Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENDEKATAN KOMUNIKATIF

Dosen Pembimbing : Mardiana Sari,M.Pd

Mata Kuliah : Analisis Wacana Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :Fitri Yanti (2018-112-015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa karena atas berkat rahmat dan anugerah-Nya saya dapat menyelesaikan
tugas  mata kuliah Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia. Makalah yang
berjudul “Pendekatan Komunikatif Dalam Pembelajaran Bahasa” ini saya
buat dalam rangka menyelesaikan tugas

            Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu


menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen mata kuliah ini selaku
pembimbing, teman-teman yang telah memberi inspirasi, dan semua orang
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

            Saya sadar makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar kedepannya makalah
ini dapat lebih baik lagi.

            Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk saya
khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
BAB  I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Istilah komunikatif dalam Pengajaran Bahasa muncul pertama kali


dalam makalah Willkins (1972) dengan judul Grammatical, Situational and
National Syllabus yang disampaikan dengan konfrensi Linguistik Terapn di
Copenhagen. Sejak itu kepopuleran Pengajaran Bahasa secara Komunikatif
(PBK) menyebar ke seluruh penjuru dunia dan mampu menggoyahkan konsep
pengajran bahasa yang dikembangkan oleh kaum struktural.

Munculnya PBK mendapat sambutan hangat ahli Pengajaran Bahasa


karena dipandang salah satunya bahwa: PBK mampu mengubah citra PB yang
selalu berorientasi pada kaidah ketatabahasaan yang dikembangkan kaum
Struktural yang dianggap telah gagal mengajarkan bahasa sesuai dengan
fungsinya.

Namun, dibalik kedahsyatan dari konsep PBK masih muncul


pertanyaan-pertanyaan, diantaranya berkaitan engan konsep kompetensi
komunikatif, berkaitan dengan pandangan komunikatif dalam PB, dan yang
terakhir yaitu dimana letak kebaruan PBK?.

Berdasarkan uraian diatas, betapa pentingnya mengerti pendekatan


komunikatif, memahami metode komunikatif, silabus komunikatif  dan lain
sebagainnya supaya tidak terjadi kesalahpahaman serta kekeliruan
penggunaan. Oleh sebab itu, penulis akan memaparkan beberapa poin penting
terkait dengan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa. 

1.2  Rumusan Masalah

     1)      Apakah pengertian dari kompetensi komunikatif?

     2)      Apakah pengertian dari pendekatan komunikatif?

     3)      Bagaimana memahami metode komunikatif?


1.3  Tujuan

1)      Menjelaskan pengertian dari kompetensi komunikatif.

2)      Menjelaskan pengertian dari pendekatan komunikatif.

3)      Menjelaskan cara memahami metode komunikatif.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Kompetensi Komunikatif

Istilah kompetensi dari Chomsky (1965) diartikan sebagai pengetahuan


pembicara atau pendengar terhadap bahasanya (Chomsky, 1965 dalam Canale
and Swain, 1980). Dengan kata lain kompetensi adalah apa yang diketahui
oleh si pemakai bahasa. Penendapat Chomsky ini kemudian meluas dan
merambah ke berbagai arah dan menimbulkan pro-kontra.

Sedangkan Hymes (1971) menyatakan bahwa pengertian kompetensi


yang dimaksud Chomsky harus diperluas, sebab kompetensi yang hanya
menyangkut pengetahuan pembicara tentang kaidah kegramatikalan suatu
bahasa tidak ada artinya jika tidak memperhatikan kaidah penggunaan bahasa
(fungsi).

Kompetensi juga dapat diartikan sebagai penguasaan system dan


aturan bahasa yang benar-benar dihayati, yang memungkinkan kita mengenali
struktur lahir dan batin untuk dapat membedakan kalimat benar dan kalimat
salah dan mengerti kalimat yang belum pernah didengar sebelumnya.

Jika kita perhatikan uraian diatas ternyata pengertian kompetensi


menjadi bebeda-beda, meskipun semuanya bermula dari pendapat Chomsky.
Dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengertian kompetensi
komunikatif adalah kemampuan yang meliputi pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang sesuai dalam mengelola pertukaran pesan verbal dan non-
verbal berdasarkan patokan-patokan tertentu.
2.2  Pengertian Pendekatan Komunikatif

Pendekatan merupakan latar belakang filosofis mengenai pokok


bahasan yang hendak diajarkan. Menurut Anthony (1963) menyatakan bahwa
pendekatan adalah seperangkat asumsi yang saling berhubungan yang
menyangkut hakikat bahasa, pengajaran bahasa, dan belajar bahasa. 

Jika komunikatif dipandang sebagai suatu pendekatan dalam PB,


apakah asumsi-asumsi teoritisnya? Jika pendapat Das (1985) dapat diterima
sebagai salah satu alternative asumsi teori komunikatif, ia mengajukan asumsi
teoritis yang berhubungan dengan hakikat bahasa dan bagaiman orang
mempelajari bahasa. Asumsi tersebut adalah

 Bahasa adalah seperangkat kaidah yang harus dikuasai oleh pembelajar


bahasa.
  Bahasa adalah kaidah tata bahasa yang menentukan bagaimana kalimat
harus disusun dan dapat mewadahi makna.
 Pembelajaran harus memiliki sejumlah kata agar dapat menyusun
berbagai variasi kalimat.
 Jika pembelajar telah dapat menguasai kaidah kebahasaan, ia akan dapat
menggunakan bahasa dalam berbagai kegiatan komunikasi. Asumsi
tersebut berkaitan dengan “what” of language teaching dan sekaligus
“what is learn” by the language learner? Asumsi berikutnya adalah yang
berkaitan dengan “how” of language learning?
  Kaidah ketatabahasaan, baik secara sadar maupun ambang sadar dapat
dipelajari secara induktif maupun secara deduktif.
 Berbagai pengetahuan mengenai kaidah ketatabahasaan baik secara sadar
maupun ambang sadar dapat diinternalisasikan sebelum pengetahuan
kaidah tersebut digunakan untuk berkomunikasi.
 Kaidah ketatabahasaan dipelajari dan diinternalisasikan secara berurutan
dalam satu waktu pada waktu yang berbeda.

Dalam situasi demikian kaidah ketatabahasaan sadar atau tidak sadar,


induktif atau deduktif pasti bersifat alamiah. Kesalahan-kesalahan berbahasa
yang dilakukan pembelajar adalah hal yang wajar terjadi seperti halnya ketika
pembelajar belajar menguasai bahasa pertamanya. Konsekuensi belajar bahasa
dalam berkomunikasi demikian, pembelajar akan sukses berkomunikasi
dengan bahasa yang dipelajari meskipun ia masih memerlukan pertolongan
untuk menguasai kaidah bahasa.

2.3  Metode Komunikatif

Metode adalah rancangan menyeluruh untuk menyajikan secara


sistematis materi bahasa sehingga tidak ada bagian-bagian yang saling
bertentangan karena semua rancangan telah didasarkan pada satu pendektan
tertentu (Anthony, 1963). Richards dan Rodgers (1982) menyatakan bahwa
metode adalah butir-butir yang mengandung tiga level yaitu pendektan,
desain, dan prosedur.

Anthony tidak menyinggung masalah desain secara eksplisit


sedangkan Richards secara eksplisit memasukkan desain sebagai komponen
metode. Desain didalamnya mengandung unsur:

 Suatu pengertian isi bahasa, spesifikasi seleksi dan organisasi,


  Spesifikasi peranan pembelajar,
 Spesifikasi peranan guru, dan
  Spesifikasi peranan materi.

Lepas dari setuju atau tidak setuju apakah komunikatif apat disebut
sebagai metode, kenyataannya PBK memberikan konstribusi mengenai (a)
ways of handing structure covertly insted of overtly (b) teaching through the
target language (c) the possibility of using authentic samples of language
much more effectively, and (d) a large inventory of ‘communicative’ tehnique
the simulations, games and role-play which formed the initial response to
metodology issue, as well as nevers tehnique and materials which faster
problem solving inferencing abilites; serta menentukan prinsip-prinsip
pengaturan interaksi di dalam kelas yang ditandai dengan bagaimanakah yang
terbaik untuk membimbing pembelajar melalui kumpulan data bahasa yang
saling bertentangan (Yalden, 1983)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1)      Kompetensi komunikatif adalah kemampuan yang meliputi pengetahuan,


keterampilan, dan sikap yang sesuai dalam mengelola pertukaran pesan verbal
dan non-verbal berdasarkan patokan-patokan tertentu.

2)      Pendekatan komunikatif dalam kaitannya dengan asumsi kedua (yang


berhubungan dengan bagaimana bahasa harus dipelajari) apakah belajar
bahasa untuk berkomunikasi ataukah belajar bahasa dalam berkomunikasi,
kiranya masih merupakan persoalan praktis yang akan dihadapi oleh
perancang silabus, meskipun bukan lagi persoalan pendekatan.

3)      Desain yang digunakan sebagai komponen metode yaitu mengandung unsur-


unsur a) suatu pengertian isi bahasa, spesifikasi seleksi dan organisasi, b)
spesifikasi peranan guru, c) spesifikasi peranan pembelajaran, d) spesifikasi
peranan materi.

3.2 Saran

1. Bagi Pengajar, Para pengajar harus tahu dan mememahami pendekatan


komunikatif. Supaya ketika saat ada siswa yang bertanya ataupun kurang
mengerti tentang pendekatan komunikatif para pengajar bisa
menjawab dengan tepat sesuai dengan pedoman yang berlaku.

2. Bagi Mahasiswa atau Calon Guru, Bagi calon pengajar atau mahasiswa sama
halnya dengan para pengajar harus mengetahui dan memahami pendekatan
komunikatif. Yang mana dapat dilakukan dengan belajar di kampus ataupun
membaca beberapa literatur. Dikarenakan nantinya bisa digunakan sebagai
suatu pegangan atau pedoman yang mana digunakan sebagai mendidik peserta
didik.
DAFTAR PUSTAKA

Pranowo. 2015. Teori Belajar Bahasa: untuk Guru Bahasa dan


Mahasiswa Jurusan Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Girsang, Bang. 2012. Model, Metode, Strategi, Pendekatan dan Teknik


Pembelajaran.

http://sippendidikan.org/file_upload/Herianah%20

Anda mungkin juga menyukai