Anda di halaman 1dari 9

BAB III

AKAR-AKAR PERSAMAAN KUADRAT

Rumus abc:

Misalkan suatu bentuk persamaan: ax2+bx+c=0, maka dapat dicari akar-


akarnya secara analitis dengan rumus:

− b ± b 2 − 4ac
x12 =
2a

III.1. Metoda Setengah Interval

Langkah-langkah untuk menyelesaikan persamaan polynomial


dengan menggunakan metoda setengah interval adalah sbb:
1. Hitung fungsi pada interval yang sama dari x sampai pada
perubahan tanda dari fungsi f(xi) dan f(xu), yaitu apabila
f(xi).f(xu)<0.
2. Perkiraan pertama dari akar xr dihitung dari rata-rata nilai xi
dan xu
xi + xu
xr = (3.1)
2
3. Buat evaluasi berikut untuk menentukan di dalam sub interval
mana akar persamaan berada:
a. jika f(xi).f(xr)<0, akar persamaan berada pada
subinterval pertama, kemudian tetapkan xu=xr dan
lanjutkan ke langkah ke-4.

Hand-out Kuliah: Metode Numerik Teknik Mesin


Oleh: Adi Setiawan FT-Unimal
b. jika f(xi).f(xr)>0, akar persamaan berada pada
subinterval kedua, kemudian tetapkan xi=xr dan
lanjutkan ke langkah ke-4.
c. jika f(xi).f(xr)=0, akar persamaan adalah xr dan hitungan
selesai.
4. Hitung perkiraan baru dari akar dengan cara berikut:
xi + xu
xr =
2
5. Apabila perkiraan baru sudah cukup kecil (sesuai dengan
batasan yang ditentukan), maka hitungan selesai dan xr adalah
akar persamaan yang dicari. Jika belum, maka hitungan
kembali ke langkah ke-3.

Gambar 3.1. Prosedur Hitungan Metode Setengah Interval

Hand-out Kuliah: Metode Numerik Teknik Mesin


Oleh: Adi Setiawan FT-Unimal
Contoh soal 3.1:
Hitung salah satu akar dari persamaan pangkat tiga berikut ini:

f ( x) = x 3 + x 2 − 3x − 3 = 0
Penyelesaian:
Dihitung nilai f (x ) pada interval antara dua titik, misalnya x=1 dan
x=2
Untuk x=1, f ( x = 1) = (1) 3 + (1) 2 − 3(1) − 3 = −4

Untuk x=2, f ( x = 2) = (2) 3 + (2) 2 − 3(2) − 3 = 3


Karena fungsi adalah kontinu, berarti perubahan tanda dari fungsi
antara x=1 dan x=2 akan memotong sumbu x paling tidak satu kali. Titik
perpotongan antara sumbu x dan fungsi merupakan akar-akar persamaan.
Dihitung nilai xt, dan kemudian dihitung fungsi f ( xt ) :
x1 + x 2 1 + 2
xt = = = 1,5
2 2

f ( xt = 1,5) = (1,5) 3 + (1,5) 2 − 3(1,5) − 3 = −1,875

Oleh karena fungsi berubah tanda antara x=1,5 dan x=2, maka akar
persamaan terletak di antara kedua nilai tersebut.
Selanjutnya dengan menggunakan prosedur tersebut di atas,
dilakukan penghitungan dengan menggunakan software komputer yang
hasilnya sebagaimana ditampilkan dalam tabel 3.1. Dengan
menggunakan metode setengah interval, akar persamaan diperoleh pada
iterasi ke-13, yaitu sebesar xr= 1,73206.

Hand-out Kuliah: Metode Numerik Teknik Mesin


Oleh: Adi Setiawan FT-Unimal
Tabel 3.1. Hasil Hitungan Metode Setengah Interval
Iterasi xi xu xr f(xi) f(xu) f(xr) f(xi).f(xr) εa (%)

1 1.0000000 2.0000000 1.5000000 -4.0000000 3.0000000 -1.8750000 7.5


2 1.5000000 2.0000000 1.7500000 -1.8750000 3.0000000 0.1718750 -0.32226563 14.2857143
3 1.5000000 1.7500000 1.6250000 -1.8750000 0.1718750 -0.9433594 1.768798828 7.6923077
4 1.6250000 1.7500000 1.6875000 -0.9433594 0.1718750 -0.4094238 0.386233807 3.7037037
5 1.6875000 1.7500000 1.7187500 -0.4094238 0.1718750 -0.1247864 0.051090516 1.8181818
6 1.7187500 1.7500000 1.7343750 -0.1247864 0.1718750 0.0220299 -0.00274903 0.9009009
7 1.7187500 1.7343750 1.7265625 -0.1247864 0.0220299 -0.0517554 0.006458372 0.4524887
8 1.7265625 1.7343750 1.7304688 -0.0517554 0.0220299 -0.0149572 0.000774119 0.2257336
9 1.7304688 1.7343750 1.7324219 -0.0149572 0.0220299 0.0035127 -5.254E-05 0.1127396
10 1.7304688 1.7324219 1.7314453 -0.0149572 0.0035127 -0.0057282 8.5678E-05 0.0564016
11 1.7314453 1.7324219 1.7319336 -0.0057282 0.0035127 -0.0011092 6.35393E-06 0.0281928
12 1.7319336 1.7324219 1.7321777 -0.0011092 0.0035127 0.0012013 -1.3326E-06 0.0140944
13 1.7319336 1.7321777 1.7320557 -0.0011092 0.0012013 0.0000460 -5.0983E-08 0.0070477
14 1.7319336 1.7320557 1.7319946 -0.0011092 0.0000460 -0.0005317 5.89739E-07 0.0035240

III.2. Metoda Interpolasi Linear

Metode ini didasarkan pada interpolasi antara dua nilai dari fungsi
yang mempunyai tanda berlawanan. Langkah awalnya adalah mencari
nilai fungsi untuk setiap interval Δx yang sama sampai akhirnya didapat

dua nilai fungsi f ( xi ) dan f ( xi +1 ) berturutan yang mempunyai tanda


berlawanan (lihat gambar 3.2) dari kedua nilai fungsi f ( xi ) dan
f ( xi +1 ) ditarik garis lurus sehingga terbentuk suatu segitiga. Dengan
menggunakan sifat segitiga sebangun, diperoleh persamaan sbb:

xi +1 − x* f ( xi +1 )
=
xi +1 − xi f ( xi +1 ) − f ( xi )

f ( xi +1 )
x* = xi +1 − ( xi +1 − xi )
f ( xi +1 ) − f ( xi ) (3.2)

Hand-out Kuliah: Metode Numerik Teknik Mesin


Oleh: Adi Setiawan FT-Unimal
Gambar 3.2. Metoda Interpolasi Linear

Nilai tersebut digunakan untuk menghitung nilai f ( x* ) yang

kemudian digunakan lagi untuk interpolasi linear dengan nilai f ( xi )

atau f ( xi +1 ) sedemikian sehingga kedua fungsi memiliki tanda berbeda.

Prosedur ini diulang lagi sampai didapat nilai f ( x* ) mendekati nol.

Contoh soal 3.2:


Hitung salah satu akar dari persamaan pangkat tiga berikut ini dengan
menggunakan metode interpolasi linear:
f ( x) = x 3 + x 2 − 3x − 3 = 0
Penyelesaian:

Hand-out Kuliah: Metode Numerik Teknik Mesin


Oleh: Adi Setiawan FT-Unimal
Seperti pada contoh soal 3.1 di atas, langkah pertama adalah menghitung
nilai f ( x) pada interval antara dua titik sedemikian sehingga nilai f ( x)
pada kedua titik tersebut berlawanan tanda.

Untuk x=1, f ( x = 1) = (1) + (1) − 3(1) − 3 = −4


3 2

Untuk x=2, f ( x = 2) = (2) + (2) − 3(2) − 3 = 3


3 2

Dengan menggunakan persamaan (3.2) didapat:

f ( xi +1 )
x* = xi +1 − ( xi +1 − xi )
f ( xi +1 ) − f ( xi )
3
= 2− ( 2 − 1) = 1,57142
[3 − (−4)]

f ( x* ) = (1,57142) 3 + (1,57142) 2 − 3(1,57142) − 3 = −1,36449

karena f ( x* ) bertanda positif maka akar persamaan terletak antara


x=1,57142 dan x=2. Selanjutnya dihitung nilai x* :

3
x* = 2 − (2 − 1,57142) = 1,70540
[3 − ( −1,36449)]

f ( x* ) = (1,70540) 3 + (1,70540) 2 − 3(1,70540) − 3 = −0,24784

Prosedur hitungan tersebut di atas dilanjutkan hitungannya dengan


menggunakan program komputer yang hasil lengkapnya dapat dilihat di
tabel 3.2. Dari tabel ini diketahui bahwa hasil hitungan diperoleh pada
iterasi ke-7, yaitu x*=1,73205.

Hand-out Kuliah: Metode Numerik Teknik Mesin


Oleh: Adi Setiawan FT-Unimal
Tabel 3.2. Hasil Hitungan Metode Interpolasi Linear

III.3. Metoda Newton-Raphson


Metoda ini paling sering digunakan dalam mencari akar-akar
persamaan. Jika perkiraan awal dari akar adalah xi, suatu garis singgung
dapat dibuat dari titik [xi,f(xi)]. Titik dimana garis singgung tersebut
memotong sumbu x biasanya memberikan perkiraan yang lebih dekat
dari nilai akar.
Seperti yang ditunjukkan dalam gambar 3.3, turunan pertama pada xi
adalah ekivalen dengan kemiringan.

Hand-out Kuliah: Metode Numerik Teknik Mesin


Oleh: Adi Setiawan FT-Unimal
Gambar 3.3. Prosedur Metoda Newton-Raphson Secara Grafis

f ( xi ) − 0
f ' ( xi ) =
xi − xi +1
atau

f ( xi )
xi +1 = xi − (3.3)
f ' ( xi )

Contoh soal 3.3:


Hitung salah satu akar dari persamaan pangkat tiga berikut ini dengan
menggunakan metoda Newton-Raphson:
f ( x) = x 3 + x 2 − 3x − 3 = 0
Penyelesaian:
Turunan pertama dari persamaan diatas adalah:

Hand-out Kuliah: Metode Numerik Teknik Mesin


Oleh: Adi Setiawan FT-Unimal
f ' ( x) = 3 x 2 + 2 x − 3
Dengan menggunakan persamaan (3.3), pada awal hitungan ditentukan
nilai xi sembarang, misalnya xi=1.

f ( x1 = 1) = (1) 3 + (1) 2 − 3(1) − 3 = −4

f ' ( x1 = 1) = 3(1) 2 + 2(1) − 3 = 2


−4
x2 = 1 − =3
2
Langkah berikutnya nilai xi=3, dilakukan iterasi sebagai berikut:

f ( x 2 = 3) = (3) 3 + (3) 2 − 3(3) − 3 = 24

f ' ( x 2 = 3) = 3(3) 2 + 2(3) − 3 = 30


24
x3 = 3 − = 2,2
30
Prosedur hitungan tersebut di atas dilanjutkan hitungannya dengan
menggunakan program komputer yang hasil lengkapnya dapat dilihat di
tabel 3.3. Dari tabel ini diketahui bahwa hasil hitungan diperoleh pada
iterasi ke-6.

Tabel 3.3. Hasil Hitungan dengan Metoda Newton-Raphson

Hand-out Kuliah: Metode Numerik Teknik Mesin


Oleh: Adi Setiawan FT-Unimal

Anda mungkin juga menyukai