejuaraan Dunia Atletik 2009 di
Berlin. Pemegang rekor dunia putri adalah mendiang Florence Griifith-Joyner. Hingga sekarang,
belum ada sprinter putri yang bisa memecahkan rekor 10,49 detik yang diciptakan Flo-Jo
(panggilan akrab Florence Griffith-Joyner) pada 1988.

Nomor estafet 4 × 100 meter juga cukup prestisius. Kecepatan rata-rata dalam nomor ini lebih
cepat daripada nomor 100 meter karena pelari boleh mulai bergerak sebelum menerima
tongkat estafet. Rekor dunia 4 × 100 meter putra dipegang tim Jamaika yang mencatat waktu
37,10 detik. Rekor tersebut diciptakan pada Olimpiade Beijing 1988. Adapun rekor nomor
estafet 4 × 100 meter putri dipegang tim Jerman Timur yang mencatat waktu 41,37 detik pada
1985.

. 400 meter

Dalam nomor 400 meter, para peserta lomba berlari satu putaran melewati lintasan.
Sebagaimana dalam lomba 200 meter, posisi start para pelari diatur agar setiap pelari
menempuh jarak yang sama.

Rekor dunia 400 meter putra saat ini dipegang Michael Johnson dari Amerika Serikat dengan
catatan waktu 43,18 detik. Sementara pemegang rekor dunia putri adalah Marita Koch dari
Jerman Timur. Catatan waktunya, 47,60 detik, telah bertahan sejak 1985.

Secara tradisi, nomor estafet 4 × 400 meter merupakan nomor terakhir yang dilombakan pada
kejuaraan besar atletik. Tim Amerika Serikat memegang rekor dunia 4 × 400 meter putra sejak
1993 dengan catatan waktu 2:54.29. Sementara rekor 4 × 400 meter putri bertahan lebih lama
lagi. Sejak 1988, tim Uni Soviet memegang rekor dengan catatan waktu 3:15.17.

5
2.4 Teknik Pemberian Tongkat
Teknik Pemberian Tongkat

Dari Bawah Jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kanan maka penerima
menggunakan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan
melalui bawah. Sementara tangan penerima telah siap di belakang dengan telapak tangan
menghadap bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari yang lainnya dirapatkan. Tangan
penerima berada di bawah pinggang.

Dari atas Jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kiri maka penerima juga
menggunakan tangan kanan. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari depan melalui
atas.

2.5 Teknik Penerimaan Tongkat Estafet


Teknik menerima tongkat estafet

Visual : Dengan menoleh atau melihat ke belakang dan ini hanya digunakan untuk lari Estafet
yang berjarak 4×400 meter.

Non Visual : Cara ini digunakan dengan tidak menoleh ataupun melihat ke belakang,karena
jarak yang digunakan terlalu pendek yaitu 4×100 meter.

2.6 Daerah Pergantian Tongkat dan Cara Menempatkan Antara Pelari-Pelari


Daerah Pengertian Tongkat dan Cara Menempatkan Antara Pelari -Pelari

Pelari ke 1 Di daerah start pertama dengan lintasan tikungan

Pelari ke 2 Di daerah start kedua dengan lintasan lurus

Pelari ke 3 Di daerah start ketiga dengan lintasan tikungan

Pelari ke 4 Di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis finish Daerah
Pergantian Tongkat dan Cara Menempatkan Antara Pelari Pelari

2.7 Hal-hal yang Harus Dioerhatikan dalam Lari Estafet


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam lari estafet yaitu:

 Pemberian tongkat sebaiknya bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada
tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima/memegang tongkat pada tangan kiri.
 Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing- masing
pelari. Misalnya pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam tikungan. Pelari 2
dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.
 Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat seperti pada
waktu latihan.

6
 Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-masing.

Tongkat yang harus di gunakan dalam lari estafer atau lari sambung adalah panjang: 30
centimeter,diameter:Untuk dewasa: 4 cm Untuk anak-anak: 2 cm Berat tongkat : 50 gr

Teknik Dasar

1. Teknik Memegang Tongkat Estafet


Tongkat dipegang pada ujung hingga setengah bagian dengan tangan kanan atau kiri,
sedangkan setengah bagian tongkat untuk dipegang oleh penerima tongkat estafet berikutnya.
2. Teknik Start untuk Lari Estafet
Pelari pertama menggunakan start jongkok. Hal yang perlu diperhatikan pelari pada saat start
yaitu tangan ditempatkan di belakang garis start dan tongkat yang dipegang tidak menyentuh
garis start.
3. Teknik Memberi dan Menerima Tongkat Estafet
Cara memberi dan menerima tongkat sambil lari dilakukan di daerah wissel (daerah pergantian
tongkat). Panjang wissel (daerah pergantian) tongkat estafet adalah 20 meter. Pergantian
tongkat yang terjadi di luar daerah pergantian akan menyebabkan diskualifikasi.
Berdasarkan posisi tangan penerima, terdapat dua macam cara memberi dan menerima
tongkat estafet, yaitu:
a. Memberikan tongkat estafet dari atas
Teknik ini dipergunakan apabila telapak tangan penerima menghadap ke atas.
b. Memberikan tongkat estafet dari bawah ke atas
Teknik ini dipergunakan apabila telapa tangan penerima tongkat estafet menghadap ke bawah.

Berdasarkan melihat atau tidaknya penerima, maka pergantian tongkat dibedakan menjadi dua,
yaitu:

a. Visual (dengan melihat), yaitu penerima tongkat berpaling ke belakang untuk melihat
pemberi tongkat.
b. Nonvisual (tanpa melihat), yaitu penerima tonbgkat tidak melihat pemberi tongkat.

2.8 Peraturan Perlombaan


1.) Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, lebar 1,2 meter dan bagi pelari
estafet 4 x 100 meter ditambabh 10 meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu daerah dimana
pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi disini tidak terjadi penggantian
tongkat.

2.) Lari Estafet(Lari Beranting). Lari Estafet atau sering disebut dengan lari beranting merupakan
salah satu dari cabang atletik. Lari Estafet hanya membutuhkan empat (4) orang pemain untuk
melakukan olahraga tersebut. Jarak Tempuh Lari estafet : 4×400 M (Putra/Putri) Dan 4×100 M.
Start yang sering digunakan dalam Lari Estafet: Start Jongkok sering digunakan pada pelari

7
pertama (1), Sedangkan Start Berlari sering digunakan pada pelari ke-Dua,ke-Tiga,dan ke-Empat
(2,3,4).

Ketentuan perlombaan:

Diperbolehkan mengambil tongkat estafet apabila tongkat tersebut jatuh pada saat pergantian
penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×400 meter dengan risiko team tersebut bisa
kalah dalam lomba tersebut.

Di perbolehkan mengambil tongkat estafet apabila tongkat tersebut jatuh pada saat pergantian
penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×100 meter dengan risiko team tersebut dapat
langsung di diskualifikasi dalam pertandingan.

Lintasan:
Panjang lintasan pergantian tongkat estafet adalah 20 meter
Lebar lintasan pergantian tongkat estafet adalah 1,20 meter.

Pada lomba lari estafet 4 × 100 meter:

 Pelari pertama menggunakan start jongkok, pelari kedua, ketiga, dan keempat
menggunakan start melayang.
 Panjang lintasan ditambah 10 meter. Lintasan ini disebut prazona, yaitu suatu lintasan di
mana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi tidak terjadi
pergantian tongkat.
 Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing walaupun tongkat sudah
diberikan kepada pelari berikutnya.

Cara menempatkan pelari:

 Pelari ke-1 ditempatkan di daerah start pertama dengan lintasan di tikungan.


 Pelari ke-2 ditempatkan di daerah start kedua dengan lintasan lurus.
 Pelari ke-3 ditempatkan di daerah start ketiga dengan lintasan di tikungan.
 Pelari ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di
garis finish

Pada lomba lari estafet 4 x 400 meter

 Garis selebar 5 cm harus ditarik melintang lintasan guna memberi tanda jarak tahapan
lari dan menunjukan suatu batas.
 Garis 5 cm yang harus dibuat melintang pada 10 m sebelum garis lari tersebut guna
menunjukkan lokasi zona pergantian tongkat dimana harus dimasukkan dalam
pengukuran zona pergantian tersebut.
 Lari putaran pertama hingga ke empat, harus pada lintasan terpisah atau masing-masing
sepanjang 100 m dari batas start.

8
 Pada pergantian tongkat pertama yang dilakukan oleh si atlet pelari tetap ada pada
lintasan masing-masing sesuai dengan urutan yang ditentukan saat di lapangan dengan
melihat siapa yang terlebih dahulu melewati jarak 200 m saat akan masuk tikungan
kedua dalam lintasan. Pelari kedua tidak diizinkan mulai berlari di luar daerah zona
pergantian tongkatnya dan harus mulai start dari dalam zona ini. Begitu juga bagi pelari
ke tiga dan ke empat harus mulai berlari dari dalam zonanya sendiri.
 Pelari kedua boleh meinggalkan lintasan segera setelah mereka melewati tanda keluar
tikungan pertama 100 m dari garis start yang diberi tanda dengan garis 5 cm lebar
melintang lintasan dan dengan sebuah bendera setinggi 1,5 m ditempatkan di setiap sisi
lintasan.
 Pelari pertama menggunakan start jogkok, pelari kedua, ketiga, dan keempat
menggunakan start melayang.

Check mark:
Apabila estafet dilarikan pada jalur yang terpisah, pelari boleh memasang tanda pada lintasan
pada jalurnya sendiri, dengan menempelkan pita rekat pada lintasannya sendiri, tetapi bukan
dengan kapur atau bahan lain. Untuk lintasan gravel atau rumput, pelari boleh membuat tanda
dengan menggores lintasan pada jalurnya sendiri. Tidak boleh menggunakan tanda-tanda yang
lain.

Peserta :

 Peserta wajib mengenakan pakaian dan sepatu yang sesuai dalam mengikuti
pertandingan (Celana training/pendek diperbolehkan).
 Peserta diberikan dua buah nomor peserta yang dikenakan di dada dan di punggung
dengan jelas.(Nomor punggung dan dada disediakan panitia)
 Pertandingan dilakukan pada lintasan yang telah ditentukan.
 Menggunakan peralatan yang telah disediakan oleh panitia.Seperti start block dan
tongkat estafet.
 Tidak ada pergantian pemain dalam hingga final (Hanya 4 pemain utama).
 Ketika pelari sesudah memberikan tongkat harus tetap berada di lintasannya lintasan
aman untuk menghindari gangguan terhadap pelari lain. Bila seseorang pelari dengan
sengaja menghalangi pelari dari regu lain yang berlari di luar posisi atau lintasan ini,
dan dapatdikenakan diskualifikasi bagi regunya.
 Memberi bantuan dengan jalan mendorong pelari atau dengan jalan lainnya akan
berakibat diskualifikasi.

9
 Sekali perlombaan estafet dimulai, hanya ada dua orang tambahan atlet yang dapat
digunakan sebagai pengganti dalam susunan regu untuk babak berikutnya.
 Penggantian pelari dalam nomor estafet beregu dapat dilakukan dari daftar atlet yang
telah didaftarkan untuk perlombaan ini.
 Susunan suatu regu dan urutan lari harus diumumkan secara resmi sebelum start dari
tiap babak. Sekali seorang altet yang telah start dalam babak terdahulu, telah diganti
oleh pengganti, dia tidak boleh kembali masuk ke dalam regunya.

Official perlombaan internasional


 Wasit. Peringatan kepada atlet peserta dapat ditunjukkan dengan mengeluarkankartu
kuning, dan pengusiran atau pemberhentian dari perlombaan dengankartu merah.
 Juri. Para juri harus menempatkan diri pada sisi yang sama dari lintasan,minimal 5m
dari dan segaris dengan garis finis sehingga dapat melihatgaris dengan jelas dan harus
menentukan urutan peserta terhadap waktu
 Pengawas lintasan. Memiliki tugas untuk mengawasi peserta dari dekat dan dalam hal
terjadisuatu kesalahan atau pelanggaran peraturan oleh seorang peserta , pengawas
lintasan wajib memberi isyarat atau laporan kepada wasitdengan mengangkat bendera
merah sebagai tanda.
 Pencatat Waktu. Para pencatat waktu harus duduk segaris dengan garis finis.
Pencatatan dilakukan dengan bantuan stopwatch.
 Penilaian. Dalam suatu pelombaan hasilnya ditentukan dengan suatu penilaian
yangharus disetujui oleh semua pihak sebelum pertandingan dimulai.
 Diskualifikasi. Jika seorang atlet didiskualifikasi dalam suatu perlombaan,
suratketerangan harus dibuat pada hasil resmi yang menjelaskan pelanggarannya
terhadap peraturan.

10
Permainan tanpa alat kucing dan Tikus

1. PERMAINAN TANPA ALAT adalah semua aktivitas permainan yang tidak memerlukan
adanya alat sebagai syarat berlangsungnya permainan itu.

2. Jumlah Pemain:-Minimal= 8 orang -Maksimal= tidak terbatas Tempat: Halaman, Ruang


Senam, dan Lapangan. (Tempat yang cukup luas untuk bermain) Tujuan: Kemampuan
mengejar dan menghindar dari bahaya. Alat yang digunakan : Tanpa Alat. Susunan
Permainan : Bulatan hitam= kucing Bulatan merah= tikus Bulatan biru= rumah tikus

3. PERMAINAN TANPA ALAT adalah semua aktivitas permainan yang tidak memerlukan
adanya alat sebagai syarat berlangsungnya permainan itu.

4. PELAKSANAAN PERMAINAN KUCING DAN TIKUS: 1. PERORANGAN 2. BEREGU

5. PERMAINAN KUCING DAN TIKUS PERORANGAN: 1. Seluruh rumah tikus saling


bergandengan tangan secara kuat. 2. Guru memberi perintah kepada rumah tikus untuk
membentuk lingkaran besar.

6. PERMAINAN KUCING DAN TIKUS PERORANGAN: 3. Guru memerintahkan tikus berada


dalam lingkaran dan kucing berada diluar lingkaran. 4. Kucing harus berusaha menangkap tikus
dengan cara menerobos lingkaran gandengan tangan penyelamat tikus yang berusaha
melindungi tikus. 5. Jika kucing merasa tidak mampu menerobos lingkaran disatu titik karena
terlalu kuat, kucing bisa memilih tempat lain.

7. PERMAINAN KUCING DAN TIKUS PERORANGAN: 6. Jika kucing berhasil menerobos


masuk lingkaran, maka para tikus diberi kesempatan untuk menyelamatkan diri dengan cara
diberi jalan keluar. 7. Jika kucing berhasil keluar lingkaran, maka tikus diberi kesempatan
masuk lingkaran 8. Saat tikus berada diluar ataupun didalam lingkaran terus berusaha menjauh
dari kucing. 2014

8. PERMAINAN KUCING DAN TIKUS PERORANGAN: 9. Tikus yang berhasil di sentuh kucing
maka dinyatakan mati. 10. Permainan dapat diakhiri dengan waktu misalnya 5 menit atau
diakhiri ketika semua tikus sudah berhasil ditangkap kucing. 11. Jika dalam 5 menit kucing
belum bisa menyentuh tikus maka dianggap pemenangnya adalah tikus, dan yang kalah adalah
kucing, dan sebaliknya.

9. PERMAINAN KUCING DAN TIKUS PERORANGAN: 12. Selama bermain, semua siswa yang
menjadi lingkaran dapat bersorak, memberi semangat (tetapi tidak boleh mengejek) baik pada
kucing maupun tikus.

10. PERMAINAN KUCING DAN TIKUS BEREGU: 1. Wasit membagi peserta menjadi 2 regu
sama besar, yaitu regu kucing dan regu tikus. 2. Wasit menentukan peserta yang berperan

11
sebagai tikus dan kucing. 3. Wasit mengatur rumah tikus. Susunan rumah tikus harus
bervariasi. Agar tidak terjadi kecurangan dalam menghalangi kucing mengejar tikus.

11. PERMAINAN KUCING DAN TIKUS BEREGU: 4. permainan dimulai dengan posisi tikus di
dalam lingkaran sedangkan kucing di luar lingkaran dengan aba-aba dari wasit. 5. Kucing harus
berusaha menangkap tikus dengan cara berusaha melewati atau menerobos lingkaran
gandengan tangan rumah tikus yang berusaha melindungi tikus. 6. Jika pada permainan kucing
dan tikus perorangan wasit berpegang pada waktu, dalam permainan kucing dan tikus beregu
wasit berpegang pada rumah tikus bagus atau rusak.

12. PERMAINAN KUCING DAN TIKUS BEREGU: 7. Jika kucing berhasil menangkap tikus
maka peserta yang bertugas menjadi tikus tersebut beserta regunya mendapatkan hukuman.

12
DAFTAR PUSTAKA

 Basuki, Sunaryo. 1979. Atletik. Jakarta: garuda Madju Cipta.


 Mu’arifin. 2009. Dasar-dasar Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang: UM
PRESS.
 Permana, Asepta Yoga. 2008. Atletik .
 http://panduanpelari.web.id/img/stabilityshoe.jpg
 http://panduanpelari.web.id/img/runningclothes.jpg
 https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcR2DBQr5DmegeTU5MhzO_W8pOP5BY7arjofo9mHtOPf84_VDq8
v
 https://id.wikipedia.org/wiki/Estafet
 https://www.slideshare.net/widysanmanta/permainan-tanpa-alat-kucing-dan-tikus

13

Anda mungkin juga menyukai