Anda di halaman 1dari 2

Dalam mendorong pengungkapan atas pekiraan laba perusahaan di masa mendatang,

SEC menyarankan agar :

a. Perkiraan laba dibuat dengan “itikad baik (good faith)” serta didukung dengan
alasan yang kuat;
b. Merekomendasikan agar perkiraan dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan
dan disertai dengan informasi yang memadai bagi investor untuk menilai
keandalannya;
c. Memiliki aturan “safe harbor” yang melindungi perusahaan selama perkiraan
tersebut memiliki dasar yang kuat, dan dibuat dengan itikad yang baik. Aturan ini
melindungi perusahaan selama perkiraan tersebut memiliki dasar yang kuat, dan
dibuat dengan itikad baik.
1. Laporan Interim untuk Pengawasan dan Perevisian Estimasi Laba
Laporan keuangan interim (kurang dari 1 tahun) merupakan sumber informasi yang
berguna untuk pengawasan kinerja. Laporan ini biasanya diterbitkan setiap kuartal,
dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Laporan ini berguna untuk
merevisi estimasi kekuatan laba dan perkiraan laba. Dalam aplikasinya, penyesuaian
untuk periode interim sering kali kurang lengkap, dan menggunakan informasi yang
kurang dapat diandalkan dibandingkan dengan informasi akhir tahun, sehingga ada
kemungkinan menghasilkan ukuran laba yang kurang akurat untuk periode interim.
Banyak perusahaan mengalami dampak musiman pada aktivitas bisnis mereka.
Penjualan, produksi, dan aktivitas operasi lainnya seringkali tidak merata
didistribusikan di antara periode interim, sehingga hal ini dapat mendistorsi
perbandingan laba interim. Selain itu, juga menciptakan masalah dalam
pengalokasian biaya diskresioner tertentu. Jika beban tersebut bergantung pada
penjualan, biaya ini biasanya dibebankan berdasarkan perkiraan penjualan selama 1
tahun. Laporan interim biasanya merupakan laporan yang konsisten dengan
ketentuan dalam laporan tahunan. Dengan mengadopsi pandangan bahwa laporan
kuartalan merupakan bagian keseluruhan dari satu tahun dan bukan periode diskrit,
maka dalam praktiknya disyaratkan pengakuan pendapatan dan beban selama periode
interim, yang mencakup :
a. Pengakuan atas penyusutan persediaan, diskon atas kuantitas, dan piutang tidak
tertagih;
b. Kerugian tidak ditangguhkan antar periode;
c. Pos luar biasa dilaporkan pada saat terjadinya;
d. Tidak dapat melakukan penagguhan biaya iklan;
e. Tidak mengakui likuidasi persediaan LIFO yang tidak diakui;
f. Hanya penurunan nilai persediaan yang permanen yang dicatat pada laporan
interim;
g. Pajak penghasilan dibebankan dengan menggunakan tarif pajak efektif yang
diperkirakan selama periode 1 tahun.

Dalam pelaporan laporan keuangan interim, SEC mempersyaratkan hal-hal sebagai


berikut :

 Perbandingan data laporan laba rugi interim dan data laporan laba rugi year-to-
date dapat diberi judul “tidak diaudit” tapi harus dimasukkan ke dalam laporan
tahunan
 Perbandingan laporan posisi keuangan
 Laporan arus kas year-to-date
 Informasi proforma atas kombinasi bisnis yang diakui sebagai pembelian
 Kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang diterima umum dan pengungkapan
perubahan system akuntansi, termasuk surat pernyataan dari auditor yang
menyatakan bahwa perubahan adalah lebih baik
 Analisis naratif dari manajemen terkait hasil operasi, dengan penjelasan
perubahan pada pendapatan dan beban sepanjang periode interim
 Melaporkan apakah terdapat penyesuaian laba tidak biasa atau pergantian auditor

Anda mungkin juga menyukai