Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

VAKSINASI COVID-19

Kelompok
1. Nisrina Akmalia (201902010012)
2. Hani Laila Istijabah (201902010029)
3. Ayu Deviana Putri (201902010036)
4. Sriyanti (201902010037)
5. Nur Khomariyah (201902010072)
6. Winda Fitriyani (201902010105)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
PEKALONGAN (UMPP)
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-
baik bentuk sehingga dapat berkarya tanpa batas sebagai warisan untuk generasi-
generasi selanjutnya.
Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan besar
Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan dengan sempurna kepada
manusia tentang bagaimana seharusnya menjalani kehidupan yang bermartabat.
Salam dan doa juga terlimpah kepada keluarga, sahabat dan para pengikutnya
hingga akhir zaman.
Tidak lupa penulis sampaikan beribu ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, mensupport dan memfasilitasi penyelesaikan
makalah yang berjudul VAKSINASI COVID-19 ini.
Tentu makalah ini bukan segalanya dan belum sempurna menggambarkan
kondisi yang ideal. Namun setidaknya bisa menjadi gambaran buat kita evaluasi
dan belajar darinya.
Penulis menyadari bahwa tiada gading yang tak retak. Tidak ada yang
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan ketulusan semua pihak untuk
menilai dan memberikan kritik saran kepada kami sebagai bahan evaluasi. Akhir
kata, semoga karya ini dapat memberikan yang terbaik untuk penulis, Anda,
keluarga, masyarakat dan bangsa Indonesia.

Pekalongan, Maret 2021.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A. Pentingnya Vaksinasi Covid 19...................................................... 3
B. Tujuan Vaksinasi Covid-19............................................................ 4
C. Mekanisme Kerja Vaksin Covid1-19 Sinovac.................................. 5
D. Proses Vaksinasi COVID-19 di Indonesia...................................... 6
E. Mengenal 6 Jenis Vaksin Covid-19 Pilihan Indonesia................... 7
F. Pengembangan Vaksin COVID-19................................................. 10

BAB III PENUTUP............................................................................................. 13


A. Kesimpulan.................................................................................... 13
B. Saran............................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Vaksinasi merupakan suatu pencegahan medis yang sudah tidak asing
di telinga masyarakat modern saat ini. Vaksinasi dianggap sebagai salah satu
terobosan mutakhir dalam dunia kesehatan karena bersifat prefentif dan
kabarnya banyak menyelamatkan nyawa manusia. Selain vaksin kita juga
mengenal imunisasi, perbedaan mendasar antar vaksin dan imunisasi adalah,
imunisasi merupakan proses dimana tubuh manusia menjadi kebal terhadap
penyakit terntentu, dan vaksinasi memicu meningkatnya system kekebalan
tubuh terhadap penyakit. Imunisasi tidak harus selalu melalui vaksin,
seseorang yang sudah pernah tertular penyakit dan berhasil sembuh, maka
secara natural tubuhnya imun terhadap penyakit tersebut di kemudian hari.
Seiring dengan meningkatnya ancaman akan berbagai penyakit
membuat berbagai Negara mempersiapkan dirinya dalam mencegah wabah
penyakit tersebut menyebar di wilayah mereka. Salah satu wabah yang terjadi
di dunia saat ini adalah covid-19. Wabah ini banyak sekali menghancur sendi-
sendi kehidupan hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Pandemi COVID-19 juga memberi dampak besar bagi perekonomian
yaitu: (1) Membuat daya beli masyarakat, yang merupakan penopang
perekonomian sebesar 60 persen, jatuh cukup dalam. Hal ini dibuktikan
dengan data dari BPS yang mencatatkan bahwa konsumsi rumah tangga turun
dari 5,02 persen pada kuartal I tahun 2019 menjadi 2,84 persen pada kuartal 1
tahun 2020 ini; (2) Menimbulkan adanya ketidakpastian yang
berkepanjangan pada dunia usaha sehingga investasi ikut melemah dan
berimplikasi pada terhentinya usaha; dan (3) Seluruh dunia mengalami
pelemahan ekonomi sehingga menyebabkan harga komoditas turun dan ekspor
Indonesia ke beberapa negara juga terhenti. Selain itu, pandemi COVID-19
yang melkita dunia, juga memberikan dampak yang terlihat nyata dalam
berbagai sektor di antaranya sektor sosial, pariwisata, dan pendidikan.

1
Pemerintah Indonesia dan juga negara negara di dunia tengah berupaya
mengembangkan dan menghadirkan Vaksin COVID-19 serta merencanakan
pelaksanaan imunisasi untuk warganya. Vaksin tidak hanya melindungi
individu namun juga memberikan perlindungan bagi orang orang yang tidak
dapat diimunisasi contohmya pada usia tertentu maupun orang dengan
penyakit tertentu. Vaksin tidak menimbulkan penyakit. Vaksin yang sudah
dipakai di masyarakat sudah dijamin keamanannya dan umumnya tidak
menimbulkan reaksi simpang (efek samping) yang berat.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah pentingnya Vaksinasi Covid-19?
2. Apakah tujuan vaksinasi Covid-19?
3. Bagaimanakah mekanisme kerja Vaksin Covid-19 Sinovac?
4. Bagaimana proses tahapan vaksinasi Covid-19 di Indonesia?
5. Apa sajakah jenis vaksin Covid-19 Pilihan Indonesia?
6. Bagaimanakah pengembangan vaksin Covid-19?

C. Tujuan
1. Mengetahui pentingnya Vaksinasi Covid-19
2. mengetahui tujuan vaksinasi Covid-19
3. Mengetahui mekanisme kerja Vaksin Covid-19 Sinovac
4. Menegtahui proses tahapan vaksinasi Covid-19 di Indonesia
5. Mengetahui jenis vaksin Covid-19 Pilihan Indonesia
6. Mengetahui pengembangan vaksin Covid-19

D.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pentingnya Vaksinasi Covid 19


Hingga kini pandemi virus Corona belum juga berakhir. Guna menekan
kasus yang terus bertambah, pemberian vaksin COVID-19 mulai dilakukan.
Pemerintah pun menganjurkan agar semua orang mendapatkannya. Lantas, apa
alasan setiap orang harus menjalani vaksinasi COVID-19?
Saat ini, vaksin COVID-19 tengah didistribusikan ke seluruh masyarakat
Indonesia. Pemberian vaksin ini merupakan solusi yang dianggap paling tepat
untuk mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit
COVID-19. Sejak vaksin COVID-19 tiba di Indonesia, tidak sedikit masyarakat
yang belum setuju akan anjuran pemerintah untuk menjalani vaksinasi COVID-
19. Padahal, pemberian vaksin ini sangatlah penting, bukan hanya untuk
melindungi masyarakat dari COVID-19, tetapi juga memulihkan kondisi sosial
dan ekonomi negara yang terkena dampak pandemi.
Vaksinasi atau imunisasi bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh
seseorang mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau virus
penyebab infeksi. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19
adalah menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat virus ini.
Meskipun tidak 100% bisa melindungi seseorang dari infeksi virus Corona, vaksin
ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi
akibat COVID-19.
Selain itu, vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mendorong terbentuknya
herd immunity atau kekebalan kelompok. Hal ini penting karena ada sebagian
orang yang tidak bisa divaksin karena alasan tertentu. Orang yang tidak
dianjurkan untuk menerima vaksin atau tidak menjadi prioritas untuk vaksin
COVID-19 antara lain anak-anak atau remaja berusia di bawah 18 tahun dan
orang yang menderita penyakit tertentu, misalnya diabetes atau hipertensi yang
tidak terkontrol.

3
Jadi, dengan mendapatkan vaksin COVID-19, Kita tidak hanya melindungi
diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar Kita yang belum memiliki kekebalan
terhadap virus Corona. Vaksin COVID-19 memang dapat membawa banyak
manfaat dengan melindungi kita dari infeksi virus Corona. Namun, perlu
diketahui bahwa vaksin ini tidak diberikan kepada orang yang sedang sakit berat
atau sudah terinfeksi virus Corona.
Jadi, pastikan untuk selalu mempertahankan daya tahan tubuh Kita, baik
sembari menunggu giliran untuk diberikan vaksin maupun setelahnya. Hal ini
karena dengan imunitas tubuh yang kuat, kita tidak akan mudah sakit sehingga
kebugaran tubuh tetap terjaga.
Beberapa cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah mengonsumsi
makanan bergizi, rutin berolahraga, mengelola stres dengan baik, serta beristirahat
yang cukup. Di samping menjaga daya tahan tubuh, Kita perlu tetap menerapkan
protokol kesehatan, baik selama menunggu giliran untuk divaksin maupun setelah
mendapatkan vaksin. Sebisa mungkin juga hindari bepergian ke luar rumah atau
berkumpul dengan orang banyak.
Vaksin COVID-19 diharapkan bisa menjadi solusi untuk menyudahi
pandemi yang telah memakan banyak korban jiwa serta melumpuhkan aktivitas
masyarakat, dan partisipasi Kita dalam program vaksinasi ini akan sangat
membantu pemulihan kondisi negara kita.

B. Tujuan Vaksinasi Covid-19


Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi/penularan
COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19,
mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) dan melindungi
masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.
Kekebalan kelompok hanya dapat terbentuk apabila cakupan vaksinasi
tinggi dan merata di seluruh wilayah. Upaya pencegahan melalui pemberian
program vaksinasi jika dinilai dari sisi ekonomi, akan jauh lebih hemat biaya,
apabila dibandingkan dengan upaya pengobatan.

4
Pelayanan vaksinasi COVID-19 dilaksanakan dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan yaitu dengan menerapkan upaya Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) dan menjaga jarak aman 1 – 2 meter, sesuai dengan
Petunjuk Teknis Pelayanan Vaksinasi Pada Masa Pandemi COVID-19.
Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan puskesmas
harus melakukan advokasi kepada pemangku kebijakan setempat, serta
berkoordinasi dengan lintas program, dan lintas sektor terkait, termasuk
organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, tokoh
masyarakat dan seluruh komponen masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan
pelayanan vaksinasi COVID-19. Petugas kesehatan diharapkan dapat melakukan
upaya komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat serta
memantau status vaksinasi setiap sasaran yang ada di wilayah kerjanya untuk
memastikan setiap sasaran mendapatkan vaksinasi COVID-19 lengkap sesuai
dengan yang dianjurkan.

C. Mekanisme Kerja Vaksin Covid1-19 Sinovac


berikut 6 cara kerja vaksin Sinovac: 
1. Terbuat dari virus corona
Untuk membuat CoronaVac, para peneliti Sinovac memulainya dengan
mengambil sampel virus corona dari pasien di China, Inggris, Italia, Spanyol,
dan Swiss. Satu sampel dari China akhirnya menjadi dasar pembuatan vaksin.
CoronaVac bekerja dengan membuat antibodi untuk melawan virus corona
SARS-CoV-2. Antibodi menempel pada protein virus. 
2. Menonaktifkan virus corona 
Para peneliti menumbuhkan stok besar virus corona di sel ginjal monyet.
Kemudian, mereka menonaktifkan virus dengan bahan kimia yang disebut
beta-propiolakton. Virus corona yang tidak aktif tidak bisa lagi bereplikasi.
Tetapi, protein mereka tetap utuh. Para peneliti kemudian menarik virus yang
tidak aktif dan mencampurkannya dengan sejumlah kecil senyawa berbasis
aluminium yang disebut adjuvan. Adjuvan merangsang sistem kekebalan
untuk meningkatkan responsnya terhadap vaksin.

5
3. Mendorong respons kekebalan tubuh
Karena virus corona di vaksin Sinovac sudah mati, maka bisa disuntikkan ke
tubuh manusia tanpa menyebabkan Covid-19. Begitu masuk ke dalam tubuh,
beberapa virus yang tidak aktif ditelan oleh sejenis sel kekebalan yang disebut
sel pembawa antigen. Sel yang membawa antigen merobek virus corona dan
memunculkan beberapa fragmen di permukaannya. Lalu, sel T dalam tubuh
mendeteksi fragmen tersebut.  Jika fragmen cocok dengan salah satu protein
sel, sel T menjadi aktif dan dapat membantu merekrut sel kekebalan lain untuk
merespons vaksin.
4. Membuat antibodi
Jenis sel kekebalan lain, sel B juga dapat menghadapi virus corona yang tidak
aktif. Sel B memiliki protein dalam berbagai bentuk, dan beberapa mungkin
memiliki bentuk yang tepat untuk menempel pada virus corona.  Ketika sel B
terkunci, ia dapat menarik sebagian atau seluruh virus dan menampilkan
fragmen virus corona di permukaannya. Sel T membantu mencocokkan
fragmen dengan sel B. Jika cocok, sel B juga diaktifkan, berkembang biak,
dan mengeluarkan antibodi untuk melawan virus corona. 
5. Menghentikan virus
Setelah divaksinasi dengan vaksin Sinovac, sistem kekebalan tubuh dapat
merespons infeksi virus corona hidup. Sel B menghasilkan antibodi yang
menempel pada virus corona dan mencegah virus memasuki sel. Jenis antibodi
lain dapat memblokir virus dengan cara lain.
6. Mengingat virus
Setelah divaksinasi, sistem kekebalan tubuh memiliki sel khusus yang disebut
sel B yang mungkin menyimpan informasi tentang virus corona selama
bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade.

D. Proses Vaksinasi COVID-19 di Indonesia


Pemerintah mengelompokkan penerima vaksin dalam 4 kelompok prioritas,
yakni tenaga kesehatan, tenaga kerja pelayanan publik, masyarakat rentan, dan

6
masyarakat pelaku perekonomian lainnya. Keempat kelompok ini akan
divaksinasi dalam 4 tahapan yang diurutkan sesuai dengan prioritasnya. 
Pemerintah saat ini masih fokus melakukan imunisasi pada tenaga
kesehatan. Targetnya semua tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia akan selesai
divaksinasi pada April 2021. Menurut data per Minggu (7/2/2021), tercatat
784.318 orang tenaga kesehatan yang telah mendapatkan imunisasi COVID-19.
Artinya vaksinasi COVID-19 telah menjangkau 48,20% target nakes yang
berjumlah total 1.629.223 orang. Sisanya belum mendapatkan jadwal atau bahkan
belum terdaftar.
Kementerian Kesehatan sudah mengirimkan SMS pada setiap calon
penerima vaksin tahap pertama. Nakes yang menerima SMS ini selanjutnya perlu
mengakses informasi penerima vaksin melalui website resmi pedulilindungi.id
lalu memasukkan NIK (Nomor Induk Kependudukan) untuk mengecek status
vaksinasi. 
Tahapan kelompok masyarakat yang akan divaksinasi
Setelah vaksinasi COVID-19 pada tenaga kesehatan selesai, akan dilakukan
pelaksanaan tahap kedua dilakukan pada kelompok tenaga pelayan publik.
Vaksinasi tahap 3 adalah kelompok masyarakat rentan dinilai dari zona
penularan (geospasial), aspek sosial, dan ekonomi berjumlah 63,9 juta. Peserta
vaksinasi tahap selanjutnya adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya
dengan pendekatan wilayah sesuai ketersediaan vaksin, dengan target 77,4 juta
orang. Empat kelompok masyarakat ini kurang lebih mencapai 70% populasi
Indonesia dan diharapkan mampu mencapai herd immunity. 
Semua peserta vaksinasi dalam program ini tidak dipungut biaya alias gratis.
Di luar kelompok tersebut ada wacana akan dibuka program vaksinasi mandiri
yang akan dijalankan oleh BUMN, namun wacana ini menimbulkan pro dan
kontra dan masih dalam pertimbangan. 
Vaksin untuk lansia
Kelompok tenaga kesehatan yang sudah menerima vaksinasi COVID-19
saat ini adalah mereka yang masuk dalam kelompok usia 18-59 tahun. Namun

