Anda di halaman 1dari 69

MODUL 14

PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN PADA KESEHATAN


REPRODUKSI

Penulis:

Yulinda, SST., M. PH

Editor :

Drs. Waldopo, M. Pd

PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN


Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
2013
Hak cipta © Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI, 2013
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Isi

Cover

Daftar Isi 1

Daftar Istilah 3

Pendahuluan 4

Rasional dan deskripsi singkat 4

Relevansi 4

Petunjuk Belajar 5

Kegiatan Belajar 1: Konsep dan sejarah Kesehatan Reproduksi 7

Tujuan Pembelajaran 7

Uraian Materi 8

Test Formatif 15

Tugas 18

Kegiatan Belajar 2: Siklus hidup dan hak hak reproduksi 19

Tujuan Pembelajaran 19

Tujuan 19

Uraian Materi 20

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 1


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test 30

Tugas 33

Kegiatan Belajar 3: Elemen kesehatan reproduksi 34

Tujuan Pembelajaran 34

Uraian Materi 35

Test 44

Tugas 47

Kegiatan Belajar 4: Hak asasi hubungan dengan hak reproduksi 48

Tujuan Pembelajaran Umum 48

Tujuan Pembelajaran Khusus 48

Pokok Pokok Materi 48

Uraian Materi 49

Rangkuman 53

Tugas Akhir 57

Acuan Pustaka 59

Test Akhir 61

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 2


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Istilah

MDGs Millenium Development Goals atau Tujuan Pembangunan


Milenium merupakan hasil kesepakatan kepala negara dan
perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa
(PBB) dengan target adalah tercapai kesejahteraan rakyat
dan pembangunan masyarakat pada 2015.

ICPD I nternational Conference on Population and


Development

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 3


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Pendahuluan

Rekan rekan mahasiswa, selamat anda telah berhasil menyelesaikan modul


ke-13, sehingga anda diperkenankan mempelajari modul yang ke 14. Modul yang
anda pelajari ini berjudul Asuhan kebidanan dalam kesehatan Reproduksi.

Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat memahami


tentang asuhan kebidanan dalam kesehatan reproduksi. Untuk mencapai tujuan
tersebut, ada beberapa kompetensi khusus yang harus anda kuasai, yaitu dapat
menjelaskan tentang: 1) kesehatan reproduksi dan sejarahnya, 2) siklus hidup dan
kaitannya dengan hak hak reproduksi, 3) dan mengidentifikasi berbagai elemen
kesehatan reproduksi dalam system kesehatan masyarakat Indonesia,dan 4) hak
asasi hubungan dengan hak reproduksi

Kesehatan Reproduksi mencakup keseluruhan kehidupan manusia sejak


lahir hingga mati. Secara internasional kesehatan reproduksi telah menjadi
bagian dari Hak Asasi manusia dan setiap Negara berkewajiban memberikan
pelayanan kesehatan reproduksi yang baik kepada setiap warga negaranya.
Pelaksanaan Kesehatan Reproduksi menggunakan pendekatan siklus hidup (life-
cycle approch) agar diperoleh sasaran yang pasti dan komponen pelayanan yang
jelas dan dilaksanakan secara terpadu serta berkualitas dengan memperhatikan
hak reproduksi perorangan dengan bertumpu pada program pelayanan yang
tersedia.

Kompetensi ini sangat penting dalam melakukan tugas sebagai bidan.


Dengan memiliki kemampuan ini anda dapat melakukan tugas sebagai bidan dan
memberikan asuhan kebidanan kepada perempuan dalam siklus kehidupannya.
Modul ini terdiri atas empat kegiatan belajar dan disusun dengan urutan sebagai
berikut:

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 4


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

a. Kegiatan Belajar 1 : Konsep dan sejarah kesehatan reproduksi

b. Kegiatan Belajar 2 : siklus hidup dan kaitannya dengan hak hak reproduksi

c. Kegiatan Belajar 3 : elemen kesehtaan reproduksi dalam system


kesehatan masyarakat Indonesia,

d. Kegiatan belajar 4 : Hak asasi dan hubungannya dengan hak reproduksi

Proses pembelajaran untuk materi asuhan kebidanan dalam kesehatan


reproduksi ini, dapat berjalan dengan lancar apabila Anda mengikuti langkah
langkah belajar sebagai berikut:

Petunjuk Belajar

Modul ini disusun sedemikian rupa agar anda dapat mempelajarinya


secara mandiri, kami yakin Anda akan berhasil jika anda mau mempelajarinya
secara serius dan benar. Oleh karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai
berikut:

1) Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam


mempelajari modul ini.

2) Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB) 1 dan
seterusnya, karena materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan
erat dengan materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya.

3) Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan
materi yang tertuang dalam modul ini.

4) Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada
materi yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikkannya.

5) Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 90 menit.

6) Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari dari


buku-buku, koran, majalah maupun artikel lain yang membahas tentang
asuhan kebidanan dalam kesehatan reproduksi

7) Untuk lebih memudahkan lagi memahami modul ini, amati bagaimana

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 5


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

pelaksanaan pelayanan kesehatan reproduksi di sekitar anda

8) Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas
maupun soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau
sedikitnya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk
mempelajari KB berikutnya.

9) Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan
cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum
berhasil silahkan pelajari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai.
Ingat! Jangan melihat kunci jawaban sebelum Anda selesai mengerjakan tugas

10) Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-temanmu, jika


masih juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen /fasilitator dari
Mata Kuliah ini.

11) Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan
benar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh
materi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bila jawabannya “Ya”, maka
hubungi dosen Pembina Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda
dinyatakan berhasil bila sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian
Anda diperbolehkan untuk mempalajari modul berikutnya.

Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang


Maha kuasa Allah Swt agar Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini,
sehingga dapat berhasil dengan baik.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 6


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar I
Sejarah dan Konsep Kesehatan
Reproduksi

KO N S E P K E S E H ATA N R E P R O D U K S I

Modul ini membahas tentang konsep kesehatan reproduksi, sejarah


dan definisi kesehatan reproduksi. Setelah mempelajari kegiatan belajar ini
anda diharapkan dapat: (1) menjelaskan kesehatan reproduksi, (2) menjelaskan
sejarah kesehatan reproduksi secara global dan implementasinya di indonesia,
(3) menjelaskan siklus hidup dan kaitannya dengan hak hak reproduksi, (4)
mengidentifikasi berbagai elemen kesehtaan reproduksi dalam system kesehatan
masyarakat Indonesia, dan (4) menjelaskan seksuliatas dan gender dalam setiap
elemen kesehatan reproduksi

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 7


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi
Pernahkah anda mendengar istilah kesehatan reproduksi? Apa yang anda
gambarkan ketika mendengar istilah kesehatan reproduksi? Tuliskan jawaban
anda pada kotak berikut ini :

Bagaimana, apakah anda sudah selesai menuliskannya?, jika sudah, sekarang


cocokkan jawaban anda dengan uraian berikut ini.

1. DEFINISI DAN SEJARAH

Sejarah perkembangan kesehatan repduksi sudah mulai dirintis sejak terjadinya


peningkatan penduduk. Pertambahan penduduk yang semakin cepat di banyak
Negara mulai menimbulkan keprihatinan. Pada pertemuan PBB yang diadakan
pada tahun 1995 dan 1965 hal ini menjadi isu yang penting.

Pada tahun 1960 Perkmpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) memperkenalkan


program Keluarga Berencana yangmendapatkan dukungan dari banyak Negara,
namun karena ada efek sampingnya, maka pada tahun 1975-1985 timbulah isu
kependudukan.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 8


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Pada tahun 1975 dilangsungkan Konferensi Perempuan yang I yang mendiskusikan


tentang isu perempun. Pada tahun 1980 dilangsungkan konferensi perempuan
yang kedua yang masih membahas isu perempuan dan belum mendiskusikan
tentang gender. Pada tahun 1985 dalam kenferensi III isu gender mulai dibahas.

Pada tahun 1990 an mulai muncul pandangan baru ,mengenai seksualitas dan
kesehatan reproduksi perempaun dan hal asasi manusia berdasrakan HAM. Hal
ini ditandai dengan terselenggaranya beberapa konferensi internasional yang
membahas tersebut (Wallsam 1997) , diantaranya:

• Konferensi Wina (1993)

Konferensi Internasional tentang HAM di Wina tahun 1993 mendiskusikan


HAM dalam perspektif gender serta isu isu controversial mengenai hak hak
reproduksi dan seksual. Deklasrasi dan Platform Aksi Wina menyebutkan
bahwa “hak asasi manusia dan anak perempuan adalah mutlaj, terpadu
dan merupakan bagian dari HAM (wallstam 1997)

• ICPD Kairo 1994

Konferensi Internasional Kependudukan dan pembangunan yang dispons


oleh PBB di Kairo Mesir pada tahun 1994, dihadiri oleh 11000 perwakilan
lebih dari 180 negara. Konferensi tersebut melahirkan kebijakan baru
tentang pembangunan dan kependudukan seperti tercantum dalam
program aksi 20 tahun, yang tidak lagi terfokus pada pencapaian target
populasi tertentu tetapi lebih ditujukan untuk menstabilkan pertumbuhan
penduduk yang berorinetasi pada kepentingan pembangunan manusia.
Program aksi ini menyerukan agar setiap Negara meningkatkan status
kesheatan , pendidikan dan hak hak individu khusunya bagi perempuan dan
dan anak dan mengintegrasilkan program KB di dalam agenda kesehatan
perempuan yang lebih luas. (wallstam, 1997)

Bagian terpenting dari program tersebut adalah penyediaan pelayanan


KR menyeluruh yang memasukan KB, pelayanan kehamilan dan persalinan
yang aman, pencegahan dan pengobatan infeksi menular seksual/IMS,
informasi dan konseling seksualitas serta pelayanan kesehtan perempuan
mendasar lainnya. Termasuk penghapusan bentuk bentuk kekerasan
terhadap perempuan seperti sunat perempuan dan berbagai bentuk
kekerasan lainnnya (wallsatm 1997)

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 9


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

• Konferensi Perempuan se duania ke empat di Beijing /FWCW 1995

Deklarasi dan Flatform Aksi Beijing (Fourth World Conference on Women)


4-15 September 1995, yang diadopsi oleh perwakilan dari 189 negara
mencerminkan komitmen internasional terhadap tujuan kesetaraan,
pengembangan dan perdamaian bagi seluruh perempuan di dunia.
Platform tersebut terdiri dari enam bab, mengidentifikasi 12 area kritis
kepedulian yang dianggap sebagai penghambat utama kemajuan kaum
perempuan yaitu :

a. Kemiskinan. Jumlah perempuan yang hidup dalam kemiskinan lebih


banyak dibandingkan laki laki karena terbatasnya akses perempuan
terhadap sumber sumber ekonomi. Misalnya lapangan pekerjaan,
kepemilikan harta benda dan pelatihan serta pelayanan masyarakat,
misalnya kesehatan

b. Pendidikan dan pelatihan. Pendidikan merupakan HAM dan sarana


penting untk mencapai kesetaraan, pengembangan dan perdamaian.
Namun anak perempuan masih mengalami diskriminasi akses
pandangan budaya, pernikahan dan kehamilan dini, keterbatasan akses
pendidikan dan materi pendidikan yang bias gender.

c. Kesehatan. Kesehatan perempuan mencakup kesejahteraan fisik dan


emosi mereka, yang tidak hanya dipengaruhi oleh konteks social, politik
dan ekonomi. Tercapainya standar kesehatan fisik tertinggi penting
bagi kehidupan dan kesejahteraan perempuan. Hal ini mendukung
perempuan untuk berpartsisipasi baik di masysrakat maupun dalam
kehidupan pribadinya. Hak kesehatan permpuan harus terpenuhi
secara adil sepanjang siklus hidupnya.

d. Kekerasan. Perempuan dan anak perempuan merupakan subyek


kekerasan fisik, seksual dan psikologis yang terjadi tanpa dibatasi oleh
status social ekonomi dan budayanya baik di kehidupan pribadi maupun
masyarakat. Segalan betuk kekerasan berarti melanggar, merusak atau
merenggut kemerdekaan perempuan untuk menikmati hak asasinya.

e. Konflik Bersenjata. Selama konflik bersenjata, perkosaan merupakan


cara untuk memusnahkan kelompok masyarakat. Praktik praktik
tersebut harus dihentikan dan pelakunya harus dikenai sangsi hukum.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 10


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

f. Ekonomi. Perempuan jarang dilibatkan dalam pengambilan keputusan


ekonomi, dan sering diperlakukan secara tidak layak, seperti gaji
rendah, kondisi kerja yang tidak memadai dan terbatasnya kesempatan
kerja profesional

g. Pengambilan keputusan. Keterwakilan perempuan dalam pengambilan


keputusan belum mencapai target 30% di hamper semiua tongkatan
pemerintahan, sebagaimana ditetapkan oleh Lembaga social dan
ekonomi PBB tahun 1995.

h. Mekanisme Institusional. Perempuan sering terpinggirkan dalam


struktur kepemerintahan nasional, seperti tdak memiliki mandat yang
jelas, keterbatasan sumber daya dan dukungan dari para politis nasional.

i. Hak Asasi Manusia. Hak asasi manusia bersifat universal. Dinikmatinya


hak tersebut secara penuh dan setara oleh perempuan dan anak
perempuan merupakan kewajiban pemerintah dan PBB dalam mecapaia
kemajuan perempuan

j. Media. Media masih terus menonjolkan gambaran yang negative


dan merendahkan perempuan, misalnya menampilkan kekerasan,
pelecehan dan paornografi yang berdampak buruk bagi perempuan

k. Ligkungan. Perusakan alam menimbulkan dampak negatif bagi


kesehatan, kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat terutama thd
perempuan di segala usia.

l. Diskriminasi. Diskriminasi sudah dialami sejak awal kehidupannya.


Perilaku dan praktik praktik yang berbahaya menyebabkan banyaknya
anak perempuan tidak mampu bertahan dihup hingga usia dewasa.
Kurangnya perlindungan hukum atau kegagalan dalam penerapannya.,
menyebabkan anak perempuan rentan terhadap segala bentuk
kekerasan serta mengalami konsekunesi hubungan seksual dini dan
tidak aman tms HIV AIDS.

Telaah Lima Tahunan ICPD+5 tahun 1999

Lima tahun setelah ICPD kairo, PDD mengundang para pemimpin

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 11


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Negara untuk membah tentang kemajuan dan kegagalan pemerintah


dalam melaksanakan kebijkaan yang terkait dengan pembangunan dan
kependudukan.

Pada ICPD +5 isu seksualitas remaja dan aborsi, masih mengundang


kontroversi. Selain itu muncul kontroversi baru mengenai kontrasepsi
darurat dan peran lembaga Swadaya Masyarakat dalam negosiasi antar
pemerintah. Pertemuan ICPD+5 ditutup dengan mengadopsi beberapa
tindak lanjut penerapan program Aksi ICPD. Termasuk di dalamnya adalah
target baru untuk tahun 2015 yang memeprtjam focus dari tuuan tujuan
apda tahun 1994.

TARGET BARU 2015

ICPD +5 menetapkan target baru untukmnegukur penerapan ICPD yaitu :

a. Akses terhadap pendidikan dasar pada tahun 2015. Meningkatnya


keikutsertaan anak laki laki dan perempuan di sekolah dasar hingga
sekurang kurangnya 90% sebelum 2010 serta menurunkan angka buta
huruf pada perempuan dan anak perempuan pada tahun 1990 hingga
setengahnya pada tahun 2005.

b. Semua fasilitas kesehatan menyediakan metode metode KB yang aman


dan efektif, pelayanan kebidanan, pencegahan dan penanganan infeksi
menular seksual, serta metode pelindung untuk mencegah infeksi baik
secara langsung maupun rujukan.

c. Mengurangi kesenjangan antara pemakaian kontrasepsi dengan


proporsi individu yang ingin membatasi jumlah anak atau menjarangkan
kehamilan tanpa menggunakan target atau kuota

d. Memastikan bahwa sekurangnya 60% persalinan ditolong oleh tenaga


terlatih, terutama di Negara Negara dengan kematian ibu yang tinggi.

e. Pelayanan pencegahan HIV untuk laki laki dan perempuan muda usia
15-24 tahun. Termasuk penyediaan kondom secara sukarela, konseling
dan tindak lanjut (www. Unfpa.org/icpd)

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 12


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

• Milleneum Develoment Goals (2000)

UN Millenium Summit di New York tahun 2000 menghasilkan Milleneum


Development Goals yang disetujui 189 negara, mengandung 8 goals,
18 target dan 48 Indikator. Beberapatujuan yang ingin dicapai berkaitan
dengan kewenngana bidan , antara lain : menurunkan angka kematian
bayi sebesar 2/3 menjadi hanya 1/3 anatara tahu 1990 dan 2015. Dan
menurunkan angka kematian ibu menjadi ¼ dari tahun 1990 hingga 2015
dan meningkatkan pencegahan dan penyebaran HIV AIDS antara tahun
1990 samapai tahun 2015 (WHO, 2004, safe motherhood, 2004)

Ruang lingkup

Kesehatan reproduksi adalah “keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara
utuh (tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan) dalam semua
hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.

Kesehatan Reproduksi mencakup keseluruhan kehidupan manusia sejak lahir


hingga mati. Pelaksanaan Kesehatan Reproduksi menggunakan pendekatan
siklus hidup (life-cycle approch) agar diperoleh sasaran yang pasti dan
komponen pelayanan yang jelas dan dilaksanakan secara terpadu serta
berkualitas dengan memperhatikan hak reproduksi perorangan dengan
bertumpu pada program pelayanan yang tersedia. Ada empat komponen
prioritas Kesehatan Reproduksi nasional, yaitu : 1. Kesehatan Ibu dan Bayi Baru
Lahir 2. Keluarga berencana 3. Kesehatan Reproduksi Remaja 4.Pencegahan/
penanggulangan Penyakit Menular Seksual (PMS), termasuk HIV/AIDS.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 13


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman
Kesehatan Reproduksi mencakup keseluruhan kehidupan manusia sejak lahir
hingga mati. Secara internasional kesehatan reproduksi telah menjadi bagian
dari Hak Asasi manusia dan setiap Negara berkewajiban agar setiap warga
Negara mendapatkan pelayanan kesehatan reproduk yang baik.Pelaksanaan
Kesehatan Reproduksi menggunakan pendekatan siklus hidup (life-cycle
approch) agar diperoleh sasaran yang pasti dan komponen pelayanan yang
jelas dan dilaksanakan secara terpadu serta berkualitas dengan memperhatikan
hak reproduksi perorangan dengan bertumpu pada program pelayanan yang
tersedia. Ada empat komponen prioritas Kesehatan Reproduksi nasional, yaitu
: 1. Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir 2. Keluarga berencana 3. Kesehatan
Reproduksi Remaja 4.Pencegahan/penanggulangan Penyakit Menular Seksual
(PMS), termasuk HIV/AIDS.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 14


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Tes Formatif
Untuk mengukur tingkat pemahaman anda pada materi yang telah anda pelajari,
sekarang jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu pilihan
jawaban yang anda anggap paling benar.

1. Terdapat pengembangan program pada ICPD+5 dalam kesehatan


reproduksi, yaitu, kecuali :

a. Akses terhadap pendidikan dasar pada tahun 2015 pada perempuan


dan laki laki

b. Semua fasilitas kesehatan menyediakan metode metode KB mantap

c. Mengurangi kesenjangan anatara pemekaian kontrasepsi

d. Memastikan bahwa sekurangnya 60% persaliann ditolong oleh tenaga


terlatih,

2. Aspek kritis yang harus diperbaiki menyangkut kesehatan reproduksi


perempuan kecuali :

a. perempuan yang hidup dalam kemiskinan

b. Pendidikan rendah

c. Akses terhadap pelayanan Kesehatan rendah

d. Kesetaraan gender sudah baik

3. Target MDGs yang terkait tugas bidan kecuali :

a. menurunkan angka kematian bayi sebesar 2/3

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 15


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

b. menurunkan angka kematian ibu menjadi ¼

c. Ketersediaan air dan lingkungan bersih

d. meningkatkan pencegahan dan penyebaran HIV AIDS

4. Latar belakang pentingnya perhatian terhadap kesehatan reproduksi


adalah;

a. Jumlah penduduk yang terus meningkat

b. Hak asasi Manusia

c. Isue gender

d. Kesejahteraan membaik

5. Kondisi Diskriminasi yang mendorong pentingnya kesehatan reproduksi


perempuan adalah :

a. Mutilasi genital pada anak perempuan sehingga tidak mampu bertahan


dihup hingga usia dewasa.

b. Kurangnya perlindungan hukum atau kegagalan dalam penerapanaya

c. anak perempuan dapat survive terhadap segala bentuk kekerasan

d. konsekuensi hubungan seksual dini dan tidak aman tms HIV AIDS.

6. “Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh (tidak semata-mata
bebas dan penyakit atau kecacatan) dalam semua hal yang berkaitan
dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Definisi dari:

a. Kesehatan reproduksi

b. Kesehatan seksual

c. Kesejahteraan Reproduksi

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 16


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

d. Reproduksi Manusia

7. Komponen prioritas Kesehatan Reproduksi nasional, yaitu : kecuali

a. Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

b. Asuhan Persalinan Normal

c. Kesehatan Reproduksi Remaja

d. Pencegahan/penanggulangan Penyakit Menular Seksual (PMS),


termasuk HIV/AIDS.

8. Kesehatan Reproduksi sebagai implementasi Hak Asasi Manusia,


mengandung arti bahwa, kecuali :

a.. Hak asasi manusia bersifat universa

b. Dinikmatinya hak tersebut secara penuh dan setara oleh perempuan

c. Kewajiban pemerintah dan PBB dalam mecapaia kemajuan perempuan

d. Warga Negara yang kuat yang dapat memenuhi HAM

9. Dampak dari Diskriminasi dalam kesehatan reproduksi perempuan adalah


kecuali:

a. Praktik praktik yang berbahaya menyebabkan banyaknya anak


perempuan tidak mampu bertahan dihup hingga usia dewasa.

b. Kurangnya perlindungan hukum atau kegagalan dalam penerapanaya.,


menyebabkan anak perempuan rentan thd segala bentuk kekerasan

c. Mengalami konsekunesi hubungan seksual dini dan tidak aman tms


HIV AIDS.

d. Anak dan perempuan dapat hidup sejahtera

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 17


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

10. Target yang ingin dicapai tahun 2015 sebagai penerapan ICPD+5 yaiutu :

a. Akses terhadap pendidikan tinggi pada tahun 2015

b. Meningkatnya keikutsertaan anak laki laki dan perempuan di sekolah


dasar hingga sekurang kurangnya 90% sebelum 2010

c. Menurunkan angka buta huruf pada perempuan dan anak perempuan


pada tahun 1990

d. Semua fasilitas kesehatan menyediakan metode metode KB yang aman

Tugas
Setelah anda menyimak materi diatas, lakukan identifikasi di lingkungan anda
bagaimana kondisi kesehatan reproduksi perempuan di sana? Faktor faktor apa
saja yang mempengaruhi kesehatan reproduksi? Tuangkan hasil identifikasi
anda pada sehelai kertas!

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 18


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar II

Pendekatan Siklus Kehidupan

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini anda diharapkan mampu: Memahami


pendekatan siklus perempuan dalam kesehatan reproduksi

Coba anda perhatian situasi kesehatan di sekeliling anda! Apakah kondisi


kesehatan perempuan sudah baik? Apakah bayi dan anak balita mendapat
gizi yang baik? Faktor faktor apa saja yang menyebabkan kondisi perempuan
dan balita masuk ke dalam keadaan yang tidak baik? Coba anda diskusikan
bersama teman sekelas.

Banyak faktor yang menyebabkan kesehatan seseorang tidak baik,


diantaranya status pendidikan, status ekonomi, sarana pelayanan kesehatan
tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dalam modul ini akan dijelaskan bagaimana kesehatan reproduksi dalam


siklus hidup seorang perempuan. Kegiatan belajar ini sangat penting bagi
seorang bidan merupakan tenaga kesehatan yang berada dalam siklus
kehidupan perempuan, sehingga bidan harus memahami kesehatan dalam
siklus hidup perempuan.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 19


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi
Hambatan sosial, budaya dan ekonomi yang dihadapi sepanjang hidup
perempuan merupakan akar masalah buruknya kesehatan maternal (saat hamil,
bersalin dan nifas). Dengan menggunakan pendekatan siklus hidup diketahui
bahwa masalah mendasar kesehatan perempuan telah terjadi jauh sebelum
memasuki usia reproduksi (15-49 tahun). Status kesehatan perempuan semasa
kanak kanak dan remaja mempengaruhi kondisi kesehatannya semasa hamil,
bersalin dan nifas. Jenis makanan, tingkat pendidikan, nilai, sikap yang dianut,
system kesehatan yang tersedia dan bias diakses, situasi ekonomi serta kualitas
hubungan seksualnya- mempengaruhi perempuan dalam menjalankan masa
masa produksi dan reproduksinya. (ISSA, 1993)

Antisipasi kebutuhan perempuan sepanjang hidupnya, mulai dari saat konsepsi


hingga masa pasca usia reproduksi dapat dilakukan dengan menggunakan
pendekatan siklus hidup. Pendekatan ini menekankan pada pentingnya perilaku
pencapaian pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan perempuan
karena memiliki kebutuhn khusus. Sistem kesehatan harus mengenali dan
memperhatikan masalah kesehatan perempan karena kondisi dan upaya pada
satu tahao kehidupan akan mempengaruhi sepanjang hidupnya. Sebagai contoh
(FCI, 2000) :

• Pemberian ASI Eksklusif selama 4-6 bulan memberi antibody (kekebalan


tubuh) dan gizi yang dibutuhkan bayi untuk memulai hidup sehat.
Kekurangan gizi yang dialami remaja perempuan di masa kanak kanak
bisa menghambat pertumbuhannya (tulang panggul tidak berkembang
sempurna) sehingga berisiko mengalami persalinan macet

• Perempuan muda yang terkena infeksi saluran Reproduksi dan tidak diobati
dengan benar berisiko mengalami kemandulan.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 20


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Masalah dan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup Perempuan

SIKLUS PENDEKATAN SIKLUS HIDUP UNTUK


MASALAH
HIDUP PELAYANAN KES PRODUKSI

Penyakit system (Dipengaruhi oleh pengalaman


Pasca
sirkulasi reproduksi sebelumnya)
Diagnosis, informasi dan pengobatan
Prolaps/Osteoporosis
dini
Pencegahan dan pengobatan IMS,
Kanker saluran
Diagnosis, informasi dan pengobatan
reproduksi dan payudara
dini

Malnutrisi/anemia semua usia Suplementasi, pendidikan

Kemandulan Konseling, pencegahan primer

Pengobatan, konseling, KB, pendidikan


Komplikasi abortus ttg perilaku seksual bertanggung
jawab

KB, pelayanan antenatal, persalinan


Kesakitan dan kematian
dan post partum, pelayanankebidanan
ibu
darurat, imunisasi TT
KB, Kontrasepsi, informasi dan
Pengaturan Kesuburan Usia
pendidikan
Pendidikan, perubahan hukum dan
Seks Komersial
social
Penyalahgunaan obat
Pendidikan, pengobatan dan
(alcohol, obat dan
konseling
tembakau)
Kekerasan Gender Konseling, perubaha hokum, social,
(semua usia) pendidikan
Praktik Tradisional Pemberdayaan, perubahan hokum,
berbahaya social, Pendidikan

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 21


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

I MS/HIV(pada bayi
ditularkan melalui Deteksi,
ibunya)

Nutrisis (semua Usia) Suplementasi, pendidikan

Perilaku seksual tidak Pendidikan dalam keluarga dan


Remaja
aman sekolah

KB, pendidikan dalam keluarga dan


Kehamilan Remaja
sekolah

Kesehatan lingkungan, kesehatan


Penyakit lain (semua
kerja, pelayanan kes primer,
usia)
pendidikan, imunisasi

Kesakitand an kematina
Pelayanan Antenatal, persalinan dan
bayi baru lahir Anak
post partum, menyusui
(Neonatal)

Suplementasi, pendidikan, pelayanan


Bayi Berat Lahir Rendah Saat Lahir antenatal, promosi kesehatan,
pencegahan penyakit

Pelayanan Kesehatan Reproduksi dilaksanakan secara terpadu dan berkualitas


dengan bertumpu pada program pelayanan yang sudah tersedia, dengan
memperhatikan hak reproduksi perorangan, berdasarkan kepentingan dan
kebutuhan sasaran pelayanan/konsumen, sesuai siklus hidup masing-masing.
Pendekatan siklus hidup berarti memperhatikan kebutuhan khas penanganan
sistem reproduksi pada setiap tahap siklus hidup dan kesinambungan antar-
tahap siklus hidup tersebut. Dengan begitu, masalah kesehatan reproduksi pada
setiap tahap siklus hidup dapat diperkirakan dan ditangani dengan baik sesuai
kebutuhan tahap itu, sehingga kemungkinan munculnya akibat buruk pada tahap
siklus hidup selanjutnya dapat dicegah. Dikenal lima tahap siklus hidup, yaitu:

1. Konsepsi

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 22


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

2. Bayi dan anak

3. Remaja

4. Usia subur

5. Usia lanjut.

Tahap pertama dan kedua terutama terkait dengan Kesehatan Ibu & Bayi Baru
Lahir. Tahap ketiga terkait dengan KesehatanReproduksi Remaja. Tahap keempat
terutama terkait dengan Keluarga Berencana. Tahap kelima terkait dengan
Kesehatan Reproduksi Usia Lanjut. Semua tahap siklus hidup ini terkait dengan
pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular Seksual (PMSIHIV/AIDS),
terutama empat tahap pertama.Karena tiap tahap sikius hidup, untuk laki-laki
maupun perempuan, memiliki kebutuhan yang berbeda.

KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR

Kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Indonesia masih jauh dari keadaan yang
diharapkan karena besarnya jumlah ibu dan bayi yang mati. Dari sekitar 5 juta
kehamilan pertahun, sekitar 20 ribu kehamilan berakhir dengan kematian ibu.
Selain itu, kejadian bayi lahir mati dan bayi baru lahir yang juga sering terjadi
Akibatnya, Indonesia memiliki angka kematian ibu (AKI) yang tertinggi diantara
negara-negara di ASEAN karena itu, upaya kesehatan ibu dan bayi baru lahir
menjadi upaya pioritas dalam bidang kesehatan.

Komplikasi kehamilan dan persalinan tersebut dialami oleh 15-20% dari seluruh
kematian, dan kebanyakan terjadi disekitar saat persalinan. Terjadinya komplikasi
sulit diperkirakan, sehingga sering muncul secara mendadak. Pertolongan
terhadap komplikasi ini memerlukan tindakan yang tepat dan cepat (dalam waktu
kurang dari 2 jam) agar nyawa ibu dan janinnya dapat diselamatkan.

Kematian ibu hamil dilatar-belakangi oleh masalah-masalah berikut:

1. Masih banyak persalinan di tolong oleh dukun (sekitar 30%).

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 23


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

2. Sekitar 70% persalinan berlangsung di rumah, sehingga bila terjadi


komplikasi yang memerlukan rujukan, akan memerlukan waktu yang
cukup lama.

3. Derajat kesehatan ibu yang rendah pada saat hamil, bahkan sejak sebelum
hamil, a.l. sekitar 50% ibu menderita anemia, sekitar 30% berisiko kurang
energi kronis, sekitar 60% ibu hamil dengan keadaan ” 4 terlalu” (terlalu
muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak).

4. Rendah status perempuan, yang antara lain mengakibatkan lambatnya


pengambilan keputusan di tingkat keluarga untuk mencari pertolongan.
Dikenal keadaan ” 3 terlambat” , yaitu terlambat dalam :

• mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan (di tingkat


keluarga) untuk mencari pertolongan berkualitas.

• Mencapai fasilitas kesehatan

• Mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat di fasilitas pelayanan.

Agar ibu dan bayi selamat, upaya bidang kesehatan saat ini yaitu ” Gerakan
Nasional Kehamilan yang Aman”, ditujukan untuk memastikan agar 3 hal berikut
ini terjadi :

1. Semua ibu hamil dan bayi baru lahir harus mempunyai akses terhadap
pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas oleh tenaga kesehatan terampil.

2. Semua komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang


adekuat.

3. Setiap wanita usia subur harus mempunyai akses terhadap pencegahan


kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.

Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang dapat diberikan di berbagai
tingkat pelayanan kesehatan adalah :

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 24


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

1. Bidan di Desa: pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan


nifas untuk ibu dan bayi, dan pertolongan pertama pada kegawat daruratan
kebidanan dan bayi baru lahir.

2. Puskesmas : pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas


untuk ibu dan bayi, serta penanganan kegawat daruratan kebidanan dan bayi
baru lahir tertentu.

3. Rumah Sakit Kabupaten: pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan,


pelayanan nifas untuk ibu dan bayi, serta penanganan semua jenis kegawat
daruratan kebidanan dan bayi baru lahir, termasuk bedah sesar dan tranfusi darah.

Pelayananan Kesehatan yang diperlukan setiap ibu hamil adalah:

1. Pencatatan ibu hamil dalam Kohort ibu seawal mungkin.

2. Pemeriksaan kehamilan sesering mungkin, dengan minimal 4 kali selama


kehamilan, yaitu :

• Satu kali pada umur kehamilan 1-3 bulan (triwulan I)

• Satu kali pada umur kehamilan 4-6 bulan (triwulan II)

• Dua kali pada umur kehamilan 7-9 bulan (triwulan III)

• Datang kapan saja ada gangguan, atau janin tidak bergerak dalam 12
jam

Pemeriksaan kehamilan hendaknya dilakukan secara lengkap sesuai standar.

3. Pemberian informasi tentang perkembangan kehamilan, nasehat tentang


kesehatan kehamilan dan KB pasca-persalinan, yang meliputi:

• Perawatan diri

• Kebutuhan makanan, tablet tambah darah

• Kejelasan tentang kehamilan

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 25


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

• Persiapan persalinan

• Tanda-tanda bahaya dan upaya pertolongannya

• KB pasca-persalinan

4. Pelayanan persalinan yang bersih dan aman (oleh tenaga kesehatan).

5. Bimbingan persiapan menyusui dengan “ASI Eksklusif” (hanya ASI) sampai


bayi berumur 4 bulan.

6. Pelayanan pasca-persalinan termasuk konseling dan pelayanan KB

7. Perawatan Bayi Baru Lahir: Selain diperiksa pada saat kelahiran, bayi di
kunjungi sekali dalam 3 hari pertama dan sekali pada minggu keenam.

8. Melakukan pelayanan kegawat-daruratan obstetri dan neonatal tepat dan


sebaik mungkin apabila komplikasi terjadi

9. Pengobatan atau penanganan penyakit-penyakit yang memberatkan


kehamilan, misalnya: anemia, kekurangan energi kronik, TBC, malaria, dll.

Keadaan ibu hamil yang perlu diwaspadai, yaitu keadaan yang mungkin
berpengaruh terhadap timbulnya kesulitan pada kehamilan/persalinan antara lain
adalah:

1. Keadaan ”4 terlalu” (Terlalu muda, Terlalu Tua, Terlalu sering, Terlalu banyak)

• umur di bawah 20 tahun (terlalu muda)

• umur di atas 35 tahun (terlalu tua)

• jumlah anak lebih dari 4 orang (terlalu banyak)

• jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang kurang dari 2


tahun (terlalu sering)

2. Pernah mengalami kesulitan dalam kehamilan dan persalinan terdahulu.

3. Tinggi badan kurang dari 145 cm

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 26


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

4. Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm yang berarti seorang ibu
beresiko menderita kekurangan energi kronis.

Tanda bahaya - pada saat kehamilan, persalinan atau nifas – yang perlu segera
mendapatkan perhatian dan cepat dicarikan pertolongan :

1. Muntah terus menerus dan tidak bisa makan

2. Berat badan yang tidak bertambah pada trisemester kehamilan 4-9 bulan

3. Perdarahan dari jalan lahir pada waktu hamil (walaupun hanya sedikit),baik
tanpa atau dengan rasa nyeri hebat pada perut

4. Bengkak pada tangan atau wajah,disertai tekanan darah tinggi dan pusing-
pusing yang dapat diikuti kejang-kejang, bila keadaan dibiarkan. Hal ini
dapat terjadi pada masa kehamilan, persalinan maupun nifas

5. Keluar cairan ketuban jauh sebelum tiba saat melahirkan (sebelum ada
mulas-mulas)

6. Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas-mulas

7. Keluar darah dari jalan lahir, menjelang kelahiran bayi, baik disertai atau
tanpa rasa nyeri perut

8. Perdarahan banyak dalam 1-2 jam pertama setelah bayi lahir

9. Demam tinggi lebih dari 2 hari setelah melahirkan, atau keluarnya cairan
berlebihan yang berbau dari jalan lahir

10. Payudara bengkak kemerah-merahan dalam masa menyusui.

Hal-hal yang perlu dilakukan secara terus menerus oleh Bidan dengan dukungan
masyarakat a.l:

1. Mencatat semua kehamilan seawal mungkin, sebelum kehamilan 3 bulan.

2. Deteksi dini tanda bahaya dan segera carikan pertolongan yang tepat

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 27


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

3. Mengorganisasikan kebutuhan dana dan transpotrasi bagi ibu yang perlu


dirujuk

4. Petugas kesehatan memantapkan jaringan rujukan ke tingkat fasilitas yang


lebih tinggi, agar pelayanan dapat segera diberikan dan tepat persiapannya.

5. Meningkatkan kerja sama dengan dukun dan masyarakat, agar semua


persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.

6. Mengupayakan agar semua persalinan bermasalah dapat langsung


memperoleh fasilitas kesehatan yang memadai dan sesuai dengan
masalahnya.

7. Mengupayakan dan memprioritaskan ibu dengan ”4 terlalu” menjadi


peserta KB dalam 40 hari setelah melahirkan.

8. Memasukan kegiatan pencegahan dan penanganan penyakit penyakit


menular seksual (PMS) dalam pelayanan kebidanan dan KB.

9. Pelayanan pasca-keguguran diupayakan agar dapat dilaksanakan di


Puskesmas.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 28


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman
Masalah kesehatan reproduksi pada setiap tahap siklus hidup dapat
diperkirakan dan ditangani dengan baik sesuai kebutuhan tahap itu, sehingga
kemungkinan munculnya akibat buruk pada tahap siklus hidup selanjutnya
dapat dicegah. Dikenal lima tahap siklus hidup, yaitu: 1. Konsepsi 2. Bayi dan
anak. 3. Remaja 4. Usia subur 5. Usia lanjut.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 29


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Tes Formatif
Untuk mengukur tingkat pemahaman anda pada materi yang telah anda
pelajari, sekarang jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilik salah
satu pilihan jawaban yang anda anggap paling benar.

1. Alasan kesehatan reproduksi perempuan melalui pendekatan siklus


kehidupan adalah:

a. Sejak dalam kandungan

b. Kondisi saat ini akan mempengaruhi kesehatan reproduksi pada


masa yang akan datang

c. Kondisi saat ini untuk kesehatan saat ini

d. Intervensi yang memadai dapat menanggulangi masalah

2. Masalah kesehatan reproduksi pada masa remaja adalah, kecuali :

a. Perilaku menyimpang

b. Kehamilan tidak diinginkan

c. Trafficking manusia

d. Menopause

3. Pelayanan kesehatan reproduksi untuk meningkatkan kesehatan pada


usia reproduksi

a. Pelayanan KB

b. Pendidikan dan informasi

c. Imunisasi TB

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 30


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

d. Deteksi keganasan

4. Upaya pelayanan kesehatan untuk pencegahan BBLR pada masa


reproduksi adalah :

a. Suplementasi

b. Pendidikan

c. Senam hamil

d. pencegahan penyakit

5. Kondisi kesehatan masa lansia adalah kecuali :

a. penyakit system sirkulasi

b. osteoporosis

c. Kanker saluran reproduksi

d. Kehamilan

6. Hal hal yang dapat menimbulkan permasalahan kesehatan reproduksi


adalah :

a. Nial dan budaya

b. Kemiskinan dan angka melek huruf

c. Hukum yang tidak berpihak pada perempuan

d. Pendidikan yang tinggi

7. Tujuan Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dengan pendekatan


siklus hidup perempuan adalah, kecuali :

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 31


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

a. Antisipasi kebutuhan perempuan sepanjang hidupnya

b. pentingnya pelayanan yang memiliki kebutuhan khusus.

c. Satu tahap kehidupan akan mempengaruhi sepanjang hidupnya.

d. Agar pelayanan kesehatan tepat sasaran

8. Upaya bidang kesehatan dalam ”Gerakan Nasional Kehamilan yang


Aman”, yaitu : kecuali

a. Semua ibu hamil dan bayi baru lahir harus mempunyai akses terhadap
pelayanan kesehatan

b. Komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan seadanya.

c. Setiap wanita usia subur harus mempunyai akses terhadap


pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan

d. Penanganan komplikasi keguguran.

9. Upaya Bidan dalam kesehatan reproduksi dengan dukungan masyarakat


adalah berikut ini kecuali :

a. mencatat semua kehamilan setelah kehamilan 7 bulan.

b. Deteksi dini tanda bahaya dan segera carikan pertolongan yang tepat

c. mengorganisasikan kebutuhan dana dan transpotrasi bagi ibu yang


perlu dirujuk

d. petugas kesehatan memantapkan jaringan rujukan ke tingkat fasilitas


yang lebih tinggi, agar pelayanan dapat segera diberikan dan tepat
persiapannya.

10. Salah satu upaya peningkatan kesehatan reproduksi pada masa remaja
adalah :

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 32


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

a. Deteksi keganasan

b. Suplementasi makanan

c. Antenatal care yang adekuat

d. Asuhan persalinan oleh Bidan

Tugas
Nah anda telah menyelesaikan KB 2, agar pemahaman anda lebih baik lagi
lakukanlah identifikasi kondisi kesehatan reproduksi dari sejak seorang
perempuan dalam kandungan hingga menjadi lansia. Laporkan hasilnya dalam
kertas dan sampaiakn kepada dosen anda.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 33


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar III


Elemen-elemen Pelayanan
Kesehatan Reproduksi

TUJUAN Setelah mempelajari KB ini anda diharapkan


dapat menjelaskan berbagai elemen pelayanan
Pembelajaran Umum kesehatan reproduksi (KR).

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 34


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi
Barangkali anda tahu, apa saja elemen-elemen pelayanan kesehatan itu. Tuliskan
jawaban anda pada kotak berikut :

Jika anda sudah selesai menuliskan jawabannya, sekarang cocokkan jawaban


anda dengan uraian berikut ini.

Ada 10 elemen pelayanan KR yang ditetapkan pada ICPD Kairo untuk mengatasi
masalah berkaitan dengan ogan reproduksi dan fungsinya pada laki laki dan
perempuan. Seseorang bisa mengalami masalah KR lebih dari satu pada
waktu yang bersamaan. Misal ibu yang memeriksakan kehamilannya bisa saja
merupakan korban KDRT dan mengidap Infeksi Saluran Reproduksi (ISR). Dalam
sistem kesehatan, bidan yang sensitif akan menerapkan paket KR dan memberikan
penanganan yang lebih dari sekedar pelayanan prenatal, tetapi juga memerlukan
penanganan kekerasan dan ISR. Idealnya ke 10 elemen harus diberikan di setiap
tingkatan sistem kesehatan, namun banyak negara miskin menghadapi kendala
mengenai pembiayaan penyelengagaraan pelayanan tersebut. Selain itu lembaga
donor biasanya hanya memfokuskan pada program KR tertentu seperti KB dan
HIV AIDS.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 35


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Pelayanan kesehatan reproduksi dalam konteks pelayanan kesehatan dasar


mencakup elemen elemen berikut :

1. Pelayanan dan konseling, informasi edukasi dan komuniaksi KB yang


berkualitas

2. Pelayanan prenatal, persalinan dan post partum yang aman, termasuk


menyusui

3. Pencegahan dan pengobatan kemandulan

4. Pencegahan dan penanganan aborsi tidak aman

5. Pelayanan aborsi aman, bila tidak menlanggar hukum

6. Pengiabatan ISR, IMS dan kondisi lain dalam sistem reproduksi

7. Informasi dan konseling mengenia seksualitas, menjaid orangtua yang


bertanggung jawab serta kesehatan reprosuksi dan seksual

8. Pencegahan secara aktif praktik praktik berbahaya seperti sunat perempuan/


multilasi kelamin

9. Pelayanan rujukan uintuk komplikasi KB, kehamilan, persalinan, dan aborsi,


kemandulan, ISR, IMS dan HIV AIDS, serta kanker kandungan

10. Jika mungkin program KR dan KB harus meliputi fasilitas diagnosis dan
pengobatan IMS sering dengan meningkatnya risiko penularan HIV. (Alcala,
1994)

KELUARGA BERENCANA

Sebagai Komponen Kesehatan Reproduksi pelayanan Keluarga Berencana


(KB) diarahkan untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi. Pelayanan KB
bertujuan menunda, menjarangkan, atau membatasi kehamilan bila jumlah anak
sudah cukup. Kehamilan yang diinginkan dan berlangsung pada keadaan dan saat
yang tepat, akan kebih menjamin keselamatan ibu dan bayi yang dikandungnya.
Dengan demikian pelayanan KB Sangat berguna dalam pengaturan kehamilan
dan pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak tepat waktu.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 36


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebagai berikut:

1. Prioritas pelayanan KB diberikan terutama kepada pasangan usia subur


yang isterinya mempunyai keadaan “4 terlalu” yaitu terlalu muda (usia
kurang dari 20 tahun), terlalu banyak anak (lebih dari 3 orang), terlalu dekat
jarak kehamilan ( kurang dari 2 tahun), dan terlalu tua (lebih dari 35 tahun).

2. Tanggung jawab dalam kesertaan ber-KB merupakan tanggung jawab


bersama antara suazi dan misteri. Sayangnya, pada saat ini hanya 1,1%
suazi yang berpartisipasi aktif dalam ver-KB, padahal tersedia juga alat/
metoda kontrasepsi untuk pria

3. Setiap metoda kontrasepsi mempunyai keuntungan dan kelemahan


masing-masing. Setiap klien berhak untuk mendapat informasi mengenai
hal ini, sehingga dapat mempertimbangkan metoda yang paling cocok
bagi dirinya.

4. Pelaksana pelayanan KB wajib memberikan nasihat tentang metoda yang


paling cocok sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik sebelum pelayanan
KB diberikan kepada klien. Dengan demikian, klien akan lebih mudah
menentukan pilihannnya.

5. Klien juga harus diberi informasi tentang kontra indikasi pemakaian


berbagai metoda kontrasepsi. Pelaksana pelayanan KB perlu melakaukan
skrining atau penyaringan melalui pemeriksaan fisik terhadap klien untuk
memastikan bahwa tidak terdapat kontra indikasi dalam pemakaian metoda
kontrsepsi yang akan dipilih. Khusus untuk tindakan operatif diperlukan
surat pernyataan setuju (informed concent) dari klien.

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh
berbagai perubahan fisik, emosi dan psikhis. Masa remaja yaitu usia 10-19
tahun, merupakan masa yang khusus dan penting, karena merupakan periode
pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut pubertas. Masa
remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa.

Pada masa remaja terjadi perubahan fisik (organidiologi) secara tepat, yang tidak

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 37


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

seimbang kejiwaan (mental emosional). Perubahan yang cukup besar ini dapat
membingungkan remaja yang mengalaminya. Karena itu mereka memerlukan
pengertian, bimbingan, dan dukungan lingkungan sekitarnya agar tumbuh dan
berkembang menjadi manusia dewasa yanag sehat baiki jasmani, maupun mental
dan psikhososial.

Dalam lingkungan sosial tertentu, masa remaja bagi pria merupakan saat
diperolehnya kebebasan, sementara untuk remaja wanita merupakan saat
dimulainya segala bentuk pembatasan. Pada masa yang lalu, anak gadis mulai
dipingit ketika merka mulai mengalami haid. Walaupun dewasa ini praktik
seperti itu telah jarang ditemukan, namum perlakuan terhadap remaja pria dan
wanita masih sering berbeda, yang menempatkan remaja putridalam posisi yang
dirugikan. Kesetaraan perlakuan terhadap remaja pria dan wanita diperlukan
dalam mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja, agar masalahnya dapat
tertangani secara tuntas.

A. Pengaruh Buruk Akibat Terjadinya Hubungan Seks Pranikah bagi Remaja

Kematangan organ seks dapat berpengaruh buruk bila remaja tak mampu
mengendalikan rangsangan seksualnya, sehingga tergoda untuk melakukan
hubungan seks pranikah. Hal ini akan menimbulkan akibat yang dapat
dirasakan bukan saja oleh pasangan, khususnya remaja puteri, tetapi juga
orang tua, keluarga, bahkan masyarakat.

Akibat hubungan seks pranikah:

1. Bagi remaja

• Remaja pria menjadi tidak perjaka, dan remaja wanita tidak perawan

• Menambah resiko tertukar penyakit menular seksual (PMS), seperti:


gonore (GO), sifilis, Herpes simpleks (genitalis), Clamidia, Kondiloma
akuminata, HIV/AIDS.

• Remaja puteri terancam kehamilan yang tidak diinginkan, pengguguran


kandungan yang tidak aman, infeksi organ-organ reproduksi, anemia,
kemandulan dan kematian karena perdarahan atau keracunan
kehamilan.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 38


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

• Trauma kejiwaan (depresi, rendah diri, rasa berdosa, hilang harapan


masa depan).

• Kemungkinan hilangnya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan


dan kesempatan bekerja.

• Melahirkan bayi yang kurang/tidak sehat.

2. Bagi keluarga

• Menimbulkan aib keluarga.

• Menambah beban ekonomi keluarga

• Pengaruh kejiwaan bagi anak yang dilahirkan akibat tekanan masyarakat


di lingkungannya (ejekan).

3. Bagi masyarakat

• Meningkatkan remaja putus sekolah, sehingga kualitas masyarakat


menurun

• Meningkatkan angka kematian ibu dan bayi

• Menambah beban ekonomi masyarakat, sehingga derajat kesejahteraan


masyarakat menurun.

B. Kaitan antara Kesehatan Remaja dan Kesehatan Reproduksi Remaja

Kesehatan reproduksi remaja sulit dipisahkan dari kesehatan remaja


secara keseluruhan, karena gangguan kesehatan remaja akan menimbulkan
gangguan pula pada sistem reproduksi.

Berikut adalah beberapa keadaan yang berpengaruh buruk terhadap Kesehatan


Remaja termasuk Kesehatan Reproduksi Remaja.

1. Masalah gizi yang meliputi a.l:

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 39


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

• Anemia dan kurang energi khronis

• Pertumbuhan yang terhambat pada remaja putri, sehingga


mengakibatkan panggul sempit dan resiko untuk melahirkan bayi
berat lahir rendah di kemudian hari.

2. Masalah pendidikan yang meliputi a.l:

• Buta huruf, yang mengakibatkan remaja tidak mempunyai akses


terhadap informasi yang dibutuhkannya; serta mungkin kurang
mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk kesehatan dirinya

• Pendidkan rendah dapat mengakibatkan remaja kurang mampu


memenuhii kebutuhan fisik dasar ketika berkeluarga, dan hal ini akan
berpengaruh buruk terhadap derajat kesehatan diri dan keluarga.

3. Masalah lingkungan dan pekerjaan, a.l:

• Lingkungan dan suasana kerja yanmg kurang memperhatikan


kesehatan remaja yang bekerja akan mengganggu kesehatan remaja.

• Lingkungan sosial yang kurang sehat dapat menghambat, bahkan


merusak kesehatan fisik, mental, dan emosional remaja.

4. Masalah seks dan seksualitas, a.l:

• Pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak tepat tentang masalah


seksualitas, misalnya mitos yang tidak benar.

• Kurangnya bimbingan untuk bersikap positif dalam hal yang berkaitan


dengan seksualitas.

• Penyalah gunaan dan ketergantungan NAPZA, yang mengarah kepada


menularan HIV?AIDS melalui jarum suntik dan melalui hubungan seks
bebas. Masalah ini semakin mengkhawatirkan dewasa ini.

• Penyalah gunaan seksual

• Kehamilan remaja

• Kehamilan pranikah/luar ikatan pernikahan

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 40


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

5. Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja

• Ketidak matangan secara fisik dan mental

• Resiko komplikasi dan kematian ibu dan bayi lebih besar

• Kehilangan desempatan untuk pengembangan diri remaja

• Resiko bertambah untuk melakukan aborsi yang tidak aman

C. Pembinaan Kesehatan Reproduksi Remaja

Pembinaan Kesehatan Reproduksi Remaja bertujuan untuk memberikan


informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan perilaku hidup bagi
remaja, disamping mengatasi yang ada. Dengan pengetahuan yang memadai
dan adanya motivasi untuk menjalani masa remaja secara sehat, para remaja
diharapkan mampu memelihara kesehatan dirinya agar dapat memasuki masa
kehidupan berkeluarga dengan reproduksi yang sehat.

Pembekalan pengetahuan yang diperlukan remaja meliputi :

1. Perkembangan fisik, kejiwaan dan kematangan seksual remaja

Pembekalan pengetahuan tentang perunahan yang terjadi secara fisik,


kejiwaan dan kematangan seksual akan memudahkan remaja untuk
memahami serta mengatasi berbagai keadaan yang membingungkannya.
Informasi tentang haid dan mimpi basah serta tentang alat reproduksi
remaja laki-laki dan perempuan perlu diperoleh setiap remaja.

2. Proses reproduksi yang bertanggung jawab

Manusia secara biologi mempunyai kebutuhan seksual. Remaja perlu


mengendalaikan naluri seksualnya dan menyalurkannya menjadi kegiatan
yang positif, seperti olah raga dan mengembangkan hobi yang dibangun.
Penyaluran yang berupa hubungan seksual dilakukan setelah berkeluarga,
untuk melanjutkan keturunan.

3. Pergaulan yang sehat antara remaja laki-laki dan perempuan, serta


kewaspadaan terhadap masalah remaja yang banyak ditemukan. Remaja
memerlukan informasi tersebut agar selalu waspada dan berperilaku

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 41


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

reproduksi sehat dalam bergaul dengan lawan jenisnya. Disamping itu


remaja memerlukan pembekalan tentang kiat-kiat untuk mempertahankan
diri secara fisik maupun psikis

4. Persiapan pra nikah

Kesehatan seorang perempuan sebelum menikah sangat penting, hal ini


untuk memastikan bahwa untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang
istri dan ibu maka kesehatan fisik, emosinya harus dipersipakan dengan
baik. Sebagai contoh jika calon ibu memiliki penyakit infeksi maka dengan
dengan persipaan pranikah ini penyakit infeksi yang kemungkinan dapat
mengganggu kehamilan dapat diobati terlebih dahulu.l

5. Kehamilan dan persalinan, serta cara pencegahannya

Keadaan fisik dan emosi ibu pada saat masa kehamilan persalinan sangat
dipengaruhi juga oleh kondisi fisik sebelum masa hamil. Jika seorang calon
ibu hamil telah emnderita anemia maka kehamilan saat ini juga dapat
diperbutuk dengan anemia jika tidak segera diatasi secara adekuat. Dalam
pelayanan kebidanan seorang perempuan diupayakan agar selama hamil
mendapatkan asupan yang adekuat agar kehamilannya dalam kondisi baik
sehaingga persalinan dan bayinya dalam kondisi yang baik.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 42


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman
Idealnya ke 10 elemen harus diberikan di setiap tingkatan sistem kesehatan,
namun banyak negara miskin menghadapi kendala mengenai pembiayaan
penyelengagaraan pelayanan tersebut. Dengan memperhatikan sepanjang
siklus kehiduan perempuan, masalah dan penangan sesuia dengan fase
dan kemungkinan masalah yang muncul. Ingat bahwa jika satu fase dalam
siklus permpuan terganggun maka kemungkinan besar fase pada kehiupan
perempuan tersebut juga akan tergannggu. Sehingga pemerintah dan
tenaga kesehatan harus memastikan bahwa setiap perempuan mendapatkan
pelayanan kesehatan yang adekuat di setiap fase kegidupannya.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 43


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Tes Formatif
Untuk mengukur tingkat pemahaman anda pada materi yang telah anda pelajari,
sekarang jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilik salah satu pilihan
jawaban yang anda anggap paling benar.

1. Pelayanan kesehatan reproduksi dalam konteks pelayanan kesehtan dasar


mencakup elemen elemen berikut ini kecuali :

a. Pelayanan dan konseling, informasi edukasi dan komuniaksi KB yang


berkualitas

b. Pelayanan prenatal, persalinan dan post partum seadanya

c. Pencegahan dan pengobatan kemandulan

d. Pencegahan dan penanganan aborsi tidak aman

2. Pada masa remaja terjadi perubahan fisik secara cepat, yang tidak
seimbang kejiwaan (mental emosional). Perubahan yang cukup besar ini
dapat membingungkan remaja. Karena itu mereka memerlukan :

a. pengertian, bimbingan, dan dukungan lingkungan sekitarnya

b. agar tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yanag sehat


baiki jasmani, maupun mental dan psikhososial.

c. Gambaran bahwa kondisi yang dialaminya itu abnormal

d. Informasi tentang perawatan diri yang tepat

3. Pelayanan KB Sangat berguna dalam pengaturan kehamilan dan


pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak tepat waktu.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 44


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Program Keluarga Berencana adalah elemen penting dalam kesehatan


reproduksi, yang berarti, kecuali :

a. prioritas kepada Pasangan usia subur yang isterinya mempunyai


keadaan “4 terlalu”

b. Tanggung jawab dalam kesertaan ber-KB merupakan tanggung jawab


isteri

c. Setiap metoda kontrasepsi mempunyai keuntungan dan kelemahan


masing-masing.

d. Setiap klien berhak untuk mendapat informasi mengenai KB

4. Pelayanan kesehatan reproduksi dalam konteks pelayanan kesehtan dasar


mencakup elemen elemen berikut, kecuali :

a. Pencegahan dan pengobatan kemandulan

b. Pencegahan dan penanganan aborsi tidak aman

c. Pelayanan aborsi aman bagi siapapun

d. Pengiabatan ISR, IMS dan kondisi lain dalam sistem reproduksi

5. Pelayanan Keluarga berencana sebagai pemenuhan hak asasi manusia


dalam kesehatan reproduksi yaitu :

a. Memberikan nasihat tentang metoda yang paling cocok menurut bidan

b. Klien akan lebih mudah menentukan pilihannnya.

c. Klien juga harus diberi informasi tentang kontra indikasi pemakaian


sehingga merasa takut

d. Diperlukan surat pernyataan setuju (informed concent) dari bidan

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 45


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

6. Pembekalan pengetahuan yang diperlukan remaja dalam kesehatan


reproduksi meliputi:

a. Pengetahuan perubahan fisik, kejiwaan dan kematangan seksual

b. Informasi tentang haid dan mimpi basah sehingga

c. Proses reproduksi yang bertanggung jawab

d. Pergaulan yang sehat remaja laki-laki dan perempuan untuk saling


mengeksploitasi

7. Masalah seks dan seksualitas pada remaja sebagai akibat dari :

a. Pengetahuan yang baik tentang seksualitas.

b. Dukungan positif dalam hal yang berkaitan dengan seksualitas.

c. Penyalah gunaan dan ketergantungan NAPZA

d. Kepercayaan orang dewasa kepada remaja

8. Keadaan yang berpengaruh buruk terhadap Kesehatan Remaja yaitu


kecuali :

a. Anemia dan kurang energi khronis

b. Pertumbuhan terhambat sehingga mengakibatkan panggul sempit

c. Buta huruf sehingg remaja tidak mempunyai akses terhadap informasi

d. Keputusan ada di tangan orang tua

9. Masalah lingkungan dan pekerjaan yang berpengaruh terhadap kesehatan


reproduksi remaja yaitu :

a. Lingkungan memperhatikan kesehatan remaja yang bekerja

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 46


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

b. Lingkungan sosial yang sehat dapat membnatu kesehatan fisik,


mental, dan emosional remaja.

c. Lingkungan kondusif dan suasana kerja nyaman

d. Pekerjaan dengan beban sehingga pertumbuhan terhambat

10. Masalah seks dan seksualitas pada remaja yaitu :

a. Penyalah gunaan dan ketergantungan NAPZA

b. Pencegahan penularan HIV?AIDS melalui jarum suntik

c. Tidak hubungan seks bebas

d. Konseling Pra nikah

Tugas
Coba identifikasi pelayanan kesehatan reproduksiyang sudah ada saat ini yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi perempuan dan tuangkan dalam
sehelai kertas dan serahkan kepada dosen anda untuk umpan baliknya.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 47


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar IV
Hak Asasi dalam Hubungannya
dengan Hak Reproduksi

TUJUAN Setelah mempelajari KB ini anda diharapkan dapat


menjelaskan Hak asasi dengan hak reproduksi.
Pembelajaran Umum

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 48


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi
Apakah anda merasa bahwa semua hak hak reproduksi anda sebagai
permpuan sudah terpenuhi? Apa yang membuat hak hak tersebut terpenuhi ?
apakah penyebab hak hak tersebut tidak dapat terpenuhi?

Tuliskan jawaban anda pada kotak berikut:

Sekarang cocokkan jawaban anda dengan uraian berikut ini :

Sejarah Hak reproduksi

Sebelum tahun 1960, beberapa konsesus PBB tentang populasi tidak memfokuskan
pada hak. Demikian pula dengan konvensi tentang perempuan, juga belum
memberi penekanan pada hak asasi manusia atau isu yang memperdulikan
reproduksi dan seksualitas

Pada konferensi Hak Asasi Manusia I yang diselenggarakan di Teheran tahun


1960, mulai menyebutkan adanya hak untuk mementukan jumlah dan jarak
anak. Konferensi Hak Asasi Manusia II pada tahun 1993 di Wiena mulai membuat
tahapan mengenai hasil konvensi di Kairo dan Beijing yang menegaskan bahwa
hak perempuan adalah hak asasi manusia yang memangkas semua bentuk
diskriminasi berdasarkan seks harus menjadi prioritas pemerintah. Dari konvensi

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 49


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

ini akhirnya perempuan mempunyai hak untuk menikmati standar tertinggi


dari kesehaan fisik dan psikhis sepanjang kehidupan. Termasuk hak untuk akses
dan pelayanan kesehatan yang adekuat. Termasuk hak untuk melindungi dan
meningkatkan kesetaraan gender dalam kesehatan reproduksi dan kesehatan
seksual.

Hak hak Reproduksi

Hak hak reproduksi merupakan hak asasi manusia. Baik ICPD 1994 di Kairo
maupun FWCW 1995 di Beijing mengakui hak hak reproduksi sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dan mendasara dari kesehatan reproduksi dan seksual
(cottingham dkk, 2001)

Pemenuhan hak hak reproduksi merupakan bentuk perlindungan bagi setiap


individu serta prakondisi untuk memeproleh hak hak lainnya tanpa diskriminasi.
Hak hak reproduksi mengawsi pemerintah dalam memenuhi dokumen dokumen
HAM. Misalnya tidak terpenuhinya hak atas pendidikan, pelayanan kesehatan
dan social yang menyebbakan kemtian ibu. Hk hak reproduksi berarti pasangan
dan individu berhak untuk memutuskan apakah dan kapan mereka ingin memiliki
anak tanpa diskriminasi, oaksaan dan kekersana. Hak hak reprodksi berlaku untuk
semua peremuan dan laki laki dewasa tanpa memandang statuskewarganegaraan.
Mereka berhak untuk mengetahui tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi
serta pelayanannya termasuk pengaturan kesuburan.

Konsep informed consent pada pelayanan KB merupakan contoh penerapan hak


hak reproduksi, karena mencerminkan kebutuhan klien sesuai dengan keinginan
dan nilai nilai yang dianutnya. Perempuan berhak untuk memutuskan apakah
dia mengingkinkan pelayanan kesehatan reproduksi dan jika ya, metode atau
prosedur apa yang diplih dan didapatkannya.

Piagam IPPF tentang hak hak reproduksi dan Seksual :

1. Hak untuk hidup

2. Hak untuk mendapatkan kebebasan dan keamana

3. Hak atas kesetaraan dan terbebas dari segala bentuk diskriminasi

4. Hak privasi

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 50


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

5. Hak kebebasan berfikir

6. Hak atas informasi dan edukasi

7. Hak untuk meilih menikah atau tidak serta untuk membentuk sebuah
keluarga

8. Hak untuk memutuskan apakah ingin dan kapan pnya anak

9. Hak atas pelayanan dan proteksi kesehatan

10. Hak untuk menikmati kemjuan ilmu pengetahuan

11. Hak atas kebebasan berserikat dan berpartisipasi dalam arena politik

12. Hak untuk terbebas dari kesakitan dann kesalahan pengobatan (sss. Ippf.
org/charter)

Di indonesia seringkali hukum dan kebijakan tidak berpihak pada perempuan.


Seperti halnya Undang Undang No 10 tahun 1992, perlunya ijin tertulis dari
suami untuk pemasangan IUD. Begitu juga dengan Undang undang perkawinan
Nomor 1/1974 juga tidak memeberikan perlindungan kepada hak hak reproduksi
perempuan ayat 4 pada undang undang ini mengijinkan suami untum memiliki
lebih dari satu istrti bila istroinya tidak dapat hamil, padahal tidak terjadinya
kehamilan belum tentu akibat kemandulan istriinya.

Pemerintahan yang tidak memenuhi hal perempuan muda akan [endidikan ,


peayanan kesehatan dan sosial dapat dikatakan melanggar hak hak reproduksi
perempuan.

Perkembangan Hak Asasi Perempuan

Pemerintah Indonesia yang sebelumnya telah meratifikasi Konvensi Penghapusan


Segalan Bentuk Diskriminasi terhadap perempuan melalui UU nomor 7 tahun 1984,
bertanggung jawab untuk secara simultan melaksanakan peraturan peraturan
di bawah UU tersebut. Hak hak tersebut lebih ke arah hak hak sipil dan politis
misalnya: hak untuk hidup, ekonomi, sosial, dan budaya misalnya mendapatkan
pendidikan, bekerja dan stdnar hidup yang sehat fisik dan mentak

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 51


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Dalam setiap hak, pemerintah mempunyai 3 tingkat peraturan:”

- Menghormati HAM yang berarti pemerintah tidak melakukan kekerasan

- Melindungi HAM yang berarti pemerintah membuat suatu hukum yang


mengatur mekanisme untuk melindungi dari kekerasan

- Memenuhi HAM yang berarti pemerintah mengambil suatu tindakan yang


bertahap dan ditempatkan dalam sutu perturan yang prosedural dalam
suatu institusi.

Pada refleksi lima tahun pertama pelaksanaan Deklarasi Beijing (1995-2000)


pemeintah Indonesia mencatat sejumlah besar advokasi yang dilakukan berbaai
pihak, baik di tingkat lokal, nasional maupu internasional yang pada akhirnya
terbentuklah instititusi baru dan menerbitkan beebrapa undang undang No
39 /1999 tentang hak asasi manusia.Pada UU tersebut untuk pertama kalinya
secara hukum dinyatakan bahwa hak hak perempuan sebagai hak asasi manusia
termasuk hal politik perempuan.

Dalamperkembnagannya, tercatat ada dua undang undang yang diterbitkan


untguk menjm,in perlindungan hukumd an penegakan hak asasi perempuan y

Akni UU no 12/2003 tentang pemilu dan UU No 23/2004 tentang penghapusan


kekerasan dalam Rumah Tangga (Forum NGO Indoesia untuk BPFA+10, 2005.

Sebagai komitmen pemerintah Indonesia di tingkat internasional diterbitkan


pemebntukan institusi yang terkait dengan pelaksanaan komitmen tersebut,
yaitu :

1. Kebijakan untu mempertahankan keberadaan kementrian pemberdayaan


perempuan pada setiap periode cabinet pemerintahan hingga saaat ini

2. Membentuk kOmisi Nasional Anti kekerasan terhdap perempuan

3. Menerbitkan Kebijakan Negara untuk pengarus utamaan Gender dalam


prencanaan pembanguinan melalui insstruksi presiden nomor 9 tahun
2000.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 52


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman
Hak reproduksi adalah bagian dari Hak Asasi Manusia yang harus dihormati
dan dipenuhi. Pelayanan kebidanan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan
reproduksi harus memperhatuikan hak hak reproduksi dalam pelayanannya
dengan memeprthatikan kebutuhan dan sumber daya yang ada. Pelanggaran
terhadap kesehatan reproduksi berarti tidak menghargai Hak Asasi Manusia dan
dapat dikenai sangsi hukum.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 53


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Tes Formatif
Untuk mengukur tingkat pemahaman anda pada materi yang telah anda pelajari,
sekarang jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilik salah satu pilihan
jawaban yang anda anggap paling benar.

1. Tidak termasuk Hak hak reproduksi menurut ICPD Kairo tahun 1994
adalah :

a. Hak pasangan dan individu untuk menetukan secara bebas dan


bertanggng jawab baik jumlah dan jarak anak

b. Hak untuk mendapat pelayanan dan informasi kesehatan seksual

c. Hak untuk untuk terbebas dari diskriminasi, paksaan dna kekerasan

d. Hak memahami institusi

2. Hak hak warga Negara yang harus dipenuhi oleh pemerintah adalah :

a. Hak hak sipil dan politik

b. Hak mendapat pekerjaan

c. Hak untuk makan

d. Hak untuk minum

3. Bentuk konkrit bahwa Pemerintah mempunyai tingkatan dalam


memenuhi HAM, yaitu :

a. Peraturan mengenai pengaduan terhadp kekerasan yang dialami

b. Menghormati HAM

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 54


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

c. Melaindungi HAM

d. Hak hak ekonomi

4. Contoh komitmen pemerintah Indonesia di tingkat internsional terhadap


HAk asasi perempuan aadalah :

a. Mempertahankan kementrian pemberdayaan Perempuan

b. Mempertahankan kemetrian pemuda dan Olah raga

c. Pelayanan Kelarga Berencana

d. Pelayanan Kontrasepsi Darurat

5. Hak hak yang digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan,


gender dan kesehatan reproduksi dan seksual adlaah :

a. Hak untuk kesetaraan dalam perkawinan dan perceraian

b. Hak informasi

c. Hak Pendidikan

d. Hak Untuk Kenyamanan

6. Bentuk konkrit hak hak reproduksi dalam pelayanan Kelauraga berencana


adalah :

a. Informed consent pada pelayanan KB

b. Kebutuhan klien sesuai dengan keinginan dan nilai nilai bidan

c. Perempuan berhak untuk memutuskan di bawah tekanan suami

d. Metode atau prosedur apa yang dipilih sesuai keinginan dokter.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 55


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

7. Pemenuhan hak hak reproduksi bagi setiap individu untuk memperoleh


haknya tanpa diskriminasi yang diselenggarakan pemerintah, tampak pada
kondisi di bawah ini kecuali :

a. Tidak terpenuhinya hak atas pendidikan

b. Pelayanan kesehatan dan social yang menyebbakan kematian ibu

c. Pasangan dan individu berhak untuk memutuskan apakah dan kapan


mereka ingin memiliki anak

d. Paksaan dan kekersana pada peremuan dan laki laki

8. Hak hak warga Negara yang harus dipenuhi oleh pemerintah adalah :

a. Hak hak sipil dan politik

b. Hak mendapat pekerjaan

c. Hak untuk makan

d. Hak untuk minum

9. Hak-hak reproduksi dan Seksual dalam IPPF :

a. Hak untuk memilih menikah sesuai keinginan orang dewasa

b. Hak atas perbedaan layanan dan proteksi kesehatan

c. Hak untuk diskriminasi

d. Hak untuk kebebasan berserikat dan berpartisipasi dalam arena politik

10. Komitmen pemerintah Indonesia di tingkat internasional diterbitkan


pemebntukan institusi yang terkait dengan pelaksanaan komitmen tersebut,
yaitu :

a. Kebijakan untuk mempertahankan keberadaan kementrian

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 56


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

pemberdayaan perempuan hingga saaat ini

b. Membentuk kOmisi Nasional kekerasan terhdap perempuan

c. Menerbitkan Kebijakan Negara untuk menghapus Gender dalam


prencanaan pembanguinan

d. Ketidaktegasan dalam hukum

Tugas
Lakukanlah identifikasi hak hak reproduksi perempuan yang sudah dipenuhi
dan factor factor yang menyebabkannya terpenuhi?

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 57


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Glosarium
Selamat Anda telah berhasil mempelajari Modul ini. Dari modul ini
Anda telah mempelajari 1) sejarah kesehatan reproduksi dan pengertiannya,
2) mengetahui siklus hidup dan kaitannya dengan hak hak reproduksi, 3)
mengidentifikasi berbagai elemen kesehatan reproduksi dalam system kesehatan
masyarakat Indonesia, 4) Hak asasi hubungan dengan hak reproduksi.

Kesehatan Reproduksi mencakup keseluruhan kehidupan manusia sejak


lahir hingga mati. Secara internasional kesehatan reproduksi telah menjadi
bagian dari Hak Asasi manusia dan setiap Negara berkewajiban agar setiap warga
Negara mendapatkan pelayanan kesehatan reproduk yang baik.Pelaksanaan
Kesehatan Reproduksi menggunakan pendekatan siklus hidup (life-cycle
approch) agar diperoleh sasaran yang pasti dan komponen pelayanan yang jelas
dan dilaksanakan secara terpadu serta berkualitas dengan memperhatikan hak
reproduksi perorangan dengan bertumpu pada program pelayanan yang tersedia.

Banyak factor yang menyebabkan kesehatan seseorang tidak baik,


dianataranya status pendidikan, status ekonomi, sarana pelayanan
kesehatan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Ada 10 elemen pelayanan KR yang ditetapkan pada ICPD Kairo untuk mengatasi
msalah berkaitan dengan ogan reproduksi dan fungsinya pada laki laki dan
perempuan. Seseorang bisa mengalami masalah KR lebih dari satu pada
waktu yang bersamaan. Misal ibu yang memeriksakan kehamilannya bisa saja
merupakan korban KDRT dan mengidap Infeksi Saluran Reproduksi (ISR). Dalam
sistem kesehatan, bidan yang sensitif akan menerapkan paket KR dan memberikan
penanganan yang lebih dari sekedar pelayanan prenatal, tetapi juga memerlukan
dengan penanganan kekerasan dan ISR. Idealnya ke 10 elemen harus diberikan
di setiap tingkatan sistem kesehatan, namun banyak negara miskin menghadapi
kendala mengenai pembiayaan penyelengagaraan pelayanan tersebut.

Sekarang bertanyalah kepada diri Anda sendiri apakah Anda telah


menguasai seluruh materi yang dibahas dalam modul ini. Jika belum pelajari
sekali lagi, terutama pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Jika sudah
bersegeralah menghubungi dosen yang mengampu mata kuliah ini untuk
meminta tes akhir modul. Selamat dan sukses selalu

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 58


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Pustaka
YPKP dan Pusdiknakes , 2010, Modul Mahasiswi Perspektif Gender & HAM
dalam Asuhan Kebidanan Komunitas

Pedoman opersional Pelyanan Terpadu Kesehatan reproduksi di Puskesmas.


Depkes dan UNFPA. 2002. Jakarta

Kesehatan reproduksi remaja (KRR). 2000. BKKBN. Jakarta

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 59


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kunci Jawaban
KUNCI JAWABAN KB 1 KUNCI JAWABAN KB 2
1. B 1. B
2. D 2. D
3. C 3. C
4. D 4. A
5. C 5. D
6. A 6. D
7. B 7. D
8. D 8. B
9. D 9. A
10. A 10. B

KUNCI JAWABAN KB 3 KUNCI JAWABAN KB 4


1. B 1. D
2. C 2. A
3. B 3. A
4. C 4. A
5. B 5. A
6. D 6. A
7. C 7. C
8. D 8. A
9. C 9. D
10. A 10. A

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 60


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Tes Akhir Modul


Waktu: 90 menit

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas

1. Jelaskan 5 target baru ICPD+5

2. Kemukakan hak hak reproduksi di Indonesia yang telah menjadi kesepakatan


internasional

3. Jelaskan Pelayanan kesehatan reproduksi dalam konteks pelayanan


kesehtan dasar

4. Keadaan yang berpengaruh buruk terhadap Kesehatan Remaja termasuk


Kesehatan Reproduksi Remaja.

5. Berikan contoh bentuk pemenuhan Hak hak reproduksi di Indonesia

6. Masalah kesehatan reproduksi sangat kompleks salah satunya dari


pendidikan. Berikan contoh dan penjelasan masalah pendidikan yang
berdampak thd kesehatan reproduksi

7. Berikan contoh masalah seksualitas pada remaja dalam kesehatan


reproduksi

8. Berikan 5 dampak Akibat hubungan seks pranikah bagi remaja

9. Hal hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan kegaiatan Keluarga


Berencana adalah...

10. Identifikasi 4 area kritis kepedulian yang dianggap sebagai penghambat


utama kemajuan kaum perempuan

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 61


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kunci Jawaban Tes Akhir Modul


1. ICPD +5 menetapkan target baru untukmnegukur penerapan ICPD yaitu :

a. Akses terhadap pendidikan dasar pada tahun 2015. Meningkatnya


keikutsertaan anak laki laki dan perempuan di sekolah dasar hingga
sekurang kurangnya 90% sebelum 2010 serta menurunkan angka
buta huruf pada perempuan dan anak perempuan pada tahun 1990
hingga setengahnya pada tahun 2005.

b. Semua fasilitas kesehatan menyediakan metode metode KB


yang aman dan efektif, pelayanan kebidanan, pencegahan dan
penanganan infeksi menular seksual, serta metode pelindung untuk
mencegah infeksi baik secara langsung maupun rujukan.

c. Mengurangi kesenjangan anatara pemekaian kontrasepsi dengan


proporsi individu yang ingin membatasi jumlah anak atau
menjarangkan kehamilan tanpa menggunakan target atau kuota

d. Memastikan bahwa sekurangnya 60% persaliann ditolong oleh


tenaga terlatih, terutama di Negara Negara dengan kemtian ibu
yang tinggi.

e. Pelayanan pencegahan HIV untuk laki laki dan perempuan muda


usia 15-24 tahun. Termasuk penyediaan kondom secara sukarela,
konseling dan tindak lanjut

2. hak hak reproduksi dan Seksual :

a. Hak untuk hidup

b. Hak untuk mendapatkan kebebasan dan keamana

c. Hak atas kesetaraan dan terbebas dari segala bentuk diskriminasi

d. Hak privasi

e. Hak kebebasan berfikir

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 62


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

f. Hak atas informasi dan edukasi

g. Hak untuk meilih menikah atau tidak serta untuk membentuk sebuah
keluarga

h. Hak untuk memutuskan apakah ingin dan kapan pnya anak

i. Hak atas pelayanan dan proteksi kesehatan

j. Hak untuk menikmati kemjuan ilmu pengetahuan

k. Hak atas kebebasan berserikat dan berpartisipasi dalam arena politik

l. Hak untuk terbebas dari kesakitan dann kesalahan pengobatan

3. Pelayanan kesehatan reproduksi dalam konteks pelayanan kesehtan dasar


mencakup elemen elemen berikut :

a. Pelayanan dan konseling, informasi edukasi dan komuniaksi KB yang


berkualitas

b. Pelayanan prenatal, persalinan dan post partum yang aman, termasuk


menyusui

c. Pencegahan dan pengobatan kemandulan

d. Pencegahan dan penanganan aborsi tidak aman

e. Pelayanan aborsi aman, bila tidak menlanggar hukum

f. Pengiabatan ISR, IMS dan kondisi lain dalam sistem reproduksi

g. Informasi dan konseling mengenia seksualitas, menjaid orangtua yang


bertanggung jawab serta kesehatan reprosuksi dan seksual

h. Pencegahan secara aktif praktik praktik berbahaya seperti sunat perempuan/


multilasi kelamin

i. Pelayanan rujukan uintuk komplikasi KB, kehamilan, persalinan, dan aborsi,


kemandulan, ISR, IMS dan HIV AIDS, serta kanker kandungan

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 63


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

j. Jika mungkin program KR dan KB harus meliputi fasilitas diagnosis dan


pengobatan IMS sering dengan meningkatnya risiko penularan HIV. (Alcala,
1994)

4. Keadaan yang berpengaruh buruk terhadap Kesehatan Remaja termasuk


Kesehatan Reproduksi Remaja., yaitu Masalah gizi , pendidikan, Masalah
lingkungan dan pekerjaan, Masalah seks dan seksualitas, Masalah Kesehatan
Reproduksi Remaja

5. Contoh : tidak terpenuhinya hak atas pendidikan, pelayanan kesehatan


dan social yang menyebbakan kemtian ibu. Hk hak reproduksi berarti
pasangan dan individu berhak untuk memutuskan apakah dan kapan
mereka ingin memiliki anak tanpa diskriminasi, paksaan dan kekersana. Hak
hak reprodksi berlaku untuk semua peremuan dan laki laki dewasa tanpa
memandang statuskewarganegaraan. Mereka berhak untuk mengetahui
tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi serta pelayanannya termasuk
pengaturan kesuburan.

6. Masalah pendidikan

• Buta huruf, yang mengakibatkan remaja tidak mempunyai akses terhadap


informasi yang dibutuhakannya; serta mungkin kurang mampu mengambil
keputusan yang terbaik untuk kesehatan dirinya

• Pendidkan rendah dapat mengakibatkan remaja kurang mampu memenuhii


kebutuhan fisik dassar ketika berkeluarga, dan hal ini akan berpengaruh
buruk terhadap derajat kesehatan diri dan keluarga.

7. Masalah seks dan seksualitas

• Pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak tepat tenatng masalah


seksualitas, misalnya mitos yang tidak benar.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 64


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

• Kurangnya bimbingan untuk berdikap positif dalam hal yang berkaitan


dengan seksualitas.

• Penyalah gunaan dan ketergantungan NAPZA, yang mengarah kepada


menularan HIV?AIDS melalui jarum suntik dan melalui hubungan seks
bebas. Masalah ini semakin mengkhatirkan dewasa ini.

• Penyalah gunaan seksual

• Kehamilan remaja

• Kehamilan pranikah/luar ikatan pernikahan

8 Akibat hubungan seks pranikah bagi remaja

• Remaja pria menjadi tidak perjaka, dan remaja wanita tidak perawan

• Menambah resiko tertukar penyakit menular seksual (PMS), seperti: gonore


(GO), sifilis, Herpes simpleks (genitalis), Clamidia, Kondiloma akuminata,
HIV/AIDS.

• Remaja puteri terancam kehamilan yang tidak diinginkan, pengguguran


kandungan yang tidak aman, infeksi organ-organ reproduksi, anemia,
kemandulan dan kematian karena perdarahan atau keracunan kehamilan.

• Trauma kejiwaan (depresi, rendah diri, rasa berdosa, hilang harapan masa
depan).

• Kemungkinan hilangnya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan


kesempatan bekerja.

• Melahirkan bayi yang kurang/tidak sehat.

• Pelayanan KB Sangat berguna dalam pengaturan kehamilan dan


pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak tepat waktu.

9. Pelayanan Keluarga Berencana sebagai bagian pemenuhan hak dalam kesehatan


reproduksi penting untuk memperhatiakn:

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 65


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

a. prioritas pelayanan KB diberikan terutama kepada pasangan usia subur


yang isterinya mempunyai keadaan “4 terlalu” yaitu terlalu muda (usia
kurang dari 20 tahun), terlalu banyak anak (lebih dari 3 orang), terlalu dekat
jarak kehamilan ( kurang dari 2 tahun), dan terlalu tua (lebih dari 35 tahun).

b. Tanggung jawab dalam kesertaan ber-KB merupakan tanggung jawab


bersama antara suazi dan misteri. Sayangnya, pada saat ini hanya 1,1%
suazi yang berpartisipasi aktif dalam ver-KB, padahal tersedia juga alat/
metoda kontrasepsi untuk pria

c. Setiap metoda kontrasepsi mempunyai keuntungan dan kelemahan


masing-masing. Setiap klien berhak untuk mendapat informasi mengenai
hal ini, sehingga dapat mempertimbangkan metoda yang paling cocok
bagi dirinya.

d. Pelaksana pelayanan KB wajib memberikan nasihat tentang metoda yang


paling cocok sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik sebelum pelayanan
KB diberikan kepada klien. Dengan demikian, klien akan lebih mudah
menentukan pilihannnya.

e. Klien juga harus diberi informasi tentang kontra indikasi pemakaian


berbagai metoda kontrasepsi. Pelaksana pelayanan KB perlu melakaukan
skrining atau penyaringan melalui pemeriksaan fisik terhadap klien untuk
memastikan bahwa tidak terdapat kontra indikasi dalam pemakaian metoda
kontrsepsi yang akan dipilih. Khusus untuk tindakan operatif diperlukan
surat pernyataan setuju (informed concent) dari klien.

10. 4 area kritis kepedulian yang dianggap sebagai penghambat utama kemajuan
kaum perempuanm yaitu :

a. Kemiskinan. Jumlah perempuan yang hidup dalam kemiskinan lebih


banyak dibandingkan laki laki karena terbatasnya akses perempuan thd
sumber sumber ekonomi. Misalnya lapangan pekerjaan, kepemilikan harta
benda dan pelatihan serta pelayanan masyarakat, misalnya kesehatan

b. Pendidikan dan pelatihan. Pendidikan merupakan HAM dan sarana


penting untk mencapai kesetaraan, pengembangan dan perdamaian.
Namun anak perempuan masih mengalami diskriminasi akses pandangan

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 66


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

budaya, pernikahan dna kehamilan dini, keterbatasan akses pendidikan


dan materi pendidikan yang bias gender.

c. Kesehatan. Kesehatan perempuan mencakup kesejahteraan fisik dan


emposi mereka, yang tidak hanya dipengaruhi oleh konteks social, politik
dan ekonomi. Tercapainya standar kesehatan fisik tertinggi penting
baginkehidupan dan kesejahteraan perempuan. Hal ini mendukung
perempuan untuk berpartsisipasi baik di masysrakat maupun dalam
kehidupan pribadinya. Hak kesehatan permpuan harus terpenuhi secara
adil sepanjang siklus hidupnya.

d. Kekerasan. Perempuan dan anak perempuan merupakan subyek kekerasan


fisik, seksual dan psikologis yang terjadi tanpa dibatasi oleh status social
ekonomi dan budayanya baik di kehidupan pribadi maupun masyarakat.
Segala betuk kekerasan berarti melanggar, merusak atau merenggut
kemerdekaan perempuan untuk menikmati hak asasinya.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 67

Anda mungkin juga menyukai