Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Umumnya pengetahuan seseorang tentang sesuatu dimulai dari adanya rangsangan dari
suatu objek, rangsangan itu menimbulkan rasa ingin tahu yang mendorong seseorang untuk
melihat, menyaksikan, mengamati, mengalami dan sebagainya.
Manusia sebagai makhluk yang berpikir akan dibekali rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu
inilah yang mendorong untuk mengenal, memahami, dan menjelaskan gejala-gejala alam,
juga berusaha untuk memecahkan masalah atau persoalan yang dihadapi, serta berusaha
untuk memahami masalah itu sendiri, ini semua menyebabkan manusia mendapatkan
pengetahuan yang baik.
Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala
alam yang ada, kemudian semakin bertambahnya dengan pengetahuan yang diperoleh dari
hasil pemikirannya, setelah manusia mampu memadukan kemampuan penalaran dengan
eksperimentasi ini, maka lahirlah ilmu pengetahuan yang mantap atau bagus.
Jadi, perkembangan alam pikiran manusia sampai dengan kelahiran Ilmu Pengetahuan Alam
sebagai ilmu yang mantap, melalui 4 (empat) tahap yaitu tahap mitos, tahap penalaran
deduktif (rasionalisme) atau tahap pemikiran rasional, tahap penalaran induktif (empirisme)
atau tahap pemikiran empiris, dan akhirnya sampai ke tahap pengkristalan konsep metode
ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari antroposentris, geosentris, heliosentris, galaksisentris dan
asentris?
2. Bagaimana proses perkembangan pola pikir manusia?
3. Bagaimana tahap perkembangan pola pikir manusia?
4. Bagiamanakah proses terbentuknya alam semesta dan penghuninya menurut ilmu
pengetahuan barat?
5. Bagaimanakah proses terbentuknya alam semeseta dan penghuninya menurut Al-
Qur`an?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari antroposentris, geosentris, heliosentris,
galaksisentris dan asentris
2. Untuk mengetahui bagaimana proses perkembangan pola pikir manusia
3. Untuk mengetahui tahap perkembangan pola pikir manusia
4. Untuk mengetahui Bagiamanakah proses terbentuknya alam semesta dan penghuninya
menurut ilmu pengetahuan barat?
5. Untuk mengetahui Bagaimanakah proses terbentuknya alam semeseta dan
penghuninya menurut Al-Qur`an?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Pengetahuan yang diperoleh Manusia


1. Rasa Ingin Tahu
Ilmu Pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu (curiousity). Perasaan ini merupakan salah
satu ciri khas manusia. Rasa ingin tahu berkembang, baik tentang dirinya sendiri maupun
benda-benda di sekelilingnya dan rasa yang seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk hidup
lainnya. Manusia selalu merasa ingin tahu maka sesuatu yang belum terjawab dikatakan
wallahualam, artinya Allah yang lebih mengetahui atau wallahualam bissawab yang artinya
Allah mengetahui sebenarnya. Perkembangan lebih lanjut dari rasa ingin tahu manusia ialah
untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya, untuk itu manusia
mereka-reka sendiri jawabannya.[3]
2. Mitos
Menurut Auguste Comte (1798-1857) bahwa dalam sejarah perkembangan manusia itu
ada tiga tahap, yaitu tahap teologi (tahap metafiika), tahap filsafat, dan tahap positif (tahap
ilmu). Mitos termasuk tahap teologi atau tahap metafisika. Mitologi ialah pengetahuan
tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-cerita mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan
lewat tari-tarian, nyanyian, wayang dan lain-lain. Secara   garis besar, mitos dibedakan atas
tiga macam, yaitu mitos sebenarnya, cerita rakyat dan legenda. Mitos timbul akibat
keterbatasan pengetahuan, penalaran dan panca indera manusia serta keingintahuan manusia
yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara. Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada
zaman Babylonia (700-600 SM) yaitu horoskop (ramalan bintang), ekliptika (bidang edar
Matahari) dan bentuk alam semesta yang menyerupai ruangan setengah bola dengan bumi
datar sebagai lantainya sedangkan langit-langit dan bintangnya merupakan atap.[4]

B. Perkembangan Fisik Tubuh Manusia


Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara
bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma
yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak
homolog yang akan menjadi laki-laki.
Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya
akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu

3
ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ, yang
selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin. Pada usia 32 minggu, janin
mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala di bawah makin mendekati lubang
kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat
setelah kelahiran sampai remaja.
Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas yang ditandai di antaranya
dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu dan fungsi
organ-organ reproduksi (organ genitalia). Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat
dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik
oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.Sampai usia 2 tahun,
perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan berjalan. Pada
usia 2 – 7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan masa
pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk
memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum memadai.
Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan
diri sebagai individu yang bertanggung jawab.

C. Metode Ilmiah dan Implementasinya


Pengetahuan tentang mitos, ramalan nasib berdasarkan perbintangan bahkan percaya
adanya dewa diperoleh dengan cara berprasangka, berintuisi dan coba-coba (trial and error).
Suatu pengetahuan dapat dikatakan pengetahuan yang ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat
antara lain: objektif, metodik, sistematik dan berlaku umum. Salah satu syarat ilmu
pengetahuan tersebut harus diperoleh melalui metode ilmiah. Kriteria metode ilmiah yang
digunakan dalam penelitian antara lain harus berdasarkan fakta, bebas prasangka,
menggunakan prinsip-prinsip analisis, hipotesis, berukuran objektif serta menggunakan
teknik kuantitatif atau kualitatif. Alur berpikir yang mencakup metode ilmiah dapat
dijabarkan dalam langkah-langkah yang mencerminkan tahapan kegiatan ilmiah. Kerangka
berpikir ilmiah pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah operasional metode ilmiah, yaitu
perumusan masalah, penyusun kerangka berpikir, pengajuan hipotesis, perumusan hipotesis,
pengujian hipotesis, dan penarikan simpulan.
Metode ilmiah mempunyai keterbatasan maupun keunggulan. Keterbatasan metode
ilmiah adalah ketidaksanggupannya menjangkau untuk menguji adanya Tuhan, membuat
kesimpulan yang berkenan dengan baik dan buruk atau sistem nilai dan juga tidak dapat
menjangkau tentang seni dan keindahan. Sedangkan keunggulannya, antara lain: mencintai

4
kebenaran yang objektif dan bersikap adil; kebenaran ilmu tidak absolut sehingga dapat dicari
terus-menerus; mengurangi kepercayaan pada tahayul, astrologi maupun peruntungan, dan
lain-lain.
Manusia memiliki kelebihan dibanding semua makhluk, antara lain :
a. Manusia dapat berpikir, sehingga manusia merupakan makhluk yang cerdas ( homo
sapiens ). Dengan daya pikirnya manusia dapat mempertimbangkan apa yang akan
dilakukan masa sekarang, atau masa depan dengan pengalaman yang dialaminya.
b. Manusia dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya, sehingga disebut sebagai
manusia kerja ( homo faber ). Salah satu tindakan dan wujud budaya adalah barang
buatan manusia ( artefact ). Alat-alat diciptakan manusia karena sadar kemampuan
inderanya terbatas, sehingga alat-alat dibuat untuk mencapai tujuan, misal
mikroskop, roda untuk kereta.
c. Manusia dapat berbicara ( homo longuens ), sehingga apa yang menjadi pemikiran
dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain.
d. Manusia dapat hidup bermasyarakat ( homo socius ) tidak seperti binatang yang
bergerombol yang hanya mengenal hukum rimba. Manusia bermasyarakat yang
diatur dengan tata tertib demi kepentingan bersama.
e. Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi ( homo
aeconomicus ). Dalam hukum ekonomi, semua kegiatan harus atas dasar untung
rugi. Pada awalnya manusia mencukupi kebutuhannya sendiri, kemudian atas dasar
jasa maka dikembangkan sistem pasar (produksi dijual di pasaran) dan keuntungan
semakin besar, sehingga meningkatkan produktivitas kerja.
f. Manusia menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki kemampuan lebih hebat
dari manusia, sehingga manusia memiliki kepercayaan atau beragama ( homo
religius ). Di samping keenam hal di atas, manusia disebut juga manusia berbudaya
( homo humanus ) dan manusia yang tahu akan keindahan ( homo aesteticus ).
Manusia Berperasaan dan Rasional Manusia mempunyai akal budi. Akal yang menjadi
sumber sifat rasional, sedangkan budi bersumber pada perasaan. Perasaan adalah fungsi jiwa
untuk mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang.
Sedangkan rasional adalah menerima sesuatu atas dasar kebenaran pikiran atau rasio. Paham
tersebut bersumber pada akal manusia yang diolah dalam otak. Dengan berpikir yang rasional
manusia dapat meletakkan hubungan-hubungan dari apa yang telah diketahui dan yang
sedang dihadapi. Kemampuan manusia memperguna kan daya akalnya disebutkan
intelegensi.

5
D. Tahapan perkembangan pola pikir manusia :
1. Antroposentris
Antroposentris ( anthropus = manusia, centrum = pusat ) adalah anggapan bahwa
manusialah yang menjadi pusat segala-galanya. Pandangan ini masih dalam tahap awal
perkembangan pikiran manusia.
2. Geosentris
Geosentris ( geo = bumi ) adalah anggapan bahwa bumi pusat alam semesta. Semua
benda langit mengelilingi bumi merupakan anggapan yang berkembang sejak abad ke-6 SM.
Tokohnya:
a. Thales (624-548 SM) yang dianggap orang pertama yang mempertanyakan dasar
alam dan isinya. Thales percaya bintang-bintang bisa memancarkan cahaya
sendiri, sedangkan bulan hanya memantulkan sinar matahari ke bumi. Dikatakan
bahwa bumi merupakan cakram yang mengapung di atas air.
b. Anaximender (610 – 546 SM) ialah orang pertama yang menyatakan bahwa
langit berputar dengan poros bintang kutub Kubah langit yang nampak adalah
setengah bola dengan bumi sebagai pusatnya.
c. Pythagoras (580-500 SM) yang terkenal dengan dalil segitiga siku-siku.Di
samping pelopor matematika, ia juga berkeyakinan bahwa bumi bulat dan
berputar, sehingga menampakkan gerakan perputaran semu dari langit. Ia juga
mengajarkan bahwa di bumi terdapat 4 unsur yaitu : tanah, air, udara dan api.
d. Erasthothenes (276-195 SM) ialah orang yang pertama menghitung ukuran bumi
sebagai benda bulat.
e. Ptolomeus (127-151 SM) mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat
jagad raya, berbentuk bulat, diam setimbang tanpa tiang penyangga
f. Avicenna (Ibn-Shina abad 11), seorang ahli Ilmu Pengethuan, terutama dalam
bidang Ilmu Kedokteran, Fiolosof.

3. Heliosentris
Heliosentris (Helios = matahari) adalah anggapan bahwa pusat alam semesta adalah
matahari. Hal ini merupakan pendapat baru karena makin sempurnanya alat pengamat
bintang berupa teleskop dan semakin meningkatnya kemampuan berfikir manusia yang
terjadi pada tahun 1500 – 1600.
Sebagai tonggak sejarah Nicolous Copernicus (1473-1543) dengan pokok ajaran:

6
a. Matahari adalah pusat sistem solar sedangkan bumi adalah salah satu planet di
antara planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari.
b. Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari.
c. Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan adanya
siang dan malam dan pandangan gerakan bintang-bintang.
Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548-1600). Ia memberikan kesimpulan lebih jauh lagi:
a. Jagat raya tidak ada lagi.
b. Bintang-bintang tersebar di seluruh jagat raya.
Tokoh lain adalah Johannes Kepler (1571-1630), pendapatnya :
a. Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada suatu garis edar yang berbentuk
elips dengan suatu fokus.
b. Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari dan ia bergerak menurut garis
edarnya, luas bidang yang ditempuh pada jangka waktu yang sama adalah sama.
c. Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet utk mengelilingi matahari
secara penuh sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata palnet itu terhadap
matahari.
Tokoh lain adalah Galileo (1564-1642) dengan penemuannya yaitu teleskop yang
mutakhir. Ia menemukan bahwa ada empat buah bulan yang mengelilingi Yupiter, adanya
gunung-gunung di bulan dan satu bintik hitam di matahari yang sangat penting untuk
menghitung kecepatan rotasi matahari, adanya Mikly Way atau Bima Sakti. Dan yang sangat
menakjubkan adalah ditemukannya cincin Saturnus.

4. Galaktosentris
Galaktosentris (Galaxy : kumpulan jutaan bintang) merupakan anggapan bahwa pusat
alam semesta adalah galaksi. Paham tersebut berkembang sejak tahun 1920 setelah Amerika
Serikat membuat teleskop raksasa, sehingga informasi tentang galaksi makin jelas diketahui
orang. Di California terdapat 2 buah observatoria :
Mount Wilson dengan pemantul 1,5 meter dan Mount Palomar dengan pemantul 2,5 meter
dan tahun 1976 berdiri observatorium Zelenchukskaya di Rusia. Pengetahuan tentang galaksi
Bima Sakti makin intensif, sementara itu perhatian ke galaksi yang lain mulai dikembangkan.

5. Asentris
           Asentris (a = tidak) merupakan anggapan bahwa tidak perlu lagi adanya pusat-pusatan
dalam alam semesta ini, semuanya beredar dalam konstelasi ilmiah.Dengan paham ini

7
manusia semakin kecil jika dihadapkan pada alam semesta yang tidak terbatas ukurannya,
sehingga secara agama semuanya dikembalikan pada Tuhan sebagai Sang Pencipta.[7]

E. TEORI PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA PENGETAHUAN BARAT


1. Teori Kabut
Teori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuan yaitu Imanuel Kant (1724-1804)seorang
ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon Laplace (1749-1827) ahli
astronomi bangsa Perancis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan Laplace
mengemukakan tahun 1796 dengan nama Nebular Hypothesis. Pada akhir abad ke-19 teori
kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James ClarkMaxwell yang memeberikan
kesimpulan bahwa bila bahan pembentuk planet terdistribusidisekitar matahari membentuk
suatu cakram atau suatu piringan, maka gaya yang disebabkanoleh perbedaan perputaran
(kecepatan anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet. Pada abad ke-20
percobaan dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin Laplace, menunjukkan
bahwa medan magnet dan medan listrik matahari tekah merusak proses pembekuan batu-
batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk menyatakan bahwa cincin gas dapat membeku
membantuk planet.
 
2. Teori Planetisimal
Teori planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R.
Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kitaterbentuk
akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.

3. Teori Pasang Surut Bintang


Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold
Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan
hipotesis planetisimal, namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
4. Teori Kondensasi
Teori kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama
G.P.Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata
suryaterbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
 
5. Teori Bintang Kembar

8
Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan (bintang
kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping - keping. Akibat pengaruh
gravitasi dari bintang kedua, maka kepingan – kepingan itu bergerak mengelilingi bintang
tersebut dan berubah menjadi planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah matahari.

6. Teori Ledakan Maha Dahsyat (B i g B a n g )


Pada awal abad ke-21 muncul teori ledakan maha dahsyat Big  Bang, membentuk
keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Jagat raya tercipta dari
suatuketaidaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Pada awalnya alam semesta ini
berupasatu massa maha padat. Massa maha padat ini dapat dianggap suatu atom maha padat
denganukuran maha kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif dan akhirnya
mneghasilkanledakan maha dahsyat.

F. PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA DALAM PERSPEKTIF SAINS


Pemahaman manusia tentang alam semesta mempergunakan seluruh pengetahuan
di bumi, berbagai prinsip-prinsip, kepercayaan umum dalam sains (seperti ketidak pastian
Heisenberg tentang pengukuran simultan dimensi ruang dan waktu), serta berbagai aturan
untuk keperluan praktis. Melalui sebuah kerangka besar gagasan yang
menghubungkan berbagai fenomena (teori relativitas umum, teori kinetik materi,
teori relativitas khusus) coba dikemukakan satu penjelasan.
Berbagai hipotesa, gagasan awal atau tentatif dikemukakan untuk menjelaskan
fenomena. Tentu gagasan tersebut masih perlu diuji kebenarannya untuk dapat dikatakan
sebuah hukum. Dunia fisika membahas konsep energi, hukum konservasi, konsep gerak
gelombang,dan konsep medan. Pembahasan Mekanika pun sangat luas, dari Mekanika klasik
keMekanika Kuantum Relativistik. Mekanika Kuantum Relativistik
mengakomodasi pemecahan persoalan mekanika semua benda, Mekanika kuantum melayani 
persoalan mekanika untuk semua massa yang kecepatannya kurang dari kecepatan cahaya.
MekanikaRelativistik memecahkan persoalan mekanika massa yang lebih besar dari 10-27 kg
dan bagisemua kecepatan. Mekanika Newton (disebut juga mekanika klasik) menjelaskan
fenomena benda yang relatif besar, dengan kecepatan relatif rendah, tapi juga bisa
dipergunakan sebagai pendekatan fenomena benda mikroskopik.
Mekanika statistik (kuantum klasik) adalah suatu teknik statistik untuk interaksi
bendadalam jumlah besar untuk menjelaskan fenomena yang besar, teori kinetik dan
termodinamik.Dalam penjelajahan akal manusia di dunia elektromagnet dikenal persamaan

9
Maxwell untuk mendeskripsikan kelakuan medan elektromagnet, juga teori tentang hubungan
cahaya danelektromagnet. Dalam pembahasan interaksi partikel, ada prinsip larangan Pauli,
interaksigravitasi, dan interaksi elektromagnet. Medan menyebabkan gaya; medan-
gravitasimenyebabkan gaya gravitasi, medan-listrik menyebabkan gaya listrik dan
sebagainya.
Demikianlah, metode sains mencoba dengan lebih cermat menerangkan realitas alam
semestayang berisi banyak sekali benda langit (dan lebih banyak lagi yang belum
ditemukan).Pengetahuan tentang luas alam semesta dibatasi oleh keberadaan objek berdaya
besar,seperti Quasar atau inti galaksi, sebagai penuntun tepi alam semesta yang bisa diamati;
selainitu juga dibatasi oleh kecepatan cahaya dan usia alam semesta (15 miliar tahun).
Itulahsebabnya ruang alam semesta yang pernah diamati manusia berdimensi 15-20 miliar
tahuncahaya. Namun, banyak benda langit yang tak memancarkan cahaya dan tak bisa
dideteksi keberadaannya, protoplanet misalnya. Menurut taksiran, sekitar 90% objek di alam
semesta belum atau tak akan terdeteksi secara langsung. Keberadaannya objek gelap ini diyak
inikarena secara dinamika mengganggu orbit objek-objek yang teramati, lewat gravitasi.
Berbicara tentang daya objek, dalam kehidupan sehari-hari ada lampu penerangan berdaya 10
watt, 75 watt dan sebagainya; sedangkan Matahari berdaya 10-26 watt dan berjarak satu sa*
dari Bumi, menghangatinya. Jika kita lihat, lampu-lampu kota dengan daya lebih besarlah
yang tampak terang.
Menurut hukum cahaya, terang lampu akan melemah sebandingdengan jarak kuadrat,
jadi sebuah lampu pada jarak 1 meter tampak 4 kali lebih terangdibandingkan pada jarak 2
meter, dan apabila dilihat pada jarak 5 meter tampak 25 kali lebihredup. Maka, kemampuan
mata manusia mengamati bintang lemah terbatas. Ukuran kolektor cahaya juga akan
membatasi skala terang objek yang bisa diamati. Untuk pengamatan objeklangit yang lebih
lemah dipergunakan kolektor atau teleskop yang lebih besar. Teleskop
yang besar pun mempunyai keterbatasan dalam mengamati obyek langit yang lemah, 
walaupun berhasil mendeteksi obyek langit yang berjuta atau bermiliar kali lebih lemah dari 
bintang terlemah yang bisa dideteksi manusia. Makin jauh jarak galaksi, berarti pengamatan
kita juga merupakan pengamatan masa silam galaksi tersebut. Cahaya merupakan fosilin
formasi pembentukan alam semesta yang berguna, dan manusia berupaya menangkapnya unt
uk mengetahui prosesnya hingga takdir di masa depan yang sangat jauh, yang akan dilalui
melalui hukum-hukum alam ciptaan-Nya. Pengetahuan kita tentang hal tersebut
sangat bergantung pada pengetahuan kita tentang hukum alam ciptaanNya, sudah lengkap 

10
dan sudah sempurnakah, ataukah baru sebagian kecil, sehingga mungkin bisa membentuk
ekstrapolasi persepsi yang salah.

G. PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN


SWT. Menurunkan Al-Quran kepada manusia 14 abad yang lalu. Beberapa fakta yang
baru dapat diungkap dengan teknologi pada abad ke-21, yang telah difirmankan Allah SWT.
didalam Al-Quran 14 abad yang lalu. Didalam Al-Quran terdapat banyak bukti yang
memberikan informasi dasar mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta.
Kenyataan bahwa didalam Al-Quran tersebut telah sesuai dengan penemuan terbaru
ilmu pengetahuan modern adalah hal terpenting, karena kesesuaian ini menegaskan bahwa 
Al-Quran adalah Firma Allah SWT.Dalam Al-Quran surat Fush-shilat (41:11) Artinya
: “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,
lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanyamenurut perintah-
Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datangdengan suka hati".
  Kata asap dalam tersebut menurut para ahli tafsir adalh merupakan kumpulan dari gas-
gas dan pertikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada temperaturyang
tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau kurang stabil. Salah satu teori
mengenai terciptanya alam semesta (teori Big bang) disebutkan bahwa
alam semesta tercipta dari suatu ledakan kosmis sekitar 10-20 milyar tahun yang lalu
mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta. Sebelum terjadinya ledakan
kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam bentuk titik. Didalam
Al-Quran dijelaskan tentang terbentuknya alam ini (QS Al-Anbiya : 30) Artinya
: “Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu (sebingkah penuh), kemudian
Kami  pisahkan  antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. 
Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman”.
  Berdasarkan terjemahan dan tafsir Bachtiar Surin (1978:692) ditafsirkannya bahwa
matahari adalah benda angkasa yang menyala-nyala yang telah berputar mengeliligi
sumbunya sejak berjuta-juta tahun. Dalam peroses perputarannya dengan kecepatan tinggi
itu, maka terlontarlah bingkahan-bingkahan yang akhirnya menjadi bumi dan beberapa
bendaangkasa lainnya dari bingkahan matahari itu. Masing-masing bingkah beredar menurut
garis tengah lingkaran matahari, semakin lama semakin bertambah jauh, hingga masing-
masing menempati garis edarnya. Dan seterusnya akan tetap beredar dengan teratur sampai

11
batas waktu yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Kemudian dalam surat Adz-Dzaariyaat
(51:47) Artinya
: “Dan langit, denag kekuasaan Kami, Kami bangun dan Kami akan
memuaikannya selebar-lebarnya”.
  Teori ledakan maha dahsyat juga mengatakan adanya pemuaian alam semesta
secaraterus-menerus denagn kecepatan maha dahsyat yang diumpamakan mengembangnya
permukaan balon yang sedang ditiup yang mengisyaratkan bahwa galaksi akan hancur
kembali. Isyarat ini sudah dijelaskan dalam surat Al-Anbiya’ (21:104) Artinya
: “(yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas.
sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kamiakan mengulanginya.
Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yangakan
melaksanakannya”.
  Dalam surat Ath-Tholaq (65:12) ªArtinya
: “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.  perintah Allah Berlaku
padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan
Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”.

 Ayat ini mengisyaratkan bahwa ruang angkasa terdiri dari 7 lapis. Didalam surat As-Sajada
(32:4)Artinya
: “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam
enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy[1188]. tidak ada bagikamu selain dari
padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at[1189]. Maka
Apakah kamu tidak memperhatikan”. [1188] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah
yang wajib kita imani, sesuaidengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya. [1189] Syafa'at:
usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi oranglain atau mengelakkan
sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at
bagi orang-orang kafir.

  Uraian penciptaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya,
terdapatdalam surat Fush-Shilat ayat 9, 10 dan 12Artinya
: “Katakanlah: "Sesungguhnya Patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam
dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah
Rabb semesta alam".
 

12
  Artinya: “Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung -gunung yang kokoh di
atasnya. Dia  memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-
makanan  (penghuni) nya dalam empat masa”.

(Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.


Artinya: “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia
mewahyukan pada tiaptiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan 
bintang-bintang yang cemerlang dan  Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya.
  Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui”.

Dengan perincian penafsirannya sebagai berikut :
1. Tahap pertama penciptaan bumi 2 rangakain waktu.
2. Tahap kedua penyempurnaan bumi 2 rangkaian waktu.
3. Tahap ketiga penciptaan angkasa raya dan planet-planetnya 2 rangkaian
waktu.

Jadi terbentuknya alam raya ini terjadi dalam 6 rangkaian waktu atau 6 masa. Selain
surat-surat tersebut diatas masih banyak lagi yang menjelaskan tentang terbentuknya
alamraya ini, namun dari yang telah kami sampaikan dalam ringkasan ini terlihat bahwa
secara umum proses terciptanya alam raya ini berlangsung dalam 6 masa, dimana tahapan-
tahapan dalam proses tersebut saling berkaitan. Disebutkan juga bahwa terciptanya alam raya
ini terjadi melalui proses pemisahan massa yang tadinya satu.

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Proses pola pikir manusia
Penalaran adalah hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan
bukan dengan perasaan atau pengalaman. Ada dua macam perkembangan alam pikiran
manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya
dan perkembangan alam pikiran manusia sejak zaman purba hingga dewasa ini. Ilmu
Pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu (curiousity). Rasa ingin tahu itu berkembang, baik
tentang dirinya sendiri maupun benda-benda di sekelilingnya dan rasa yang seperti itu tidak
dimiliki oleh makhluk hidup lainnya.
Menurut A. Comte bahwa dalam sejarah perkembangan manusia itu ada tiga tahap,
yaitu tahap teologi (tahap metafiika), tahap filsafat, dan tahap positif (tahap ilmu).
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan
pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua dan lingkungan
yang terus akan terbawa sampai dewasa.

Cara manusia memperoleh pengetahuan :


a. Masih mengandalkan perasaan daripada kebenaran pikiran
b. Dengan mempergunakan logika yang bersifat kodratiah dan ilmiah.
Tahapan perkembangan pola pikir manusia :
a.  Antroposentris
Antroposentris adalah anggapan bahwa manusialah yang menjadi pusat segala-
galanya.
b.  Geosentris
Geosentris  adalah anggapan bahwa bumi pusat alam semesta.
c.  Heliosentris
Heliosentris adalah anggapan bahwa pusat alam semesta adalah matahari
d.  Galaktosentris
Galaktosentris merupakan anggapan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi
e.  Asentris

14
                Asentris merupakan anggapan bahwa tidak perlu lagi adanya pusat-pusatan dalam
alam semesta ini karena semuanya beredar dalam konstelasi ilmiah.
2. Terbentuknya alam semesta
Dari pembahasan tentang perkembangan pemikiran tentang terbentuknya alam
raya,yang diungkapkan melalui pendapat / pemikiran dari berbagai peradaban bangsa, teori-
teoriyang dikemukakan dari beberapa ilmuan serta dari pandangan Islam berdasarkan Al-
Quran,maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan tentang pemikiran tentang
terbentuknya alamsemesta sudah sejak lama telah menjadi bagian pemikiran manusia,
begitu juga pendapat- pendapat dari berbagai peradaban bangsa, begitu banyak teori-
teori yang muncul tentangterbentuknya alam raya ini.Dari sekian banyak teori-teori yang
dikemukakan oleh para ilmuan ternyata ilmuanmodern menyetujui bahwa Teori Ledakan
Maha Dahsyat (Teori Big Bang) merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang
dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semestadan bagaimana alam semesta muncul
menjadi ada. Namun perlu kita sadari bahwa jauhsebelum para ahli mengemukakan teori Big
Bang, ayat-ayat Al-Quran telah secara jelasmenceritakan bagaimana alam semesta ini
terbentuk dalam 6 masa.

15
DAFTAR PUSTAKA

[1] Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Balai
Pustaka, 2005)
[2] Drs. Abdullah Aly, Ir. Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991),
hlm. 4
[3] Dr. Rizali H. Nasution, Drs. H. Mohd. Hatta, Ilmu Alamiah Dasar, (Medan: PT.Pustaka
Widyasarana, 1993), hlm.9
[4] Drs. Mawardi, Ir. Nur Hidayati, IAD-ISD-IBD, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2000), hlm.
14
[5] Drs. H. Abu Ahmadi, Ir. A. Supatmo, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
1991), hlm. 14
[6] Drs. Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, (Surabaya: PT. Raja Grafindo, 1989), hlm. 8
 
Trianto. 2007.
Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Prespektif Islam dan Barat 
. Jakarta: Prestasi PustakaBaiquni, Ahmad. 1997.
  Al-
Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman
. Yogyakarta: PT. Dana BhaktiPrimayasaMawardi, Nur Hidayat. 2000.
  Ilmu Alamiah Dasar,  Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar 
.Jakarta: CV Pustaka Setiahttp://efrialdy.wordpress.com/2009/07/01/al-qur%E2%80%99an-
sains-dan-alam-semesta/http://www.keajaibanalquran.com/earth_formationofrain.html

16

Anda mungkin juga menyukai