Anda di halaman 1dari 10

TEMA KARANGAN

A. PENGERTIAN TEMA
Tema menurut etimologis berasal dari kata Yunani thithenai artinya ‘menempatkan’ atau
‘meletakkan’. Menurut terminologis, tema adalah suatu perumusan topik yang akan dijadikan
landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi.

Pengertian tema, secara khusus dalam karang-mengarang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari
dari sudut karangan yang telah selesai dan dari proses penyusunan sebuah karangan:

1. Karangan yang telah selesai

Tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Amanat


utama ini dapat diketahui misalnya bila seorang rnembaca sebuah roman, atau karangan lainnya.
Selesai membaca karangan tersebut, akan meresaplah ke dalam pikiran pembaca suatu sari atau
makna dari seluruh karangan itu. Sebuah buku roman misalnya akan memiliki sebuah tema dasar
yang dapat dirumuskan dalam sebuah kalimat singkat: “Karena kuatnya pengaruh adat-istiadat,
maka setiap perjuangan muda-mudi untuk rnenentukan sendiri kawan-hidupnya di sekitar tahun
dua puluhan, akan selalu menemui kegagalan”. Inti atau sari amarrat dari buku roman yang
hanjang lebar menguraikan kisah asmara antara seorang pemuda A dan Pemudi B, yang akhirnya
hancur berantakan karena halangan dari pihak orang tua dan adat-istiadat, sebagai yang
dirumuskan dalam kalimat singkat di atas tadi, itulah yang dinamakan tema

2. Proses penyusunan sebuah karangan

Tema ialah bertumpu dari kenyataan bahwa penulis harus memilih suatu topik atau pokok
pembicaraan. Berawal dari pokok pembicaraan itulah penulis menempatkan suatu tujuan yang
ingin disampaikan dengan landasan topik tadi. Dengan demikian, ketika menyusun sebuah tema
untuk suatu karangan ada dua unsur penting, yaitu:

1. Pokok pembicaraan (topik).

2. Tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi.

Berdasarkan kedua unsur ini, maka tema dibatasi sebagai : “suatu perumusan dari topik yang
akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi.”

B.   Syarat-syarat Memilih Tema


Beberapa hal penting agar tema dapat mudah dikembangkan :
1. Jangan mengambil tema yang pembahasannya terlalu luas, atau batasi topik yang diambil.
Pembatasan topik sekurang kurangnya akan membantu penulis untuk menulis dengan penuh
keyakinan dan kepercayaan, karena topik itu benar-benar diketahuinya.

2. Pilih tema yang disukai dan diyakini dapat dikembangkan.

3. Pilih tema atau sumber-sumber yang bahannya dapat diperoleh dengan mudah.

C.    Memilih Topik

Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang dapat mengantarkan seorang penulis untuk
menghasilkan sebuah tema dari penelitian yang dilakukan. Topik dapat terdiri dari satu kata saja.
Topik ini dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang harus diidentifikasi agar terkuak apa
maksud dibalik topik yang dipilih. Jadi kita harus memilih salah satu agar kita bisa membatasi
topik tersebut (spesifikasi). Topik karangan adalah hal yang menjadi bahan pembicaraan dalam
sebuah tulisan. Topik karangan harus bermanfaat, layak dibahas, menarik, dikenal baik, bahan
mudah didapati, tidak terlalu luas, dan terlalu sempit. Topik harus terbatas. Pembatasan sebuah
topik mencangkup: konsep, variabel, data, lokasi(lembaga) pengumpulan data, dan waktu
pengumpulan data.

Sebuah topik yang hendak dikembangkan menjadi sebuah tulisan harus diidentifikasi terlebih
dahulu. Caranya kita dapat memperhatikan beberapa unsur-unsur sebagai berikut :

1. Pelaku topik
2. Dasar-dasar topik
3. Objek topik
4. Tujuan topik
5. Manfaat topik

Maksud dari unsur-unsur di atas adalah sebagai panduan kita untuk menspesifikasikan manakah
tinjauan utama yang akan kita bidik sebagai sasaran guna mendapatkan tema yang sesuai dari
sebuah penelitian yang akan dilakukan.

Sumber untuk mencari inspirasi topik penelitian bulletin, majalah, hasil obrolan dengan
masyarakat, praktisi issu di koran kumpulan judul dan abstrak penelitian.

Semua pokok persoalan itu dapat dijadikan topik karangan dengan mempergunakan salah satu
bentuk tulisan, yaitu eksposisi, deskripsi, narasi atau argumentasi.

 Eksposisi yaitu bentuk tulisan yang bertujuan untuk memberi penjelasan atau informasi,
maka penjelasan diuraikan dalam bentuk proses. Misalnya, cara melakukan tanam bunga
hias di taman yang luas pada pekarangan rumah.
 Deskripsi yaitu menggambarkan suatu hal yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Misalnya tentang kemacetan di kota Jakarta. Deskripsi berhubungan dengan
penggambaran kesan pancaindera terhadap suatu objek.
 Narasi adalah bentuk tulisan yang berupaya mengisahkan suatu peristiwa secara
kronologis. Beberapa pokok yang digunakan adalah biografi, novel, sejarah dan lain-lain.
 Argumentasi adalah tulisan yang mengajukan pembuktian-pembuktian.

D. Pembatasan Topik
Seorang yang akan menulis harus yakin bahwa topik yang diplihnya harus cukup sempit untuk
dibahas. Pembatasan topik akan membantu penulis untuk mengadakan pengamatan atau
penelitian secara lebih intensif mengenai masalahnya. Dengan pembatasan itu penulis akan lebih
mudah memilih aspek-aspek yang mudah dikembangkan. Unsur yang paling penting untuk
digarap oleh penulis adalah refleksi dari observasi-observasi yang pernah dilakukan penulis atau
gagasan-gagasan dan nilai-nilai dari hal-hal yang pernah dialaminya sendiri. Cara membatasi
topik dapat dilakukan dengan cara :

1. Tetapkan topik yang akan digarap dalam suatu kedudukan sentral.


2. Topik yang dijadikan kedudukan sentral harus dapat diperinci secara detail.
3. Setiap unsur yang dipilih dapat dirincikan lebih lanjut.

Contoh :

Pembatasan topik perlu dilakukan sebelum menulis agar seluk-beluk persoalan tadi dapat
diuraikan sampai dengan yang sekecil-kecilnya. Sehingga penulis dapat menggarap tema yang
dipilihnya itu dengan cermat dan konkret.

E.     Pembatasan Maksud
Dengan membatasi topik pembicaraan, memungkinkan penulis untuk lebih terpusat sehingga ia
tetap konsentrasi dengan persoalan yang ditulisnya. Untuk menulis sesuatu yang khusus, perlu
diketahui secara umum topik itu melalui pembidangan dan aspek ilmiahnya. Pengetahuan dasar
itu dikembangkan lebih lanjut dengan hasil pengamatan atau penelitian. Dengan mengenal
prinsip dasarnya, maka penulis akan lebih mudah mengetahui aspek-aspek mana yang diperlukan
datanya. Pembatasan topik masih perlu dijelaskan secara rinci melalui ‘apa maksud pengarang’
dalam menguraikan topik tadi.

Pembatasan maksud pengarang adalah sebuah rancangan menyeluruh yang memungkinkan


penulis berpikir secara lebih cermat dan fokus dalam batas-batas itu. Sama halnya dengan
pembatasan topik, pembatasan maksud juga akan membentuk bahan mana yang diperlukan.
Walaupun topik yang dipilih sama tetapi karena maksudnya berbeda, maka tema yang dihasilkan
juga berbeda. Akibatnya hasil garapannya bisa berlainan, materi-materi yang dipilih juga
berlainan. Apabila topik persoalan, pembatasan maksud telah ditentukan, maka langkah
selanjutnya adalah perumusan masalah dan tujuan yang akan dicapai dengan topik tadi. Agar
maksud lebih terfokus, maka perumusan itu perlu ditulis dalam bentuk kerangka karangan yang
merupakan perincian dari perumusan masalah itu. Perumusan masalah itu adalah tema karangan.
Perumusan itu dapat berbentuk satu kalimat, sebuah alinea atau rangkaian alinea-alinea.

F.     Tesis dan Pengungkapan Maksud


A. Tenis

Perumusan tema berbentuk kalimat diperlukan dalam penyusunan sebuah kerangka karangan.
Perumusan singkat yang mengandung tema dasar dari sebuah kerangka karangan disebut tesis.
Dalam tesis ada satu gagasan sentral yang menonjol. Tesis biasanya berbentuk satu kalimat, baik
itu kalimat tunggal atau kalimat majemuk bertingkat.

Sebuah tesis tidak dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat majemuk setara, sebab kalimat ini
mengandung dua gagasan sentral. Tesis bermanfaat sebagai gagasan utama dalam sebuah alinea.
Ditinjau secara sintaksis, kalimat pengungkap tesis terdiri dari subjek, predikat  dan kalau ada
objek. Bila ditinjau dari aspek-aspek pembentuk tema, maka gagasan sentral itu harus terdiri dari
topik yang akan dibahas dan tujuan yang akan dicapai. Dengan demikian secara
formal tesis adalah tema yang berbentuk satu kalimat dengan topik dan tujuan yang akan
dicapai melalui topik yang tadi yang bertindak sebagai gagasan sentral kalimat. Keraf
(2005:117).

1. Pengungkapan Maksud

Pengungkapan maksud merupakam sebuah tulisan yang hanya mengemukakan penjelasan


tentang apa yang ingin disampaikan penulisnya. Karangan model ini hanya bertujuan untuk
memberitahu suatu gambaran peristiwa untuk menimbulkan suatu suasana atau kesan. Contoh
tema-tema yang sering menggunakan pengungkapan maksud, yaitu kenang-kenangan,
autobiografi, deskripsi, narasi, kejadian-kejadian.

                   

G.    Tema
Sebuah tema dinilai baik apabila telah dikembangkan secara terperinci dan jelas serta dapat
menambah informasi yang berharga bagi khazanah pengetahuan pembaca. Tema yang
dikembangkan secara jelas dan terperinci dapat dinilai dari dua aspek, yaitu : 1) aspek karangan
yang sudah siap dan 2) dari syarat-syarat yang dipenuhi pada saat sebuah tema mulai disusun.
Atau penilaian itu dapat dilakukan dengan mempersoalkan apakah sebuah karya itu baik atau
tidak baik. (Keraf, 2005:122).

Sebuah karangan dianggap bernilai apabila memenuhi hal-hal berikut :

1. Pemikirannya jelas dan ditulis dengan hati-hati dan seksama.


2. Memiliki gagasan sentral dan mengungkapkan beberapa pernyataan yang berhubungan
satu sama lain.
3. Mengemukakan hasil pemikirannya sendiri yang berbeda dari pemikiran atau pendapat
orang lain.
4. Tulisan yang dikembangkan menjawab dengan baik persoalan-persoalan tentang topik
dan bagian-bagiannya.
5. Susunan idenya teratur mengikuti urutan yang logis dan kepaduan anara alineanya
dengan baik.
6. Penulisannya berupaya untuk mencari informasi-informasi untuk meyakinkan dirinya
bahwa ia mengetahui persoalan itu.

Dengan demikian sebuah karangan yang sudah selesai sepenuhnya sangat bergantung kepada
tema yang telah ditentukan, baik berbentuk pengungkapan maksud atau perinciannya dalam
bentuk kerangka karangan.

H.    Syarat-syarat Tema yang Baik

Pertama untuk menentukan judul dan tema karangan anda harus mencari topik terlebih dahulu.
 Topik adalah sebuah kalimat yang merupakan ide utama dalam sebuah paragraf, cerita
atau sebuah tulisan lainnya. Saat kita memulai untuk membuat karya tulisan, kita harus
mempunyai topik yang akan kita kembangkan. Dengan kata lain, topik ini adalah yang
akan membatasi sampai mana pembahasan kita dalam sebuah karya tulisan, baik itu
tulisan yang bersifat seni maupun yang bersifat resmi. Topik dibagi menjadi 2 menurut
salah satu blog lain yang saya baca. Yaitu, topik itu sendiri dan pengontrol ide. Topik
akan menuju ke subyek yang akan kita bahas. contoh kecilnya, topik dari tulisan saya ini
adalah pembahasan tentang topik, tema dan judul serta bagaimana cara menentukan
topik, tema dan judul yang baik. Tulisan ini akan dibatasi oleh semua bahasan tentang
topik, tema dan Judul.

Untuk mementukan topik terdapat beberapa syarat seperti yang ada dibawah ini :
1. Topik harus menarik perhatian penulis.

Topik yang menarik perhatian akan memotivasi pengarang penulis secara terus-menerus mencari
data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.Penulis akan didorong agar
dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.Suatu topik sama sekali tidak disenangi penulis
akan menimbulkan kesalahan.Bila terdapat hambatan ,penulis tidak akan berusaha denngan
sekuat tenaga untuk mengumpulkan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahka
masalah.

2. Diketahui oleh penulis.


Penulis hendaklah mengerti atau mengetahui meskipun baru prinsip-perinsip ilmiahnya.
Contoh:

 Mencari sumber-sumber data .


 Metode atau penerapan yang digunakan.
 Metode analisis yang akan digunakan.
 Buku-buku referensi yang digunakan

3. Jangan terlalu baru,jangan terlalu teknis dan jangan terlalu kontroversial.

Bagi penulis pemula,topik yang baru kemungkinan belum ada referensinya


dalam kepustakaan.Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis bila tidak
benar-benar menguasai bahan penulisannya.Topik yang kontroversial akan menimbulkan
kesulitan untuk bertindak secara objektif.

4. Bermanfaat.

Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan
ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam ehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.

5. Jangan terlau luas.

Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis.Setipa penulis harus betul-betul yakin bahwa
topik yang dipilihnya cukup sempit dan berbatas untuk digarap sehingga tulisannya dapat
terfokus.

6. Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.

7. Topik yang dipilih harus yang menarik.

8. Topik yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.

9. Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.


10. Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya. topik yang di pilih jangan
terlalu baru

11. Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.

setelah menentukan topik anda akan menentukan tema yang baik untuk karangan anda.

 Tema adalah sebuah gagasan pokok dalam sebuah tulisan. Kalau topik adalah
kalimatnya, kalau tema adalah gagasan pokoknya. Tema dari tulisan ini adalah mengenai
‘topik, tema dan judul’. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam
sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam
menulis cerpen,puisi,novel,karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah
memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah atapnya.
Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya
menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.

Untuk menentukan tema yang baik terdapat beberapa syarat yaitu :

1. Tema menarik perhatian penulis.

Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus
mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-
menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.

2. Tema dikenal/diketahui dengan baik.

Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis.


Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data
melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai
masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan
teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan
tema itu sebaik-baiknya.

3. Bahan-bahannya dapat diperoleh.

Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau
tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian
mempelajari dan menguasai sepenuhnya.

4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.

Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk
menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya

Menentukan judul karangan yang baik.


 Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah
menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul juga merupakan nama
yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau
cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik
perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering
disebut juga kepala tulisan.

Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi
bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan
tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan. Judul tidak harus sama
dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan
ruang lingkupnya sangat luas. Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, shingga bisa terjamin
bahwa judul itu cocok dengan temanya. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian
pembaca dan akan cocok dengan temanya.

Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca
sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu. Ada judul yang
mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah laporan eksposisi, contohnya :
“Mengetahui dan Menentukan Topik, Tema dan Judul”.

Judul karangan sedapat-dapatny:


a.. singkat dan padat,
b. menarik perhatian, serta
c. menggambarkan garis besar (inti) pembahasan

Berikut adalah syarat untuk menentukan judul karangan yang baik yaitu:

a. Asli
Jangan menggunakan judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya.

b. Relevan
Setelah menulis,baca ulang karangan anda, lalu carilah judul yang relevan dengan karangan anda
( harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting
dari tema tersebut).

c. Provokatif

Judul tidak boleh terlalu sederhana, sehingga(calon) pembaca sudah dapat menduga isi karangan
anda, kalau(calon) pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan anda sudah tidak
menarik lagi

d. Singkat
Judul tidak boleh bertele-tele, harus singkat dan langsung pada inti yang ingin dibicarakan
sehingga maksud yang ingin disampaikan dapat tercermin lewat judul.

e. Harus bebentuk frasa

f. Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,

g. Tanpa tanda baca di akhir judul karangan,

h. Menarik perhatian,

i. Logis,

j. Sesuai dengan isi.

Judul dibagi menjadi dua,yaitu :

1.      Judul langsung :

Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian
utama nampak jelas.

2.      Judul tak langsung :

Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh
isi karangan atau berita.
Sumber :
Kesimpulan
Dengan mementukan tema dan topik secara baik maka akan menghasilkan sebuah karangan yang
baik pula dan menarik orang untuk membacanya. Ditambah dengan judul yang mengesankan dan
membuat orang penasaran ingin membaca menjadi nilai tambah bagi sebuah karangan tersebut.
Menentukan judul yang tepat harus di dasarkan terhadap tema dan topik yang tidak bertentangan
dari kaidah-kaidah yang telah di tentukan dalam perumusan sebuah karangan tersebut.

Menentukan sebuah topik, tema dan judul yang tepat wajib hukumnya bagi semua orang dalam
pembuatan sebuah karangan tertulis karena membantu dalam penulisannya agar tertata dan
sesuai yang diinginkan dari awal penulisannya. Topik yang baik harus menarik untuk ditulis dan
dibaca serta dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah. Sedangkan tema
yang baik adalah tema menarik perhatian penulis, tema dipahami dengan baik, bahan-bahannya
dapat diperoleh, tema dibatasi ruang lingkupnya. Dan judul yang baik adalah harus
relevan, provokatif dan singkat.

Anda mungkin juga menyukai