Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN PENDAHULUAN PROFESI KEPERAWATAN ANAK

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR

LAPORAN PENDAHULUAN

NAMA MAHASISWA: Rahmawati, S.Kep

NIM : 20.04.019

TGL PRAKTIK : 15-17 Maret 2021

RUANGAN RAWAT : Al- Kautsar Kamar 8 Bed 2

a. Konsep dasar (medis)

MASALAH KESEHATAN/DEFINISI: penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh
salmonella typhi (Nuraif & Kusuma, 2015) Penyakit ini ditandai oleh demam berkepanjangan, dan
dapat menular kepada orang lain melalui makanan atau ar yang terkontaminasi.
p

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR (dikaitkan dengan patofisiologi, insiden, dan


prognosa penyakit)

Kuman salmonella typhi yang masuk Lolos dari asam lambung Malaise, perassan tidak enak
ke saluran gastrointestinal badan, nyeri abdomen
Bakteri masuk ke usus
Pembuluh limfe halus Komplikasi intestinal: perdarahan
usus, perforasi usus, (bagian distal
Peredaran darah Inflamasi ileum), peritonitis
(bakteremia primer)
Masuk retikulo endotelial (RES)
terutama hati dan limfa

Inflamasi pada hati dan Empedu Masuk kealiran darah


limfa (bakteremia sekunder)
Rongga usus pada kelenjar limfoid
halus Endotoksin

Hepatomegali Pembesaran limfa Terjadi kerusakan sel

1
Nyeri tekan Splenomegali Merangsang melepaskan zat
epirogen oleh leukosit

Nyeri Akut (000132)


Mempengaruhi pusat
termoregulator dihipotalamus

Ketidakefektifan
Termoregulasi (00008)

Lase plak peyer Penurunan motilitas usus

Iritasi pada lambung

Perdarahan masif
Konstipasi (00011) Peningkatan asam lambung
Komplikasi perforasi
dan perdarahan usus anoreksia
usus Risiko Ketidakseimbangan
Risiko Perdarahan (00206) Volume Cairan (00025) Mual muntah

Ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
(00002)

MASALAH KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut
2. Ketidakefektifan Termoregulasi
3. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
4. Konstipasi
5. Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan
6. Risiko Perdarahan

2
MASALAH KOLABORASI :
1. Hipertermia
2. Malnutrisi (gizi kurang)
3. Hipovolemia
4. Pendarahan

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK :
1. Pemeriksaan darah perifer lengkap
Dapat ditemukan leukopenia, dapat pula leukositosis atau kadar leukosit normal. Leukositosis
dapat terjadi walaupun tanpa disertai infeksi sekunder.
2. Pemeriksaan SGOT SGPT
SGOT dan SGPT sering meningkat, tetapi akan kembali normal setelah sembuh. Peningkatan
SGOT dan SGPT tidak memerlukan penangganan khusus.
3. Pemeriksaan uji Widal
Uji widal dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri Salmonella Typhi. Uji
widal dimaksudkan untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita demam tipoid
akibat adanya infeksi salmonella typhi maka penderita membuat antibodi (aglutinin).
4. Kultur
Kultur darah : bisa positif pada minggu 1
Kultur urine : bisa positif pada minggu ke 2
Kultur feses : bisa positif dari minggu ke 2 hingga minggu ke 3
5. Anti Salmonella Typhi IgM
Pemeriksaan ini dilakukajn untuk mendeteksi secara dini infeksi aku salomnella typhi, karena
antibodi IgM muncul pada ke 3da ke 4 munculnya demam.

3
TERAPI :

1. Kloramfenikol, 50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4kali sehari oral/Iv selama 14 hari


2. Bila ada kontraindikasi kloramfenikol diberikan ampisilin dengan dosis 200 mg/kgBB/hari, terbagi
dalam 3-4 kali. Pemberian intravena saat belum dapat minum obat, selama 21 hari, atau amoksisilin
dengan dosis 100 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 3-4 kali sehari. Pemberian oral/intravena selama 21
hari cotrimoksasol dengan dosis 8 mg/kgBB/hari terbagi dalam 2-3 kali pemberian, oral selama 14
hari
3. Pada kasus berat diberikan ceftriatriaxone dengan dosis 50 mg/kgBB/kali dan diberikan 2 kali
sehari atau 80 mg/kgBB/hari, sekali sehari, intravena, selam 5-7 hari
4. Pada kasus yang diduga mengalami MDR, maka pilihan antibiotika adalah meropenem, azithomisin
dan fluoroquinolone
PERAWATAN :
1. Bedrest
2. Diet
Diberikan bubur saring kemudian bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai dengan tingkat kesembuhan
pasien. Diet berupa makanan rendah serat.
KEBUTUHAN CAIRAN DAN KALORI : 1.5-2 liter dalam 24 jam, 600-1200 Kkal per hari

4
b. Konsep keperawatan
1. Pengkajian

1) Identitas : Meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, golongan

darah, pendidikan/pekerjaan.

2) Riwayat keperawatan :

1. Keluhan utama pasien : Pasien  mengeluh  lemas, tidak nafsu makan, juga
tidak brgairah untuk beraktivitas, dan  pasien juga mengeluh demam tinggi
pada malam hari sedangkan pada siang harinya demam turun kurang lebih
3 minggu (Marni, 2016, hal. 19).
2. Alasan masuk rumah saikit: Pasien  mengatakan lemas, tidak nafsu makan,
juga tidak brgairah untuk beraktivitas, dan  pasien juga mengeluh demam
tinggi pada malam hari sedangkan pada siang harinya demam
turun (Marni, 2016, hal. 19).
3. Riwayat penyakit sekarang: Pasien mulai demam kurang lebih 3 minggu,
tidak berselera makan, mual, muntah, lemas, pasien tidak mengalami
pembesaran hati dan limpa, terdapat gangguan kesadaran, tidak terdapat
komplikasi misalnya perdarahan, perforasi, peritonitis (Marni, 2016, hal.
19).
4. Riwayat penyakit sebelumnya: Pasien mengatakan sbelumnya tidak pernah
menglami penyakit yang sama, pasien juga mengatakan sebelumnya tidak
pernah masuk rumah sakit dan sampai di rawat (Susilaningrum dkk, 2013,
hal. 153).
5. Riwayat penyakit keluarga: Pasien mengatakan anggotanya keluarganya
tidak ada yang pernah atau mengalami sakit yang sama

3) Pemeriksaan fisik
1. Suhu tubuh.
Pada kasus yang khas, demam berlangsung selama 3 minggu, bersifat
febris remiten, dan suhunya tidak tinggi sekali. Selama minggu pertama,
suhu tubuh berangsur-angsur naik setiap harinya, biasanya menurun pada
pagi hari dan meningkat lagi pada sore hari. Dalam minggu kedua pasien

5
terus berada dalam keadaan demam. Pada minggu ketiga, suhu berangsur-
angsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga.
2. Kesadaran.
Umumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak berapa dalam,
yaitu apatis sampai samnolen. Jarang terjadi sopor, koma, atau gelisah
(keculi bila penyakitnya berat dan terlambat mendapat pengobatan.
Disamping gejala-gejala tersebut mungkin terdapat gejala lainnya. Pada
punggung dan anggota gerak dapat ditemukan reseola, yaitu bintik-bintik
kemerahan karena emboli basil dalam kapiler kulit yang dapat ditemukan
pada minggu pertama demam. Kadang-kadang pula ditemukan bradikardia
dan epistaksis pada anak besar.
3. Tanda – tanda vital
Pada fase 7-14 harididapatkan suhu tubuh meningkat 39-41ºC pada
malam hari dan biasanya turun pada pagi hari. Pada pemeriksaan nadi
didapat penurunan frekuensi nadi (bradikardi relatif) (Muttaqin & Sari,
2011, hal. 491).
4) Pengkajian sistem
1. Sistem pernapasan
Sistem pernapasan biasanya tidak didapatkan adanya kelainan, tetapi
akan mengalami perubahan apabila terjadi respons akut dangan gejala
bentuk kering. Pada beberapa kasus berat bisa didapatkan adanya
komplikasi tanda dan gejala pneumonia (Muttaqin & Sari, 2011, hal. 491).
2. Sistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler biasanya tidak didapatkan adanya kelainan.
Akan tetapi, pada beberapa kasus yang berat bisa didapatkan tanda dan
gejala miokarditis dan tromboflebitis. (Sudoyo dkk, 2010, hal. 2802)
3. Sistem persyarafan
Pada  pasien dehidrasi berat akan menyebabkan penurunan perfusi
serebral dengan manisfestasi sakit kepala, penurunan tingkat kesadaran
(Muttaqin & Sari, 2011, hal. 491).
4. Sistem perkemihan
Pada kondisi berat didapatkan penurunan urine output respons dari
penurunan curah jantung (Muttaqin & Sari, 2011, hal. 491).
5. Sistem pencernaan

6
Didapatkan perut kembung (meteorismus), bisa terjadi konstipasi dapat
juga diare atau normal, hati dan limpa membesar disetai nyeri pada
perabaan (Nursalam, 2013, hal. 153).
6. Sistem integumen
Didapatkan kulit kering, turgor kulit menurun, pucat, roseola (bintik
merah pada leher, punggung dan paha) (Muttaqin & Sari, 2011, hal. 492).
7. Sistem muskuluskeletal
Respon sistemik akan menyebabkan malaise, kelemahan fisik, dan di
dapatkan nyeri otot ekstremitas (Muttaqin & Sari, 2011, hal. 492).
8. Sistem endokrin
Pada pasien dengan typoid biasanya mengalami demam atau hipertermi
karena kuman masuk kealiran darah,  mengeluarkan endotoksin sehingga
terjadi kerusakan sel yang akhirnya merangsang pelepasan zat efirogen
dan  mempengaruhi pusat termugulator di hipitamus (Nurarif & Kusuma,
2015, hal. 181)
9. Sistem Reproduksi
Pada sistem reproduksi dengan pasien typoid terjadi penurunan gairah
seksual. Karena hal ini disebabkan pasien typoid tubuhnya lemas, tidak
brgairah untuk beraktivitas, dan  pasien juga demam tinggi (Marni, 2016,
hal. 19)
10. Sistem pengindraan
Didapatkannya ikterus pada sklera pada kondisi berat (Muttaqin &
Sari, 2011, hal. 491).
11. Sistem imunitas
Pada pasien typoid biasanya didapatkanya splenomegali karena kuman
masuk melalui pembuluh limfe dan menginvansi jaringan limpoid (Marni,
2016)

7
5) Pemeriksaan penunjang
Menurut (Nurarif & Kusuma, 2015, hal. 179) pemerikasaan penujang demam
typoid sebagai berikut:
1. Pemeriksaan darah perifer lengkap
Dapat ditemukan leukopeni, dapat pula leukositosis atau kadar leukosit
normal. Leukosit dapat terjadi walaupun tanda disertai infeksi sekunder
2. Pemeriksan SGOT dan SGPT
SGOT dan SGPT sering meningkat, tetapi akan kembali normal setelah
sembuh. Peningkatan SGOT dan SGPT ini tidak memerlukan penanganan
khusus.
3. Pemeriksaan Uji Widal
Uji Widal dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap
bakteri salmonella typhii. Uji Widal dimaksudkan untuk menetukan adanya
aglutinin dalam serum penderita Demam Tifoid. Akibat adanya infeksi oleh
salmonella typhi maka penderita membuat antiodi (aglutinin).
4. Kultur
Kultur darah : bisa positif pada minggu pertama
Kultur urine : bisa psitif pada mingu kedua
Kultur feses : bisa positif dari minggu kedua hingga minggu ketiga.
5. Anti Salmonella typhi IgM
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendekteksi secara dini infeksi akut
salmonella typhi, karean antibodi IgM  muncul pada hari ke-3 dan 4
terjadinya demam.
6) Masalah/diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b/d proses peradangan
2. Ketidakefektifan termoregulasi b/d proses penyakit
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang
tidak adekuat
4. Konstipasi b/d penurunan motilitas traktus gastrointestinal
5. Risiko ketidakseimbangan volume cairan faktor risiko intake cairan yang
kurang
6. Risiko perdarahan faktor risiko kurang pengetahuan tentang kewaspadaan
perdarahan
7) Intervensi keperawatan

8
1. Nyeri akut b/d proses peradangan
Tujuan dan kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan keparawatan selama
3x24 jam nyeri pada anak dapat berkurang dengan kriteria hasil :
a. Ekspresi wajah anak tampak rileks
b. Tanda-tanda vital anak dalam batas normal
Intervensi keperawatan :
Pain Management
1) Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
2) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
3) Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan, dan kebisingan
4) Berikan sentuhan ringan pada area yang nyeri misalnya lakukan
usapan lembut pada punggung anak, berikan mainan kesukaan,
ataupun alihkan perhatian anak dengan membacakan cerita atau
dongeng yang disukai anak.
5) Ubah posisi pasien
6) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik
7) Jelaskan pada orang tua anak penyebab dari nyeri yang dialami anak
2. Ketidakefektifan termoregulasi b/d proses penyakit
Tujuan dan kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan keparawatan selama
3x24 jam suhu tubuh pada anak dapat stabil/ normal dengan kriteria hasil:
a. Tidak ada kejang
b. Tidak ada perubahan warna kulit
c. Suhu tubuh normal 36.5-37.5oC
Intervensi keperawatan
Pengaturan Suhu
1) Pantau suhu minimal 2 jam
2) Pantau tekanan darah, nadi, dan RR
3) Pantau warna dan suhu kulit
4) Pantau tanda-tanda hipotermia dan hipertermia
5) Tingkatkan intake cairan
6) Berikan antipiretik jika perlu
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuha tubuh b/d intake yang
kurang

9
Tujuan dan kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan keparawatan selama
3x24 jam nutrisi pada anak dapat terpenuhi dengan kriteria hasil:
a. Terjadi peningkatan berat badan sesuai usia
b. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
c. Tidak terjadi penurunan berat badan
Intervensi keperawatan :
Manajemen nutrisi
1)Kaji adanya alergi makanan terhadap anak
2)Ajurkan orang tua untuk memberikan makanan dengan porsi sedikit
tetapi sering
3)Pantau mual muntah
4)Pantau kadar albumin, hemoglobin, dan hematokrit
5)Pantau turgor kulit
6)Monitor pertumbuhan dan perkembangan anak
7)Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah nutrisi yang
dibutuhkan oleh anak
8)Berikan informasi kepada orang tua anak tentang kebutuhan nutrisi
4. Konstipasi b/d penurunan motilitas traktus gastrointestinal
Tujuan dan kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan keparawatan selama
3x24 eliminasi usus pada anak dapat normal kembali dengan kriteria
hasil:
a. Bebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi
b. Feses lunak dan berbentuk
Intervensi keperawatan :
Management konstipasi
1) Pantau bising usus
2) Pantau feses: frekuensi, konsistensi, dan volume
3) Dorong peningkatan asupan cairan
4) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberia obat pencahar

5. Risiko ketidakseimbangan volume cairan faktor risiko intake cairan yang


kurang
Tujuan dan kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan keparawatan selama
3x24 cairan pada anak dapat terpenuhi dengan kriteria hasil:

10
a. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
b. Tekanan darah, nadi, dan suhu tubuh dalam batas normal
c. Elastisitas turgor kulit baik
d. Membran mukosa lembab
Intervensi keperawatan
Fluid Management
1) Pantau status dehidrasi
2) Monitor vital sign
3) Pantau masukan cairan
4) Kolaborasi pemberian cairan IV
6. Risiko perdarahan faktor risiko kurang pengetahuan tentang kewaspadaan
perdarahan
Tujuan dan kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan keparawatan selama
3x24 risiko perdarahan pada anak dapat terkontrol dengan kriteria hasil:
a. Tidak ada hematemesis
b. Tidak ada distensi abdominal
c. HGB DAN HCT dalam batas normal
Intervensi keperawatan
1) Observasi adanya darah dalam sekresi cairan tubuh:feses
2) Monitor complete blood count dan leukosit
3) Berikan terapi cairan IV
4) Hindari penggunaan aspirin dan ibuprofen
5) Kolaborasi pemberian terapi lactulose dan vasopresin

11
LAPORAN KASUS

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR

No. RM : 260431
Tanggal: 16 Maret 2021
Tempat : ruangan al-kautsar kamar 8 bed 2
I. DATA UMUM
1. Identitas pasien
Nama : An. “M.R”
Tempat/ tanggal lahir : Mappaodang, 15-02-2016
Agama : Islam
Umur : 5 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Makassar
Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Pabaeng-baeng
Tgl masuk : 16 Maret 2021
Golongan darah :0
Dx medis : Typhoid fever
Ruangan : Al-kautsar kamar 8 bed 2
Sumber informasi : Orang tua
2. Identitas Orangtua
Ayah
Nama : Tn. “R”
Umur : 39 tahun
Pekerjaan : Wiraswata
Pendidikan : SMK
Alamat : Mappaodang
Telp : 085 101 797 108
Ibu
Nama : Ny. “F”

12
Umur : 36 Tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMK
Alamat : Mappaodang
Telp : 085 101 797 108
3. Identitas saudara kandung :
No NAMA USIA HUBUNGAN STATUS
KESEHATAN

1. An. S 12 tahun Baik Sehat


2. An. K 8 tahun Baik Sakit (Flu)
3. An. M (Pasien) 5 tahun Baik Sakit (demam tipoid)

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan utama: Demam
2. Alasan masuk Rs: Ibu pasien mengatakan alasan anaknya di bawah kerumah
sakit yaitu demam, sakit perut, sakit kepala, dan sariawan.
3. Riwayat penyakit: ibu pasien mengatakan pernah di rawat dirs labuan baji
selama 2 hari dengan keluhan demam, nyeri perut, nyeri kepala, dan sariawan
III. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
1. Pre natal care
a. Pemeriksaan kehamilan : 9 kali selama hamil (setiap bulannya selalu kontrol
dan periksa
b. Keluhan selama hamil : mual muntah, demam, dan perut sering sakit ngidam
dan tidak ada perawatan yang dilakukan selama kehamilan
c. Riwayat terkena sinar : tidak ada (Selama kehamilan tidak pernah melakukan
USG)
d. Kenaikan berat badan selama hamil : 65 kg, BB sekaramg 45 kg
e. Imunisasi TT : 2 kali
f. Golongan darah ibu : B Golongan darah ayah : tidak diketahui
2. Natal
a. Tempat melahirkan : Rsc labuan baji makassar
b. Lama dan jenis persalinan : 1.5 jam, spontan
c. Penolong persalinan: dokter
d. Cara untuk memudahkan persalinan: drip

13
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Marker tumor
Substansi yang ditemukan dalam darah atau cairan tubuh lain yang tumor atau oleh tubuh
e. Komplikasi
dalam berespon waktu
terhadap lahir : tidak ada
tumor.
3. Post
2. Pencitraan natal magnetic (MRI)
resonansi
a. Kondisi
Penggunaan medan bayi : BBdan
magnet lahir : 3100
sinyal gram, PB: 47untuk
frekuensiradio Cm menghasilkan gambaran berbagai

struktur b. Apakah anak mengalami penyakit : kemerahan, prolem menyusui tidak ada
tubuh.
3. CT Scan (Untuk Semua Usia )
a. Penyakit
Menggunakan pancaranyang
sinarpernah
sempitdialami
sinar-X: untuk
Batuk,memindai
dem4 tahun am pada
susunan usia jaringan
lapisan 2 tahun, untuk
kemudian potongan
memberikan pandangan usus turunmelintang.
pada usia
b. Kecelakaan yang pernah di alami : jatuh dari tangga ketika berusaha
4. Flouroskopi
Menggunakanbelajar naik turun
sinar-X yang tangga
memperlihatkan perbedaan ketebalan antar jaringan;
c. Tidak
dappatmencakup pernah menjalani
penggunaan operasi
bahan kontras.
5. Ultrasoundd. Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan ataupun obat-obatan
Echo dari e. Konsumsi
gelombang obat
bunyi bebas : ada
berfrekuensi yaitu
tinggi pada pada
direkam saat layer
demam biasa digunkan
penerima, konsumsi untuk
paracetamol
mengkaji jaringan sirupdiyang
yang dalam dibeli
dalam sendiri diapotek
tubuh.
f. Perkembangan anak : agak lambat dibandingkan saudara-saudaranya yang
lain.
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Genogram
G1

G2
? ? ? ? ?
? ? ? ?

36 39

G3

12 8 5

Simbol genogram :

: laki-laki : Meninggal Dunia ------- : Tinggal serumah

: perempuan ? : Tidak diketahui usianya

: Pasien : Garis perkawinan : Garis keturunan

14
Identifikasi :

GI : Kakek pasien dari ayah sudah meninggal dunia semua karena penyakit yang tidak
diketahii, dan kakek dari pihak ibu sudah meninggal karena penyakit diabetes dan nenek
pasien dari ibu sudah masih hidup dan dalam kondisi sehat.

GII: Ibu pasien anak ke 6 dari 7 orang bersaudara dan kakak yang ke 4 sudah meninggal
karena kecelakaan, sedangkan ayah pasien anak ke 5 dari 5 bersaudara

GIII: Pasien saat ini merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara dan saat ini idrawat dengan
demam tipoid, dengan keluhan sekarang demam, nyeri perut, kepala, dan sariawan.terpasang
infus glukosa pada tangan kanan 20 tpm/300 cc

V. RIWAYAT IMUNISASI

reaksi
waktu
No Jenis imunisasi Frekuensi setelah Keterangan
pemberian
pemberian
1. BCG tidak - - -
pernah
2. DPT (I.II.III) 2 bulan 1 kali demam -

3. POLIO (I.II.III) - - - -
4. CAMPAK - - - -
5. HEPATITIS 1 bulan yang 2 kali tidak ada -
lalu
6. LAIN-LAIN - - - -

VI. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


A. Pertumbuhan fisik

15
1. Berat badan : 16 kg sekarang sebelum sakit : 14 kg
2. Panjang badan/ tinggi badan : 106 cm
3. Waktu tumbuh gigi : 9 bulan waktu tanggal gigi : belum ada gigi yang
tanggal
B. Perkembangan tiap tahap
Usia anak saat :
1. Berguling : 4 bulan
2. Duduk : 6 bulan
3. Merangkak : 7 bulan
4. Berdiri : 1.5 tahun
5. Berjalan : 1.8 tahun
6. Senyum pada orang lain pertama kali : 5 bulan
7. Bicara pertama kali : 5 bulan dengan menyebut nama mama
8. Berpakaian tanpa bantuan : sudah mampu memakai baju sendiri
VII. RIWAYAT NUTRISI
A. Pemberian ASI
1. Pertama kali di susui: pada saat lahir
2. Cara pemberian : setiap kali menangis
3. Lama pemberian : 2 tahun
B. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian : Sebagai selingan Asi
2. Jumlah pemberian : 3x125 cc
3. Cara pemberian : dengan sendok
C. Pemberian makanan tambahan
1. Pertama kali diberikan usia : 2 bulan
2. Jenis bubur : nasi yang sudah dihaluskan di campur dengan pisang
D. Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini :

Usia Jenis Nutrisi Lama pemberian


1. 0-6 Bulan Asi ekslusif 30-40 menit
2. 6-12 bulan Asi 1-2 jam
3. Saat ini Air putih susu
1-2 kali
ultramilk 125 ml

16
E. Pengkajian nutrisi sesuai dengan usia saat ini : anak R saat ini mengkonsumsi
susu yaitu susu ultramilk 125 ml 2-3 kali sehari yang disediakan oleh ibunya
dan diet makanan dari rumah sakit yang di berikan seperti bubur. dan hanya
tidak ada nasi/bubur yang masuk.
VIII. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
A. Apakah anak tinggal di : Rumah sendiri
B. Lingkungan berada di : Kota
C. Apakah rumah dekat dengan : sekolah
D. Apakah ada tangga yang bisa berbahaya : Ya, apakah anak punya ruang
bermain : Tidak
E. Hubungan antar anggota keluarga : harmonis
F. Pengasuh anak : orang tua
IX. RIWAYAT SPIRITUAL
A. Support system dalam keluarga : Suami
B. Kegiatan keagamaan : Jarang melaksanakan shalat
X. REAKSI HOSPITALISASI
A. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
1. Mengapa ibu membawa anaknya ke RS: demam
2. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anaknya : ya
3. Bagaimana perasaan orang tua saat ini : takut, cemas, dan khawatir
4. Apakah orang tua akan selalu berkunjung : ya
5. Siapakah yang tinggal dengan anak : ayah , ibu da saudara perempuanya
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap : anak M memahami
tujuanmya di rawat karena sakit yang dialaminya yaitu demam, sakit perut,
sakit kepala, dan sariawan.

XI. AKTIVITAS SEHARI-HARI/POLA KEBIASAAN HIDUP SEHARI-HARI


A. Nutrisi

17
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Selera makan Meningkat Menurun
2. Menu makan bubur (tidak ada yang
Sayur, ikan
masuk)
3. Frekuensi 3-4 kali sehari tidak ada
4. Makanan yang
sayur dan ikan tidak ada
disukai
5. Makanan makanan yang
tidak ada
pantangan keras/berserat
6. Pembatasan pola pedas, makanan
tidak ada
makan berserat
7. Cara makan lewat oral lewat oral
8. Ritual sebelum
berdoa Berdoa
makan

B. Cairan

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Jenis minuman Air putih dan susu air putih, susu, da jus
2. Frekwensi minum 8-10 gelas perhari 1-2 gelas perhari
3. Kebutuhan cairan 1500 cc perhari 1500-200 cc perhari
4. Kesulitan Ada (sariawan pada
Tidak ada mulut dan gusi serta
lidah )

C. Eliminasi (BAB & BAK)

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Tempat
Wc Wc
pembuangan
2. Frekwensi 3-4 kali sehari belum ada BAB
3. Konsistensi Padat, lunak -
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada

D. Istirahat Tidur

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Jam tidur
- siang 7 jam 3-4 jam
- malam 7 jam 5-6 jam
2. Pola tidur teratur tidak teratur

18
3. Kebiasaan sebelum
bermain di usap pada kepala
tidur
4. Kesulitan tidur Tidak ada Ada

E. Olahraga

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Program olahraga - -
2. Jenis dan frekwensi - -
3. Kondisi setelah
- -
olahraga

F. Personal Hygiene

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Mandi
hanya di lap pada saat
a.cara dimandikan
ganti pakaian
b.frekwensi 2 kali sehari
-
c.alat mandi manduk, sabun mandi,
-
sikat gigi, dan shampo
2. Cuci rambut
1 kali sehari -
a.frekwensi
dikeramas -
b.cara
3. Gunting kuku
a.frekwensi 1 kali seminggu
belum dilakukan
b.cara di gunting
4. Gosok gigi
a.frekwensi 2 kali sehari -
b.cara di gosok sendiri

G. Aktivitas/ Mobilitas

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Kegiatan sehari-hari Hanya berbaring di
Bermain
tempat tidur.
2. Penggunaan alat dibantu oleh ibu dan
Tidak ada
bantu aktivitas ayahnya

19
3. Kesulitan Ada sulit bergerak
pergerakan tubuh Tidak ada karena nyeri perut dan
skait kepala

H. Rekreasi

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Perasaan saat
Belum sekolah Belum sekolah
sekolah
2. Waktu luang Ada Tidak ada
3. Waktu senggang
Ada Tidak ada
keluarga
4. Kegiatan hari libur - -

XII. PEMERIKSAAN FISIK


Hari selasa, Tanggal 19 Februari 2019 Jam 07.30
1. Keadaan umum pasien
1. Kesadaran : Komposmentis (Sadar penuh )GCS: 15 E4, V: 5, M:6
2. Penampilan dihubungan dengan usia : anak terbaring lemah, demam ada,
nyeri perut, nyeri kepala, dan sariawan, hanya mampu berbaring diatas
tempat tidur, tidak mampu menelan makanan, mampu merespon perintah,
dan merasa tidak nyaman.
3. Ekspresi wajah : meringis karena ketidaknyamanan daerah perut
4. Kebersihan secara umum: Anak hanya dilap dengan lap kering pada saat
menganti pakaian dan jarang dilap dengan lap basah karena anaknya biasa
demam.
5. Tanda-tanda vital

20
a. Tekanan darah :100/60
b. Denyut nadi : 110 kali permenit
c. Suhu : 38.5oc
d. Pernapasan : 28 kali permenit
2. Antropomentri
1. Tinggi badan/PB : 106 Cm
2. Berat badan : 16 kg
3. Lingkar kepala : 46 cm
4. Lingkar dada : 51 cm
5. Lingkar perut : 49 cm
3. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut dan Hygiene kepala
a. Warna rambut : Hitam
b. Penyebaran rambut : Merata
c. Mudah rontok : Ya
d. Kebersihan rambut : kotor
Palpasi
Benjolan : tidak ada
Nyeri tekan : ada
Tekstur rambut : Halus
2. Muka
Inspeksi
a. Simetris : ya
b. Bentuk wajah : simetris
c. Gerakan abnormal : tidak ada
d. Ekspresi wajah : Meringis kesakitan (nyeri perut dan kepala)
3. Mata
Inspeksi
a. Palpebra: Tidak edema
b. Sklera : tidak radang
c. Conjungtiva : Anemis
d. Pupil : Isokor, Miosis, reaksi terhadap cahaya +/+

21
e. Posisi mata : simetris
f. Gerakan bola mata : simetris
g. Penutupan kelopak mata : baik
h. Keadaan bulu mata : Tebal dan meleting dan tidak mudah jatuh
i. Keadaan visus : Normal
j. Penglihatan : normal
Palpasi : Tekanan bola mata : tidak ada peningkatan tekanan
intraokuler
4. Hidung dan sinus :
Inspeksi
a. Posisi hidung : Tepat ditengah
b. Bentuk hidung : simetris
c. Keadan septum : tepat di tengah
d. Sekret/cairan : Tidak ada
5. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga: simetris
b. Ukuran telinga: normal
c. Lubang telinga: bersih
d. Pemakaian alat bantu : tidak ada
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
Pemeriksaan uji pendengaran
a. Rinne : anak dapat mendengarkan bunyi pada salah satu telingan
b. Weber: sisi kiri dan kanan telinga anak bisa mendengar pada
kedua telinga
c. Swabach : anak dapat mendengar bunyi
6. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
Keadaan gigi : kotor
Karang gigi/karies : tidak ada
Pemakaian gigi palsu :tidak ada
b. Gusi : ada kemerahan dan radang (sariawan )

22
c. Lidah : kotor
d. Bibir :
Ciasosis : tidak
Bibir pecah-pecah
kering
Mulut: berbau
Kemampuan bicara : ada
7. Tenggorokan
Warna mukosa : pucat
Nyeri tekan: tidak ada
Nyeri menelan : tidak ada
8. Leher
Inspeksi
Kelenjar tiroid : tidak membesar
Palpasi
a. Kelenjar tiroid: tidak teraba
b. Kaku kuduk : tidak ada
c. Kelenjar limfe : tidak membesar
9. Thorax dan pernapasan
Inspeksi
a. Bentuk dada : simetris
b. Irama pernapasan : Reguler
c. Pengembangan di waktu bernapas: simetris
d. Tipe pernapasan :normal
e. Tidak ada iga ngambang pada anak
Palpasi
a. Vokal fremitus : getaran teraba pada kedua sisi kiri dan kanan
b. Massa/nyeri: tidak ada
Auskultasi
a. Suara napas : vesikuler
b. Suara napas tambahan : tidak ada
Perkusi : pekak
10. Jantung :
Palpasi

23
Ictus cordis :tidak teraba
Perkusi
Pembesaran jantung : tidak ada
Auskultasi
a. BJ 1 : Tunggal
b. BJ II: tunggal
c. BJ III: gallop
d. Bunyi jantung tambahan : Tidak ada
11. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : tidak
b. Ada luka : tidak
c. Nyeri abdomen : ya
Palpasi
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Nyeri tekan : Ada
Palpasi abdomen : teraba massa/ benjolan pada abdomen
Auskultasi
Peristaltik : 20 kali permenit
Perkusi : pekak
12. Genitalia dan anus : tidak ada kelainan pada penis dan skrotum
lengkap dan tidak ada iritasi pada daerah anus/lecet
13. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
a. Motorik :
Pergerakan kanan/kiri: normal
Pergerakan abnormal : tidak ada
Kekuatan tonus otot kanan/kiri: normal
Tonus otot kanan/kiri: normal
Kordinasi gerak : seimbang
b. Refleks :
Biceps kanan/kiri: normal
Triceps kanan/kiri: Normal

24
c. Sensori
Nyeri : ada
Rangsang suhu : normal
Rasa raba : normal
Ekstremitas Bawah
a. Motorik
Gaya berjalan : seimbang
Kekuatan kanan/kiri: normal
Tonus otot : normal
b. Refleks
KPR kanan/kiri : Normal
APR kanan/kiri: Normal
Babinsky kanan/kiri: Normal
c. Sensori
Nyeri : Normal
Rangsang suhu: Normal
Rasa raba :Normal
Pengkajian Nyeri Dengan Menggunakan Skala Flacc
P : Demam tipoid
Q: nyeri tumpul
R: perut dan kepala
S: 4 (nyeri sedang)
T: terus menerus (tidak bisa dijelaskan berapa menit nyeri yang dialami)

Saraf-saraf carnial

a. Nervus I (olfactorius) : Normal


b. Nervus II (Optikus): normal
c. Nervus III. IV.VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abdusen)
Kontriksi pupil : Normal
Gerakan kelopak mata : Simetris kiri dan kanan
Pergerakan bola mata : Simetris kiri dan kanan
Pergerakan mata kebawah da kedalam: Simetris kiri dan kanan
d. Nervus V(Trigeminus)
Sensibilitas : Normal

25
Refleks dagu: Normal
Refleks kornea: Normal
e. Nervus VII (Fasialis)
Gerakan mimik : Normal
Pengecapan 2/3 lidah bagian depan : Normal
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : Normal
g. Nervus IX dan X ( Glosopharingeus dan Vagus)
Refleks menelan : Normal
Refleks muntah : Ada
Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : Normal
Suara : Normal
h. Nervus XI (aksesorius)
Memalingkan kepala kekiri dan kekanan : Normal
Mengangkat bahu : Normal
Deviasi trakea : tidak ada
i. Nervus XII (Hypoglosus)
Pergerakan lidah normal
Ada banyak sariawan pada lidah dan banyak selaput putih pada lidah serta
kemerahan pada pinggir lidah
Tanda-tanda peradangan selaput otak
a. Kaku kuduk : Tidak ada tahanan (-)
b. Kernig sign: Tidak ada tahanan (-)
c. Refleks Brudzinski : Tidak ada fleksi tungkai (-)
d. Refleks lasegu: tidak ada tahanan (-)
14. Kulit/integumen
a. Tekstur : Hangat
b. Kelembaban: Ya
c. Lesi : Tidak ada
d. Perubahan warna: Tidak ada
e. Krepitasi : Tidak ada
f. Sensasi, mobilitas: Ada, mobilitas dibatasi karena penyakit yang
dialaminya
g. Suhu: hangat

26
h. Turgor: Normal
i. Edema: Tidak ada
15. kuku
a. warna : Pucat
b. bantalan kuku : Tebal
c. konsistensi :Kasar
d. kontur : Tebal
e. kebersihan : kotor
XIII. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
0-6 tahun dengan menggunakan DDST
1. Motorik kasar: anak sudah mampu duduk sendiri, dan berjalan tetapi saat
ini keadaan penyakit yang dialaminya (demam tipoid) jadi pergerakan
dibatasi
2. Motorik halus : Anak sudah mampu mengamati sesuatu
3. Bahasa : Anak sudah mampu mengikuti perintah dan berespon terhadap
suara
4. Personal sosial : Anak bisa bersoasialisasi dengan lingkungan sekitarnya
sekarang.

XIV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

No Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal


1. HEMATOLOGI RUTIN (17/03/2021)
WBC 6.78 5.60-17.50 (10̂3/ul)
NEUT 3.59 1.50-7.00 (10̂3/ul)
LYMPH 2.37 1.00-3.70 (10̂3/ul)
MONO 0.65 0.00-0.70 (10̂3/ul)
EO 0.15 0.00-0.40 (10̂3/ul)
BASO 0.20 0.00-0.10 (10̂3/ul)
IG 0.01 22.0-46.0 (%)
NEUT 52.9 37.0-73.0 (%)
LYMPH 35.0 2.0-11.0 (%)
MONO 9.6 1.0-4.0 (%)

27
EO 2.2 0.0-2.0 (%)
BASO 0.3 0.0-72.0 (%)
IG 01. 3.40-5.20 (10̂6/ul)
RBC 4.39 9.6-15.6 (g/dl)
HGB 11.8 34.0-48.0 (%)
HCV 34.8 76.0-92.0 (fl)
MCV 79.3 23.0-31.0 (pg)
MCH 26.9 32.0-36.0 (g/dl)
MCHC 33.9 37.0-54.0 (fL)
RDW-SD 35.5 11.5-14.5 (%)
RDW-CV 12.2 150-450 (10̂3/ul)
PLT 273 11.5-14.5 (fl)
PDW 7.9 9.0-13.0 (%)
MPV 8.6 13.0-43.0 (%)
P-LCR 12.4 0.17-0.35 (%)
PCT 0.23

2. WIDAL (16/03/2021)
-S.TYPHI O 1/160 NEGATIF
-S. TYPHI H 1/160 NEGATIF
- S.PARA TYPHI AH NEGATIF NEGATIF
- S. PARA TYPHI BH NEGATIF NEGATIF

XV. TERAPI
1. Nymiko 3x1 tetes /8jam ditetes di sariawan
2. Cefixime syr 100 mg/2x1 cth /12 jam
3. Paracetamol syr 3x1 cth / 8 jam

Yang mengkaji,

28
Nama : Rahmawati
Nim : 20.04.019

I. PENGUMPULAN DATA /PENGELOMPOKAN DATA


1) Ibu pasien mengatakan anaknya demam
2) Pasien mengatakan sakit kepala
3) Pasien mengatakan sakit perut
4) Pasien mengatakan ada sariawan
5) Ibu pasien mengatakan BAB selama 7 hari belum ada
6) Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mau makan
7) Ibu pasien mengatakan anaknya hanya minum 1-2 sendok tiap kali minum da
hanya menghabiskan 150-240 ml dalam 24 jam itupun tidak sampai habis
8) Ibu pasien mengatakan anaknya sering tiba-tiba mengalami demam baik
pada malam maupun siang hari
9) Ibu pasien mengatakan anaknya hanya minum susu ultramilk 2 kotak yang
berisi 1 kotaknya 124 ml
10) Ibu pasien mengatakan anaknya selalu mengeluh sakit pada bagian gusi, dan
lidahnya
11) Ibu pasien mengatakan gusi anaknya berdarah
12) sariawan pada gusi, dan lidah pasien
13) Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital TD : 100/60 N: 102 kali permenit suhu
tubuh 38.5oC, RR: 22 kalipermenit
14) anak tidak mau makan makanan yang disediakan oleh rumah sakit
15) berat badan anak menurun sebelum sakit 16 kg BB sekarang 14 kg
16) Bibir nampak kering
17) Mukosa mulut nampak kering
18) lidah kotor
19) Nyeri perut

29
20) Peristaltik usus meningkat hasil 20 kali permenit

30
II. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN


Ds: Nyeri akut (00132) b/d agens cedera
Kuman salmonella typhi masuk
An. M mengatakan nyeri pada perut dan kepala kesaluran gastrointestinal fisik (demam tipoid )
Do: Domain 12 : Kenyamanan fisik
1. anak M meringis kesakitan Lolos dari asam lambung Kelas 1 : Kenyamanan fisik
2. anak M melindugi area yang sakit (perut dan
Inflamasi pada hati da
kepala limfa
3. Hasil pengkajian nyeri dengan flacc
didapatkan hasil Nyeri tekan pada abdomen

P : Demam tipoid
Nyeri Akut (00132)
Q: nyeri tumpul
R: perut dan kepala
S: 4 (nyeri sedang
T: terus menerus (tidak bisa dijelaskan berapa
menit nyeri yang dialami)

31
Ds: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang
Bakteri salmonela thyposa
Ibu pasien mengatakan nafsu makan An. R. A Dari Kebutuhan Tubuh (00002) b.d
menurun dari biasanya asupan diet kurang
Masuk lewat makanan
Do: Domain 2 : Nutrisi
1. membran mukosa pucat Kelas 1: Makan
Menginfeksi saluran pencernaan
2. anak M tidak sama sekali memakan makanan
yang disediakan oleh rs masuk ke usus halus
3. BB sebelum sakit 16 kg BB 14 kg

demam thypoid

Inflamasi

Anoreksia

Berat badan menurun

Ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
(00002)

32
33
Ds: defisiensi volume cairan b/d (00027)
demam thypoid
ibu pasien mengatakan anaknya jarang minum b.d asupan cairan kurang
Do: Inflamasi Domain 2 : nutrisi
1. bibir anak pecah-pecah Kelas 5 : hidrasi
2. sariawan pada mulut anak Peningkatan peristaltik usus
3. membran mukosa kering
4. turgor kulit kering Cairan tubuh tidak terabsobsi

Malas minum

Mukosa kering

Sariawan

Defisiensi Volume Cairan


(00027)

34
35
Ds: Ketidakseimbangan termoregulasi
inflamasi
ibu pasien mengatakan anaknya sering mengalami (00008) b/d penyakit (demam tipoid)
demam pada siang dan malam hari Kuman masuk keairan darah Domain 11:Keamanan/Perlidungan
Do: Kelas 6 : Termoregulasi
1. kulit pasien teraba hangat endotoksin
2. T: 38.5oC
3. Nadi : 101 kali/menit Terjadi kerusakan sel

Merangsang melepaskan zat


epirogen oleh leukosit

Mempengaruhi pusat regulator


dihipotalamus

Ketidakefektifan
Termoregulasi (00008)

36
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

N TANGGAL
DIAGNOSA KEPERAWATAN
O
DITEMUKAN TERATASI

1. Nyeri akut (00132) b/d agens cedera fisik (demam tipoid)


16/03/2021 18/03/2021
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh (00002) 16/03/2021 18/03/2021
b/d asupan diet kurang
3. Defisiensi volume cairan b/d (00027) b/d asupan cairan kurang 16/03/2021 18/03/2021

4. Ketidakseimbangan termoregulasi (00008) b/d penyakit (demam 16/03/2021 18/03/2021


tipoid)

IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

37
No Diagnosa keperawatan dan batasan karateristik Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan
1. Nyeri akut (00132) b/d agens cedera fisik (demam Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Manajemen Nyeri
tipoid) nyeri pada An. M dapat berkurang dengan kriteria 1. Observasi reaksi non verbal dari
hasil : ketidaknyamanan
a. Ekspresi wajah nampak rileks 2. Lakukan pengkajian nyeri secara
b. Melaporkan nyeri berkurang komprehensif
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal 3. Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan, dan
kebisingan
4. Berikan sentuhan ringan pada
area yang nyeri misalnya lakukan
usapan lembut pada punggung
anak, berikan mainan kesukaan,
ataupun alihkan perhatian anak
dengan membacakan cerita atau
dongeng yang disukai anak.
5. Ubah posisi anak
6. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgesik
7. Jelaskan pada orang tua anak
penyebab dari nyeri yang dialami

38
anak
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Manajemen Nutrisi
Tubuh (00002) b.d asupan diet kurang nutrisi pada An. M dapat terpenuhi dengan kriteria 1. Kaji adanya alergi anak
hasil : terhadap makanan
a. Adanya peningkatan berat badan 2. Pantau mual dan muntah
b. Kebutuhan nutrisi terpenuhi 3. Pantau adanya penurunan berat
c. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi badan
d. Tidak ada penurunan berat badan 4. Pantau kadar albumin
5. Pantau pertumbuhan dan
perkembangan anak
6. Anjurkan ibu pasien untuk
meningkatkan asupan protein
7. Anjurkan ibu pasien untuk
memberikan makanan dalam
porsi sedikit tetapi sering
8. Kolaborasi denga ahli gizi untuk
menentukan jumlah gizi yang
dibutuhkan oleh anak
9. Berikan informasi kepada orang
tua anak penting asupan nutrisi
yanga dekuat
3. Defisiensi volume cairan b/d (00027) b/d asupan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam , Manajemen Cairan

39
cairan kurang kekurangan volume cairan pada An. M dapat 1. Pantau stautus hidrasi anak
teratasi dengan kriteria hasil : (kelembaban, membran mukosa,
a. Membran mukosa nampak lembap nadi adekuat
b. Turgor kulut bagus 2. Pantau tanda-tada vital
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal 3. Pantau masukan cairan
4. Pantau adanya tanda kelebihan
cairan
5. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi cairan Iv
6. Berikan informasi manfaat
cairan bagi anak
4. Ketidakseimbangan termoregulasi (00008) b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Pengaturan Suhu
penyakit (demam tipoid) termoregulasi pada An. M dapat normal dengan 1. Pantau suhu minimal setiap 2
kriteria hasil : jam
a. Suhu tubuh anakn stabil 36.5-37.50c 2. Pantau BP,HR, RR
b. Tidak ada perubahan warna kulit pada anak 3. Pantau warna da suhu kulit
4. Monitor tanda-tanda hipertermi
5. Tingkatkan intake cairan
6. Berikan kompres hangat
7. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian antipiretik
8. Jelaskan kepada ibu penyebab

40
demam yang dialami anak

CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN HARI I (PERTAMA)

Tanggal Pengkajian : 16 Maret 2021 Nama pasien : AN. M.R


Nama Mahasiswa : Rahmawati, S.Kep Umur: 5 tahun
Ruangan Praktik : Al-Kautsar kamar 8 bed 2 Jenis Kelamin : Laki-laki

41
No. Rekam Medik: 260481

Evaluasi
No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Ds & Do Implementasi Jam & Hasil Paraf
(SOAP)
1. Senin, 15 Ds: Senin, 15 Maret 2021
Maret 2021 An. M mengatakan nyeri pada 1. Observasi reaksi non verbal dari Jam 08.00
perut dan kepala ketidaknyamanan (06.30) S:
Do: Hasil : ekspresi wajah anak meringis pasien mengatakan masih
1. anak M meringis kesakitan kesakitan mengalami nyeri pada perut
2. anak M melindugi area yang 2. Lakukan pengkajian nyeri secara dan kepala
sakit (perut dan kepala komprehensif (06.35) O:
3. Hasil pengkajian nyeri dengan Hasil : anak mengatakan masih merasakan ekpresi wajah anak
flacc nyeri pada kepala dan perut, yang dirasakan kesakitan
didapatkan hasil seperti terkena benda, dan dirasakan secara A:
P : Demam tipoid terus menerus Masalah nyeri akut belum
Q: nyeri tumpul 3. Berikan sentuhan ringan pada area yang teratasi
R: perut dan kepala nyeri misalnya lakukan usapan lembut pada P:
S: 4 (nyeri sedang punggung anak, berikan mainan kesukaan, Lajutkan intervensi
T: terus menerus ataupun alihkan perhatian anak dengan 1. Observasi reaksi non
(tidak bisa dijelaskan berapa membacakan cerita atau dongeng yang verbal dari
menit nyeri yang dialami) disukai anak (06.40) ketidaknyamanan
Nyeri akut (00132) b/d agens cedera Hasil : telah dilakukan pengalihan perhatian 2. Lakukan pengkajian

42
fisik (demam tipoid) pada anak dengan bercerita pada anak nyeri secara
4. Ubah posisi anak (06.45) komprehensif
Hasil : memposisikan anak dengan posisi 3. Berikan sentuhan ringan
telentang (supinasi) pada area yang nyeri
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian misalnya lakukan usapan
analgesik (06.50) lembut pada punggung
Hasil : Belum ada pemberian analgesik anak, berikan mainan
6. Jelaskan pada orang tua anak penyebab dari kesukaan, ataupun
nyeri yang dialami anak (06.55) alihkan perhatian anak
Hasil : Ibu pasien sudah memahami dengan membacakan
penyebab nyeri yang dialami oleh anaknya cerita atau dongeng yang
disukai anak
4. Ubah posisi anak
5. Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
analgesik
2. Senin, 15 Ds: Manajemen Nutrisi Senin, 15 Maret 2021
Ibu pasien mengatakan nafsu
Maret 2021 1. Pantau mual dan muntah (07.00) Jam 09.00
makan An. R. A menurun dari
Hasil : mual ada muntah tidak ada S:
biasanya
2. Pantau pertumbuhan dan perkembangan anak Ibu pasien mengatakan
Do:
(07.05) nafsu makan anaknya masih
1. membran mukosa pucat
Hasil : Pertumbuhan dan perkembangan anak menurun

43
2. anak M tidak sama sekali lambat O:
memakan makanan yang 3. Anjurkan ibu pasien untuk meningkatkan anak tidak mau makan
disediakan oleh rs asupan protein (07.10) makanan yang disediakan
3. BB sebelum sakit 16 kg BB 14 Hasil : belum diberikan makanan, anak tidak oleh rumah sakit
kg mau makan A:
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang 4. Anjurkan ibu pasien untuk memberikan Masalah
Dari Kebutuhan Tubuh (00002) b.d makanan dalam porsi sedikit tetapi sering Ketidakseimbangan Nutrisi
asupan diet kurang (07.15) Kurang Dari Kebutuhan
Hasil: anak masih belum mau makan Tubuh belum teratasi
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk P:
menentukan jumlah gizi yang dibutuhkan Lajutkan intervensi
oleh anak (07.20) 1. Pantau mual dan
Hasil : Energi 1140 kkal, Protein 54 gr, muntah
Lemak 40 gr, Kh 210 gr 2. Pantau pertumbuhan
dan perkembangan
anak
3. Anjurkan ibu pasien
untuk meningkatkan
asupan protein
4. Anjurkan ibu pasien
untuk memberikan
makanan dalam porsi

44
sedikit tetapi sering
5. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah gizi yang
dibutuhkan oleh anak
3. Senin, 15 Ds: 1. Pantau stautus hidrasi anak (kelembaban, Senin, 15 Maret 2021
Maret 2021 ibu pasien mengatakan anaknya jarang membran mukosa, nadi adekuat (07.25) Jam 09.00
minum Hasil : membran mukosa kering, nadi 78 kali S:
Do: permenit Ibu pasien mengatakan
1. bibir anak pecah-pecah 2. Pantau tanda-tada vital (07.30) minum anaknya masih
2. sariawan pada mulut anak Hasil : BP : 100/60 mmHg, HR: 110 sedikt
3. membran mukosa kering kali/menit T: 38.5OC, RR: 24 kali/menit O:
4. turgor kulit kering 3. Pantau masukan cairan (07.35) membran mukosa lembap,
Defisiensi volume cairan b/d (00027) Hasil : anak hanya minum air putih 1 gelas turgor kulit jelek, bibir
b/d asupan cairan kurang perhari (125 ml) (07.40) kering, sariawan pada mulut
4. Pantau adanya tanda kelebihan cairan A:
(07.45) Defisiensi volume cairan
Hasil : tidak ada kelebihan cairan belum teratasi
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian P:
terapi cairan Iv (07.50) Lanjutkan Intervensi
Hasil : terpasang cairan Glukosa 5 % 28 Pantau stautus hidrasi anak
tpm/400 cc (kelembaban, membran

45
6. Berikan informasi manfaat cairan bagi anak mukosa, nadi adekuat
(07.55) 1. Pantau tanda-tada vital
Hasil : ibu pasien sudah memahami manfaat 2. Pantau masukan cairan
cairan bagi anak 3. Pantau adanya tanda
kelebihan cairan
4. Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
terapi cairan Iv

4. Senin, 15 Ds: 1. Pantau suhu minimal setiap 2 jam (08.00) Senin, 15 Maret 2021
Maret 2021 ibu pasien mengatakan anaknya sering Hasil : 38.50c Jam 10.00
mengalami demam pada siang dan 2. Pantau BP,HR, RR (08.05) Ibu pasien mengatakan
malam hari Hasil : BP :100/60, HR : 101 kali/menit, RR: suhu tubuh anaknya masih
Do: 24 kali/menit panas
1. kulit pasien teraba hangat 3. Pantau warna dan suhu kulit (08.10) O:
2. T: 38.5oC Hasil : warna kulit pucat, suhu hangat suhu kulit teraba hangat
3. Nadi : 101 kali/menit 4. Monitor tanda-tanda hipertermi (08.15) A:
Ketidakseimbangan termoregulasi Hasil : suhu tubuh hangat, bibir kering Masalah
(00008) b/d penyakit (demam tipoid) 5. Tingkatkan intake cairan (08.20) Ketidakseimbangan

46
Hasil : pasien hanya minum 1 gelas aqua termoregulasi belum
dalam 24 jam teratasi
6. Berikan kompres hangat (08.25) P:
Hasil : telah diberikan kompres dengan tissue Lanjutkan intervensi
basah 1. Pantau suhu minimal
7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian setiap 2 jam
antipiretik (08.30) 2. Pantau BP,HR, RR
Hasil : paracetamol syr 3x1 sendok/8 jam 3. Pantau warna dan suhu
8. Jelaskan kepada ibu penyebab demam yang kulit
dialami anak (08.35) 4. Monitor tanda-tanda
Hasil : ibu pasien sudah memahmi penyebab hipertermi
demam yang dialami anaknya 5. Tingkatkan intake
cairan
6. Berikan kompres
hangat
7. Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
antipiretik

47
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN HARI II (KEDUA)

Tanggal Pengkajian : 17 Maret 2021 Nama pasien : AN. M.R


Nama Mahasiswa : Rahmawati, S.Kep Umur: 5.5 tahun
Ruangan Praktik : Al-Kautsar kamar 8 bed 2 Jenis Kelamin : Laki-laki
No. Rekam Medik: 260481

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Ds & Do Implementasi Jam & Hasil Paraf Evaluasi

48
(SOAP)
1. Selasa, 16 Ds: Selasa, 16 Maret 2021 jam
Maret 2021 An. M mengatakan nyeri pada 1. Observasi reaksi non verbal dari 14.00
perut dan kepala ketidaknyamanan (06.30) S:
Do: 2. Hasil : ekspresi wajah anak meringis pasien mengatakan masih
1. anak M meringis kesakitan kesakitan mengalami nyeri pada perut
2. anak M melindugi area yang 3. Lakukan pengkajian nyeri secara dan kepala
sakit (perut dan kepala komprehensif (06.35) O:
3. Hasil pengkajian nyeri dengan 4. Hasil : anak mengatakan masih merasakan ekpresi wajah anak
flacc nyeri pada kepala dan perut, yang dirasakan kesakitan
didapatkan hasil seperti terkena benda, dan dirasakan secara A:
P : Demam tipoid terus menerus Masalah nyeri akut belum
Q: nyeri tumpul 5. Berikan sentuhan ringan pada area yang teratasi
R: perut dan kepala nyeri misalnya lakukan usapan lembut pada P:
S: 4 (nyeri sedang punggung anak, berikan mainan kesukaan, Lajutkan intervensi
T: terus menerus ataupun alihkan perhatian anak dengan 1) Observasi reaksi non
(tidak bisa dijelaskan berapa membacakan cerita atau dongeng yang verbal dari
menit nyeri yang dialami) disukai anak (06.40) ketidaknyamanan
Nyeri akut (00132) b/d agens cedera Hasil : telah dilakukan pengalihan perhatian 2) Lakukan pengkajian
fisik (demam tipoid) pada anak dengan mengajak anak bercerita nyeri secara
6. Ubah posisi anak (06.45) komprehensif
Hasil : memposisikan anak dengan posisi 3) Berikan sentuhan ringan

49
telentang (supinasi) pada area yang nyeri
7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian misalnya lakukan usapan
analgesik (06.50) lembut pada punggung
Hasil : Belum ada pemberian analgesik anak, berikan mainan
kesukaan, ataupun
alihkan perhatian anak
dengan membacakan
cerita atau dongeng yang
disukai anak
4) Ubah posisi anak
5) Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
analgesik
2. Selasa, 16 Ds: Manajemen Nutrisi Selasa, 16 Maret 2021
Ibu pasien mengatakan nafsu
Maret 2021 1. Pantau mual dan muntah (07.00) Jam 14.00
makan An. R. A menurun dari
Hasil : mual ada muntah tidak ada S:
biasanya
2. Pantau pertumbuhan dan perkembangan anak Ibu pasien mengatakan
Do:
(07.05) nafsu makan anaknya masih
1. membran mukosa pucat
Hasil : Pertumbuhan dan perkembangan anak menurun
2. anak M tidak sama sekali
lambat O:
memakan makanan yang
3. Anjurkan ibu pasien untuk meningkatkan anak tidak makan makanan
disediakan oleh rs
asupan protein (07.10) yang disediakan oleh rumah

50
3. BB sebelum sakit 16 kg BB 14 Hasil : belum diberikan makanan, anak tidak sakit
kg mau makan A:
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang 4. Anjurkan ibu pasien untuk memberikan Masalah
Dari Kebutuhan Tubuh (00002) b.d makanan dalam porsi sedikit tetapi sering Ketidakseimbangan Nutrisi
asupan diet kurang (07.15) Kurang Dari Kebutuhan
Hasil: anak masih belum mau makan Tubuh belum teratasi
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk P:
menentukan jumlah gizi yang dibutuhkan Lajutkan intervensi
oleh anak (07.20) 1. Pantau mual dan
Hasil : Energi 1140 kkal, Protein 54 gr, muntah
Lemak 40 gr, Kh 210 gr 2. Pantau pertumbuhan
dan perkembangan
anak
3. Anjurkan ibu pasien
untuk meningkatkan
asupan protein
4. Anjurkan ibu pasien
untuk memberikan
makanan dalam porsi
sedikit tetapi sering
5. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan

51
jumlah gizi yang
dibutuhkan oleh anak
3. Selasa, 16 Ds: 1. Pantau stautus hidrasi anak (kelembaban, Selasa, 16 Maret 2021
Maret 2021 ibu pasien mengatakan anaknya jarang membran mukosa, nadi adekuat (07.25) Jam 14.00
minum Hasil : membran mukosa kering, nadi 78 kali S:
Do: permenit Ibu pasien mengatakan
1. bibir anak pecah-pecah 2. Pantau tanda-tada vital (07.30) minum anaknya masih
2. sariawan pada mulut anak Hasil : BP : 100/60 mmHg, HR: 78 kali/menit sedikt
3. membran mukosa kering T: 37.9OC, RR: 22 kali/menit O:
5. turgor kulit kering 3. Pantau masukan cairan (07.35) membran mukosa lembap,
Defisiensi volume cairan b/d (00027) Hasil : anak hanya minum air putih 1 gelas turgor kulit jelek, bibir
b/d asupan cairan kurang perhari (125 ml) (07.40) kering, sariawan pada mulut
4. Pantau adanya tanda kelebihan cairan A:
(07.45) Defisiensi volume cairan
Hasil : tidak ada kelebihan cairan belum teratasi
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian P:
terapi cairan Iv (07.50) Lanjutkan Intervensi
Hasil : terpasang cairan Glukosa 5 % 28 Pantau stautus hidrasi anak
tpm/400 cc (kelembaban, membran
mukosa, nadi adekuat
1. Pantau tanda-tada vital
2. Pantau masukan cairan

52
3. Pantau adanya tanda
kelebihan cairan
4. Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
terapi cairan Iv

4. Selasa, 16 Ds: 1. Pantau suhu minimal setiap 2 jam (08.00) Selasa, 16 Maret 2021
Maret 2021 ibu pasien mengatakan anaknya sering Hasil : 37.90 Jam 14.00
mengalami demam pada siang dan 2. Pantau BP,HR, RR (08.05) S:
malam hari Hasil : BP :100/50, HR : 78 kali/menit, RR: Ibu pasien mengatakan
Do: 22 kali/menit suhu tubuh anaknya masih
1. kulit pasien teraba hangat 3. Pantau warna dan suhu kulit (08.10) panas
2. T: 38.5oC Hasil : warna kulit pucat, suhu hangat \ O:
3. Nadi : 101 kali/menit 4. Monitor tanda-tanda hipertermi (08.15) suhu kulit teraba hangat
Ketidakseimbangan termoregulasi Hasil : suhu tubuh hangat, bibir kering A:
(00008) b/d penyakit (demam tipoid) 5. Tingkatkan intake cairan (08.20) Masalah
Hasil : pasien hanya minum 1 gelas aqua Ketidakseimbangan
dalam 24 jam termoregulasi belum
6. Berikan kompres hangat (08.25) teratasi
Hasil : telah diberikan kompres dengan tissue P:

53
basah Lanjutkan intervensi
7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian 1. Pantau suhu minimal
antipiretik (08.30) setiap 2 jam
Hasil : paracetamol syr 3x1 sendok/8 jam 2. Pantau BP,HR, RR
demam yang dialami anaknya. 3. Pantau warna dan suhu
kulit
4. Monitor tanda-tanda
hipertermi
5. Tingkatkan intake
cairan
6. Berikan kompres
hangat
7. Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
antipiretik

54
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN HARI III (KETIGA)

Tanggal Pengkajian : 17 Maret 2021 Nama pasien : AN. M.R


Nama Mahasiswa : Rahmawati, S.Kep Umur: 5.5 tahun
Ruangan Praktik : Al-Kautsar kamar 8 bed 2 Jenis Kelamin : Laki-laki
No. Rekam Medik: 260481

Evaluasi
No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Ds & Do Implementasi Jam & Hasil Paraf
(SOAP)
1. Rabu, 17 Ds: Rabu, 17 Maret 2021
Maret 2021 An. M mengatakan nyeri pada 1. Observasi reaksi non verbal dari jam 14.00
perut dan kepala ketidaknyamanan (07.00) S:
Do: Hasil : ekspresi wajah anak pasien mengatakan masih
1. anak M meringis kesakitan 2. Lakukan pengkajian nyeri secara mengalami nyeri pada perut
2. anak M melindugi area yang komprehensif (07.05) dan kepala
sakit (perut dan kepala Hasil : anak mengatakan masih merasakan O:

55
7. Hasil pengkajian nyeri dengan nyeri pada kepala dan perut, yang dirasakan ekpresi wajah anak rileks
flacc seperti terkena benda, dan dirasakan secara A:
didapatkan hasil terus menerus Masalah nyeri akut sudah
P : Demam tipoid 3. Berikan sentuhan ringan pada area yang nyeri teratasi
Q: nyeri tumpul misalnya lakukan usapan lembut pada P:
R: perut dan kepala punggung anak, berikan mainan kesukaan, Pertahankan intervensi
S: 4 (nyeri sedang ataupun alihkan perhatian anak dengan 1) Observasi reaksi non
T: terus menerus membacakan cerita atau dongeng yang verbal dari
(tidak bisa dijelaskan berapa disukai anak (07.10) ketidaknyamanan
menit nyeri yang dialami) 4. Hasil : telah dilakukan pengalihan perhatian 2) Lakukan pengkajian
Nyeri akut (00132) b/d agens cedera pada anak dengan bercerita pada anak nyeri secara
fisik (demam tipoid) Ubah posisi anak (07.15) komprehensif
5. Hasil : memposisikan anak dengan posisi 3) Berikan sentuhan ringan
telentang (supinasi) pada area yang nyeri
6. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian misalnya lakukan usapan
analgesik (07.20) lembut pada punggung
Hasil : tidak ada pemberian analgesik anak, berikan mainan
kesukaan, ataupun
alihkan perhatian anak
dengan membacakan
cerita atau dongeng yang
disukai anak

56
4) Ubah posisi anak
5) Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
analgesik
2. Rabu, 17 Ds: Manajemen Nutrisi Rabu, 17 Maret 2021
Ibu pasien mengatakan nafsu
Maret 2021 1. Pantau mual dan muntah (07.25) Jam 14.00
makan An. R. A menurun dari
Hasil : mual ada muntah tidak ada S:
biasanya
2. Pantau pertumbuhan dan perkembangan Ibu pasien mengatakan
Do:
anak (07.30) nafsu makan anaknya sudah
1. membran mukosa pucat
Hasil : Pertumbuhan dan perkembangan mulai meningkat
2. anak M tidak sama sekali
anak lambat O:
memakan makanan yang
3. Anjurkan ibu pasien untuk meningkatkan anak mulai makan makanan
disediakan oleh rs
asupan protein (07.35) yang disediakan oleh rs
3. BB sebelum sakit 16 kg BB 14
Hasil : sudah diberikan bubur pada, anak A:
kg
sudah mulai mau makan Masalah
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang
4. Anjurkan ibu pasien untuk memberikan Ketidakseimbangan Nutrisi
Dari Kebutuhan Tubuh (00002) b.d
makanan dalam porsi sedikit tetapi sering Kurang Dari Kebutuhan
asupan diet kurang
(07.40) Tubuh sudah teratasi
5. Hasil: anak sudah mulai mau makan P:
6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk Pertahakan intervensi
menentukan jumlah gizi yang dibutuhkan 1. Pantau mual dan
oleh anak (07.45) muntah

57
Hasil : Energi 1140 kkal, Protein 54 gr, 2. Pantau pertumbuhan
Lemak 40 gr, Kh 210 gr dan perkembangan
anak
3. Anjurkan ibu pasien
untuk meningkatkan
asupan protein
4. Anjurkan ibu pasien
untuk memberikan
makanan dalam porsi
sedikit tetapi sering
5. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah gizi yang
dibutuhkan oleh anak
3. Rabu, 17 Ds: 1. Pantau stautus hidrasi anak (kelembaban, Rabu, 17 Maret 2021
Maret 2021 ibu pasien mengatakan anaknya jarang membran mukosa, nadi adekuat (07.50) Jam 14.00
minum Hasil : membran mukosa lembap, nadi 85 kali S:
Do: permenit Ibu pasien mengatakan
1. bibir anak pecah-pecah 2. Pantau tanda-tada vital (07.55) anaknya minum 3 kotak
2. sariawan pada mulut anak Hasil : BP : 80/60 mmHg, HR: 85 kali/menit susu ultra milk dan 2 botol
3. membran mukosa kering T: 36.7OC, RR: 22 kali/menit aqua gelas
4. turgor kulit kering 3. Pantau masukan cairan (07.58) O:

58
Defisiensi volume cairan b/d (00027) Hasil : anak hanya minum air putih 2 gelas membran mukosa lembap,
b/d asupan cairan kurang perhari (500 ml) (08.00) turgor kulit bagus
4. Pantau adanya tanda kelebihan cairan A:
(08.05) Defisiensi volume cairan
Hasil : tidak ada kelebihan cairan sudah teratasi
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian P:
terapi cairan Iv (08.10) Pertahakan Intervensi
Hasil : terpasang cairan Glukosa 5 % 28 1. Pantau stautus hidrasi
tpm/350 cc anak (kelembaban,
membran mukosa, nadi
adekuat
2. Pantau tanda-tada vital
3. Pantau masukan cairan
4. Pantau adanya tanda
kelebihan cairan
5. Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
terapi cairan Iv
4. Rabu, 17 Ds: 1. Pantau suhu minimal setiap 2 jam (08.15) Rabu, 17 Maret 2021 Jam
Maret 2021 ibu pasien mengatakan anaknya sering Hasil : 36.70c 14.00
mengalami demam pada siang dan 2. Pantau BP,HR, RR (08.20) S:
malam hari Hasil : BP :80/60, HR : 80 kali/menit, RR: Ibu pasien mengatakan

59
Do: 22 kali/menit suhu tubuh anaknya sudah
1. kulit pasien teraba hangat 3. Pantau warna dan suhu kulit (08.25) turun
2. T: 38.5oC Hasil : warna kulit pucat, suhu hangat O:
3. Nadi : 101 kali/menit 4. Monitor tanda-tanda hipertermi (08.15) suhu kulit teraba sedikit
Ketidakseimbangan termoregulasi Hasil : suhu tubuh hangat hangat
(00008) b/d penyakit (demam tipoid) 5. Tingkatkan intake cairan (08.20) A:
Hasil : pasien hanya minum 2 gelas gelas Masalah
aqua gelas dalam 24 jam Ketidakseimbangan
6. Berikan kompres hangat (08.25) termoregulasi sudah
Hasil : telah diberikan kompres dengan teratasi
tissue basah P:
7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian Pertahankan intervensi
antipiretik (08.30) 1. Pantau suhu minimal
Hasil : paracetamol syr 3x1 sendok/8 jam setiap 2 jam
9. Jelaskan kepada ibu penyebab demam yang 2. Pantau BP,HR, RR
dialami anak (08.35) 3. Pantau warna dan suhu
Hasil : ibu pasien sudah memahmi penyebab kulit
demam yang dialami anaknya 4. Monitor tanda-tanda
hipertermi
5. Tingkatkan intake
cairan
6. Berikan kompres

60
hangat
7. Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
antipiretik

61

Anda mungkin juga menyukai