Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

KEPERAWATAN GERONTIK
“PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN LANSIA DIPOSYANDU LANSIA, PUSKESMAS
SANTUN LANSIA, DAN PELAYANAN KESEHATAN DI PANTI WERDA”.

DIBUAT OLEH :
ERIC EDWIN BEE
20161066

UNIVERSITAS KATOLIK DELA SALLE MANADO

TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Definisi keperawatan Gerontik


Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada
ilmu dan kiat atau teknik keperawatan yang bersifat komperhensif terdiri dari bio-psiko-
sosial dan spiritual serta kultural yang holistic,ditujukan pada klien lanjut usia baik sehat
maupun sakit pada tingkat individu ,keluarga , kelompok atau masyarakat (UU RI No.38
tahun 2014).
Pengertian lain dari keperawatan gerontik adalah praktek keperawatan yang berkaitan
dengan penyakit pada proses menua (kozier,1987). Sedangkan menurut (lueckerotte,
2000) keperawatan gerontik adalah ilmu yang memeperlajari tentang perawatan lansia
yang berfokus pada pengkajian kesehatan dan status fungsional,
perencanaan,implementasi serta evaluasi.
 Fokus keperawatan gerontik adalah :
1. Peningkatan kesehatan ( health promotion)
2. Pencegahan penyakit (preventif)
3. Mengoptimalkan fungsi mental
4. Mengatasi gangguan kesehatan umum

 Tujuan keperawatan gerontik


1. Lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dan produktif
2. Mempertahakan kesehatan serta kemampuan lansia seoptimal mungkin
3. Membantu mempertahankan dan meningkatkan semangat hidup lansia (life
support)
4. Menolong merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit (kronis dan akut)
5. Memelihara kemandirian lansia yang sakit seoptimal mungkin.
B. Definisi Lanjut Usia
Lanjut usia atau lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas,
menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur
mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunya daya tahan tubuh
dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh seperti didalam Undang-
Undang No 13 tahun 1998 yang menyatakan bahwa pelayanan pembangunan nasional
yang bertujuan mewujudkan masyarakat yang adil dan beradap berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar tahun 1945, telah menghasilkan kondisi social masyarakat
yang makin membaik dan usia harapan hidup makin meningkat sehingga jumlah lanjut
usia yang makin bertambah banyak diantara lanjut usia yang masih produktif dan mampu
berperan aktiv dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa , dan bernegara.
Proses menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan
manusia, proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari
suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan
proses alamiah yang berarti seseorang telah memulai tiga tahap kehidupan yaitu:
anak,dewasa dan tua (Nugroho, 2006)

 Batasan lansia
WHO 1999 menjelaskan batasan lansia adalah :
1. Usia lanjut (elderly) antara usia 60-74 tahun
2. Usia tua (old) 75-90 tahun , dan
3. Usia sangat tua (very old) yaitu usia >90 tahun

Depkes RI 2005 menjelaskan bahwa batasan lansia dibagi menjadi tiga kategori
yaitu:
1. Usia lanjut presenilis yaitu antara usia 45-59 tahun
2. Usia lanjut yaitu usia 60 tahun keatas.
3. Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun keatas atau 60 tahun keatas dengan
masalah kesehatan.

 Ciri- ciri lansia


1. Lansia merupakan periode kemunduran
2. Lansia memiliki status kelompok minoritas
3. Menua membutuhkan perubahan peran
4. Penyesuaian yang buruk pada lansia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pelayanan Kesehatan Pada Lansia


Pelayanan kesehatan pada lansia diperlukan untuk memelihara dan mengatasi masalah
pada lanjut usia. Dasar hukum pembinaan kesehatan pada lansia adalah Undang-Undang
No 13 tahun 1998 tentang kesehatan lansia. Peraturan pemerintah No 43 tahun 2004
tentang pelaksanaan upaya peningkatan kesejahteraan lansia, keputusan presiden No 52
tahun 2004 tentang komisi nasional lansia.
Pelayanan kesehatan yang baik pada lansia bertujuan memperpanjang usia harapan
hidup dan masa produktif, terwujudnya kemandirian dan kesejahteraannya,
terpeliharanya system nilai dan budaya dan keakraban bangsa Indonesia serta lebih
mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha esa.
Bab ini menyajikan materi pelayanan kesehatan pada lansia yang terdiri dari posyandu
lansia, puskesmas lansia, dan pelayanan kesehatan di panti werda.
B. POSYANDU LANSIA
 Pengertian posyandu lansia
Adalah pos pelayanan terpadu disuatu wilayah tertentu dan digerakan oleh
masyarakat agar lansia yang tinggal disekitarnya mendapatkan pelayanan
kesehatan.
Posyandu lansia merupakan pengembangan dan kebijakan dari pemerintah untuk
memberikan pelayanan kesehatan bagi lansia yang diselenggrakan melalui
program puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi social.
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada
didesa atau kelurahan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
khususnya lansia.
Posyandu lansia adalah wahana pelayanan yang dilakukan dari,oleh dan untuk
lansia yang menitik beratkan pada pelayanan promotif, preventif tanpa
mengabaikan upayah kuratif dan rehabilitatif.
Posyandu lansia merupakan upaya kesehatan lansia yang mencakup kegiatan
pelayanan kesehatan bertujuan untuk mewujudkan masa tua yang bahagia dan
berdaya guna.
 Sasaran Posyandu Lansia
1. Sasaran langsung
- kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun)
- kelompok usia lanjut (60 tahun keatas)
- kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun keatas)

2. Sasaran tidak langsung


- keluarga dimana lanjut usia berada
- organisasi social yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut
- masyarakat luas.
 Tujuan Posyandu Lansia
1. Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tua yang
bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat

2. Tujuan khusus
- Meningkatkan kesadaran lansia untuk membina sendiri kesehatannya
- Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan lansia secara optimal
- Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia
- Meningkatkan jenis dan mutu pelayanan kesehatan lansia.

 Jenis Pelayanan Kesehatan Diposyandu Lansia


1. Pemeriksaan kemandirian dalam melakukan aktivitas
2. Pemeriksaan status mental
3. Pemeriksaan status gisi
4. Pengukuran tekanan darah dan denyut nadi
5. Pemeriksaan HB
6. Pemeriksaan Gula darah
7. Pemeriksaan protein urine
8. Pelaksanaan rujukan kepuskesmas
9. Penyuluhan kesehatan baik dalam maupun diluar kelompok
10. Kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat (perkesmas) untuk lansia
dengan resiko tinggi terhadap penyakit.
11. Pemberian makanan tambahan (PMT)
12. Kegiatan oleh raga lansia
 Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Lansia
Meja 1
Pendaftaran
Lansia yang berkunjung ke posyandu lansia dan mendaftarkan diri lansia sendiri
atau disertai pendamping dari keluarga atau kerabat , lansia yang sudah terdaftar
dibuku registrasi langsung menuju meja selanjutnya atau meja 2
Meja 2
Pelayanan Kesehatan Oleh Kader
Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah pada
lansia
Meja 3
Pencatatan
Kader melakukan pencatatan diKMS lansia meliputi indeks masa tubuh, tekanan
darah ,berat badan, dan tinggi badan lansia
Meja 4
Penyuluhan Kesehatan oleh Petugas Kesehatan Puskesmas
Bekerja sama dengan dinas kesehatan atau instansi terkait untuk memberikan
penyuluhan kesehatan pada lansia
Meja 5
Pelayanan Medis
Pelayanan oleh tenaga medis professional yaitu petugas dari puskesmas meliputi
kegiatan pemeriksaan dan pengobatan ringan untuk preventif dan rehabilitative
dan kuratif.
C. PUSKESMAS SANTUN LANSIA
 Pengertian puskesmas santun lansia
Puskesmas santun lansia adalah puskesmas yang melaksanakan pelayanan
kesehatan kepada pra lansia dan lansia yang meliputih pelayanan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative yang lebih menekankan pada unsur proaktif ,
kemudahan proses pelayanan, santun, sesuai standar pelayanan dan kerjasama
dengan unsur lintas sektor. Program lansia tidak terbatas pada pelayanan
kesehatan klinik , tetapi juga pelayanan kesehatan diluar gedung dan
pemberdayaan masyarakat.

 Dasar hukum
1. Resolusi PBB nomor 46 tahun 1991
Hak yang layak pada kelompok lansia
2. UU nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia
Pasal 14 ayat 1,2 dan 3 pelayanan kesehatan lansia dan pembiayaannya
3. UU nomor 39 tahun 1999
Pasal 41 ayat 2 lansia berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus
4. UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
Pasal 19 kesehatan lansia
5. Perpres nomor 7 tahun 2005
Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
6. Keputusan presiden RI nomor 93 tahun 2005
Tentang keanggotaan komisi lansia
7. Permenkes nomor 43 tahun 2016
Tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan
 Standar pelayanan minimal
Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun keatas mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
1. Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan darah
2. Deteksi diabetes mellitus dengan mengukur gula darah
3. Deteksi kadar kolesterol
4. Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku, termasuk kepikunan
menggunakan mini mental status examination dan geriatric depression scale

 Program kesehatan lansia


1. Peningkatan dan pemantapan upaya pelayanan kesehatan disarana pelayaan
kesehatan dasar
2. Peningkatan upaya kesehatan rujukan
3. Penyuluhan dan penyebaran informasi kesehatan bagi lansia
4. Perawatan kesehatan bagi lansia dan keluarga dirumah (home care)
5. Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok lansia
6. Pengembangan lembaga tempat perawatan lansia

 Aspek pelayanan puskesmas santun lansia


1. Promotif
Penyuluhan kesehatan dan gisi, upaya kebugaran jasmani, pemeliharaan
kemandirian, pemeliharaan produktifitas.
2. Perventif
Deteksi dini, pemantauan kondisi kesehatan , sarana KMS lansia
3. Kuratif
Berupa pengobatan ringan kepada lansia, pengobatan lanjut dipuskesmas,
rujukan kasus kerumah sakit
4. Rehabilitative
Upaya medis, upaya psikososial, upaya edukatif
 Aspek pelayanan puskesmas santun lansia
1. Pelayanan baik, berkualitas dan sopan
- Kesabaran
- Kemauan dan kemampuan memberikan penjelasan secara tuntas
- Melayani kebutuhan lansia sesuai dengan prosedur yang berlaku
- Menghargai lansia dengan sopan dan santun
2. Memberikan dukungan
- Pelayanan kesehatan dan gisi
- Tetap melakukan aktivitas sehari-hari
- Tetap mengembangkan hobbi
- Berkehidupan social dimasyarakat melalui kelompok lansia
3. Kemudahan pelayanan
- Loket pendaftaran tersendiri
- Ruang pemeriksaan /konseling yang terpisah dari kelompok umur lain
- Mendahulukan pemberian pelayanan kesehatan dengan memberikan
suatu tanda untuk klien yang menjadi prioritas (penanda gelang)
- Kemudahan pemberian layanan obat dengan petugas obat yang
mendatangi pasien, bukan pasien yang mendatangi petugas.

 Kriteria puskesmas santun lansia


1. Akses keluar masuk pasien
- Jalan tidak licin
- Ada pegangan untuk lansia
- Jalan khusus untuk kursi roda
- Tersedia fasilitas kursi roda
2. Loket tersendiri
3. Family folder dan kartu
4. Ruang tunggu
5. Ruang periksa lansia
6. Ada petugas yang sudah dilatih
- Petugas pemeriksa
- Petugas konseling
- Petugas pendamping
- Petugas labor dan obat
7. Toilet khusus lansia dan pegangan
8. Lansia KIT

 Prosedur
1. Identitas usia pasien berdasarkan ktp, lansia > 60 tahun kondisi fisik
(disabilitas) oleh petugas antrian.
2. Pemberian kartu atau penanda prioritas bagi klien lansia dan disabilitas
3. Klien dengan kartu atau penanda prioritas mendapat fasilitas khusus (bebas
antrian diseluruh instansi pelayanan : poli,labor, farmasi, dll)
4. Dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya selain memberikan pelayanan
kesehatan kepada klien lansia , juga harus memberikan edukasi tentang
penggunaan alat bantu agar terhindar dari resiko yang tidak diinginkan.

 Menujuh hari tua yang berguna , sejahtera dan bahagia


B : berat badan berlebihan dihindari /kurangi
A : aturlah makanan hingga seimbang
H : hindari factor resiko penyakit degenerative
A : agar terus berguna dengan mempunyai kegiatan atau hobbi bermanfaat
G : gerakan badan secara teratur
I : iman dan takwa ditingkatkan hindari situasi yang menegangkan
A : awasi kondisi kesehatan dengan pemeriksaan secara rutin.
D. PELAYANAN KESEHATAN PANTI WERDA

 Pengertian Panti Werda


Panti werda adalah merupakan unit pelaksanaan teknis dibidang pembinaan
kesejahteraan social lansia yang memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi
lansia berupa pemberian penampungan, jaminan hidup seperti pakaian ,
pemeliharaan kesehatan , pengisian waktu luang termasuk rekreasi , bimbingan
sosial mental serta agama sehingga mereka dapat menikmati hari tua diliputi
ketentraman lahir dan batin.

 Tujuan Panti Werda


1. Tujuan umum
Tercapai kualitas hidup dan kesejahteraan para lansia yang layak dalam tata
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara berdasarkan nilai-nilai luhur
budaya sehingga mereka dapat menikmati hari tuanya dengan tentram lahir
batin.
2. Tujuan khusus
- Memenuhi kebutuhan dasar pada lansia
- Memenuhi kebutuhan rohani pada lansia
- Memenuhi kebutuhan keperawatan dan kesehatan lansia
- Memenuhi kebutuhan keterampilan pada lansia
- Meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat dalam upaya
pemeliharaan kesehatan lansia dipanti werda

 Sasaran Pembinaan Dipanti Werda


Lanjut usia berusia 60 tahun keatas tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk
kelangsungan hidupnya, tidak mempunyai keluarga dan atau memiliki keluarga
tetapi tidak mampu memelihara lansia tersebut.
- Keluarga
- Masyarakat
- Instansi terkait

 Jenis Pelayanan Dipanti Werda


1. Upaya promotif
Upaya untuk mengairahkan semangat hidup dan menignkatkan derajat
kesehatan lansia agar tetap berguna, baik bagi dirinya, keluarga , maupun
masyarakat.
2. Upaya preventif
Upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyakit.
3. Upaya kuratif
Upaya pengobatan terhadap lansia oleh petugas kesehatan atau petugas panti
terlatih sesuai kebutuhan
4. Upaya rehabilitative
Upaya pemulihan untuk mempertahakan fungsi organ seoptimal
mungkin,kegiatan ini berupa rehabilitasi fisik, mental dan vokasional
(keterampilan) kegiatan ini dilakukan oleh petugas kesehatan atau petugas
panti terlatih.

 Fase-fase Pelaksanaan Kegiatan Dipanti Werda


1. Fase orientasi
Melakukan pengumpulan data pada lansia secara individu atau kelompok dan
situasi serta kondisi panti werda
2. Fase identifikasi
Setelah terkumpul data pada fase orientasi, maka dapat disimpulkan masalah
kesehatan pada lansia dipanti, kemudian merencanakan tindakan yang akan
dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada lansia
3. Fase intervensi
Melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan misalnya memberikan
penyuluhan kesehatan, konseling, advokasi, kolaborasi dan rujukan.
4. Fase resolusi
Pada fase resolusi yang dilakukan adalah menilai keberhasilan tindakan pada
fase intervensi dan menentukan perkembangan kondisi pada lansia.

BAB III
PENUTUP

 KESIMPULAN
Program Pelayanan kesehatan lansia diposyandu lansia, puskesmas santun lansia,
dan pelayanan kesehatan di panti werda merupakan wadah atau tempat dimana
lansia mendapatakan perhatian khusus berhubungan dengan kesehatan dan
kesejahteraan mereka dengan adanya posyandu lansia, puskesmas lansia dan
pelayanan kesehatan dipanti werda lansia akan merasa diperhatikan secara rutin
untuk kesehatan fisik, jasmani , rohani bahkan untuk pemenuhan gisi dan
kebutuhan dasar manusia lainnya, sehingga lansia dimasa tua mereka merasa
lebih sehat, berguna, bahagia dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai