Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA TERAPI BERMAIN MENYUSUN BALOK

Dibuat untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas Mata kuliah


Keperawatan Anak

Oleh :
Fitriah
19 – 730

Dosen Pengampu :
Ns. Nurhaida, S.Kep, M.Kep.

POLITEKNIK AISYIYAH SUMATERA BARAT


PRODI D-III KEPERAWATAN
TA 2020/2021
SAP TERAPI BERMAIN
Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit
Sasaran : Anak usia 30 bulan
Tempat : Bangsal Melati 2 RS Dr. Moewardi

Hari/tanggal : Rabu, 30 Maret 2021


Waktu : 30 menit (jam 10.00 s.d 10.30).

A. Latar Belakang

Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu
metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu,
tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-
lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan
perkembangan emosinya.(Donna L wong, 2003)

Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga
emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya.
Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka
mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan
cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal
sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan
cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan
bermain.

B. Tujuan

1. TIU (Tujuan Instruksional Umum)

Setelah diajak bermain, di harapkan anak dapat mengembangkan kreatifitas dan


menjadi lebih aktif melaui pengalaman bermain, dan anak dapat beradaptasi dengan
lingkungan dan bergaul dengan teman sebayanya.
2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)

Setelah dilakukan terapi bermain, anak diharapkan sebagai berikut :

a. Mengembangkan kreatifitas
b. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul
c. Mengembangkan daya imajinasi
d. Menumbuhkan sportivitas
e. Mengembangkan kepercayaan diri

C. Materi
Terlampir

D. Metode :

1. Ceramah
2. Bermain bersama

E. Media :
1. Lembar gambar ular tangga
2. Balok dan perlengkapannya

F. Setting
Keterangan

: pengajar

: anak - anak
G. Rencana Pelaksanaan :

No Terapis Waktu Subjek terapi


1 Persiapan 5 menit

a. Menyiapkan ruangan.

b. Menyiapkan alat-alat.

c. Menyiapkan anak dan keluarga


2 Proses :

a. Membuka proses terapi bermain 2 menit Menjawab salam,


dengan mengucap kan salam, Memperkenalkan diri,
memperkenalkan diri.
Memperhatikan
5 menit
b. Menjelaskan pada anak dan
keluarga tentang tujuan dan manfaat
bermain, menjelaskan cara permainan.
c. Mengajak anak bermain . Bermain bersama dengan antusias
10 menit
dan mengungkapkan perasaannya
d. Mengevaluasi respon anak dan 3 menit
keluarga.

3 Penutup (1 menit). 1 menit Memperhatikan dan menawab


salam
Menyimpulkan, mengucapkan salam

A. Evaluasi

1. Evaluasi Persiapan

a. Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai


b. Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan
c. Struktur peran telah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan
d. Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi bermaindilakukan 1 hari
sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan dilaksanakan.

2. Evaluasi Proses

a. Leader dibentu co leader memandu terapi bermain dari awal hingga akhir kegiatan
b. Respon anak baik selama proses bermain berlangsung
c. Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung
d. Keluarga ikut membantu anak selama pelaksanaan proses bermain
e. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiwa tercapai dengan baik
f. Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing

3. Evaluasi Hasil

a. Kegiatan bermain dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan


b. Anak dapat melakukan pemilihan warna sesuai dengan yang dieukainya
c. Anak mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir
MATERI TERAPI BERMAIN

A. Keuntungan Bermain

Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:

1. Membuang ekstra energi.


2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-
organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya

B. Macam Bermain

Menurut Markum A.H 1991 :

1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat
oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :

a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)


Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut,
memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan
kadang-kadang berusaha membongkar.

b. Bermain konstruksi (Construction Play)


Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.

c. Bermain drama (Dramatic Play)


Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-temannya.

d. Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.

2. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar.
Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu
untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi
dsb.

Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu
apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :

a. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif bermain.
b. Tidak ada variasi dari alat permainan.
c. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
d. Tidak mempunyai teman bermain.

C. Alat Permainan Edukatif (Ape)

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta
berguna untuk :

1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau


merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.
2. Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong,
tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
3. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV,
dll.
4. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk.
Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka,
pensil warna, radio, dll.
5. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan
anak, keluarga dan masyarakat

Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola,
tali, dll.
D. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Bermain

1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.


2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada
keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
E. Bentuk- Bentuk Permainan

Menurut soetjiningsih, 1995 :

1. Usia 0 – 12 bulan

Tujuannya adalah

a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,


menggenggam.

b. Melatih kerjasama mata dan tangan.

c. Melatih kerjasama mata dan telinga.

d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.

e. Melatih mengenal sumber asal suara.

f. Melatih kepekaan perabaan.

g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.

Alat permainan yang dianjurkan :

a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.

b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.

c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.

d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.

e. Alat permainan berupa selimut dan boneka.

2. Usia 13 – 24 bulan

Tujuannya adalah

a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.

b. Memperkenalkan sumber suara.

c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.

d. Melatih imajinasinya.
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan yang
menarik

Alat permainan yang dianjurkan:

a. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.

b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.

c. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak
mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus
besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.

3. Usia 25 – 36 bulan

Tujuannya adalah ;

a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.

b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.

c. Melatih motorik halus dan kasar.

d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan


membedakan warna).

e. Melatih kerjasama mata dan tangan.

f. Melatih daya imajinansi.

g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.

Alat permainan yang dianjurkan :

a. Alat-alat untuk menggambar.

b. Lilin yang dapat dibentuk

c. Pasel (puzzel) sederhana.

d. Manik-manik ukuran besar.

e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.


f. Bola.

4. Usia 32 – 72 bulan

Tujuannya adalah :

a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.

b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.

c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.

d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura (sandiwara).

e. Membedakan benda dengan permukaan.

f. Menumbuhkan sportivitas.

g. Mengembangkan kepercayaan diri.

h. Mengembangkan kreativitas.

i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).

j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.

k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya.

l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian


mengenai terapung dan tenggelam.

m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.

Alat permainan yang dianjurkan :

a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat
gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.

b. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.

5. Usia Prasekolah

Alat permainan yang dianjurkan :

a. Alat olah raga.


b. Alat masak

c. Alat menghitung

d. Sepeda roda tiga

e. Benda berbagai macam ukuran.

f. Boneka tangan.

g. Mobil.

h. Kapal terbang.

i. Kapal laut dsb

6. Usia sekolah

Jenis permainan yang dianjurkan :

a. Pada anak laki-laki : mekanik.

b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.

7. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)

Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang, hobi,


video games, permainan pemecahan masalah.

8. Usia remaja

Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.

Bermain Ketika Anak Masuk Rawat Inap

Tujuan kegiatan :

1. Memberi informasi.

2. Memicu normalisasi.

3. Menggunakan sistem pendukung yang dikenal.

4. Mengidentifikasi teknik koping.


Contoh kegiatan :

1. Mendesain tanda selamat datang.

2. Memicu orang tua mengisi angket mengenai ritual anak.

3. Memicu orang tua membawa foto dan mainan.

4. Memberi daftar kegiatan rumah sakit.

5. Proaktif melakukan permainan.

Kegiatan untuk kesadaran dan citra diri

Tujuan kegiatan : meningkatkan pengetahuan tentang bagian tubuh internal dan


eksternal, fungsi tubuh dan penerimaan akan tubuhnya.Kegiatan :

1. Belajar tentang bagian tubuh luar.

2. Belajar tentang bagian tubuh dalam.

3. Belajar tentang fungsi tubuh.

4. Belajar menerima tubuh.


Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/document/339806257/Sap-Terapi-Bermain-Balok

Anda mungkin juga menyukai