9.Jelaskan 3 proses kognitif dalam belajar menurut Jeromes Bruner tentang belajar?
10. Jelaskan Tujuan pembelajaran lebih keoada proses belajarnya dariipada hasil belajar?
NAMA : Frangklin E Momongan
NIM : 18207017
KUNCU JAWABAN
1.Media pendidikan atau pembelajaran adalah suatu benda yang dapat diindrai, khususnya
penglihatan dan pendengaran, baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang digunakan
sebagai alat bantu penghubung (media komunikasi) dalam proses interaksi belajar mengajar untuk
meningkatkan efektivitas hasil belajar siswa.
Belajar abstrak pada dasarnya adalah belajar dengan menggunakan cara – cara berpikir abstrak.
Tujuannya ialah memperoleh pemahaman serta pemecahan yang tidak nyata. Dalam mempelajari
hal – hal yang abstrak peranan akal atau rasio sangatlah penting. Begitu pula penguasaan ata prinsip
– prinsip dan konsep – konsep. Termasuk dalam jenis ini, misalnya, belajar tauhid, astronomi,
kosmografi, kimia, dan amtematika.
Belajar keterampilan merupakan proses belajar yang bertujuan memperoleh keterampilan tertentu
dengan menggunakan gerakan – gerakan motorik. Dalam belajar jenis ini, proses pelatihan yang
intensif dan teratur sangat diperlukan. Termasuk belajar dalam jenis ini, misalkan belajar cabang –
cabang olah raga, melukis, memperbaiki benda – benda elektronik. Bentuk belajar keterampilan ini
disebut juga latihan atau training.
Belajar sosial adalah belajar yang bertujuan memperoleh keterampilan dan pemahaman terhadap
masalah – masalah sosial, penyesuaian terhadap nilai – nilai sosial dan sebagainya. Termasuk belajar
jenis ini misalnya belajar memahami masalah keluarga, masalah penyelesaian konflik antaretnis atau
antarkelompok, dan masalah – masalah lain yang bersifat sosial.
Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar untuk memperoleh keterampilan atau
kemampuan memecahkan berbagai masalah secara logis dan rasional. Tujuannya ialah memperoleh
kemampuan atau kecakapan kognitif guna memecahkan masalah secara tuntas. Untuk itu,
kemampuan individu dalam menguasai berbagai konsep, prinsip, serta generalisasi, amat diperlukan.
Belajar rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis atau sesuai
dengan akal sehat.
3. Prinsip prinsip belajar
1. Prinsip Kesiapan
Yang dimaksud dengan prinsip kesiapan yaitu proses yang dipengaruhi kesiapan siswa atau
kondisi siswa yang memungkinkan ia dapat belajar.
2. Prinsip Motivasi
Motivasi adalah suatu kondisi atau keadaan dari peserta didik untuk mengatur arah kegiatan
dan memelihara kondisi tersebut.
3. Prinsip Persepsi
Prinsip Persepsi adalah interpertasi tentang situasi yang hidup dan dipengaruhi oleh
perilaku individu itu sendiri. Setiap individu dapat melihat dunia dengan caranya sendiri
yang berbeda dari yang lain.
4. Prinsip Tujuan
Tujuan adalah sasaran khusus yang hendak dicapai oleh setiap individu. Tujuan ini harus
lebiah jelas tergambar dalam pikiran dan dapat diterima oleh setiap peserta didik dalam
proses pembelajaran itu terjadi.
Proses pengajaran semestinya memperhatikan perbedaan individual dalam kelas dan dapat
memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar setinggi-tingginya. Pengajaran yang hanya
memperhatikan satu tingkat sasaran akan gagal memenuhi kebutuhan seluruh siswa.
Belajar yang dapat dianggap bermanfaat bila seseorang itu dapat menyimpan dan
menerapkan hasil belajar dalam situasi baru dan pada akhirnya dapat digunakan dalam
situasi yang lain. Proses itulah yang disebut dengan Proses Transfer. Sedangkan yang
dimaksud dengan Retensi adalah kemampuan sesesorang untuk menggunakan lagi hasil
belajar.
Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah,
dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru,
berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi. Dalam prinsi ini akan melibatkan proses
pengenalan dan penemuan.
Belajar Afektif akan mencakup beberapa unsur yaitu nilai emosi, dorongan, minat dan sikap.
Prinsip belajar afektif seseorang akan menemukan bagaimana ia menghubungkan dirinya
dengan pengalaman baru.
4.Teori ini mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan
respon, melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang
situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.
Ratumanan (2004:45) mengemukakan bahwa karya Vygotsky didasarkan pada dua ide utama.
Pertama, perkembangan intelektual dapat dipahami hanya bila ditinjau dari konteks historis dan
budaya pengalaman anak.
6.Merupakan metode pembelajaran yang lebih menekankan pada proses dan kebebasan dalam
menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi pengalaman atau dengan kata lain teori
ini memberikan keaktifan terhadap siswa untuk belajar menemukan sendiri kompetensi,
pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri.
7.Beberapa aspek konstruktivistik menurut Fornot adalah adaptasi (adaptation), konsep pada
lingkungan (the concept of envieronmet), dan pembentukan makna (the construction of meaning).
8.Adaptasi (struktur fingsional) adalah sebuah istilah yang digunakan Piaget untuk menunjukan
pentingnya pola hubungan individu dengan lingkungannya dalam proses perkembangan kognitif
Dalam struktur kognitif setiap individu mesti ada keseimbangan antara asimilasi dengan akomodasi.
9.
1. Tahap Enaktif (penggambaran benda nyata): peserta didik melakukan aktivitas dalam usaha
memahami lingkungan. Peserta didik juga melakukan observasi dengan cara mengalami suatu
realitas. Contohnya ketika seorang guru memegang beberapa pensil, kemudian guru mengajak
muridnya untuk berhitung menggunakan benda nyata (pensil). Atau juga tahap enaktif ini berbasis
tindakan atau kinestetik.
2. Tahap Ikonik : peserta didik ataupun seseorang sedang memahami objek-objek dunia melalui
gambaran-gambaran atau visualisasi gambar.
10. Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa
setelah mengikuti kegiatan pembelajarantercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
Tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik.