Anda di halaman 1dari 5

NPM : 042202941

Nama : Rianti Guswanti


Jurusan : Manajemen 2021.1

TUGAS 1

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu


hubban (QS. Al- Baqarah (2) : 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf
(7):179)

  a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!

                   (i)   Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?

                   (ii)  Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?

          b. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!

          c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf
(7):179 tersebut?

          d. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat
tersebut?

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek
non fisik dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini
diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3) : 190-
191 dan Q.S. Qaaf (50) : 16.

      a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan jelaskan secara ringkas
hakikat manusia menurut kedua ayat tersebut!

     b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50) : 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut ayat tersebut!
     c.  Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

     a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat

b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat:


13 dan QS. Az-Zukhruf: 32

     c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang
masyarakat madani!

     d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan


sejahtera!

Jawab :

1. a). Q.S. Al-Baqarah(2) : 165

َ‫اس َم ْن يَّتَّ ِخ ُذ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اَ ْندَادًا يُّ ِحبُّوْ نَهُ ْم َكحُبِّ هّٰللا ِ ۗ َوالَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ َش ُّد ُحبًّا هّٰلِّل ِ َۙولَوْ يَ َرى الَّ ِذ ْينَ ظَلَ ُم ْٓوا اِ ْذ يَ َروْ ن‬
ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰلِل‬
ِ ‫د ْال َع َذا‬Nُ ‫اب اَ َّن ْالقُ َّوةَ ِ َج ِم ْيعًا ۙ َّواَ َّن َ َش ِد ْي‬
‫ب‬ َ ۙ ‫ْال َع َذ‬

Artinya :

Dan di antara manusia mengambil dari selain Allah sebagai tandingan,


mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah. Dan jika sekiranya orang-
orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat azab (tahulah
mereka) bahwa sesungguhnya seluruh kekuatan itu kepunyaan Allah dan
sesungguhnya Allah iyu sangat keras azab-Nya (pasti mereka menyesal).

(i) Hub artinya kecintaan atau kerinduan, Assyaddu adalah kata


superlatif syadiid (sangat). Hubban berarti mencintai (sangat)

(ii) Berdasarkan Q.S. Al-Baqarah ayat 165, iman identik dengan


asyaddu hubban lillah. Hub aritnya kecintaan atau kerinduan .
Asyaddu adalah kata superlatif syadiid (sangat). Adapun Lillah artinya
kepada atau terhadap Allah. Asyaddu hubban berarti sikap yang
menunjukan kecintaan atau kerinduan luar biasa.
Dari ayat tersebut konstruksi pengertian iman dengan assyaddu
hubban bahwa iman adalah sikap ( attitude ), yaitu kondisi mental
yang menunjukan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap
Allah.

b). Q.S. Al-A'raaf ayat 179

ِ ‫نس ۖ لَهُ ْم قُلُوبٌ اَّل يَ ْفقَهُونَ بِهَا َولَهُ ْم أَ ْعي ٌُن اَّل يُ ْب‬ ْ
‫ان اَّل‬
ٌ ‫صرُونَ بِهَا َولَهُ ْم َءا َذ‬ ِ ِ ‫َولَقَ ْد َذ َرأنَا لِ َجهَنَّ َم َكثِيرًا ِّمنَ ْٱل ِجنِّ َوٱإْل‬
ٓ ٓ
َ ِ‫ضلُّ ۚ أُ ۟و ٰلَئ‬
َ‫ك هُ ُم ْٱل ