Dasar Teori
Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Karena
itu cahaya dapat merambat baik melalui medium ataupun tanpa medium (vakum). Ilmu fisika
yang mempelajari tentang cahaya disebut optika, yang dibagi menjadi dua: optika geometris dan
optika fisis. Optik geometris mempelajari tentang pemantulan dan pembiasan, sedangkan optika
fisis mempelajari tentang polarisasi, interferensi, dan difraksi cahaya.
Apabila berkas cahaya atau sinar mengenai suatu medium atau berpindah dari medium satu ke
medium yang lain, maka akan mengalami dua gejala, yakni: pemantulan dan pembiasan. Jika
berkas cahaya mengenai benda licin dan mengkilap, maka gejala yang lebih dominan adalah
pemantulan dari pada pembiasan. Begitu juga bila berkas cahaya mengenai benda bening,
misalnya: air, lensa, maka gejala yang lebih dominan adalah pembiasan.
1. Pemantulan
A. Pengertian pemantulan
Pemantulan cahaya terdiri dari dua jenis, yaitu pemantulan baur dan pemantulan teratur.
a. Pemantulan Teratur (Pada permukaan licin)
Beberapa contoh gejala pembiasan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
diantaranya :
1) Dasar kolam terlihat lebih dangkal bila dilihat dari atas.
2) Terjadinya pelangi setelah turun hujan.
b. Indeks Bias
Menurut Christian Huygens (1629-1695) : “Perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa
dengan laju cahaya dalam suatu zat dinamakan indeks bias.”
(1)
dimana :
n = indeks bias
c = laju cahaya dalam ruang hampa ( 3 x 108 m/s)
v = laju cahaya dalam zat
Catatan: Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1