Anda di halaman 1dari 20

INTEGRASI 2 BLOK 22 4.

Seorang wanita 30 tahun datang dengan


keluhan lengan kiri sering pegal – pegal sejak 3
1. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke
minggu terakhir, kepala juga sering sakit. Pada
puskesmas dengan keluhan susah masuk tidur,
pemeriksaan fisik nadi kiri lebih lemah
setiap hari merasa berdebar – debar, keringat
dibanding kanan, tekanan darah lengan kiri
dingin, mulut terasa kering, tekanan darah
90/70, lengan kanan 120/100.
meningkat, kurang tenang, rasa cemas, was –
Apa kemungkinan diagnosis pasien diatas?
was, kuatir saja, ia tidak tau apa penyebabnya,
a. Poliarteritis nodosa
ia takut kena penyakit jantung. Ia sudah
b. Arteritis takayasu
memeriksakan dirinya ke spesialis jantung, dan
c. Giant cell arteritis
tidak ditemukan kelainan pada jantungnya.
d. Wargener granulomatosis
Keluhan ini sudah berlangsung sejak 3 bulan
e. PAD
yang lalu.
Apa nama keluhan fisik yang dirasakan pasien?
5. Kasus no. 4. Apakah temuan lain yang
a. Hipertensi
mungkin ditemukan pada pasien diatas?
b. Reaksi takut biasa
a. Jaw claudication
c. Hiperaktivitas autonom
b. Bruit temporal
d. Akibat susah masuk tidur
c. Bruit subklavia
e. Reaksi takut kena penyakit jantung
d. Mononeuritis multipleks
e. Polymyalgia rheumatic
2. Kasus no. 1. Apa diagnosis yang paling
mungkin pada pasien ini?
6. Kasus no. 4. Apakah terapi yang dapat
a. Serangan panic
diberikan pada pasien diatas?
b. Gangguan fobik
a. Kortikosteroid
c. Gangguan anxietas
b. NSAID
d. Gangguan psikosomatik
c. Antiplatelet
e. Gangguan obsesi kompulsi
d. Fibrinolysis
e. Antikoagulan
3. Kasus no. 1. Apa terapi farmakologik yang
cocok untuk pasien ini?
7. Seorang laki – laki 79 tahun datang dengan
a. Fluoxetine
nyeri kepala kanan sejak 1 minggu terakhir.
b. Clobasam
Tubuh juga di rasa sering hangat – hangat.
c. Estazolam
Nyeri kepala di daerah temporal. Tidak ada
d. Rispendon
batuk, pilek, nyeri kencing, dan pegal – pegal.
e. Amitriptin
Pada PF tekanan darah 100/80, suhu 37oC,
pulsasi arteri temporal tidak teraba, nyeri tekan
pada arteri temporal.
Apakah diagnosis kasus di atas?
a. Tension type headache
b. Cluster headache
c. Migraine
d. Giant cell arteritis
e. Takayasu arteritis
Apakah interpretasi dan kemungkinan
diagnosisnya?
8. Kasus no. 7. Apakah gejala yang sering
a. Lesi hipodens pada basal ganglia kiri, dx
menyertai kasus pasien diatas?
stroke iskemik basal ganglia kiri
a. Klaudikasio rahang
b. Lesi hiperdens pada basal ganglia kiri, dx
b. Klaudikasio lengan
stroke hemorragik basal ganglia kiri
c. Buta warna
c. Lesi hiperdens pada thalamus kiri, dx
d. Neuropati perifer
stroke hemorragik thalamus kiri
e. Neuripati otonom
d. Lesi hipodens thalamus kiri, dx stroke
iskemik thalamus kiri
9. Kasus no. 7. Apakah pemeriksaan yang
e. Lesi hiperdens nucleus caudatus kiri, dx
mendukung diagnosis?
stroke hemorragik nucleus caudatus kiri
a. LED dan CRP meningkat
b. EEG abnormal
11. Seorang pria usia 70 tahun datang dengan
c. p ANCA positif
keluhan lemas sisi gerak sebelah kanan tiba –
d. c ANCA positif
tiba 1 jam sebelum masuk RS. Kemudian
e. CT Scan kepala terdapat hipodens
dokter melakukan pemeriksaan CT Scan kepala
dan didapatkan hasil sebagai berikut :
10. Seorang laki – laki usia 70 tahun datang
dengan keluhan penurunan kesadaran tiba –
tiba. Kemudian dilakukan pemeriksaan CT
Scan kepala didapatkan hasil sebagai berikut :

Sebutkan pemeriksaan penunjang lanjutan yang


anda anjurkan, dan kemungkinan diagnosis?
a. CT Scan kepala bone window, dx: edema dengan keluhan kepala yang membesar.
cerebri Dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala,
b. CT Scan kepala dengan kontras, dx: stroke dengan hasil sebagai berikut :
perdarahan
c. CT Scan kepala dengan kontras, dx: stroke
iskemik
d. MRI kepala sequence DWI, dx: hyperakut
stroke iskemik
e. MRI kepala sequence Spectroscopy (MRS),
dx: hyperakut stroke iskemik
Diagnosis apakah yang dapat ditegakkan dari
asil pemeriksaan CT Scan di atas?
12. Seorang laki – laki usia 30 tahun datang ke
a. Hydrocephalus komunikan
UGD dibawa oleh anggota keluarganya karena
b. Hydrocephalus non komunikan pada level
tidak sadarkan diri dari post kecelakaan lalu
foramen monro
lintas kurang lebih 1 jam sebelum masuk RS.
c. Hydrocephalus non komunikan pada level
Kemudian dilakukan pemeriksaan CT Scan
aquaduct sylvii
kepala didapatkan hasil sebagai berikut :
d. Hydrocephalus non komunikan pada level
foramen luschka dan magendi
e. Hydrocephalus non komunikan e.c. suspek
tumor pada pleksus koroidalis

14. Pasien wanita 40 tahun datang dengan keluhan


sulit mendengar, tinnitus, facial paresthesis.
MRI menunjukkan tumor berbatas tegas pada
cerebello pontin angle. Pada histopatologi
Sebutkan kemungkinan diagnosis dari rupture ditemukan area hiperseluler dengan inti
dan pembuluh darah apakah yang tersusun palisade dengan Verocay bodies.
mengakibatkan hal tersebut? Kemungkinan pasien ini menderita tumor apa?
a. EDH A. cerebri anterior a. Neurofibroma
b. EDH A. meningea media b. Schwannoma
c. EDH bridging vein c. Perineuroma
d. SDH bridging vein d. MPNST (malignant Peripheral Nerve
e. SDH A. cerebri communication anterior Sheath Tumor)
e. Von Recklinghausen’s Disease
13. Seorang bayi perempuan berusia 5 bulan,
datang ke IGD diantar oleh keluarganya
15. Pasien yang meninggal dengan banyak plak 18. Tumor ganas serebellum pada anak – anak,
demielinasi pada otak dan saraf spinal, umumnya laki – laki, dengan keluhan sakit
histopatologi menunjukkan banyak myelin kepala, muntah di pagi hari, ataksia,
yang rusak difagosit oleh makrofag, stroma radiosensitive.
edema, perivaskuler diselubungi sel plasma dan Apakah diagnosa pada kasus di atas?
limfosit. a. Retinoblastoma
Apakah diagnosa pasien ini? b. Medulloblastoma
a. Alzheimer’s disease c. Astroblastoma
b. Parkinson’s disease d. Astrocytoma
c. Multiple sclerosis e. Retinoblastoma dan medulloblastoma
d. Huntington’s disease
e. Rabies 19. Kasus no. 18. Histologi penyakit diatas khas
ditemukan adanya sel – sel tumor dengan
16. Jaringan otak yang dikirim ke laboratorium bentuk?
Patologi Anatomi menunjukkan adanya Negri a. Pseudoresette, banyak mitosis
body didalam sitoplasma sel Purkinje. b. Pseudopalisade, Homer-Wright rosette, tak
Apakah diagnosis pasien ini? ada mitosis
a. Encephalitis c. Homer-Wright rosette, inte pleumorfik,
b. Rabies banyak mitosis
c. Poliovirus d. Neuroblastic rosette, neurofibrillary tangle
d. Toxoplasmosis e. Ependymal rosette
e. Herpes zoster
20. Seorang laki – laki umur 60 tahun datang ke
17. Pasien anak – anak terdapat tumor pada selaput tempat praktek anda dengan keluhan tangan
yang melapisi susunan saraf pusat. Tumor di kaku dan gerakan sulit dikendalikan serta
biopsi ditemukan sel – sel yang tersusun tremor. Keluarga pasien mengaku bahwa
berpusarm ada Psamomma bodies, ada hyalin pasien mempunyai riwayat penyakit
bodies. skizofrenia sejak 1 tahun yang lalu dan baru
Apakah diagnose pasien ini? memulai pengobatan dengan antipsikotika
a. Meningioma sejak 3 bulan yang lalu. Keluarga pasien
b. Astrocytoma mengaku keluhan tersebut mulai timbul sejak
c. Astroblastoma pasien mengkonsumsi antipsikotika tersebut.
d. Retinoblastoma Antipsikotika manakah yang paling sering
e. Medulloblastoma menyebabkan efek samping tersebut?
a. Quetrapin
b. Diazepam
c. Otanzapin e. Risperidone
d. Chlorpromazine
e. Aripiprazole 23. Seorang wanita usia 65 tahun datang ke
praktek pribadi anda dengan keluhan kepala
21. Seorang wanita usia 27 tahun datang ke pusing terasa berputar dan sering merasa
praktek pribadi anda dengan keluhan kepala gangguan keseimbangan sehingga sering
pusing terasa berputar dan sering merasa terjatuh sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga
gangguan keseimbangan sehingga sering mengeluh sakit kepala diserta mual dan
terjatuh sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga muntah.
mengeluh sakit kepala disertai mual dan Obat anti vertigo yang pemberiannya harus hati
muntah. hati pada usia lansia karena dapat
Pilihan obat sebagai anti emetic pada pasien menyebabkan gangguan memori dan
yang tepat diberikan? kebingungan pada pasien adalah?
a. Vitamin B6 a. Antikolinergik
b. Metoklopramid b. Muskarinik
c. Ondansetron c. Antihistaminergik
d. Domperidon d. Histaminergic
e. Sumatriptan e. Antidopaminergik

22. Seorang laki – laki umur 60 tahun datang ke 24. Seorang wanita berusia 41 tahun dibawa ke
tempat praktek anda dengan keluhan tangan UGD rumah sakit dengan riwayat panas, sakit
kaku dan gerakan sulit dikendalikan serta kepala, muntah dan nyeri tenggorokan sejak
tremor. Keluarga pasien mengaku bahwa kurang lebih 8 hari yang lalu. Kurang lebih 6
pasien mempunyai riwayat penyakit hari yang lalu pasien berobat ke dokter karena
skizofrenia sejak 1 tahun yang lalu dan baru panas, nyeri tenggorokan, dan dikatakan
memulai pengobatan dengan antipsikotika menderita faringitis. Oleh dokter diberikan
sejak 3 bulan yang lalu. Keluarga pasien antibiotika dan penurun panas, tetapi tidak ada
mengaku keluhan tersebut mulai timbul sejak perubahan. Kemarin pasien merasakan nyeri
pasien mengkonsumsi antipsikotika tersebut. kepala bertambah hebat, tampak kebingungan
Obat untuk penatalaksanaan efek samping yang dan sering tertidur. Pemeriksaan fisik
ditmbulkan oleh antipsikotika yang diberikan kesadaran apatis, tekanan darah 110/60 mmHg,
pada pasien tersebut adalah? nadi 96x/mnt, suhu 38,5oC, dijumpai kaku
a. Diazepam kuduk, jantung paru dalam batas normal. Hasil
b. Haloperidol pemeriksaan laboratorium: hemoglobin 11.5
c. Triheksifenidil g/dL (12-16), leukosit 22.700/mm3 (5000 -
d. Aripiprazole 10.000), trombosit 168.000 (150.000 –
400.000), glukosa darah sewaktu 100 mg/dL, a. Sinusitis
LED 57 mm/jam (<25). Hasil pemeriksaan b. Cellulitis
LCS: warna cairan kuning muda, keruh. c. Pankreatitis
Protein 474 mg/dL (15 – 40), glukosa 30 d. Thrombosis
mg/dL (50 – 80), jumlah leukosit 10.000 /uL e. Infark cerebri
(normal 0 – 5 /uL. Hitung jenis netrofil 95%
dan 5% limfosit. Pewarnaan gram: kokus 28. Seorang wanita berusi 18 tahun data ke
Gram-positif. poliklinik RS dengan keluhan sakit kepala
Apakah kemungkinan diagnosis dari pasien sejak 3 tahun yang lalu. Sakit dirasakan
tersebut? biasanya sebelah kanan, tapi kadang – kadang
a. Ensefalitis juga disebelah kiri. Sebelum sakit kepala,
b. Meningitis tuberkulosa pandangannya berkunang – kunang disebelah
c. Guillain barre-syndrome kiri yang berlangsung selama kurang lebih 15 –
d. Meningitis piogenik 30 menit. Setelah itu keluhan tersebut
e. Epilepsy menghilang dan mulai dirasakan sakit kepala
yang diikuti mual dan muntah. Sakit kepala
25. Kasus no. 24. Pemeriksaan laboratorium terasa berat, sehingga pasien hanya bisa tiduran
apakah yang dapat digunakan untuk menilai sepanjang hari. Pada pemeriksaan fisik dan
globulin cairan otak secara kwalitatif? neurologis dalam batas normal.
a. Test Nonne Apakah gejala lain yang perlu ditanyakan pada
b. Test Pandy pasien ini untuk mempertajam diagnosis?
c. Coomb Test a. Fonofobia
d. Test Levinson b. Fotofobia
e. ANA test c. Fonofobia dan fotofobia
d. Vertigo
26. Kasus no. 24. Keadaan apakah yang dapat e. Demam
menyebabkan Netrofil meningkat dalam cairan
otak? 29. Kasus no. 28. Apa obat yang dapat dierikan
a. Guillain Barre Syndrome untuk menghentikan serangan yang baru
b. Multiple sclerosis dimulai pada kasus di atas?
c. Meningitis leptospora a. Sumatriptan
d. Perdarahan otak b. Propranolol
e. Amyotrophic lateral sclerosis c. Amitriptilin
d. Clobazam
27. Kasus no. 24. Apakah yang merupakan faktor e. CTM
predisposisi meningitis?
30. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke dalam sehari. Keluhan timbul bila pasien
poliklinik RS dengan keluhan kesemutan dan berubah posisi waktu tidur dan bangun tidur.
nyeri di jari – jari tangan kanan sejak 1 minggu Pasien juga merasa mual tetapi tidak muntah.
yang lalu. Nyeri dirasakan terutam pada jari I/II Enam bulan lalu, pasien juga pernah sakit
tangan kanan yang menjalar ke lengan dan seperti ini tapi sembuh sendiri. Pendengaran
bahu kanan bila pasien melakukan tugas sehari kedua telinga baik, tidak berdengung. Riwayat
– hari. Setelah pasien beristirahat dan tidak trauma dan demam sebelumnya disangkal.
mengerjakan pekerjaan rumah tangga lagi, Pemeriksaan fisik umum dalam batas normal.
gejala tersebut berkurang dan lama – lama Pada pemeriksaan neurologis Dix-Hallpike
menghilang. Keluhan akan timbul kembali maneuver didapatkan nistagmus vertical dan
ketika pasien bekerja. Pekerjaan pasien adalah torsional bila kepala menengok ke kanan.
ibu rumah tangga, riwayat trauma disangkal. Durasi 15 detik, ditemukan adanya latency dan
Pemeriksaan fisik dalam batas normal. fatigue, tes Romberg negative, pemeriksaan
Pemeriksaan neurologis tangan kanan motoric, sensorik dan koordinasi dalam batas
ditemukan hipestesi pada jari I, II dan III normal.
tangan kanan. Apa patofisiologi penyakit yang diderita pasien
Apakah diagnosis kerja pada pasien ini? diatas?
a. Amytrophic Lateral Sclerosis a. Vascular
b. Spondyloarthrosis cervical b. Otolith
c. Carpal Tunnel Syndrome c. Virus
d. Cervical radiculopathy d. Neoplasma
e. HNP cervical e. Inflamasi

31. Kasus no. 30. Apakah pemeriksaan 33. Kasus no. 32. Darimanakah letak lesi pada
neurodiagnostik yang perlu dilakukan untuk pasien ini?
menegakkan diagnosis? a. Kanalis semisikularis posterior kiri
a. Klinis neurologis dan darah lengkap b. Kanalis semisirkularis posterior kanan
b. Klinis neurologis dan Ro tangan c. Cerebellum kiri
c. Klinis neurologis dan Ro leher d. Cerebellum kanan
d. Klinis neurologis dan EEG e. Nucleus vestibularis kiri
e. Klinis neurologis dan EMG
34. Kasus no. 32. Apakah jenis latihan dirumah
32. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke yang dapat diajarkan untuk desensitisasi dan
poliklinik RS dengan keluhan pusing berputar mengurangi vertigo pada pasien ini?
sejak 1 minggu yang lalu. Pusing terjadi kira- a. Epley maneuver
kira selama 1 menit tetapi terjadi beberapa kalo b. Semont maneuver
c. Brandt Daroff maneuver 37. Kasus no. 35. Dimanakah letak kelainan pada
d. Dix-Hallpike maneuver pasien ini?
e. Log Roll Manouver a. Traktus kortikobulbaris
b. Traktus kortikospinalis
35. Seorang perempuan berusia 58 tahun datang ke c. Columna dorsalis
poliklinik RS dengan keluhan kedua tangan d. Ganglia basalis
dan kakinya terasa baal dan kesemutan sejak 3 e. Korteks
bulan terakhir. Pasien merasa sulit berjalan,
sering merasa tidak seimbang sehingga pasien 38. Seorang laki – laki berusia 62 tahun diantar
takut jatuh. Terkadang kedua telapa kakinya keluarganya ke poliklinik RS dengan keluhan
terasa panas dan nyeri seperti ditusuk – tusuk. mengalami perubahan perilaku sejak 2 tahun
Pasien mempunyai riwayat penyakit kencing terakhir. Mula – mula ia sering lupa terutama
manis, namun jarang kontrol. Pemeriksaan hal yang baru dialami, sering berulang kali
fisik dalam batas normal. menanyakan hal yang sama, lupa di mana
Apa saja pemeriksaan neurologis dapat menaruh barang, dan lainnya. Lama kelamaan
ditemukan pada pasien tersebut? ia juga lupa dengan anak dan cucunya, bahkan
a. Hipestesi, rasa posisi dan getar hilang, nama istrinya kadang – kadang tidak ingat.
reflex fisiologis menurun, reflex patologis Kemudian ia sering tersesat, walaupun hanya
negative di sekitar rumahnya. Sebelumnya ia senang
b. Hipestesi, rasa posisi dan getar baik, reflex main golf, sekarang ia tak mau lagi main golf.
fisiologis menurun, reflex patologis negatif Juga sering marah – marah tanpa alasan dan
c. Hipestesi, rasa posisi dan getar hilang, menaruh curiga kepada setiap orang.
reflex fisiologis meningkat, reflex patologis Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
positif Pemeriksaan MRI dalam batas normal.
d. Hipestesi, rasa posisi dan getar hilang, Apakah jenis pemeriksaan yang penting untuk
reflex fisiologis meningkat, reflex patologis mendeteksi dini penyakit ini?
negatif a. CT Scan kepala
e. Ataksia serebelar b. Magnetic Resonance Imaging kepala
c. Mini Mental State Examination
36. Kasus no. 35. Apa jenis gangguan yang terjadi d. Magntic Resonance Angiography
ada pasien ini? e. Pungsi lumbal
a. Serebelum
b. Brainstem 39. Kasus no. 38. Apakah kelainan yang dapat
c. Medulla spinalis ditemukan pada pemerksaan mikroskopis sel –
d. Sensorik Proprioseptif sel otak pasien tersebut?
e. Sensorik diskriminatif a. Lewy bodies
b. Plaques dan Tangles pasien mengeluh sakit kepala dan di perjalanan
c. Psammoma bodies ke RS pasien muntah menyembur sebanyak 2x.
d. Inclusion bodies pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
e. Kalsifikasi E2M4V3. TD 200/120 mmHg, nadi 72x/mnt.
Pupil anisokor diameter pupil mata kanan lebih
40. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun besar dari pada pupil mata kiri. Motorik
dibawa oleh ibunya ke poliklinik RS dengan anggota gerak kanan sulit digerakkan dengan
keluhan sering bengong saat berbicara atau rangsang nyeri, reflex Babinski (+) kanan dan
saat beraktivitas sejak 1 bulan yang lalu. Pasien kiri.
berenti tiba – tiba saat berbiara dengan tatapan Apakah kemungkinan diagnosis untuk kasus di
mata kosong selama 5 – 10 detik dan tidak atas?
berespon saat dipanggil. Keluhan dialami 3-5x a. Cedera kepala ringan
dalam sehari. Riwayat trauma kepala demam b. Cedera kepala sedang
disangkal. Pemeriksaan fisik dalam batas c. Cedera kepala berat
normal. Pemeriksaan neurologis dalam batas d. Fraktur basis cranii
normal. e. Perdarahan intracranial
Apakah diagnosis pada kasus di atas?
a. Epilepsi umum tonik 43. Kasus no. 42. Berapakah besarnya dosis batas
b. Epilepsi umum absans cairan Manitol yang diperlukan untuk
c. Epilepsi parsial sederhana tatalaksana kasus di atas?
d. Epilepsi psikogenik a. 0,15 mg/kgBB
e. Epilepsi parsial kompleks b. 0,25 mg/kgBB
c. 0,35 mg/kgBB
41. Kasus no. 40. Apakah pemeriksaan penunjang d. 0,45 mg/kgBB
yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis e. 0,50 mg/kgBB
pada kasus di atas?
a. Foto polos cranium 44. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke
b. Elektroensefalografi poliklinik RS dengan keluhan penglihatan
c. Elektroneuromiografi ganda saat membuka mata. Keluhan ini timbul
d. Electro convulsive therapy sejak 1 hari yang lalu, terutama bertambah
e. Transcranial Doppler berat saat sore hari dan ketika merasa letih.
Gangguan penglihatan tersebut tidak muncul
42. Seorang laki – laki berusia 32 tahun diantar pada saat pagi hari setelah bangun tidur.
keluarganya ke UGD RS dengan keluhan Pemeriksaan visus oleh dokter spesialis mata
penurunan kesadaran 1 jam sebelum kerumah menunjukkan hasil normal. Pemerikaan fisik
sakit karena kecelakaan lalu lintas. Sebelumnya dalam batas normal.
Apakah kemungkinan diagnosis di atas? negative, nervus kranialis normal, kekuatan
a. Retinopati diabetikum anggota gerak sisi kanan 2 dan sisi kiri normal,
b. TIA sensorik normal, dan otonom terpasang kateter.
c. Guillain Barre Syndrome Apakah diagnosis paling mungkin pada kasus
d. Myasthenia Gravis ini?
e. Bell’s Palsy a. Stroke iskemik
b. Stroke hemoragik
45. Seorang pria berusia 35 tahun datang ke c. Stroke batang otak
poliklinik RS dengan keluhan nyeri punggung d. Perdarahan subarachnoid
menjalar kea rah dada sejak 3 bulan yang lalu. e. Perdarahan batang otak
Tiga minggu terakhir timbul kelemahan pada
kedua kaki terutama kaki kiri dan buang air 47. Kasus no. 46. Apa pemeriksaan baku emas
kecil sering tidak dirasakan. Riwayat minum pada pasien ini?
obat tbc selama 5 bulan namun sering lupa a. EKG
minum obat. Pada pemeriksaan fisik ditemukan b. Foto toraks
Gibbus (+). Pemeriksaan neurologis ditemukan c. EEG
reflex fisiologi meningkat, refleks Babinski d. EMG
positif kedua tungkai. e. CT Scan kepala
Apakah penyebab kelumpuhan pasien di atas?
a. Kompressi pada nervus spinalis 48. Kasus no. 46. Apakah terapi yang harus
b. Radiculitis spinalis diberikan pada kasus ini?
c. Destruksi tulang belakang bagian proses a. Antagonis H2
spinosus posterior b. Antiplatelet
d. Kompressi pada medulla spinalis c. Neurotropic
e. Tuberculosa paru d. Neuroprotektor
e. Antibiotic
46. Seorang laki – laki berusia 56 tahun dibawa
keluarganya datang ke IGD RS dengan keluhan 49. Seorang laki – laki 67 tahun datang ke
tidak bisa menggerakkan tangan dan kaki poliklinik neurologi dengan keluhan tangan
kanan sejak 1 jam lalu. Pasien mulai bergetar dan jalan semakin pelan sejak 1 tahun
mengalami keluhan ini setelah bangun tidur yang lali, dia mengeluhkan juga mulai susah
dan langsung di bawa ke RS. Demam, trauma menjaga keseimbangan & sulit untuk tidur.
kepala, nyeri kepala, dan muntah tidak ada. Pemeriksaan tekanan darah 110/70 mmHg,
Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah nadi 68x/mnt, napas 16x/mnt, temperature
160/90 mmHg, temperature afebris, nadi afebris. Pada pemeriksaan didapatkan pull
90x/mnt, napas 18x/mnt, rangsang meningeal
rolling tremor, bradikinesia dan postural 52. Seorang pria usia 35 tahun, pemilik beberpa
instability. ekor anjing yang dilatih untuk berburu babi
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada hutan di daerah Banten, dimasukkan ke RS
pasien ini? karena menderita sakit kepala yang berat dan
a. Multiple Sistem Atrofi muntah – muntah. Selama dirawat timbul
b. Progresif Supranuklear Palsy kejang – kejang, serta tidak dapat minum dan
c. Parkinson’s disease mulutnya tampak berbusa. Suhu tubuh 40oC,
d. Parkinsonisme pemeriksan LCS tidak ditemukan bakteri
e. Parkinson Plus patogen. Walaupun pengobatan secara suportif
telah dilakukan dengan baik, penderia
50. Kasus no. 49. Apakah neuro transmitter utama meninggal beberapa hari kemudian.
yang terlibat pada kasus ini? Pemeriksaan jaringan otak postmortem
a. Asetilkolin ditemukan badan inklusi berwarna merah
b. Dopamine (eosinophile), bulat didalam sitoplasma sel
c. GABA neuron.
d. Norepinefrin Penderita digigit binatang tersangka, dapat
e. Glutamat diberikan?
a. Obat antiviral mis. Acyclovir
51. Seorang perempuan warga negara asing asal b. Interferon
Inggris, usia 65 tahun di RS dengan keluhan c. Antibiotika berspektrum lebar
hilang ingatan, menurut keluarganya sudah d. Antiretroviral mis. Lamivudine
berlangsung beberapa bulan dan jalannya e. Vaksinasi beberapa kali + immune globulin
kelihatan tampak tidak lancer (terpatah – patah) spesifik untuk kasus di atas
serta tremor. Setelah perawatan selama
beberapa bulan, penderita meninggal. Pada 53. Kasus no. 52. Vaksin yang paling imunogenik
pemeriksaan jaringan otak tidak ditemukan dan paing aman untuk kasus di atas, adalah?
badan inklusi virus, tetapi tampak banyak a. Rabies vaccine adsorbed (RVA)
vacuola. Diduga kasus ini adalah CJD. b. Purified Chick Embryo Cell Vaccine
Penyebab kasus diatas sangat mungkin adalah? (PCEC)
a. Rabies virus c. Live attenuated vaccine strain flurry
b. JC virus d. Oral vaccinia-rabies glycoprotein
c. Prion recombinant virus vaccine (V-RG)
d. Variant virus campak e. Human diploid Cell Vaccine (HDCV)
e. Retrovirus
54. Seorang pria 55 tahun dibawa ke IGD dengan 56. Kasus no. 54. Faktor virulensi utama bakteri
penurunan kesadaran, istri pasien mengatakan tersebut adalah?
pasien sebelumnya mengeluh demam, sakit a. Pili
kepala, mual muntah sejak 10 hari yang lalu. b. Flagel
Pada pemeriksaan fisik pasien didapatkan tidak c. Kapsul
sadar, suhu 38oC, TD 110/60 mmHG, nadi d. Eksotoksin
96x/mnt, nafas 32x/mnt, kaku kuduk (+), GCA e. Endotoksin
5. Dari pemeriksaan mikroskopik gram LCS,
didapatkan morfologi bakteri diplokokus gram 57. Seorang anak laki – laki berusia 5 tahun
negative, dan biasak agar darah tidak tumbuh dibawa ibunya ke puskesmas karena
koloni, dan agar coklat tumbuh koloni, setelah mengalami kejam 1 jam yang lalu. Kejang
dikonfirmasi dengan gram didapatkan dialami saat tidur dan tidak disertai demam,
morfologi diplokokus gram negative. dimana kedua kaki dan tangan kelojotan, mata
Kemudian bakteri yang tumbuh dilanjutkan mendelik ke atas, hipersaliva dan sianosis
pemeriksaan uji biokimia. berlangsung selama 5 menit. Kejang berhenti
Medium yang digunakan untuk uji biokimia sendiri dan setelah kejang anak tertidur
adalah? kembali. Menurut ibunya, hal serupa pernah di
a. Mc Conkey Agar alami saat 2 bulan yang lalu. Riwayat keluarga,
b. Kliger’s Iron Agar ayah pasien juga mengalami kejang saat masih
c. Triple Sugar Iron Agar kecil. Pada pemeriksaan fisik awal, tidak
d. Cystein Trypticase Agar ditemukan kelainan.
e. Motility Indole Urease Agar Apakah diagnosis yang paling mungkin pada
kasus di atas?
55. Kasus no. 54. Bla dan uji biokimia dengan a. Kejang demam sederhana
media tersebut didapatkan hasil meragi glukosa b. Kejang demam kompleks
dan maltose, dan tidak meragi sukrosa, maka c. Meningitis
kemungkinan bakteri penyebab tersebut d. Epilepsy
adalah? e. Sinkop
a. Haemophilus influenza
b. Moraxella catarrhalis 58. Kasus no. 57. Bila hasil EEG menunjukkan
c. Neisseria meningitides gambaran fisik tidak normal, apakah
d. Neisseria gonorrhoeae tatalaksana yang paling tepat pada kasus di
e. Neisseria sicca atas?
a. Pemberian OAE dimulai dengan dosis
minimal sampai 3 tahun bebas kejang
b. Pemberian OAE dimulai dengan dosis b. Penisilin G 300.000 unit setiap 24 jam
minimal sampai 2 tahun bebas kejang selama 10 hari
c. Pemberian OAE dimulai dengan dosis c. Metronidazole 100 mg IV setiap 8 jam
maksimal sampai 2 tahun bebas kejang selama 10 hari
d. Pemberian OAE dimulai dengan dosis d. Eritromisin 150 mg IM setiap 6 jam selama
minimal sampai 1 tahun bebas kejang 10 hari
e. Pemberian OAE dimulai dengan dosis e. Tetrasiklin 50 mg IV setiap 8 jam selama
minimal sampai 2 tahun 10 hari

59. Seorang ibu membawa anak perempuannya 61. Seorang bayi berusia 5 bulan dibawa oleh
yang berusia 15 tahun dengan kejang ke IGD. keluarganya ke IGD karena kejang beberapa
Dari anamnesa, ini merupakan kejang pertama jam sebelum masuk RS. Pada anamnesa
kali. Sebelum kejang suhu anak tersebut 30oC, diketahui sebelumnya disertai demam tinggi 3
demam sejak 2 hari yang lalu. Kakak pasien hari, bayi cenderung mengantuk dan malam
menderita keluhan yang sama jika demam minum. Pada pemeriksaan fisik fontanel
tinggi pada saat masih kecil. Anak belum anterior menonjol.
mendapat imunisasi IPD sama sekali. Jika dicurigai bayi tersebut mengalami
Manakah yang merupakan faktor risiko minor meningitis bacterial, manakah hasil LCS yang
rekuren kejang demam? sesuai dengan kasus tersebut?
a. Usia < 1 tahun a. Leukosit 5.000 sel/uL, dominasi PMN,
b. Durasi demam > 24 jam protein 200 mg/dL, glukosa 30% dibanding
c. Kadar serum yang tinggi glukosa serum
d. Jenis kelamin perempuan b. Leukosit 10.000 se;/uL, dominasi
e. Riwayat keluarga dengan epilepsy Mononuklear, protein 500 mg, glukosa
40% dibanding glukosa serum
60. Seorang bayi berusia 3 hari dibawa oleh c. Leukosit 500 sel/uL, dominasi PMN,
keluarganya ke IGD karena bayi tersebut malas protein 50 mg/dL, glukosa 20% dibanding
menyusu. Pada anamnesa diketahui bayi lahir glukosa serum
di rumah ditolong oleh dukun beranak. Pada d. Leukosit 1.000 sel/uL, dominasi
pemeriksaan fisik tampak umbilical cord yang mononuclear, protein 100 mg/dL, glukosa
kotor dan tampak pus. 60% dibanding glukosa serum
Jika BB bayi tersebut 3 kg, apakah terapi e. Leukosit 10.000 sel/uL, dominasi PMN,
medikamnetosa yang sesuai untuk bayi protein 50 mg/dL, glukosa 50% dibanding
tersebut? glukosa serum
a. Penisilin V 300.000 mg IV setiap 6 jam
selama 10 hari
b. Kejang e.c. ketidak seimbangan eletrolit
62. Kasus no. 61. Jika dari riwayat imunisasi, bayi c. Meningitis
belum pernah mendapat imunisasi konjugat, d. Ensefalitis
manakah terapi dan durasi yang sesuai untuk e. Epilepsy yang dicetuskan oleh demam
kasus di atas?
a. Cefotaxime IV + Ampisilin IV selama 5-7 64. Kasus no. 63. Pemeriksaan paling penting apa
hari yang harus anda lakukan untuk membedakan
b. Cefotaxime IV + Ampisilin IV selama 7-10 diagnosis kerja dengan diagnosis banding
hari kasus di atas?
c. Cefotaxime IV + Gentamisin IV selama 7- a. Pemeriksaan fisik neurologi
10 hari b. CT Scan kepala
d. Cefotaxime IV + Vancomisin IV selama c. Pemeriksaan lumbal pungsi
10-14 hari d. EEG
e. Cefotaxime IV + Vancomisin IV selama 21 e. Pemeriksaan kadar elektrolit
hari.
65. Seorang anak laki – laki 7 tahun dibawa ke RS
63. Seorang anak perempuan usia 2 tahun dibawa dengan keluhan kejang pada 1 hari SMRS dan
ke IGD RS karena kejang pada 30 menit yang beberapa jam sebelum masuk RS. Kejang
lalu. Ibu mentakan bahwa kejang disertai terjadi pada 1 hari SMRS dan beberapa jam
demam tinggi 39 C. kejang terjadi 1x selama 5 SMRS sebanayk 5-7x dengan interval 30 menit
menit, tidak berulang. Kejang umum seluruh – 1 jam antar kejang, tiap kejang terjadi selama
tubuh, tonik-klonik. Tidak ada diare, tidak ada kira – kira 5-10 menit dengan karakter kejang
muntah. Anak pernah mengalami hal ini pada umum seluruh tubuh, tonik-klonik. Ibu
usia 1 tahun, tidak ada riwayat kejang mengatakan bahwa sejak 3 hari lalu anaknya
berulang sebelumnya. Pasca kejang anak aktif, tidur terus dan selalu tampak mengantuk.
menangis kuat, tidak ada deficit neurologi. Selain kejang, anak juga mengalami demam
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan tinggi sejak 1-2 minggu SMRS diserta nyeri
umum tampak sakit sedang, kesadaran compos kepala, batuk berdarah dan pilek. Tidak ada
mentis, pem TTV didapatkan suhu 39 C, RR riwayat kejang sebelumnya, tidak ada muntah,
32x/mnt. HR 110x/mnt, hiperemis tonsil dan tidak ada diare. Pemeriksaan fisik didapatkan
faring (+) dengan eksudat, pem jantung dan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran
paru dalam batas normal, pem. abdomen dalam somnolen, TTV menunjukkan suhu 30 C, RR
batas normal. 28x/mnt, HR 100x/mnt, pupil isokor, reflex
Apa diagnosis kerja yang paling mungkin cahaya pada pupil (+/+), pem jantung dan paru
untuk kasus di atas? dalam batas normal, pem abdomen dalam batas
a. Kejang demam normal, akral hangat, nadi teraba kuat.
Pemeriksaan fisik neurologi didapatkan d. CT Scan kepala non kontras
rangsang meningeal (kaku kuduk, brudzinsky, e. Laboratorium darah lengkap
kernig) (+), pem saraf kranial tampak asimetri
wajah (N. VII) dan bola mata tidak dapat 68. Seorang laki – laki 45 tahun dibawa oleh
mengikuti gerak jari pemeriksa (N. IV, VI). keluarganya dengan keluhan gangguan ingatan
Apa pemeriksaan yang harus anda lakukan yang makin menghebat dalam 1 minggu dan
untuk menegakkan diagnosis kerja kasus di telah berlangsung semenjak 6 bulan yang lalu.
atas? Penderita juga di katakana kaki kirinya
a. Analisa dan kultur CSS melalui pem jalannya agak diseret. Pemeriksaan fisik pasien
lumbal pungsi tampak linglung, tidka menjawab pertanyaan.
b. CT Scan kepala Status generalisata dalam batas normal, status
c. EEG neurologis didapat kesadaran apatis, dengan
d. Pem. darah rutin dan elektrolit hemiparesis tungkai kanan terutama bagian
e. USG kepala bawah.
Diagnosis apakah yang dipikirkan untuk pasien
66. Yang bukan merupakan tumor otak primer? tersebut di atas?
a. Meningioma a. Encephalitis
b. Pineal cell tumor b. Tumor spinal
c. Medulloblastoma c. Tumor intracranial
d. Meningeal Carcinomatosis d. Alzheimer’s disease
e. Ependymoma e. Demensia senilis

67. Seorang perempuan 45 tahun dibawa ke UGD 69. Seorang laki – laki 45 tahun dibawa
dengan nyeri kepala yang hebat sejak bangun keluarganya ke UGD RS karena keluhan nyeri
tidur dan terus menghebat sampai dibawa ke pinggang yang menjalar ke tungkai kanan tiba
RS. Penderita juga dikatakan menderita – tiba. Nyeri dirasakan makin memberat
hipertensi lama dengan pengobatan yang tidak sehingga penderita tidak bisa beraktivitas, 4
teratur. Pemeriksaan fisik TD 180/90 mmHG, jam yang lalu penderita habis mengangkat
denyut nadi 120x/mnt, respirasi dan suhu botol aqua 1 galon. Pemeriksaan fisik dalam
normal. batas normal. Pemeriksaan neurologis: tidak
Pemeriksaan penunjang apakah yang ada hemiparesis atau hipestesia, laseque dan
disarankan untuk menunjang diagnosis pada kernig positif.
pasien ini? Diagnose apakah yang dipikirkan untuk pasien
a. Thorax X Ray tersebut di atas?
b. Elektrokardiografi a. Metastasis spinal
c. CT Scan kepala kontras b. Myelopati lumbal
c. Discitis tuberculosis 73. Kasus no. 72. Keluhan fisik apakah yang
d. Radikulopati herniated disc merupakan gejala hiperaktivitas otonom dari
e. Entrapment nervus pudendus keluhan mental?
a. Cephalgia, ulu hati nyeri
70. Symptom yang berhubungan dengan herniasa b. Epigastric pain, tekanan darah meningkat
unikal adalah? c. Nadi yang cepat, mulut kering, kepala
a. Dilatasi ipsilateral pupil pusing
b. Contralateral hemiplegia d. Hipertensi, palpitasi, mulut kering, keringat
c. Ipsilateral hemiplegia dingin
d. Kernohan phenomena e. Insomnia, berdebar – debar, keringat
e. Semua di atas dingin, mulut kering

