Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL JURNAL REVIEW

Hakikat Manusia dan Implikasinya Dalam Proses Pendidikan


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “ Filsafat Pendidikan Islam”
Disusun oleh: Putri Hasanah Hasibuan (0307193115)
Dosen Pengampu: Rahmad Hidayat

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM-2 SEMESTER 3 FAKULTAS


ILMU TARBIYAH dan KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2020/2021
Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan bagi Tuhan Allah Yang Maha Kuasa atas berkat dan
karuniaNya, penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Adapun Critical Jurnal review ini
yaitu mengenai “ Hakikat Manusia dan Implikasinya Dalam Proses Pendidikan”.

Critical Journal Review (CJR) ini saya susun dengan maksud sebagai tugas mata
kuliah Tafsir Ayat Manajemen Inti dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus
pemahaman terhadap materi tersebut. Harapan saya, semoga setelah penyelesaian penulisan
Crtical Journal Review ini saya semakin memahami tentang bagaimana penulisan Crtical
Journal Review yang baik dan benar.

Di lain sisi, saya mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga dalam
penyusunan penulisan Critacal Journal Review ini. Saya sangat berterima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian CJR ini, khususnya kepada dosen
pengampu mata kuliah ini bapak Rahmat Hidayat dan kawan sekelas saya mahasiswa/i kelas
Manajemen Pendidikan Islam-2 2020/2021

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan CJR ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan
dari para dosen demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga karya tulis
CJR ini bermanfaat bagi semuanya.

Identitas Jurnal Jurnal


utama
1. Judul Artikel : Hakikat Manusia dan
Implikasinya Dalam Proses Pendidikan
2. Nama Jurnal : - 3. Edisi Terbit : 2010
4. Pengarang Artikel : Abdul Khobir
5. Kota Terbit : Pekalongan
6. Vol :8
7. Hal : 1-15
8. Email Penulis : Abdul_khobir@yahoo.com
Jurnal Pembanding 1
1. Judul artikel : Hakekat Manusia dan Implikasinya Dalam Pendidikan Islam
2. Nama jurnal : Jurnal At- Thariqah
3. Edisi Terbit. : Desember 2017
4. Pengarang Artikel : Miftah Syarif
5. Kota Terbit : Pekanbaru
6. Vol :2
7. Hal : 135-149
8. Email Penulis : Miftah_syarif@fus.uir.ac.id

Jurnal Pembanding 2
1. Judul Artikel. : Telaah Hakikat Manusia dan Realisasinya Terhadap Proses
Pendidikan Islam
2. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Islam
3. Edisi Terbit : 2015
4. Pengarang Artikel : Rahmat Arofah Hari Cahyadi
5. Kota Terbit : Sidoarjo
6. Vol. :1
7. Hal. : 29-41
8. Email Penulis : -
Ringkasan isi jurnal
Jutnal Utama
Manusia adalah sebuah “ misteri”, sejak zamandahuku kala sampai zaman modern
sekarang ini belum berakhir dan tak akan pernah berakhir. Memikirkan dam membicarakan
tentang hakikat manusia inilah yang menyebabkan orang tidak henti hentinya berusaha
mencari jawaban yang memuaskan tentang pertanyaan mendasar mengenai manusia ,yaitu
apa ,dari mana dan kemana manusia itu.
Pembicaraan mengenai apa manusia itu melahirkan adanya 4 aliran, yaitu:
1. Aliran serba zat, aliran ini dapat disebut juga aliran materialisme. Menurut aliran ini
membawa yang sungguh-sungguh ada itu adalah zat atau materi. Zat atau materi itu
adalah hakikat dari sesuatu. Alam ini adalah zat atau materi, dan manusia itu adalah
unsur dari alam. Oleh sebab itu hakikat manusia adalah zat atau materi karena materi
berada di dunia,maka pandangan materialisme cenderung identik dengan sifat duniawi
tidak percaya pada sifat rohani.
2. Aliran serba ruh, aliran ini disebut juga dengan aliran idealisme, menurut aliran ini
bahwa segala hakikat sesuatu yang ada di dunia ini adalah ruh, juga hakikat manusia
adalah ruh. Adapun zat itu adalah manifestasi dari ruh di atas dunia ini. aliran ini
menganggap bahwa rumah itu adalah hakikat manusia, sedang badan hanyalah
bayangan saja. Rumah adalah sesuatu yang tidak menempati ruang,sehingga tidak
dapat disentuh dan dilihat oleh panca indra, sedangkan materi adalah penjelmaan ruh.
3. Aliran dualisme,aliran ini mencoba mengawinkan kedua aliran tersebut di atas, Dan
menganggap manusia itu pada hakikatnya nya terdiri dari dua substansi yaitu jasmani
dan rohani, badan dan ruh. kedua substansi ini masing-masing merupakan unsur dasar
yang adanya tingkat tergantung pada yang lain. jadi badan tidak berasal dari ruh juga
sebaliknya ruh tidak berasal dari badan.
4. Aliran eksistensialisme,pembicaraan tentang hakikat manusia ternyata terus
berkembang dan tidak kunjung berakhir. Orang belum merasa puas dengan
pandangan-pandangan di atas, baik dari aliran serba zat, terbaru maupun aliran
dualisme. ahli-ahli filsafat modern dengan tekun berpikir lebih lanjut tentang hakikat
manusia mana yang merupakan eksistensi atau wujud sesungguhnya dari manusia itu.
mereka yang memikirkan manusia dari seni eksistensinya atau wujud manusia itu
sesungguhnya disebut dengan aliran eksistensialisme.
Islam berpandangan bahwa hakikat manusia ialah perkaitan antara badan dan ruh.
badan dan roh masing-masing merupakan substansi yang berdiri sendiri dan tidak tergantung
adanya oleh yang lain. Islam secara tegas menyatakan bahwa badan dan ruh adalah substansi
alam, sedangkan alam adalah makhluk dan keduanya diciptakan oleh Allah,menjelaskan
bahwa proses perkembangan dan pertumbuhan manusia menurut hukum alam material. jadi
manusia itu terdiri dari dua substansi yaitu materi yang berasal dari bumi dan roh yang
berasal dari Tuhan. Maka hakikat manusia itu adalah ruh itu,sedangkan jasadnya hanyalah
alat yang digunakan oleh ruh untuk menjalani kehidupan material di alam material yang
bersifat sekunder dan roh adalah primer, kan naruh saja tanpa jasadnya material tidak dapat
dinamakan manusia.
Mengenai potensi yang dimiliki oleh manusia Alquran telah mensinyalir dengan 2 kata
kunci yang dapat dijadikan untuk memahami manusia secara komprehensif. Kedua kata
kunci tersebut adalah al-insan dan Al Basyar. Kata Al insan yang bentuk jamaknya adalah
an-nas dari segi semantik atau ilmu tentang akar kata, dapat dilihat dari akar kata anasa yang
mempunyai arti melihat, mengetahui dan meminta izin. atas dasar kata ini mengandung
petunjuk adanya kelanjutan substansi antara manusia dengan kemampuan penalaran. Dengan
penalaran yang dimiliki oleh manusia, iya dapat mengambil pelajaran dari apa yang
dilihatnya,iya dapat pula mengetahui dari apa yang benar dan apa yang salah dan terdorong
untuk meminta izin menggunakan sesuatu yang bukan miliknya.
Selanjutnya kata insan bila dilihat dari asal kata yang berasal dari kata nasiya berarti
lupa,ini menunjukkan adanya kaitan yang erat antara manusia dengan kesadaran dirinya.
Sedangkan kata insan jika dilihat dari asal kata Al uns atau Annisa berarti jinak dan dapat
menyesuaikan dirinya dengan realitas hidup dan lingkungannya. manusia mampu beradaptasi
dan bersosialisasi dengan lingkungan alamiah nya.
Para pakar pendidikan islam sepakat bahwa teori kependidikan Islam harus didasarkan
pada konsepsi dasar tentang manusia. pembicaraan yang berkaitan dengan hal ini dirasakan
sangat mendasar dan perlu dijadikan pijakan dalam melakukan aktivitas pendidikan. Tanpa
adanya kejelasan mengenai konsep manusia, pendidikan Islam akan berjalan tanpa arah yang
jelas,bahkan pendidikan Islam tidak akan dapat dipahami secara jelas tanpa terlebih dahulu
memahami hakikat manusia seutuhnya. Sebagai makhluk jasmani,manusia tidak akan lepas
dari dorongan-dorongan naluriah dan nafsu nafsu. Namun karena manusia adalah sekaligus
juga makhluk rohaniah,maka dorongan-dorongan tersebut biasa diatur dan dikuasai oleh
daya-daya jiwa. di sini terletak pentingnya penanaman disiplin dalam pendidikan yang
dilakukan secara teratur dan objektif. Dalam pendidikan,peserta didik perlu diberi pengertian
dan pencerahan agar keberadaannya ditegakkan di atas bimbingan dan pengaturan akal
budinya. Itu berarti ia tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh nafsu, perasaan dan emosinya
yang buta. Dalam kaitannya dengan ini, penting dalam suatu kegiatan Pendidikan.

Jurnal Kedua
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, dibandingkan
dengan makhluk-makhluknya yang lain. Kesempurnaan itu dimiliki oleh manusia, karena
Allah memberikan keistimewaan berupa akal pikiran, yang tidak dimiliki oleh makhluk
lainnya. Disamping itu Allah juga melengkapi kesempurnaan manusia dengan memberinya
daya hidup, mengetahui, berkehendak, berbicara, melihat, mendengar, berpikir dan
memutuskan. semua daya tersebut telah dibawa oleh manusia semenjak ia dilahirkan dalam
keadaan fitrah.
Ada empat ungkapan kata yang digunakan dalam Alquran untuk menunjukkan pada
makna manusia dengan penekanan pengertian yang berbeda yaitu:
1. Al Basyar,dinyatakan dalam al-quran sebanyak 36 kali dan tersebar ke dalam 26
surah. Secara etimologi Al Bashir berarti kulit kepala, wajah atau tubuh yang menjadi
tempat timbulnya rambut. pengertian ini menunjukkan makna bahwa secara geologis
yang mendominasi manusia adalah pada kulitnya dibanding rambut atau bulunya.
2. Al insan, berasal dari kata Al uns,di nyatakan dalam al-quran sebanyak 73 kali dan
tersebar dalam 43 surah. katalis yang digunakan dalam Alquran untuk menunjukkan
totalitas manusia sebagai makhluk jasmani dan rohani. harmonisasi kedua aspek
tersebut mengantarkan manusia sebagai makhluk Allah yang unik dan
istimewa,sempurna dan memiliki diferensiasi individual antara satu dengan yang lain
dan sebagai makhluk dinamis sehingga mampu menyandang predikat khalifah Allah
di muka bumi.
3. Al Naas,dinyatakan dalam al-quran sebanyak 240 kali dan tersebar dalam 52 surah.
Kata Al Naas lebih bersifat umum bila dibanding dengan kata Al Insan. keumuman
tersebut dapat dilihat dari kata Al nas menunjuk manusia sebagai makhluk sosial dan
kebanyakan digambarkan sebagai kelompok manusia tertentu yang sering melakukan
kerusakan dan merupakan penghuni neraka.
4. Bani Adam, ditemukan sebanyak 7 kali dan tersebar dalam 3 surah, secara etimologi
kata Bani Adam menunjukkan arti pada keturunan nabi Adam alaihissalam. Dalam
ungkapan lain disebutkan dengan kata dzuriyat Adam. Kata Bani Adam tersebut lebih
menekankan pada aspek Amaliah manusia, sekaligus memberi arah ke mana dan
dalam bentuk apa aktivitas itu dilakukan. pada dirinya diberikan kebebasan untuk
melakukan serangkaian kegiatan dalam kehidupan untuk memanfaatkan semua
fasilitas yang ada di alam ini secara maksimal.
Kesatuan wujud manusia antara fisik dan psikis serta didukung oleh potensi-potensi
yang ada membuktikan bahwa manusia sebagai ahsani taqwiim dan menempatkan manusia
pada posisi yang strategis, yaitu: sebagai hamba Allah Abdullah dana khalifah Allah khalifah
fil ardhi. Kesadaran manusia ia hidup di dunia sebagai hamba Allah, menumbuhkan sikap
mawas diri bahwa dirinya bukan Tuhan, oleh sebab itu melihat sesama manusia sebagai
sesama makhluk tidak ada perhambaan antara sesama manusia.. Quraisy Shihab mengatakan
bahwa hubungan antara manusia dengan alam 1 hubungan manusia dengan sesamanya,
bukan merupakan hubungan antara penakluk dengan yang ditaklukan, apa antara Tuhan
dengan hamba, akan tetapi hubungan kebersamaan dalam ketundukan kepada Allah
subhanahu wa ta’ala. Sebab meskipun manusia mampu mengelola, namun hal tersebut bukan
akibat kekuatan yang dimilikinya,akibat Allah menentukannya untuk manusia. oleh karena
itu manusia dalam visi kekhalifahannya bukan saja sekedar menggantikan nama dengan arti
yang luas ia harus senantiasa mengikuti perintah yang digantikannya yaitu Allah subhanahu
wa ta’ala.

Jurnal ketiga
Bagi Ibnu maskawaih,manusia merupakan alam kecil yang di dalam dirinya terdapat
bersamaan dengan semua yang ada di alam besar. Panca indra yang dimiliki manusia, di
samping mempunyai daya daya yang khas,juga mempunyai indra bersama yang berperan
sebagai pengikat sesama Indra. Indah bersama ini dapat memberi Citra Citra indrawi secara
serentak tanpa jaminan dan tanpa pembagian. Citra Citra ini saling bercampur dan terdapat
pada Indra tersebut. Atas dasar tersebut, al-farabi, Al Ghazali, dan Ibnu rusyd menyatakan
bahwa hakikat manusia itu terdiri atas dua komponen yang penting yaitu:
A. Komponen jasad.
Menurut Al Farabi, komponen ini berasal dari alam ciptaan, yang mempunyai
bentuk, rupa, berkualitas, bergerak dan diam, serta berjasad dan terdiri atas
organ.
B. Komponen jiwa.
Menurut Al Farabi,komponen jiwa berasal dari alam perintah atau alam
Khaliq yang mempunyai sifat berbeda dengan jasa manusia. Hal ini karena
jiwa merupakan roh dari perintah Tuhan walaupun tidak menyamai Dzat-Nya.

