PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Pada pembuatan simulasi sistem rem ABS ini dibatasi sebagai berikut:
2.
1.4 Tujuan
- Tujuan desain dan pembuatan simulasi sistem rem ABS ini adalah untuk
dapat digunakan sebagai penunjang mata kuliah otomotif khususnya body
dan chassis.
1.5 Manfaat
- Menambah rasa aman pada pengemudi kendaraan, karena dengan sistem rem
ABS jarak pengereman sekecil mungkin dapat tercapai.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cara kerjanya adalah pada kendaraan terdapat electronic unit, speed sensor
dan hydraulic valve pada brake circuit. Electronic unit memonitor kecepatan
dari roda pada saat pengereman,jika berbeda maka rem akan me’release’, dan
selanjutnya mengerem lagi. Hampir sama dengan apabila kita melakukan
pengereman sedikit-sedikit atau dalam artian tekan-lepas-tekan lepas. ABS
3
tersebut bisa melakukan pengereman dalam artian ‘tekan-lepas’ sebanyak 20
kali per detik. Jadi dengan teknologi ini berguna untuk mencegah ban terkunci
Fungsi komponen
1. Silinder master :
- Membangun tekanan hidraulis sesuai dengan gaya tekan
pengemudi
- Tekanan hidraulis ini mengalir ke unit tekanan
4
3. Komputer :
- Mendapat informasi dari sensor putaran roda
- Menghitung tekanan ideal untuk setiap roda
- Mengirimkan perintah pengatur ke unit kontrol tekanan rem
- Komputer selalu memeriksa fungsi diri secara automatis
- Bila fungsinya salah, komputer memberi aliran dengan lampu kontrol
kepada pengemudi
5. Silinder roda :
6. Lampu Kontrol :
- Indikator sistem ABS,bila terjadi kerusakan pada sistem rem ABS,
lampu indicator akan menyala
5
2.3 Macam Sistem Rem ABS
6
Sensor
Sirkit I
Sirkit II
Silinder master
Sistem ini merupakan yang paling murah dan sederhana dibandingkan sistem rem
ABS yang lain.
Cara kerja :
Tiap silinder roda depan dipasang katup pengatur sendiri
7
Tekanan hidraulis silinder roda depan diatur oleh katup pengatur sesuai
dengan nilai gesek roda tersebut
Roda belakang mendapat tekanan sama besarnya dengan roda depan (untuk
sistem diagonal)
Tekanan hidraulissilinder roda belakang diturunkan oleh katup pengatur
proposional bisa
Akibatnya : Roda belakang tidak bisa memblokir bila jalan lurus dan nilai
gesek roda dan kiri sama
Keuntungan :
Harga murah
Roda depan tidak bisa memblokir tapi masih bisa mengemudi
Kerugian :
Bila nilai gesek tidak sama mobil direm penuh dalam kurve rodabelakang
akan memblokir, jadi roda menjadi stabil
Sistem ini hanya bisa dipakai untuk sirkit diagonal supaya momen putar mobil
tidak terjadi terlalu besar
8
Sistem ini memakai komponen-komponen elektronis untuk mengatur
pengereman
Tekanan hidraulis silinder depan dan belakang akan diatur tersendiri
Cara kerja :
Keuntungan :
9
* Hanya 2 katup pengatur
* Momen putar mobil kecil
* Harga sedang
Kerugian :
* Salah satu dari roda depan bisa memblokir dan hanya 50 % dari gaya
mengemudi
* Keausan ban besar
10
Cara kerja :
Masing-masing roda terdapat sensor dan katup pengatur
♦ Roda depan : Tiap roda mendapat tekanan rem sesuai dengan besarnya
nilai gesek
Keuntungan :
BAB III
11
Untuk mewujudkan desain dan pembuatan pemutus pengapian pengaman
mobil menggunakan barcode,pada penulisan ini melalui beberapa langkah tahapan
yang sifatnya saling berhubungan.Langkah - langkah yang dimaksud adalah
prosedur pengoperasian, diagram alir rangkaian, spesifikasi alat, desain dan
pembuatan perangkat keras, program mikro barcode, pengujian dan perhitungan
biaya.
Pengaman mobil secara umum sudah banyak tetapi pada penulisan ini
akan dibahas sistem pengaman mobil yang berbeda dengan sistem sebelumnya.
Adapun urutan langkah kerja sistem pengaman mobil pada penulisan ini adalah
sebagai berikut :kartu barcode, barcode scanner, mikrokontroller, pengapian.
KARTU
BARCODE BARCODE MIKROKONTR PENGAPI
OLER
Gambar 2.15. Diagram rangkaian
Prinsip kerja pemutus pengapian pengaman mobil ini adalah sebagai berikut :
12
1. Saat pemutus pengapian pengaman mobil ini tidak diaktifkan, mobil pada
kondisi normal
3. Setelah barcode scanner menerima kode yang benar akan mengirim sinyal
ke mikrokontroller
DAFTAR PUSTAKA
13
- Anonim. 1996. “New Step 1 Training Manual”. Jakarta: PT.
Toyota Astra
Motor.
- Anonim. 1996. “Fundamental of Electricity Step 2”. Jakarta : PT.
Toyota
Astra Motor.
- Daryanto,. 2001. “Sistem Pengapian Mobil” . Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
14