Anda di halaman 1dari 26

Psikodiagnostik IV (Tes Non Proyektif)

16PF – THE SIXTEEN PERSONALITY FACTOR QUESTIONAIRE

Dosen Pengampu :
Zulfa Indira Wahyuni M.Psi

Kelas : 6A Kelompok I

Disusun oleh :
Annisausholihah 11180700000003
Widiya Ayu Lestari 11180700000006
Deassry Chintya Rizky 11180700000010
Astri Kamila Rahmah 11180700000011
Cynthia Ayuningtias 11180700000012
Puan Maharani 11180700000210

FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
dipanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “16pf –
The Sixteen Personality Factor Questionnaire”.Makalah ini telah disusun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini, khususnya kepada
ibu Zulfa Indira Wahyuni M.Psi selaku dosen pengampu mata kuliah psikodiagnostik
IV ( Tes Non Proyektif).

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi isi, susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca dan dapat menjadi
referensi untuk penelitian lebih lanjut.

Madiun, 11 Maret 2021

Penyusun
Daftar Pustaka
BAB I ............................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Tujuan........................................................................................................................... 4
BAB II .......................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 5
2.1 Sejarah Tes 16 Personality Factors (16 PF) .............................................................. 5
2.2 Tujuan dibuat Tes 16 Personality Factors (16PF) .................................................... 7
2.3 Perkembangan Alat Tes .............................................................................................. 7
2.4 Deskripsi Alat Tes ........................................................................................................ 9
2.5 Administrasi ............................................................................................................... 11
2.5.1 Administrasi Kertas dan Pensil .................................................................................. 12
2.5.2 Administrasi Komputer .............................................................................................. 12
2.5.3 Lingkungan Pengujian ......................................................................................... 12
2.6 Skoring........................................................................................................................ 14
2.6.1 Hand Scoring ....................................................................................................... 14
2.6.2 Computer Scoring ................................................................................................ 15
2.6.3 Score Reportingon the Sten Score ....................................................................... 15
2.7 RELIABILITAS ........................................................................................................ 17
2.8 Validitas ...................................................................................................................... 18
2.9 Norma ......................................................................................................................... 19
2.10 Ciri Khas Alat Tes ..................................................................................................... 21
2.11.1 Questionnaire: Development .................................................................................... 21
2.11.2 Questionnaire: Administration and scoring ........................................................ 22
2.11.3 Questionnaire: Reliability and Validity ............................................................... 23
2.11.4 Questionnaire: Interpretation .............................................................................. 24
BAB III ....................................................................................................................................... 25
PENUTUP .................................................................................................................................. 25
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 26
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Para peneliti di bidang psikologi telah banyak merumuskan alat tes yang dapat
mengungkapkan kepribadian seseorang. Hingga kini, kita telah menemukan
banyak macam alat tes kepribadian, salah satunya ialah alat tes 16 Personality
Factor Questionnaire atau disebut juga dengan 16 PF. Alat tes ini merupakan
salah satu tes yang cukup sering digunakan untuk mengungkap kepribadian
seseorang. Alat tes yang dipelopori oleh Raymond Cattell ini diawali dengan
dirinya yang merasa bahwa teknik pengukuran dasar kepribadian diperlukan untuk
memajukan bidang ilmu psikologi.

Tes yang berupa kuisioner ini menyediakan berbagai informasi yang dapat
dipercaya untuk memprediksi bagaimana instrumen-instrumennya dapat
digunakan secara efektif dalam berbagai konteks pengaturan. Hal ini juga
dikarenakan ciri khas yang dimiliki alat tes 16 PF, sehingga membuatnya banyak
diterapkan dalam berbagai pengaturan, mulai dari klinis hingga pengembangan
karir (Cattell & Schuerger, 2003).

1.2 Tujuan

1.2.1 Untuk mengetahui apa itu alat tes 16 PF beserta sejarah dan tujuan
dibentuk alat tes tersebut
1.2.2 Untuk mengetahui perkembangan alat tes 16 PF
1.2.3 Untuk mengetahui cara pengadministrasian alat tes 16 PF
1.2.4 Untuk mengetahui tentang skoring dan reabilitas alat tes 16 PF
1.2.5 Untuk mengetahui tentang validitas dan norma alat tes 16 PF
1.2.6 Untuk mengetahui ciri khas dan juga kelemahan dari alat tes 16 PF
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Tes 16 Personality Factors (16 PF)


Tes 16 personality factors atau yang dikenal dengan 16 PF merupakan salah satu tes
inventaris kepribadian yang paling sering digunakan. Raymond Cattell pencipta alat
tes 16 PF, memanfaatkan hubungan yang ada antara kepribadian dengan intelegensi.
Kuisioner ini berasal dari perspektif unik Cattell untuk menemukan dimensi dasar
yang menyusun kepribadian lewat sampel penelitian yang diambil dari berbagai
domain kepribadian manusia (Cattell & Schuerger, 2003).

Sejarah pembentukan dan perkembangan tes ini mencakup hampir seluruh


sejarah pengukuran kepribadian objektif. Selain penemuan 16 faktor kepribadian,
penelitian lanjutan mengidentifikasi adanya dimensi luar, yang disebut Big Five
Personality Factors. Karena asal ilmiah pembentukan 16 faktor kepribadian ini,
maka perkembangan alat tes tersebut memiliki sejarah yang panjang, hingga
akhirnya menyediakan sumber interpretasi yang kaya untuk digunakan dalam
pengujian.

Raymond Cattell seorang pemuda yang berasal dari keluarga ilmuan, yang
kemudian menginspirasinya untuk pergi belajar di universitas London. Disana
Cattell mulai mempelajari psikologi, lewat karya berbagai psikolog fisiologis dan
eksperimental, mulai dari Pavlov, Thomdike, hingga Wundt. Hal ini dikarenakan
para psikolog tersebut menggunakan metode ilmiah untuk memeriksa dan
memprediksi fungsi khusus yang dimiliki manusia.

Pasca perang dunia ke 1di London, terjadi gejolak sosial dan politik, yang
kemudian dipercayai Cattell bahwa masalah terbesar di dunia sering kali berasal dari
temperamen dan motivasi manusia. Ia kemudian terinspirasi untuk menemukan alat-
alat sains yang ampuh dalam memahami kepribadian manusia. Cattell bekerjasama
dengan Charles Spearman (pengembang metode analisis faktor) dalam
mengidentifikasi dan mengatur elemen dasar kemampuan mnausia. Dengan
kerjasama ini, Ia yakin bahwa analisis faktor merupakan alat ampuh dalam
menentukan dimensi dasar kepribadian, dengan anggapan bahwa kepribadian
manusia seharusnya mencakup elemen dasar yang terstruktur.

Cattell mengibaratkan blok bangunan dasar, dimana jika blok bangunan


dasar kepribadian dapat ditemukan dan struktur kepribadian dapat diukur, maka
seharusnya perilaku manusia dapat diprediksi dan dipahami (Cattell & Schuerger,
2003). Penelitian awal tes 16 PF ini, kemudian menjembatani penelitian yang
lebih luas, dimana Cattell percaya bahwa dalam memeriksa fenomena kepribadian
harus seluas mungkin, termasuk peran, keadaan, pikiran, tindakan, perilaku verbal
atau nonverbal, kepribadian normal atau abnormal, dan variabel kemampuan serta
minat.
Bagi Cattell, dalam pengukuran ilmiah di bidang ilmu psikologi harus
mencakup tiga domain karakteristik manusia yaitu, kepribadian, kemampuan, dan
motivasi juga disertai dengan metode analisis faktor. Dari sinilah, Cattell berusaha
menemukan jumlah dan sifat variabel yang mengandung artinya masing-masing.
Untuk mengeksplorasi lebih jauh ketiga domain karakteristik tersebut, terdapat
tiga jenis informasi dan sumber data yang dapat dijadikan sampel, seperti catatan
hidup atau observasi kehidupan (L-data), data kuisioner (Q-data), dan tes obyektif
(T-data) yang berkisar dari tes kertas-pensil (tes kemampuan atau proyektif),
hingga situasi eksperimental (menunjukkan suatu perilaku). Ciri-ciri yang muncul
dari ketiga sumber data tersebut diasumsikan akan mewakili kesatuan fungsional
dari ciri dasar kepribadian.

Cattell dan rekan-rekannya memulai program penelitian yang lebih luas


untuk mengidentifikasi dan memetakan dimensi kepribadian. Dimulai dari daftar
lengkap deskripsi kepribadian dengan keyakinan bahwa semua aspek kepribadian
penting, menarik, dan berguna. Dilanjut dengan menganalisis faktor dan pola yang
mendasari sifat-sifat tersebut lewat tiga sumber data dan dalam berbagai populasi
di berbagai jenis pengaturan. Deskripsi tersebut dituliskan dalam Cattell’s
Personality and Mood by Questionnaire (1973).
Setelah bertahun-tahun penelitian, Cattell dan rekan-rekannya menentukan
daftar dasar kepribadian atau ciri-ciri utama, yaitu Warmth (A), Reasoning (B),
Emotional Stability (C), Dominance (E), Liveliness (F), Rule Consciousness (G),
Social Boldness (H), Sensitivity (I), Vigilance (L), Abstractedness (M),
Privateness (N), Apprehension (O), Openness to Change (Q1), Self Reliance (Q2),
Perfectionism (Q3),Tension (Q4), Extraversion, Anxiety Though-Mindedness,
Independence, dan Self-Control. Lalu selanjutnya terdapat beberapa temuan baru
sebagai perkembangan penelitian terkait tes 16 PF ini, salah satunya validitas 16
PF yang ditemukan oleh Rossier, de Stadelhofen, dan Berthoud tahun 2004
(Gregory, 2011).

2.2 Tujuan dibuat Tes 16 Personality Factors (16PF)


Awal dibuatnya tes 16 PF ini bertujuan untuk mengukur kepribadian yang secara
normal dimiliki oleh seseorang. Tujuan utama Cattell mengembangkan tes ini
ialah untuk menyediakan instrumen yang komprehensif dan terintegrasi, sehingga
dapat digunakan untuk mempetakan dan mengukur dimensi fundamental yang
meliputi keseluruhan karakteristik kepribadian seseorang dalam kisaran normal
berdasarkan penelitian ilmiah (Cattell & Schuerger, 2003). Dengan artian lain,
bahwa tes ini hanya mengukur kepribadian normal seseorang, tidak termasuk yang
bersifat patologis.

Tes kuisioner 16 PF hingga kini telah diterapkan dalam berbagai


pengaturan. Kekhasan yang dimiliki oleh alat tes ini, mmebuatnya mudah
diterapkan dalam berbagai jenis pengaturan. Mulai dari klinis, konseling,
pengembangan karir, pemilihan karyawan, pengaturan pendidikan, psikologi
olahraga, perawatan medis, penelitian dasar, hingga pelatihan militer (Cattell &
Schuerger, 2003). Misalnya dalam pengaturan klinis dan konseling, tes 16 PF
bertujuan untuk memberi pemahaman yang mendalam dan terintegrasi serta untuk
memberi informasi tentang masalah yang relevan dengan proses konseling.
Begitupun dalam pengaturan pekerjaan dan karier, tes 16 PF ini bertujuan untuk
memberi sumber informasi yang obyektif, komprehensif, dan efisien.

2.3 Perkembangan Alat Tes


• Tahun 1930an : Cattell bekerja sama dengan Spearman dalam
pengembangan metode faktor analisis untuk mempelajari struktur
kemampuan manusia.
• Tahun 1940an : Cattell memulai program penelitian komprehensif, yang
menerapkan faktor analisis untuk mengidentifikasi elemen dasar dari
struktur kepribadian.
• 1949 : Pertama kali dipublikasikannya 16 PF Questionairre di Amerika
Serikat.
• 1952: Pertama kali dipublikasikannya 16 PF Questionairre di Inggris.
• 1953 :Pertama kali dipublikasikannya High School Personality
Questionairre (HSPQ).
• 1956 : Publikasi dari 16 PF Edisi Kedua.
• 1959:Pertama kali dipubikasikannya Children’s Personality
Questionairre (CPQ).
• 1962: Pertama kali dipublikasikannya 16 PF Edisi Ketiga.
• 1965: Pertama kali diperkenalkannya computer scoring.
• 1968: Pertama kali dipublikasikannya 16 PF Edisi Keempat.
• 1972: Publikasi hasil interpretasi secara komputerisasi pertama.
• 1980: Uji terjemahan tes melebihi 35 bahasa di seluruh dunia.
• 1992: Computer scoring dengan menggunakan OnSite software.
• 1993: Pertama kali dipublikasikannya 16 PF Edisi Kelima.
• 1999 :Dipublikasikannya administrasi serta skoring dan hasil interpretasi
terkomputerisasi secara online (NetAsses).
• 1999: Pertama kali dipublikasikannya 16PF Select Questionnaire.
• 2000 : Standarisasi kembali 16PF edisi kelima dengan lebih dari 10.000
partisipan.
• 2001 : Administrasi serta skoring dan hasil interpretasi terkomputerisasi
secara online menjadi tersedia dalam berbagai pilihan bahasa
(16PFworld.com).
• 2001 : Publikasi dari 16 PF Adolescent Personality Questionnaire (APQ,
revisi dari HSPQ).
2.4 Deskripsi Alat Tes
Kuesioner 16PF merupakan struktur test kepribadian yang berdasarkan pada
prosedur statistic dari factor analisis (Kaplan & Saccuzo, 2003). Test 16 PF ini
mengalami empat perubahan besar sejak pertama kali dipublikasi atau di terbitkan
pada tahun 1949. Edisi terakhir (edisi kelima) 16 PF yang akan menjadi bahasan
utama pada makalah ini. Kuesioner 16PF edisi kelima ini sudah direvisi sehingga
menampilkan bahasa yang lebih sederhana dan diperbaharui, dengan tingkat
membaca yang lebih rendah, peningkatan karakteristik psikometri, indeks gaya
respons yang baru, serta hand-scoring lebih mudah dan norma yang diperbarui.

Hal ini ditinjau untuk mematuhi Disabilities Act orang Amerika, dan
untuk bias gender, budaya, dan ras. Pada tahun 2001, test 16PF distandarisasi
ulang dalam stratified random sample lebih dari 10.000 individu, yang
mencerminkan 2000 angka sensus A.S untuk jenis kelamin, ras, dan usia (Cattle
& Schuerger. 2003)

Kuesioner 16PF edisi kelima berisi 185 item pilihan ganda yang ditulis pada
tingkat membaca grade lima. Tes ini memberikan skor pada 16 skala kepribadian
primer (salah satunya adalah skala kemampuan penalaran singkat, diposisikan
dengan sendirinya di akhir tes) dan lima skala global (Big Five). Tiga skala gaya
merespons juga disertakan untuk membantu mengidentifikasi pola respons yang
tidak biasa, yang dapat memengaruhi validitas skor. Setiap skala primer berisi 10-15
item, dan setiap item memiliki format jawaban tiga pilihan, dengan pilihan tengah
menjadi tanda tanya (?) (Cattle & Schuerger. 2003)

• Berikut tabel yang menjelaskan dua skala, yaitu skala primer dan skala global:

Nama Skala dan Deskriptor 16PF


LOW RANGE PRIMARY HIGH RANGE
SCALE (Skala
Primer)
Reserved, impersonal, Warmth (A) Warm, participating,
distant attentive to others
Concrete, lower mental Reasoning (B) Abstract, bright, fast-
capacity learner
Reactive, affected by Emotional Emotionally stable,
feelings Stability (C) adaptive, mature
Deferential, cooperative Dominance (E) Dominant, forceful,
avoids conflict assertive
Serious, restrained, careful Liveliness (F) Enthusiastic, animated,
spontaneous
Expedient, nonconforming Rule Rule conscious, dutiful
Consciousness (G)
Shy, timid, threat sensitive Social Boldness (H) Socially bold,
venturesome, thick-
skinned
Tough, objective, Sensitivity (I) Sensitive, aesthetic,
unsentimental tender–minded
Trusting, unsuspecting, Vigilance (L) Vigilant, suspicious,
accepting skeptical, wary
Practical, grounded, down- Abstractedness Abstracted, imaginative,
to-earth (M) idea oriented
Forthright, genuine, artless Privateness (N) Private, discreet,
nondisclosing
Self-assured, unworried, Apprehension (O) Apprehensive, self-
complacent doubting, worried
Traditional, attached to Openness to Open to change
familiar Change (Q1) experimenting
Group-oriented, affiliative Self-Reliance (Q2) Self-reliant, solitary,
individualistic
Tolerates disorder, Perfectionism (Q3) Perfectionistic, organized,
unexacting, flexible self-disciplined
Relaxed, placid, patient Tension (Q4) Tense, high energy,
driven
LOW RANGE GLOBAL SCALE HIGH RANGE
(Skala Global)
Introverted, socially Extraversion Extraverted, socially
inhibited participating
Low anxiety, imperturbable Anxiety High anxiety, perturbable
(Neuroticism)
Receptive, Open-minded, Tough Mindedness Tough-minded, resolute,
intuitive unemphatic
Accomodating, agreeable, Independence Independent, persuasive,
selfless wilful
Unrestrained, follows urges Self-Control Self-controlled, inhibits
urges
Source: Conn, S. R, & Rieke, M. L. (1994). 16PF Fifth Edition Technical
Manual. (dalam Cattel & Schuerger. 2003)

Pada buku Cattell & Schuerger (2003), karakteristik yang membedakan


dari item 16 PF adalah mereka cenderung untuk mengambil sampel berbagai
perilaku normal dengan bertanya kepada peserta tes tentang perilaku mereka
dalam situasi tertentu (bukan hanya bertanya bagaimana mereka akan menilai
diri mereka sendiri pada sifat-sifat kepribadian, seperti praktik tes lainnya). Tes
ini mencakup berbagai jenis item, termasuk item yang bertanya tentang perilaku
aktual:

Ketika saya dalam situasi yang membosankan, saya biasanya

“mengabaikan” dan melamun tentang hal-hal


lain. (a. benar; b. ?; c. salah)

Saat berbicara dengan seorang teman, saya cenderung untuk:
(a. menunjukkan perasaan; b. ?; c. menyimpan perasaan untuk diri
sendiri)

Saya jarang merasa terburu-buru atau bergegas saat saya melakukan
tugas sehari-hari.
(a. benar; b. ?; c. salah: saya sering merasa tergesa-gesa)

2.5 Administrasi

Kuesioner 16PF dapat dan sesuai untuk berbagai klien, termasuk orang dewasa
berumur 16 tahun keatas atau lebih tua dengan kemampuan membaca tingkat
lima atau lebih tinggi. Keputusan apakah test ini tepat untuk individu terutama
umur atau tingkat atau level membacanya harus berdasarkan pertimbangan
professional melihat tingkat kematangan (maturity) klien. Kehati-hatian dalam
melakukan asesmen dari kemampuan membaca akan sangat penting untuk
individu-individu dengan kekurangan membaca atau skill berbahasa Inggris atau
untuk mereka yang dengan ketidakmampuan visual.
Test 16PF dapat diadministrasikan secara individu maupun dalam
kelompok dengan kertas dan pensil atau format computer. Test ini disusun
dengan item yang tidak mengancam yang menanyakan tentang pilihan secara
personal, interest, perilaku dan pendapat. Item kepribadian mempunyai 3 pilihan
respon. Ditengah respon selalu ditandakan tanda tanya (?). Test tidak
diwaktukan, biasanya orang-orang telah menyelesaikan format dengan pensil
dan kertas dalam 35-50 menit, dan dalam kondisi yang biasa, sekitar 80%
penerima test selesai dalam 40 menit. Administrasi komputerisasi memerlukan
waktu sekurang-kurangnya secara umum sekitar 25-35 menit.

2.5.1 Administrasi Kertas dan Pensil


Bahan-bahan yang diperlukan untuk mengelola format kertas-dan-pensil
dari tes 16PF minimal: buklet tes, lembar jawaban, dan pensil bernomor 2.
Diperlukan penggunaan pensil jika lembar jawaban berupa skor komputer, baik
dengan mengirimkannya ke penerbit tes atau pada pemindai optik lokal. Selain
itu, penggunaan pensil lebih disarankan untuk digunakan perserta tes sehingga
peserta tes dapat mengubah jawabannya jika perlu.

Pemberian paper-and-pencil pada tes 16PF hanya melibatkan sedikit


pengawasan aktif. Instruksi sederhana dan ringkas dicetak dalam buklet tes.
Administrator dapat memilih untuk membaca instruksi dengan keras, atau mereka
dapat meminta peserta tes untuk membaca instruksi secara diam-diam, menjawab
pertanyaan yang diperlukan. Selama pengujian, administrator harus memastikan
bahwa peserta tes menandai respons dengan tepat dan tidak melewatkan item.

2.5.2 Administrasi Komputer


Kuesioner 16PF dapat diadministrasikan pada komputer pribadi, baik
dengan koneksi ke Internet atau melalui perangkat lunak yang tersedia dari
penerbit tes. Kedua format dapat segera mencetak skor tes dan menghasilkan
laporan. Fitur Client-friendly mencakup pertanyaan praktik, administrasi item-
per-item, sebuah rutin yang memungkinkan peserta tes untuk mengubah jawaban
mereka sebelumnya, dan opsi "test interrupt and resume".

2.5.3 Lingkungan Pengujian


Hubungan dengan peserta tes selalu penting dalam pengujian kepribadian.
Menciptakan hubungan baik juga merupakan sarana untuk meningkatkan
kemungkinan mendapatkan hasil yang valid dan bermanfaat.

Menciptakan Rapport dengan Testee
o Pastikan lingkungan pengujian nyaman untuk peserta tes (mis.,
Tempat duduk, pencahayaan, suhu).
o Tetapkan prosedur untuk istirahat (jika perlu), dan beri tahu
peserta tes tentang lokasi toilet dan air minum.
o Memahami sikap peserta tes terhadap proses pengujian.
o Jelaskan kepada peserta tes mengenai maksud dan tujuan
pengujian, oleh siapa hasilnya akan ditinjau, dan apa manfaat
yang diharapkan dari pengujian.
o Jelaskan kepada peserta tes tentang sifat bahan tes, cara mengikuti
tes, dan waktu yang diantisipasi untuk menyelesaikan tes.

Elemen yang dapat mempengaruhi respon Testee

Sejauh mana peserta tes memberikan jawaban yang jujur dan


realistis untuk item 16PF dapat dipengaruhi oleh sejumlah elemen di
luar karakteristik kepribadian yang diukur, termasuk peserta tes:

o Kemampuan membaca
o Fasilitas dengan bahasa Inggris (atau bahasa tempat ujian
diberikan)
o Sikap terhadap pengujian
o Kenyamanan fisik
o Kenyamanan psikologis dengan pengujian
o Kondisi psikologis umum, seperti depresi berat atau kecemasan
o Sikap terhadap apa yang dipertaruhkan sebagai konsekuensi dari
pengujian

Berbicara dengan Testee Tentang Tes dan Formatnya
o Sebagian besar pertanyaan dalam tes ini menanyakan tentang
perasaan, sikap, atau perilaku Anda; tidak ada jawaban benar
dan salah.
o Banyak orang mengatakan bahwa mereka belajar banyak tentang
diri mereka sendiri dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini
dan memiliki jawaban mereka dibandingkan dengan orang lain.
o Ini bekerja paling baik jika Anda hanya memberikan jawaban
yang datang kepada Anda terlebih dahulu, tanpa banyak berpikir
atau menebak-nebak diri Anda.
o Cobalah untuk menghindari jawaban netral (b), dan tetap dengan
(a) atau (c) jika Anda bisa karena hal itu memberikan gambaran
yang lebih jelas tentang kualitas Anda, tetapi jangan mengambil
banyak waktu untuk mencoba mengambil keputusan; jika Anda
benar-benar tidak dapat memutuskan, pilih saja (b).
o (Dalam konteks penilaian) Cobalah bersikap jujur tentang sifat-
sifat baik Anda sendiri dan tentang beberapa yang mungkin
tidak begitu baik. Jika Anda melebih-lebihkan atau
meminimalkan sangat banyak, itu dapat muncul dalam hasil dan
membuatnya sulit untuk dijelaskan.

Beberapa saat yang dihabiskan berbicara tentang pengalaman


pengujian dapat membuat perbedaan dalam pendekatan klien untuk
pengujian. Dalam situasi seperti itu, kata-kata bisa menjadi penting.
Berdasarkan pengalaman praktisi, memberikan beberapa komentar
tentang tes dan saran kepada peserta tes yang dapat membantu
mengurangi ketidakpastian mereka dan mendorong mereka untuk
memberikan hasil yang bermanfaat secara maksimal.

2.6 Skoring
2.6.1 Hand Scoring
Hand Scoring yang dilakukan dalam tes 16 PF ini sederhana dan tidak
memakan waktu yang lama. Dalam melakukan Hand Scoring, hal-hal yang
diperlukan berupa satu set Four Scoring Keys, table norma, dan formulir
catatan individua tau lembar jawaban individu.Sebelum skoring dilakukan,
setiap lembar jawaban harus diperiksa kembali guna memastikan semua
item telah dijawab oleh klien serta memastikan setiap item hanya dipilih
satu jawaban.

Pengoreksian dari lembar jawaban klien dan menghitung item


yang ditandai pada setiap skala apabila jawaban-jawaban tersebut
muncul melalui lubang yang terdapat pada kunci jawaban akan
mendapatkan skor mentah atau Raw score. Selanjutnya, raw score akan
diubah menjadi standard score melalui table norma. Menurut mereka
yang telah ahli di bidangnya, seluruh proses skoring membutuh waktu
kurang lebih 6 sampai 7 menit sedangkan untuk intruksi Hand Scoring
disediakan dalam bentuk manual administrator pengujian.

2.6.2 Computer Scoring


Sama halnya dengan Hand Scoring, Computer Scoring dapat dilakukan
dengan mudah dna tidak memerlukan waktu yang banyak. Computer
Scoring dapat dilakukan dengan mengirimkan lembar jawaban klien
melalui email kepada tester ataupun seseorang yang akan melakukan
Computer Scoring melalui internet atau software. Penggunaan Computer
Scoring dapat memperoleh beberapa laporan interpretasi guna
menambah atau memperkaya hasil dari interpretasi yang didapatkan dari
kuesioner 16 PF edisi kelima.

Hasil laporan tersebut akan dijelaskan dalam bentuk lampiran.


Pengadministrasian serta penilaian dilakukan secara online yang dapat
diakses melalui NetAsses kemudian klien dapat mengakses tes 16 PF
tersebut menggunakan kode sandi. Setelah melakukan tes 16 PF, laporan
akan dikirim kepada pihak yang profesional melalui email. Hasilnya akan
diinterpretasikan melalui 16PFWorld.com.

2.6.3 Score Reportingon the Sten Score


Skor tes yang disajikan pada 16PF merupakan skala 10 poin yang disebut
dengan "sten" atau Standard-Ten Scale, dengan rata-rata 5,5 dan standar
deviasi 2. Hasil dari skoring didasarkan pada norma-norma yang berlaku,
representatif dan terbaru.

Sampel standardisasi saat ini dirilis pada tahun 2002 dan memiliki data
lebih dari 10.000 orang yang mewakili sensus AS 2000 untuk seks, ras, dan
usia.

Seperti yang diilustrasikan oleh Gambar 2.1, seseorang yang


mendapatkan skor 4 berada di persentil ke-23, dan satu skor 7 berada di persentil
ke-77. Dalam menafsirkan skor dalam sten ini yaitu skor di bawah 4 dianggap
rendah dan skor di atas 7 dianggap tinggi.

Namun cara yang lebih disukai untuk menunjukkan apakah skor tinggi atau
rendah adalah dengan menyisipkan tanda plus (+) atau minus (-) setelah huruf skala.
Dengan demikian, untuk skor tinggi pada skala tertentu, huruf skala akan diikuti
dengan tanda plus (misalnya, A+). Demikian pula, untuk skor rendah, huruf skala
akan diikuti dengan tanda minus (misalnya, A-). Contohnya, apabila klien memiliki
skor rendah pada Emotional Stability (B) dan skor tinggi pada Sensitivity (I). Pola
ini ditunjukkan sebagai B-, I+ . (Cattel & Schuerger, 2003).
2.7 RELIABILITAS

Reliabilitas pada 16PF edisi kelima sebanding dengan pengukuran kepribadian


lainnya yaitu memiliki tingkat reliabilitas yang cukup tinggi meskipun pada 16PF
ini hanya menggunakan 16 item. Pada 16PF ini menggunakan metode test-retest
guna mengetahui seberapa tinggi tingkat konsistensi serta stabilitas yang dimiliki
oleh alat ukur ini. Reliabilitas ini dirangkum dalam Rapid Reference 1.5.

Internal consistency reliabilities (seberapa tinggi item dalam skala berkorelasi


satu sama lain) untuk skala primer rata-rata .76 (berkisar antara 68 hingga .87
selama 16 skala) dalam sampel normatif berupa 10.261 individu. Reliabilitas test-
retest (atau perkiraan konsistensi skor dari waktu ke waktu) untuk interval 2
minggu berkisar dari .69 hingga .87 dengan median .80. Relibilitas test-retest
selama 2 bulan berkisar dari .56 hingga .79 dengan median .69. Skala global 16PF
memiliki kemampuan yang lebih tinggi;

Estimasi test-retest 2 minggu berkisar dari .84 hingga .91 dengan rata-rata .87,
dan perkiraan test-retest selama 2 bulan berkisar dari .70 hingga .82 dengan median
.80. . (Cattel & Schuerger, 2003)
2.8 Validitas
Pengecekan validitas 16 PF edisi lima dilakukan dengan validitas konstrak dan
validitas kriteria (Russell & Karol, 1993). Validitas konstrak menggunakan analisis
faktor dengan mengkorelasikan 16 PF dengan Personality Research Form, California
Psychological Inventory, NEO PI-R dan Myers-Briggs Type Indicator. Validasi 16 PF
dengan validitas kriteria dilakukan dengan mengkorelasikan faktor primer dan faktor
global dengan beberapa alat tes lain, seperti Coopersmith Self-Esteem Inventory,
Adjusment Inventory, Social Skills Inventory, California Psychological Inventory,
Something About Myself, dan Leadership Potential Index. (Brown,1998)

Selain itu, struktur faktor telah dikonfirmasi dalam berbagai bahasa


(misalnya, Italia: Barbaranelli & Caprara, 1996; Prancis: Mogenet & Rolland,
1995; Jepang: Motegi, 1982; Spanyol: Prieto, Gouveia, & Fernandez, 1996; dan
Jerman: Schneewind & Graf, 1998). Suatu badan penelitian ekstensif yang berasal
dari setengah abad lalu memberikan bukti validitas tes terapan ‒ digunakan dalam
konseling, klinis, pengembangan karir, penilihan dan pengembangan personel,
pengaturan pendidikan, dan penelitian. Persamaan riwayat dan prediksi hadir untuk
berbagai kriteria seperti kepemimpinan, kreativitas, prestasi akademik, kesadaran,
keterampilan sosial, empati, harga diri, penyesuaian perkawinan, dinamika,
kekuatan, pola koping, proses kognitif, dan profil pekerjaan (Cattell, Eber, &
Tatsuoka, 1992; Conn & Rieke, 1994; Guastello & Rieke, 1993; Kelly, 1999; Krug
& Johns, 1990; Russell & Karol, 2002; Schuerger & Watterson, 1998).

