h1
h2 ts d
H h3
L
DIMENSI BOX CULVERT
Lebar box L= 5.50
Tinggi box H= 3.00
Tebal plat lantai h1 = 0.40
Tebal plat dinding h2 = 0.35
Tebal plat fondasi h3 = 0.35
DIMENSI WING WALL
Panjang wing wall c= 2.00
Tinggi wing wall bagian ujung d= 1.50
Tebal wing wall tw = 0.25
DIMENSI LAINNYA
Tebal plat injak (approach slab) ts = 0.20
Tebal lapisan aspal ta = 0.05
Tinggi genangan air hujan th = 0.05
mmmm
m
m
mm
m
mm
B. BAHAN STRUKTUR
Mutu beton : K - 250
Kuat tekan beton fc' = 0.83 * K / 10 = 20.75
Modulus elastik Ec = 0.043 *(wc)1.5 * √ fc' = 24484
Angka poisson υ= 0.2
Mutu baja :
Untuk baja tulangan dengan Ø > 12 mm : U - 39
Tegangan leleh baja, fy =U*10 = 390
Untuk baja tulangan dengan Ø ≤ 12 mm : U- 24
Tegangan leleh baja, fy = U*10 = 240
MPa
MPa
MPa
/ ºC
MPa
MPa
Specific Gravity kN/m3
Berat beton bertulang wc = 25.00
Berat beton tidak bertulang (beton rabat) w'c = 24.00
Berat aspal padat wa = 22.00
Berat jenis air ww = 9.80
Berat tanah dipadatkan ws = 17.20
MPa
MPa
MPa
/ ºC
MPa
MPa
I. ANALISIS BEBAN
1. BERAT SENDIRI (MS)
1.3
Faktor beban ultimit : K
MS
=
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen
struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap. Berat sendiri box
culvert dihitung dengan meninjau selebar 1 m (tegak lurus bid.
gambar) sebagai berikut :
10.00
26.25
Berat sendiri plat lantai, QMS = h1 * wc = k
N
Berat sendiri plat dinding, PMS = H * h2 * wc =
/
PMS PMS m
k
N
2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)
2.0
Faktor beban ultimit : K
MA
=
Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang
menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan mungkin
besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan dianalisis harus mampu memikul beban
tambahan seperti :
1) Penambahan lapisan aspal (overlay) di kemudian hari,
2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,
QM
S
L
akan elemen
tap. Berat sendiri box
yang
al, dan mungkin
emikul beban
NO JENIS TEBAL BERAT BEBAN
(m) (kN/m3) kN/m
Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata (Uniformly Distributed
Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti pd Gambar 1. UDL mempunyai intensitas q
(kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L yg dibebani lalu-lintas seperti Gambar 2 atau
dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Gambar 1.
Beban lajur "D"
L
k
N
/
m
Uniformly Distributed
DL mempunyai intensitas q
seperti Gambar 2 atau
Gambar 1.
Beban lajur "D"
10
8
6
4
2
0
0 20 40 60 80 100
L (m)
Gambar 2. Intensitas Uniformly Distributed Load (UDL)
5.50
8.00
44.0
Untuk panjang bentang, L= m k
KEL mempunyai intensitas, q= P
p= a
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut : k
DLA = 0.4 untuk L ≤ 50 m
N
DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m /
DLA = 0.3 untuk L ≥ 90 m m
50
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Bentang, L (m)
5.50
0.4
8.00
61.6
Beban hidup pada lantai, QTD = k
N
PTD = (1 + DLA) * p =
/
m
k
N
100
ut :
PTD
3.2. BEBAN TRUK "T" (TT)
2.0
Faktor beban ultimit : K
TT
=
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang
besarnya, T= 100 kN
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA =
Beban truk "T" : PTT = ( 1 + DLA ) * T = kN
PT PT
0.4 T T
140.00
L
Akibat beban "D" : MTD = 1/12 * QTD * L2 + 1/8 * PTD * L = 62.52 kNm Akibat beban "T" :
MTT = 1/8 * PTT * L = 96.25 kNm
Untuk pembebanan lalu-lintas, digunakan beban "T" yang memberikan pengaruh momen lebih besar
dibandingkan beban "D". MTD < MTT
QT
D
L
2.00
Faktor beban ultimit : K
TB
=
Pengaruh percepatan dan pengereman lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang
jembatan dan dianggap bekerja pada permukaan lantai kendaraan.
Besar gaya rem diperhitungkan sebesar 5% dari beban "D" tanpa faktor beban dinamis.
4.40
Gaya rem per meter lebar, TTB = 5% * ( q * L + p ) = kN
TTB TTB
L
H
5. TEKANAN TANAH (TA)
1.25
Faktor beban ultimit : K
TA
=
Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus diper- hitungkan
adanya beban tambahan yg setara dengan tanah setebal 0.60 m yang berupa beban merata ekivalen
beban kendaraan pada bagian tersebut.
Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah ws, sudut
gesek dalam φ, dan kohesi c dengan :
ws' = ws
-1 R
φ' = tan (K * tan φ )
dengan faktor reduksi untuk φ', KR
=
φ
c' = KcR * c dengan faktor reduksi untuk c', KcR
Koefisien tekanan tanah aktif, Ka = tan2 ( 45° - φ' / 2 ) =
Berat tanah dipadatkan, ws = 17.20 kN/m3
Sudut gesek dalam, φ= 35 °
Kohesi, C= 0 kPa
Faktor reduksi untuk sudut gesek dalam, K =
R 0.7
φ
φ
rah memanjang
kN
hitungkan
erata ekivalen
0.45573
26.112 °
0.388773
4.012
24.073
φ' = tan-1 (K R * tan φ φ) = rad = kN/m kN/m
Koefisien tekanan tanah aktif, Ka = tan2 ( 45° - φ' / 2 ) = QTA1 =
Beban tekanan tanah pd plat dinding, 0.60 * ws * Ka = QTA2 = QTA1 +
QTA1 H * ws * K a =
6. BEBAN ANGIN (EW) QTA1
Gaya angin tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban angin yang
meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :
T = 0.0012*C *(V )2 kN/m2 dengan, C = 1.2
EW w w w
35
Kecepatan angin rencana, Vw = m
Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan : /
d
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 =
e
1.764 t
k
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi N
2.00 /
1.75 m
an tinggi
QEW
L
7. PENGARUH TEMPERATUR (ET)
1.2
Faktor beban ultimit : K
ET
=
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat penga-
ruh temperatur, diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih
antara temperatur maksimum dan temperatur minimum rata-rata pada lantai jembatan.
40
15
1.0E-05
24484
12.5
Temperatur maksimum rata-rata, T
max
=
°
Temperatur minimum rata-rata, T = C
min
°
Koefisien muai panjang untuk beton, α= C
Modulus elastis beton, Ec = /
Perbedaan temperatur pada plat lantai, ∆T = ( T -T
max min
)/2=
º
∆T C
k
P
a
º
C
H
L
8. BEBAN GEMPA (EQ)
8.1. BEBAN GEMPA STATIK EKIVALEN
Beban gempa rencana dihitung dengan rumus : TEQ = Kh * I * Wt
dengan, Kh = C * S
T = Gaya geser dasar total pada arah yang ditinjau (kN) K = Koefisien beban gempa horisontal
EQ h
I = Faktor kepentingan
W = Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan
t
C = Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar, dan kondisi tanah S = Faktor tipe struktur
yang berhubungan dengan kapasitas penyerapan energi
gempa (daktilitas) dari struktur jembatan.
Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :
T = 2 * π * √ [ Wt / ( g * K P ) ]
g = percepatan grafitasi (= 9.8 m/det2)
K = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yg diperlukan
P
untuk menimbulkan satu satuan lendutan (kN/m)
0.2
0.15 sedang Tanah lunak
Tanah keras Tanah
0.1
0.05
0
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Waktu getar, T (detik)
Kondisi tanah dasar termasuk sedang (medium). Lokasi di wilayah gempa 3. Koefisien
geser dasar, C=
Untuk struktur dg daerah sendi plastis beton bertulang, maka faktor jenis struktur
S = 1.0 * F dengan, F = 1.25 - 0.025 * n dan F harus diambil ≥ 1 F = faktor
perangkaan,
n = jumlah sendi plastis yang menahan deformasi arah lateral.
0.18
at penga-
selisih
mbatan.
Faktor tipe struktur
mpa 3. Koefisien
ur
bil ≥ 1 F = faktor
3
1.175
1.175
0.2115
Untuk, n= m
a
k
Koefisien beban gempa horisontal, a Kh = C * S =
Untuk jembatan yang memuat > 2000 kendaraan / hari, jembatan pada jalan raya utama atau
arteri, dan jembatan dimana terdapat: route alternatif, maka diambil faktor
1.0
0.2115
kepentingan, I=
Gaya gempa, TEQ = Kh * I * Wt = * Wt
Gaya inersia akibat gempa didistribusikan pada joint pertemuan plat lantai dan plat din-
ding sebagai berikut :
44.998
9.52
Wt = 1/2 * ( QMS + QMA ) * L + 1/2 * PMS = kN
TEQ = Kh * I * Wt = kN
TEQ TEQ
F
1
H .
2
5
-
L
0
8.2. TEKANAN TANAH DINAMIS. AKIBAT GEMPA
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan
0 tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien
tekanan tanah dinamis (∆KaG) sebagai2 berikut :
θ = tan-1 (Kh) 5
KaG = cos ( φ' - θ ) / [ cos θ * { 1 + √ (sin φ' *sin (φ' - θ) ) / cos θ } ]
2 2
∆KaG = KaG - Ka *
1
.
0.388773
17.20
0.20843
H= m Ka =
Kh = ws =
φ rad θ = tan-1 (Kh) =
'
=
raya utama atau
at din-
unakan koefisien
kN/m2
kN/m3
QEQ QEQ
0.940077
1.278313
0.735404
0.346632
17.89 H
cos2 ( φ' - θ ) = cos2 θ*{ 1 + √ (sin φ' *sin (φ' - θ) )/cos θ } =
KaG = cos2(φ' - θ)/[ cos2θ*{1+ √(sin φ' *sin (φ' - θ))/cos θ }] =
∆KaG = KaG - Ka =
Beban gempa lateral, QLEQ = H * ws * ∆KaG =
kN/m
9. KOMBINASI BEBAN ULTIMIT
No Jenis Beban Faktor KOMB-1 KOMB-2 KOMB-3
Beban
AKSI TETAP
1 Berat sendiri (MS) K
MS 1.30 1.30 1.30
2 Beban mati tambahan (MA) K
MA 2.00 2.00 2.00
3 Tekanan tanah (TA) K
TA 1.25 1.25 1.25
AKSI TRANSIEN
4 Beban truk "T" (TT) K
TT 2.00 1.00
5 Gaya rem (TB) K
TB 2.00 1.00
AKSI LINGKUNGAN
6 Beban angin (EW) K
EW 1.00 1.20
7 Pengaruh temperatur (ET) K
ET 1.00 1.20
8 Beban gempa statik (EQ) K
EQ 1.00
9 Tekanan tanah dinamis (EQ) K
EQ 1.00
10. ANALISIS MEKANIKA STRUKTUR
Analisis mekanika struktur dilakukan dgn komputer menggunakan Program SAP2000 dengan
pemodelan Frame-2D untuk mendapatkan nilai momen, gaya aksial, dan gaya geser. Input data dan
hasil analisis struktur dengan SAP2000 dapat dilihat pada gambar
berikut.
885 mm2
MPa mm
mm
k
N
m
m
m
m
m
k
N
m
*b/s =
12.2. TULANGAN GESER
φ ∗ Vc = 199.291 kN
71.985
13
600
610.76
1158
D 13
Jarak arah x, Sx = 600
Jarak arah y, Sy = 600
Vs = Vu / 2 = kN
Untuk tulangan geser digunakan besi tulangan :
D
Jarak tulangan geser arah y, S = mm
y
u
b
v
b v
a u
a
b
v
kN
mm
mm2
u
Mutu Beton : K - 250 Kuat tekan beton, fc' = 20.75
Kuat geser pons yang disyaratkan, fv = 0.3 * √ 1.367
Faktor reduksi kekuatan geser pons, fc' = φ = 0.60
< φ * Pn
250
h' = h - 2*d' = mm h' / h =
Ag = b * h =
α = Pu / (fc'.Ag) =
β = Mu / ( fc'.Ag.h ) =
Nilai α dan β diplot ke dalam diagram interaksi P-M diperoleh,
ρ=
m
Rasio tulangan yang diperlukan, m
Luas tulangan yang diperlukan : As = ρ * b * h = 2
1.200%
4200
25
MPa
MPa
N
m m mm mm
mm mm2
N kN
N AMAN (OK)
kN kNm
MPa mm
mm
mm
mm2
A
s (tekan) = As (tarik) = 1/2 * As =
2100
234
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π/4*D2*b /(1/2*As) =
Digunakan : Juml.Lapis dia. Tulangan
e/h=0.30
ρ = 3%
= 2%
ρ0.80
0.75
0.70
0.65
e/h=0.50
ρ = 1%
0.60
0.55
0.50 e/h=1.00
0.45
0.40
0.35
0.30
0.25
0.20
0.15 e/h=2.00
0.10
0.05
0.00
0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 0.14 0.16 0.18 0.20 0.22 0.24 0.26 0.28 0.30 0.32 0.34 0.36 0.38 0.40
φ
φ.Mn / (fc'.Ag.h)
φ=
mm
Jarak
P-M
Kuat tekan beton, fc' = 20.75 MPa
Tegangan leleh baja, fy = 390 MPa
Tebal dinding h= 350 mm mm
Jarak pusat tul.thd.tepi beton, d' = 50
Tulangan tarik ( As ) : 1 D 25 200
-
Tulangan tekan ( As' ) : 1 D 25 200
-
Rasio tul. tarik ρ = 0.701 % As = 2454.37
Rasio tul. tekan ρ' = 0.701 % As' = 2454.37
Rasio tulangan total = 1.402 % Luas tul. total = 4908.74
m
m
2
m
m
2
5000
m
m
4500
2
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 50 100 150 200 250 300 350
φ.Mn (kN-m)
β3 =
Vuc = β1*β2*β3 * b * d * √ [ As* fc' / (b * d) ] *10 =-3
kN
Vc = Vuc + 0.6 * b * d *10-3 = kN
Vc = 0.3*(√fc')* b * d *√ [1 + 0.3*Pu *10 / (b * d)] *10 =
3 -3
kN
Diambil, Vc = kN
φ * Vc = kN
1.25
1
1.002
1
175.193
355.193
453.820
355.193
266.395
φ * V > Vu (hanya perlu tulangan geser minimum)
c
Gaya geser yang dipikul oleh tulangan geser :
55.815
13
600
221.22
464
D 13
Jarak arah x, Sx = 400
Jarak arah y, Sy = 600
Vs = Vu / 2 = kN
Untuk tulangan geser digunakan besi tulangan :
D
Jarak tulangan geser arah y, S = mm
y
mm
mm2
15. PERHITUNGAN FONDASI
15.1. DAYA DUKUNG TANAH
30 cm m
γ = berat volume tanah,
γ= k
N
φ = sudut gesek dalam,
φ= /
C = kohesi, C = 0.012 kg/cm2 C=
m
Faktor daya dukung menurut Thomlinson : 3
°
k
N
18.40
/
21 m
2
1.2
Nc =
(228 + 4.3*φ) / (40 - φ) =
17
Nq =
(40 + 5*φ) / (40 - φ) =
8
Nγ =
(6*φ) / (40 - φ) =
7
qa = qult / 3 = 167.371
kN/m2
kN/m2
15.1.4. REKAP DAYA DUKUNG TANAH
No Uraian Daya Dukung Tanah qa
(kN/m2)
1 Pengujian Sondir (Meyerhoff) 162
2 Pengujian SPT (Bowles) 168
3 Pengujian Lab. Hasil boring (Terzaghi dan Thomlinson) 167
Daya dukung qa = 162
tanah terkecil,
Diambil daya dukung nominal tanah : qa = 160
Faktor reduksi kekuatan, φ= 0.65
Kapasitas dukung tanah,
φ * qa =
104
k
N
/
m
2
k
N
/
m
2
k
N
/
m
2
kN/m2
kN/m2
15.3. PEMBESIAN PLAT FONDASI
15.3.1. TULANGAN LENTUR
kNm
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.00792
φ ∗ Vc = 170.821 kN
k
N
/
m
2
k
N
m
M
P
a
M
P
a
M
P
a
m mm
mm
kNm
φ ∗ Vc < Vu Perlu tulangan geser
Gaya geser yang dipikul oleh tulangan geser :
φ * Vs = Vu - φ * Vc = kN
Vs = kN
Untuk tulangan geser digunakan besi tulangan : D
Jarak tulangan geser arah y, S = mm
y
50.571
67.428
13
600
280.37
486
D 13
Jarak arah x, Sx = 400
Jarak arah y, Sy = 600
Luas tulangan geser, Asv = π/4 * D2 * (b / Sy) =
Jarak tul. geser yang diperlukan, Sx = Asv * fy * d / ( Vs *103 ) = mm
Digunakan tulangan geser :
mm
mm
mm2
mm
CL
D13-600/600
D25-150 D13-150
D13-150 400
D25-150
D
D13-200 1
3
-
4
0
0
/
6
0
0
D
D13-200 D 2
D25-200 D13- 1 5
200 3- -
4 2
0 0
0/ 0
6 D
0 1
0 3
D -
1 2
3- 0
2 0
0 D
0 1
D 350 2500
3
2 PEMBESIAN BOX CULVERT -
5- 2
2 0
0 0
0
4 D
0 2
0 5
-
2
0
0
600/600
400
D25-150
3000
350