Anda di halaman 1dari 16

PEMANFAATAN SAMPAH DAN LIMBAH MENJADI PRODUK YANG

BERMANFAAT

MAKALAH

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup yang
dibimbing oleh Nanda Eska Anugrah Nasution, M.Pd.

Oleh
KELOMPOK 4 :

1. Ariska Al Habib T20198068


2. Nahdiyah Avi Lutfiah Putri T20198058
3. Tria Novi Heru Wulandari T20198064

TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena atas rahmatnya,
pelaksanaan, dan penyelesaian tugas karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Kedua kalinya shalawat serta salam tidak lupa dihaturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW yang telah menuntun ke jalan yang benar dengan adanya agama Islam.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nanda Eska Anugrah Nasution,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan penulis. Adapun tujuan dari penulisan karya tulis
ilmiah ini yaitu untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup dan
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pemanfaatan Sampah Dan Limbah
Menjadi Produk Yang Bermanfaat yang harus penulis ketahui sebagai mahasiswa yang akan
ikut andil dalam dunia pendidikan.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan
demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Banyuwangi, 31 maret 2021


Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan penulisan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sampah dan Limbah..............................................................................3
B. Jenis-jenis Sampah...................................................................................................4
C. Dampak Negatif Pengelolaan Sampah yang Kurang Baik ......................................7
D. Prinsip-Prinsip Yang Diterapkan Dalam Pemanfaatan Sampah...............................8
E. Tahapan Pengelolaan Sampah yang Dapat Dilakukan..............................................8
F. Pemanfaatan Sampah Anorganik..............................................................................9
G. Pemanfaatan Sampah Organik................................................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permasalahan lingkungan telah menjadi isu global (mendunia), setelah hampir semua
elemen masyarakat menyadari akan bahaya yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan. Salah
satu penyebab kerusakan lingkungan adalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh
banyaknya limbah yang dihasilkan oleh manusia. Limbah adalah segala sesuatu yang sudah tidak
terpakai lagi sebagai barang produksi maupun konsumsi, yang jika langsung dibuang ke
lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat menjadi beban bagi lingkungan.
Bermacam limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia setiap harinya, ada yang
berujud padat, cair maupun gas. Limbah yang berujud padat biasa disebut dengan sampah.
Beragam aktivitas manusia dapat menimbulkan sampah, baik aktivitas industri, pertanian, rumah
sakit, maupun aktivitas domestik (rumah tangga). Berbagai macam limbah atau sampah tersebut
jika hanya langsung dibuang ke lingkungan maka akan menyebabkan pencemaran lingkungan
dan kerusakan lingkungan, yang pada akhirnya akan merugikan manusia sendiri.
Dewasa ini telah mulai muncul kesadaran bahwa karena setiap orang berhak atas
lingkungan hidup yang layak dan nyaman, maka setiap orang wajib pula menjaga kenyamanan
lingkungan. Hal itu berarti bahwa setiap orang harus paham tentang lingkungan hidupnya, serta
wajib memelihara kelestarian lingkungan tanpa kecuali. Di berbagai kota telah mencanangkan
program green and clean, yaitu program yang bertekad mewujudkan kota yang bersih dan
nyaman tanpa sampah yang berserakan. Program ini antara lain dengan memanfaatkan peran
warga, termasuk ibu-ibu rumah tangga, dalam mengurangi dan memanfaatkan sampah yang ada
di sekitarnya.
Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat
telah meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah.
Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi
serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga
memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan.
Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang
tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain
akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu

1
2

kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungam pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan
lautan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan sampah dan limbah?
2. Apakah dampak negatif dari sampah yang tidak dikelola dengan baik?
3. Bagaimana pemanfaatan sampah berdasarkan jenisnya (organik dan anorganik) menjadi
produk yang bermanfaat?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang diharapkan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian sampah dan limbah serta jenis-jenisnya.
2. Mengetahui dampak negatif dari sampah yang tidak dikelola dengan baik.
3. Mengetahui cara pemanfaatan sampah berdasarkan jenisnya (organik dan anorganik)
menjadi produk yang bermanfaat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sampah dan Limbah

Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola dengan
prosedur yang benar.(Panji Nugroho, 2013). Sampah atau limbah padat adalah hasil samping dari
kegiatan manusia (Ediyono,dkk.,2003). Sedangkan menurut Achmad (2004) sampah adalah
barang-barang atau bahan-bahan buangan rumah tangga atau pabrik yang tidak digunakan lagi
atau tidak terpakai dalam bentuk padat.
Penumpukan sampah disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah volume
sampah yang sangat besar sehingga malebihi kapasitas daya tampung tempat pembuangan
sampah akhir (TPA). Pengelolaan sampah yang terjadi selama ini dirasakan tidak memberikan
dampak positif kepada lingkungan, dan kuranganya dukungan kebijakan dari pemerintah.
Menurut Prof. Dr. Ir. Ign. Suhatro dalam buku Limbah Kimia (2011) mengatakan
pemerintah belum begitu serius dalam memikirkan masalah sampah ini. Meski pemerintah sudah
melakukan beberapa terobosan namun di beberapa tempat pembuangan sementara (TPS)
gunungan sampah masih sangat mengganggu masyarakat dan masih menjadi perhatian.
Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial (sulit terselesaikan). Bahkan, dapat
diartikan sebagai masalah kultural/kebiasaan karena dampaknya mengenai berbagai sisi
kehidupan, terutama di kota besar. Mengutip dari buku Panduan Membuat Pupuk Organik Cair
(Panji Nugroho, 2013), setiap harinya sekitar 6000 ton sampah dihasilkan di kota Jakarta. Oleh
sebab itu bila tidak ditangani secara benar, maka akan menimbulkan dampak seperti pencemaran
air, udara, dan tanah yang mengakibatkan sumber penyakit.
Pengolahan sampah membutuhkan lahan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA).
Sampah sebagai barang yang masih bisa dimanfaatkan tidak seharusnya diperlakukan sebagai
barang yang menjijikan, melainkan harus dapat dimanfaatkan sebagai bahan mentah atau bahan
yang berguna lainnya. Seharusnya pengolahan sampah harus dilakukan dengan efisien dan
efektif, yaitu sebisa mungkin dekat dengan sumbernya, seperti dilingkungan RT/RW, sekolah,
dan rumah tangga sehingga jumlah sampah dapat dikurangi.

3
4

Pengelolaan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi kompos organik yang


didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman (Panji Nugroho, 2013), perbaikan
struktur tanah dan zat yang dapat mengurangi bakteri yang merugikan dalam tanah. Pupuk
organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa dalam tanaman sehingga hasil tanaman akan
aman bila dikonsumsi(Tresna Sastrawan, 2014).
Limbah merupakan suatu benda yang mengandung zat berbahaya atau tidak berbahaya
bagi kehidupan manusia, hewan, beserta lingkungan dan biasanya hal tersebut umumnya
disebabkan oleh perbuatan manusia. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Republik
Indonesia No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
menyebutkan bahwa limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan.
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah tersebut dapat
berupa limbah padat, limbah cair, maupun limbah gas. Jenis limbah ini bisa dikeluarkan oleh
satu industri dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan nilai ekonomisnya, limbah dibedakan
menjadi limbah yang mempunyai nilai ekonomis dan limbah yang tidak memiliki nilai
ekonomis. Limbah yang memiliki nilai ekonomis yaitu limbah dengan cara melalui unit suatu
proses lanjut akan memberikan suatu nilai tambah, sedangkan limbah non-ekonomis yaitu suatu
limbah walaupun telah dilakukan proses lanjut dengan cara apapun tidak akan memberi nilai
tambah kecuali sekedar mempermudah sistem pembuangan.

B. Jenis –jenis sampah


Sylvia menjelaskan bahwa jenis sampah dapat dibagi menjadi dua yaitu sampah organik
(sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sampah basah adalah sampah yang
berasal dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur. Sampah jenis ini dapat
terdegradasi (membususk/hancur) secara alami. Sebaliknya dengan sampah kering (anorganik)
seperti plastik, kaca, dan kaleng. Sampah jenis ini tidak dapat terdegradasi secara alami.
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai:
1. Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil
dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan
mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan
5

organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit
buah, dan daun.
2. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbaharui seperti mineral dan
minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti
plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh
alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah
jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Pada umumnya, sebagain besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah
basah. Oleh karena itu pengelolaan sampah yang terdesentralisasi sangat membantu dan
meminimalisisr sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Menurut Panji Nugroho dalam buku Panduan Membuat Pupuk Kompos cair (2013),
jenis-jenis sampah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, antara lain :
1. Berdasarkan sumbernya
a. Sampah alam
Yaitu sampah yang ada oleh proses alam yang dapat di daur ulang alami, seperti halnya
daun-daunan kering di hutan yang terurai menjadi tanah . Di luar kehidupan liar, sampah-sampah
ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
b. Sampah manusia
Sampah manusia (human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi
kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang
disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan dalam mengurangi penularan penyakit
melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higenis dan sanitasi. Termasuk didalamnya
adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).
c. Sampah konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh manusia(pengguna barang),
dengan kata lain adalah sampah hasil konsumsi sehari-hari. Ini adalah sampah yang umum,
namun meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini masih jauh lebih kecil dibandingkan
sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
d. Sampah Industri
6

Sampah industri adalah bahan sisa yang dikeluarkan akibat proses proses industri.
Sampah yang dikeluarkan dari sebuah industri dangan jumlah yang besar dapat dikatakan
sebagai limbah. Berikut adalah gambaran dari limbah yang berasal dari beberapa industri, yaitu :
1) Limbah industri pangan (makanan), sebagai contoh yaitu hasil ampas makanan sisa
produksi yang dibuang dapat menimbulkan bau dan polusi jika pembuangannya tidak diberi
perlakuan yang tepat.
2) Limbah Industri kimia dan bahan bangunan, sebagai contoh industri pembuat minyak
pelumas (OLI) dalam proses pembuatannya membutuhkan air skala besar, mengakibatkan pula
besarnya limbah cair yang dikeluarkan ke lingkungan sekitarnya. air hasil produksi ini
mengandung zat kimia yang tidak baik bagi tubuh yang dapat berbahaya bagi kesehatan.
3) Limbah industri logam dan elektronika, bahan buangan seperti serbuk besi, debu dan
asap dapat mencemari udara sekitar jika tidak ditangani dengan cara yang tepat.
2. Berdasarkan sifatnya
a. Sampah organik
Sampah organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran,
daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
b. Sampah anorganik
Sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk
dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastic wadah
pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas.
3. Berdasarkan bentuknya
a. Sampah padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah
cair. Dapat berupa sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut
bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi
menjadi:
1) Biodegradable
7

Yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob
(menggunakan udara/terbuka) atau anaerob (tidak menggunakan udara/tertutup), seperti sampah
dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2). Non-biodegradable
Yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biolog, yang dapat dibagi lagi
menjadi:
(a) Recyclable yaitu sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki
nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
(b) Non-recyclable yaitu sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat
diolah atau diubah kembali seperti tetra packs(kemasan pengganti kaleng), carbon paper, thermo
coal dan lain-lain.
b. Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
1) Limbah hitam yaitu sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung
patogen yang berbahaya.
2) Limbah rumah tangga seperti sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi
dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

C. Dampak Negatif Pengelolaan Sampah yang Kurang Baik


Sampah mempunyai dampak yang sangat merugikan manusia dan juga kehidupan
makhluk hidup lainnya. Dengan tergangunya makhluk makhluk hidup lain tentu memiliki
hubungan dengan kehidupan manusia. Ada beberapa dampak negatif akibat sampah jika tidak
ditangani secara serius oleh berbagai pihak, yaitu:
1. Menyebabkan kerusakan ekologis.
2. Menyebabkan penyakit.
3. Menyebabkan terjadinya banjir.
4. Menyebabkan bau tidak sedap/bau busuk.
5. Menyebabkan terganggunya estetik suatu daerah.
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang
menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena
sampah bertebaran dimana-mana. Memberikan dampak negatif terhadap estetika lingkungan.
8

Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan


masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk
mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya
produktivitas).
Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan
dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai,
seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah
kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini
mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

D. Prinsip-Prinsip Yang Diterapkan Dalam Pemanfaatan Sampah


a. Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang
kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah
yang dihasilkan.
b. Re-use (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai
kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini
dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
c. Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi,
bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak
industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi
barang lain. Teknologi daur ulang, khususnya bagi sampah plastik, sampah kaca, dan
sampah logam, merupakan suatu jawaban atas upaya memaksimalkan material setelah
menjadi sampah, untuk dikembalikan lagi dalam siklus daur ulang material tersebut.
d. Replace (Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang
yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar
kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti
kantong keresek kita dnegan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam
karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami

E. Tahapan Pengelolaan Sampah yang Dapat Dilakukan


a. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya
9

Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan
anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap rumah.
b. Pemanfaatan Kembali Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:
1). Pemanfaatan sampah organik, seperti composting (pengomposan). Sampah yang mudah
membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk
melestarikan fungsi kawasan wisata.
2). Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku
dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak
langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol,
gelas dan botol air minum dalam kemasan.
c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar tidak dapat
dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan menurunkan biaya
pengangkutan sampah bagi pengelola kawasan, mengurangi luasan kebutuhan tempat untuk
lokasi TPS, serta memperkecil permasalahan sampah yang saat ini dihadapi oleh banyak
pemerintah daerah.

F. Pemanfaatan Sampah Anorganik


Sampah anorganik adalah sampah yang berasal bukan dari makhluk hidup. sampah anorganik
memerlukan waktu yang lama atau bahkan tidak dapat terdegradasi secara alami. Beberapa
sampah anorganik diantaranya styrofoam, plastik, kaleng, dan bahan gelas atau beling. Salah satu
pemanfaatan sampah anorganik adalah dengan cara proses daur ulang (recycle). Daur ulang
merupakan upaya untuk mengolah barang atau benda yang sudah tidak dipakai agar dapat
dipakai kembali. Beberapa limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur
ulang, misalnya plastik, gelas, logam, dan kertas.
1. Sampah plastik
Sampah plastik biasanya digunakan sebagai pembungkus barang. Plastik juga digunakan
sebagai perabotan rumah tangga seperti ember, piring, gelas, dan lain sebagainya. Keunggulan
barang-barang yang terbuat dari plastik yaitu tidak berkarat dan tahan lama. Banyaknya
pemanfaatan plastik berdampak pada banyaknya sampah plastik. Padahal untuk hancur secara
alami jika dikubur dalam tanah memerlukan waktu yang sangat lama. Karena itu, upaya yang
10

dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah plastik untuk didaur ulang menjadi barang yang
sama fungsinya dengan fungsi semula maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda. Misalnya
ember plastik bekas dapat didaur ulang dan hasil daur ulangnya setelah dihancurkan dapat
berupa ember kembali atau dibuat produk lain seperti sendok plastik, tempat sampah, atau pot
bunga. Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun deterjen dapat didaur ulang menjdai
kerajinan misalnya kantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, atau payung. Botol bekas
minuman bisa dimanfaatkan untuk membuat mainan anak-anak. Sedotan minuman dapat dibuat
bunga-bungaan, asbak, pot, bingkai foto, taplak meja, hiasan dinding atau hiasan lainnya.
2. Sampah logam
Sampah dari bahan logam seperti besi, kaleng, alumunium, timah, dan lain sebagainya
dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Sampah dari bahan kaleng biasanya
yang paling banyak kita temukan dan yang paling mudah kita manfaatkan menjadi barang lain
yang bermanfaat. Sampah dari bahan kaleng dapat dijadikan berbagai jenis barang kerajinan
yang bermanfaat. Berbagai produk yang dapat dihasilkan dari limbah kaleng di antaranya tempat
sampah, vas bunga, gantungan kunci, celengan, gif box dll.
3. Sampah Gelas atau Kaca
Sampah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang-barang
sama seperti barang semula atau menjadi barang lainseperti botol yang baru, vas bunga, cindera
mata, atau hiasan-hiasan lainnya yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis.
4. Sampah kertas
Sampah dari kertas dapat didaur ulang baik secara langsung ataupun tak langsung. Secara
langsung artinya kertas tersebut langsung dibuat kerajinan atau barang yang berguna lainnya.
Sedangkan secara tak langsung artinya kertas tersebut dapat dilebur terlebih dahulu menjadi
kertas bubur, kemudian dibuat berbagai kerajinan. Hasil daur ulang kertas banyak sekali
ragamnya seperti kotak hiasan, sampul buku, bingkai photo, tempat pinsil, dan lain sebagainya.

G. Pemanfaatan Sampah Organik


Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhuk hidup dan bisa terurai
alami oleh bakteri tanpa adanya campur tangan manusia. Dampak yang ditimbulkan sampah ini
yaitu hasil pembusukan yang menimbulkan bau busuk menyengat, yang dapat menimbulkan
penyakit akibat bakteri. Meskipun begitu, sampah ini tergolong sampah yang ramah lingkungan.
1. Diolah menjadi kompos dan pupuk sederhana
11

Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, namun masih banyak yang belum tahu
cara pengolahannya dan dimanfaatkan untuk pertanian, sebab butuh ketlatenan dan melalui
tahapan yang benar. Sealain bisa dimanfaatkan menjadi kompos juga bisa dimanfaatkan
menajadi pupuk sederhana. Hanya diperlukan llubang untuk pembuangan sampah organik di
tanah dan tunggu hingga membusuk sampai menyerupai tanah. Unsur hara yang dihasilkan
tersebut dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman.
2. Tambahan pakan ternak
Sampah organik yang berbentuk dedaunan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak
seperti kambing, sapi dan hewan herbivora lainnya. Selain itu, dapat juga dibuat menjadi
pelet untuk makanan ayam dan ikan.
3. Pembuatan kerajinan tangan
Beberapa sampah organik dapat dijadikan produk yang memiliki nilai jual, seperti enceng
gondok yang sudah dikeringkan dan dibakar dapat diolah kembali mejadi tas. Selain itu,
batok kelapa yang umumnya hanya digunakan sebagai bahan bakar, dapat juga dijadikan
sebagai peralatan masak seperti centong, cangkir, dan lain-lain.
4. Pembuatan biogas dan listrik
Sampah organik dari tahu, tempe dan kotoran hewan dapat dijadikan bahan utama untuk
membuat biogas. Cukup sediakan wadah tertutup yang dapat dijadikan penampungan gas dan
ditambahkan air serta diaduk untuk mempercepat proses pembuatannya. Selain itu, dapat
juga ditambahkan dekomposer untuk mempercepat waktu pembuaatan, karena apabila hanya
menggunakan air membutuhkan waktu lebih dari 2 minggu.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Usaha dan kesadaran akan pemanfaatan dan pengelolaan sampah yang baik dan tepat
untuk dikembangkan di setiap lingkungan masyarakat sehingga kualitas kesehatan, kualitas
lingkungan dapat ditingkatkan serta sampah dapat menjadi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam pemanfaatan dan pengelolaan sampah harus melibatkan berbagai komponen
masyarakat dan memperhatikan karakteristik sampah, karakteristik lingkungan serta keberadaan
sosial-budaya masyarakat setempat. Sampah anorganiklah yang sangat berbahaya bagi
kehidupan lingkungan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Artiningsih, NKA, 2008. Peran Serta Masyarakat Dalam Pengeloaan Sampah Rumah Tangga.
Semarang: Universitas Diponegoro.

Cristian. H. 2008. Modifikasi Sistem Burner. Jakarta: Universitas Indonesia.

Darto, K. A. 2007. Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia.


Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.

Faizah. 2008. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Semarang: Universitas Diponegoro.

Sulistyawati E dan Ridwan N. Efektivitas Kompos Sampah Perkotaan sebagai Pupuk Organik
dalam Meningkatkan Produktivitas dan Menurunkan Biaya Produksi Budidaya Padi.
Bandung: ITB.

13

Anda mungkin juga menyukai