Anda di halaman 1dari 24

PERCOBAAN 1: KONTROL SILINDER MENGGUNAKAN LIMIT SWITCH

1. Tujuan Percobaan
- Untuk mengetahui prinsip kerja elektropneumatik.
- Untuk mengetahui cara kerja sensor limit switch.
- Untuk mengetahui cara memprogram sensor limit switch sebagai perangkat input
pada PLC.
- Untuk mengetahui cara memprogram silinder sebagai perangkat output pada PLC.

2. Teori Singkat
1. Sensor limit switch
Limit Switch adalah sebuah alat elektronika digunakan secara otomatis mendeteksi
keberadaan benda secara mekanik, untuk memutuskan atau menghubungkan arus listrik.
Limit Switch yang digunakan dalam aplikasi industri adalah perangkat elektromekanis yang
terdiri dari aktuator mekanik yang terhubung ke serangkaian kontak listrik. Ketika suatu
benda datang dalam kontak fisik dengan aktuator, gerakan pendorong aktuator menghasilkan
kontak listrik dalam sakelar untuk menutup (ON) atau membuka (OFF) koneksi arus
listriknya. Simbol dan gambar limit switch di tunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Simbol dan bentuk limit switch

2. Elektropneumatik
Elektro-pneumatik merupakan suatu sistem operasi otomasi yang mengaplikasikan
integrasi rangkaian penumatik dalam elektro. Struktur dan model operasi dari suatu
pengontrlan elektropneumatik adalah sebagai berikut:
1. Bagian rangkaian sinyal kontrol elektronik akan mengaktifkan katup kontrol arah
yang diaktuasikan secara elektrik melalui selenoid valve.
2. Katup kontrol arah menyebabkan silinder bergerak maju dan mundur.
3. Posisi dari silinder akan dideteksi oleh sensor dan dilaporkan kepada bagian rangkaian
kontrol elektronik.

1
Gambar 2. Struktur dan model operasi elektropneumatik
Berikut ini adalah jenis-jenis katup pada elektropneumatik.

1. Katup Arah 3/2 (3/2 way valve)

Gambar 3. Simbol Katup Arah 3/2

Katup arah 3/2 memiliki 3 saluran udara dan 2 perubahan posisi kerja. Pada posisi kerja awal
katup 3/2, udara bertekanan dari beban (silinder) dibuang dari saluran 2 ke saluran 3
sedangkan udara bertekanan dari energy supply (kompresor) stand by pada saluran 1. Jika
katup 3/2 diberi sinyal kontrol (solenoid) dari sisi kiri maka posisi kerja akan berubah ke
kotak sebelah kiri dan udara bertekanan dari energy supply akan mengalir dari 1 ke 2.
Gambar 4. Perubahan Posisi Kerja Katup Arah 3/2

2. Katup Arah 5/2 (5/2 way valve)

Gambar 5. Simbol Katup Arah 5/2

Katup arah 5/2 memiliki 5 lubang aliran udara dan 2 perubahan posisi kerja. Pada posisi kerja
awal katup 5/2, udara bertekanan dari energy supply akan mengalir dari saluran 1 ke saluran
2, sedangkan udara bertekanan dari beban (silinder) akan dibuang dari 4 ke 5. Jika katup 5/2
diberi sinyal kontrol dari sebelah kiri dan udara bertekanan dari energy supply akan mengalir
dari saluran 1 ke saluran 4, sedangkan udara bertekanan dari beban (silinder) akan dibuang
dari saluran 2 ke saluran 3.
Gambar 6. Perubahan Posisi Kerja Katup Arah 5/2

3. Katup Arah 5/3 (5/3 way valve)

Gambar 7. Simbol Katup Arah 5/3

Katup arah 5/3 memiliki 5 lubang aliran udara dan 3 perubahan posisi kerja. Posisi kerja
awal, udara bertekanan dari energy supply tidak mengalir dari saluran 1 ke saluran 2 atau 1
ke saluran 4. Pada posisi ini udara bertekanan dalam posisi kerja diblokir di saluran 1. Jika
katup arah 5/2 diberi sinyal kontrol dari sisi kiri maka posisi kerja berubah ke kotak sebelah
kiri dan udara bertekanan akan berubah dari saluran 1 ke saluran 4. Sedangkan udara
bertekanan dari beban (silinder) dibuang dari saluran 2 ke saluran pembuangan 3.
Gambar 8. Perubahan Posisi Kerja Katup Arah 5/3 kontrol kiri

Jika sinyal kontrol disisi kanan katup maka posisi kerja akan berubah ke kotak sebelah kanan
dan udara bertekanan dari energy supply akan mengalir dari saluran 1 ke saluran 2, sedangka
udara bertekanan dari beban dibuang dari saluran 4 ke saluran pembuangan 5.

Gambar 9. Perubahan Posisi Kerja Katup Arah 5/3 kontrol kanan

3. Alat dan Bahan


- PLC Mitsubishi FX3SA
- Limit switch
- Reed switch 2 buah
- Silinder double acting 1 buah
- Selang pneumatik
- Kabel secukupnya
4. Langkah Kerja
1. Rangkailah seluruh komponen dengan PLC sesuai dengan gambar dibawah

Keterangan gambar:
Ls1 = limit switch
R1 = Reed switch 1
R11 = Reed switch 2
1- = katup minimum
1+ = katup maksimum
2. Bukalah software GX Works 2 yang telah diinstal dengan cara mengklik dua kali pada
icon GX Works 2. Tampilan awal dari software GX Works 2 ditunjukkan pada Gambar
2.

Gambar 2 Tampilan awal software GX Works 2


3. Selanjutnya membuat project baru dengan cara mengklik menu Project lalu pilih sub
menu New. Gambar 3 menunjukkan cara membuat project baru.

Gambar 3 Membuat project baru


4. Kotak dialog New akan muncul untuk melakukan konfigurasi jenis PLC, tipe PLC, dan
bahasa pemrograman yang akan digunakan lalu klik ok. Gambar 4 menunjukkan kotak
dialog new.
Gambar 4 Kotak dialog new

Lakukan konfigurasi sesuai dengan gambar 4 Series PLC yang digunakan adalah FXCPU,
type PLC yang digunakan adalah FX3S, dan bahasa pemrograman ladder.
5. Gambar 5 menunjukkan tampilan projek baru dari software GX Works 2.

Gambar 5 Tampilan project baru software GX Works 3

6. Buatlah program ladder diagram seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6. symbol ladder
dapat dipilih dengan cara memilik menu Edit lalu pilih Ladder Symbol. Simbol yang

digukan adalah kontak normally open ( ), kontak normally close ( ), koil ( ), dan

application instruction ( ) untuk membuat instruksi SET dan RESET.


Gambar 6 Program ladder diagram percobaan 1

7. Setelah membuat program, selanjutnya convert program dengan cara klik menu
Convert lalu pilih Convert. Program yang telah di convert akan berwarna putih
sedangkan program yang belum di convert akan berwarna abu-abu.
8. Hubungkan PLC dengan PC atau Laptop yang digunakan.
9. Aktifkan training KIT, lalu lakukan pengaturan pada software GX Works 2 seperti
berikut:
- Pilih tab connection destination lalu klik dua kali pada bagian connection. Gambar 7
menunjukkan langkah awal pengaturan koneksi PLC.

1
Gambar 7 Pengaturan koneksi PLC

- Selanjutnya akan tampil kotak dialog select connection destination seperti yang
ditunjukkan pada gambar 8. klik dua kali pada directly connection to CPU.
Gambar 8 kotak dialog select connection destination

- Selanjutnya akan tampil kotak dialog Ethernet direct coupled setting connection seperti
pada gambar 9 Setelah itu klik connection test, untuk mengetahui apakah PLC telah
terhubung dengan PC atau laptop yang digunakan. Gambar 10 menunjukkan kotak
dialog PLC yang sukses dihubungkan ke PC atau laptop yang digunakan. Selanjutnya
klik ok.

Gambar 9 kotak dialog Ethernet direct coupled setting connection


Gambar 10 kotak dialog PLC telah terhubung

10. Selanjutnya program di write ke PLC dengan cara mengklik menu Online lalu pilih Write
to PLC. Gambar 11 menunjukkan cara mendownload program PLC.

Gambar 11 Langkah mendownload PLC

11. Selanjutnya akan tampil kotak dialog online data operation seperti pada Gambar 12 lalu
pilih parameter + program kemudian klik execute.
1

Gambar 12 Kotak dialog online data operation

12. Selanjutnya akan tampil kotak dialog peringatan seperti Gambar 13 bahwa program baru
akan didowloadkan ke PLC dan system kontrol akan berhenti. Silahkan klik “Yes” agar
program yang dibuat didownload ke PLC

Gambar 13 Kotak dialog peringatan program baru akan didowloadkan ke PLC

13. Selanjutnya akan muncul kotak dialog peringatan bahwa program yang ada didalam PLC
akan ditindis dengan program baru seperti ditunjukkan pada gambar 14 lalu klik “Yes to
all”. Setelah itu akan muncul kotak dialog proses download program ke PLC seperti pada
gambar 15.

Gambar 14 Kotak dialog peringatan untuk menimpa program PLC


Gambar 15 Kotak dialog proses menuliskan program ke PLC

14. Ketika proses download telah selesai, akan tampil kotak dialog untuk mengaktifkan PLC
ke mode RUN (seperti pada Gambar 16) karena ketika proses download program, PLC
berada pada mode STOP. Klik Yes untuk melanjutkan proses.

Gambar 16 Kotak dialog proses pergantian mode RUN

5. Latihan
1. Sebutkan alamat input/output beserta komponen yang digunakan pada percobaan ini?
2. Amati apa yang terjadi pada alat setelah PLC diprogram. Jelaskan prinsip kerja dari
ladder diagram percobaan 1?
3. Buatlah ladder diagram seperti dibawah ini, lalu download ke PLC.

4. Amati apa yang terjadi pada alat ketika ladder diagram no. 3 di download pada PLC.
PERCOBAAN 2: KONTROL CONVEJOR MENGGUNAKAN SENSOR
PROXIMITY

1. Tujuan Percobaan
- Untuk mengetahui cara kerja Sensor Proximity.
- Untuk mengetahui cara memprogram sensor proximity sebagai perangkat input pada
PLC.
- Untuk mengetahui cara mengontrol convejor.

2. Teori Singkat

Proximity Sensor (Sensor Proksimitas) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
Sensor Jarak adalah sensor elektronik yang mampu mendeteksi keberadaan objek di
sekitarnya tanpa adanya sentuhan fisik. Dapat juga dikatakan bahwa Sensor Proximity adalah
perangkat yang dapat mengubah informasi tentang gerakan atau keberadaan objek menjadi
sinyal listrik. Sensor Proximity dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu Inductive
Proximity Sensor, Capacitive Proximity Sensor, Ultrasonic Proximity Sensor dan
Photoelectric Sensor.

1. Inductive Proximity Sensor (Sensor Jarak Induktif)


Sensor Jarak Induktif atau Inductive Proximity Sensor adalah Sensor Jarak yang
digunakan untuk Sensor Jarak yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan logam baik
logam jenis Ferrous maupun logam jenis non-ferrous. Sensor ini dapat digunakan untuk
mendeteksi keberadaan (ada atau tidak adanya objek logam), menghitung objek logam
dan aplikasi pemosisian. Sensor induktif sering digunakan sebagai pengganti saklar mekanis
karena kemampuannya yang dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi dari sakelar
mekanis biasa. Sensor Jarak Induktif ini juga lebih andal dan lebih kuat.

Sensor Proximity Induktif pada umumnya terbuat dari kumparan/koil dengan inti ferit
sehingga dapat menghasilkan medan elektromagnetik frekuensi tinggi. Output dari sensor
jarak jenis induktif ini dapat berupa analog maupun digital. Versi Analog dapat berupa
tegangan (biasanya sekitar 0 – 10VDC) atau arus (4 – 20mA). Jarak pengukurannya bisa
mencapai hingga 2 inci. Sedangkan versi Digital biasanya digunakan pada rangkaian DC saja
ataupun rangkaian AC/DC. Sebagian besar Sensor Induktif Digital dikonfigurasi dengan
Output “NORMALLY – OPEN” namun ada juga yang dikonfigurasi dengan Output
“NORMALLY – CLOSE”. Sensor Induktif ini sangat cocok untuk mendeteksi benda-benda
logam di mesin dan di peralatan otomatisasi.

Inductive Proximity Sensor ini pada dasarnya terdiri dari sebuah osilator, sebuah koil
dengan inti ferit, rangkaian detektor, rangkaian output, kabel dan konektor. Osilator pada
Sensor Jarak ini akan membangkitkan gelombang sinus dengan frekuensi yang tetap. Sinyal
ini digunakan untuk menggerakkan kumparan atau koil. Koil dengan Inti Ferit ini akan
menginduksi medan elektromagnetik. Ketika garis-garis medan elektromagnetik ini ter-
interupsi oleh objek logam, tegangan osilator akan berkurang sebanding dengan ukuran dan
jarak objek dari kumparan/koil. Dengan demkian, Sensor Proksimitas ini dapat mendeteksi
adanya objek yang sedang mendekatinya. Pengurangan tegangan osilator ini disebabkan oleh
arus Eddy yang diinduksi pada logam yang meng-interupsi garis-garis logam.

2. Capacitive Proximity Sensor (Sensor Jarak Kapasitif)

Sensor Jarak Kapasitif atau Capacitive Proximity Sensor adalah Sensor Jarak yang
dapat mendeteksi gerakan, komposisi kimia, tingkat dan komposisi cairan maupun tekanan.
Sensor Jarak Kapasitif dapat mendeteksi bahan-bahan dielektrik rendah seperti plastik atau
kaca dan bahan-bahan dielektrik yang lebih tinggi seperti cairan sehingga memungkinkan
sensor jenis ini untuk mendeteksi tingkat banyak bahan melalui kaca, plastik maupun
komposisi kontainer lainnya.

Sensor Jarak Kapasitif ini pada dasarnya mirip dengan Sensor Jarak Induktif,
perbedaannya adalah sensor kapasitif menghasilkan medan elektrostatik sedangkan sensor
induktif menghasilkan medan elektromagnetik. Sensor Jarak Kapasitif ini dapat digerakan
oleh bahan konduktif dan bahan non-konduktif. Elemen aktif Sensor Jarak Kapasitif dibentuk
oleh dua elektroda logam yang diposisikan untuk membentuk ekuivalen (sama dengan)
dengan Kapasitor Terbuka. Elektroda ini ditempatkan di rangkaian osilasi yang berfrekuensi
tinggi. Ketika objek mendekati permukaan sensor jarak kapasitif ini, medan elektrostatik
pelat logam akan terinterupsi sehingga mengubah kapasitansi sensor jarak. Perubahan ini
akan mengubah kondisi dalam pengoperasian sensor jarak sehingga dapat mendeteksi
keberadaan objek tersebut.

Konveyor merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu material
mulai dari material yang berjumlah kecil hingga besar. Conveyor paling sering digunakan di
industri sebagai alat transportasi barang. Conveyor diyakini memiliki harga lebih ekonomis
jiga dibandingkan dengan mobil pengangkat barang, serta berbagai jenis transportasi barang
lainnya. Perpindahan barang harus memiliki lokasi yang tetap karena belt konveyor harus di
pasang dalam posisi yang paten. Hal ini merupakan salah satu kelemahan dari sistem
konveyor. Konveyor tersusun atas beberapa komponen diantaranya belt yang berfungsi untuk
membawa material, idler yang berfungsi sebagai penyangga belt, centering device yang
berfungsi agar belt tetap berada pada roller, driver motor yang berfungsi sebagai penggerak
konveyor, dan komponen lainnya. Gambar 1 menunjukkan gambar konveyor.

Gambar 1 Konveyor

3. Alat dan Bahan


- PLC Mitsubishi FX3SA
- Sensor proximity induktif 1 buah
- Set convejor 1 buah
- Selang pneumatik
- Kabel secukupnya

4. Langkah Kerja
1. Rangkailah seluruh komponen dengan PLC sesuai dengan gambar dibawah
Keterangan gambar:
PI = Proximity induktif
PC = Proximity kapasitif
3- = motor berputar CCW
3+ = motor berputar CW

2. Bukalah software GX Works 2 yang telah diinstal dengan cara mengklik dua kali pada
icon GX Works 2. Tampilan awal dari software GX Works 2 ditunjukkan pada Gambar
2.
Gambar 2 Tampilan awal software GX Works 2
3. Selanjutnya membuat project baru dengan cara mengklik menu Project lalu pilih sub
menu New. Gambar 3 menunjukkan cara membuat project baru.

Gambar 3 Membuat project baru

4. Kotak dialog New akan muncul untuk melakukan konfigurasi jenis PLC, tipe PLC, dan
bahasa pemrograman yang akan digunakan lalu klik ok. Gambar 4 menunjukkan kotak
dialog new.
Gambar 4 Kotak dialog new

5. Lakukan konfigurasi sesuai dengan gambar 4 Series PLC yang digunakan adalah FXCPU,
type PLC yang digunakan adalah FX3S, dan bahasa pemrograman ladder.
6. Gambar 5 menunjukkan tampilan projek baru dari software GX Works 2.

Gambar 5 Tampilan project baru software GX Works 3

7. Buatlah program ladder diagram seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6. symbol ladder
dapat dipilih dengan cara memilik menu Edit lalu pilih Ladder Symbol. Simbol yang

digukan adalah kontak normally open ( ), kontak normally close ( ), koil ( ), dan

application instruction ( ) untuk membuat instruksi SET dan RESET.


Gambar 6 Program ladder diagram percobaan 2

8. Setelah membuat program, selanjutnya convert program dengan cara klik menu
Convert lalu pilih Convert. Program yang telah di convert akan berwarna putih
sedangkan program yang belum di convert akan berwarna abu-abu.
9. Hubungkan PLC dengan PC atau Laptop yang digunakan.
10. Aktifkan training KIT, lalu lakukan pengaturan pada software GX Works 2 seperti berikut:
11. Pilih tab connection destination lalu klik dua kali pada bagian connection. Gambar 7
menunjukkan langkah awal pengaturan koneksi PLC.

1
Gambar 7 Pengaturan koneksi PLC

12. Selanjutnya akan tampil kotak dialog select connection destination seperti yang
ditunjukkan pada gambar 8. klik dua kali pada directly connection to CPU.
Gambar 8 kotak dialog select connection destination

13. Selanjutnya akan tampil kotak dialog Ethernet direct coupled setting connection seperti
pada gambar 9 Setelah itu klik connection test, untuk mengetahui apakah PLC telah
terhubung dengan PC atau laptop yang digunakan. Gambar 10 menunjukkan kotak dialog
PLC yang sukses dihubungkan ke PC atau laptop yang digunakan. Selanjutnya klik ok.

Gambar 9 kotak dialog Ethernet direct coupled setting connection


Gambar 10 kotak dialog PLC telah terhubung

14. Selanjutnya program di write ke PLC dengan cara mengklik menu Online lalu pilih Write
to PLC. Gambar 11 menunjukkan cara mendownload program PLC.

Gambar 11 Langkah mendownload PLC

15. Selanjutnya akan tampil kotak dialog online data operation seperti pada Gambar 12 lalu
pilih parameter + program kemudian klik execute.
1

Gambar 12 Kotak dialog online data operation

16. Selanjutnya akan tampil kotak dialog peringatan seperti Gambar 13 bahwa program baru
akan didowloadkan ke PLC dan system kontrol akan berhenti. Silahkan klik “Yes” agar
program yang dibuat didownload ke PLC

Gambar 13 Kotak dialog peringatan program baru akan didowloadkan ke PLC

17. Selanjutnya akan muncul kotak dialog peringatan bahwa program yang ada didalam PLC
akan ditindis dengan program baru seperti ditunjukkan pada gambar 14 lalu klik “Yes to
all”. Setelah itu akan muncul kotak dialog proses download program ke PLC seperti pada
gambar 15.

Gambar 14 Kotak dialog peringatan untuk menimpa program PLC


Gambar 15 Kotak dialog proses menuliskan program ke PLC

18. Ketika proses download telah selesai, akan tampil kotak dialog untuk mengaktifkan PLC
ke mode RUN (seperti pada Gambar 16) karena ketika proses download program, PLC
berada pada mode STOP. Klik Yes untuk melanjutkan proses.

Gambar 16 Kotak dialog proses pergantian mode RUN

5. Latihan
1. Sebutkan alamat input/output beserta komponen yang digunakan pada percobaan ini?
2. Amati apa yang terjadi pada alat setelah PLC diprogram. Jelaskan prinsip kerja dari
ladder diagram percobaan 2?
3. Buatlah ladder diagram seperti dibawah ini, lalu download ke PLC.

4. Amati apa yang terjadi pada alat ketika ladder diagram no. 3 di download pada PLC.

Anda mungkin juga menyukai