Anda di halaman 1dari 7

Agroscience Vol 9 No.

2 Tahun 2019 ISSN Cetak: 1979-4661 e-ISSN: 2579-7891


130

IDENTIFIKASI KADAR AMILOSA BERAS PANDANWANGI


DARI TUJUH KECAMATAN DI KABUPATEN CIANJUR

Oleh:
Melissa Syamsiah**)
Maesy Masliah*)
Email : melissasyamsiah@gmail.com

Abstrak

Salah satu komoditi padi yang menghasilkan beras dengan kualitas unggul di wilayah
Kabupaten Cianjur adalah beras Pandanwangi. Beras yang asli Pandanwangi hanya dapat
ditanam di tujuh kecamatan di Kabupaten Cianjur yang telah sesuai dengan persyaratan
indikasi geografis untuk penanaman padi Pandanwangi. Ciri khas nasi Pandanwangi adalah
kepulenannya. Kepulenan nasi dipengaruhi oleh kadar amilosa beras sebelum dimasak.
Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan mengidentifikasi kadar amilosa beras
Pandanwangi dari tujuh lokasi kecamatan yang berbeda. Penelitian dilakukan di
Laboratorium Ilmu Dasar Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana dan di
Laboratorium Farmasi Universitas Al Ghifari Bandung pada bulan Februari sampai Maret
2019. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan
3 kelompok. Masing-masing perlakuan yaitu beras Pandanwangi dari lokasi A (Cibeber), B
(Campaka), C (Warungkondang), D (Cianjur), E (Gekbrong), F (Cugenang) dan G (Mande).
Hasil penelitian menunjukkan dari ke tujuh lokasi tanam yang berbeda menghasilkan kadar
amilosa pada taraf sedang sesuai dengan karakteristik beras Pandanwangi, kecuali kecamatan
Mande dengan kadar amilosa beras Pandanwangi yang tinggi.

Kata Kunci: Kadar Amilosa, Beras Pandanwangi, Tujuh Kecamatan

Abstract

One of the rice commodities that produce superior quality rice in the Cianjur Regency is
Pandanwangi rice. Pandanwangi original rice can only be planted in seven sub-districts in Cianjur Regency
which are in accordance with the geographical indication requirements for planting Pandanwangi rice. The
hallmark of Pandanwangi rice is its tenency. The extinction of rice is influenced by the amylose content of rice
before cooking. For this reason, research was conducted aimed at identifying Pandanwangi rice amylose content
from seven different sub-district locations. The study was conducted at the Laboratory of Basic Sciences at the
Faculty of Applied Sciences at Suryakancana University and at the Pharmacy Laboratory of Al Ghifari
University in Bandung from February to March 2019. The study used a Randomized Block Design (RBD)
with 7 treatments and 3 groups. Each treatment is Pandanwangi rice from locations A (Cibeber), B
(Campaka), C (Warungkondang), D (Cianjur), E (Gekbrong), F (Cugenang) and G (Mande). The
results of the study showed that from seven different planting locations, amylose content was at a moderate level
in accordance with the characteristics of Pandanwangi rice, except Mande sub-district with high amylose
content of Pandanwangi rice.

Keywords: Amilosa Content, Pandanwangi Rice, Seven Districts

*) Alumni Fakultas Sains Terapan UNSUR


**) Dosen Fakultas Sains Terapan UNSUR

IDENTIFIKASI KADAR AMILOSA BERAS MELISSA SYAMSIAH dan MAESY MASLIAH


PANDANWANGI DARI TUJUH KECAMATAN
DI KABUPATEN CIANJUR
Agroscience Vol 9 No. 2 Tahun 2019 ISSN Cetak: 1979-4661 e-ISSN: 2579-7891
131

PENDAHULUAN (>25%), sedang (20-24%), dan rendah


(<20%) (Luna et al., 2015).
Padi Pandanwangi (Oryza sativa L. Kadar amilosa menentukan
var.Aromatica) adalah padi yang termasuk kualitas rasa, kepulenan dan sifat fisik
varietas local unggulan kota Cianjur yang lainnya. Beras yang memiliki kadar
sudah terkenal sampai ke luar negeri. amilosa tinggi mempunyai sifat nasi yang
Beras Pandanwangi memiliki harga jual keras/pera, sedangkan beras yang
yang relatif lebih tinggi dibanding memiliki kadar amilosa rendah memiliki
varietas yang lain karena memiliki sifat nasi yang pulen. Selain itu diketahui
beberapa keunggulan, diantaranya bahwa beras yang memiliki kandungan
kepulenannya, aroma daunpandan yang amilosa tinggi memiliki Indeks Glikemik
membuat rasa menjadi lebih enak (Asih (IG) rendah, hal ini disebabkan beras
dan Syamsiah, 2019). dengan kadar amilosa tinggi sifatnya
Salah satu komoditas tanaman lambat dicerna karena struktur amilosa
padi yang memiliki beras yang kualitas yang berantai lurus konsentrasinya lebih
unggul adalah padi varietas tinggi sehingga menjadi lebih kuat
Pandanwangi. Beras Pandanwangi ikatannya dan sulit tergelatinisasi, pada
dikembangkan secara turun temurun akhirnya akan lambat menaikkan kadar
oleh masyarakat Kabupaten Cianjur. gula darah serta memiliki IG yang
Daerah sentra penghasil padi rendah (Lestari, et al., 2018).
Pandanwangi di Kabupaten Cianjur
hanya terdapat di tujuh Kecamatan saja, METODE PENELITIAN
yaitu Cianjur, Warungkondang, Cilaku,
Cibeber, Gekbrong, Cugenang dan Waktu dan Tempat
Campaka (MP3C, 2015). Penelitian ini dilaksanakan pada
Masyarakat Indonesia sebagian bulan Februari - Maret tahun 2019
besar mengkonsumsi beras sebagai bertempat di Laboratorium Ilmu Dasar
kebutuhan pokok makanannya. Beras Fakultas Sains Terapan Universitas
mengandung nilai gizi nutrisi yang cukup Suryakancana dan Laboratorium Farmasi
tinggi. Kandungan karbohidrat dalam Universitas Alghifari Bandung.
beras cukup tinggi, dalam 100 g beras
diketahui mengandung 78% karbohidrat, Alat dan Bahan
jenis karbohidrat yang terkandung dalam Alat yang digunakan dalam
beras diantaranya pati atau amilum. Pati penelitian yaitu pinset, kaca pembesar,
terdiri dari dua fraksi yaitu amilosa dan lampu duduk, cawan petri, spatula, cawan
amilopektin. Salah satu perbedaan kedua porselen, penjepit cawan, oven, timbangan
fraksi tersebut adalah stukturnya, analitik, labu ukur, labu Erlenmeyer, pipet,
diketahui bahwa amilosa mempunyai spektrofotometer dan lain-lain.
struktur lurus dan amilopektin Bahan yang digunakan dalam
mempunyai rantai cabang (Winarno, penelitian yaitu sampel beras padi varietas
2002 dalam Boediono, 2012). Jenis beras Pandanwangi dari tujuh kecamatan yang
yang mengandung amilosa rendah dan berlokasi di Cibeber, Campaka,
amilopektin tinggi adalah beras ketan Warungkondang, Cianjur, Gekbrong,
(waxy rice) yang sifatnya lebih lengket Cugenang, dan Mande. Bahan lain untuk
setelah ditanak dibandingkan beras yang pengujian yaitu larutan indikator metilen
mengandung amilosa tinggi dan blue (ml), HCl 0,02 N, aquades, amilosa
amilopektin rendah (beras non ketan). (mg), larutan etanol 95% (ml), larutan
Beras tropis diketahui mengandung NaOH (ml), larutan iod dan lain-lain.
amilosa lebih dari 20%.
Pengelompokkan beras berdasarkan
kandungan amilosa adalah sebagai
berikut: kandungan amilosa tinggi

