Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS KELOMPOK

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. A DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESARIA
INDIKASI PRE EKLAMSIA DENGAN G2P0A1 KEHAMILAN 38 MINGGU
DI RUANG KEMUNING RSUD ARGA MAKMUR
KABUPATEN BENGKULU UTARA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2


1. NINGSI WIDIATI,S.Kep NPM. 1726051046
2. MIRWAN, S.Kep NPM. 1726051066
3. YUNI FAWATI,S.Kep NPM. 1726051043
4. WINDA YANTI,S.Kep NPM. 1726051062
5. SUPIYANI,S.Kep NPM. 1726051055
6. MARIANA,S.Kep NPM. 1726051038
7. GUSTI RAHAYU,S.Kep NPM. 1726051057
8. KARTINI,S.Kep NPM. 1726051056
9. YENI PORTI,S.Kep NPM. 1726051044
10. IDA KETUT,MP.S.Kep NPM. 1726051064
11. WIWIN PIDIA.U.S.Kep NPM. 1726051065
12. REFFY ERYANI, S.Kep NPM. 1726051039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIkes)
TRI MANDIRI SAKTI (TMS)
BENGKULU
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan

kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan

Keperawatan Pada A .dengan post operasi sectio caesaria indikasi pre eklamsi dengan

G2P0A1 kehamilan 38 minggu di Ruang Kemuning RSUD Arga Makmur Kabupaten

Bengkulu Utara, dengan tidak ada hambatan yang berarti. Pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Institusi RSUD Arga Makmur kabupaten Bengkulu Utara sebagai lahan praktek dan

tempat menuntut ilmu.

2. Institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Tri Mandiri Sakti Bengkulu

sebagai tempat pendidikan.

3. Seluruh Pembimbing Lahan di RSUD Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara

yang telah memberikan bimbingan & masukan dalam menyelesaian makalah ini.

4. Seluruh Pembimbing Akademik di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Tri

Mandiri Sakti Bengkulu yang telah memberi bimbingan, masukkan, dukungan dan

semangat dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari tiada kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini, oleh karena itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

ArgaMakmur,Juli 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan salah satu bagian pokok dan esensial dari kualitas hidup yang

tercermin pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia, yang menjadi tanggung jawab

bersama. Sehat adalah suatu kondisi yang tidak saja bebas dari penyakit, namun juga sehat

secara mental dan sosial. Sehat juga merupakan salah satu unsur hak azasi manusia

(Yastroki, 2010).

Operasi Caesar adalah operasi kandungan yang dilakukan ketika perkembangan

persalinan terlalu lambat atau ketika janin tampak berada dalam masalah, ibu mangalami

perdarahan, posisi bayi melintang, bentuk dan ukuran tubuh bayi yang besar atau

persalinan yang usia ibu yang tidak mudah lagi sekitar usia 35 sampai 40 tahun

( janiwarty dan Pieter, 2013).

Indikasi medis dilakukannya operasi section caesaria ada dua factor yang

mempengaruhi yaitu faktor janin dan faktor ibu. Faktor dari janin melipiti sebagai berikut:

bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman gawat janin, janin abnormal, faktor

plasenta, kelainan tali pusat dan bayi kembar. Sedangkan faktor ibu terdiri atas usia,

jumlah anak yang dilahirkan, keadaan panggul, penghambat jalan lahir, kelainan kontraksi

lahir, ketuban pecah dini( KPD), dan preeklamsi (Hutabalian 2011).

Berdasarkan data yang ada penyebab langsung kematian pada ibu terdiri dari

perdarahan (35 %), Eklamsi (20%) , infeksi 7 % sedangkan untuk penyebab yang tidak

diketahui 33 % (PWS KIA tahun2007 ).


Makin dikenalnya bedah Caesar dan bergesernya pandangan masyarakat akan

metode tersebut juga dikutimeningkatnya angka persalinan dengan section caesaria. Di

Indonesia sendiri secara garis besar jumlah dari persalinan Caesar di Rumah Sakit

pemerintah adalah 20 – 25 % dari total persalinan, sedangkan untuk rumah sakit swasta

jumlahnya sangat inggi sekitar 30 – 80 % dari total persalinan (Rosyide 2009).

Pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia bersama pemerintah ( Departemen kesehatan

dan Departemen Kesejahteraan sosial ) mengeluarkan surat edaran Directorat Jendral

Pelayanan Medic (Dirjen Yanmedik) Departemen Kesehatan RI yang menyatakan bahwa

angka section caesaria untuk rumah sakit pendidikan atau rujukan sebesar 20 % dari rumah

sakit swasta 15 % (Kasdu 2003).

Berdasarkan asumsi dari berbagai pihak yang terkait dengan meningkatnya

kecenderungan persalinan Sectio caesaria di sebabkan perasaan cemas dan takut

menghadapi rasa sakit, tidak kuat untuk menahan rasa sakit dalam persalinan normal, takut

tidak kuat mengedan, trauma pada persalinan lalu, adanya kepercayaan pada tanggal dan

jam kelahiran yang dapat mempengaruhi nasib anaknya di masa mendatang, khawatir

persalinan pervaginam akan merusak hubungan sexsual, keyakinan bahwa dengan bedah

Caesar kesehatan ibu dan bayi lebih terjamin, faktor pekerjaan , anjuran darisuami, faktor

praktis karena tindakan bedah Caesar dilakukan sekaligus dengan tindakan sterilasi secara

faktor social dan ekonomi yang mendukung dilakukannya tindakan bedah Caesar.

Salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk meminimalkan angka kejadian section

Caesaria adalah dengan mempersiapkan tenaga kesehatan yang terlatih, terampil dan

professional agar dapat melakukan deteksi dini dan pencegahan komplikasi pada ibu hamil

selama kehamilan sehingga kemungkinan persalinan dengan section caesaria dapat

1
diturunkan dan di cegah sedini mungkian. Selain itu, peran petugas kesehatan sangat

dibutuhkan yaitu pada saat pemeriksaan ante natal care petugas kesehatan mampu untuk

memberikan konsultas imengenai bahaya yang ditimbulkan akibat operasi section caesaria

sehinggga masyarakat memahami dan angka kejadian section caesaria dapat diminimalkan.

Preeklamsia merupakan sindrom yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah

dan proteinuria yang muncul ditrimester kedua kehamilan yang selalu pulih dikehamilan

postnatal. Preeklamsi dapat terjadi pada masa antenatal, intranatal dan postnatal. Salah satu

komplikasi persalinan yang mempunyai tingkat kematian maternal dan perinatal yang

tinggi adalah preeklamsi dan eklamsi. Di Indonesia penyebab utama kematian ibu

disamping perdarahan (45%) dan infeksi (15%), merupakan preeklamsi atau eklamsi

dengan angka kejadian nya sebesar (13%). Resiko relatif terjadinya bayi lahir mati pada

ibu dengan preeklamsi adalah 5,65 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu tanpa

preeklamsi. Dibanding negara maju dan negara Asia lainnnya, Indonesia termasuk yang

tinggi anggka kematian perinatalnya. (Depkes RI, 2009).

B. RUMUSAN MASALAH

Mejelaskan bagaimana penanganan asuhan keperawatan pada pasien dengan post

operasi section caesaria dengan indikasi pre eklamsi dengan G2P0A1 kehamilan 38

minggu.

1
C. TUJUAN

 Tujuan Umum

1. Mampu membuat dan mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien post

operasi section caesaria indikasi pre eklamsi dengan G2P0A1 kehamilan 38

minggu .

2. Sebagai bahan untuk pembelajaran dan pemahaman bagi mahasiswa utuk lebih

memahami tentang section caesaria indikasi pre eklamsi dengan G2P0A1

kehamilan 38 minggu.

 Tujuan Khusus
1. Dapat melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien post operasi section

caesaria indikasi pre eklamsi dengan G2P0A1 kehamilan 38 minggu.

2. Dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien post operasi section

caesaria indikasi pre eklamsi dengan G2P0A1 kehamilan 38 minggu.

3. Dapat menyusun rencana keperawatan pada pasien post operasi section caesaria

indikasi pre eklamsi dengan G2P0A1 kehamilan 38 minggu.

4. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien post operasi section

caesaria indikasi pre eklamsi dengan G2P0A1 kehamilan 38 minggu.

5. Dapat mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada pasien post operasi section

caesaria indikasi pre eklamsi dengan G2P0A1 kehamilan 38 minggu.

1
D. MANFAAT

 Manfaat Teoritis

Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dan informasi di bidang materrnitas tentang asuhan keperawatan pada post operasi

section caesaria indikasi pre eklamsi dengan G2P0A1 kehamilan 38 minggu.

 Manfaat Praktis
1. Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu contoh intervensi

mandiri penatalaksanaan untuk pasien dengan post operasi section caesaria

indikasi pre eklamsi dengan G2P0A1 kehamilan 38 minggu.

2. Bagi Penulis

Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan khusunya pada makalah

ini serta memberikan bahan masukan dan perbandingan bagi kasus

serupa.Makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan data baru yang

relevan terkait dengan penatalaksanaan pasien post operasi section caesaria

indikasi pre eklamsi dengan G2P0A1 kehamilan 38 minggu.

3. Bagi RSUD RSUD Arga Makmur

Makalah ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada tenaga kesehatan

atau instansi kesehatan lainnya sebagai salah satu bekal dalam meningkatkan

mutu pelayanan kesehatan khususnya perawatan pada pasien post operasi section

caesaria indikasi pre eklamsi dengan G2P0A1 kehamilan 38 minggu.

1
4. Bagi Masyarakat

Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam upaya

perawatan pada pasien post operasi section caesaria indikasi pre eklamsi dengan

G2P0A1 kehamilan 38 minggu.

Anda mungkin juga menyukai