Anda di halaman 1dari 14

Hadist Tarbawi

Untuk Memenuhi tugas Hadist Tarbawi


Dosen Pengampu Ust.Yusuf Tajri, M.Pd

DisusunOleh : Arini Mardyah


Hermawati

PRODI :Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI)

Sekolah Tinggi Persatuan Islam


GARUT
Tahun2018/2019

1
2
DAFTAR ISI

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ........................................................................5

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................5

BAB II

2.1 Pengertian menuntut ilmu ......................................................6

2.2 Hadist hadits yang menjelaskan keutamaan yang berilmu ...6

2.3 Penjelasan dari Hadits tersebut ............................................8

2.4 Kesimpulan yang dapat diambil dari hadist tersebut...............10

BAB III

3.1 Kesimpulan .............................................................................12

3.2 Referensi .................................................................................13

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiat Allah yang maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Keutamaan orang yang berilmu ”meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ust Yusuf Tajri, M.Pd selaku dosen
mata kuliah Hadits Tarbawi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahun kita mengenai keutamaan orang yang berilmu. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap ada kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.

Garut, Oktober 2019

Penyususn

4
BAB II

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban bagi umat manusia sejak ia lahir hingga
keliang lahat. Didalam amalan oramg yang berilmu Allah akan memberikan
keutamaan-keutamaan bagi orang yang berilmu, diantaranya Allah akan
memeberikan amalan yang baik bagi oramg yang berilmu, serta orang berilmu
diibaratkan seperti perumpamaan hujan lebat yang membasahi tanah. Ada tanah
subur yang dapat menyerap air sehingga menumbuhkan banyak tumbuh-tumbuhan
dan rumput-rumputan.Dalam makalah ini akan kami bahas mengenai hadist
tersebut.
2. Rumusan masalah
A. Apa yang dimaksud dengan menuntut ilmu ?
B. Apa hadits yang menjelaskan tentang keutamaan orang yang berilmu ?
C. Bagaimana kedudukan hadits tersebut ?
D. Kesimpulan dari Hadits tersebut ?

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian menuntut ilmu


Menuntut ilmu adalah suatu usaha seseorang untuk merubah tingkah laku dan
prilaku kearah yang lebih baik, Karena pada dasarnya ilmu menunjukan jalan menuju
kebenaran dan meninggalkan kebodohan.
Kemudahan demi kemudahan lebih dapat dirasakan saat ilmu ditemukan.
Begitu pula sebaliknya,kesulitan demi kesulitan akan semakin kuat saat kebodohan
merajalela, terutama kebodohan agama.
2. Hadits hadits yang menjelaskan keutamaan orang yang berilmu

‫ص لَّى‬ ِ ُ ‫ال رس‬ ِ َ ‫ول اللَّ ِه ص لَّى اللَّه َعلَي ِه وس لَّم رجاَل ِن أَح ُدهما َعابِ ٌد و‬
ِ ‫ ذُكِر لِر ُس‬:‫ال‬
َ َ‫ ق‬،‫اهلِ ِّي‬
ِ ‫َعن أَبِي أُمامةَ الب‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ ‫ َف َق‬،‫اآلخ ُر َع ال ٌم‬ َ َُ َ َُ َ ََ ْ ُ َ َ َ َ ََ ْ

»‫ضلِي َعلَى أَ ْدنَا ُك ْم‬


ْ ‫العابِ ِد َك َف‬ ِ ‫ضل‬ ِ
َ ُ ْ َ‫ «ف‬:‫اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
َ ‫العال ِم َعلَى‬
ِ ِ ِ َّ ‫ «إِ َّن اللَّهَ وماَل ئِ َكتَ هُ وأ َْه ل‬:‫ول اللَّ ِه صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه وس لَّم‬
‫وت‬ ُ ‫ين َحتَّى الن َّْملَ ةَ في ُج ْح ِر َه ا َو َحتَّى‬
َ ‫الح‬ َ ‫الس َم َوات َواأل ََرض‬ َ َ ََ َ ََ َ ُ ‫ال َر ُس‬
َ َ‫ثُ َّم ق‬

‫الخ ْي َر‬ ِ ‫صلُّو َن َعلَى ُم َعلِّ ِم الن‬


َ ‫َّاس‬ َ ُ‫»لَي‬

Artinya

‘’Hadits dari Abi Umamah Al Bahili, ia telah berkata: Dua orang telah disebutkan
Rasulullah Shalallahu ‘laihi wasallam, salah seorang diantaranya ahli ibadah dan
yang lainnya seorang yang berilmu, kemudian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: Keutamaan seorang ‘alim dari seorang ‘abid seperti
keutamaanku dari orang yang paling rendah diantara kalian , kemudian Beliau
melanjutakan sabdanya; “Sesungguhnya Allah, MalaikatNya serta penduduk langit
dan bumi bahkan semut yang ada dalam sarangnya sampai ikan paus , mereka akan

6
mendo’akan bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia ( H.R At
Tirmidzi )

َ ُ‫ إِنِّي ِج ْئت‬:‫َّر َد ِاء‬


‫ك ِم ْن‬ ْ ‫ يَ ا أَبَ ا ال د‬:‫ال‬
َ ‫ َف َق‬،‫اءهُ َر ُج ٌل‬ ِ ِِ ِ ِ ‫ت جالِس ا م ع أَبِي ال د‬
َ ‫ في َم ْس جد د َم ْش َق فَ َج‬،‫َّر َداء‬
ْ َ َ ً َ ُ ‫ ُك ْن‬:‫ال‬ ٍ ‫َع ْن َكثِ ي ِر بْ ِن َق ْي‬
َ َ‫ ق‬،‫س‬

َ َ‫ ق‬،‫اج ٍة‬
‫ال فَِإنِّي‬ ِ ُ ‫ول اللَّ ِه صلَّى اهلل َعلَي ِه وسلَّم ما ِج ْئ‬ ٍ ‫صلَّى اهلل َعلَْي ِه وسلَّم لِح ِد‬
َ َّ‫ أَن‬،‫يث َبلَغَنِي‬
ِ ‫ َع ْن ر ُس‬،ُ‫ك تُ َح ِّدثُه‬ َّ ‫َم ِدينَ ِة‬
ِ ‫الر ُس‬
َ ‫ت ل َح‬ ََ ََ ْ ُ َ َ َ َ ََ ُ َ ‫ول‬

‫ َوإِ َّن‬،‫ْجن َِّة‬ ِ ِ ِ َ َ‫ب ِفي ِه ِعل ًْم ا َس ل‬ ُ ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َي ُق‬ ِ َ ‫ت رس‬ ِ
َ ‫ك اللَّهُ بِ ه طَ ِري ًق ا م ْن طُ ُرق ال‬ ُ ُ‫ك طَ ِري ًق ا يَطْل‬
َ َ‫«م ْن َس ل‬
َ :‫ول‬ َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ ُ ‫َس م ْع‬
ِ ‫ْحيت ا ُن ِفي ج و‬ ِ ِ ِ ِ‫ض ا لِطَ ال‬
َ ِ ‫ َوال‬،‫ض‬
ِ ‫ َو َم ْن فِي اأْل َْر‬،‫ات‬
ِ ‫الس مو‬ ِ ِ ً ‫َجنِ َحَت َه ا ِر‬ َ َ‫ال َْماَل ئِ َك ةَ لَت‬
‫ف‬ َْ َ َ َّ ‫ َوإِ َّن ال َْع ال َم لَيَ ْس َت ْغف ُر لَهُ َم ْن في‬،‫ب الْعل ِْم‬ ْ ‫ض ُع أ‬
ِ ِ ِ ْ َ‫ َوإِ َّن ف‬،‫ال َْم ِاء‬
ْ ‫ َك َف‬،‫ض َل ال َْع الِ ِم َعلَى ال َْعابِ ِد‬
ِ ِ‫ض ِل الْ َق َم ِر ل َْيلَ ةَ الْبَ ْد ِر َعلَى َس ائِ ِر الْ َك َواك‬
‫َم‬ َ َ‫ َوإِ َّن اأْل َنْبي‬،‫اء َو َرثَ ةُ اأْل َنْبيَ اء‬
ْ ‫اء ل‬ َ ‫ َوإِ َّن ال ُْعلَ َم‬،‫ب‬
،»‫ظ َوافِ ٍر‬
ٍّ ‫ فَ َم ْن أَ َخ َذهُ أَ َخ َذ بِ َح‬،‫ َواَل ِد ْر َه ًما َو َّرثُوا ال ِْعلْم‬،‫ُي َو ِّرثُوا ِدينَ ًارا‬
َ
Artinya

“ Hadits dari Katsir bin Qais, ia telah berkata; Aku pernah duduk bersama Abu
Darda’ di masjid Damaskus, lalu datanglah seorang laki-laki kepadanya dan
berkata,’’ Wahai Abu Darda’ , sesungguhnya aku datang kepadamu dari kota
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam karena sebuah hadits yang sampai kepadaku
bahwa engkau telah meriwayatkannya dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam ,
dan tidaklah aku datang kecuali untuk itu, ‘’ Abu Darda lalu berkata; Aku
mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “ Barang siapa yang
meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mempermudahkannya jalan
menuju Syurga, sungguh para Malaikat akan merendahkan sayapnya sebagai
keridlaan kepada penuntut ilmu, orang yang berilmu akan dimintakan maaf oleh
penduduk langit dan bumi hingga ikan yang ada didasar laut, keutramaan seorang
‘alim dibandingkan seorang ahli ibadah seperti rembulan pada malam bulan
purnama atas seluruh bintang. Para ulama adalah pewaris para Nabi, dan Nabi
tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanya mewariskan ilmu, Barangsiapa
yang mengambilnya maka ia telah mengambil bagian yang banyak.’’ ( H.R Abu
Dawud )

7
3. Penjelasan dari Hadits tersebut

Kelebihan orang yang berilmu (‘alim) dengan orang yang banyak beribadah
(‘abid) seperti kelebihanku dengan seorang yang terendah diantaramu.
Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla, malaikat serta para penduduk langit dan bumi
sampai seekor semut di sarangnya atau ikan di lautan, semuanya bershalawat
(mengucapkan selamat) kepada seorang guru yang baik.

” Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari,
bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta
alam”. (QS. Al-A’raf:54 )

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari,
bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta
alam”. (QS. Al-A’raf:54 ).

Dipermisalkan keutamaan orang alim dengan ahli ibadah seperti keutamaaan


bulan purnama atas seluruh bintang merupakan permisalan yang sesuai dengan
kondisi bulan purnama dengan bintang-bintang. Sebab bulan purnama menerangi
ufuk dan memancarkan cahayanya ke seluruh penjuru alam. Demikianlah

8
keadaannya orang yang alim. Adapun bintang-bintang, maka cahayanya tidak
melampaui dirinya sendiri atau sesuatu yang dekat dengannya. Ini adalah kondisinya
ahli ibadah. Cahaya ibadahnya hanya mampu menerangi dirinya, tanpa selain
dirinya. Kalaupun cahaya ibadahnya mampu menerangi selainnya, maka jangkauan
cahayanya tidaklah jauh sebagaimana terangnya bintang yang hanya sedikit Orang
yang berilmu akan menjadi berkah dimanapun ia berada. Ia bisa mengajari manusia
dengan ilmu yang bermanfaat. Sehingga manusiapun bisa berjalan di muka bumi
dengan cahaya ilmu yang akan menuntun mereka dalam gelapnya alam kejahilan.
Seluruh manusia akan mengambil manfaat darinya, baik yang jauh maupun yang
dekat, yang besar maupun yang kecil sebagaimana para makhluk dapat mengambil
manfaat dari cahaya bulan purnama baik yang jauh maupun yang dekat. Bahkan
hewan-hewan yang melata di muka bumi serta ikan- ikan yang berada di dasar
lautan merasakan manfaatnya sehingga merekapun memintakan ampunan bagi
orang-orang yang berilmu. Hal ini sebagaimana sabda Nabi -Shallallahu alaihi wa
sallam-,

َ ‫ك طَ ِريْقا ً يَ ْلتَ ِمسُ بِ ِه ِع ْلما ً َسه ََّل هللاُ لَهُ بِ ِه طَ ِريْقا ً إِلَى ْا‬
‫لجنَّ ِة‬ َ َ‫َم ْن َسل‬

“Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju ke surga”. [HR. muslim(2699)].

Katsir bin Qais ia berkata, "Aku pernah duduk bersama Abu Ad Darda di masjid
Damaskus, lalu datanglah seorang laki-laki kepadanya dan berkata, "Wahai Abu Ad
Darda, sesungguhnya aku datang kepadamu dari kota Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam karena sebuah hadits yang sampai kepadaku bahwa engkau
meriwayatannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan tidaklah aku
datang kecuali untuk itu." Abu Ad Darda lalu berkata, "Aku mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut
ilmu, maka Allah akan mempermudahnya jalan ke surga. Sungguh, para Malaikat

9
merendahkan sayapnya sebagai keridlaan kepada penuntut ilmu. Orang yang
berilmu akan dimintakan maaf oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan yang ada
di dasar laut. Kelebihan serang alim dibanding ahli ibadah seperti keutamaan
rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang. Para ulama adalah pewaris
para nabi, dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah
mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya maka ia telah mengambil bagian yang
banyak.

3. Fiqhul Hadits
Keutamaan yang berilmu dengan seorang ahli ibadah seperti kemuliaan
Rasulullah dibanding kemuliaan orang yang terendah dikalangan sahabat. Di antara
manusia ada yang berilmu, beramal, dan mengajarkan ilmunya. Kedudukan manusia
tipe ini sama seperti tanah subur yang dapat menyerap air, lalu air itu bermanfaat
bagi tanah itu sendiri dan mampu menumbuhkan tanaman-tanaman sehingga
bermanfaat bagi yang lainnya. Selain itu, ada manusia yang mengumpulkan ilmu,
menghabiskan waktunya untuk itu, hanya saja tidak mengamalkan perkara-perkara
sunnahnya, atau tidak memahami ilmu yang dikumpulkannya, namun orang
tersebut menyampaikan ilmu itu keepada orang lain. Kedudukan manusia tipe kedua
ini seperti tanah yang bisa menampung air lalu bermanfaat bagi manusia. Ada pula
manusia yang mendengar ilmu tetapi tidak menjaganya, tidak mengamalkannya, dan
tidak pula menyampaikan kepada orang lain. Kedudukan manusia tipe ketiga ini
seperti tanah tandus atau gersang, yang tidak mampu menyerap air, bahkan
merusak tanah lainnya. Rasulullah SAW menggabungkan perumpamaan manusia
tipe pertama dan kedua sebagai tipe yang terpuji, karena kesamaan antara
keduanya dalam memberikan manfaat. Sementara beliau menyebutkan secara
terpisah manusia tipe ketiga sebagai tipe yang tercela, karena mereka tidak
mengambil manfaat dengan hidayah itu (baik untuk dirinya maupun orang lain).

10
Disamping itu juga ada beberapa keutamaan ilmu dibandingkan dengan
harta,seperti ungkapan Ali bin Abi Thalib r.a:
1.Ilmu adalah pusaka para Nabi, sedangkan harta adalah pusaka Qarun dan Fir'aun.
2.Ilmu akan menjagamu,tapi harta kamu yang menjaganya.
3.Pemilik harta musuhnya banyak,pemilik ilmu temannya yang banyak.
4.Harta di belanjakan akan habits,sementara ilmu jika diajarkan akan semakin
bertambah.
5.Pemilik harta akan dipanggil dengan sifat bakhil dan celaan, tetapi si pemilik ilmu
dipanggil dengan nama keagungan dan kemuliaan.
6.Harta perlu dijaga dari pencuri,sedangkan ilmu tidak perlu dijaga.
7.Pemilik harta jelas di Akhirat akan dihisab,sedangkan pemilik ilmu akan diberi
syafa'at.
8.Harta menjadi berkarat jika disimpan,sementara ilmu tidak berkarat dan tidak
rusak.
9.Harta dapat mengeraskan hati,sedangkan ilmu justru menerangi.
10.Pemilik harta dapat mengaku-ngaku sebagai Tuhan karena hartanya, sedangkan
pemilik ilmu mengaku sebagai hamba.

4. Kedudukan Hadits
Imam Al- Bani Hadits tersebut adalah Shohih, terdapat dalam kitab Silsilah
Asohihah.

11
BAB III

KESIMPULAN

1. Kesimpulan

12
A. Menuntut ilmu adalah suatu usaha seseorang untuk merubah tingkah laku
dan prilaku kearah yang lebih baik, Karena pada dasarnya ilmu menunjukan
jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan.
B. Penjelasan dari Hadits tersebut
Kelebihan orang yang berilmu (‘alim) dengan orang yang banyak beribadah
(‘abid) seperti kelebihanku dengan seorang yang terendah diantaramu.
Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla, malaikat serta para penduduk langit dan
bumi sampai seekor semut di sarangnya atau ikan di lautan, semuanya
bershalawat (mengucapkan selamat) kepada seorang guru yang baik.
C. Fiqhul Hadits
Keutamaan yang berilmu dengan seorang ahli ibadah seperti kemuliaan
Rasulullah dibanding kemuliaan orang yang terendah dikalangan sahabat. Di
antara manusia ada yang berilmu, beramal, dan mengajarkan ilmunya.
Kedudukan manusia tipe ini sama seperti tanah subur yang dapat menyerap
air, lalu air itu bermanfaat bagi tanah itu sendiri dan mampu menumbuhkan
tanaman-tanaman sehingga bermanfaat bagi yang lainnya.
D. Kedudukan Hadits
menurut Imam Al- Bani Hadits tersebut adalah Shohih, terdapat dalam kitab
Silsilah Asohihah.

2. Daftar Pustaka

Hajar, Ibnu, Fathul Bari: Syarah Shahih al-Bukhari, terjemahan Abu Ihsan al-
Atsari, (Riyadh: Daar as-Salaam, 2000)

Firdaus Hairs,Membuka Pintu Surga,Pustaka Ulumuddin,2000.

13
Ahmad Najieh,323 Hadits Dan Syair Untuk Bekal Da'wah, pustaka Amani
Jakarta,1984.

14

Anda mungkin juga menyukai