IDENTIFIKASI KADAR AMILOSA BERAS MELISSA SYAMSIAH dan MAESY MASLIAH


PANDANWANGI DARI TUJUH KECAMATAN
DI KABUPATEN CIANJUR
Agroscience Vol 9 No. 2 Tahun 2019 ISSN Cetak: 1979-4661 e-ISSN: 2579-7891
132

Analisis Kadar Amilosa Kadar amilosa sampel dihitung


Penentuan kadar amilosa dengan berdasarkan rumus:
menggunakan metode spektrofotometri
(AOAC, 2006) dilakukan 2 tahap, yakni:
a. Tahap pembuatan kurva standar, Perhitungan dilanjutkan dengan rumus:
dengan cara:
1) Amilosa murni ditambahkan
sebanyak 100 mg ke dalam labu
takar 100 ml.
2) Ditambahkan 1 ml etanol 95% dan Rancangan Percobaan
9 ml NaOH 1 N. Penelitian menggunakan
3) Labu dipanaskan di dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) non
penanggas air selama 10 menit faktorial, Dengan perlakuan adalah 6
kemudian didinginkan selama 1 kecamatan asal budidaya beras
jam. Pandanwangi dan kontrol sebagai
4) Kemudian ditambahkan aquades pembanding dengan 3 kelompok. Yang
sampai volume 100ml. menjadi perlakuan :
5) Larutan tersebut dipipet masing- A = Kecamatan Cibeber
masing 0,25; 0,5; 0,75; 1,5; 1,25; 1,5; B = Kecamatan Campaka
1,75 dan 2,0 C = Kecamatan Warungkondang
6) Lalu pada larutan tersebut D = Kecamatan Cianjur
ditambahkan 2 ml I2 dan asam E = Kecamatan Gekbrong
asetat 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 3,5 F = Kecamatan Cugenang
dan 4,0 ml. G = Kecamatan Mande sebagai kontrol
7) Ditambahkan aquades ke dalam
masing-masing labu takar tersebut Teknik Analisis Data
sampai volume 100 ml. Teknik analisis data untuk
8) Kemudian absorbannya diukur memperoleh data kuantitatif yakni dengan
pada panjang gelombang 620 nm. uji Analisis Sidik Ragam atau ANOVA
(Analysis of Variance), kemudian untuk
b. Tahap penetapan sampel, dengan cara: perlakuan yang berpengaruh akan uji
1) Sampel beras ditambahkan lanjut Tukey dengan taraf 5%.
sebanyak 100 mg ke dalam labu
takar 100 ml. HASIL DAN PEMBAHASAN
2) Ditambahkan 1 ml etanol 95% dan
9 ml NaOH 1 N. Data Beras Pandanwangi di Tujuh
3) Labu dipanaskan di dalam Lokasi Kecamatan
penanggas air selama 10 menit Penelitian menggunakan beras
kemudian didinginkan selama 1 Pandanwangi yang berasal dari lokasi
jam. kecamatan yang berbeda, yaitu Kecamatan
4) Kemudian ditambahkan aquades Cibeber, Kecamatan Campaka,
sampai volume 100ml. Kecamatan Warungkondang, Kecamatan
5) Larutan sampel dipipet 5 ml dan Cianjur, Kecamatan Gekbrong,
ditambahkan 2 ml I2 dan 1 ml asam Kecamatan Cugenang dan Kecamatan
asetat. Mande. Beras Pandanwangi yang
6) Ditambahkan aquades ke dalam labu digunakan dalam penelitian diambil dari
takar tersebut sampai volume 100 waktu musim panen yang hampir
ml. bersamaan, yaitu pada bulan Juni 2018.
7) Kemudian absorbannya diukur Data tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
pada panjang gelombang 620 nm.

IDENTIFIKASI KADAR AMILOSA BERAS MELISSA SYAMSIAH dan MAESY MASLIAH


PANDANWANGI DARI TUJUH KECAMATAN
DI KABUPATEN CIANJUR
Agroscience Vol 9 No. 2 Tahun 2019 ISSN Cetak: 1979-4661 e-ISSN: 2579-7891
133

Tabel 1. Data musim tanam, tanggal panen dan tanggal beras Pandanwangi masuk ke laboratorium
setiap lokasi Kecamatan.
Tanggal Masuk ke
No Lokasi Musim Tanam Tanggal Panen
Laboratorium
1 Cibeber 2018 21 Juni 2018 18 Februari 2019
2 Campaka 2018 22 Juni 2018 18 Februari 2019
3 Warungkondang 2018 25 Juni 2018 18 Februari 2019
4 Cianjur 2018 27 Juni 2018 18 Februari 2019
5 Gekbrong 2018 25 Juni 2018 18 Februari 2019
6 Cugenang 2018 14 Juni 2018 18 Februari 2019
7 Mande 2018 08 Juni 2018 18 Februari 2019

Observasi mengenai data beras tidak bercabang (Jane dan Chen, 1992
perlu dilakukan sebelum pengujian kadar dalam Boediono, 2012). Kadar amilosa
amilosa dari tujuh lokasi tanam menunjukkan kandungan amilosa yang
Pandanwangi. Hal ini disebabkan tersimpan dalam sampel, dalam hal ini
pengujian yang menggunakan beras kadar amilosa dalam beras. Data kadar
dengan waktu panen berbeda, apalagi amilosa beras Pandanwangi dari tujuh
dalam jangka waktu yang lama akan Kecamatan yang menjadi objek penelitian
mempengaruhi kualitas fisik dan kimia terdapat dalam Gambar 1. Hasil penelitian
beras. Selain itu diketahui faktor yang yang dibandingkan dengan Standar
mempengaruhi kualitas beras, antara lain: nasional Indonesia menunjukkan kadar
(1) varietas, (2) penanganan pascapanen, amilosa beras Pandanwangi tergolong
(3) teknik budidaya, dan (4) kondisi dalam kategori sedang untuk kecamatan
lingkungan (Setyono et al., 2006). Cibeber, Campaka, Warungkondang,
Cianjur, Gekbrong dan Cugenang. Hasil
Pengujian Kadar Amilosa beras tersebut merupakan kategori yang berbeda
Pandanwangi dengan hasil kadar amilosa untuk
Kadar amilosa adalah rantai lurus kecamatan Mande yang tergolong kategori
yang terdiri dari molekul-molekul glukosa tinggi.
yang merupakan pati dengan struktur

Gambar 1. Histogram hasil analisis amilosa beras Pandanwangi yang di tanam di tujuh Kecamatan.
Keterangan: Hasil uji Tukey: angka yang diikuti huruf yang sama artinya tidak berbeda nyata,
sedangkan angka yang diikuti huruf yang berbeda artinya berbeda nyata pada taraf α 5%.

Hasil analisis sidik ragam kecamatan Mande bernilai rata-rata


percobaan menunjukkan ada pengaruh sebesar 26,56%, dimana nilai tersebut
lokasi tanam terhadap kadar amilosa beras menunjukan beras beramilosa tinggi yakni
Pandanwangi. Hasil menunjukan bahwa > 25%. Sedangkan, beras Pandanwangi
kadar amilosa tertinggi yaitu dari dari Kecamatan Cianjur memiliki kadar

IDENTIFIKASI KADAR AMILOSA BERAS MELISSA SYAMSIAH dan MAESY MASLIAH


PANDANWANGI DARI TUJUH KECAMATAN
DI KABUPATEN CIANJUR
Agroscience Vol 9 No. 2 Tahun 2019 ISSN Cetak: 1979-4661 e-ISSN: 2579-7891
134

