Disusun oleh :
Kelompok 6
Dinda Oktavia P (185020053)
Dwi Astuti Septiami (185020055)
Nuraini Dhimas Afifah (185020057)
Lanang Tsani Fauzan (185020089)
Dinda Oktavia P
185020053
Yudho Rahmafrizal S., M.Pd. Setyo Budiutomo S.Pd., M.M., Ak., CA.
NIPY. 15110846 NIPY. 15110650
KATA PENGANTAR
Allah SWT, atas karunia, hidayah, dan rahmat-nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas dari mata kuliah Etika Binis dengan judul “etika bisnis dan
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak khususnya Bapak Yudho Rahmafrizal S., M.Pd.. Makalah ini
ditujukan untuk memahami lebih detail tentang funsi dan peranan CSR dalam
Dalam makalah ini dijelaskan tentang Etika Bisnis dan Corporate Social
pembuatan makalah ini. Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat dan
makalah ini, kami mohon kritik dan saran dari semua pihak.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1.................................................................................................................... L
atar Belakang.............................................................................................1
1.2.................................................................................................................... R
umusan Masalah........................................................................................2
1.3.................................................................................................................... T
ujuan Penelitian.........................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................3
BAB 3 PENUTUP................................................................................................18
3.1....................................................................................................................
Masalah....................................................................................................18
3.2.................................................................................................................... S
olusi...........................................................................................................18
3.3.................................................................................................................... K
esimpulan..................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................20
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bagi dunia Internasional maupun Nasional, bisnis merupakan
aktivitas yang tidak dapat d i p i s a h k a n d a l a m k e g i a t a n s e h a r i -
h a r i . T i d a k j e n u h p a r a p e b i s n i s m e m a j u k a n d a n memperluas
usahanya dalam rangka mencari keuntungan semaksimal mungkin. Mulai
dari Negara maju hingga negara berkembang melakukan bisnis sebagai
mata pencaharian mereka. Begitu pula dengan Indonesia yang tidak mau
kalah bersaing dengan negara-negara maju lainnya.
Di Indonesia, perkembangan bisnis maju pesat seiring dengan
perkembangan teknologi dan informasi. Mulai dari bisnis secara tradisional
maupun bisnis secara online. Bahkan pangsapasar bisnis online lebih luas
dan tentunya dapat memperoleh keuntungan yang maksimal walaupun tidak
sedikit pula orang yang meragukan kualitas produk yang ditawarkan secara
online. Namun, diantara bisnis-bisnis yang menghasilkan
keuntungan, ternyata masih banyak para pebisnis yang
mengacuhkan etika bisnis yang baik, seperti misalnya tidak
memperhatikan kepuasan konsumen terhadap produk yang dijual.
Sejatinya, etika bisnis harus tertanam dalam jiwa para pebisnis, karena
dengan etika bisnis yang baik tidak hanya keuntungan saja yang
didapatkan namun kepuasan dan keloyalitasan konsumenpun akan
didapatkan pula. Untuk itu, para pebisnis harus mengetahui hal-hal
apa saja yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh seorang
pebisnis.
Dalam makalah ini, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai etika bisnis
dan tanggung jawab sosial perusahaan yang seharusnya dilakukan oleh para
pebisnis atau pengusaha.
1
2
3
kegiatan CSR semata-mata merupakan komitmen perusahaan secara
sukarela
4
5
Secara konsep kita bisa menemukan hubungan yang erat antara CSR
dan konsep pembangunan ekonomi berkelanjutan. Pembanguan ekonomi
berkelanjuatan merupakan suatu keinginan membangun tatanan ekonomi
masyarakat yang bersifat makmur dan sejahtera, aman serta sentosa. Dengan
mengedepankan konsep pembangunan ekonomi yang terencana dan
konsisten.
Dan CSR jika dikaji memiliki hubungan yang erat dalam mendorong
terciptanya pembangunan ekonomi yang sustainable. Menurut Dyah
8
a Pertama, mencari bentuk CSR yang efektif untuk mencapai tujuan ysng
diharapkan dengan memperhatikan unsur lokalitas.
b Kedua, mengkalkulasi kapasitas sumber daya manusia dan institusi
untuk merangsang pelaksanaan CSR.
c Ketiga, peraturan serta kode etik dalam dunia usaha.
Namu kondisi realita saat ini posisi perusahaan dan masyarakat telah
terbagun kontrak sosial (social contract). Kontrak sosial merupakan
kesepakatan yang bersifat “implist”, masyarakat memebrikan legitimasi
sosial (the right to exist) atas kehadiran korporasi, dan sebaiknya manfaat
ekonomi yang dihasilkan bisnis harus terdistribusi pula kepada masyarakat
(in return for certain benefits).
Di sisi lain kita perlu memahami jika masyarakat non lokal merupakan
mereka tinggal dekat dengan tempat diamana perusahaan itu berada.
Sehingga dalam konteks ini jelas jika masyarakat lokal dapat kita sebut
sebagai primary stakeholder. Dan persoalan akan menjadi bertambah rumit
pada masyarakat lokal di tempat tersebut berada dalam kemiskinan. Dimana
kemiskinan terjadi sebagai bentuk ketidakadilan dari pembangunan yang
10
No Uraian
.
1 Sertifikat ISO dikeluarkan oleh Inernasional Standardization
Organization yang berkedudukan di Jenewa.
2 Tujuan dikeluarkannya ISO adalah untuk membuat suatu aturan dan
ukuran yang lebih memiliki penilaian sesuai dengan standarnya
pada saat suatu produk dijual di pasar bebas. Sehingga dengan
begitu tidak sembarang barang dapat dijual di pasar bebas, dengan
begitu haya produk dengan tingkat kualitas yang bermutu yag boleh
di pasarkan di pasar bebas.
3 Pada tahun 1987 International Organization for Standardization
(ISO) mengeluarkan lima standard sistem manajemen mutu, edisi
pertama yag dikenal denga ISO 9000 (series). Kelima standard itu
adalah:
1. ISO 9000 – Quality management and quality assurance
standards-quidelines for selection and use.
2. ISO 9001 – Quality system-Model for quality assurance in
design/development, production, installation ad servicing.
3. ISO 9002 – Quality system-Model for assurance in production
and installation.
4. ISO 9003 – Quality system-Model for quality assurance in
final inspection and test.
5. ISO 9004- Guidelines-Quality management and quality system
elements.
Karena pada era sekarang ini organisasi bisnis yang memiliki ISO
14000 adalah dianggap memiliki kepedulian yang tinggi pada lingkungan,
apalagi jika kita melihat bayaknya perusahaan yag telah ikut serta mencari
lingkungan dan telah turut mempengaruhi rusaknya ekosistem kehidupan.
Dalam bidang teknologi dikenal dengan ISO/IEC 27002 adalah standar
keamanan informasi yang di publikasikan oleh Internatiional Organization
for Standardization (ISO) dan the International Electrotechnical
Commission (IEC) sehingga disebut ISO/IECSDM.
Indonesia sudah menjadi instrumen yang sulit bergerak, kartu mati, dan
bahka mengganggu ekonomi nasional secara keseluruhan.”
3.2. Solusi
Meningkatkan kesadaran terhadap pencemaran lingkungan yang dilakukan
banyak pengusaha pada kegiatan bisnisnya.
3.3. Kesimpulan
CSR merupakan kewajiban mutlak perusahaan sebagai suatu bentuk
tanggung jawab sosial perusahaan berupa kepedulian dan perhatian pada
komunitas sekitarnya. Pandangan perusahaan terhadap kewajiban tersebut
berbeda-beda. Mulai dari anggapan sekedar basa-basi atau suatu keterpaksaan,
hanya untuk pemenuhan kewajiban, hingga pelaksanaan berdasarkan asas
kesukarelaan. Bentuk-bentuk CSR yang dapat dilakukan oleh perusahaan dapat
diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan yang penerapannya harus
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat penerima CSR.
CSR memberikan manfaat yang sangat besar dalam menyejarterakan
masyarakat dan melestarikan lingkungan sekitarnya, serta bentuk investasi bagi
perusahaan pelakunya. Investasi bagi perusahaan dapat berupa jaminan
keberlanjutan operasi perusahaan dan pembentukan citra positif perusahaan.
Manfaat ini dapat diperoleh apabila perusahaan menerapkan CSR atas dasar
kesukarelaan, sehingga akan timbul hubungan timbal balik antara pihak
19
20
Yusuf Wibisono, 2007, Membedah Konsep & Aplikasi CSR (Corporate Social
Responsibility), PT Gramedia, Jakarta.
21