Pada 1980-an, 16 PF Questionnaire menduduki peringkat di antara yang


tertinggi, dalam jumlah artikel penelitian (Graham & Lilly, 1984, hal. 234), dan
prediksi terbaru menempatkan jumlah referensi sejak 1974 di lebih dari 2.000
publikasi (Hofer & Eber, 2002). Sejak 1960-an, tes telah dicatat sebagai instrumen
yang signifikan dalam praktik profesional. Sebagai contoh, sebuah penelitian oleh
Piotrowski dan Keller (1989), menemukan 16 PF Questionnaire menjadi yang paling
direkomendasikan dari kuesioner kepribadian umum. Penelitian juga menunjukkan
bahwa tes ini agak lebih kuat daripada kuesioner utama lainnya dalam memprediksi
perilaku kehidupan nyata. Sebuah penelitian terbaru (Goldberg, in press)
membandingkan banyak kuesioner kepribadian populer dalam kemampuan mereka
untuk memprediksi enam kelompok perilaku dan menemukan bahwa dimensi 16PF
memiliki validitas prediktif tertinggi. (Cattell & Schuerger, 2003).

Validasi juga dilakukan 16 PF dengan Adjusment Inventory yang


menunjukkan penyesuaian diri yang tinggi diasosiasikan dengan kestabilan emosi
(C+), kepercayaan (L-), ketenangan diri (O-), dan ke-rileks-an diri (Q4-).
Penyesuaian diri dilihat dari bidang sosial ditunjukkan dengan tingginya skor
kekuasaan (E+), keberanian secara sosial (H+), kepekaan (I+), dan orientasi
kelompok (Q2-). Penyesuaian diri dalam hal emosional dilihat pada tingginya skor
kestabilan emosi (C+), kepercayaan pada orang lain (L-), ketenangan diri (O-), ke-
rileks-an diri (Q4-), dan keabstrakan yang rendah (M-). Penyesuaian diri dalam
pekerjaa diprediksikan oleh kehangatan (A+) dan dominan yang rendah (E-).

2.9 Norma

Semua skala kepribadian 16PF adalah bipolar dimana setiap akhir dari setiap skala
memiliki definisi dan makna yang berbeda. Skor pada skala kepribadian 16PF adalah
diberikan dalam "standard ten" atau skor sten, yang berkisar dari 1 hingga 10, dengan
rata-rata 5,5 dan deviasi standar 2. STEN (Standard Ten Score) dengan
menggunakan table sesuai karakteristik subjek berdasarkan norma.

Norma dikelompokkan menjadi sembilan berdasarkan tingkat pendidikan


dan jenis kelamin, yaitu :

1. Kelompok SLTP dan SLTA laki-laki,


2. Kelompok SLTP dan SLTA perempuan,
3. Kelompok SLTP dan SLTA laki-laki dan perempuan,
4. Kelompok Mahasiswa/PT laki-laki,
5. Kelompok Mahasiswa/PT perempuan,
6. Kelompok Mahasiswa/PT laki-laki dan perempuan,
7. Kelompok Masyarakat Umum laki-laki,
8. Kelompok Masyarakat Umum perempuan,
9. Kelompok Masyarakat Umum laki-laki dan perempuan.

Rentang skor sten (norma STEN) untuk skala 16PF ditunjukkan dalam
Rapid Reference 3.2. Skor tinggi pada skala tidak dianggap sebagai bagus, dan
skor rendah tidak dianggap buruk. Sebaliknya, skor menuju akhir skala
meningkatkan kemungkinan bahwa sifat yang ditentukan oleh kutub akan jelas
dan berbeda dalam perilaku klien. Apakah sifat itu ditentukan untuk memiliki
efek positif atau negatif tergantung pada situasi tertentu.
2.10 Ciri Khas Alat Tes
Dari beberapa penelitian ditemukan bahwa 16PF ini berada pada posisi 5 teratas
jenis tes yang paling umum digunakan untuk mengukur kepribadian normal, baik
secara psikis maupun pada riset-riset penelitian. Penggunaan nya pun telah tersebar
secara global terlihat dari alat nya yang telah diadaptasi ke lebih dari 35 bahasa di
dunia.

2.11 Kelebihan dan Kekurangan Alat Tes

2.11.1 Questionnaire: Development

Strengths Weaknesses
Hasil penelitian ilmiah ke dalam elemen Skala kemampuan kognitif sangat
dasar kepribadian manusia; tertanam singkat
dalam teori kepribadian, kemampuan,
dan motivasi yang komprehensif.
Kelanjutan dengan konsep dan model Karena penyempurnaan yang
teoritis dari versi sebelumnya cermat pada edisi terbaru, beberapa
skala tidak berkorelasi dengan baik
dengan skala lama yang memiliki
konsistensi internal yang jauh lebih
rendah.
Model Multilevel memberikan penilaian
mendalam tentang seluruh rentang Scales tidak ortogonal (tidak
kepribadian normal, termasuk 16 sifat berkorelasi). Langkah-langkah self-
utama dan lima sifat global (Big Five), report bisa "faked"
dan tiga indeks gaya respons (skala
kemampuan singkat juga disertakan).
Item tes pendek, sederhana (fifth-grade Penghapusan item secara ekstrim
reading level), dan tidak mengancam, mungkin membatasi rentang beberapa
dengan bahasa yang diperbarui dan skala.
format respons standar
Karakteristik psikometrik dari tes ini, Sebagai hasil dari peningkatan
seperti skala homogenitas, ditingkatkan. homogenitas, makna skala mungkin
lebih sempit daripada dalam bentuk
sebelumnya.
Instrumen yang komprehensif dan tidak Diperlukan studi validitas lebih lanjut
mengancam, cocok untuk serangkaian dengan menggunakan sampel yang
pengaturan, termasuk klinis dan lebih besar pada edisi terbaru.
konseling, industri dan organisasi,
pendidikan, dan penelitian.
Perluasan tes untuk rentang usia yang
lebih rendah baru-baru ini diterbitkan
16PF Adolescent Personality
Questionnaire (Schuerger, 2001a).
Item ditinjau untuk gender, ras atau bias
budaya serta potensi pelanggaran.
Perhatian khusus juga diberikan pada
translatability lintas budaya.

2.11.2 Questionnaire: Administration and scoring

Strengths Weaknesses
Item lebih pendek dan lebih sederhana
dari bentuk sebelumnya (fifth-grade Arti jawaban middle answer (b.)
reading level). Format jawaban telah ambigu
disederhanakan, dan item kemampuan
Reasoning (B) terpisah dari item
kepribadian.
Waktu administrasi singkat: 30-50
menit untuk paper and pencil; 25-35
untuk computer administration.
Administrasi dan pemberian skor yang
mudah dapat diselesaikan oleh
nonprofesional yang terlatih
Administrasi dan penilaian tersedia
dalam paperand-pencil, computer Beberapa scoring keys diperlukan
software, Internet format, and untuk hand scoring.
multilanguage Internet format; scoring
and reports juga tersedia melalui mail-in
atau OnFax.
Lembar jawaban yang sama digunakan
untuk hand scoring dan computer
scoring.
Discounted materials and scoring
tersedia untuk keperluan kelas atau
penelitian.

2.11.3 Questionnaire: Reliability and Validity

Strengths Weaknesses
Karakteristik psikometrik dari tes ini,
seperti skala homogenitas, dapat
dibandingkan dengan tes lainnya.
Test-retest reliability membandingkan
untuk interval pendek (2 minggu)
maupun panjang (2 bulan).
Joint factor analyses menunjukkan
keselarasan konsep yang baik dengan
edisi sebelumnya. Confirmatory factor
analyses mendukung validitas konstruk.
Construct validity didukung oleh
korelasi dengan tindakan lain.
Analisis IRT menunjukkan bahwa skala Perbedaan rata-rata ditemukan antara
umumnya berfungsi sama di seluruh beberapa subkelompok (mis. jenis
subkelompok. kelamin, usia, ras) pada skala primer
yang diharapkan, mis. perempuan lebih
tinggi Sensitivity (I), kelompok usia
yang lebih tua lebih rendah pada
Liveliness (F).
Memasang bukti criterion validity untuk Lebih banyak studi validitas perlu
tes yang direvisi mirip dengan edisi diselesaikan pada edisi terbaru,
sebelumnya dalam konseling karir, misalnya, dalam memprediksi kinerja
seleksi dan pengembangan karyawan, pekerjaan tertentu.
klinis dan konseling.

2.11.4 Questionnaire: Interpretation

Strengths Weaknesses
Secara komprehensif mengukur seluruh
lingkup kepribadian normal
Multilevel structure memberikan Jumlah skala yang besar membuat
gambaran mendalam tentang individu pelatihan dan pengalaman diperlukan
termasuk sifat primer dan global (Big untuk interpretasi mendalam.
Five).
Kelanjutan konsep dengan edisi Beberapa skala memiliki definisi yang
sebelumnya. lebih sempit dengan penyempurnaan
edisi terbaru
Konten item yang tidak mengancam,
scale names, dan konten laporan
membuat tes ini berguna dalam banyak
pengaturan; memungkinkan umpan
balik klien langsung yang
mempromosikan kesadaran diri dan
hubungan baik.
Bukti kuat conceptual and applied Banyak studi dan buku didasarkan pada
validity skala dari penelitian dan edisi keempat.
pengalaman praktisi selama bertahun-
tahun. Buku sumber daya menyediakan
banyak informasi untuk berbagai
pengaturan.
Laporan interpretatif tersedia yang
berfokus pada banyak pengaturan dan
tujuan yang berbeda

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sejarah pembentukan dan perkembangan tes 16 PF yang berbentuk kuisioner ini


memiliki sejarah yang cukup panjang dalam mewujudkan tujuan utama pengembangan
tes ini yaitu, untuk menyediakan instrumen yang komprehensif dan mneyeluruh, untuk
dapat mempetakan dan mengukur dimensi dasar yang meliputi keseluruhan karakteristik
kepribadian seseorang dalam kisaran normal berdasarkan penelitian ilmiah. Hingga saat
ini, tes 16 PF telah banyak digunakan di berbagai jenis pengaturan.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, M. H. (1998). Psychological Reports. VALIDITY OF THE l6PF REASONING
ABILITY SCALE , 904-906.

Cattell, H. E., & Schuerger, J. M. (2003). Essentials of 16PF Assessment. New Jersey:
John Wilwy & Sons, Inc.
Gregory, R. J. (2011). Tes Psikologi, Sejarah, Prinsip, dan Aplikasinya Jilid 2 Edisi 6.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Heather E. P. Cattell, J. M. (2003). Essentials of 16PF Assessment. USA: John Wiley
& Sons,Inc.

Anda mungkin juga menyukai