Anda di halaman 1dari 8

KETERAMPILAN DASAR TINDAKAN

KEPERAWATAN

BEDMAKING

DISUSUN OLEH :
RIZKA JAMARA S.TR,KEP.NS

SMK KESEHATAN HARAPAN KITA


SEJAHTERA
TAHUN AJARAN 2020/2021
A. KOMPETENSI DASAR
     Menerapkan penyiapan tempat tidur klien

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


     a. Menerapkan penyiapan tempat tidur klien
         1). Menjelaskan tujuan penyiapan tempat tidur klien
         2). Menentukan teknik penyiapan tempat tidur klien
     b. Melaksanakan penyiapan tempat tidur klien
         1). Menyiapkan alat perbeden untuk tempat tidur klien
         2). Melakukan penyiapan tempat tidur klien

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari  bab ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menjelaskan alat tenun
2. Menjelaskan penyiapan tempat tidur tertutup (closed bed)
3. Menjelaskan penyiapan tempat tidur terbuka open bed)
4. Menjelaskan penyiapan tempat tidur pasca operasi aether bed)
5. Menjelaskan penggantian alat tenun dengan pasien di atasnya (occupied bed)
D. URAIAN MATERI

1. Konsep Dasar
     Pemenuhan kebutuhan kebersihan lingkungan klien yang dimaksud adalah kebersihan tempat tidur.
Melalui kebersihan tempat tidur diharapkan pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa gangguan selama
tidur sehingga dapat membantu proses penyembuhan. 
     Dengan kata lain menyiapkan tempat tidur merupakan tindakan dari keperawatan dalam rangka
mempertahankan kebersihan lingkungan untuk persiapan tempat tidur pasien/ klien.

Definisi Tempat Tidur

Jenis Tempat tidur dan metode yang digunakan untuk mengoperasikannya dapat berbeda
diberbagai fasilitas kesehatan tetapi prinsip dasar merapikan tempat tidur adalah sama. Baik untuk yang
tinggal ditempat tidur, maupun yang akan merawatnya, kualitas tempat tidur menjadi sangat penting.
Suatu tempat tidur secara umum harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Individu harus dengan mudah masuk dan keluar. Baik dengan bantuan maupun sendiri.
2. Keamanan harus terjamin, meskipun dengan beberapa alat bantu.
3. Pasien atau penghuni harus dengan mudah dapat dirawat (terutama tinggi tempat
Kerja penting disini).
4. Diatas tempat tidur harus dapat diletakkan beberapa alat bantu.
5. Tempat tidur, kasur dan bantal harus dapat dibersihkan dengan baik.
Sebuah tempat tidur disamping memenuhi syarat-syarat diatas sebaiknya juga harus dapat disetel dalam
berbagai posisi dan berada diatas roda-roda. Kain yang dipakai untuk tempat tidur adalah kebanyakan
katun atau kain imitasi katun.

Jenis- Jenis Tempat Tidur


Tempat tidur yang umum adalah sebagai berikut:
1). Tempat tidur gatch
Tempat tidur yang tidak bisa digerakkan dengan tinggi 26 inci. Fasilitas modern
dilengkapi dengan tempat tidur yang bisa dinaikkan sampai tinggi yang sesuai untuk
memberikan askep dan dapat diturunkan sampai 13 inci.
Untuk mengakomodasi Pasien yang bisa turun dari tempat tidur posisi daerah
kepala dan lutut pada tempat tidur dapat diatur untuk kenyamanan. Hal ini dapat dilakukan
dengan memutar engkol tempat tidur

2). Tempat tidur elektrik


Hampir sama dengan tempat tidur gatah, dalam hal bisa dinaikkan dan diturunkan
serta bagian kepala dan lutunya bisa disesuaikan. Tempat tidur ini dioperasikan secara
elektrik, dan sering digunakan dari fasilitas-fasilitas yang besar.

3). Tempat tidur circo lectric


Kerangka tempat tidur khusus yang diletakkan didalam kerangka sirkuler.
Kerangka sirkuler ini dapat diputar. Pasien diletakkan dengan aman terlebih dahulu
dikerangka dalam sebelum digerakkan. Keseluruha kerangka dalam berputar kedepan. Hal ini
memberikan perubahan posisi tanpa menimbulkan tekanan pada pasien. Tempat tidur ini dioperasikan
secara elektrik. Setelah diputar, Pasien bersandar diabdomennya.
Catatan : Dari sebagian besar fasilitas, perawat berlisensi harus hadir selama pemutaran.

4). Tempat Tidur Stryker/Tempat Tidur Spinal


Kerangka berputar yang bertujuan sama dengan tempat tidur circ o lectric tetapi di
operasikan secara manual. Setelah pasien aman di kerangka atas, sebuah engkol di gunakan
untuk memutar keseluruhan kerangka dan pasiennya. Pasien berbaring di atas kerangka tersebut sampai di
putar sekali lagi

2. Jenis Alat Tenun:


Semua alat tenun disusun sesuai dengan urutan kerja pemasangannya saat tindakan, yaitu:
1). Alas kasur dilipat melebar terbalik
2). Laken/ seprei besar dilipat memanjang terbalik
     a. Ukuran 2,8 x 2 m
     b. Terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama
     c. Warna lembut dan polos (tidak mencolok) sehingga mudah kelihatan jika kotor
3). Perlak (seal)
     a. Ukuran 1 m dengan pinggir (kiri kanan) masing-masing di sambung dengan kain 0, 5 m
     b. Terbuat dari bahan karet atau campuran karet dan benang katun serta tahan lama
4). Steek laken/ seprei kecil (dipasang melintang)
     a. Ukuran 2 x 1,2 m (bahan dan warna sesuai dengan seprei besar)
     b. Dilipat melebar terbalik
5). Boven laken/ seprei sedang sebagai alas dari selimut
     a. Ukuran 2,8 x 2,5 m (bahan dan warna sesuai dengan seprei besar)
     b. Dilipat memanjang tidak terbalik
6). Selimut dilipat melebar terbalik
7). Sarung bantal dilipat bagian atas 1/3 bagian
     Ukuran 60 x 40 cm (bahan dan warna sesuai dengan seprei besar
8). Over laken/ seprei penutup dilipat memanjang terbalik

3. Jenis Tempat Tidur:


1). Unoccupied Bed (tempat tidur yang belum ada pasien):
    a. Closed bed (tempat tidur tertutup)
    b. Open bed (tempat tidur terbuka)
    c. Aether bed (tempat tidur pasca operasi)
2). Occupied bed (tempat tidur dengan pasien di atasnya)

4. Prinsip - Prinsip Mengganti Alat Tenun


1). Menggunakan prinsip asepsis dengan menjaga alat tenun lama jauh dari badan perawat (tidak
menempel pada seragam)
2). Jangan mengibaskan alat tenun lama karena hal itu dapat menyebarkan mikroorganisme lewat udara
3). Alat tenun yang lama jangan diletakkan di lantai untuk mencegah penyebaran infeksi
4). Jaga privasi, kenyamanan dan keamanan pasien
5). Melaksanakan penyiapan tempat tidur klien secara sistematis dan berurutan
6). Harus percaya diri dan tidak ragu - ragu
7). Sprei yang terpasang harus licin dan tegang (tidak ada lipatan/ lecek)
8). Tempat tidur klien harus tetap bersih dan rapi
9). Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu, jika kotor
10) Penggunaan linen bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros

5. Tujuan secara umum

1). Meningkatkan kenyamanan klien.


2). Menjaga tempat tidur tetap bersih, kering, dan tidak kusut sehingga meminimalisir kemungkinan
terjadinya iritasi kulit.
3). Mempertahankan energi dan status kesehatan klien (terutama jika perawat merapikan tempat tidur
dengan pasien berada di atas tempat tidur)
4). Menyediakan tempat tidur yang bersih dan nyaman bagi pasien
5). Mengurangi risiko infeksi dengan menjaga lingkungan yang bersih.
6). Mencegah luka tekan dengan menjamin tak ada kerutan sprei

6. Indikasi

    Efektif dilakukan jika:


    1). Akan ada klien baru yang masuk ruang rawat
    2). Persiapan klien yang baru saja dioperasi
    3). Sudah waktunya linen diganti
    4). Linen dan alat tenun lainnya basah, lembab, kotor

7. Menyiapkan Tempat Tidur Terbuka (Open Bed)

    1). Pengertian
         Menyiapkan tempat tidur terbuka adalah menyiapkan tempat tidur tanpa seprei tertutup, seprei atas/
selimut dilipat ke bawah pada bagian kaki. Sehingga dikatakan tempat tidur terbuka apabila tempat tidur
dalam keadaan terbuka/ tidak ditutup dengan seprei besar setelah dipasang seprai, perlak, selimut, dan
sarung bantal.

     2). Tujuan
           untuk pasien/ klien yang akan segera masuk rumah sakit/ dirawat, sehingga sudah siap digunakan
(jika ada pasien baru) dan pada tempat tidur pasien yang dapat atau boleh turun dari tempat tidur

     3). Peralatan yang dibutuhkan


     a. Tempat tidur, kasur, dan bantal
     b. Handschoon, masker, face shield, dan scort/ celemek
     c. Desinfektan spray (lisol 2-3 %)
     d. Kain lap 2 buah (untuk lap basah dan lap kering)
     e. Sprei besar (laken)
     f.  Sprei kecil (stiek laken)
     g. Perlak
     h. Sarung bantal
     i.  Selimut
     j. Tempat untuk alat tenun kotor tertutup
     k. Hand sanitizer
     l. Trolly
     m.Baki
     n. Buku dokumentasi dan alat tulis
                                             Gambar 1: Tempat Tidur Terbuka

    4). Prosedur Kerja (Lihat Ceklis Observasi - Demonstrasi/ Praktik)


     
8. Menyiapkan Tempat Tidur Tertutup (Closed Bed)

    1). Pengertian
           Tempat tidur tertutup adalah tempat tidur yang sudah disiapkan dengan seprei penutup (over
laken) di atasnya.

    2). Tujuan
     a. dapat dipakai sewaktu - waktu
     b. kelihatan selalu rapi
     c. selalu terlihat bersih
     d. memberikan perasaan senang dan nyaman kepada pasien

    3). Persiapan Alat - Alat


         Alat - alat yang harus disiapkan sama dengan alat -alat yang harus disediakan untuk menyiapkan
tempat tidur terbuka hanya saja ditambahkan seprai penutup.

    4). Prosedur Kerja


        Jika sudah tersedia tempat tidur terbuka, maka hanya ditambahkan seprei penutup di atas tempat
tidur untuk menghindari tempat tidur dan alat tenun yang telah diganti menjadi kotor.
  
                                               Gambar 2: Tempat Tidur Tertutup

9. Menyiapkan Tempat Tidur Pasca Bedah

   1). Pengertian
        Tempat tidur pasca bedah adalah tempat tidur yang disiapkan untuk pasien setelah mengalami
pembedahan

   2). Tujuan
     a. Menghangatkan pasien.
     b. Mencegah penyulit (komplikasi) pasca bedah.
     c. Alat - alat tenun tidak kotor.
     d. Memudahkan perawatan.

   3). Persiapan Alat - Alat


        Persiapan alatnya sama dengan persiapan alat menyiapkan tempat tidur terbuka hanya saja ditambah
satu selimut dan buli buli panas.

   4). Cara Kerja


        Sama seperti menyiapkan tempat tidur terbuka.

10. Mengganti Alat Tenun dengan Pasien di atasnya

  1). Pengertian
        Merupakan suatu tindakan menggantikan alat tenun yang kotor dengan alat tenun yang bersih pada
tempat tidur pasien dengan pasien di atasnya.

  2). Tujuan
   a. Menciptakan lingkungan yang bersih, tenang, dan nyaman
   b. Menghilangkan hal yang dapat mengiritasi kulit dengan menciptakan alat tidur dan selimut yang
bebas dari kotoran dan lipatan.
                           Gambar 3: Mengganti alat tenun dengan pasien di atasnya

11. Hal- Hal yang harus diperhatikan dalam perawatan tempat tidur klien:
1). Hindari kontaminasi pada linen bersih
2). Ketika akan mengganti linen, bawalah linen sesuai kebutuhan, Jangan membawa linen berlebihan
untuk menghindari terjadinya kontaminasi kuman atau mikroorganisme dan infeksi nosokomial dari satu
klien ke klien lainnya.
3). Pada saat memasang linen bersih, bentangkan linen di atas tempat tidur jangan dikibaskan.
4). Jangan menempatkan linen kotor pada tempat tidur klien, meja, atau peralatan klien lainnya.
5). Gunakan cara yang efektif dengan memasang alat tenun pada satu sisi dulu setelah itu baru pindah ke
sisi lain.
6). Tempatkan linen atau alat tenun kotor pada tempat tertutup (ember yang ada tutupnya). bawa dengan
hati-hati, jangan menyentuh pakaian perawat dan cuci tangan setelahnya.
7). Tetap perhatikan keadaan umum klien selama  melaksanakan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai