Anda di halaman 1dari 29

KUMPULAN ARTIKEL

1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ


2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
TERHADAP HAMBANYA, (DALIL, TERJEMAHAN, ENJELASAN, SERTA
CONTOH KASUS).
3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll)
4. NAHI MUNKAR (DALIL, KEUTAMAANNYA, CONTOH KASUSNYA)
5. FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA, PENJELASANNYA,
TANDA-TANDANYA: BAIK YANG SUDAH NAMPAK ATAUPUN YANG
BELUM NAMPAK), KEMUNCULAN DUKHON, DAJJAL, IMAM MAHDI,
NABI ISA A.S, YAKJUJ-MAKJUJ, KIAMAT QUBRO)

Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan
Agama Islam

Dosen Pengampu:
Dr.Taufiq Ramdani, S.Th.I.,M.Sos

Disusun Oleh:
Nama : Puji Asma Ulandari
NIM : L1C020079
Prodi/Kelas : Sosiologi/B

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MATARAM
2021
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Pengertian Istidroj dan Dalil-Dalilnya...............................................................................1
Ciri-Ciri Umum Istidroj.....................................................................................................2
Tiga Doa Yang Balasannya Akan Disegerakan Allah SWT di Dunia..............................4
Dosa yang Disegerakan Azabnya.....................................................................................5
Kenabian Muhammad Saw..............................................................................................15
Amar Makruf Nahi Munkar ............................................................................................17
Hadist Akhlak dan Kejujuran serta Keutamaannya.........................................................18
Pengertian dan Dalil tentang Hari Akhir.........................................................................21
Macam-macam Kiamat...................................................................................................22
Tanda-Tanda Hari Kiamat..............................................................................................22
Hukmah Beriman Keada Hari Akhir..............................................................................23
Tanda Kiamat Kecil dan Besar Menurut Islam.............................................................24
Tanda-Tanda Kiamat Besar dan Kecil yang Sudah Terjadi.......................................25,26
Penutup..........................................................................................................................27
Daftar Pustaka...............................................................................................................28
KataPengantar

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah pendidikan agama
islam tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan


berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalammerampungkanmakalahini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin
memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.
Pengertian Istidraj dan dalil-dalilnya

Istidraj diambil dari kata 'daraja' (bahasa Arab) yang berarti naik satu tingkatan ke
tingkatan berikutnya. Namun, lebih dikenal sebagai istilah azab yang berupa
kenikmatan.
Dalam Alquran pembahasan mengenai istidraj dibahas pada Surat Al-An'am ayat 44
yang berbunyi sebagai berikut.

‫علَ ْي ِّه ْ۟م فَتَحْ نَا بِّ ِّ۟ۦه ذُك ُِّروا۟ َما نَسُوا۟ فَلَ َّما‬ َ۟ ‫ل أَب َٰ َْو‬
َ ‫ب‬ ِّ۟ ُ‫ىء۟ ك‬ َٰ۟ َّ‫س ۟و هُم فَإِّذَا بَ ْغتَة۟ أَ َخذْ َٰنَ ُهم أُوتُوا۟ بِّ َما۟ ف َِّرحُوا۟ إِّذَا َحت‬
ْ ‫ى َش‬ ُ ‫ُّم ْب ِّل‬

Fa lammā nasu mā żukkiru bihī fatahnā 'alaihim abwāba kulli syaī`, hattā iżā farihu
bimā utū akhażnāhum bagtatan fa iżā hum mublisun

Artinya: Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga
apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa
mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.

Mengutip dari jurnal berjudul Istidraj dalam Alquran Perspektif Imam Al-Qurthubi
karya Diana Fitri Febriani, Istidraj adalah nikmat yang diberikan Allah kepada orang-
orang yang membangkang terhadap-Nya. Ini merupakan hukuman dari Allah agar orang
tersebut terus terjerumus dalam kesesatan.
Nikmat yang diberikan bukanlah bentuk kasih sayang Allah, melainkan murka Allah
terhadap mereka. Nikmat tersebut hanyalah alat untuk menghukum mereka, baik di
dunia maupun di akhirat kelak.
Banyak ayat Alquran yang menyebutkan istilah istidraj. Istilah tersebut diterjemahkan
oleh ahli tafsir dengan beberapa pengertian. Salah satunya Surat Al-A’raf ayat 182.

َ۟‫ج ُهم بِّـَٔا َٰيَتِّنَا َكذَّبُوا۟ َوٱلَّذِّين‬ ۟ َ َ۟‫يَ ْعلَ ُمون‬


ُ۟ ‫ل َحي‬
ْ۟ ‫ْث م‬
ُ۟ ‫ِّن َسنَ ْستَد ِّْر‬

Artinya: Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik
mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka
ketahui.

Ayat ini ditafsirkan oleh Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Jami’ Li’ Ahkami sebagai
pesan tersirat bahwa Allah akan menghukum hamba-Nya yang durhaka dan maksiat
dengan cara istidraj.
Ia mengatakan bahwa saat orang melakukan kemaksiatan, seketika itu pula Allah

1
memberikan mereka nikmat sebagai hukuman. Allah SWT berfirman bahwa orang
yang mendustakan ayat-ayat-Nya akan dibinasakan, yaitu dibinasakan dengan cara
istidraj.
Salanjutnya dalam Tafsir Al Jalalain (hal. 141) disebutkan, “Ketika mereka
meninggalkan peringatan yang diberikan pada mereka, tidak mau mengindahkan
peringatan tersebut, Allah buka pada mereka segala pintu nikmat sebagai bentuk istidraj
pada mereka. Sampai mereka berbangga akan hal itu dengan sombongnya. Kemudian
kami siksa mereka dengan tiba-tiba. Lantas mereka pun terdiam dari segala kebaikan.”
Selanjutnya, berdasarkan hadis dari ‘Uqbah bin ‘Amir ra, Rasulullah Saw bersabda:

‫علَى ُمقِّيم۟ َوه َُ۟و يُحِّ بُّ۟ َما الدُّ ْنيَا مِّنَ۟ ْالعَ ْبدَ۟ يُ ْعطِّي تَعَالَى للاَ۟ َرأَيْتَ۟ إِّذَا‬ ِّ َ‫ا ْستِّد َْراج۟ مِّنهُ ذَلِّكَ۟ فَإِّنَّ َما َمع‬
َ ‫اص ْي ِّ۟ه‬

Artinya: “Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang
diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka
(ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari
Allah.” (HR. Ahmad 4: 145. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini
hasan dilihat dari jalur lain).

Perihal ini Syekh Zarruq berkata, ‘Wahai para murid, takutlah pada karunia-Nya
untukmu berupa kesehatan, kelapangan, kucuran deras rezeki, dan aliran deras
kekuatan baik material maupun spiritual di tengah kedurhakaanmu terhadap-Nya berupa
kelalaian dan keteledoran,’” (Lihat Syekh Ibnu Ajibah, Iqazhul Himam fi Syarhil
Hikam, Beirut, Darul Fikr, halaman 101).
Orang yang terjaga mata batinnya selalu waspada dan khawatir atas penambahan nikmat
dari Allah berupa harta, jabatan, status, eksistensi, dan lain sebagainya. Mereka
khawatir nikmat itu merupakan istidraj dari Allah karena kerap lalai bersyukur atas
nikmat itu. Kekhawatiran ini merupakan sifat orang-orang beriman.

“Takut pada ujian melalui nikmat Allah adalah sifat orang beriman. Tidak takut pada
ujian kenikmatan di tengah kedurhakaan adalah sifat orang kafir. Sebagian ulama
mengatakan, tanda-tanda istidraj adalah durhaka kepada Allah, terperdaya dengan
ketenangan waktu, mengandung penundaan siksa atas kewajiban sampai pada-Nya. Ini
adalah tipudaya tersembunyi. Allah berfirman, ‘Kami memperdayakan mereka dari
jalan yang mereka tak ketahui,’ maksudnya tanpa mereka sadari. Syekh Ibnu Athaillah
berkata, ‘Setiap kali mereka bermaksiat, Kami perbarui nikmat untuk mereka dan kami
membuat mereka lupa pada istighfar atas maksiat tersebut,’” (Lihat Syekh Ibnu Abbad,
Syarhul Hikam, Indonesia, Maktabah Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah, halaman 51).

2
Ciri-Ciri umum istidraj

Beberapa mungkin tidak akan sadar bahwa ini adalah ciri istidraj. Bila kamu mendapati
dirimu jarang beribadah, namun nyatanya pekerjaan kamu terasa sangat lancar, bisa jadi
itu merupakan istidraj yang diberikan kepadamu.
1.Pekerjaan dan rezeki yang berlimpah yang kamu dapatkan merupakan ujian
sesungguhnya dari Allah SWT. Karena, Allah SWT ingin melihat, apakah dengan
rezeki yang kamu dapatkan itu akan membuat kamu semakin lalai dan meninggalkan
ibadah, atau dapat membuatmu ingat kepada Allah SWT sebagai Sang Maha Pemberi
Rezeki.

2. Ciri lainnya dari istidraj adalah ketenangan


Ciri lain kamu mengalami istidraj adalah merasakan ketenangan. Di sini, ketenangan
yang dimaksud di sini adalah kamu merasa baik-baik saja dan tidak merasa bersalah
atau gelisah saat lalai menjalankan ibadah atau melakukan kegiatan yang sifatnya
maksiat. Kamu bahkan tidak merasakan penyesalan sedikit pun dalam hati setelah
melakukan hal yang telah disebutkan di atas.
Sungguh itu adalah cobaan hidup yang berat apabila kamu merasa tenang jika benar
kamu mengalami hal seperti ini dalam hidup.

3. Jarang sakit juga salah satu ciri istidraj


Bahagia Tapi Tak Berkah, Ini Pengertian dan Ciri-Ciri Istidraj
Sakit merupakan nikmat yang diberikan Allah SWT. Saat sakit, dosa-dosa berguguran
dan doa dikabulkan. Namun, jika kamu merasa jarang sakit dan sering melakukan
maksiat atau kurang beribadah, bisa jadi itu juga merupakan istidraj. Karena
sesungguhnya, sakit merupakan ujian dari Allah SWT agar hambanya selalu mengingat-
Nya dan memohon kesembuhan pada-Nya.

4. Perbanyak ibadah untuk menghindari istidraj


Bahagia Tapi Tak Berkah, Ini Pengertian dan Ciri-Ciri Istidraj
Agar kita dijauhkan dari istidraj, tobat dan rutin beribadah menjadi salah satu caranya.
Minta ampun kepada Allah SWT dan selalu mengingat-Nya di kala senang maupun
susah, menjadi cara terbaik untuk menghindarkan diri dari istidraj. Jangan lupa juga
untuk selalu beribadah, salat lima waktu, dan membaca Alquran, agar kita selalu dekat
dengan Allah SWT.

َ َ‫ْن عُ ْقبَ ۟ة‬


۟‫ع ْن‬ ِّ۟ ‫ي عَامِّ ۟ر ب‬ َ۟ ‫ض‬ َُّ۟ ،ُ‫ع ْنه‬
ِّ ‫ّللا َر‬ َ ‫ن‬ ِّ۟ ‫ع‬ ۟ ِّ‫صلَّى النَّب‬
َ ِّ ‫ي‬ َ ‫ّللا‬ َ ‫سلَّ َ۟م‬
َُّ۟ ‫علَ ْي ِّ۟ه‬ ََّ۟ ‫الدُّ ْنيَا مِّنَ۟ ْالعَ ْبدَ۟ يُ ْعطِّي تَعَالى‬
َ۟ ‫قَالَ۟ َو‬: “‫ّللا َرأَيْتَ۟ إِّذَا‬
‫علَى ُمقِّيم۟ َوه َُ۟و يُحِّ بُّ۟ َما‬ َ ‫اصي ِّ۟ه‬ِّ َ‫”ا ْستِّد َْراج۟ مِّ ْنهُ ذَلِّكَ۟ فَإِّنَّ َما َمع‬، ‫َل ث ُ َّ۟م‬َ۟ ‫ل ت‬ َِّّ۟ ‫صلَّى‬
ُ۟ ‫ّللا َرسُو‬ َ ‫ّللا‬ َ ‫و َسلَّ َ۟م‬:
َُّ۟ ‫علَ ْي ِّ۟ه‬ َ (‫َما نَسُوا فَلَ َّما‬
‫علَ ْي ِّه ْ۟م فَتَحْ نَا بِّ ِّ۟ه ذُك ُِّروا‬ َ۟ ‫ل أَب َْو‬
َ ‫اب‬ ِّ۟ ُ‫يء۟ ك‬ْ ‫)أحمد رواه( ( ُم ْب ِّلسُونَ۟ هُ ْ۟م فَإِّذَا بَ ْغتَة۟ أَ َخذْنَاهُ ْ۟م أُوتُوا بِّ َما ف َِّرحُوا إِّذَا َحتَّى َش‬
3
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir ra, Rasulullah saw bersabda: “Bila kamu melihat Allah memberi
pada hamba (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam
kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan
berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” Kemudian Rasulullah saw membaca ayat
yang berbunyi, “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan
kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka;
sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka,
Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam
berputus asa (Qs Al-An’am: 44).” (HR. Ahmad)

Terdapat 3 doa yang balasannya akan disegerakan Allah SWT di dunia:

Setiap pribadi manusia akan ditangguhkan dosa yang diperbuatnya hingga hari kiamat.
Namun terdapat tiga dosa besar yang balasannya akan disegeraka Allah SWT di dunia.

‫عن‬ َ ‫ي َب ْك َر۟ةَ أَ ِّبي‬


َ۟ ‫ض‬ َُّ۟ ،ُ‫ع ْنه‬
ِّ ‫ّللا َر‬ َ ‫ن‬
ِّ۟ ‫ع‬ ۟ ‫ قال وسلم عليه للا صلى النَّ ِّب‬: ‫ل‬
َ ِّ ‫ي‬ ُّ۟ ‫يوم إلى شا َ۟ء ما منها للاُ۟ يؤخِّ ُ۟ر ذنوب۟ ك‬
ِّ۟
۟ َّ ،‫غي‬
‫إل القيام ِّ۟ة‬ َ ‫ وعقوقَ۟ ال َب‬،‫َين‬ ِّ ‫ قطيعةَ۟ أو الوالد‬،‫حم‬ ِّ ‫الر‬
َّ ‫ل‬ُ۟ ‫ُعج‬
ِّ ‫ل الدُّنيا في لصاح ِّبها ي‬
َ۟ ‫ت قب‬
ِّ۟ ‫ال َمو‬

Hal ini sesuai dalam hadist dari Abu Bakrah RA, Rasulullah SAW bersabda,” Setiap
dosa akan di akhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari kiamat, kecuali
al-baghy (zalim), durhaka kepada orang tua dan memutuskan silaturahim, Allah akan
menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.” (HR Al Hakim, Al Mustadrak
No 7345).

Pertama, dosa orang yang berbuat zalim balasannya akan disegerakan. zalim adalah
perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan.
Perbuatan zalim dapat mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta,
dan lain sebagainya. Karena itu zalim termasuk dari dosa besar.
Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran:

ُ۟ ‫علَى ال َّسبِّي‬
‫ل إِّنَّ َما‬ ْ َ‫اس ي‬
َ َ۟‫ظ ِّل ُمونَ۟ الَّذِّين‬ َ۟ َّ‫ض فِّي َويَ ْبغُونَ۟ الن‬ ِّ۟ ‫عذَاب۟ لَ ُه ْ۟م أُو َٰلَئِّكَ۟ ۚ۟ ْال َح‬
۟ ِّ ْ‫ق بِّغَي ِّْ۟ر ْاْلَر‬ ۟ ‫أَل‬
َ ‫ِّيم‬

“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan
melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS
Asy-Syura: 42)

4
Kedua, orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak menghormati serta
tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena merekalah
penyebab keberadaan kita di dunia ini.
Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT di dunia
ini, antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan anak-anak mereka.
Karena itu, sikap ihsan baik dalam ucapan maupun perbuatan merupakan suatu
kewajiban agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Seperti yang dijelaskan dalam
firman Allah SWT:

۟‫ض َٰى‬َ َ‫ل َربُّكَ۟ َوق‬ ۟ َّ َ‫ل تَ ْعبُدُوا أ‬


۟ َّ ِّ‫ْن إِّيَّاهُ۟ إ‬ ۟ َ ‫ل أُف۟ لَ ُه َما تَقُلْ۟ ف‬
ِّ۟ ‫َل ك َِّلهُ َما أَ ْ۟و أَ َحدُهُ َما ْال ِّكبَ َ۟ر ِّع ْندَكَ۟ يَ ْبلُغَنَّ۟ إِّ َّما ۚ۟ إِّحْ َسانا َوبِّ۟ ْال َوا ِّلدَي‬ ۟ َ ‫َو‬
ُ َ
‫ك َِّ۟ر قَ ْول۟ ل ُه َما َوقلْ۟ تَ ْن َهرْ هُ َما‬

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka
ucapan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23).

Ketiga, dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai orang-orang
yang memutuskan tali persaudaraan.
Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan tali
persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dari Abu Muhammad Jubiar
bin Muth’im RA:

‫بن ُجبَي ِّْ۟ر محمد أَبي عن‬ ْ ‫ل أَنَّ۟ عنه للا رضي ُم‬
ِّ۟ ۟‫طعِّم‬ ُ۟ ‫قَاطِّ ع۟ ال َجنَّةَ۟ يَدْ ُخ‬
َ۟ ‫قَا‬: ۟‫ل ل‬
َ۟ ‫ل ﷺ ّللاَّ۟ رسو‬

“Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahim)." (HR Bukhari dan
Muslim).

Islam begitu tegas terhadap hubungan baik sesama manusia. Oleh karena itu, orang
yang tidak mau berbuat baik dan justru memutus persaudaraan, Islam pun memberikan
ancaman yang keras, yakni tidak akan masuk surga sebagai balasannya. Sungguh
mengerikan.

Dosa yang Disegerakan Adzabnya


Sesungguhnya perbuatan dosa bisa mematikan hati dan melemahkan jiwa, hal ini
dikarenakan jika seorang hamba berbuat dosa maka ada noktah hitam yang melekat di

5
hatinya, jika bertambah dosanya, bertambah pula noktah hitam di hatinya, hingga
tidaklah seorang hamba membiasakan dosa, kecuali hatinya menjadi hitam pekat,
sehingga cahaya kebenaran sulit menembus dan menerangi hatinya.
Tetapi, dosa itu bertingkat-tingkat, ada yang ditangguhkan balasannya pada hari kiamat
dan ada pula yang disegerakan di dunia sebelum di akhirat, maka pada edisi kali ini,
akan kami paparkan untuk para pembaca, di antara dosa-dosa yang disegerakan
balasannya di dunia sebelum di akhirat, supaya kita -kaum muslimin- bisa terhindar dan
tidak terjatuh di dalamnya.

1. Rakus dan tamak terhadap dunia.


Berlebihan dalam mengejar dunia bisa menyeret pelakunya dalam kebinasaan dan
kesedihan, Allohpun menghadiahkan untuknya dua balasan yang disegerakan di dunia,
yang pertama: Alloh cerai-beraikan urusannya, dan yang kedua: Alloh jadikan dia
terpuruk dalam kefakiran dan terputus dari sifat qona’ah, hal ini sebagaimana sabda
Rosululloh:

۟‫ن َو‬ْ۟ ‫ل هَ َّمهُ اْآلخِّ َر۟ة ُ كَانَتْ۟ َم‬ َ۟ ‫ّللا َج َع‬َُّ۟ ‫ِّي الدُّ ْن َيا َوأَتَتْهُ ش َْملَهُ لَهُ َو َج َم َ۟ع قَ ْل ِّب ِّ۟ه فِّي ِّغنَا ُ۟ه‬ ْ۟ ‫ل هَ َّمهُ الدُّ ْن َيا كَانَتْ۟ َو َم‬
َ۟ ‫ن َرا ِّغ َمة۟ َوه‬ َ۟ ‫َج َع‬
َّ۟ ‫ع ْينَ ْي ِّ۟ه َبيْنَ۟ فَ ْق َرُ۟ه‬
ُ‫ّللا‬ َ َ۟‫علَ ْي ِّ۟ه َوف ََّرق‬ ْ
َ ُ‫ِّر َما ِّإلَّ۟ الدُّ ْن َيا مِّنَ۟ َيأتِّ ِّ۟ه َولَ ْ۟م ش َْملَه‬
َ۟ ‫لَهُ قُد‬.

“Barangsiapa menjadikan akhirat sebagai orientasi hidupnya, maka Alloh akan jadikan
kekayaan ada dalam hatinya, Alloh himpun kekuatannya, dan dunia akan
menghampirinya, sedang ia tidak menginginkannya, dan (sebaliknya) barang siapa
menjadikan dunia sebagai cita-citanya, Alloh jadikan kefakiran ada di depan matanya,
Alloh cerai beraikan urusannya dan dunia tidak menghampirinya kecuali apa yang
sudah Alloh takdirkan untuknya.” (HR at-Tirmidzi: 2465 dan dishohihkan al-Albani
dalam ash-Shohihah: 949)

2. Dzolim dan Durhaka kepada orang tua.


Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

۟‫ان‬ ُ ‫ الدُّ ْن َيا فِّي‬: ‫ق اَ ْل َبغِّي‬


ِّ۟ َ‫عقُ ْو َبت ُ ُه َما ُم َع َّجل‬
ِّ ‫ن َبا َب‬ ُ۟ ‫َواْل ُعقُ ْو‬

“Ada dua pintu (amalan) yang disegerakan balasannya di dunia: kedzoliman dan
durhaka (pada orang tua)”. (HR Hakim dan dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah:
1120)

Hal ini dikarenakan terkabulnya doa orang tua, apalagi di saat orang tua terdzolimi,
kemudian ia menengadahkan tangannya ke langit, mengadukan sakit hatinya kepada
6
Alloh, maka doa orang tua ini akan bergerak dan berhembus menuju angkasa,
menembus awan, mencapai langit, dan diamini oleh para malaikat, kemudian Alloh I
mengabulkannya… Maka berhati-hatilah wahai kaum muslimin dari berbuat dzolim dan
durhaka kepada kedua orang tua!

Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

ُ ‫ل‬
۟‫ث‬ َ َ‫ دَع َْو ۟ة ُ ت ُ َردُّ۟ لَ۟ د‬،ِّ‫صائ ِِّّ۟م َودَع َْو ۟ة ُ ْال َوا ِّلد‬
َ َ‫ع َوات۟ ث‬ َّ ‫ْال ُم َساف ِِّّ۟ر َودَع َْو ۟ة ُ ال‬

“Tiga doa yang tidak tertolak: doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa orang
yang terdzolimi”. (HR al-Baihaqi dalam Sunan Kubro: 6185 dan dishohihkan al-Albani
dalam ash-Shohihah: 1797)

Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallamjuga bersabda:

ْ ‫ل فَإِّنَّ َها ْال َم‬


‫ظلُ ْو ِّ۟م دَع َْو ۟ةَ اِّتَّقُ۟ ْوا‬ َ۟ ِّ‫علَى تَحْ م‬ ِّ۟ ‫ل اْلغَ َم‬
َ ‫ام‬ ُ۟ ‫ّللا يَقُ ْو‬ َ ‫ْن بَ ْعدَ۟ لَ ْ۟و َ۟و ْل َ ْن‬
َِّّ۟ : ‫ص َرنَّكَ۟ َجلَلِّي َ۟و َوع َِّّزتِّي‬ َ۟ ‫حِّ ي‬

“Takutlah terhadap doa orang yang terdzolimi, karena ia akan terbang di atas awan,
kemudian Alloh berkata: ‘Demi kemuliaan dan kebesaranKu, Aku pasti menolongmu
meskipun setelah berlalunya waktu’.” (Dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’:
117)

Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallamjuga bersabda:

ْ ‫ص َعدَ۟ فَإِّنَّ َها ْال َم‬


‫ظلُ ْو ِّ۟م دَع َْو ۟ةَ اِّتَّقُ ْوا‬ ْ َ‫اء ِّإلَى ت‬
ِّ۟ ‫ال َّس َم‬

“Takutlah terhadap doa orang yang terdzolimi, karena ia akan terbang menuju langit.”
(Dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’: 118)

Hal ini juga menunjukkan betapa agungnya hak kedua orang tua kita, sampai-sampai
Alloh meletakkan kewajiban berbakti kepada kedua orang tua setelah kewajiban
menyembah kepadaNya, Alloh Ta’ala berfirman:

Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatupun. Dan


berbuat baiklah kepada dua orang tuamu. (QS an-Nisa’: 36)

3. Meninggalkan dakwah (amar ma’ruf dan nahi mungkar)

8
Dakwah merupakan perkara penting yang harus ditegakkan di tengah-tengah
masyarakat, karena jika tiang dakwah ini tumbang maka hancurlah masyarakat,
tersebarlah maksiat, dan di saat itulah murka Alloh datang menyapa.

Berikut ini kami cantumkan Hadits yang memberikan perumpamaan apik tentang akibat
meninggalkan dakwah, Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

۟‫علَى ْالقَائ ِِّّ۟م َمثَ ُل‬ َِّّ۟ ‫ل فِّي َها َو ْال َواق ِِّّ۟ع‬
َ ‫ّللا ُحدُو ِّ۟د‬ ِّ۟ َ‫علَى ا ْستَ َه ُموا قَ ْوم۟ َك َمث‬ َ ۟‫اب َسفِّينَة‬ َ۟ ‫ص‬َ َ ‫ض ُه ْ۟م فَأ‬ ُ ‫اب أَ ْعلَهَا بَ ْع‬ َ َ‫ض ُه ْ۟م َوأ‬
َ۟ ‫ص‬ ُ ‫أَ ْسفَلَ َها بَ ْع‬
َ۟‫علَى فَ َم ُّر ْوا ْال َماءِّ۟ مِّنَ۟ ا ْستَ۟قَ ْوا إِّذَا أَ ْسفَ ِّل َها فِّي الَّذِّي فَكَان‬ َ ‫ن‬ ْ۟ ‫َص ْيبِّنَا فِّي خ ََر ْقنَا أَنَّا لَ ْ۟و فَقَالُ ْوا آذَوهُ ْ۟م ف َْوقَ ُه ْ۟م َم‬
ِّ ‫فَا ْستَقَ ْينَا خَرْ قا ن‬
ُ‫ن نُؤْ ِّ۟ذ َولَ ْ۟م مِّ ْنه‬
ْ۟ ‫ن ف َْوقَنَا َم‬ ْ۟ ِّ‫ن َجمِّ يْعا هَلَكُ ْوا أَ َراد ُْوا َو َما ت ََركُ ْوهُ ْ۟م فَإ‬ ْ۟ ِّ‫علَى أَ َخذُ ْوا َوإ‬َ ‫ َجمِّ يْعا نَ َج ْوا أَ ْي ِّد ْي ِّه ْ۟م‬.

“Perumpamaan orang yang melaksanakan amar ma’ruf dan orang yng tidak
melakukannya ibarat suatu kaum yang naik sebuah kapal kemudian sebagian ada yang
di atas dan sebagian yang lain ada di bawah, kemudian orang yang berada di bawah
apabila ingin mengambil air maka mereka melewati orang-orang yang ada di atasnya
dan otomatis mengganggunya, maka (orang-orang yang ada di bawah) berkata:
seandainya kita lubangi saja perahu ini niscaya kita bisa mengambil air dengan mudah
tanpa mengganggu orang yang ada di atas kita, maka jika mereka dibiarkan
melaksanakan apa yang mereka inginkan niscaya mereka semua akan tenggelam binasa,
dan apapila mereka dicegah maka mereka semua akan selamat.” (HR al-Bukhori: 2361)

Demikianlah Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi perumpamaan tentang


bahaya meninggalkan amar ma’ruf, yang mana Alloh akan menyegerakan akibat
meniggalkan dakwah, sebagaimana yang dituturkan Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa
sallam:

َّ۟‫اس ِّإن‬ َّ ‫علَى َيأْ ُخذُ ْوا فَلَ ْ۟م ال‬


َ۟ َّ‫ظال َِّ۟م َرأَ ُوا ِّإذَا الن‬ َ ‫ن أَ ْوشَكَ۟ َيدَ ْي ِّ۟ه‬
ْ۟ َ‫ّللا َي ُع َّم ُه ُ۟م أ‬
َُّ۟ ۟‫ ِّب ِّعقَاب‬.

“Sesungguhnya jika manusia melihat orang yang berbuat dzolim kemudian tidak
mencegahnya, maka dikhawatirkan Alloh akan mengirim adzab kepada mereka secara
merata.” (Diriwayatkan Abu Dawud dalam Sunannya: 4340, dan dishohihkan al-Albani
dalam ash-Shohihah: 1564)

Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallamjuga bersabda:

‫ نَ ْفسِّي َوالَّذِّي‬،ِّ‫ لَتَأْ ُم ُرنَّ۟ ِّبيَ ِّده‬، ِّ‫ن َولَتَ ْن َه ُونَّ۟ ِّب ْال َم ْع ُر ْوف‬ َ ‫َن أَ ْ۟و ْال ُم ْنك َِّ۟ر‬
ِّ۟ ‫ع‬ َّ۟ ‫ّللا لَي ُْوشِّ ك‬ ْ۟ َ‫علَ ْيكُ ْ۟م يَ ْب َعثَ۟ أ‬
َُّ۟ ‫ن‬ َ ۟‫مِّ ْن ۟هُ ِّعقَابا‬

“Demi Alloh yang jiwaku ada di tanganNya, hendaklah kalian benar–benar mengajak

9
kebaikan dan mencegah kemungkaran, atau jika tidak, hampir dipastikan Alloh akan
mengirim adzab untuk kalian.” (Diriwayatkan at-Tarmidzi dalam Sunannya: 2169, dan
al-Albani mengatakan, “hasan lighorihi”, dalam Shohih at-Targhib wa at-Tarhib: 2313)

4. Sombong.
Sombong merupakan perangai tercela, yang mengundang murka Alloh I, Rosululloh
shllallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

۟‫ّللا قَا َل‬


َُّ۟ ‫ع َّ۟ز‬
َ َّ۟‫و َجل‬: ِّ َ‫ َواْل ِّكب ِّْريَا ُ۟ء إِّز‬،‫ن ِّردَائِّي‬
ُّ۟ ‫ اَلع‬،‫اري‬
َ ‫ِّز‬ ِّ ‫عذَّ ْبتُهُ فَقَدْ۟ مِّ ْن ُه َما َواحِّ د۟ فِّي يُن‬
ْ۟ ‫َازعُنِّي فَ َم‬ َ

“Alloh Azza wa Jalla berkata, ‘Kemuliaan adalah sarungKu dan kesombongan adalah
selendangKu, maka barangsiapa menyaingiKu dalam satu di antara dua hal tersebut,
Aku akan mengadzabnya’.” (HR Muslim)

Tidak hanya cukup di sini, bahkan Allohpun menyegerakan balasan bagi orang yang
berbuat sombong dengan menjadikannya dalam kehinaan, Rosululloh shllallahu ‘alaihi
wa sallambersabda:

ْ۟ ِّ ‫َمِّي‬
‫مِّن َما‬ ۟ ِّ‫ض َ۟ع فَغَذَا َملَك۟ بِّيَ ِّ۟د َح َك َمة۟ َرأْسِّ ِّ۟ه فِّي إ‬
۟ ‫لَّ آد‬ َ۟ ‫ ل ِّْل َملَكِّ۟ قِّ ْي‬: ‫ل تكب ۟ر َوإِّذَا حِّ ْك َمتُهُ اِّرْ ف َْ۟ع‬
َ ‫ل ت ََوا‬ َ۟ ‫ ل ِّْل َملَكِّ۟ قِّ ْي‬: ‫ض ْ۟ع‬
َ ُ‫حِّ ْك َمت ُ ۟ه‬

“Tidaklah seorang hamba kecuali di atas kepalanya ada hakamah (kinayah untuk
kehormatan atau kedudukan) yang berada di tangan malaikat, maka jika hamba tadi
rendah hati (tawadhu’) maka dikatakan kepada malaikat: angkatlah kedudukannya dan
jika dia sombong maka dikatakan kepada malaikat: rendahkankan dirinya.” (HR
Thobroni dan dihasankan al-Albani dalam ash-Shohihah: 538)

Al-Mas’alah (meminta-minta/mengemis).

Meminta-minta adalah pekerjaan hina dan nista yang dibenci Islam, dan barangsiapa
menjadikan pekerjaan ini sebagai suatu profesi untuk menumpuk harta dan memperkaya
diri, maka Alloh akan menjadikan dirinya terjatuh dalam lembah kemiskinan dan selalu
dalam kekurangan.

Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

ُ۟ َ‫عبْد۟ يَ ْفت‬
َ۟‫ح َول‬ َ۟ َ‫لَّ َم ْسأَلَة۟ ب‬
َ ‫اب‬ َُّ۟ ‫علَْ۟ي ِّ۟ه‬
َ۟ َ‫ّللا فَت‬
۟ ِّ‫ح إ‬ َ۟ َ‫فَ ْق ۟ر ب‬
َ ‫اب‬

“Tidaklah seorang hamba membuka pintu meminta-minta kecuali Alloh bukakan


10
untuknya pintu kefakiran.” (HR Ahmad dan dishohihkan al-Albani dalam Shohih at-
Targhib: 2462)

Selain balasan yang disegerakan di dunia berupa kemiskinan, perbuatan meminta-minta


juga diancam dengan adzab pada hari Kiamat.

َ۟ َ ‫اس َسأ‬
۟‫ل َم ْن‬ َ۟ َّ‫ل فإنَّ َما تَ َكثُّرا۟ الن‬
ُ۟ َ ‫َج ْم را۟ يَ ْسأ‬

“Barangsiapa meminta-minta manusia untuk memperkaya diri, maka sebenarnya dia


meminta bara api.” (HR Muslim)

Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallamjuga bersabda:

ُ۟ ‫ْس تَعَالَى للا يَ ْلقَى َحتَّى بِّأ َ َح ِّدكُ ْ۟م ْال َم ْسأَل ۟ةُ تَزَ ا‬
َ۟‫ل ل‬ َ۟ ‫ع ۟ةُ َوجْ ِّه ِّ۟ه فِّي َولَي‬
َ ‫لَحْ م۟ ُ۟م ْز‬

“Tidaklah salah satu di antara kalian selalu meminta-minta kecuali dia akan bertemu
Alloh pada hari kiamat sedang wajahnya tidak berdaging.” (HR Bukhori: 1405 dan
Muslim: 2443)

Imam Ibnul Qoyyim v berkata dalam kitabnya Madarij as-Salikin:

ُ‫ل فِّي ْال َم ْسأَلَ ۟ة‬ ْ َ ‫َوالض َُّر ْو َرةِّ۟ ل ِّْل َحا َج ِّ۟ة أُبِّ ْي َحتْ۟ َوإِّنَّ َما َح َرام۟ اْْل‬
ِّ۟ ‫ص‬

“Hukum asal meminta-minta adalah haram kecuali dalam kondisi darurat.’’

5. Memutus silaturrahim, khianat dan berdusta.


Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

ْ۟ ۟‫ن أَجْ د َُ۟ر ذَ ْنب‬


‫مِّن َما‬ ْ۟ َ‫ل أ‬ َ ‫مِّن اْآلخِّ َرةِّ۟ فِّي لَهُ َيدَّخِّ ُرُ۟ه َما َم َ۟ع الدُّ ْن َيا فِّى ْال ُعقُو َبةَ۟ ِّل‬
َُّ۟ ‫صاحِّ ِّب ِّ۟ه‬
َ۟ ‫ّللا يُ َع ِّج‬ ْ۟ ‫الرحِّ ِّ۟م قَطِّ ْي َع ِّ۟ة‬َّ ،ِّ‫َو ْالخِّ َيانَة‬
‫ِّب‬ َ۟ ‫ع ِّ۟ة أَ ْع َج‬
َ۟ ‫ل َو ِّإنَّ۟ َواْل َكذ‬ َ ‫طا‬ َّ ‫ِّصلَ ِّ۟ة ثَ ْوابا۟ ال‬ َّ ‫ل ِّإنَّ۟ َحتَّى‬
ِّ ‫ ل‬،‫الرحِّ ِّم‬ َ۟ ‫ت أَ ْه‬
ِّ۟ ‫فتنموا فَ َج َرة۟ ِّل َيكُ ْون ُْوا اْل َب ْي‬
ْ ،‫عدَدُهُ ْ۟م َو َي ْكث ُ ُ۟ر أَ ْم َوالَ ُه ْم‬
َ ‫ِّإذَا‬
‫اصلُ ْو۟ا‬ِّ ‫ت ُ َو‬

“Tidaklah sebuah dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya di dunia dan
juga disimpan di akhirat dibanding dosa memutuskan silaturrohim, khianat, dan juga
berdusta, dan sesungguhnya amalan ketaatan yang paling disegerakan pahalanya adalah
menyambung silaturrohim, sesungguhnya dengan silaturrohim keluarga akan bahagia,
harta akan melimpah dan jumlah keluarga akan bertambah, jika mereka saling
menyambung tali silaturrohim.” (Dishohihkan al Albani dalam Shohih al-Jami’: 5591)
11
Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallamjuga bersabda:

۟‫الرحِّ ُم‬ ۟ ِّ ْ‫ل بِّ ْالعَر‬


َّ ۟‫ش ُمعَلَّقَة‬ ْ۟ ‫صلَنِّي َم‬
ُ۟ ‫ن تَقُ ْو‬ َ ‫صلَهُ َو‬
َ ‫ّللا َو‬ َ َ‫طعَهُ ق‬
ْ۟ ‫طعَنِّي َو َم‬
َُّ۟ ‫ن‬ َ َ‫ّللا ق‬
َُّ۟

“Tali silaturrohim bergantung di Arsy, kemudian ia berkata: Barangsiapa


menyambungku maka Alloh akan menyambungnya dan barangsiapa memutuskanku,
maka Alloh akan memutuskannya.” (HR Muslim: 6683)

6. Berprasangka buruk kepada Alloh.


Su`udzon atau berprasangka buruk kepada Alloh merupakan sifat tercela yang
mengakibatkan seseorang pesimis, takut, cemas dan khawatir dalam mengarungi
kehidupan, serta membuat seseorang berputus asa dari rahmat Alloh I.
Orang yang berprasangka buruk kepada Alloh, dikhawatirkan Alloh akan
merealisasikan apa yang ia sangka dan Alloh menyegerakannya di dunia, hal ini
sebagaimana yang disabdakan Rosululloh n:

‫ن ِّع ْندَ۟ أَنَا‬ َ ‫ع ْبدِّي‬


ِّ۟ ‫ظ‬ َ ‫ َخيْرا‬،ُ‫ن فَلَه‬
ْ۟ ‫ظنَّ۟ ِّإ‬
َ ،‫ن ِّبي‬ َ ‫فَلَهُ ش ًَّرا‬.
ْ۟ ‫ظنَّ۟ َو ِّإ‬

“Aku sesuai dengan prasangka hambaku kepadaKu, jika ia berprasangka baik maka
baginya kebaikan, dan jika ia berprasangka buruk maka baginyalah keburukan.” (HR
Ahmad dan dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’: 4191)

Dari sini, maka wajiblah bagi kita kaum muslimin untuk berprasangka baik kepada
Alloh sehingga kita mendapat kebaikan tadi.

