Anda di halaman 1dari 10

STUDI KASUS DIETETIK

KEP

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Dietetik

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4

ACHMAD FAHNUR JULI 122110101141

IKA AGUSTINA 122110101197

DINA ANGGRAENI 142110101197

FINDA KHOIRUN NISA 142110101209

FAKULTAS KESEHATAN MASYAKAT

UNIVERSITAS JEMBER
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. Y
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah

B. Pengkajian Gizi (Assessment)


1. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit
a) Keluhan Utama :
Merasa cepat capek, sering lemas dan nafsu makan menurun.
b) Riwayat penyakit sekarang :
Tidak ada
c) Riwayat penyakit dahulu :
Satu tahun yang lalu pernah menderita TBC namun telah dinyatakan sembuh.
d) Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada

2. Berkaitan dengan Riwayat Gizi


Sejak hamil hingga menyusui Ny. Y mempunyai pola makan seadanya. Setiap hari
rata-rata pengeluaran untuk makan sebesar Rp. 10.000. Konsumsi nasi kadang-kadang
2-3 kali sehari, disertai dengan sayuran yang direbus, sambal dan kadang-kadang lauk
tahu tempe. Konsumsi lauk hewani berupa telur, ikan pindang, tongkol, dikonsumsi
tiap Minggu sekali.

3. Berkaitan dengan Riwayat Sosial Ekonomi


Suami Ny. Y bekerja serabutan, kadang-kadang menjadi kuli bangunan dan kadang-
kadang bekerja sebagai tenaga buruh di pabrik tembakau. Penghasilan rata-rata per
bulan Rp. 800.000,00. Ny. Y baru mempunyai seorang anak.

4. Antropometri
BB : 45 kg
TB : 160 cm
LILA : 21,5 cm
5. Clinical Assessment
Keadaan Umum : Baik dan tidak sakit
Tekanan Darah : 110/60 mmHg
Suhu : 37 ºC

6. Diet
Rata-rata hasil recall 2x24 jam
Energi Protein Lemak Karbohidrat
(kkal) (g) (g) (g)
1650 36 30 90

C. Intervensi Gizi
1. Tujuan Diet :
a) Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
b) Menambah berat badan sehingga mencapai Indeks Massa Tubuh (IMT) normal
c) Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh

2. Prinsip Diet : Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT)


3. Bentuk Makanan : Makanan biasa
4. Syarat
a) Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB. Energi ditambah sebesar 330 kkal untuk
ibu menyusui (6 bulan pertama).
b) Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB. Protein ditambah sebesar 20 gram untuk ibu
menyusui (6 bulan pertama).
c) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total. Lemak ditambah sebesar
11 gram untuk ibu menyusui (6 bulan pertama).
d) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total. Karbohidrat ditambah
sebesar 45 gram untuk ibu menyusui (6 bulan pertama).
e) Vitamin dan mineral cukup.
f) Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna.
g) Cairan cukup, 8-10 gelas/hari. Cairan (air) ditambah sebanyak 800 ml untuk ibu
menyusui (6 bulan pertama).
5. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
IMT =

= 17,58 (underweight)

BBI = 90% (TB-100)


= 90% (160-100)
= 90% (60)
= 54 kg

AMB = 655,1 + 9,56 (BB) + 1,85 (TB) - 4,68 (U)


= 655,1 + 9,56 (54) + 1,85 (160) - 4,68 (20)
= 655,1 + 516,24 + 296 - 93,6
= 1373,74

TEE = AMB x Faktor Aktivitas Fisik x Faktor Stress


= 1373,74 x 1,3 x 1
= 1785,86 kkal

Energi (1785,86 kkal) + 330 kkal [Penambahan untuk ibu menyusui 6 bulan pertama
(AKG 2013)] = 2115,86 kkal

Kebutuhan Zat Gizi :

= 1375,30 kkal

= 343,82 gram + 45 gram [Penambahan untuk ibu menyusui 6 bulan pertama (AKG
2013)]

= 388,82 gram
= 423,17 kkal

= 105,79 gram + 20 gram [Penambahan untuk ibu menyusui 6 bulan pertama


(AKG 2013)]

= 125,79 gram

= 317,38 kkal

= 35,26 gram + 11 gram [Penambahan untuk ibu menyusui 6 bulan pertama


(AKG 2013)]

= 46,26 gram

6. Perencanaan Menu
Menu Sarapan

= 423,17 kkal
Menu Makan Siang

= 528,96 kkal
Menu Makan Malam

= 528,96 kkal
Makanan Selingan (2x)

= 317,38 kkal

Penyusunan Menu Sehari Ny. Y


Zat gizi
Bahan Berat
Waktu Makanan Energy Protein Lemak Karbohidrat
Makanan (gr)
(kcal) (gr) (gr) (gr)
Nasi putih Nasi 100 180 3 0,3 39,8
Telur dadar Telur ayam 48,6 121,99 7,92 9,43 0,68
Minyak 4,37 39,42 0 4,37 0
Pagi
Tumis
Buncis 90 15,3 1,08 0,14 3,24
buncis
Minyak 8,7 78,34 0 8,7 0
Total 435,05 12 22,94 43,72
Nasi putih Nasi 100 180 3 0,3 39,8
Ayam
Ayam paha 92,8 276,54 16,89 23,2 0
goreng
Siang
Minyak 3,06 27,62 0 3,06 0
Pepes tahu Tahu 32,5 26 3,54 1,53 0,26
Gula 5 19,7 0 0 4,7
Total 529,86 23,43 28,09 44,76
Nasi putih Nasi 100 180 3 0,3 39,8
Tongkol
Tongkol 80 80 10,9 1,2 6,4
goreng
Minyak 18,4 165,97 0 18,4 0
Malam
Sayur kukus Wortel 48,51 17,94 0,48 0,29 4,03
Kcg
37,5 14,63 1,13 0,225 2,85
panjang
Kentang Kentang 123,25 76,41 2,59 0,25 16,63
Total 534,95 18,1 20,6 69,71
Jambu biji 100 49 0,9 0,3 12,2
Mangga 100 44 0,7 0,2 11,2
Selingan Jus buah
Alpukat 100 85 0,9 6,5 7,7
Gula 30 118,2 0 0 28,2
Total 296,2 2,5 7 59,3
Bakpia 100 272 8,7 6,7 44,1
Selingan Kue Jagung
50 77 8,82 1,75 25,2
pipil
Total 349 17,52 8,45 69,3
Total Keseluruhan 2145, 06 73,55 79,14 286,79
D. Rencana Monitoring dan Evaluasi
1. Asupan makan
Asupan makan mencapai 100% dari kebutuhan. Pelaksanaannya setiap hari.
2. Antropometri
Monitoring berat badan Ny. Y. Berat badan pasien menunjukkan status underweight
atau berat badan kurang dan harus dinaikkan agar mencapai berat badan normal.
3. Fisik dan klinis
Monitoring fisik dan klinis terhadap keadaan umum, tekanan darah dan suhu tubuh
agar tetap dalam kondisi normal. Pelaksanaan dilakukan setiap hari.
4. Keluhan
Keluhan cepat capek dan sering lemas dapat dihilangkan, serta nafsu makan dapat
ditingkatkan.
5. Sikap dan perilaku
Ny. Y dapat mengubah pola makan sehari-hari menjadi pola makan yang seimbang
dan beragam dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki, dengan variasi menu
yang mudah dijangkau namun mengandung gizi yang mencukupi kebutuhan.
Penutup
Kesimpulan
KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan
protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi
(AKG). Di dalam gizi kesehatan masyarakat KEP merupakan salah satu penyakit yang
perlu mendapat perhatian khusus karena keadaan KEP biasanya menyerang pada bayi
dan balita yang rentan terhadap berbagai macam penyakit. Apabila ditemukan kondisi
bayi atau balita yang mempunyai KEP maka hendaknya segera dibawa kepada tempat
pelayanan kesehatan (rumah sakit,puskesmas atau pustu), karena bila tidak segera di
bawa ke tempat pelayan kesehatan maka kondisi bay dan balita akan kritis dan mungkin
beresiko kematian.
KEP pada orang dewasa juga perlu mendapat perhatian. Hal ini dikarenakan KEP
dapat menurunkan produktivitas kerja dan menurunkan prestasi belajar dari seorang
pelajar. Selain itu juga KEP dapat meningkatkan persentase penduduk yang mengalami
gizi buruk di suatu wilayah, bila persentase gizi buruk di suatu wilayah tinggi maka
akan beresiko menurunkannya pada keturunannya sehingga rantai gizi buruk akan sulit
untuk di putus.
Pada kasus diatas Nyonya Y diketahui mengalami kondisi KEP setelah diketahui
bahwa IMT berada di kondisi underweight. Selain itu pada kebiasaan konsumsi
makanan beliau diketahui bahwa beliau jarang mengkonsumsi pangan yang banyak
mengandung tinggi protein seperti (kacang-kacangan, kedelai, dan protein hewani).
Meskipun pendapatan di dalam keluarga Nyonya Y tidak lebih dari 1 juta per bulan
sebaiknya keluarga Nyonya Y tetap mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan
tinggi protein yang murah dan mudah didapatkan seperti tahu dan tempe.

Saran
1. Mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan energi dan protein tinggi yang
mudah dijangkau.
2. Menerapkan pola makan yang seimbang dan teratur.
3. Menaikkan dan mempertahankan berat badan hingga mencapai Indeks Massa
Tubuh (IMT) ideal.
4. Menkonsumsi air dalam jumlah cukup.
5. Lakukan pengobatan dan pencegahan infeksi
6. Konsumsi vitamin dan mineral sesuai kebutuhan.
7. Lakukan olahraga minimal jalan-jalan pada sore hari.
8. Konsultasikan kesehatan pada dokter, ahli gizi, bidan atau tenaga kesehatan lain
yang berkompeten.
Daftar Pustaka

Pedoman Tata Kurang Protein di Puskesmas dan rumah tangga (gizi.depkes.go.id/wp-


content/.../10/ped-tata-kurang-protein-pkm-rt.doc) serial online diakses pada 19 Oktober
2015 pukul 19.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai