Anda di halaman 1dari 2

Nama: yani lestari

Semester: enam

Prodi: pendidikan agama islam

Mata kuliah: filsafat umum

Jadi pengetahuan lahir sejak manusia itu ada, sejak manusia itu berpikir, sejak manusia itu berinteraksi
dengan alam

Tugas: jelaskan pernyataan/ kesimpulan diatas

JAWABAN:

Sumber ilmu pengetahuan adalah filsafat. Filsafat hakikatnya berbicara masalah sumber kebenaran. Dan
kebenaran merupakan pangkal dari banyak hal. Manusia dengan begitu mengandung potensi-potensi
kejiwaan (spiritual) yang sangat menentukan bagi esensi (diri) dan eksistensi (keberadaan) manusia itu
sendiri. Dengan potensi-potensi kejiwaan, yaitu “pikiran, perasaan, dan kemauan”, manusia berada di
dalam dirinya sendiri dan keberadaannya itu “mengungguli” makhluk-makhluk lainnya. Manusia
memiliki pikiran.

Pikiran ini juga bermula ketika manusia itu terlahir di dunia/ sejak manusia itu ada, dan Pikiran ini
sekaligus merupakan pembeda utama dengan makhluk lainnya. Dalam berpikir manusia menggunakan
bahasa, dan logika; sedangkan dalam berfilsafat manusia juga menggunakan bahasa, pikiran, dan logika.
Pikiran manusia, sementara itu, mempunyai kecenderungan terhadap nilai “kebenaran”; perasaannya
berkecenderungan terhadap adanya nilai “keindahan”; dan kemauannya selalu tertuju kepada nilai
“kebaikan”. Tiga potensi kejiwaan manusia itu mendorong suatu tingkah laku, yaitu “ingin tahu”
mengenai apa saja menurut nilai-nilai kebenaran, keindahan, dan kebaikan

Dalam kehidupan sehari-hari, ketiga naluri manusia itu bekerja secara otomatis. Umumnya, kita sering
bertanya tentang ini dan itu, untuk apa ini dan itu, mengapa ini dan itu, bagaimana ini dan itu, untuk apa
ini dan itu. Pertanyaan “apakah ini atau itu”, misalnya, seringkali membuat seseorang heran dan kagum.
Sebuah naluri yang mendorong keinginan untuk mengetahui lebih jauh. Di sinilah sumber filsafat
bermula. Filsafat memang bermuara pada keingin tahuan yang pertama-tama, meragukan, berikutnya
berproses untuk menjamah kebenaran yang mungkin terjadi. Masalahnya adalah apakah ke-apa-an itu
dapat dtelusuri secara rasional dan benar? Demikian juga apakah ke-mengapa-an juga dapat
dipertanggung jawabkan secara maknawi? Dan apakah ke-bagaimana-annya dapat diketahui dan
dipraktekan oleh orang lain.

Dalam kehidupan sehari hari pula manusia sering berinteraksi sosial kepada alam atau lingkungan
tempat tinggal nya, maka pada saat itu pula manusia mendapat pengetahuan dari interaksi sosial
tersebut, karena Memang lah sewajarnya manusia yang Memang lah makhluk sosial berinteraksi
terhadap alam, lingkungan tempat tinggal atau pun makhluk sosial lainnya

Anda mungkin juga menyukai