7. Membongkar aib saudaranya seiman dan menuduhnya.


Termasuk dosa yang disegerakan balasannya di dunia adalah dosa ghibah, dosa yang
Alloh perumpamakan dalam al-Qur’an dengan memakan daging bangkai saudara kita,
sebagaimana yang difirmankan:

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena


sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Penerima taubat
lagi Maha Penyayang. (QS al-Hujurot: 12)

12
Dan balasan yang disegarakan bagi para pengghibah adalah Allohpun akan
membeberkan aibnya di mata manusia. Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

َ۟‫ تَ ْغتَابُوا ل‬،َ‫ع ْو َراتِّ ِّه ْ۟م تَتَّ ِّب ُع ْوا َولَ۟ ْال ُم ْسلِّمِّ ين‬
َ ُ‫ن فَإِّنَّه‬ َ ‫ّللا تَتَبَّ َ۟ع أَخِّ ْي ِّ۟ه‬
ْ۟ ‫ع ْو َر۟ةَ تَتَبَّ َ۟ع َم‬ َُّ۟ ُ‫ع ْو َرتَه‬ ْ۟ ‫ّللا تَتَبَّ َ۟ع َو َم‬
َ ‫ن‬ َُّ۟ ُ‫ع ْو َرتَه‬ َ ‫َي ْف‬
َ ُ‫ضحْ ۟ه‬

”Janganlah membeberkan aib kaum muslimin dan janganlah mencari-cari kesalahan


mereka, barangsiapa melakukannya maka Alloh akan mencari-cari aibnya dan Alloh
akan membeberkannya (di hadapan manusia).” (HR Tirmidzi: 2032)

Dan Allohpun menyegerakan adzab yang pedih di dunia bagi para penyebar gosip dan
tukang fitnah. Alloh ta’ala berfirman:

ْ۟ َ‫عذَاب۟ لَ ُه ْ۟م آ َمنُوا الَّذِّينَ۟ فِّي ْالفَاحِّ َشةُ۟ تَشِّي َ۟ع أ‬


َّ۟‫ن يُحِّ بُّونَ۟ الَّذِّينَ۟ ِّإن‬ َ ۟‫ّللا َواآلخِّ َرةِّ۟ الدُّ ْنيَا فِّي أَلِّيم‬
َُّ۟ ‫( تَ ْعلَ ُمونَ۟ ل َوأَ ْنت ُ ْ۟م يَ ْعلَ ُ۟م َو‬١٩)

Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang Amat keji itu tersiar
di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di
akhirat. Dan Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS an-Nur: 19)

Alloh ta’ala berfirman juga:

َّ۟‫ت يَرْ ُمونَ۟ الَّذِّينَ۟ ِّإن‬ َ ْ‫ت ْال ُمح‬


ِّ۟ ‫صنَا‬ ِّ۟ ‫ت ْالغَافِّل‬
ِّ۟ ‫عذَاب۟ َولَ۟ ُه ْ۟م َواآلخِّ َرةِّ۟ الدُّ ْنيَا فِّي لُ ِّعنُوا ْال ُمؤْ مِّ نَا‬
َ ۟‫( عَظِّ يم‬٢٣)

Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah [untuk
berbuat dosa] lagi beriman (berbuat zina), mereka terlaknat di dunia dan akhirat, dan
bagi mereka azab yang besar. (QS an-Nur: 23)

8. Riya`.
Riya` merupakan amalan yang paling ditakutkan oleh Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa
sallammenimpa pada umatnya, beliau bersabda:

َ۟ ‫َاف َما أَ ْخ َو‬


َّ۟‫ف ِّإن‬ ُ۟ ‫علَ ْيكُ ْ۟م أَخ‬ ْ َ ‫ل َيا قَالُ ْوا اْْل‬
َ ُ۟‫صغ َُ۟ر الشِّرْ ك‬ َِّّ۟ ‫الشرْ كُ۟ َو َما‬
َ۟ ‫ّللا َرس ُْو‬ ْ َ ‫ل اْْل‬
ِّ ‫صغ َُ۟ر‬ َ۟ ‫الر َيا ُ۟ء قَا‬
ِّ

“Sesungguhnya amalan yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik kecil”,
mereka bertanya, ”Apa syirik kecil itu ya Rosululloh?” Beliau menjawab, “Riya`”.
(Dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah: 951)

Maka tidaklah heran bila Alloh I menyegerakan balasan orang yang melakukan riya, hal
ini sebagaimana yang disabdakan Rosululloh n:
13
۟‫ للاُ۟ َس َّم َ۟ع َس َّم َ۟ع َم ْن‬،ِّ‫ن بِّه‬
ْ۟ ‫بِّ ِّ۟ه للا َرا َءى َرا َءى َو َم‬

“Barangsiapa melakukan amalan supaya didengar dan dilihat manusia maka Allohpun
akan menampakkan niatnya (di hadapan manusia).” (HR al-Bukhori: 6134, Muslim:
7667)

9. Riba.
Riba merupakan dosa besar yang Alloh dan RosulNya menyatakan perang terhadap
pelakunya, yang mana tidak ada dosa yang Alloh dan RosulNya menyatakan perang
terhadap pelakunya kecuali dosa riba. Sebagaimana yang Alloh katakan dalam al-
Qur’an:

‫ّللا اتَّقُوا آ َمنُوا الَّذِّينَ۟ أَيُّ َها يَا‬


ََّ۟ ‫ِّي َما َوذَ ُروا‬ َ۟ ‫الربَا مِّنَ۟ بَق‬
ِّ ‫ن‬ ْ۟ ‫( ُمؤْ مِّ نِّينَ۟ كُ ْنت ُ ْ۟م ِّإ‬٢٧٨)
ْ۟ ِّ‫ّللا مِّنَ۟ بِّ َحرْ ب۟ فَأْ ۟ذَنُوا تَ ْفعَلُوا لَ ْ۟م فَإ‬
‫ن‬ َِّّ۟ ‫ن َو َرسُو ِّل ِّ۟ه‬ْ۟ ِّ‫وس فَلَكُ ْ۟م ت ُ ْبت ُ ْ۟م َوإ‬ ْ ‫ظلَ ُمونَ۟ َول ت‬
ُ۟ ‫َظ ِّل ُمونَ۟ ل أَ ْم َوا ِّلكُ ْ۟م ُر ُء‬ ْ ُ ‫( ت‬٢٧٩)

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dan tinggalkan sisa riba
(yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak
mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Alloh dan RosulNya
akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu
pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. (QS al-Baqoroh:
278-279)

Dan Allohpun akan menyegerakan balasan bagi pelaku riba, Rosululloh shllallahu
‘alaihi wa sallambersabda:

َ ‫الزنَا‬
‫ظ َه َ۟ر ِّإذَا‬ ِّ ‫اب ِّبأ َ ْنفُسِّ ِّه ْ۟م أَحِّ لُّ ْوا فَقَدْ۟ قَرْ َية۟ فِّي َو‬
ِّ ‫الر َبا‬ َ۟ َ‫عذ‬
َ ‫للا‬
ُ۟

“Jika zina dan riba telah tampak pada suatu daerah maka penduduknya menghalalkan
adzab Alloh turun atas mereka.” (HR Thobroni dalam al-Kabir dan dishohihkan al-
Albani dalam Shohih al-Jami’: 1859)

Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

‫الر َبا مِّنَ۟ أَ ْكثَ َ۟ر أَ َحد۟ َما‬


ِّ َّ۟‫عاقِّ َبةُ۟ كَانَ۟ ِّإل‬
َ ‫قِّلَّة۟ ِّإلَى أَ ْم ِّرِّ۟ه‬

“Tidaklah seseorang membiasakan riba kecuali Alloh membalasnya dengan


kekurangan.” (HR Ibnu Majah: 2279 dan dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’:
5518)
14
Dan para pelaku riba akan mendapat laknat dari Alloh I, hal ini sebagaimana yang
ditegaskan Rosululloh n:

َ۟‫ّللا لَ َعن‬
َُّ۟ ‫ل‬ ِّ ُ‫َوكَاتِّ َب ۟هُ َوشَا ِّهدَ ُ۟ه َو ُمو ِّكلَه‬
َ۟ ‫الر َبا آ ِّك‬

”Alloh melaknat pemakan riba dan juga pemberinya (dua pihak yang melakukan
transaksi riba), saksinya dan juga juru tulisnya.” (Dishohihkan al-Albani dalam Shohih
al-Jami’: 5089)

Dan makna dari laknat adalah dijauhkan dari rahmat.

