Effect of Tuni (Metroxylon rumphii) Sago Starch Based Edible Coatings on the Quality of Tomato
Fruit During Storage
ABSTRACT
This research was aimed to determine the exact glycerol concentration in the making of edible coating to
coat the tomatoes so that the shelf life is extended and the quality is maintained. A Completely Randomized
Design with one factor (RAL): glycerol concentration (without coating, 10%, 30%, 50%) was applied. The
observed variables were weight shrinkage, color, hardness, total acid and vitamin C. Results showed that for
10 days storage period, the best response of the variables observed was obtained by tomatoes treated with
edible coating 10% glycerol concentration that can maintain the quality of tomato and economically feasible
than glycerol concentration of 30% and 50%.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi gliserol yang tepat dalam pembuatan edible coating
untuk melapisi buah tomat sehingga dapat memperpanjang masa simpan dan mempertahankan mutu buah
tomat. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari
satu faktor yaitu konsentrasi gliserol (tanpa coating, 10%, 30%, 50%). Variabel yang diamati adalah, susut
bobot, warna, kekerasan, total asam dan vitamin C. Hasil penelitian menunjukan bahwa selama penyimpanan
selama 10 hari, perlakuan edible coating dengan konsentrasi gliserol yang terbaik yaitu konsentrasi 10%
karena dapat mempertahankan mutu buah tomat dan lebih ekonomis dibandingkan dengan penggunaan
konsentrasi gliserol 30% dan 50%.
14
AGRITEKNO, Jurnal Teknologi Pertanian
Versi Online: http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/agritekno Vol. 6(1): 14-20, Th. 2017
DOI: 10.30598/jagritekno.2017.6.1.14 ISSN: 2302-9218
Salah satu jenis pati yang mudah diperoleh di ±55oC selama 20 menit, setelah itu tambahkan
daerah Maluku adalah pati sagu. Untuk itu dapat gliserol berdasarkan perlakuan (10%, 30%, 50%)
digunakan pati sagu sebagai bahan dasar dalam kemudian naikan suhu mencapai 70oC dan
pembuatan edible coating. Salah satu jenis pati tambahkan CMC 1% sedikit demi sedikit ke dalam
yang dapat digunakan yaitu pati sagu tuni. Pati larutan sambil diaduk sampai homogen. Setelah itu,
merupakan salah satu jenis polisakarida yang edible coating didinginkan pada suhu ruang.
tersedia melimpah di alam, bersifat mudah terurai
(biodegradable), mudah diperoleh, dan murah. Aplikasi Edible Coating Pada Buah Tomat
Sifat-sifat pati juga sesuai untuk bahan edible
coating/film karena dapat membentuk film yang Untuk aplikasi edible coating, buah tomat
cukup kuat (Garcia et al., 2011; Polnaya et al., dengan tingkat kematangan yang seragam dicuci
2006; Polnaya et al., 2012; Wattimena et al., 2016). pada air mengalir dan dikeringkan anginkan pada
Edible coating yang berbahan dasar suhu ruang. Setelah kering, buah tomat dicelupkan
polisakarida yaitu, dapat menghasilkan sifat-sifat ke dalam formula edible coating yang suhunya
mekanis yang baik dan efisien. Selain itu, coating sudah mencapai 40oC sesuai perlakuan selama 2
dari pati mempunyai permeabilitas oksigen rendah, menit. Setelah itu diangkat dan dikeringkan selama
tidak berwarna, tidak berasa, dan transparan (Lin 45 menit pada suhu 27oC. Buah tomat yang tidak
and Zhao, 2007). Pembuatan edible coating dilapisi dengan edible coating disimpan selama 10
ditambahkan plasticizer yang berfungsi untuk hari penyimpanan dan dianalisis sebagai kontrol.
mengatasi sifat kerapuhan lapisan coating, salah
satu plasticizer yang dapat digunakan yaitu gliserol Pengamatan
(Oriani et al., 2013).
Penelitian ini bertujuan untuk: menentukan Pengamatan dilakukan meliputi total asam
konsentrasi gliserol yang tepat untuk menghasilkan (AOAC, 1995), vitamin C metode (AOAC, 1995),
edible coating yang dapat mempertahankan mutu susut bobot (AOAC, 1995), kekerasan, dan warna
buah tomat selama penyimpanan. dinilai berdasarkan indikator kemasakan.
15
AGRITEKNO, Jurnal Teknologi Pertanian
Versi Online: http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/agritekno Vol. 6(1): 14-20, Th. 2017
DOI: 10.30598/jagritekno.2017.6.1.14 ISSN: 2302-9218
Warna
6 5
4
10
2
Susut Bobot (%)
8
0
6 4,3 4,5 Tanpa 10% 30% 50%
3,5 coating
4 2,5
Konsentrasi Gliserol (%)
2
0 Gambar 3. Pengaruh Edible Coating Terhadap
Tanpa 10% 30% 50%
Warna Buah Tomat Selama
coating
Penyimpanan Hari Ke-0.
Konsentrasi Gliserol (%)
6 5
10 9, 8,43 4
8,19
Susut Bobot (%)
7,32 2
8
6 0
Tanpa 10% 30% 50%
4 coating
2 Konsentrasi Gliserol (%)
0
Tanpa 10% 30% 50% Gambar 4. Pengaruh Edible Coating Terhadap
coating Warna Buah Tomat Selama
Konsentrasi Gliserol (%) Penyimpanan Hari Ke-5.
6 5
Warna
4
Berdasarkan indikator kematangan warna 2
tomat terlihat bahwa warna tomat tanpa coating 0
pada hari ke-5 dan ke-10 sudah berada pada tahap 6 Tanpa 10% 30% 50%
(merah gelap). Sedangkan tomat yang di-coating coating
masih berada pada tahap 5 (merah terang). Hal ini Konsentrasi Gliserol (%)
disebabkan karena penggunaan edible coating pada
buah tomat dapat memperlambat proses respirasi
yang memicu kematangan buah tomat sehingga Gambar 5. Pengaruh Edible Coating Terhadap
mempercepat terjadinya degradasi warna buah Warna Buah Tomat Selama
tomat. Tingkat kematangan buah tomat berdasarkan Penyimpanan Hari Ke-10
warna untuk semua perlakuan selama penyimpanan
dapat dilihat pada Gambar 3, 4 dan 5).
16
AGRITEKNO, Jurnal Teknologi Pertanian
Versi Online: http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/agritekno Vol. 6(1): 14-20, Th. 2017
DOI: 10.30598/jagritekno.2017.6.1.14 ISSN: 2302-9218
Selama penyimpanan warna buah tomat Nilai kekerasan buah tomat tanpa edible
mengalami perubahan, dari warna hijau menuju coating maupun dilapisi edible coating semakin
oranye (tahap 2) menjadi warna merah gelap (tahap menurun seiring lama penyimpanan. Hal ini
6). Selama penyimpanan laju respirasi berlangsung disebabkan karena secara fisiologis umumnya
terus menerus sehingga terjadi degradasi klorofil semakin lama buah disimpan maka permukaan
dan akhirnya terbentuk warna merah. buah semakin lunak. Hal ini sejalan dengan
Menurut Pantastico (1993) dalam Novita et penelitian Mahfudin et al. (2016).
al. (2015), perombakan pigmen klorofil sejalan
dengan sintesis pigmen likopen sehingga warna
buah menjadi kemerahan. Buah tomat mensintesis 20
Kekerasan (kg/cm2)
15,07
likopen dalam jumlah banyak selama pemasakan 16 13,67 12,5
yaitu mencapai 50% dari fraksi karotenoid total. 14,37
12
Selain itu kadar likopen juga menunjukkan indeks
warna pada tomat, jadi semakin merah warna tomat 8
maka semakin banyak pula kandungan likopen 4
didalamnya.
0
Kekerasan Tanpa 10% 30% 50%
coating
Peubah kekerasan tomat pada penyimpanan Konsentrasi Gliserol (%)
hari ke-0 dengan nilai kekerasan berkisar 15,55-
16,4 kg/cm2 dan hari ke-5 sebesar 12,5-15,07 Gambar 7. Pengaruh Edible Coating Terhadap
kg/cm2. Sedangkan pada hari ke-10 (Lampiran 5 c) Kekerasan Buah Tomat Selama
menunjukkan bahwa perlakuan gliserol Penyimpanan Hari Ke-5.
berpengaruh nyata terhadap peubah kekerasan
tomat dengan nilai yang paling terendah yaitu 12,32
kg/cm2 untuk tomat tanpa edible coating dan nilai 20
Kekerasan (kg/cm2)
15,7 15,61
16 Gambar 8. Pengaruh Edible Coating Terhadap
12 15,55 Kekerasan Buah Tomat Selama
Penyimpanan Hari Ke-10.
8
4 Total Asam
0 Perubah total asam pada penyimpanan hari
Tanpa 10% 30% 50%
ke-0 dengan nilai total asam berkisar (0,22-0,26%),
coating
menunjukan bahwa perlakuan hari ke-5, tomat
Konsentrasi Gliserol (%) tanpa coating (T0) memiliki nilai total asam yang
lebih kecil (0,13%). Untuk perlakuan tomat yang
Gambar 6. Pengaruh Edible Coating Terhadap di-coating memiliki nilai total asam berturut-turut
Kekerasan Buah Tomat Selama sebesar (0,13, 0,19, dan 0,24%). Sedangkan Pada
Penyimpanan Hari Ke-0. hari ke-10, nilai total asam sebesar 0,07%. Nilai
total asam pada perlakuan tomat tanpa coating
17
AGRITEKNO, Jurnal Teknologi Pertanian
Versi Online: http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/agritekno Vol. 6(1): 14-20, Th. 2017
DOI: 10.30598/jagritekno.2017.6.1.14 ISSN: 2302-9218
40
29,95
Menurut Wills et al. (1990) asam-asam 30 25,86 25,88 29,96
organik selama penyimpanan umumnya digunakan
sebagai energi untuk respirasi sehingga semakin 20
lama penyimpanan akan semakin menurun nilai 10
total asam buah tersebut. Sesuai dengan hasil
penelitian Fitri (2016), bahwa total asam tomat 0
yang di-coating dengan pektin lebih tinggi Tanpa 10% 30% 50%
dibandingkan dengan tomat tanpa coating. Semakin coating
tinggi kandungan asam buah maka semakin tinggi Konsentrasi Gliserol (%)
pula ketahanan simpan buah tersebut. Nilai total
asam pada buah tomat semakin berkurang selama
penyimpanan. Hal ini berkaitan dengan laju Gambar 12. Pengaruh Edible Coating Terhadap
respirasi, pada buah tomat tanpa coating laju Vitamin C Buah Tomat Selama
respirasinya lebih besar sehingga asam organik Penyimpanan Hari Ke-0.
akan cepat berkurang.
18
AGRITEKNO, Jurnal Teknologi Pertanian
Versi Online: http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/agritekno Vol. 6(1): 14-20, Th. 2017
DOI: 10.30598/jagritekno.2017.6.1.14 ISSN: 2302-9218
KESIMPULAN
50
Vitamin C (%)
19
AGRITEKNO, Jurnal Teknologi Pertanian
Versi Online: http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/agritekno Vol. 6(1): 14-20, Th. 2017
DOI: 10.30598/jagritekno.2017.6.1.14 ISSN: 2302-9218
Properties of cassava starch-based edible ubi kayu terhadap kualitas dan umur simpan
coating containing essential oils. Journal of buah jambu biji merah pada suhu kamar.
Food Science 79: 189-194. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian 4:
Polnaya, F.J., Haryadi, dan D.W. Marseno. 2006. 293-303.
Karakterisasi edible film pati sagu alami dan Wattimena, D., L. Ega, dan F.J. Polnaya. 2016.
termodifikasi. Agritech 26: 148-154. Karakteristik edible film pati sagu alami dan
Polnaya, F.J., J. Talahatu, Haryadi, and D.W. pati sagu fosfat dengan penambahan gliserol.
Marseno. 2012. Properties of biodegradable Agritech 36: 247-252.
films from hydroxypropyl sago starches. Wills, R., T. Lee, D. Graham, Glasson, and E.G.
Asian Journal of Food and Agro-Industry 5: Hall. 1990. Postharvest: An Introduction to
183-192. The Phisiology and Handling of Fruits and
Septiana, E. 2009. Formulasi dan Aplikasi Edible Vegetables. Springer US.
Coating Berbasis Pati Sagu Dengan Gunawan. 2009. Formulasi dan Aplikasi Edible
Penambahan Minyak Sereh Pada Paprika Coating Berbasis Pati Sagu dengan
(Capsicum Annuum Var Athena). [Skripsi]. Penambahan Vitamin C pada Paprika
Fakultas Teknologi Pertanian. Institut (Capsicum annuum varietas Athena).
Pertanian Bogor. [Skripsi] Fakultas Teknologi Pertanian.
Troller, J.A. and J.H. Chritian. 1978. Water Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Activity and Food. Academic Press, NY. Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi.
Usni, A., T. Karo-Karo, dan E. Yusraini. 2016. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Pengaruh edible coating berbasis pati kulit
20