7
mereka yang masuk dalam kelompok usia lanjut (lansia) 60 tahun ke atas juga
akan menerima vaksinasi COVID-19. 
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara resmi mengeluarkan
izin penggunaan vaksin COVID-19 Sinovac untuk kelompok lansia pada Minggu
(7/2/2021). Izin ini dikeluarkan berdasarkan hasil uji klinis fase 3 yang dilakukan
di negara-negara di luar Indonesia yang memasukkan kelompok usia lansia. 
Vaksinasi COVID-19 pertama untuk tenaga kesehatan usia 60 ke atas ini
dilakukan pada Senin (8/2/2021) pukul 09.00 WIB. 
Sebelum melakukan vaksinasi, kondisi tubuh peserta harus dipastikan dalam
kondisi stabil atau tidak sedang sakit.  Hal ini tertera dalam Keputusan Direktur
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit nomor HK.02.02/4/4/2021
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan
Pandemi COVID19. 
1. Tidak pernah terinfeksi COVID-19.
2. Tidak sedang dalam status kontak erat dengan suspek atau pasien COVID-19.
3. Suhu tubuh di bawah 37,5 °C.
4. Tekanan darah stabil, di bawah 140/90 mmHg.
5. Tidak dalam kondisi hamil, menyusui, mengidap gejala ISPA dalam tujuh hari
terakhir, memiliki riwayat alergi berat, penyakit ginjal, rematik, dan sakit
saluran pencernaan kronis.
6. Bagi pengidap Diabetes Melitus tipe 2, kadar gula darah harus dalam keadaan
terkontrol yakni di bawah 58 mmol/mol atau 7,5%. 
7. Bagi pengidap HIV, viral load tidak terdeteksi dan angka CD4 (ukuran sistem
imun) harus diatas 200. 
8. Tidak memiliki penyakit paru (Asma, PPOK, atau TB). Pasien TB bisa
mendapatkan vaksinasi jika telah mengonsumsi obat anti tuberkulosis selama
paling tidak dua minggu. 

E. Mengenal 6 Jenis Vaksin Covid-19 Pilihan Indonesia


Pemerintah memutuskan vaksin Covid-19 akan diberikan secara gratis bagi
masyarakat. Ada enam jenis vaksin yang akan digunakan di Indonesia.

8
Enam Jenis Vaksin
Pemerintah telah menetapkan enam vaksin Covid-19 yang bakal digunakan
di Indonesia. Keputusan itu ditekan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto
pada Kamis (3/12/2020). Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 9.860 Tahun 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk
Pelaksanan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 ( Covid-19). Keenam jenis
vaksin itu adalah:
1. Vaksin Merah Putih.                                             
Vaksin Merah Putih merupakan hasil kerja sama antara BUMN PT Bio Farma
(Persero) dan Lembaga Eijkman Institute. Pemerintah berharap vaksin Merah
Putih dapat selesai pada akhir 2021. Bio Farma juga menjalin kerja sama
dengan perusahaan vaksin asal China, Sinovac Biotech.
2. AstraZeneca
Uji coba yang dilakukan AstraZeneca dan Universitas Oxford menunjukkan
vaksin virus corona produksinya memiliki keefektifan rata-rata 70 persen. Saat
ini uji coba pada 20.000 sukarelawan masih berlanjut. Vaksin AstraZeneca
dianggap mudah didistribusikan karena tidak perlu disimpan pada suhu yang
sangat dingin.
3. China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm).
Meski pengujian tahap akhir belum selesai, namun di China, kurang lebih satu
juta orang telah disuntik menggunakan vaksin ini di bawah izin penggunaan
darurat. Sebelum vaksin Sinopharm terbukti berhasil seluruhnya, vaksin hanya
digunakan pada pejabat China, pelajar, dan pekerja yang bepergian. Pada
September 2020, Uni Emirat Arab menjadi negara pertama di luar China yang
menyetujui penggunaan vaksin ini.
4. Moderna
Moderna mengklaim vaksin produksinya memiliki efektivitas sebesar 94,5
persen. Pada akhir November lalu Moderna mengaku telah mengajukan izin
penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 kepada regulator Amerika Serikat
dan Eropa. Moderna meyakini vaksin buatannya telah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan BPOM AS (FDA) untuk penggunaan darurat.

9
5. Pfizer Inc and BioNTech
Vaksin yang diproduksi Pfizer dan BioNTech telah mengajukan penggunaan
darurat vaksin virus corona yang diproduksinya ke BPOM AS dan Eropa.
Pada uji coba terakhir, 18 November 2020, mereka mengklaim 95 persen
vaksinya efektif menangkal virus corona dan tidak menimbulkan risiko
masalah keamanan.
6. Sinovac Biotech Ltd
CoronaVac saat ini memasuki uji coba fase 3. Sinovac melakukan uji coba
terhadap vaksin buatannya di Brasil, Indonesia, hingga Bangladesh. Hasil
awal, sebagaimana yang terbit di Science, pada monyet menunjukkan vaksin
menghasilkan antibodi yang menetralkan 10 galur Sars-coV-2.
Sinovac, satu dari enam vaksin yang telah dipesan pemerintah Indonesia itu
telah tiba di tanah air pada Minggu (6/12/2020). Ada 1,2 juta dosis yang datang
pada kloter pertama ini. Sedangkan sisanya, 1,8 juta dosis akan datang pada
Januari tahun depan. Indonesia menjadi salah satu negara menjadi tempat uji coba
vaksin buatan China itu. .
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Langsung, Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, terdapat 107 juta
penduduk yang menjadi target vaksinasi. Dari jumlah tersebut, diperkirakan
sekitar 32 juta orang akan mendapatkannya secara gratis, Jumlah ini merupakan
34,24 persen dari 107 warga yang menjadi target vaksinasi. Artinya ada 75 juta
orang harus melakukan vaksinasi sendiri alias membayar.

F. Pengembangan Vaksin COVID-19


Pengembangan vaksin COVID-19 menjadi salah satu pendekatan yang
dipertimbangkan untuk mengatasi wabah SARS-CoV-2. Serupa dengan teknik
pengembangan vaksin MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS,
sejumlah teknik pengembangan vaksin coronavirus menggunakan DNA, mRNA,
protein rekombinan, dan vektor adenovirus kini sedang banyak dipelajari.
Penggunaan teknik yang menargetkan protein S dan protein lain yang terkait

10
(misalnya, protein N, S1, S2, dan RBD) juga dapat dipertimbangkan sebab protein
semacam ini juga menjadi target dalam pengembangan vaksin MERS dan SARS.
Sejak penyebaran informasi tentang urutan genetik SARS-CoV-2 pada
pertengahan Januari 2020, berbagai institusi akademik dan perusahaan farmasi di
seluruh dunia telah terlibat dalam pengembangan vaksin penyakit COVID-19 dan
beberapa kandidat vaksin telah mencapai tahap evaluasi efikasi pada uji pada
hewan coba serta uji klinis.

Gambaran Umum Pengembangan Vaksin COVID-19


Jenis-jenis vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan saat ini:
1. Vaksin Asam Nukleat (Vaksin DNA)
Teknologi pengembangan vaksin menggunakan asam nukleat (vaksin DNA)
untuk SARS-CoV-2 telah dilakukan oleh sejumlah perusahaan di seluruh
dunia. IVI (Innovation and Value Initiative), Inovio, dan KNIH (The Korea
National Institute of Health) bekerja sama dengan CEPI (Coalition for
Epidemic Preparedness Innovations) untuk menguji keamanan dan
imunogenisitas vaksin DNA INO-4800 dalam sebuah uji klinis di Korea
Selatan (nomor uji klinis: NCT04336410). Sementara itu, CureVac dan
Moderna/NIH mengembangkan vaksin menggunakan mRNA dan kandidat
vaksin mRNA-1273 dari Moderna sedang dalam tahap perekrutan partisipan
sejak Maret 2020 (nomor uji klinis: NCT04283461).
2. Vaksin Subunit
Vaksin subunit dengan menggunakan protein rekombinan SARS-CoV dan
MERS-CoV menunjukkan hasil yang efektif dalam beberapa penelitian[1,2].
Clover Biopharmaceutical sedang mengembangkan vaksin yang terdiri dari
protein S trimmer SARS-CoV-2. Domain pengikat reseptor (receptor binding
domain/RBD) pada protein S dalam SARS-CoV-2 telah diketahui dan
menunjukkan afinitas ikatan yang lebih tinggi terhadap reseptor ACE-2
(angiotensin converting enzyme-2) dibandingkan ikatan antara RBD SARS-
CoV terhadap reseptor ACE2.[2] Temuan ini mengisyaratkan bahwa vaksin
SARS-CoV-2 berbasis RBD memiliki potensi dalam mencegah infeksi SARS-

