Anda di halaman 1dari 2

MALPRAKTEK, DOKTER MAGANG DIDUGA

TEWASKAN SISWI SD  

DISUSUN OLEH

Nama : M Syahrul Kurniawan

NIM : 3341190083

Kelas : 1B

JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


POLITEKNIK NEGERI MADURA
TAHUN PELAJARAN
2019/2020
TEMPO.CO, Makassar - Penyidik Unit Pidana Tertentu Kepolisian Resor Bone saat ini
sedang menyelidiki kasus dugaan malpraktek yang dilakukan FX, seorang dokter magang
di Rumah Sakit Umum Daerah Tenriawaru, Watampone, Sulawesi Selatan. “Kami akan
segera panggil sejumlah pihak untuk diperiksa, termasuk keluarga korban,” kata Kepala
Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bone Ajun Komisaris Polisi Andi Asdar, kemarin.

Dokter FX dilaporkan oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat Kamis pekan lalu.
Laporan diajukan sehari setelah Fira Aprilia, 13 tahun, warga Kelurahan Cellu, Kecamatan
Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, meninggal dunia seusai menjalani operasi lengan
kirinya yang patah. “Dokter yang dilaporkan dan pihak rumah sakit juga akan kami
periksa,” ujar Asdar.

Menurut ayah Fira, Naharuddin, semasih duduk di kelas 4 SD pada Maret 2015, teman
sekelasnya mendorong Fira hingga terjatuh. Akibatnya, lengan kirinya patah. Fira dibawa
ke RSUD Tenriawaru dan dilayani dokter FX. Pada awal Februari 2016 Fira disarankan
melakukan foto rontgen. Hasilnya bagus. Tulang lengan yang patah sudah tersambung.
Namun, menurut FX, lengan Fira perlu dioperasi karena masih ada luka dalam di sekitar
tulang lengan itu. “Karena dokter yang menyarankan, saya menurut saja,” ucapnya.

Operasi dilakukan pada Rabu pekan lalu. Saat masuk ke ruang operasi kondisi Fira masih
segar bugar. Namun, seusai operasi, sekitar pukul 18.00 Wita, muncul bercak merah mulai
wajah hingga ujung kaki. Keesokan harinya, nyawa Fira tak bisa diselamatkan. “Saya
sangat kecewa dan menyesalkan pihak rumah sakit,” tutur Naharuddin.

Dokter FX tidak bisa dimintai konfirmasi. Dia tidak ada di ruang kerjanya. Kepala Sub
Bagian Humas RSUD Tenriawaru Ramli juga sulit ditemui. Adapun Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Bone Andi Kasma Padjalangi mengaku belum mengetahui kasus
tersebut. “Saya akan menelusuri keberadaan dokter itu,” kata Ketua Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) Kabupaten Bone itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, FX bukanlah dokter ahli bedah. Dia


berstatus dokter magang di RSUD Tenriawaru. Dia hanya bertugas setiap dua minggu
sekali. “Dia belum menjadi dokter definitif di rumah sakit ini,” ujar seorang
sumber Tempo.co

Anda mungkin juga menyukai