Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA


PROSEDUR KERJA KASIR
(Studi Kasus Pada PT JNE Cabang Jakarta Selatan)

Oleh

Mohammad Fiqi (041602503125064)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA (USNI)
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan

tentang “Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Kerja Kasir (Studi Kasus

Pada PT JNE Cabang Jakarta Selatan)”.

Saya sangat berharap hasil laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan dalam mengetahui “Evaluasi Pengendalian Internal Pada

Prosedur Kerja Kasir (Studi Kasus Pada PT JNE Cabang Jakarta Selatan)”. Saya juga

menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan. Oleh sebab

itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan yang telah

saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna

tanpa saran yang membangun.

Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata

yang kurang berkenan dalam laporan ini.

Jakarta, 25 Oktober 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................3
1.4 Manfaat...................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................4
2.1 Tugas Bagian Kasir..................................................................................4
2.2 Pengertian Sistem Pengendalian Internal.................................................4
2.3 Komponen Pengendalian Internal Menurut COSO..................................5
2.4 Pengendalian Internal Penerimaan Kas...................................................6
2.5 Pengendalian Internal Pengeluaran Kas...................................................9
BAB III URAIAN KEGIATAN......................................................................10
3.1 Gambaran Umum Perusahaan................................................................10
3.1.1 Sejarah Perusahaan..........................................................................10
3.1.2 Lokasi Perusahaan...........................................................................10
3.1.3 Filosofi logo....................................................................................11
3.1.4 Visi dan Misi Perusahaan................................................................12
3.1.5 Struktur Organisasi..........................................................................13
3.2Prosedur Kerja Kasir...............................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketatnya persaingan antara perusahaan mendorong setiap perusahan untuk

memiliki perencanaan dan strategi dalam menjalankan kegiatan usahanya. Setiap

badan usaha dituntut untuk dapat mengelola kegiatannya sekaligus dapat mengatasi

masalah-masalah yang selalu timbul khususnya pada bidang pengendalian hartanya.

Salah satu harta perusahaan yang sulit diawasi adalah kas. Kas diperlukan untuk

membiayai operasional perusahaan sehari-hari, maupun untuk mengadakan investasi

baru dalam aktiva. Selain itu, kas merupakan aktiva yang paling lancar dari seluruh

aktiva yang ada.

Kas mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh aktiva lainnya, yaitu

kas tidak mudah diidentifikasi pemiliknya, bentuknya relatif kecil, mudah dipindah

tangankan melalui transfer dalam kurun waktu yang relatif singkat, mudah dibawa-

bawa dan keinginan untuk memilikinya tinggi. Sehingga selalu menjadi sasaran

penyelewengan. Hal ini terjadi karena hampir seluruh transaksi dalam perusahaan

berhubungan dengan kas, baik pada perusahaan jasa, industri, maupun perusahaan

dagang.

PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) adalah salah satu jasa pengiriman barang

yang sangat terkenal di Indonesia. Perusahaan ini bergerak pada bidang pengiriman

1
2

barang, dokumen ataupun uang yang dikirimkan kedaerah-daerah yang diinginkan

oleh para pelanggan. Perusahaan ini sangat dibutuhkan pada akhir-akhir ini karena

semakin meningkat pula bisnis online yang terjadi di Indonesia. Namun ternyata tak

luput dari kesalahan yang belum mendapatkan perbaikan yang cepat oleh pihak

perusahaan tersebut. JNE masih mempunyai masalah, misalnya saja secara umum

banyak pelanggan yang ingin memberikan komplain namun di respon lama dan

jaringan telpon yang selalu sibuk jika dihubungi oleh pelanggannya. Untuk bagian

kasir masih adanya masalah seperti adanya outstanding yang disebabkan berbedanya

antara data nominal cash on delivery yang di bawa kurir dengan uang kas yang

disetorkan.

Dalam usaha untuk selalu memberikan pelayanan terbaik, PT. JNE haruslah

selalu mampu bekerja sama dan memberikan kinerja maksimal dari setiap lini yang

ada dalam perusahaan, baik dari manajer sampai staff atau pegawainya. Untuk itu,

perusahaan sangat memerlukan suatu sistem pengendalian yang baik, sehingga

manajemen mampu mengarahkan dan mengawasi karyawan, agar hasil kerja yang

diperoleh sesuai dengan yang diinginkan oleh pemilik atau pimpinan perusahaan.

Demikian halnya dengan sistem pengendalian intern penerimaan dan

pengeluaran kas, yang merupakan suatu sistem yang sangat dibutuhkan oleh

perusahaan, agar tidak adanya kejahatan ataupun kecurangan yang terjadi dalam

perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


3

Permasalahan yang terjadi pada PT. JNE adalah masalah pada pengendalian

internal di bagian kasir. Permasalahan ini harus diperbaiki dan diselesaikan karena
4

mengingat semakin fungsi bagian kasir yang berhubungan langsung dengan siklus

pendapatan perusahaan tersebut ditambah dengan banyaknya bisnis online yang

menerapkan sistem pembayaran Cash On delivery (COD) yang membuat alur kerja

kasir semakin panjang. Bagaimana arus pendapatan perusahaan akan berjalan efektif

dan efisien apabila pengendalian internal di bagian kasir tidak berkualitas. Maka

dapat kita simpulkan perumusan masalah JNE adalah:

a) Bagaimana alur/prosedur kerja bagian kasir?

b) Apa saja internal kontrol yang harus diperbaiki pada prosedur kerja kasir agar

siklus penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan berjalan dengan lancar?

1.3 Tujuan

a) Untuk mengetahui bagaimana alur/prosedur kerja bagian kasi.

b) Untuk memahami apa saja pengendalian internal yang harus diperbaiki pada

prosedur kerja kasir agar siklus penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan

berjalan dengan lancar.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari laporan ini adalah sebagai berikut :

a) Bagi Penulis, untuk menambah dan meningkatkan wawasan serta pemahaman

tentang pengendalian internal dalam lingkup kerjanya serta mampu

membandingkan antara teori dengan prosedur dan peraktek pelaksanaan.

b) Bagi Perusahaan, dapat dijadikan pertimbangan sebagai informasi dan sarana

perbaikan yang diperlukan ke depannya sehubungan dengan pengendalian

internal dalam prosedur kerja kasir.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tugas Bagian Kasir

Kasir dalah staf keuangan yang memiliki tugas yang tidak kalah beratnya

dengan accounting. Kasir bertugas untuk mengelola atus keuangan baik kas maupun

yang ada di bank, menyajikan laporan kas basis setiap saat dibutuhkan oleh pihak

manajemen ataupun donor yang meliputi buku kas, buku bank, laporan penerimaan

dan pengeluaran dana ataupun barang, laporan status dana dan anggaran. Tugas kasir

bersama accounting adalah melakukan rekonsiliasi dan menyerahkan seluruh

dokumen transaksi pada accounting.

Adanya kasir dalam suatu perusahaan bertujuan untuk mempertahankan

layanan terhadap pelanggan, membantu perusahaan dalam melakukan proses

penjualan secara cepat, akurat, efisien, dan mengelola arus kas serta menerima uang

tunai maupun kredit.

Kasir pada PT JNE lebih difokuskan untuk penerimaan dan pengeluaran uang

dalam proses cash on delivery (COD). Tidak hanya itu, kasir juga harus

merekonsiliasi uang COD yang disetorkan oleh kurir dengan data yang diterima.

2.2 Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Menurut Committe of Supporting Organizations of The Treadway

Commission (COSO) pengendalian internal adalah “sebuah proses yang dipengaruhi

oleh dewan

4
5

pengurus perusahaan yaitu direktur dan manajemen, yang didesain untuk

menyediakan jaminan tanggungjawab mengenai tujuan atau sasaran perusahaan yaitu:

operasi perusahaan yang efektif dan efisien, dan laporan keuangan yang dapat

dipertanggungjawabkan”.

Menurut Cole/Neuschel dalam bukunya Accounting System, seperti yang

dikutip oleh Baridwan bahwa defenisi sistem adalah “suatu kerangka dari prosedur-

prosedur yang berhubungan, yang disusun sesuai dengan suatu skema yang

menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.

Jadi berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian

pengendalian intern adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi

aktiva atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan pernyalahgunaan,

menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan

bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum/undang-undang serta kebijakan

manajemen telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh

karyawan perusahaan.

2.3 Komponen Pengendalian Internal Menurut COSO

Pengendalian internal menurut teori Committe of Supporting Organizations of

The Treadway Commission (COSO) ini memiliki lima komponen utama yaitu:

a) Lingkungan kontrol, komponen ini meliputi sikap manajemen di semua tingkatan

operasi secara umum dan konsep secara khusus. Hal ini mencakup etika,

kompetensi, serta integeritas dan kepentingan terhadap kesejahteraan organisasi.


6

Komponen ini juga tercakup struktur organisasi serta kebijakan dan filosofi

manajemen.

b) Penentuan resiko, komponen ini telah menjadi bagian dari aktivitas audit internal

yang berkembang. Penentuan resiko mencakup penentuan resiko di semua aspek

organisasi dan penentuan kekuatan organisasi melalui evaluasi resiko.

c) Aktivitas kontrol, komponen ini mencakup aktivitas-aktivitas yang dulunya

dikaitkan dengan konsep kontrol internal. Aktivitas-aktivitas ini meliputi

persetujuan, tanggung jawab dan kewenangan, pemisahan tugas,

pendokumentasian, rekonsiliasi, karyawan yang kompeten dan jujur

d) Informasi dan komunikasi, komponen ini merupakan bagian penting dari proses

manajemen. Manajemen tidak dapat berfungsi tanpa informasi. Komunikasi

informasi tentang operasi pengendalian intern memberikan substansi yang dapat

digunakan manajemen untuk mengevaluasi efektifitas pengendalian untuk

mengelola operasinya.

e) Pengawasan, komponen ini merupakan evaluasi rasional yang dinamis atas

informasi yang diberikan pada komunikasi informasi untuk tujuan manajemen

pengendalian.

2.4 Pengendalian Internal Penerimaan Kas

Unsur-unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem penerimaan kas :

 Organisasi
7

a) Fungsi penerimaan kas COD dari kurir harus terpisah dari fungsi

penyetoran di mesin.

Fungsi penerimaan kas COD yang merupakan fungsi operasi harus

dipisahkan dari fungsi penyetoran di mesin yang merupakan fungsi

penyimpanan. Pemisahan ini mengakibatkan setiap penerimaan kas dari

kurir dilaksanakan oleh dua fungsi yang saling mengecek.

b) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

Berdasarkan unsur pengendalian internal yang baik, fungsi akuntansi harus

dipisahkan dari kedua fungsi pokok yang lain, fungsi operasi dan fungsi

penyimpanan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga aset perusahaan dan

menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi. Dengan kata lain, suatu

fungsi yang menggabungkan fungsi akuntansi dengan kedua fungsi pokok

yang lain, fungsi operasi dan fungsi penyimpanan akan membuka

kesempatan bagi karyawan perusahaan untuk melakukan kecurangan

dengan mengubah catatan akuntansi untuk menutupi kecurangan yang

dilakukannya.

 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

a) Penerimaan uang kas dari kurir diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas

COD dengan menggunakan formulir/faktur penerimaan (namanya apa pik

ini kertas buat dibagi ke kurirnya?).


8

b) Penerimaan uang diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas COD dengan cara

menandai nomor bukti pada data yang dibawa oleh kurir.

 Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen sumber

yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.

Catatan akuntansi harus diisi dengan informasi yang berasal dari dokumen

sumber yang sahih (valid). Kesahihan dokumen sumber dibuktikan dengan

dilampirkannya dokumen pendukung yang lengkap, yang telah diotorisasi

oleh pejabat yang berwenang. Kasir harus menyetorkan uang sesuai dengan

dokumen yang ada beserta data yang di rekap.

 Pencatatan ke dalam catatan data kasir harus dilakukan oleh karyawan yang

diberi wewenang untuk melaksakannya.

Setiap data yang di input harus dilakukan oleh karyawan yang diberi

wewenang untuk mengubah data tersebut. Sehabis karyawan tersebut

memutakhirkan (up date) data berdasarkan dokumen sumber, ia harus

membubuhkan tanda tangan dan tanggal pada dokumen sumber sebagai bukti

telah dilakukanya pengubahan data yang dicatat dalam data pada tanggal

tersebut. Dengan cara ini maka tanggung jawab atas pengubahan catatan

akuntansi dapat dibebankan kepada karyawan tertentu, sehingga tidak ada

satupun perubahan data yang dicantumkan dalam catatan akuntansi yang tidak

dipertanggungjawabkan.
9
10

2.5 Pengendalian Internal Pengeluaran Kas

 Fungsi penyetoran kas COD ke mesin harus terpisah dari fungsi akuntansi.

Pemisahan ini harus ada agar data akuntansi yang dicatat dalam catatan

akuntansi dapat dijamin keandalannya. Dengan adanya pemisahan ini

diharapkan catatan akuntansi yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi

dapat berfungsi sebagai pengawas semua kas yang disimpan oleh fungsi

penyetoran kas COD ke mesin.

 Transaksi pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian kasir

sejak awal sampai akhir tanpa campur tangan dari pihak lain. Adanya campur

tangan fungsi lain diharapkan terciptanya internal chek, sehingga kas

perusahaan terjamin keamanannya dan data akuntansi yang dicatat dalam

catatan akuntansi dapat dijamin ketelitian dan keandalannya.

 Adanya asuransi pada bagian kasa. Hal ini dilakukan untuk menghindari

resiko adanya penyelewengan yang dilakukan oleh karyawan yang diserahi

tugas sebagai pencatat dan penyetor kas COD.

 Adanya alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada

ditangan, seperti lemari besi penyimpanan kas (brankas), mesin register kas,

dan strong room.


BAB III

URAIAN KEGIATAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Jalur Nugraha Ekakurir (PT JNE EXPRESS) didirikan oleh Bapak H.

Soeprapto, pada tahun 1990. PT. Jalur Nugraha Ekakurir memulai kegiatan usahanya

berpusat pada kegiatan kebapeanan atau impor kirim barang atau dokumen serta

pengantarnya dari luar negeri ke Indonesia. Lingkup bisnis yang di jalani oleh PT.

JNE adalah pengiriman (courier), penyimpanan dan pendistribusian (logistic dan

distribution), transportasi (moving, trucking, air sea cargo), kepabean(custom

clereance), penjemputan bandara (escort service), pengiriman uang (money transfer).

PT. JNE cabang Jakarta Selatan dipimpin oleh Bapak Bambang Widiatmoko.

3.1.2 Lokasi Perusahaan

PT. JNE EXPRESS cabang Jakarta Selatan beralamat di jalan RC. Veteran

Raya No.28, RT.8/RW.1, Bintaro, Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan.

Lokasinya berada di dekat jalan tol. Lokasinya strategis dan mudah dijangkau.

10
11

3.1.3 Filosofi logo

Gambar 3.1

Logo PT JNE

Dari logo JNE terdapat garis dimulai dari datar dan kecil (awal) dan besar

meruncing (akhir) diartikan sebagai usaha yang dimulai dari awal (starting point)

yang datar dan kecil berkembang menjadi besar dengan selalu memperhatikan

ketajaman dan kakuratan (gambar garis meruncing) atau dengan kata lain

peningkatan kualitas dan kuantitas yang baik. Warna merah mencerminkan semangat,

kekuatan, dinamis, dan amisi yang terus meningkat.