71. Penatalaksanaan tekanan tinggi intracranial 74. Kasus no. 72. Apa keluhan kejiwaan yang
pada pasien trauma, kecuali? terutama pada pasien ini?
a. High dose cortical steroids a. Mania
b. Mild sedation b. Psikosis
c. External ventricular drainage c. Depresi
d. Hypertonic saline d. Anxietas
e. Penggunaan osmotic diuretics e. Insomnia

72. Seorang perempuan 35 thn datang ke 75. Kasus no. 72. Bila ada pemeriksaan endoskopi
puskesmas dengan keluhan kepala pusing, ulu lambung didapatkan erosi pada gasternya,
hati nyeri, susah tidur, rasa takut, berdebar – apakah diagnosisnya?
debar, keringat dingin, mulut kering, tensi a. Gangguan depresi
darah 150/80, nadi 95, keluhan ini sudah b. Gangguan psikotik
berlangsung selama 2 minggu, dimulai dengan c. Gangguan anxietas
keluhan ulu hati, yang diperberat saat suaminya d. Gangguan somatoform
pulang terlambat atau terlambat makan. e. Gangguan psikosomatik
Apakah keluhan utama pasien?
a. Keluhan fisik 76. Kasus no. 72. Apa terapi untuk penyakitnya?
b. Keluhan mental a. Antacid
c. Makan terlambat b. Anti depresi
d. Suami pulang terlambat c. Anti psikotik
e. Keluhan fisik dan mental d. Anti anxietas
e. Proton pump dan clobasam
77. Seorang laki – laki 25 thn buruh pabrik datang 80. Kasus no. 77. Apakah arah diagnosis yang
ke puskesmas dengan mengatakan bahwa paling mungkin?
dirinya terancam akan dibunuh oleh a. Gangguan manik
tetangganya, mengatakan bahwa ia adalah b. Gangguan depresi
keluarga presiden Jokowi, walaupun c. Gangguan anxietas
sesungguhnya ia tak ada hubungan dengan d. Gangguan psikotik
presiden, hal ini diketahui karena mendengar e. Gangguan mental organic
suara bisikan di telinganya akibatnya ia tidak
bisa bekerja dan tidak berani keluar rumah, 81. Kasus no. 77. Apa diagnosis pastinya?
susah tidur, tidak mau mandi. Hal ini sudah a. Gangguan panic
berlangsung selama 2 bulan. Pada pemeriksaan b. Gangguan fobik
tidak ditemukan kelainan pada fisiknya yang c. Gangguan bipolar psikotik
dapat dideteksi hanya gejala – gejala kejiwaan d. GMO psikotik
saja. e. Skizofrenia
Apa keluhan utama pada pasien ini?
a. Susah tidur 82. Kasus no. 77. Apakah terapi farmakologik
b. Merasa terancam yang paling tepat pada pasien ini?
c. Tidak bisa bekerja a. Antiepilepsi
d. Mendengar suara bisikan b. Antipsikotik
e. Tidak berani keluar rumah c. Antianxietas
d. Antiinsomnia
78. Kasus no. 77. Apa indikasi yang menentukan e. Antidepresan
pasien ini menderita gangguan jiwa?
a. Insomnia 83. Kasus no. 77. Apakah obat yang tepat untuk
b. Gejala waham pasien ini?
c. Gejala halusinasi a. Phenitoin
d. Tidak berani keluar rumah b. Diazepam
e. Adanya penderitaan dan hendaya c. Estazolam
d. Risperidone
79. Kasus no. 77. Apakah gejala kejiwaan pada e. Amitriptilin
pasien?
a. Ilusi dan halusinasi 84. Tuan M 25 thn, SMU tamat, Islam, Jawa,
b. Derealisasi dan ilusi belum menikah, tak bekerja, dibawa ke
c. Inkoherensi dan ilusi puskesmas oleh keluarganya karena tak tidur
d. Halusinasi dan delusi sepanjang malam bicara sendiri, mengatakan
e. Depersonalisasi dan ilusi bahwa dirinya ditunjuk oleh Allah sebagai
Nabi untuk menyelamatkan dunia ini. Sering 88. Kasus no. 84. Apakah terapi obatnya?
mendengar bisikan di telinganya. Setiap hari a. Alprazolam
berjalan keliling kompleks rumahnya untuk b. Amitriptilin
memerintahkan orang untuk sholat, sehingga c. Haloperidol
lingkungan merasa terganggu. Hal itu sudah d. Karbamazepin
berlangsung selama 2 bulan. e. Lithium karbonat
Apakah keluhan utama pasien ini?
a. Keluhan fisik 89. Ny. S 30 thn SMU tamat, Islam, menikah,
b. Tak bisa tidur karyawati, dibawa ke puskesmas oleh
c. Bicara sendiri keluarganya karena tidur sering terganggu oleh
d. Keluhan mental mimpi buruk, bila terbangun malam hari sukar
e. Keluhan fisik dan mental tidur lagi, gairah kerja menurun, sepanjang hari
hatinya gundah terus, tak nafsu makan, tak
85. Kasus no. 84. Apa gejala kejiwaan yang banyak bicara, sudah 3 hari tak masuk kerja.
ditunjukkan? Hal ini terjadi sejak ia pindah kerja dan
a. Ilusi dan halusinasi menempatkan posisi yang tidak sesuai dengan
b. Derealisasi dan ilusi keinginannya. Sakit baru 2 minggu.
c. Inkoherensi dan ilusi Apakah gejala kejiwaan yang ditunjukkan pada
d. Halusinasi dan delusi pasien ini?
e. Depersonalisasi dan ilusi a. Gejala manik
b. Gejala depresi
86. Kasus no. 84. Apakah kelompok gejalanya? c. Gejala perilaku
a. Gejala manik d. Gejala anxietas
b. Gejala depresi e. Gejala psikotik
c. Gejala perilaku
d. Gejala anxietas 90. Kasus no. 89. Apakah stressornya?
e. Gejala psikotik a. Psikologik
b. Psikososial
87. Kasus no. 84. Apakah diagnosis yang paling c. Sosial budaya
mungkin? d. Organobiologik
a. Skizofrenia e. Tidak ada stressor
b. Gangguan waham
c. Gangguan depresi
d. Gangguan bipolar
e. Gangguan psikotik akut
91. Kasus no. 89. Apakah diagnosis yang paling bila kita berikan pakaian baru, ia terima tanpa
mungkin? ucapan terima kasih, setelah kita tinggalkan,
a. Gangguan bipolar pakain itu tidak dikenakannya melainkan
b. Gangguan skizofrenia ditukar dengan rokok.
c. Gangguan penyesuaian dengan psikotik Apakah gejala yang di tunjukkan pasien ini?
d. Gangguan penyesuaian dengan afek depresi a. Halusinasi
e. Gangguan penyesuaian dengan afek b. Inkoherensi
anxietas c. Gejala positif
d. Gejala negative
92. Kasus no. 89. Apakah terapi psikofarmaka e. Perilaku katatonia
yang dapat diberikan?
a. Obat anti manik 96. Kasus no. 95. Pasien gelandangan psikotik
b. Obat anti depresi yang memperlihatkan gejala – gejala diatas,
c. Obat anti anxietas tanpa ada gejala lain, biasanya termasuk dalam
d. Obat anti psikosis golongan diagnosis apa?
e. Obat anti insomnia a. Skizofrenia tipe residual
b. Skizofrenia tipe simpleks
93. Kasus no. 89. Apakah jenis obatnya? c. Skizofrenia tipe paranoid
a. Clobazam d. Skizofrenia tipe katatonik
b. Estazolam e. Skizofrenia tipe hebefrenik
c. Amitriptilin
d. Haloperidol 97. Kasus no. 95. Untuk mengatasi gejala yang ada
e. Karbamazepin pada pasien, diperlukan obat jenis apa yang
bisa untuk gejala positif dan gejala negative?
94. Kasus no. 89. Disamping obat, terai apa lagi a. Obat antipsikotik rispendon
yang dibutuhkan pada pasien ini? b. Obat antipsikotik haloperidol
a. Konseling c. Obat antipsikotik klorpromazin
b. Terapi fisik d. Obat antipsikotik tipikal potensi tinggi
c. Terapi organobiologik e. Obat antipsikotik tipikal potensi rendah
d. Psikoterapi psikoanalitis
e. Terapi sosial dan lingkungan 98. Kasus no. 95. Bila pasien tak mau makan obat,
dapat diberi obat antipsikotik injeksi kerja
95. Seorang gelandangan psikotik laki – laki 45 panjang. Apa nama obat injeksi antispikotik
tahun tampak sedang memungut puntungan kerja panjang itu?
rokok yang ada di jalan, pakaiannya kumuh, a. Rispendon injeksi
tidak pernah diganti selama lebih dari 5 bulan, b. Haloperidol injeksi
c. Klorpromazine injeksi
d. Flufenazin HCL injeksi
e. Flufenazin decanoat injeksi

99. Kasus no. 95. Obat antipsikotik kerja panjang


diberikan dengan cara bagaimana?
a. Intrakutan
b. Intravenous
c. Subkutaneus
d. Suppositoria
e. Intramuscular

100. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke


puskesmas dengan keluhan susah masuk tidur,
setiap hari merasa berdebar – debar, keringat
dingin, mulut terasa kering, tekanan darah
meningkat, kurang tenang, rasa cemas, was –
was, kuatir saja, ia tidak tau apa penyebabnya,
ia takut kena penyakit jantung. Ia sudah
memeriksakan dirinya ke spesialis jantung, dan
tidak ditemukan kelainan pada jantungnya.
Keluhan ini sudah berlangsung sejak 3 bulan
yang lalu.
Apa keluhan utama pasien itu?
a. Keluhan fisik saja
b. Keluhan mental saja
c. Keluhan fisik sebagai bagian dari keluhan
mental
d. Keluhan mental sebagai bagian dari
keluhan fisik
e. Keluhan fisik dan keluhan mental sebagai
komorbiditas

**Note : gambar radio ga percis sama tapi


lumayan mirip.

Anda mungkin juga menyukai