Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

Dibuat untuk Melengkapi Perbaikan Nilai


Oleh :

Falisa Raniya Putri

XI EA 1

30

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG


SMK PENERBANGAN "ANGKASA" SINGOSARI MALANG
2021/2022
PEMBAHASAN
BAB 1

1.1 Memahami Sikap dan Perilaku Wirausahawan


Seorang wirausahawan seharusnya memiliki sikap dan prilaku:
 Perilaku kerja keras
 Tanpa mengenal lelah
 Perilaku keyakinan diri/optimis
 Tidak ragu-ragu, selalu percaya diri
 Perilaku kemauan keras/semangat
 Perilaku berjiwa sabar dan tidak putus asa
 Perilaku selalu ingin maju
 Perilaku senang dengan pekerjaannya
 Perilaku selalu mencari sesuatu yang baru
 Sikap Disiplin
 Sikap Komitmen tinggi
 Sikap Jujur
 Sikap Kreatif dan inovatif
 Sikap Mandiri,Sikap Realistis
 Sikap Berani mengambil resiko
 Sikap Berani menghadapi tantangan

1.2 Menganalisis Peluang Usaha Produk Barang/Jasa


Analisis peluang usaha adalah sebuah bentuk dari metode yang digunakan oleh
wirausahawan didalam melakukan penentuan terhadap apa yang akan dilakukan
orang tersebut didalam melakukan persaingan terhadap berbagai macam bentuk
jenis usaha lainnya yang terdapat disekitarnya.
Terdapat beberapa macam bentuk kriteria yang menjadi sebuah bentuk metode
menetukan peluang usaha yang dimiliki, yaitu :  
 Permintaan dan penawaran dari barang dan juga jasa yang ingin ditawarkan
sebuah tingkat dari pengembalian dari nilai barang kompetitir melakukan
penentuan terhadap capaian dari tujuan melakukan pemilihan terhadap
ketersediaan dari sumber daya dan juga kompetensi yang ada.
Pada bidang usaha perdagangan maka yang menjadi peluang adalah :
 Kemudahan dalam penggunaan efisiensi kualitas produk penghematan
terdapat sebuah jaminan dari penggunaan.

1.3 Memahami Hak Atas Intelektual


Secara singkat pengertian hak atas kekayaan intelektual (HaKI) dapat diartikan
sebagai hak yang merupakan hasil kegiatan intelektual manusia, atau kemampuan
yang memberikan manfaat ekonomi.
Dapat dikatakan sebagai hak eksklusif atau diberikan hanya untuk sebagian orang
atau kelompok yang menciptakan karya tersebut. Dengan adanya hak ini  setiap
karya cipta tidak dapat dimanfaatkan tanpa izin dari penciptanya.

Tujuan Penerapan Hak atas Kekayaan Intelektual


Selain untuk melindungi HaKI atau hak atas kekayaan intelektual penciptanya,
masih ada beberapa manfaat tujuan dibuatnya aturan di atas memberikan
perlindungan hukum kepada setiap pemilik karya baik pencipta yang merupakan
individu atau sekelompok orang, hasil karya cipta, atau pemegang hak cipta yang
sah meminimalisir terjadinya pelanggaran atas hak atas kekayaan intelektual
orang lain.Menjadi motivasi bagi para pencipta, industri serta masyarakat luas,
agar dapat terus berkarya dan berinovasi. Serta dapat meningkatkan kompetisi
yang terjadi pada pasar luas, terutama dalam hal komersialisasi kekayaan
intelektual.Mendorong kegiatan penelitian dan pengembangan untuk penemuan
baru di bidang teknologi.Mempercepat pertumbuhan indrustri, serta
menciptakan lapangan kerja baru yang membantu perekonomian negara dan
masyarakat.

1.4 Menganalisis Konsep Desain/Prototype dan Kemasan Produk Barang/Jasa


Prototype adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengijinkan
pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian
awal. Prototype memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling
berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan
mudah memodelkan perangkat lunak yang akan di buat.
-Tahapan – Tahapan Prototyping
 Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh
perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem
yang akan dibuat.
 Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan
format output).
 Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun
sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4
akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan
3.
 Mengkodekan system
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam
bahasa pemrograman yang sesuai.
 Menguji system
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites
dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box,
Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

 Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang
diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
 Menggunakan system
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
Kelebihan Metode Prototype
• Menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
• Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
• Pelanggan / klien berpartisipasi aktif dalam pengenbangan sistem, sehingga
hasil perangkat lunak mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan
pelanggan.
• Komunikasi yang baik antaral pelanggan dan pengembang.
• Pengembang dapat lebih mudah dalam menentukan kebutuhan pelanggn.
Kekurangan Metode Prototype
• Proses perencangan dan analisi terlalu singkat.
• Biasanya Kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan.
• Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan
menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien.

1.5 Menganalisis Proses Kerja Pembuatan Prototipe Produk Barang/Jasa


Membuat formula hasil riset. Hal ini berguna untuk mengetahui dari produk yang
akan dibutuhkan oleh pelanggan dan membuat perusahaan untuk melakukan
riset dari hal yang akan dilakukan.Menciptakan ide. Ketika ide tercipta maka kita
akan dapat memikirkan hal yang berbentuk inspirasi pada produk lain serta trend
yang ada.Membuat sketsa. Dalam hal ini akan digunakan untuk membuat sketsa
dari produk yang akan digunakan untuk memperjelas barang yang akan
dibuat.Membuat berbagai macam prototype maupun sampel. Pada tahapan ini
kita akan melakukan pengujian dari beberapa macam bentuk model yang akan
menjadi penentu dari produk yang akan sesuai dengna harapan.Melakukan
pengembangan dari strategi pemasaran yang akan dilakukan.  Tahapan ini
digunakan untuk melakukan pembuatan dari pengujian ide yang terbilang lebih
efektif untuk konsumen.Melakukan analisa dari usaha yang akan dilakukan. Untuk
memperhatikan usaha yang akan dijalankan kedepan.Melakukan pengembangan
dari produk yang akan digunakan. Pada tahapan ini digunakan untuk melakukan
pengembangan produk untuk menjadi sesuai dengan rencana yang ada.
1.6 Menganalisis Lembar Kerja/Gambar Kerja untuk Pembuatan Prototipe Produk
Barang/Jasa
Bila telah diputuskan produk mana yang akan dikembangkan atau dihasilkan,
selanjutnya Anda membuat desain produk pendahuluan. Ini desain dari produk-
produk yang terpilih untuk dikembangkan atau diproduksi. Desain produk
pendahuluan yang dikembangkan dalam bentuk prototipe diperlukan agar
perusahaan mengetahui tanggapan konsumen atas produk itu sebelum produk
tersebut diproduksi secara massal. Selain itu, pembuatan prototipe
memungkinkan perusahaan menguji kualitas bahan dan produk. Untuk itu ada
tiga faktor yang harus diperhatikan dalam menguji desain produk pendahuluan
ini, yaitu:
a.  frekuensi kerusakan komponen (reabilitas),
b.  kemudahan untuk pemeliharaan dan perbaikan (maintainability), serta
c.  umur produk.
-Tujuan prototipe yaitu :
a.  Evaluasi dan feedback pada rancangan interaktif.
b.  Stakeholder (dalam hal ini user) dapat melihat, menyentuh, berinteraksi
dengan prototype.
c.  Anggota tim dapat berkomunikasi secara efektif.
d.  Para perancang dapat mengeluarkan ide-idenya.
e.  Memunculkan ide-ide secara visual dan mengembangkannya.
f.   Dapat menjawab pertanyaan —-> membantu pemilihan di antara alternatif-
alternatif.
g.  Mendapatkan informasi dan pemahaman tentang pengalaman pengguna.
h. Estimasi dan validasi tentang kesulitan perancangan, keputusan dan
keuntungan biaya.
i.   Investigas, explorasi dan pembandingan solusi perancangan yang berbeda.
1.7 Menganalisis Biaya Produksi Prototipe Produk Barang/Jasa
Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses
produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat
proses ini sudah terjadi maupun belum terjadi. Menurut ilmu ekonomi, biaya
terbagi menjadi dua yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah
biaya-biaya yang terlihat secara fisik seperti uang. Sedangkan biaya implisit adalah
biaya-biaya yang tidak terlihat secara langsung yaitu misalnya penyusutan barang
modal.
-Biaya Produksi dan Biaya non Produksi
Biaya produksi berbeda dengan biaya non produksi. Perbedaannya adalah biaya
non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi
pengembangan, pemasaran / distribusi, layanan pelanggan, desain maupun
administrasi pada umumnya. Menurut ilmu ekonomi, biaya non produksi dapat
dibagi kedalam dua kategori yakni biaya penjualan yang melingkupi tentang biaya
pemasaran / distribusi, dan pelayanan kepada pelanggan. Serta yang kedua
adalah mengenai administrasi yang melingkupi biaya pengembangan, adminitrasi
umum dan pengembangan.
1.8 Menerapkan Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa
Dalam pembuatan software, dikenal beberapa metode untuk membuat software
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan user yang memerlukan software
tersebut. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas salah satu metode
pembuatan software yang dimana baru-baru ini saya dan kelompok saya bahas
dikampus untuk menyelesaikan tugas mata kuliah rekayasa perangkat lunak
yaitu model prototype(Prototyping Model)
Sebelum memasuki lebih mendalam mengenai pembuatan software
menggunakan metode prototype, kita harus terlebih dahulu mengetahui apa yang
dimaksud dengan prototype itu sendiri. Prototype adalah model atau simulasi dari
semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan yang dimana model
tersebut harus representative dari produk akhirnya. Setelah mengetahui arti
prototype mungkin masih menganjal dibenak kita bagaimana sih software itu
terbentuk menggunakan metode prototype? Apakah model prototype lebih bagus
digunakan daripada model lain? Apakah resiko-resiko dari penggunaan model
tersebut? Dan mungkin masih banyak pertanyaan lain yang akan muncul. Oleh
sebab itu, pada postingan kali ini saya sendiri akan menjelaskan lebih lanjut
mengenai pembuatan software dengan menggunakan metode prototype
tersebut.
1.     Model Prototype
Menurut saya sendiri prototyping model adalah suatu proses pembuatan
software yang yang bersifat berulang dan dengan perencanaan yang cepat yang
dimana terdapat umpan balik yang memungkinkan terjadinya perulangan dan
perbaikan software sampai dengan software tersebut memenuhi kebutuhan dari
si pengguna. Sedangkan dari beberapa referensi yang saya temukan, prototyping
model adalah salah satu model sederhana pembuatan software yang dimana
mengijinkan pengguna memiliki suatu gambaran awal/dasar tentang program
serta melakukan oengujian awal yang didasarkan pada konsep model
kerja(working model).
2.     Tujuan Prototype

Prototyping model sendiri mempunyai tujuan yaitu mengembangkan model awal


software menjadi sebuah sistem yang final.
Proses-prosesnya? Proses-proses dalam model prototyping yaitu:
a.     Komunikasi terlebih dahulu yang dilakukan antara pelanggan dengan tim
pemgembang perangkat lunak mengenai spesifikasi kebutuhan yang diinginkan
b.     Akan dilakukan perencanaan dan pemodelan secara cepat berupa rancangan
cepat(quick design) dan kemudian akan memulai konstruksi pembuatan
prototype
c.     Prototipe kemudian akan diserahkan kepada para stakeholder untuk
dilakukan evaluasi lebih lanjut sebelum diserahkan kepada para pembuat
software
d.     Pembuatan software sesuai dengan prototype yang telah dievaluasi yang
kemudian akan diserahkan kepada pelanggan
e.     Jika belum memenuhi kebutuhan dari pelanggan maka akan kembali ke
proses awal sampai dengan kebutuhan dari pelanggan telah terpenuhi
Sedangkan proses-proses dalam model prototyping secara umum adalah sebagai
berikut:
a.    Pengumpulan kebutuhan
Developer dan klien akan bertemu terlebih dahulu dan kemudian menentukan
tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan
dibutuhkan berikutnya
b.   Perancangan
Perancangan dilakukan dengan cepat dan rancangan tersebut mewakili semua
aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan
prototype
c.    Evaluasi Prototype 
Klien akan mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk
memperjelas kebutuhan software.
3.     Tahapan pembuatan prototype
Dan tahapan-tahapan dalam prototyping tersebut adalah sebagai berikut :
a.    Pengumpulan kebutuhan 
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format dan
kebutuhan kesseluruhan perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan,
dan garis besar sistem yang akan dibuat.
b.   Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berpusat pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan
contoh outputnya).
c.    Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun
sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah
keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping diperbaiki dengan mengulang
langkah a, b , dan c.
d.   Mengkodekan system
Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam
bahasa pemrograman yang sesuai.
e.    Menguji system
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites
dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box,
Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
f.     Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang
diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka
mengulangi langkah d dan f.
g.    Menggunakan system
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan
1.9 Menentukan Pengujian Kesesuaian fungsi Prototipe Produk Barang/Jasa
Pengujian prototipe dapat meyakinkan bahwa kebutuhan pelanggan telah
dipenuhi oleh prototipe produk. Pengujian prototipe juga dapat menilai potensi
penjualan produk dan pengumpulan informasi dari pelanggan untuk perbaikan
prototipe produk.

Anda mungkin juga menyukai