PENDAHULUAN
Low Back Pain (nyeri pinggang belakang) sering dijumpai dalam praktek sehari-
hari, terutama di negara-negara industri. Diperkirakan 70 – 85 % dari seluruh ppulasi
pernah mengalami episde ini selama hidupnya. !re"alensi tahunannya ber"ariasi dari #5
– $5 %, dengan pint pre"alensi rata-rata 0%. Di &merika 'erikat nyeri ini merupakan
penyebab
paling sering dari pembatasan akti"itas pada penduduk dengan usia $5 tahun, urutan ke –
untuk penyebab paling sering berkunjung ke dkter, urutan ke – 5 penyebab pera*atan di
rumah sakit, dan penyebab paling sering untuk tindakan perasi.
Data epidemilgi mengenai Low Back Pain di +ndnesia belum ada, namun
diperkirakan $0 % penduduk pulau a*a engah berusia diatas 5 tahun pernah
menderita nyeri pinggang, pre"alensi pada laki-laki #8.% dan pada *anita #.%. +nsiden
berdasarkan kunjungan pasien ke beberapa rumah sakit di +ndnesia berkisar – #7 %.
!enyakit low back pain menjadi kasus yang sangat serius dan terus meningkat
sepanjang tahun pada masyarakat barat. elah diketahui /aktr-/aktr penyebab, pat/isilgi,
bimekanik, psiklgis, dan /aktr ssial tetapi teri yang memuaskan tentang patgenesis
belum seluruhnya diketahui.
!enyebab Low Back Pain bermaam-maam dan multi/aktrial1 banyak yang ringan,
namun ada juga yang berat yang harus ditanggulangi dengan epat dan tepat. 'ebagian
besar low back pain dapat sembuh dalam *aktu singkat, sehingga keluhan ini
sering tidak mendapatkan perhatian yang ukup mendalam. 2leh kare na itu, kemungkinan
penyebab yang lebih serius tidak dikenali sedini mungkin. Dengan anamnesis
dan pemeriksaan /isik yang teliti serta analisis perasaan nyeri yang seksama dapat
didiagnsis dengan tepat sedini
mungkin.
'ebagian besar penderita Low Back Pain mengalami hernia nucleus pulposus
(34!) dimana terjadi penekanan sara/ spinal pada /ramen inter"ertebrale sehingga
menimbulkan rasa nyeri segmental serta kelumpuhan partial dari tt yang diurus segmen
tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi dan
erte"ra
uas-ruas tulang belakang manusia tersusun dari atas ke ba*ah, diantara ruas-ruas
tersebut dihubungkan dengan tulang ra*an yang disebut akram sehingga tulang belakang
dapat tegak dan membungkuk, disebelah depan dan belakangnya terdapat kumpulan serabut
kenyal yang memperkuat kedudukan ruas tulang belakang. ulang belakang terdiri dari 0
tulang yang terdiri atas #, 6
• ertebra ser"ialis sebanyak 7 ruas dengan badan ruas keil, rendah dan berbentuk segi
empat dengan lubang ruasnya besar. ramen "ertebra berbentuk segitiga dan
besar.
!ada taju sayapnya terdapat lubang sara/ yang disebut /ramen trans"ersalis yang dilalui
leh arteri dan "ena "ertebralis. !ada ujung prsesus tans"ersus terdapat buah tnjlan
yaitu tuberulum anterius dan tuberulum psterius yang dipisahkan leh
suatu alur yaitu sulus spinalis tempat berjalannya ner"us spinalis. !rsesus
spinsusnya pendek dan berabang dua. uas pertama disebut atlas yang
memungkinkan kepala mengangguk. uas kedua disebut prsesus dntit (aksis)
yang memungkinkan kepala
berputar ke kiri dan kekanan.
• ertebra thrakal sebanyak # ruas. 9adan ruasnya besar dan kuat, taju durinya panjang
dan melengkung. aies artiularis superir menghadap ke belakang dan
lateral dan
/aies artiularis in/erir menghadap ke depan dan medial.
• ertebra lumbalis sebanyak 5 ruas. 9adan ruasnya tebal, besar dan kuat, bersi/at pasi/.
!rsesus spinsusnya besar dan pendek. aies prsesus artikularis superir menghadap
ke medial dan /aies artiularis in/erirnya menghadap ke lateral. 9agian ruas kelima
agak mennjl disebut prmntrium.
• ertebra saralis sebanyak 5 ruas, ruas-ruasnya menjadi satu sehingga berbentuk baji,
yang ekung di anterir. 9atas in/erir yang sempit berartikulasi dengan kedua s :ae,
membentuk artikulatio sacroiliaca.
• ertebra kksigialis sebanyak $ ruas. uasnya keil dan membentuk
sebuah tulang segitiga keil, yang berartikulasi pada basisnya pada ujung
ba*ah sarum. Dapat
bergerak sedikit karena membentuk persendian dengan sarum.
• Korpus
• &rus
• Foramen vertebra
<erupakan lubang yang besar yang terdapat diantara corpus dan arcus bila
dilihat dari columna vetebralis, foramen vetebra ini membentuk suatu
saluranyang disebut canalis vetebralisalis, yang akan terisi leh medula spinalis.
'tabilitas pada vertebra ada dua maam yaitu stabilisasi pasi/ dan stabilisasi akti/.
=ntuk stabilisasi pasi/ adalah ligament yang terdiri dari 6
• ligament longitudinal anterior yang melekat pada bagian anterior tiap diskus dan
#am"ar +. Dermatom
(4er"e ndutin elity@4) dapat diukur, juga dapat dilakukan pengukuran
dari re/leks dengan masa laten panjang seperti F-wave dan -refle. !ada gangguan
radiks,
biasanya 4 nrmal, namun kadang-kadang bisa menurun bila telah ada kerusakan aksn
dan juga bila ada neurpati seara bersamaan ,5,
!tensial etusan 'matsensrik('mat-'ensry K"ked !tentials@''K!).
;adang-kadang pemeriksaan ''K! diperlukan untuk membuat diagnsis lesi-lesi yang lebih
prksimal sepanjang jaras-jaras smatsensrik.
'emua tes mempunyai hasil yang psiti/ palsu dan negati/ palsu serta penggunaan tes
diagnstik lebih dari satu akan mempertajam akurasi diagnstik.
3arus diingat bah*a seluruh pemeriksaan tambahan ini dilakukan dalam kerangka
pemeriksaan klinis neurlgis dan harus die"aluasi sebagai suatu kesatuan yang
menyeluruh sehingga sampai pada suatu kesimpulan diagnsis yang akurat
sehingga tindakan
pembedahan yang berlebihan dapat diegah.,5,
2.. Penatalakanaan
'ebagian besar pasien dapat diatasi seara e/ekti/ dengan kmbinasi dari pemberian
in/rmasi, saran, analgesia, dan jaminan yang tepat. !asien juga harus disemangati
untuk segera kembali bekerja. !enjelasan dan saran dapat juga dalam bentuk tertulis.
;rnisitas low backpain dapat dihindari dengan6 memperhatikan aspek psiklgis
gejala yang ada,
menghindari pemeriksaan yang tidak perlu dan berlebihan, menghindari penatalaksanaan
yang tidak knsisten, serta memberikan saran untuk menegah rekurensi (seperti6
menghindari pengangkatan beban yang berat). ,7
aktr yang berhubungan dengan hasil dan krnisitas l* bak pain 6
&kti"itas6 lakukan akti"itas nrmal. !enting untuk melanjutkan kerja seperti biasanya.
irah baring6 tidak dianjurkan sebagai terapi, tetapi pada beberapa kasus dapat dilakukan
tirah baring - hari pertama untuk mengurangi nyeri.
<edikasi6 bat anti-nyeri diberikan dengan inter"al biasa dan digunakan
hanya jika diperlukan. <ulai dengan parasetaml atau 4'&+D. ika tidak
ada perbaikan, ba
ampuran parasetaml dengan piid. !ertimbangkan tambahan muscle relaant tetapi
hanya untuk jangka pendek, mengingat bahaya ketergantungan.
2lahraga 6 harus die"aluasi lebih lanjut jika pasien tidak kembali ke akti"itas sehari-
harinya dalam $- minggu.
<anipulasi6 dipertimbangkan untuk kasuskasus yang membutuhkan bat penghilang
nyeri ekstra dan belum dapat kembali bekerja dalam #- minggu. erapi dan
inter"ensi lain6 belum ada penelitian mengenai terapi dengan traksi, termis ultrasound ,
akupuntur, sabuk penyangga, ataupun pijatan. ,7
http6@@***.library.upn"j.a.id
$ http6@@***.repsitry.usu.a.id@bitstream
5 ;asjmir, ?+. 0#0. 4yeri 'pinal. buku ajar +lmu !enyakit Dalam jilid +++ Kdisi .
akarta.