Globalisasi inti katanya adalah global, yang artinya bumi atau dunia.
Globalisasi artinya suatu keadaan atau kondisi dimana isu dan masalah-
masalah yang ada menyangkut berbagai bangsa dan negara atau bahkan
seluruh dunia. Pengertian lain berasal dari kata global yang bermakna
keseluruhan.
Contoh-contoh Masalah dan Isu Yang
Sifatnya Global Sebagai Berikut:
• Krisis energi, baik persediaan kandungan minyak bumi yang tersisa, masalah harga maupun
penelitian tentang sumber sumber energi pengganti.
• Jurang antara negara kaya dan miskin.
• Kepadatan penduduk yang mendorong urbanisasi serta terjangkitnya penyakit-penyakit yang
diakibatkan oleh kelaparan dan kemiskinan.
• Populasi yang meliputi seluruh lingkungan bumi, seperti kerusakan hutan, pencemaran akibat
industrialisasi, pencemaran udara sampai lapisan ozon yang semakin menipis.
• Perang nuklir
• Perdagangan internasional
• Komunikasi
• Perdagangan obat terlarang
Ciri-ciri isu dan masalah global:
• Ruang lingkupnya bersifat transnasional. Asal-usul dan akibat dari masalahnya
melintasi lebih dari satu negara.
• Isu-isu dan masalah-masalah hanya dapat diselesaikan melalui tindakan
multilateral: penyelesaian dan perbaikaan tidak dapat dicapai hanya oleh
tindakan satu negara.
• Konflik berasal dari ketidaksepakatan tentang hakikat dan sebab masalah dalam
membedakan nilai dan tujuan tentang hasil dan cara, dan dalam kesulitan
menemukan tindakan yang tepat yang diperlukan untuk menjamin hasil yang
diharapkan.
• Masalah dan isu-isu mempunyai sifat terus menerus (persistence). Masalah dan
isu telah berkembang sebagai masalah dan isu yang berkelanjutan.
• Isu dan masalah terkait dengan hal lain.
KERAGAMAN BUDAYA
• Keanekaragaman budaya dapat diartikan sebagai suatu
keadaan di mana suatu masyarakat memiliki lebih dari satu
perangkat gagasan, tindakan, dan hasil karya. Keanekaragaman
budaya di antaranya mengambil wujud perbedaan ras dan
etnik yang dimiliki oleh sebuah masyarakat.
• Dalam masyarakat yang memiliki keanekaragaman budaya
timbul berbagai masalah dan isu-isu diantaranya adalah
pembauran, prasangka dan ethnocentrism (melahirkan
superioritas dan inferioritas).
Pembauran adalah proses sosial yang
timbul apabila ada hal-hal berikut:
• Golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang
berbeda.
• Saling bergaul secara intensif untuk waktu yang lama.
• Kebudayaan-kebudayaan golongan tadi masing-masing berubah sifatnya
yang khas dan juga unsur-unsurnya berubah wujud menjadi unsur-unsur
kebudayaan campuran.
Faktor-faktor yang menghambat proses
pembauran, antara lain:
• Kurang pengetahuan terhadap kebudayaan yang dihadapi.
• Sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lain atau inferioritas.
• Memandang terlalu tinggi terhadap kebudayaan sendiri dan
memandang rendah terhadap kebudayaan lain atau perasaan
superioritas.
Globalisasi dan Keragaman Budaya di
Indonesia
Indonesia sebagai dari masyarakat dunia merasakan gelombang globalisasi yang semakin lama
semakin terasa menerpa segala segi kehidupan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi,
teknologi, politik, sosial, dan budaya.
Derasnya arus informasi yang masuk ke Indonesia memberikan keuntungan-keuntungan,
misalnya penyerapan ilmu pengetahuan lebih cepat dilakukan. Peristiwa penting di seluruh dunia
bisa diketahui dengan cepat karena jarak menjadi tidak begitu berarti, terutama bagi yang
menggunakan parabola.
Masalah globalisasi yang melanda Indonesia adalah penggunaan jaringan internet dalam
telekomunikasi. Individu yang menjadi anggota atau mempunyai akses dalam jaringan tersebut
tidak lagi mengenal batas kepentingan. Orang Indonesia bisa mengetahui informasi tentang
negara dan bangsa lain. Sebaliknya, bangsa lain pun bisa memperoleh informasi yang berkaitan
dengan Indonesia.
Pembelajaran IPS dalam Era Globalisasi Dan
Keragaman Budaya
Pengajaran keanekaragaman dalam IPS harus mengandung tujuan, yaitu:
• Mampu mentransformasikan bahwa “sekolah” akan memberikan pengalaman dan kesempatan
yang sama kepada semua siswa baik putra maupun putri sekalipun mereka memiliki perbedaan
budaya, sosila, ras, dan kelompok etnik.
• Membimbing para siswa utnuk mengembangkan sikap-sikap positif dalam mendekati masalah
perbedaan budaya, ras, etnik, dan kelompok agama.
• Mendorong siswa untuk tidak jadi kelompok yang dirugikan dengan cara memberikan
ketrampilan dalam mengambil keputusan dan mengembangkan sikap-sikap sosial.
• Membimbing para siswa mengembangkan kemampuan memahami saling keterhubungan dan
ketergantungan budaya dan mampu melihatnya dari pandangan yang berbeda-beda.
Tujuan pengajaran globalisasi dalam IPS sebagai berikut: