Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat menggunakan alat ukur multimeter dan osiloskop dengan benar dan
mampu menguji kondisi suatu komponen elektronika. Kedua hal tersebut penting agar praktikan dapat memahami
bagaimana suatu rangkaian elektronika dapat bekerja. Dalam praktikum ini, praktikan diminta untuk membuat
rangkaian elektronika sederhana yang terdiri dari sumber tegangan DC dan AC, dioda, dan resistor. Nantinya
praktikan akan menggunakan multimeter untuk menghitung besar tegangan dan kuat arus di beberapa titik yang
berbeda, kemudian praktikan akan menggunakan osiloskop untuk melihat bagaimana bentuk gelombang AC dan
DC, serta praktikan diminta untuk membuat rangkaian Thevenin dan mengukur berapa kuat arus dan tegangannya.
CARA KERJA
Mengukur arus dan tegangan pada rangkaian
a. Menyusun rangkaian seperti pada gambar 1.3
dibawah ini.
Gambar 1.5
Gambar 1.3
HASIL percobaan, yaitu mengukur arus dan tegangan pada
rangkaian dan membuat rangkaian Thevenin.
Pada percobaan pertama praktikan diminta untuk
menyusun rangkaian sederhana yang terdiri dari
sumber tegangan DC, dioda, dan dua resistor yang
dihubungkan paralel. Pada percobaan ini, praktikan
menggunakan dioda 1N4001 dan resistor yangmasing-
masing besarnya 330Ω dan 100Ω Praktikan diminta
untuk mengukur tegangan di titik A, B, C, AB, BC dan
arus listrik di R1 dan R2 menggunakan multimeter.
Untuk mengukur tegangan, multimeter dipasang
paralel dan untuk mengukur arus, multimeter dipasang
seri. Praktikan diminta untuk memvariasikan sumber
Gambar 1.6 Rangkaian Percobaan 1 dengan sumber tegangan DC, yaitu 4V, 6V, 10V, dan 12V.
tegangan 4V DC Berdasarkan percobaan ini, didapatkan hasil sebagai
berikut.
V dititik B = V dititik BC
V dititik A = V dititik AC
V dititik C = 0
V dititik AB nilainya mendekati 0,7
Setelah selesai mengukur arus dan tegangan DC,
berikutnya praktikan mengganti sumber tegangan DC
tadi dengan generator fungsi dengan tegangan 6Vpp
Gambar 1.7 Rangkaian Thevenin pada Percobaan 2
dan 12Vpp, lalu mengukur tegangan di titik A, B, C,
Pada percobaan 1, praktikan diminta untuk membuat AB, BC, dan AC. Ketika rangkaian sudah tersambung
rangkaian seperti gambar 1.3. Kemudian, praktikan semua dan siap disimulasikan, nantinya akan terlihat
memasangkan multimeter di beberapa titik yang gelombang dari titik-titik yang berbeda tadi.
berbeda untuk mengukur kuat arus dan tegangan. Pada percobaan kedua, praktikan diminta untuk
Multimeter yang dipasang secara seri digunakan untuk membuat rangkaian Thevenin. Praktikan akan
mengukur besar arus listrik yang mengalir, sedangkan membuat rangkaian Thevenin yang terdiri dari sumber
multimeter yang dipasang secara paralel digunakan baterai 3V, hambatan R1 sebesar 330Ω, hambatan R2
untuk mengukur besar tegangan pada suatu titik. Pada sebesar 100Ω, dan hambatan R3 sebesar 100Ω. Dalam
percobaan 1 ini praktikan diminta untuk membuat rangkaian Thevenin, langkah awal yang
memvariasikan sumber tegangan, yaitu 4V, 6V, 10V, perlu dilakukan adalah memasang multimeter di Voutput
dan 12V. untuk mengukur nilai tegangan Thevenin, dan
Pada percobaan 2, praktikan diminta mencari VTH dan didapatkan nilai tegangan Thevenin sebesar 0,698V.
RTH untuk membuat rangkaian Thevenin. Berdasarkan Nilai tegangan Thevenin tersebut sesuai dengan
gambar 1.7 dapat terlihat bahwa rangkaian Thevenin perhitungan secara teori yaitu:
dapat membuat suatu rangkaian yang rumit seperti 𝐸.𝑅2
gambar 1.4 menjadi rangkaian yang lebih ringkas dan 𝑉𝑇𝐻 =
sederhana. 𝑅1 +𝑅2
KESIMPULAN Referensi
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, 1. Abdullah, M. (2017). Fisika Dasar 2. Bandung: Institut
praktikan dapat menarik kesimpulan bahwa: Teknologi Bandung.
2. Malvino, A., & Bates, D. J. (2016). Electronic Principle 8th
Multimeter adalah alat ukur komponen elektronika Edition. Newyork: McGraw-Hill Education.
yang dapat mengukur dua besaran, yaitu arus listrik 3. Pranata, K.B., & Sundaygara, C. (2018). Buku Ajar Mata
Kuliah Elektronika 1. Malang: Universitas Kanjuruhan
dan tegangan. Multimeter dipasang seri untuk mencari Malang.
kuat arus, dan multimeter dipasang paralel untuk 4. Serway, R. A., & Jawett, J. W. (2014). Physics for Scientist
mencari nilai tegangan. and Engineers with Modern Physics. Boston: Brooks/Cole.
1. Perhatikan Gambar 1.4. dengan menggunakan analisis teori rangkaian, lengkapi table berikut
ini! Sertakan pula penurunannya
2. Perhatikan Gambar 1.5. Dengan menggunakan analisis teori rangkaian, lengkapi table berikut
ini! Sertakan pula penurunannya!
Arus (mA)
Ebaterai
R1 R2 R3 RLoad
3V 6,993mA 6,924mA 68,556µA 68,556µA
Rangkaian DC
𝑉𝑑𝑖𝑜𝑑𝑎 = 𝑉𝐴𝐵
(1) 𝐸 − 𝑉𝐴𝐵 − 𝐼𝑅1 . 𝑅1 = 0
𝐸−𝑉𝐴𝐵
𝐼𝑅1 =
𝑅1
(2) 𝐸 − 𝑉𝐴𝐵 − 𝐼𝑅2 . 𝑅2 = 0
𝐸−𝑉𝐴𝐵
𝐼𝑅2 =
𝑅2
(3) 𝐼𝐴 = 𝐼𝑅1 + 𝐼𝑅2
Subtitusikan persamaan (1) dan (2) ke (3)
𝐸−𝑉𝐴𝐵 𝐸−𝑉𝐴𝐵
𝐼𝐴 = +
𝑅1 𝑅2
1 1
𝐼𝐴 = 𝐸 − 𝑉𝐴𝐵 ( + )
𝑅1 𝑅2
𝐼𝐴 = 𝐼𝐴𝐵
𝑅1 .𝑅2
𝑅𝑃 =
𝑅1 +𝑅2
𝑉𝐵𝐶 = 𝐼𝐵𝐶 . 𝑅𝑃 =𝐼𝐴𝐵 . 𝑅𝑃 = 𝐼𝐴 . 𝑅𝑃
1 1 𝑅 .𝑅
𝑉𝐵𝐶 = (𝐸 − 𝑉𝐴𝐵 ) (
𝑅1
+
𝑅2
) (𝑅 1+𝑅2 )
1 2
𝑅1 +𝑅2 𝑅1 .𝑅2
𝑉𝐵𝐶 = (𝐸 − 𝑉𝐴𝐵 ) ( ) (𝑅 )
𝑅1 .𝑅2 1 +𝑅2
𝑉𝐵𝐶 = 𝐸 − 𝑉𝐴𝐵
𝑉𝐵𝐶 = 𝑉𝐵 − 𝑉𝐶
𝐸 − 𝑉𝐴𝐵 = 𝑉𝐵 − 𝑉𝐶
𝑉𝐵 = 𝐸 − 𝑉𝐴𝐵 − 𝑉𝐶 ,
𝑉𝐶 = 0
𝑉𝐵 = 𝐸 − 𝑉𝐴𝐵
𝑉𝐵𝐶 = 𝑉𝐵 = 𝐸 − 𝑉𝐴𝐵
𝑉𝐴𝐵 = 𝐸 − 𝑉𝐵
𝑉𝐴𝐵 = 𝐸 − 𝑉𝐵𝐶
𝑉𝐴𝐶 = 𝑉𝐴 − 𝑉𝐶
𝑉𝐴 = 𝑉𝐴𝐶
Rangkaian AC
𝐸𝑝𝑝 = 𝑉𝑝𝑝
𝐸𝑝𝑝 𝑉𝑝𝑝
𝐸𝑝 = → 𝑉𝑝 =
2 2
𝑉𝑝𝑝 𝐴𝐶 = 𝑉𝑝𝑝
𝑉𝑝𝑝 𝐶 = 0
𝐸 > 0,7
𝑉𝑝𝑝
𝑉𝑝𝑝 𝐴𝐵 = + 0,7
2
𝑉𝑝𝑝
𝑉𝑝𝑝 𝐵𝐶 = − 0,7
2
𝑉𝑝𝑝 𝐵𝐶 = 𝑉𝑝𝑝 𝐵
𝑉𝑝𝑝
𝑉𝑝𝑝 𝐵𝐶 = − 0,7
2
PENURUNAN PERCOBAAN 2
Rangkaian Thevenin
𝐸
𝐼=
𝑅1 +𝑅1
𝐸.𝑅2
𝑉𝑇𝐻 =
𝑅1 +𝑅2
𝑅𝑇𝐻 = 𝑅𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝑅1 .𝑅2
𝑅𝑇𝐻 = 𝑅3 +
𝑅1 +𝑅2
𝐸 − 𝐼1 . 𝑅1 − 𝐼2 . 𝑅2 = 0 (1)
𝐸 − 𝐼1 . 𝑅1 − 𝐼3 . 𝑅3 − 𝐼3 . 𝑅𝑙𝑜𝑢𝑑 = 0 (2)
Subtitusi persamaan (1) dan (2)
𝐸 − 𝐼1 . 𝑅1 − 𝐼2 . 𝑅2 = 𝐸 − 𝐼1 . 𝑅1 − 𝐼3 (𝑅3 + 𝑅𝑙𝑜𝑢𝑑 )
𝐼2 . 𝑅2 = 𝐼3 (𝑅3 + 𝑅𝑙𝑜𝑢𝑑 )
𝐼2 𝑅3 +𝑅𝑙𝑜𝑢𝑑
= (3)
𝐼3 𝑅2
𝐼1 = 𝐼2 + 𝐼3 (4)
𝐸 − 𝐼1 . 𝑅1 − 𝐼3 (𝑅3 + 𝑅𝑙𝑜𝑢𝑑 ) = 0
𝑅3 +𝑅𝑙𝑜𝑢𝑑
𝐸 = ((𝐼3 + 𝐼3 )
𝑅2
) 𝑅1 + 𝐼3 (𝑅3 + 𝑅𝑙𝑜𝑢𝑑 )
𝑅3 +𝑅𝑙𝑜𝑢𝑑
𝐸 = 𝐼3 ((𝑅1 + 𝑅1
𝑅2
) + (𝑅3 + 𝑅𝑙𝑜𝑢𝑑 ))
𝐸
𝐼3 = 𝑅 +𝑅
(𝑅1 +𝑅1 3 𝑙𝑜𝑢𝑑 )+(𝑅3 +𝑅𝑙𝑜𝑢𝑑 )
𝑅2
𝐸 = 𝐼1 . 𝑅1 − (𝐼1 − 𝐼3 )𝑅2
1 𝐼
𝐸 = 𝐼1 . 𝑅1 − (𝐼1 − 𝑅3+𝑅𝑙𝑜𝑎𝑑 ) 𝑅2
+1
𝑅2
𝐼1 .𝑅2
𝐸 = 𝐼1 . 𝑅1 − (𝐼1 − ) 𝑅2
𝑅3 +𝑅𝑙𝑜𝑎𝑑 +1
𝑅2 2
𝐸 = 𝐼1 (𝑅1 + 𝑅2 − )
𝑅3 +𝑅𝑙𝑜𝑎𝑑 +1
𝐸
𝐼1 = 𝑅2 2
(𝑅1 +𝑅2 − )
𝑅3 +𝑅𝑙𝑜𝑎𝑑 +1
𝐸 − 𝐼1 . 𝑅1 − 𝐼2 . 𝑅2 = 0
𝑅2
𝐸 = (𝐼2 + 𝐼2 ) 𝑅1 + 𝐼2 . 𝑅2
𝑅3 +𝑅𝑙𝑜𝑎𝑑
𝑅1 𝑅2
𝐸 = 𝐼2 (𝑅1 + ) + 𝑅2
𝑅3 +𝑅𝑙𝑜𝑎𝑑
𝐸
𝐼2 = 𝑅1 𝑅2
(𝑅1 + )+𝑅2
𝑅3 +𝑅𝑙𝑜𝑎𝑑
POST TEST MODUL 1
1. Di bawah ini adalah gambar dari multimeter. Berdasarkan arah jarum jam yang ditunjukkan
berapakah nilai tegangan dari DC Power?
Jawab:
16 V
Nilai tegangan = ×5V
24V
2. Dengan menerapkan percobaan Thevenin hitunglah arus yang mengalir di titik A, sertakan
penurunan rumusnya
C
C
Jawab:
Ketika nilai VTH dan RTH sudah diketahui maka kita dapat menghitung nilai arus di titik A.
Untuk mengetahui nilai VTH, kita perlu perhatikan bahwa sumber tegangan ke titik A tidak
melewati beban, sehingga VTH = 56V
Untuk menghitung nilai RTH, kita perlu memutus sumber tegangan dan membuka sumber arus,
sehingga,
1 1 1 1
= 1𝑘Ω + 4𝑘Ω + 3𝑘Ω
𝑅𝑃
1 19
= 12 𝑘Ω
𝑅𝑃
12
𝑅𝑃 = 19 𝑘Ω
𝑅𝑇𝐻 = 𝑅𝑝 + 8 𝑘Ω + 4𝑘Ω
12
𝑅𝑇𝐻 = 19 𝑘Ω + 8 𝑘Ω + 4𝑘Ω
240
𝑅𝑇𝐻 = 𝑘Ω
19
240
𝑅𝑇𝐻 = 𝑘Ω
19
240
𝑅𝑇𝐻 = × 103 Ω
19
Setelah kita mendapatkan nilai VTH dan RTH, barulah kita bisa menghitung nilai arus di titik A
V
𝐼𝐴 = 𝑅𝑇𝐻
𝑇𝐻
56 𝑉
𝐼𝐴 = 240
×103 Ω
19
𝐼𝐴 ≈ 4,43 × 10−3 𝐴
Simulasi
Simulasi Percobaan 1
Simulasi
Rangkaian DC 4V
Rangkaian DC 6V
Rangkaian DC 10V
Rangkaian DC 12V
Rangkaian AC 6Vpp titik A
Simulasi Percobaan 2
Rangkaian Mencari Tegangan Thevenin
Rangkaian Thevenin