Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN SISKOM

Hal-hal yang berkaitan dengan ROM


a. ROM termasuk memory non-volatile di mana datanya tidak akan hilang meski tidak ada
tegangan yang mengalir
b. ROM hanya dapat melakukan proses pembacaan (read) data karena data awal sudah
ditetapkan (write) oleh pabrik pembuatnya.
c. ROM digunakan untuk menyimpan BIOS yaitu suatu konfigurasi dasar yang mengandung
spesifikasi dan pengaturan fungsi input/output
d. Tipe ROM adalah programmable ROM (PROM) dan eraseable PROM (EPROM)
e. EAPROM memiliki kemudahan dalam proses penhapusan dan penulisan data karena
memiliki data dalam memori sehingga cukup mengubah data pada sel memori tertentu
sesuai dengan kebutuhan

Proses komputer secara singkat adalah Proses input - proses decode menjadi biner - proses
aritmatika - proses decoding - proses output

Proses dalam komputer adalah sebuah kegiatan pada sistem komputer baik dalam sistem
hardware maupun sistem software ketika mengolah data yang masuk lewat peralatan input dan
akan di tampilkan kembali melalui peralatan output, sebelumnya sudah pernah membahas
tentang pengertian input device dan contohnya serta membahas juga tentang pengertian output
device dan contohnya. Dengan memahami artikel yang sebelumnya, anda akan lebih mengerti
tentang pengertian proses dalam komputer.

Pengertian Proses dalam Komputer


Proses pada komputer sendiri bukanlah satu perangkat yang bergerak sendirian atau single
device, tapi terdiri dari berbagai macam peralatan dan komponen yang bekerja bersama dan
saling berhubungan satu sama lain, perangkat proses pada komputer selain saling berhubungan
juga saling memberi keseimbangan pada proses komputer sehingga dapat menjalankan berbagai
macam fungsi dengan stabil.

Peralatan input pada komputer adalah perangkat yang memberikan perintah langsung atau data
ke peralatan proses pada komputer untuk diproses kemudian dikeluarkan berupa informasi
kepada pengguna. Peralatan input merupakan bagian komputer yang mempunyai peranan yang
sangat penting karena langsung berhubungan dengan user atau pengguna komputer. Macam -
macam perangkat masukan (Input Device):
1. Keyboard

Keyboard adalah sebuah perangkat masukan yang digunakan untuk memasukan data berupa
huruf, angka maupun symbol tertentu serta melakukan perintah-perintah untuk menyimpan file
dan membuka file. Keyboard disebut juga sebagai papan ketik pada komputer.

2. Mouse

Mouse adalah sebuah perangkat masukan yang berguna sebagai penunjuk posisi kursor/pointer
pada layar monitor.

3. Joystick

Joystick adalah alat masukan yang digunakan untuk memasukan perintah untuk menggerakan
permainan pada komputer.
4. Trackball

Trackball adalah perangkat keras yang digunakan sebagai alat penunjuk berupa sebuah bola yang
memiliki sensor untuk mendeteksi gerakan.

5. Touchpad

Touchpad adalah alat input yang berfungsi sebagai penggerak kursor pada monitor melalui
stimulasi gerakan jari yang menyentuh touchpad tersebut

6. Scanner

Scanner adalah alat input yang mempunyai fungsi hampir mirip dengan mesin fotocopy. Dengan
proses penggunaannya mengcopy data objek lalu dipindahkan kedalam memory komputer yang
hasilnya dapat dilihat pada layar monitor.

7. Barcode Reader

Barcode Reader adalah perangkat yang digunakan untuk membaca barcode data
8. Graphic Pads

Graphic Pads adalah perangkat yang digunakan untuk menggambar objek pada monitor

9. CD ROM / DVD ROM

CD ROM / DVD ROM adalah perangkat yang berfungsi untuk membaca data atau program dari
media penyimpanan data CD atau DVD.

10. Flashdisk

Flashdisk adalah perangkat yang digunakan untuk menyimpan data dengan ukuran kapasitas
ternetntu. Ada yang 2GB, 4GB, 8GB, 16GB, sampai 32GB kapasitas penyimpanan.

Peralatan Proses Alat proses adalah alat-alat yang berfungsi mengolah data kedalam komputer
setelah mengalami proses Input. Macam macam perangkat proses:
1. Motherboard

Berfungsi sebagai pusat pengendali yang mengatur kerja dari semua komponen yang terpasang
padanya serta mengatur pemberian daya listrik pada setiap komponen PC.

2. Processor

Berfungsi sebagai pengolah data serta membaca instruksi dari memori tentang apa yang harus
dilakukan dan mengeksekusinya

3. ROM (Read Only Memory)

Berfungsi sebagai menyimpan firmware


4. RAM (Random Access Memory)

Berfungsi untuk menyimpan data dan instruksi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah
perintah

5. Hardisk

Berfungsi untuk menjalankan seluruh sistem operasi dan mekanisme kerja kantor serta
menyimpan setiap data dan informasi

6. LAN Card

Berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer

7. VGA Card

Untuk menampilkan output process ke monitor


Peralatan Output pada komputer adalah merupakan komponen komputer yang berfungsi
menghasilkan informasi yang diperoleh dari hasil proses dari peralatan proses komputer. Output
hasil proses dari komputer digolongkan menjadi 4 bentuk yaitu: huruf, gambar, suara dan video.
Peralatan output akan menghasilkan informasi untuk manusia sehingga bisa dibaca, dilihat,
didengar dan dipahami. Macam - Macam Perangkat Keluaran (Output Device):

1. Monitor

Monitor adalah sebuah perangkat keras yang digunakan untuk mengeluarkan hasil pemerosesan
yang dilakukan oleh komputer berupa informasi yang dibutuhkan oleh orang yang memakai
komputer.

2. Printer

Printer adalah perangkat keras keluaran yang digunakan untuk mencetak data seperti
gambar/foto, tulisan pada media kertas.

3. Speaker

Speaker adalah perangkat keras yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemerosesan berupa
suara dari komputer.

4. Projector
Projecetor adalah perangkat keras yang mengintegrasikan sumber cahaya, sistem optic
elektronik, dan display dengan tujuan untuk memproyeksikan gambar atau video ke dinding atau
layar

5. TV Tuner Card

Menampilkan gambar dari chanel-chanel atau stasiun televsi

RAID 0
Standar RAID 0 menggunakan metode stripping tanpa fitur redundansi data dan fault tolerance.
Data akan disimpan secara menyebar ke setiap hard disk. Efek dari model penyimpanan ini adalah
jika salah satu hard disk rusak maka data akan menjadi rusak/hilang.

RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disk merujuk kepada sebuah teknologi di
dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi
kesalahan pada media penyimpanan komputer (terutama hard disk) dengan menggunakan cara
redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit
perangkat keras RAID terpisah.

Kata “RAID” juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant
Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Teknologi ini
membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. RAID didesain untuk
meningkatkan keandalan data dan meningkatkan kinerja I/O dari hard disk.

RAID merupakan organisasi disk memori yang mampu menangani beberapa disk dengan sistem
akses paralel dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas. Kerja paralel ini
menghasilkan resultan kecepatan disk yang lebih cepat.
Konsep RAID
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang disebut
dengan “RAID Level“. Pada awalnya, ada lima buah RAID level yang pertama kali dikonsepkan,
tetapi seiring dengan waktu, level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan
beberapa level yang berbeda dan juga mengimplementasikan beberapa level proprietary yang
tidak menjadi standar RAID.

RAID menggabungkan beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah unit logis penyimpanan, dengan
menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras khusus. Solusi perangkat keras umumnya
didesain untuk mendukung penggunaan beberapa hard disk secara sekaligus, dan sistem operasi
tidak perlu mengetahui bagaimana cara kerja skema RAID tersebut. Sementara itu, solusi
perangkat lunak umumnya diimplementasikan di dalam level sistem operasi, dan tentu saja
menjadikan beberapa hard disk menjadi sebuah kesatuan logis yang digunakan untuk melakukan
penyimpanan.

Ada beberapa konsep kunci di dalam RAID: mirroring (penyalinan data ke lebih dari satu buah
hard disk), striping (pemecahan data ke beberapa hard disk) dan juga koreksi kesalahan, di mana
redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat dideteksi dan
mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknik fault tolerance/toleransi kesalahan).

Level-level RAID yang berbeda tersebut menggunakan salah satu atau beberapa teknik yang
disebutkan di atas, tergantung dari kebutuhan sistem. Tujuan utama penggunaan RAID adalah
untuk meningkatkan keandalan/reliabilitas yang sangat penting untuk melindungi informasi yang
sangat kritis untuk beberapa lahan bisnis, seperti halnya basis data, atau bahkan meningkatkan
kinerja, yang sangat penting untuk beberapa pekerjaan, seperti halnya untuk menyajikan video
on demand ke banyak penonton secara sekaligus.

Konfigurasi RAID yang berbeda-beda akan memiliki pengaruh yang berbeda pula pada keandalan
dan juga kinerja. Masalah yang mungkin terjadi saat menggunakan banyak disk adalah salah
satunya akan mengalami kesalahan, tapi dengan menggunakan teknik pengecekan kesalahan,
sistem komputer secara keseluruhan dibuat lebih andal dengan melakukan reparasi terhadap
kesalahan tersebut dan akhirnya “selamat” dari kerusakan yang fatal.

Teknik mirroring dapat meningkatkan proses pembacaan data mengingat sebuah sistem yang
menggunakannya mampu membaca data dari dua disk atau lebih, tapi saat untuk menulis
kinerjanya akan lebih buruk, karena memang data yang sama akan dituliskan pada beberapa hard
disk yang tergabung ke dalam larik tersebut.

Teknik striping, bisa meningkatkan performa, yang mengizinkan sekumpulan data dibaca dari
beberapa hard disk secara sekaligus pada satu waktu, akan tetapi bila satu hard disk mengalami
kegagalan, maka keseluruhan hard disk akan mengalami inkonsistensi.
Teknik pengecekan kesalahan / koreksi kesalahan juga pada umumnya akan menurunkan kinerja
sistem, karena data harus dibaca dari beberapa tempat dan juga harus dibandingkan dengan
checksum yang ada. Maka, desain sistem RAID harus mempertimbangkan kebutuhan sistem
secara keseluruhan, sehingga perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang
administrator jaringan sangatlah dibutuhkan. Larik-larik RAID modern umumnya menyediakan
fasilitas bagi para penggunanya untuk memilih konfigurasi yang diinginkan dan tentunya sesuai
dengan kebutuhan.

Beberapa sistem RAID dapat didesain untuk terus berjalan, meskipun terjadi kegagalan. Beberapa
hard disk yang mengalami kegagalan tersebut dapat diganti saat sistem menyala (hot-swap) dan
data dapat diperbaiki secara otomatis. Sistem lainnya mungkin mengharuskan shutdown ketika
data sedang diperbaiki. Karenanya, RAID sering digunakan dalam sistem-sistem yang harus selalu
on-line, yang selalu tersedia (highly available), dengan waktu down-time yang, sebisa mungkin,
hanya beberapa saat saja.

Anda mungkin juga menyukai