90-Article Text-731-2-10-20210225
90-Article Text-731-2-10-20210225
1
Departemen Neurologi, FK Universitas Udayana/RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia
2
Departemen Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah, FK Universitas Udayana/RSUP Sanglah, Denpasar, Bali,
Indonesia
Diterima 1 Agustus 2019 Cara merujuk artikel ini: Lohita (et al). 2019. Sindroma
Disetujui 31 Agustus 2019 Stokes-Adams: Sinkop Kardiak Yang Mirip Bangkitan.
Publikasi 1 September 2019 Callosum Neurology Journal 2(3): 128-133. DOI:
Korespondensi: putulohita@gmail.com https://doi.org/10.29342/cnj.v2i3.90
ABSTRAK
Latar Belakang: Kesalahan dalam mengidentifikasi suatu Diskusi: Aktivitas tonik klonik seperti bangkitan
sinkop sebagai bangkitan epileptik merupakan hal yang epileptik dapat terjadi pada pasien dengan sinkop
sering terjadi. Masalah kardiovaskular harus akibat AV blok. Penurunan kesadaran mendadak
dipertimbangkan karena keterlambatan identifikasi sesaat disertai aktivitas seperti bangkitan akibat
meningkatkan mortalitas. aritmia yang menyebabkan penurunan perfusi
Kasus: Pasien dengan bangkitan umum motorik tonik serebral disebut sindroma Stokes-Adams.
klonik lebih dari 20 kali dalam waktu 18 jam dengan Aktivitas tonik klonik pada keadaan ini tidak
durasi 3-5 menit. Pemeriksaan fisik menunjukkan responsif terhadap antikonvulsan.
bradikardia, kardiomegali dengan bising sistolik mitral Simpulan: Laporan kasus ini penting untuk
dan tidak didapatkan defisit neurologis lainnya. membedakan sinkop kardiak dengan bangkitan
Gambaran EKG menunjukkan AV blok derajat 3 dengan epileptik. Kesalahan identifikasi menyebabkan
gambaran ekokardiografi dilatasi ventrikel kiri dengan keterlambatan penanganan dan meningkatkan
regurgitasi moderat katup mitral. Dilakukan pemasangan mortalitas.
alat pacu jantung sementara dan setelahnya pasien tidak Kata Kunci: Sindroma Stokes-Adams, sinkop
mengalami bangkitan. kardiak, AV blok
Diskusi
Pada kasus ini, episode serangan dengan
penurunan kesadaran disertai dengan gerakan
tonik klonik sangat mirip dengan bangkitan
epileptik. Pada pasien ini, episode tersebut
didasari oleh adanya gangguan irama jantung.
Akibatnya, terjadi hipoperfusi serebral yang
bersifat sementara yang menyebabkan
terjadinya hipoksia global pada serebral yang
bermanifestasi sebagai sebuah sinkop. Sinkop
didefinisikan sebagai penurunan kesadaran yang
bersifat sementara oleh karena hipoperfusi
serebral, ditandai dengan onset yang cepat,
durasi singkat dan kembalinya kesadaran secara
spontan.7
Gambar 2. X-foto thoraks menunjukkan Sinkop yang disertai dengan gerakan involunter
kardiomegali mirip suatu bangkitan seperti yang dialami
pasien ini pertama kali dideskripsikan oleh
Pasien diberikan terapi dengan sulfas atropin Robert Adams dan William Stokes sehingga
sebelum kemudian mejalani pemasangan alat dinamakan Sindroma Stokes-Adams. Sindroma
pacu jantung sementara dan mendapatkan ini merupakan suatu sinkop kardiak yang
perawatan di ruang rawat ICCU. Setelah didefinisikan sebagai penurunan kesadaran yang
pemasangan alat pacu jantung sementara terjadi mendadak dan sementara dengan
keadaan umum pasien membaik dengan gambaran kejang oleh karena gangguan perfusi
tekanan darah 130/60 mmHg dan nadi 72 kali serebral yang disebabkan oleh aritmia seperti
per menit. Setelah hemodinamik pasien stabil, blok jantung total, fibrilasi ventrikel dan
pasien tidak mengalami lagi serangan takikardia ventrikular dengan denyut lambat.8
penurunan kesadaran dengan kejang. Kemudian Berbagai studi telah melaporkan banyak pasien
dilakukan elektroensefalografi (EEG) dalam dengan sinkop kardiak ini telah salah didiagnosis
rangka mengevaluasi kemungkinan adanya sebagai epilepsi refrakter dan mendapatkan
potensial epileptogenik pada pasien. Hasil terapi OAE dengan segala resiko efek
pemeriksaan EEG didapatkan EEG dengan sampingnya.5,9 Sebuah studi terhadap pasien
klasifikasi normal (bangun dan tidur stadium II). yang mendapatkan terapi epilepsi di klinik
Pasien kemudian menjalani pemasangan alat spesialis melaporkan tingkat kesalahan diagnosis
pacu jantung permanen 3 bulan kemudian. sebesar 26%.10 Studi lain dengan pendekatan
komunitas melaporkan bahwa kesalahan
diagnosis terjadi sebesar 23%.11 Pada kedua
studi tersebut, didapatkan bahwa sinkop
kardiovaskular merupakan keadaan yang paling
Daftar Rujukan
1. Fiest, K. M., Sauro, K.M., Wiebe, S., paroxysmal ventricular standstill
Patten, S.B., Kwon, C.S., Dykeman, J., masquerading as epilepsy: a Stokes-
Pringsheim, T., Lorenzetti, D.L., and Jette, Adams attack. Epileptic Disord.
N. Prevalence and incidence of Epilepsy: A 2007;9(2):179-81.
systematic review and meta-analysis of 5. Zaidi, A., Clough, P., Cooper, P., Scheepers,
international studies. Neurology. B., Fitzpatrick, A.P. Misdiagnosis of
2017;88(3):296-303. Epilepsy: Many Seizure-Like Attacks Have
2. Sinardja, A.M.G. dan Hawari, I. Aspek a Cardiovascular Cause. Journal of the
Psikososial Epilepsi. In Kusumastuti, K., American College of Cardiology.
Gunadharma, S. Dan Kustiowati, E., eds. 2000;36(1):181-184.
Pedoman Tatalaksana Epilepsi. 5th ed. 6. Gambardella, A., Curcio, A., Labate, A.,
Surabaya:Airlangga University Press;2014: Mumoli, L., Indolfi, C., and Quattrone, A.
77-80. Blocking out the real diagnosis. Lancet.
3. Bank, A. B., dan Bazil, C.W. Emergency 2011;377(9766):690.
Management of Epilepsy and Seizure. 7. Task Force for the diagnosis and
Seminars in Neurology. 2019;39(1):73-81. management of syncope of the European
4. You, C.F., Chong, C.F., Wang, T.L., Hung, T. Society of Cardiology. 2018 ESC Guidelines
Y., and Chen, C.C. Unrecognized for the diagnosis and management of