Disusun Oleh :
Kelompok 1 – MBS A
Pertama, kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang
Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya kepada kami sehingga karya tulis
ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai
sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengerti dan memahami tentang
materi pengertian, objek kajian, manfaat, sejarah perkembangan dan asas-asas
dalam logika. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri tim penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan pertolongan Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
bermanfaat kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan, kami mohon untuk diberikan kritik dan sarannya.
Tim penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia diberikan akal oleh Allah Swt. yang digunakan untuk
berpikir. Untuk mempelajari segala sesuatu yang ada di muka bumi ini dan
memikirkan bahwa segala sesuatu yang terjadi memang atas kuasa-Nya. Dari
kecil kita sudah diajarkan untuk berpikir/mempelajari hal-hal yang kita lihat.
Tanpa kita sadari itu adalah cara untuk mengolah logika kita agar bisa
berkembang untuk mengatasi berbagai macam masalah yang ada dalam
kehidupan kita.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang hal-hal dasar mengenai
logika seperti pengertian, objek kajian dalam logika, manfaat mempelajari logika,
sejarah perkembangan logika dan asas-asas berpikir dalam logika. Secara
etimologis, logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari
kata benda logos yang memiliki arti sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan
akal (pikiran), kata, percakapan, atau ungkapan lewat bahasa. Logika adalah
salah satu cabang dari filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike
episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang
mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur, namun
sekarang ini lazim disebut logika saja. saja (Rapar, Jon Hendrik.1978: 9).1
1
Hendro Trieddiantoro Putro, Logika,
https://www.researchgate.net/publication/271265014 (diakses pada 7 September 2018, pukul
13.05)
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
2
Ibid., hal 2.
3
Ibid., hal 4.
4
Surajiyo, dkk., Dasar-Dasar Logika, (Jakarta: Bumi Aksara 2006), hal. 3.
B. Objek Kajian Dalam Logika
Dalam setiap penelitian pasti memiliki objek. Objek merupakan bahan
atau sasaran dari penelitian atau pembentukan suatu pengetahuan. Dilihat dari segi
objeknya, objek logika terbagi menjadi dua, yaitu objek material (Mantiq Al-
Maddi) dan objek formal (Mantiq As-Suwari). 5
Objek material adalah bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau
pembentukan pengetahuan. Sedangkan objek formal adalah sudut pandang yang
ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan. 6
Lebih singkatnya dalam memahami objek material dan objek formal
adalah untuk objek material yaitu kegiatan berpikir atau bernalar. Sedangkan
untuk objek formal adalah ketetapan bernalar.7
Dengan adanya objek kajian dalam logika, kita jadi bisa lebih terarah
dalam berfikir dan memiliki acuan untuk meneliti terlebih dahulu setiap masalah
yang ada.
5
Muhammad Haidar, Pengantar Disiplin Ilmu Logika
http://banghaidar.blogspot.com/2015/06/makalah-logika-pengertian-objek-kajian.html, (diakses
pada 7 September 2018 pukul 15.05)
6
Ibid.
7
Hendro Trieddiantoro Putro, Logika,
https://www.researchgate.net/publication/271265014 (diakses pada 7 September 2018, pukul
13.05).
C. Manfaat Dalam Mempelajari Logika
Logika membantu manusia berfikir lurus, efisien, tepat dan beratur untuk
mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan. Logika menyampaikan
kepada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka dan emosi dan keyakinan
seseorang, maka dari itu logika mendidik manusia bersikap objektif, tegas, dan
berani, merupakan suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala suasana dan
tempat8
10
Ibid., hal. 5.
11
Ibid., hal. 6.
Asas adalah titik pangkal dari mana sesuatu muncul dan dimengerti.
Sedangkan untuk asas pemikiran adalah pengetahuan dari mana pengetahuan lain
muncul dan dimengerti, dasar daripada penfetahuan dan ilmu.12
Asas pemikiran dibedakan menjadi13:
1. Asas Identitas (principium identitatis=qonun zatiyah)
Adalah dasar dari semua pemikiran dan bahkan asas pemikiran yang lain.
Prinsip ini mengatakan bahwa sesuatu itu adalah dia sendiri bukan lainnya.
Misal jika kita mengakui bahwa sesuatu itu Z maka ia adalah Z dan bukan A,
B atau C.
Perumusannya akan berbunyi : “bila proposisi itu benar maka benarlah ia”.
2. Asas Kontradiksi (principium contradictoris=qonun tanaqud)
Prinsip ini mengatakan bahwa pengingkaran sesuatu tidak mungkin sama
dengan pengakuannya.
Misal jika kita mengakui bahwa sesuatu itu bukan A maka tidak mungkin
pada saat itu ia adalah A, karena realitas ini hanya satu sebagaimana disebut
oleh asas identitas.
Perumusannya akan berbunyi : “tidak ada proposisi yang sekaligus benar dan
salah.”
3. Asas penolakan kemungkinan ketiga (principium exclusiterti=qanun imtina’)
Prinsip ini mengatakan bahwa antara pengakuan dan pengingkaran
kebenarannya terletak pada salah satunya. Pengakuan dan pengingkaran
merupakan pertentangan mutlak, karena itu disamping tidak mungkin benar
keduanya juga tidak mungkin salah keduanya.
Perumusannya akan berbunyi : “suatu proposisi selalu dalam keadaaan benar
atau salah.”
4. Asas alasan yang mencukupi (principium rationis sefficientis)
Prinsip ini menyatakan bahwa sesuatu yang ada mempunyai alasan yang cukup
adanya. Segala sesuatu itu dapat dimengerti tapi jangan memperluas penerapan
12
Mundiri, Logika, (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2001), hal 10-11.
13
Ibid., hal 10-11.
asas ini pada semua yang ada dan pada sesuatu yang hanya satu saja. Sebab tidak
semua kenyataan dapat dimengerti dengan cara yang memadai.14
14
Pertemuan XI Azas-Azas Pemikiran,
staffnew.uny.ac.id/upload/131862252/pendidikan/9-hand-out-logika-azas-azas-pemikiran.pdf
(diakses pada 7 September 2018 pukul 16.01)
BAB III
PENUTUP
Simpulan
1. Pengertian logika adalah ilmu yang mempelajari cara berpikir secara baik,
tepat dan efisien untuk mencari kebenaran dalam memecahkan masalah.
2. Objek kajian dalam logika dibagi menjadi 2, yaitu objek material (Mantiq Al-
Maddi) dan objek formal (Mantiq As-Suwari).
5. Asas – asas berpikir dalam logika dibedakan menjadi 3, yaitu : Asas Identitas
(principium identitatis=qonun zatiyah), Asas Kontradiksi (principium
contradictoris=qonun tanaqud), Asas penolakan kemungkinan ketiga
(principium exclusiterti=qanun imtina’).
DAFTAR PUSTAKA