1. Perlunya kesepakatan mengenai nomenklatur atau definisi dalam tugas dan fungsi,
khususnya terkait proses dan output BPIW:
a. Mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Program jangka pendek (tidak ada dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional).
Evaluasi output vs evaluasi outcome (manfaat).
b. Mengacu pada Kamus Istilah Pengembangan Wilayah.
Menggunakan indikator yang disusun sendiri (indeks keterpaduan); atau
Menggunakan indikator yang sudah ada (PDRB, tingkat produksi, dll).
2. Perlunya kesepakatan mengenai beberapa istilah dalam tugas dan fungsi:
a. Koordinasi:
Untuk semua unit kerja yang mempunyai tugas koordinasi dengan unit kerja
lainnya; atau
Untuk unit kerja yang hanya mempunyai tugas fasilitasi atau koordinasi (tidak
melakukan kajian sendiri, hanya mengumpulkan bahan kajian dari unit kerja
lainnya).
b. Penyiapan bahan:
Untuk semua unit kerja eselon IV; atau
Untuk unit kerja yang mempunyai tugas penyiapan bahan, untuk selanjutnya diolah
oleh unit kerja lainnya.
3. Perlunya kesepakatan mengenai substansi tugas dan fungsi sebagai berikut:
a. Konsep penyusunan kebijakan teknis di Pusat-Wilayah (Pusat 2, 3, 4), apakah harus
sama atau bisa berbeda, mengingat perbedaan kondisi dan perkembangan ekonomi,
sosial, dan lingkungan antara Jawa dan luar Jawa.
b. Output yang lebih tepat untuk Pusat-Wilayah (selain RPIJM provinsi):
Kebijakan dan strategi (jakstra) pengembangan kawasan; atau
Program jangka menengah (PJM) kawasan.
4. Perlunya kesepakatan mengenai fungsi data dan informasi antar unit kerja eselon II:
a. Pusat-Wilayah (Pusat 2, 3, 4):
Pengembangan dan pengelolaan data pendukung penyusunan kajian
pengembangan infrasruktur di masing-masing wilayah pulau/kepulauan dalam
bentuk digital dalam suatu sistem informasi pengembangan wilayah dan dalam
bentuk peta tematik sehingga dapat digunakan sebagai dasar analisis wilayah dan
kawasan dalam pengembangan infrastruktur wilayah.
b. Pusat-Nasional (Pusat 1):
Pengembangan dan pengelolaan data pendukung penyusunan kajian
pengembangan infrasruktur secara nasional dalam bentuk digital dalam suatu
sistem informasi pengembangan wilayah dan dalam bentuk peta tematik sehingga
dapat digunakan sebagai dasar analisis wilayah dan kawasan dalam
pengembangan infrastruktur wilayah; serta
Sistem informasi pemograman untuk mendukung proses pemrograman
pengembangan infrastruktur PUPR.
c. Sekretariat BPIW:
Bank data dari seluruh data dan informasi di Pusat-Nasional dan Pusat-Wilayah.
5. Perlunya kesepakatan mengenai penentuan lokasi sesuai dengan rencana
pembangunan:
a. Perlu dinyatakan secara eksplisit:
Melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, arahan program,
pemantauan, evaluasi, analisis manfaat dan rencana pembiayaan pengembangan
infrastruktur PUPR pada kawasan strategis di wilayah ….
b. Tidak perlu dinyatakan secara eksplisit:
1
Melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, arahan program,
pemantauan, evaluasi, analisis manfaat dan rencana pembiayaan pengembangan
infrastruktur PUPR pada wilayah ….
6. Perlunya penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) di bidang
pengembangan infrastruktur PUPR, serta diseminasi dan sosialisasi NSPK tersebut.
7. Perlunya kesepakatan mengenai peran BPIW dalam pembiayaan:
a. Hanya pada rencana dan indikasi dari perkiraan dan skema pembiayaan; atau
b. Juga melakukan kajian yang mendalam terkait perkiraan dan skema pembiayaan.
(1) Prasyarat Keberhasilan dalam Pelaksanaan Peran BPIW (8 agenda besar terkait
pengembangan organisasi BPIW)