amilosa terendah yaitu bernilai rata-rata amilosa. Kriteria tekstur nasi pera kadar
20,43%, nilai tersebut menunjukan beras amilosanya > 25%, tekstur nasi pulen
beramilosa sedang yakni 20-25%. kadar amilosanya 20-25%, tekstur nasi
Menurut Aryunis (2010), kandungan sangat pulen kadar amilosanya 15-20
amilosa beras akan mempengaruhi mutu persen dan nasi dengan tekstur lengket
tanaknya, terutama tingkat kadar amilosanya <15%.
kepulenan/tekstur nasi yang dihasilkan. Dalam penetapan kadar amilosa
Anhar (2011) dalam penelitiannya beras Pandanwangi di tujuh lokasi
menyatakan beras yang mengandung kecamatan, menunjukkan jika perlakuan
amilosa rendah nasinya akan lengket. Kecamatan Mande sebesar 26,56% secara
Sebaliknya, beras yang amilosanya tinggi statistik berbeda nyata dengan ke enam
nasinya akan menjadi pera dan tidak perlakuan lainya. Karena topografi yang
lengket. Tinggi rendahnya kadar amilosa tidak sesuai dengan kriteria padi
dalam beras dapat dipengaruhi oleh Pandanwangi pada proses penyerapan
interaksi antara tanaman padi dengan nutrisi yang menentukan kadar amilosa
lingkungannya, hal ini didukung oleh hasil beras. Sistem budidaya anorganik
penelitian Anhar et al (2007) yang menentukan kadar amilosa beras, karena
menyatakan bahwa lokasi tanam akan pupuk yang digunakan. Pemberian pupuk
berpengaruh terhadap kadar amilosa padi organik akan meningkatkan kadar protein
sawah. Sejalan dengan Masniawati et al beras dan menurunkan kadar amilosanya
(2013) yang menyatakan bahwa (Setyono et al., 2006).
beragamnya kandungan amilosa Kecamatan Cibeber, Campaka,
kemungkinan dipengaruhi oleh genetik, Warungkondang dan Gekbrong secara
zona pertumbuhan dan lingkungan. statistik tidak berbeda nyata, karena dalam
Dilihat dari lokasi tanam, waktu panen, teknik budidaya dan
Kecamatan Cianjur memiliki ketinggian ketinggian tempat. Keempat kecamatan
tempat 500 m dpl sedangkan Kecamatan tersebut sama-sama berada diketinggian
Mande ketinggian tempat 336 m dpl, tempat sesuai yaitu 650-590 m dpl,
perbedaan ketinggian tempat akan dipanen pada minggu yang sama dalam
menjadi faktor yang mempengaruh adanya bulan dan tahun yang sama dan
perbedaan interaksi antara tanaman menggunakan teknik budidaya organik
dengan lingkungannya, serta faktor lain dan semi organik, Ketinggian tempat
seperti sistem berbeda saat budidaya padi berpengaruh terhadap suhu lingkungan,
Pandanwangi, akan menghasilkan kadar suhu dapat mempengaruhi kandungan
amilosa yang berbeda tiap lokasi amilosa. Hal ini sejalan dengan penelitian
kecamatan, hasil ini sejalan dengan Juliano (1979), menunjukkan bahwa beras
penelitian Waryat dan Handayani (2017), dengan varietas yang sama namun
bahwa beras yang dihasilkan dengan ditanam pada daerah yang memiliki
sistem budidaya organik memiliki perbedaan perbedaan suhu udara lokasi
kandungan amilosa lebih rendah dari penanaman yang berbeda menghasilkan
beras dengan sistem budidaya anorganik. beras dengan kandungan amilosa yang
Dari ke tujuh kecamatan yang berbeda, begitu juga sebaliknya. Selain itu,
ditanami padi Pandanwangi, enam beras keempat lokasi Kecamatan tersebut
Pandanwangi memiliki kadar amilosa yang menggunakan pupuk organik dalam
sesuai dengan karakteristik tekstur beras budidayanya yang dapat menambah unsur
Pandanwangi yaitu pulen, sedangkan satu N dalam tanah, yang mempengaruhi
beras yang berasal dari Kecamatan Mande kandungan amilosa. Hal ini sesuai dengan
memiliki kadar amilosa tinggi diatas 25% penelitian Argasasmita (2008), bahwa
yang akan menghasilkan nasi cenderung kadar amilosa beras dipengaruhi oleh
pera. Menurut Standar Nasional varietas, suhu udara lokasi penanaman
Indonesia 6128 tahun 2015 tentang beras, dan kadar N dalam tanah.
menyebutkan bahwa penentuan tekstur Berbeda dengan faktor yang
pera/pulen salah satunya dari kadar menyebabkan perlakuan kecamatan

IDENTIFIKASI KADAR AMILOSA BERAS MELISSA SYAMSIAH dan MAESY MASLIAH


PANDANWANGI DARI TUJUH KECAMATAN
DI KABUPATEN CIANJUR
Agroscience Vol 9 No. 2 Tahun 2019 ISSN Cetak: 1979-4661 e-ISSN: 2579-7891
135

Cianjur secara statistik berbeda nyata Mande berpengaruh terhadap kadar


dengan Kecamatan Cugenang. Diduga amilosa beras Pandanwangi. Dari ketujuh
karena beras yang diteliti dari Kecamatan lokasi tanam yang berbeda menghasilkan
Cugenang merupakan hasil budidaya di kadar amilosa pada taraf sedang sesuai
Desa Sarampad yang merupakan desa dengan karakteristik beras Pandanwangi,
diluar dari desa areal tanam padi kecuali kecamatan Mande dengan kadar
Pandanwangi yang sudah terindikasi amilosa tinggi.
geografis dalam buku Indikasi Geografis
Beras Pandanwangi tahun 2015, DAFTAR PUSTAKA
meskipun masih dalam wilayah
Kecamatan Cugenang. Selain itu dalam Anhar, A., Sudirman., Leilani dan Yenti.
teknik budidaya dan irigasi serta 2007. Kandungan Amilosa Beras
ketinggian lokasi penanaman, perlakuan Beberapa Varietas Padi Sawah yang
Kecamatan Cugenang dilakukan dengan Ditanam di Sentra Produksi Padi
budidaya semi organik, teknik irigasi Sawah di Sumatera Barat. Makalah
tersier dan lokasi penanaman lebih tinggi SEMIRATA-BKS Barat.
dari lokasi tanam Kecamatan Cianjur. Universitas Islam Negeri. Jakarta.
Sedangkan perlakuan Kecamatan Cianjur Anhar, A. 2011. Stabilitasi Kandungan
melakukan budidaya organik dan irigasi Amilosa Beras Beberapa Varietas
semi teknis. Lingkungan dapat Padi Sawah di Sumatera Barat.
mempengaruhi kandungan dari hasil Jurnal Saintek. Universitas Negeri
produksi. Hal itu diperkuat oleh Ismail et Padang. Padang. 3 (1): 13-21.
al., (2003) yang mengungkapkan bahwa Argasasmita, T.U. 2008. Karakterisasi
suatu varietas yang memiliki satu gen yang Sifat Fisikokimia dan Indeks
sama akan menghasilkan fenotip sesuai Glikemik Varietas Beras
dengan kondisi yang dipengaruhi oleh Beramilosa Rendah dan Tinggi.
lingkungan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Setiap beras pasti memiliki kadar Bogor.
amilosa yang berbeda karena perbedaan Aryunis. 2010. Karakterisasi dan
suhu setiap lokasi Kecamatan. Identifikasi Mutu Beras dari Padi
Peningkatan atau penurunan suhu Ladang Lokal Asal Kabupaten
berpengaruh pada ketinggian tempat dan Tanjung Jabung Barat. Jurnal.
kelembaban lokasi yang dapat Universitas Jambi. Jambi. 1 (4): 16-
mempengaruhi kandungan beras setiap 27.
lokasi. Selain itu, perbedaan kadar amilosa Asih, H.G. dan Syamsiah, M. 2019.
beras diduga dipengaruhi oleh lama Aplikasi Gliocompost untuk
penyimpanan. Beras akan mengalami Meningkatkan Pertumbuhan Bibit
perubahan selama penyimpanan dapat Padi Pandanwangi (Oryza sativa
mempengaruhi kandungan amilosa dalam L.var.aromatic). Jurnal Agroscience.
beras, karena menurut Pangerang dan Fakultas Sains Terapan Universitas
Rusyati (2018) menyatakan bahwa kadar Suryakancana. Cianjur. 9(1) : 13-25
amilosa akan meningkat selama Boediono, Mario. P.A. 2012. Pemisahan
penyimpanan, disebabkan suhu dan dan Pencirian Amilosa dan
lamanya penyimpanan. Amilopektin dari Pati Jagung dan
Pati Kentang pada Berbagai Suhu.
KESIMPULAN Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Lokasi tanam yang berbeda dari BSN (Badan Standarisasi Nasional). 2015.
tujuh Kecamatan, yaitu Kecamatan Standar Nasional Indonesia
Cibeber, Kecamatan Campaka, 6128:2015. Beras. Badan
Kecamatan Warungkondang, Kecamatan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Cianjur, Kecamatan Gekbrong, Ismail, B.P., Suprihatno, H Pane and I.
Kecamatan Cugenang dan Kecamatan Las. 2003. Pemanfaatan penciri

IDENTIFIKASI KADAR AMILOSA BERAS MELISSA SYAMSIAH dan MAESY MASLIAH


PANDANWANGI DARI TUJUH KECAMATAN
DI KABUPATEN CIANJUR
Agroscience Vol 9 No. 2 Tahun 2019 ISSN Cetak: 1979-4661 e-ISSN: 2579-7891
136

abiotic lingkungan tumbuh dalam Setyono, A.A., Guswara., Noor dan


seleksi simultan galur padi Handoko. 2006. Evaluasi Kadar
gogorancah toleran Protein Beras Giling Hasil Panen
kekeringan. Pusat Penelitian dan dari Berbagai Dosis Aplikasi Urea.
Pengembangan Tanaman Pangan Jurnal. Balai Besar Penelitian
Bogor dalam Makarim, A. K, and Tanaman Padi. Subang. 41 (2): 19-
Ikhwani, Respon Komponen Hasil 32.
Varietas Padi Terhadap Perlakuan Waryat dan Handayani. 2017.
Agronomi. Jurnal Penelitian Pertanian Karakteristik Mutu Beras Organik
Tanaman. 27 (1): 33-34. dan Non Organik. Jurnal. Balai
Juliano, B.O. 1979. Amylose Analysis in Pengkajian Teknologi Pertanian
Rice. IRRI. Los Banos. Jakarta. Jakarta. 5 (1): 24-37.
Lestari, R., Kartini, S., Berti, L., dan
Romita, M. 2018. Penetapan Kadar
Amilosa dan Protein Pada Beras
Solok Jenis Anak Daro dan Sokan
Yang Ditanam dengan Sistem
Pertanian Organik dan Sistem
Pertanian Konvensional. Jurnal.
Universitas Abdurrab. Pekanbaru.
1 (2) : 28-32
Luna, P., Herawati, H., Widowati, S., dan
Prianto, A.B. 2015. Pengaruh
Kandungan Amilosa terhadap
Karakteristik Fisik dan
Organoleptik Nasi Instan. Jurnal
Penelitian Pascapanen Pertanian. Balai
Besar Penelitian dan
Pengembangan Pascapanen
Pertanian. Bogor. 12(1) : 1 - 10
Masniawati, A., E. Johannes., A.I. Latunra
dan N. Paelongan. 2012.
Karakterisasi Sifat Fisikokimia
Beras Merah pada beberapa Sentra
Produksi Beras di Sulawesi Selatan.
Jurnal. Universitas Hasanuddin. 2
(2). 13-24.
MP3C (Masyarakat Pelestari Padi
Pandanwangi Cianjur). 2015. Buku
Persyaratan Permohonan Pendaftaran
Indikasi Geografis Beras pandanwangi
Cianjur. MP3C. Cianjur.
Pangerang, F dan N. Rusyanti. 2018.
Karakteritik dan Mutu Beras Lokal
Kabupaten Bulungan Kalimantan
Utara. Jurnal. Universitas
Kalimantan Utara. 1 (20): 32-43.

IDENTIFIKASI KADAR AMILOSA BERAS MELISSA SYAMSIAH dan MAESY MASLIAH


PANDANWANGI DARI TUJUH KECAMATAN
DI KABUPATEN CIANJUR

Anda mungkin juga menyukai