10. Berhutang dengan niat tidak membayar.


Hutang merupakan perkara penting yang harus kita perhatikan karena seseorang bisa
terhalangi masuk surga dikarenakan hutangnya, hal ini sebagaimana yang disabdakan
Rosululloh n:

َّ۟‫صاحِّ بَكُ ْ۟م ِّإن‬ ِّ۟ ‫علَ ْي ِّ۟ه ِّبدَيْن۟ ْال َجنَّ ِّ۟ة ِّببَا‬
َ ۟‫ب َمحْ ب ُْوس‬ َ

“Sesungguhnya saudara kalian tertawan di pintu surga dikarenakan hutangnya.”


(Dishohihkan al-Albani dalam Shohih al-Jami’: 1550)

Allohpun menyegerakan balasan bagi orang yang berhutang dengan niat tidak
membayarnya dengan menyulitkan dirinya untuk melunasi hutangnya sebagaimana
yang ia inginkan sendiri, Rosululloh shllallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

۟‫ل أَ َخذَ۟ َم ْن‬


ِّ۟ ‫اس أَ ْم َوا‬
۟ ِّ َّ‫ ي ُِّري ۟دُ الن‬،‫ّللا أَدَّى أَدَا َءهَا‬
َُّ۟ ،ُ‫ع ْنه‬ ْ۟ ‫ّللا أَتْلَفَهُ ِّإتْلَفَ َها ي ُِّري ۟دُ أَ َخذَ۟ َو َم‬
َ ‫ن‬ َُّ۟

“Barangsiapa mengambil harta mausia dengan niatan mengembalikannya, Alloh akan


melunasinya dan barangsiapa mengambilnya dengan niat merusaknya Allohpun akan
merusaknya.” (HR al-Bukhori: 2257)

Kenabian Muhammad SAW Telah Diramalkan dalam Kitab Weda?

Jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang ditunggu umat Yahudi
dan umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat
dalam Al-Qur’an memang terdapat ayat-ayat yang menyatakan kalau kedatangan Nabi
Muhammad SAW sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab-kitab suci pendahulunya,
seperti Taurat & Injil. Sebagaimana tersebut dalam surat As Shaf (61) ayat 6 “Dan
15
(ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi
khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".

Tapi jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang juga ditunggu
umat Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat
Hindu, bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari
dua agama itu sangat jauh berbeda.

Ternyata berita kedatangan nabi Muhammad SAW tidak saja diberitakan dalam kitab
Taurat & Injil, bahkan ramalan (berita) kenabian Muhammad SAW juga terdapat dalam
kitab suci umat Hindu, Kitab Weda. Benarkah?
Agama hindu termasuk agama tua di dunia. Meski tidak ada kejelasan kapan lahirnya
namun dalam sejarah dikenal ada 3 periodesasi, yaitu:

pertama: Perkembangan agama hindu di India pada zaman Veda tahun (6000-2000 SM)

kedua: Perkembangan zaman Brahmana tahun (2000-1500 SM)

Ketiga : Zaman Upanisad tahun (1500-500 SM)

Jadi diperkirakan hinduisme sudah ada kira2 6500 tahun sebelum kedatang Islam.

Adalah Pundit Vaid Parkash professor bahasa dari Allahabad University di India yang
juga menjadi pandita besar kaum Brahmana, dalam salah satu bukunya berjudul "Kalky
Autar" atau Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah
pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.

Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para
penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah
yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad
Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.

Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum
Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil
kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui

16
kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang
disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "Kalky Autar" sama
persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw yang lahir di Makkah.

Prof. Parkash menguatkan pernyatannya itu dengan mengutip beberapa hal dari kitab
Veda (Weda), kitab suci agama Hindu.

Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok 'Kalki autar' akan menjadi Pembawa Risalah
Terakhir atau Prophet of Bhagwan (Allah) untuk menuntun seluruh dunia. Itu hanya
terjadi dalam kasus Nabi Muhammad Saw. Menurut ramalan Hindu, 'Kalki autar' akan
lahir di sebuah Jazeerah (Island) dan itu di wilayah Arab yang dikenal sebagai
'jazeeratul Arab'.

Dalam kitab 'suci' Hindu, menurut Prof. Parkash, bapaknya bernama "Vishnu Bhagat"
dan ibunya bernama "Somanib". Dalam bahasa Sansekerta, 'Vishnu' berarti Allah (swt)
dan arti harfiah dari kata 'Bhagat' adalah hamba atau budak, dalam bahasa Arab berarti
"Abdun". Oleh karena itu, 'Wisnu Bhagat' dalam bahasa Arab berarti Abdullah (hamba
Allah). Sedangkan,'Somanib' dalam bahasa Sansekerta berarti damai (aman) dan
tentram yang dalam bahasa Arab berarti kata 'Aminah'. Dan sebagaimana diketahui
bahwa ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah dan ibundanya bernama Aminah.

Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa 'Kalky autar' akan lahir di kaum yang
dihormati dan mulia ditanahnya. Dan ini juga berlaku dalam kasus Nabi Muhammad
(saw) karena ia lahir di suku Quraisy yang dihormati di Makkah.

Disebutkan pula bahwa 'Kalki Autar' akan diajarkan dalam sebuah gua oleh Bhagwan
melalui utusan-Nya sendiri. Hal itu mengingatkan kisah Nabi Muhammad Saw dalam
gua Hira' saat didatangi oleh malaikat Jibril dan mengajarkannya tentang wahyu Islam
pertama kali.

Tertulis dalam buku-buku Hindu bahwa Bhagwan akan memberikan 'Kalky autar'
dengan kuda tercepat dan dengan bantuan kuda itu, ia akan naik di seluruh dunia dan
tujuh langit. Ini isyarat tentang 'Buraq' dalam peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad
Saw.

Selain itu, ditulis pula bahwa 'Kalky autar' akan diperkuat dan dibantu oleh Bhagwan.
Dalam kasus Nabi Muhammad (saw), beliau dibantu dan diperkuat oleh Allah (SWT)
melalui malaikat-Nya dalam perang Badar.
17
Amar Makruf Nahi Mungkar, Perilaku yang Diperintahkan Allah SWT

Amar makruf nahi mungkar dalam istilah fiqh disebut dengan al Hisbah. Perintah yang
ditujukan kepada semua masyarakat untuk mengajak atau menganjurkan perilaku
kebaikan dan mencegah perilaku buruk.
Bagi umat Islam, amar makruf nahi mungkar adalah wajib, sebab syariat Islam memang
menempatkannya pada hukum dengan level wajib. Dan siapa pun dari kita yang
meninggalkannya, maka kita akan berdosa dan mendapatkan hukuman berupa siksa
yang sangat pedih dan menyakitkan.

Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits berikut:


"Hendaklah kamu beramar makruf (menyuruh berbuat baik) dan benahi mungkar
(melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang-
orang yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara
kamu berdoa dan tidak dikabulkan (doa mereka)." (HR. Abu Dzar).

Hadits tentang Akhlak dan Kejujuran serta Keutamaannya


Selain itu, amar makruf nahi mungkar merupakan prinsip dasar agama Islam yang harus
dilakukan oleh setiap muslim.
Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam al-Qur'an:

‫ن َو َي ْن َه ْونَ۟ ِّب ْٱل َم ْع ُروفِّ۟ َو َيأْ ُم ُرونَ۟ ْٱل َخي ِّْ۟ر ِّإلَى َيدْعُونَ۟ أ ُ َّمة۟ ِّمنكُ ْ۟م َو ْلتَكُن‬ َ ‫ُون هُ ُ۟م َوأُو َٰلَئِّكَ۟ ۚ۟ ْٱل ُمنك َِّ۟ر‬
ِّ۟ ‫ع‬ َ۟ ‫ْٱل ُم ْف ِّلح‬

Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104)

Dalam ayat lain, Allah SWT juga memerintahkan amar makruf nahi mungkar, karena
perilaku ini merupakan perbuatan yang dapat memberikan keuntungan bagi pelakunya.
Allah SWT berfirman:

َ۟‫ل َيتَّ ِّب ُعونَ۟ ٱلَّذِّين‬


َ۟ ‫ٱلرسُو‬ َّ ‫ى‬ َّ۟ ‫ى ٱلنَّ ِّب‬َّ۟ ‫ل ٱلتَّ ْو َر َٰى ِّ۟ة فِّى عِّندَهُ ْ۟م َم ْكتُوبا َي ِّجدُونَ ۥهُ ٱلَّذِّى ْٱْل ُ ِّم‬ ِّ۟ ‫نجي‬ ِّ ْ ‫ن َوَ۟ي ْن َه َٰى ُه ْ۟م ِّب ْٱل َم ْع ُروفِّ۟ َيأْ ُم ُرهُم َو‬
ِّ ‫ٱْل‬ ِّ۟ ‫ع‬ َ
‫ل ْٱل ُمنك َِّ۟ر‬ُّ۟ ِّ‫ت لَ ُه ُ۟م َويُح‬ َّ ‫علَ ْي ِّه ُ۟م َويُ َح ِّر ُ۟م ٱل‬
ِّ۟ ‫ط ِّي َٰ َب‬ َ۟‫ِّث‬ ‫ئ‬ ‫ب‬ َٰ ‫خ‬
َ ْ
‫ٱل‬ ۟
‫ع‬ ‫ض‬ ‫ي‬ ‫و‬ ۟
‫م‬ ‫ه‬ ْ
‫ن‬ ‫ع‬ ۟
‫م‬ ُ ‫ه‬‫ْر‬
‫ص‬ ‫إ‬ ۟
‫ل‬ َ َٰ
‫ل‬ ْ
‫غ‬ َ ‫ٱْل‬ ْ ‫و‬ ‫ِّى‬ ‫ت‬ َّ ‫ل‬ ‫ٱ‬ ْ۟‫َت‬ ‫ن‬ ‫َا‬
‫ك‬ ۟
‫م‬ ‫ه‬ ‫ي‬
ْ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ۚ
۟ َ۟‫ِّين‬
‫ذ‬ َّ ‫ل‬ ‫َٱ‬ ‫ف‬ ‫ُوا‬
۟ ‫ن‬ ‫م‬
َ َ ُ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ ِّ َ َ ْ ِّ َ َ َ ‫ِّب‬
‫ا‬ ‫ء‬ ‫ۦ‬
‫ه‬
۟
ِّ
َٰ
‫ع َّز ُرو ُ۟ه‬ َ ‫ص ُرو ُ۟ه َو‬ َ َ‫ور َوٱتَّ َب ُعوا۟ َون‬ َ۟ ُّ‫ل ٱلَّذِّى۟ ٱلن‬ َ۟ ‫نز‬ ِّ ُ ‫ْٱل ُم ْف ِّلحُونَ۟ هُ ُ۟م أُولَئِّكَ۟ ۚ۟ َم َع ۥ۟هُ أ‬

Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh
mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang
mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
19
mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-
belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya.
memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan
kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS al-A'raaf:
157).

Perintah amar makruf nahi mungkar juga banyak dijelaskan dalam hadits. Salah satunya
adalah hadits dari Abi Said al-Khudri:
"Siapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu
maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan
hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).

Dalam hadits lain, dalam Shahih Muslim dari Abdullah bin Mas'ud Ra, Rasulullah
SAW bersabda:

"Tidaklah seorang Nabi pun yang Allah Ta'ala utus di suatu umat sebelumku, kecuali
memiliki pengikut-pengikut setia dan sahabat-sahabat. Mereka mengambil sunnahnya
dan mengikuti perintahnya. Kemudian, datang generasi-generasi setelahnya yang
mengatakan hal yang tidak mereka ketahui dan tidak diperintahkan. Maka, barang siapa
memerangi mereka dengan tangannya maka ia adalah mukmin. Dan, barang siapa
memerangi mereka dengan lisannya maka ia adalah mukmin. Dan, barang siapa
memerangi mereka dengan hatinya maka ia adalah mukmin. Dan, tidak pernah ada di
belakang itu semua keimanan sebesar biji atom."

Amr Ma'ruf (Mengajak Kebajikan) Contohnya :

1. Mengajak teman kita ke masjid untuk sholat


2. Mengajak teman kita mengaji ilmu agama.
3. Mengajak sahabat kita belajar alquran
4. Mengajak sahabat kita untuk berpuasa penuh di bulan ramadhan
5. Mengajak orang untuk besedekah di masjid
6. Mengajak Saudara untuk mengumpulkan dana bantuan fakir miskin
7. Mengajak teman kita belajar bersama agar tidak mencontoh saat ujian
8. Mengajak teman kita agar lebih sopan terhadap orang tua
9. Mengajak teman kita untuk berdzikir supaya tidak kebiasaan berkata kotor
10. Mengajak teman kita untuk saling tolong menolong dalam kebaikan.

20
Nahi Munkar (Mencegah Kemungkaran) Contohnya :

1. Mencegah teman kita yang hendak mencuri sandal ketika habis sholat berjamaah
2. Mencegah teman kita yang hendak mabuk-mabuk an
3. Mencegah teman kita yang hendak berkelahi
4. Mencegah teman kita yang hendak mencontoh saat ujian
5. Mencegah sahabat kita yang mau membunuh orang lain
6. Mencegah teman kita yang mau melakukan judi
7. Mencegah sahabat kita yang mau bunuh diri
8. Mencegah teman kita yang hendak membatalkan puasa ramadhannya
9. Mencegah teman kita yang mau mengganggu orang sholat di masjid
10. Mencegah teman kita yang mau mencelakahi orang lain di jalan raya (Membegal)

Pembahasan
Amar makruf nahi mungkar adalah sebuah frasa dalam bahasa Arab yang berisi perintah
menegakkan yang benar dan melarang yang salah atau mengajak kebenaran dan
mencegah keburukan.

Contoh amar ma'ruf nahi mungkar ialah :

1. Mengajak teman kita belajar agar tidak mencontoh saat ujian


2. Mencegah teman kita yang hendak mencuri
3. Mengajak teman kita berpuasa

Dalil tentang Hari Akhir

Umat Islam wajib percaya dan yakin bahwa hari akhir atau hari kiamat itu pasti akan
datang, karena kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima
pengadilan dari Allah SWT. Ada beberapa surah di Al-qur'an yang membahas tentang
hari akhir atau hari kiamat, di antaranya seperti disebutkan berikut ini. Allah SWT
berfirman:

َ ‫ل َٰاتِّيَة۟ السَّا‬
َّ۟‫ع ۟ةَ َّواَن‬ ۟ َّ ‫ب‬
َ۟ ‫ّللا َواَنَّ۟ ۚ۟ ف ِّۡي َها َر ۡي‬
َٰ۟ ‫ث‬ ۟ۡ ‫ۡالقُب ُۡو ِّ۟ر فِّى َم‬
ُ۟ َ‫ن يَ ۡـبع‬

Wa annas Saa'ata aatiya tul laa raiba fiiha wa annal laaha yab'asuman fil qubuur
Artinya: "Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan
sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur." (QS. Al-Hajj: 7)
21
Kemudian juga tertera dalam surah ini:

ُ‫ع ۟ة‬ ِّ َ‫اَ ۡلق‬, ‫ع ۟ةُ َما‬


َ ‫ار‬ ۡ ۟‫ع ۟ةُ َما اَ ۡد َٰ۟رىكَ۟ َو َما‬
ِّ َ‫الق‬,
َ ‫ار‬ ۡ ‫اس يَكُ ۡونُ۟ يَ ۡو َ۟م‬
ِّ َ‫الق‬,
َ ‫ار‬ ۟ ِّ ‫ث ك َۡالف ََر‬
ُ۟ َّ‫اش الن‬ ۡ ُ۟‫ل َوتَكُ ۡون‬
ِّ۟ ‫ال َم ۡبث ُ ۡو‬, ُ۟ ‫ن ۡال ِّجبَا‬
ِّ۟ ۡ‫ش ك َۡالعِّه‬
۟ ِّ ‫ۡال َم ۡنفُ ۡو‬

Al qoori'ah; Mal qooriah, Wa maa adraaka mal qoori'ah, Yauma ya kuunun naasu kal
farashil mabtsuuth, Wa ta kuunul jibalu kal 'ihnil manfuush

Artinya: "Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat
itu? Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti
bulu yang dihambur-hamburkan". (QS. Al-Qari'ah: 1-5)

Serta disebutkan dalam ayat berikut:

ُ۟ َ‫ِّى ي ُۡنف‬
۟‫خ َويَ ۡو َم‬ ۟ۡ ‫ِّى َم‬
ُّ ‫ن فَف َِّزعَ۟ ال‬
۟ۡ ‫ص ۡو ِّ۟ر ف‬ ۟ۡ ‫ت ف‬
ِّ۟ ‫ن السَّمَٰ َٰو‬ ۟ ِّ ‫ِّل ۡالَ ۡر‬
۟ۡ ‫ض فِّى َو َم‬ ۟ َّ ‫ن ا‬
۟ۡ ‫ّ۟للا شَا َ۟ء َم‬
ُٰ۟ ۚ ۟‫َٰدخِّ ِّر ۡينَ۟ اَت َۡوهُ۟ َوكُل‬

Wa Yawma yunfakhu fis Suuri fafazi'a man fis samaawaati wa man fil ardi illaa man
shaaa'al laah; wa kullun atawhu daakhiriin
Artinya: "Dan (ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, maka terkejutlah apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan
semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri". (QS. An-Naml: 87)
Masih banyak lagi ayat-ayat lainnya di Alquran yang membahas tentang hari kiamat,
mulai dari menceritakan kejadian saat hari kiamat hingga tanda-tanda hari kiamat.

Dua Macam Kiamat


ada dua macam pengelompokan hari kiamat seperti yang disebutkan para ulama, yaitu:
1. Kiamat Shughra (Kiamat Kecil) Yaitu terjadinya kematian yang menimpa sebagian
umat manusia. Misalnya: matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami,
banjir, tanah longsor, dan sebagainya.
2. Kiamat Kubra (Kiamat Besar) Yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang
menimpa seluruh alam semesta. Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan
manusia akan berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat.
Tanda-Tanda Hari Kiamat Meski hari kiamat sudah pasti datangnya, tetapi tidak ada
yang mengetahui kapan waktu itu akan datang, sebagai umat Islam hanya wajib
mengimaninya sesuai dengan rukum iman yang kelima.

Berikut ini tanda-tanda hari kiamat dari Allah SWT:


1. Tanda-tanda kiamat sughro
22
2. Jibril bertanya kepada Rasulullah SAW kapankah hari kiamat? Beliau menjawab:
"Yang ditanya tentang hari kiamat tidak lebih mengetahui dari yang bertanya, tetapi
saya akan memberitahukanmu tentang tanda-tandanya, yaitu:
1.jika budak wanita telah melahirkan tuannya, jika para penggembala unta
berlomba-lomba dalam meininggikan bangunan". (HR Bukhari I/20 dan Muslim
I/39)
2. Keluarnya Dajjal Rosulullah menyebut keluarnya Dajjal sebagai fitnah terbesar
yang terjadi semenjak penciptaan Nabi Adam SAW hingga hari Kiamat.
3. Munculnya matahari dari barat Hal ini seperti firman Allah SWT: “Yang mereka
nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk
mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu, atau kedatangan sebagian
tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah
bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum
itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah
”Tunggulah olehmu karena sesungguhnya kamipun menunggu (pula).” (QS. Al-
An'am: 158)

Selain tiga tanda di atas, berikut ini tanda-tanda kiamat lainnya: Hamba sahaya
perempuan dikawini oleh tuannya, Ilmu agama dianggap sudah tidak penting lagi,
Tersebarnya perzinaan karena memperoleh izin dari penguasa, Minuman keras
merajalela, Jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki, Adanya dua golongan
besar yang saling membunuh, tetapi sama-sama mengaku dirinya memperjuangkan
agama Islam, Banyak terjadi gempa bumi, Fitnah muncul di mana-mana,
Pembunuhan merajalela, Banyak manusia yang menginginkan dirinya mati,
Munculnya binatang ajaib yang bisa berbicara, Turunnya Nabi Isa As., Rusaknya
Ka’bah, Lenyapnya Al-Quran, Seluruh manusia menjadi kafir, Munculnya Yakjut
Makjut.

Hikmah Beriman kepada Hari Akhir


Dengan beriman kepada hari akhir, maka manusia akan mendapatkan hikmahnya,
di antaranya:
1. Menyadari semua makhluk akan rusak dan akan ada kehidupan yang abadi di
akhirat.
2. Menyadari bahwa seluruh kehidupan manusia baik ataupun buruk akan menerima
balasan dari Allah SWT.
3. Meningkatkan sikap disiplin dalam beribadah kepada-Nya dan menjauhi segala
laranganNya.
4. Memberikan ketenangan dan ketentraman; dengan kepasrahan, dan kesabaran
serta keyakinan bahwa kebaikan dibalas dengan kenikmatan; dan kejahatan akan
dibalas dengan azab.
5. Mengendalikan diri agar tidak mudah terpengaruh dengan keindahan dunia dan
lebih lebih mengutamakan kepentingan akhirat. 23
Tanda-tanda Kiamat Kecil Menurut Islam
Tanda-tanda Kiamat Besar yang Sudah Terjadi
Tanda-tanda kiamat besar memang belum terjadi semuanya di Bumi. Bahkan bisa
dibilang belum muncul sama sekali. Namun, perdebatan mengenai tanda-tanda kiamat
besar pun diperkirakan pernah terjadi di zaman Rasul.

Mengimani tanda-tanda hari kiamat merupakan salah satu rukun iman selain Iman
kepada Allah, Malikat, rasul, Al-Qur’an dan yang terakhir takdir baik maupun takdir
buruk. Tanda-tanda kiamat kecil adalah tanda yang mendahului kiamat dalam kurun
waktu yang lama dan merupakan sesuatu yang dianggap biasa. Tanda-tanda kiamat
kecil sangat banyak, bahkan tanda-tanda kiamat kecil dapat dijumpai di kehidupan saat
ini.

Beberapa tanda-tanda kiamat kecil tersebut sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad
SAW dan para sahabatnya. Diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul dan
wafatnya Nabi Muhammad SAW merupakan tanda-tanda kiamat kecil yang suda ada
sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabat.

Nabi Muhammad SAW diutus menjadi Rasul sebagai tanda-tanda kiamat kecil karena
Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi terakhir dan tidak akan ada lagi Nabi atau
Rasul setelah beliau.

Berikut tanda-tanda kiamat kecil yang lainnya:

1. Saling berlomba-lomba meninggikan bangunan


2. Terjadinya banyak pembunuhan
3. Waktu yang berlalu terasa semakin singkat
4. Sering terjadi bencana alam seperti gempa bumi dan tanah longsor dan lain
sebagainya.
5. Munculnya gaya hidup mewah dan manja di kalangan umat Islam
6. Orang Yang Baik Berkurang Sedang Yang Jahat Bertambah Banyak
7. Manusia mewarnai rambut di kepalanya dengan warna hitam supaya kelihatan muda
8. Negara Arab menjadi padang rumput & sungai
9. Pria menyerupai wanita dan wanita menyerupai pria
10. Bulan sabit terlihat besar

24
Tanda-tanda Kiamat Besar Menurut Islam
Tanda-tanda Kiamat Besar yang Sudah Terjadi
Tanda-tanda kiamat besar merupakan sebuah pengingat sebelum terjadinya kiamat
besar. Hal ini sesuai dengan sebuah hadits dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra, yang
berkata:

“Datang kepada kami Rasulullah SAW dan kami pada waktu itu sedang berbincang-
bincang. Lalu beliau bersabda: “Apa yang kamu perbincangkan?”. Kami menjawab:
“Kami sedang berbincang tentang hari kiamat”.

Kemudian Nabi SAW bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kamu melihat
sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya”. Kemudian beliau menyebutkannya:

“Asap, Dajjal, binatang besar, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa
bin Maryam Alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur,
sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah api yang
keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia ke Padang Mahsyar
mereka”. (HR Muslim)

Tanda-tanda Kiamat Besar yang Sudah Terjadi


Al-Qurthubi menyebutkan bahwa ada hadits lain yang menyebutkan tanda-tanda kiamat
besar tersebut akan terjadi secara berurutan, yakni hadits Muslim dari Hudzaifah dalam
riwayat yang berbeda, yang menyebutkan bahwa tanda yang pertama kali muncul
adalah tiga gerhana.

Al-Qurthubi menjelaskan bahwa kejadian ini sudah pernah terjadi di masa Rasul SAW.
Sedangkan tanda-tanda setelahnya masih banyak diperdebatkan urutannya. Berdasarkan
kepastian urutannya masih diperdebatkan.

Begitu juga waktu kejadiannya. Ada yang menyebut bahwa sebagian sudah terjadi ada
juga yang menyebutnya belum terjadi, bahkan perdebatan ini sudah terjadi pada masa
sahabat. Apabila ada kejadian di masa sekarang yang sesuai dengan tanda-tanda kiamat
besar yang sudah terjadi seperti disebutkan dalam berbagai hadits tersebut, belum tentu
itu menjadi tanda yang pasti.

Bisa saja kejadian yang sama akan terjadi di masa mendatang karena Rasul sendiri tidak
mengetahui kapan tanda-tanda tersebut terjadi.

25
Tanda-tanda kiamat besar yang sudah terjadi
pertama adalah munculnya asap. Dukhan atau asap merupakan satu di antara tanda-
tanda kiamat besar yang mengakibatkan penyakit seperti flu.
Penyakit akibat flu ini muncul di kalangan orang-orang beriman dan akan mematikan
semua orang kafir.

Kedua Munculnya Dajjal, Tanda-tanda kiamat besar adalah munculnya Dajjal. Dajjal
merupakan sosok yang diceritakan hanya memiliki satu mata dengan mata sebelah
kanan yang buta.
Diceritakan bahwa Dajjal akan membawa fitnah besar yang akan merenggut keimanan
sehingga banyak orang yang akan mendengar seruannya.

Ketiga Munculnya Binatang Besar


Pada ayat Al-Qur’an mengatakan akan ada binatang besar yang hadir di Bumi untuk
menunjukkan kekuasaan Allah SWT. Tanda-tanda kiamat besar yang sudah terjadi ini
telah dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an yang berbunyi:

“Dan apabila perkataan telah jatuuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang
melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia
tidak yakin kepada ayat- ayat Kami” (Qs. An Naml ayat 82).

Keempat Matahari Akan Terbit dari Barat Tanda-tanda kiamat besar selanjutnya adalah
matahari akan muncul dari arah matahari terbenam.

Kelima Turunnya Nabi Isa


Dalam suart Ali Imran Ayat 55, mengatakan bahwa Nabi Isa tidaklah dibunuh oleh
orang-orang Yahudi, melainkan Allah mengangkat Nabi Isa ke langit. Saat hari kiamat
besar terjadi nantinya Nabi Isa diturunkan kembali ke bumi untuk membunuh Dajjal.

Keenam Munculnya Ya’juj dan Ma’juj


Tanda-tanda kiamat besar lainnya adalah munculnya Ya’juj dan Ma’juj. Kedua suku
tersebut akan muncul pada akhir zaman. Mereka dikisahkan memiliki kekuatan sebagai
perusak dan penghancur kehidupan di muka Bumi.
Mereka akan berperang melawan Nabi Isa beserta pasukannya di Bukit Thursina.

Ketujuh Munculnya Api yang Mengumpulkan Manusia


Kiamat akan terjadi ketika api keluar dari Yaman. Nantinya api akan menggiring
manusia ke Syam. Hal ini telah dijelaskan dalam hadist yang berbunyi:
26
“Kiamat tidak akan terjadi sampai keluar api di tanah Hijaz, yang akan menerangi leher
onta daerah Bushra.” (HR. Bukhari 7118 & Muslim 2902)

Selain ketujuh tanda-tanda kiamat besar di atas, masih ada tiga tanda-tanda kiamat besar
yang perlu diketahui, yaitu terjadinya tiga gerhana, di timur. Kemudian terjadinya
gerhana di barat. Lalu gerhana di jazirah Arab.

Penutup

Hari kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan seluruh manusia dan makhluk hidup di
dunia ini yang tidak dapat diprediksi kapan akan datangnya karena merupakan rahasia
Allah SWT yang tidak diketahui siapapun. Namun dengan demikian kita masih bisa
mengetahui kapan datangnya hari akhir/kiamat dengan melihat tanda-tanda yang
diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Orang yang beriman kepada Allah SWT dan
banyak berbuat kebajikan akan menerima imbalan syrga yang penuh kenikmatan,
sedangkan bagi orang-orang kafir akan madsuk neraka untuk disiksa.

27
Daftar Pustaka

Https://www.popbela.com/coreer/inspiration
https://www.kumparan.com
https://www.bdkaceh.kemeng.go.id
https://www.republika.co.id
https://www.finance.detik.com
https://www.nahimunkar.org
https://www.steikassi.ac.id
https://www.brainly.co.id
https://www.tirto.id
https://www.hot.liputan6.com
https://www.emaskuwinnggo.blogspot.com

28

Anda mungkin juga menyukai