KEPERAWATAN
BEDMAKING
DISUSUN OLEH :
RIZKA JAMARA S.TR,KEP.NS
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menjelaskan alat tenun
2. Menjelaskan penyiapan tempat tidur tertutup (closed bed)
3. Menjelaskan penyiapan tempat tidur terbuka open bed)
4. Menjelaskan penyiapan tempat tidur pasca operasi aether bed)
5. Menjelaskan penggantian alat tenun dengan pasien di atasnya (occupied bed)
D. URAIAN MATERI
1. Konsep Dasar
Pemenuhan kebutuhan kebersihan lingkungan klien yang dimaksud adalah kebersihan tempat tidur.
Melalui kebersihan tempat tidur diharapkan pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa gangguan selama
tidur sehingga dapat membantu proses penyembuhan.
Dengan kata lain menyiapkan tempat tidur merupakan tindakan dari keperawatan dalam rangka
mempertahankan kebersihan lingkungan untuk persiapan tempat tidur pasien/ klien.
Jenis Tempat tidur dan metode yang digunakan untuk mengoperasikannya dapat berbeda
diberbagai fasilitas kesehatan tetapi prinsip dasar merapikan tempat tidur adalah sama. Baik untuk yang
tinggal ditempat tidur, maupun yang akan merawatnya, kualitas tempat tidur menjadi sangat penting.
Suatu tempat tidur secara umum harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Individu harus dengan mudah masuk dan keluar. Baik dengan bantuan maupun sendiri.
2. Keamanan harus terjamin, meskipun dengan beberapa alat bantu.
3. Pasien atau penghuni harus dengan mudah dapat dirawat (terutama tinggi tempat
Kerja penting disini).
4. Diatas tempat tidur harus dapat diletakkan beberapa alat bantu.
5. Tempat tidur, kasur dan bantal harus dapat dibersihkan dengan baik.
Sebuah tempat tidur disamping memenuhi syarat-syarat diatas sebaiknya juga harus dapat disetel dalam
berbagai posisi dan berada diatas roda-roda. Kain yang dipakai untuk tempat tidur adalah kebanyakan
katun atau kain imitasi katun.
6. Indikasi
1). Pengertian
Menyiapkan tempat tidur terbuka adalah menyiapkan tempat tidur tanpa seprei tertutup, seprei atas/
selimut dilipat ke bawah pada bagian kaki. Sehingga dikatakan tempat tidur terbuka apabila tempat tidur
dalam keadaan terbuka/ tidak ditutup dengan seprei besar setelah dipasang seprai, perlak, selimut, dan
sarung bantal.
2). Tujuan
untuk pasien/ klien yang akan segera masuk rumah sakit/ dirawat, sehingga sudah siap digunakan
(jika ada pasien baru) dan pada tempat tidur pasien yang dapat atau boleh turun dari tempat tidur
1). Pengertian
Tempat tidur tertutup adalah tempat tidur yang sudah disiapkan dengan seprei penutup (over
laken) di atasnya.
2). Tujuan
a. dapat dipakai sewaktu - waktu
b. kelihatan selalu rapi
c. selalu terlihat bersih
d. memberikan perasaan senang dan nyaman kepada pasien
1). Pengertian
Tempat tidur pasca bedah adalah tempat tidur yang disiapkan untuk pasien setelah mengalami
pembedahan
2). Tujuan
a. Menghangatkan pasien.
b. Mencegah penyulit (komplikasi) pasca bedah.
c. Alat - alat tenun tidak kotor.
d. Memudahkan perawatan.
1). Pengertian
Merupakan suatu tindakan menggantikan alat tenun yang kotor dengan alat tenun yang bersih pada
tempat tidur pasien dengan pasien di atasnya.
2). Tujuan
a. Menciptakan lingkungan yang bersih, tenang, dan nyaman
b. Menghilangkan hal yang dapat mengiritasi kulit dengan menciptakan alat tidur dan selimut yang
bebas dari kotoran dan lipatan.
Gambar 3: Mengganti alat tenun dengan pasien di atasnya
11. Hal- Hal yang harus diperhatikan dalam perawatan tempat tidur klien:
1). Hindari kontaminasi pada linen bersih
2). Ketika akan mengganti linen, bawalah linen sesuai kebutuhan, Jangan membawa linen berlebihan
untuk menghindari terjadinya kontaminasi kuman atau mikroorganisme dan infeksi nosokomial dari satu
klien ke klien lainnya.
3). Pada saat memasang linen bersih, bentangkan linen di atas tempat tidur jangan dikibaskan.
4). Jangan menempatkan linen kotor pada tempat tidur klien, meja, atau peralatan klien lainnya.
5). Gunakan cara yang efektif dengan memasang alat tenun pada satu sisi dulu setelah itu baru pindah ke
sisi lain.
6). Tempatkan linen atau alat tenun kotor pada tempat tertutup (ember yang ada tutupnya). bawa dengan
hati-hati, jangan menyentuh pakaian perawat dan cuci tangan setelahnya.
7). Tetap perhatikan keadaan umum klien selama melaksanakan tindakan.