Anda di halaman 1dari 1

Analisis proporsi pos aset tidak lancar

PT. Kino Indonesia

Tahun 2018/2019

Propo
Pos aset tidak lancar 2019 2018

Investasi pada entitas asosiasi 2.527.690.648 22.670.230.449

Aset tetap-Netto 2.159.772.086.658 1.416.998.860.302

Aset pajak tangguhan-Netto 68.906.238.776 66.120.709.273

Taksiran tagihan pajak 3.563.795.832 7.309.300.777

Beban dibayar dimuka setelah dikurangi bagian lancar 12.367.409.336 8.211.970.115

Aset tidak lancar lainnya 113.588.173.792 94.873.885.188

Total Aset tidak lancar 2.360.725.395.042 1.616.184.956.104 1

Berdasarkan analisis proporsi tersebut, kita dapat mengetahui proporsi masing-masing pos aset
tidak lancar terhadap total aset tidak lancarnya. Proporsi terbesar aset tidak lancar pada PT. Kino
Indonesia pada tahun 2018 dan 2019 adalah pada aset tetap-netto yaitu sebesar 87,67% dan
91,48%. Terdapat penurunan proporsi akun investasi pada entitas asosiasi dari tahun 2018 yaitu
1,40% kemudian ditahun 2019 menjadi 0,10%. Pada aset pajak tangguhan-netto juga mengalami
penurunan yaitu tahun 2018 4,09% turun menjadi 2,91%. Untuk pos taksiran tagihan pajak dapat
dilihat mengalami penurunan untuk tahun 2018 sendiri sebanyak 0,45% ditahun 2019 adalah 0,15%.
Terjadi peningkatan pada pos beban dibayar dimuka setelah dikurangi bagian lancar ditahun 2018
0,50% meningkat menjadi 0,52%. Yang terakhir pada pos aset tidak lancar lainnya mengalami
penurunan presentase dari tahun 2018 sebesar 5,87% turun menjadi 4,81%.

Yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah pada aset pajak tangguhan-netto yaitu jumlah pajak
penghasilan (PPh) yang dapat dipulihkan pada periode masa depan akibat adanya akumulasi rugi pajak yang
belum dikompensasi, perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, dan akumulasi kredit pajak belum
dimanfaatkan dalam hal peraturan perpajakan. Manfaat pajak tangguhan sendiri akan menghapus kewajiban
perpajakannya. Oleh karena itu, tidak ada lagi kewajiban yang harus dibayarkan pada masa mendatang. Nilai
aset atau manfaat pajak ini timbul dari perbedaan antara laba menurut akuntansi dan laba menurut pajak. Pada
analisis proporsi tersebut mengalami penurunan yaitu ditahun 2018 sebesar 4,09% kemudian tahun 2019
menjadi 2,91% . Kemungkinan perusahaan harus membayar pajak lebih banyak ditahun 2019. Transaksi yang
dapat memunculkan aset pajak tangguhan adalah piutang tak tertagih, jaminan, dan sewa.

Anda mungkin juga menyukai