11
CoV-2. Vaksin berbasis RBD kini sedang dalam tahap pengembangan melalui
sebuah kolaborasi internasional.
3. Vaksin Inaktif atau Virus Hidup yang Dilemahkan
Vaksin inaktif utuh maupun vaksin virus hidup yang dilemahkan merupakan
salah satu strategi pengembangan vaksin klasik yang dapat dipertimbangkan
pada pengembangan vaksin COVID-19. Peneliti dari Universitas Hong Kong
telah mengembangkan vaksin virus influenza hidup yang mampu
memproduksi protein SARS-CoV-2. Teknologi deoptimasi kodon yang
dimiliki Codagenix membantu dalam melemahkan virus dan meningkatkan
kemungkinan pengembangan vaksin COVID-19.
4. Vaksin Berbasis Vektor Virus
Vaksin berbasis vektor virus dikembangkan menggunakan vektor yang telah
terbukti profil keamanannya sehingga mampu menghasilkan dan melepaskan
antigen imunogenik dari sel yang terinfeksi selama periode tertentu. Vektor
merupakan virus yang berasal dari famili berbeda (contoh: poxvirus,
adenovirus, measles, dan togavirus) dan telah diteliti dalam pengembangan
vaksin coronavirus. Pada MERS-CoV, kandidat yang cukup menjanjikan
berasal dari virus vaksinia Ankara modifikasi (MVA) yang tidak akan
bereplikasi di dalam sel mamalia. Dengan menggunakan vektor ini, fragmen
protein S dengan panjang rantai protein yang berbeda-beda berhasil
diekspresikan. Terlepas dari jenis fragmen protein S yang dihasilkan, antibodi
penetral dan respons sel T terhadap MERS-CoV berhasil dipicu

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Vaksinasi atau imunisasi bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh
seseorang mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau virus
penyebab infeksi. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin
COVID-19 adalah menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat
virus ini. Meskipun tidak 100% bisa melindungi seseorang dari infeksi virus
Corona, vaksin ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang
berat dan komplikasi akibat COVID-19.
2. Mekanisme kerja dari Vaksin covid-19 Sinova adalah Terbuat dari virus
corona, Menonaktifkan virus corona , Mendorong respons kekebalan tubuh,
Membuat antibodi, Menghentikan virus dan Mengingat virus
3. Pemerintah Indonesia mengelompokkan penerima vaksin dalam 4 kelompok
prioritas, yakni tenaga kesehatan, tenaga kerja pelayanan publik, masyarakat
rentan, dan masyarakat pelaku perekonomian lainnya. Keempat kelompok ini
akan divaksinasi dalam 4 tahapan yang diurutkan sesuai dengan prioritasnya
4. Pengembangan vaksin COVID-19 menjadi salah satu pendekatan yang
dipertimbangkan untuk mengatasi wabah SARS-CoV-2. Serupa dengan teknik
pengembangan vaksin MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan
SARS, sejumlah teknik pengembangan vaksin coronavirus menggunakan
DNA, mRNA, protein rekombinan, dan vektor adenovirus kini sedang banyak
dipelajari.

B. Saran
Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah dan digalakkan oleh
pemerintah merupakan salah satu cara untu mengatasi pandemi Covid-19
sehingga kita sebagai masyarakat hendaklah mendukung pelaksanaan kegiatan
vaksinasi secara menyeluruh dan nasional tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alomedika.com/pengembangan-mutakhir-vaksin-covid-19, diakses 4
Maret 2021.

https://www.alodokter.com/alasan-pentingnya-vaksinasi-dan-efektivitasnya-
dalam-memutus-penularan-covid-19, diakses 4 Maret 2021.

https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/sosial/mengenal-6-jenis-
vaksin-covid-19-pilihan, diakses 4 Maret 2021.

https://hellosehat.com/infeksi/covid19/proses-vaksinasi-covid-19-di-
indonesia/#gref, diakses 4 Maret 2021.

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20201230175916-199-
588012/mengenal-vaksin-sinovac-yang-dipakai-ri-basmi-covid-19, diakses
4 Maret 2021.

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5284658/mengenal-vaksin-covid-19-
sinovac-biotech-vaksin-corona-pertama-di-indonesia, diakses 4 Maret 2021.

14

Anda mungkin juga menyukai