Jadi, manusia merupakan rangkaian utuh antara komponen jasmani dan komponen
rohani. komponen jasmani berasal dari tanah seperti dalam Quran surah ke 32 ayat 7, dan
komponen rohani ditiupkan oleh Allah seperti dalam surah yang ke-15 ayat 29. Dengan kata
lain,manusia adalah salah satu kesatuan dari mekanisme biologis,yang dapat dinyatakan
berpusat pada jantung sebagai pusat kehidupan dan mekanisme kejiwaan yang berpusat pada
sebagai lambang berpikir, merasa dan bersikap. Faktor lingkungan sangat berpengaruh
terhadap fitrah manusia. Bahkan faktor tersebut dapat mempengaruhi kepribadian manusia.
Namun demikian ia bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi tanpa dukungan dari
faktor-faktor lain. Pandangan tersebut menolak pandangan skinner yang mengatakan bahwa
lingkungan menentukan kehidupan manusia betapapun ia mengubah lingkungannya. Konsep
fitrah memiliki tuntutan agar pendidikan Islam diharapkan untuk bertumpu pada tauhid. Hal
ini dimaksudkan untuk memperkuat hubungan yang mengikat manusia dengan Allah
subhanahu wa ta’ala. Allah SWT menciptakan manusia dengan membawa jiwa imunitas dan
humanitas yang tumbuh sebelum manusia lahir di dunia. potensi rohani yang dimiliki
manusia mempunyai kecenderungan-kecenderungan tertentu. Oleh karena itu,tugas
pendidikan Islam adalah mengembangkan dan melestarikan,serta menyempurnakan
kecenderungan-kecenderungan yang baik dan mengganti atau mengendalikan
kecenderungan-kecenderungan jahat menuju kecenderungan-kecenderungan positif.

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal:


Kelebihan:
• Jurnal pertama: Bahasan lebih dapat di pahami,sehingga pembaca lebih mudah
mengerti tentang teori materi tersebut.
• Jurnal kedua: Bahasa dan pembahasan nya lebih luas dan lebih kompleks
• Jurnal ketiga: Isi pembahasan nya lebih banyak di princikan,dan juga lebih sering
menggunakan teori deduktif.,dan memakai bahasa asing seperti bahasa Inggris
Kekurangan:
• Jurnal pertama:Kurang mencantumkan ayat Al Qur’an,hanya mencantumkan surah
nya saja.
• Jurnal kedua: Bahasa nya kurang efektif ,dan dalam jurnal hanya mencantumkan body
note,bukan foot note.
• Jurnal ketiga: Isi pembahasan kurang lengkap,dan tidak mencantumkan ayat Al
Qur’an.

Rekomendasi:
Jurnal ini cocok digunakan sebagai referensi untuk pembaca,agar mengetahui hakikat
manusia serta mengimplikasikannya dalam dunia pendidikan. Sehingga kita lebih tau,arah
tujuan kita ,sebagai Khalifah Al Ardi,dan sebagai hamba Allah (Abdullah).

Simpulan:
Hakikat manusia dalam konsep Islam adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah
SWT,memiliki berbagai potensi untuk tumbuh dan berkembang menuju kesempurnaan
ciptaan sesuai dengan yang dikehendaki oleh sang pencipta. Dalam Alquran menyebutkan
manusia dengan berbagai kata yaitu Al Basyar, Al insan, Al Nas,dan Bani Adam atau Duriyat
Adam. Sebagai makhluk yang diciptakan Allah SWT,manusia mempunyai tugas dan fungsi
sebagai hamba Allah dan khalifah Allah di muka bumi. sebagai hamba Allah setiap manusia
dituntut untuk menjadikan seluruh aktivitas hidupnya sebagai manifestasi dari ketundukan
dan pengabdian kepada Allah SWT. Sedangkan sebagai khalifah Allah,setiap manusia
diberikan Allah segala kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan bumi serta isinya,
guna memenuhi segala kebutuhan hidupnya,yang dilakukan dengan senantiasa menjaga
keseimbangan alam semesta dan menjaga kelestarian alam serta makhluk hidup lainnya yang
akhirnya diorientasikan nya untuk beribadah.

Anda mungkin juga menyukai