Garis yang melengkung mengartikan fleksibilitas, dan juga mencerminkan

jalur dan jaringan yang luas dan sesuai dengan visi yang junjung oleh perusahaan.

Garis melengkung yang menembus huruf “E” mencerminkan suatu perjalanan waktu

yang mendapat anugerah dari Allah SWT yang sampai ini masih bertahan dan

berkembang untuk terus memperkuat posisi perusahaan. Dan jika logo itu diputar 45°

keatas maka garis melengkung pada warna merah akan berubah bentuk menjadi

angka satu atau biasa disebut dengan eka dengan harapan dapat sesuai dengan ide

dasar untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan juga dalam dunia internasional.
12

Dengan satu garis melengkung yang mempunyai banyak arti serta dari nama

perusahaan tersebut mencerminkan suatu efektifitas, efisiensi, dan fleksibilitas serta

dapat sejalan dengan misi perusahaan. Dengan berbekal motto perusahaan

“EXPRESS ACROSS NATION” dapat lebih memperkuat tampilan logo sebagai

suatu perusahaan jasa kurir. Keseimbangan dan kejujuran merupakan unsur

terpenting dalam menjalankan sebuah usaha dengan tujuan dapat menata dengan baik

menghasilkan output yang maksimal untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat

yang merupakan unsur terpenting dalamp sebuah perusahaan jasa kurir.

3.1.4 Visi dan Misi Perusahaan

Seperti badan usaha pada umumnya PT. JNE EXPRESS Solo dalam

pendirianya dan dalam perkembanganya tidak dapat lepas dari visi dan misinya. Dan

visi PT. JNE Solo adalah dapat menjadi perusahaan dengan standar Internasional di

bidang jasa distribusi yang mampu melayani kebutuhan segenap lapisan masyarakat

dan dapat diterima menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Dan misi perusahaan adalah

sebagai berikut:

a) Memadukan jasa pengiriman, kepabean, pendistribusian dalam satu sistem yang

terintegrasi secara efektif dan fleksibel.

b) Mendaya gunakan jaringan dan infrakstruktur yang dimiliki sebagai konstribusi

pada perputaran roda ekonomi dengan didukung SDM yang profesional dan

memiliki integrasi moral yang tinggi.


13

c) Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi secara tepat guna.mendorong

pertumbuhan usaha yang berkesinambungan dalam rangka mencapai

kesejahteraan karyawan dan senantiasa meningkatkan tanggung jawab sosial.

3.1.5 Struktur Organisasi

Setiap perusahaan dibentuk atas dasar tujuan tertentu. Untuk dapat mencapai

tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi agar tujuan yang telah

ditentukan tersebut dapat menyusun organisasi yang terdiri atas orang-orang yang

cakap dan memiliki dedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

Struktur organisasi PT JNE menunjukkan penjelasan wewenang dan pengaturan

tanggungjawab organisasi perusahaan untuk menunjang segala aktivitas perusahaan

agar tercipta keserasian antar elemen yang ada dalam perusahaan.

Struktur yang dianut di perusahaan ini adalah struktur organisasi garis,

dimana tanggungjawab perusahaan pada garis langsung dan perintah langsung dari

pimpinan perusahaan. Dalam mengatur perusahaan pimpinan memberikan perintah

langsung pada bagian yang akan dimintai tolong untuk mengerjakan suatu hal dalam

pekerjaan karena tidak adanya pengawasan, disamping itu pimpinan juga mengawasi

jalannya perusahaan.
14

Gambar : 3.2

Struktur Organisasi PT. Jalur Nugraha Ekakurir (PT JNE)


15

Berdasarkan gambar diatas maka dapat disimpulkan bahwa, wewenang dan

tanggung jawab pada masing-masing bagian adalah sebagai berikut ini :

a) Kepala Cabang, Kepala cabang bertanggung jawab sepenuhnya atas

berjalanya aktivitas perusahaan baik tanggung jawab kedalam maupun keluar

perusahaan.

b) Bagian Sales dan Marketing, tugas dan bagian sales dan marketing adalah

mengadakan penjualan dan juga melakukan pemasaran. Bagian ini digunakan

untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjalin hubungan dengan pelanggan

lama. Bagian ini sangat penting karena menjadi wajah dari perusahaan.

c) Bagian Operasional, Tugas-tugas yang harus dilakukan oleh bagian ini adalah

sebagai berikut :
16

 Bertanggung jawab sepenuhnya pada saat berjalanya aktivitas/

operasional kerja dan semua bagian perusahaan.

 Berwenang untuk memeriksa hasil kerja yang ada pada tiap- tiap

bagian perusahaan

d) Bagian Accounting, pada bagian ini memiliki beberapa tugass, yang

diantaranya adalah membuat catatan harian dan buku kas, membuat laporan

keuangan, menerima dan mengarsipkan bukti-bukti penerimaan, bertanggung

jawab terhadap uang perusahaan termasuk dana cadangan perusahaan di bank

dengan atas nama perusahaan

e) Bagian Personalia, tugas-tugas pada bagian ini yaitu mengurusi perekrutan

karyawan atas ijin direktur, mengurusi mengenai data karyawan, memberikan

gaji bagi karyawan, mengurusi karyawan yang mengajukan pinjaman uang

f) Koordinator Operasional, tugas dan wewenang dari koordinator operasional

adalah melakukan koordinasi yang berkaitan dengan operasional perusahaan

guna melancarkan kegiatan distribusi jasa. Mengatur dan menyusun kegiatan

yang berhubungan dengan distribusi jasa.

g) Bagian Cash Sales, tugas bagian cash sales adalah melakukan penjualan

secara langsung/tunai dan sekaligus menjadi costumer service yang melayani

dari para pelanggan.


17

h) Bagian POD (Proof of Delivery), tugas dari bagian ini adalah mencatat

kegiatan pengiriman barang, membuat laporan barang yang tidak terantar,

barang yang
18

miss route, barang rusak dan barang hilang, serta menginformasikan barang-

barang tersebut ke PT JNE lain.

i) Bagian Kurir, tugas pada bagian ini adalah melakukan pengiriman barang

yang dikirim dan memastikan barang telah diterima, serta melaporkan pada

bagian POD tentang barang yang telah dikirimkan saja.

Untuk kasir masuk kedalam bagian POD (Proof of Delivery).

3.2 Prosedur Kerja Kasir

Dalam laporan kali ini saya akan mmengemukakan bagaimana

prosedur/alur kerja yang selama ini saya lakukan di PT JNE yaitu :

a) Menerima uang kas COD dari kurir-kurir.

b) Mencocokan data nominal COD dalam bentuk kertas yang dibawa kurir

dengan uang kas yang di setorkan ke kasir.

c) Merekap data atas uang kas yang sudah disetorkan tadi.

d) Menghitung dan mengelompokkan uang kas yang telah diterima dari kurir.

e) Mencocokan total uang kas yang diterima dari kurir dengan data dari sistem

yang diterima oleh kasir.

f) Karena uang kas COD berasal dari berbagai macam bisnis onlie maka kasir

harus memisahkan data per bisnis onlie/customer tersebut (Zalora, lazada,

shopee, Blibli, Watson dll)

g) Setelah data selesai dipisahkan dan uang dari kurir telah dikelompokkan maka

selanjutnya adalah mensetorkan uang tersebut ke mesin setor tunai G4S yang

nantinya akan masuk ke rekening JNE dan akan di transfer ke masing masing
19

rekening bisnis online/costumer (Zalora, lazada, shopee, Blibli, Watson dll)

oleh team accounting.

h) Tahap terakhir yaitu menginput nomor bukti dan jumlah yang di setor

kedalam sistem JNE.

Anda mungkin juga menyukai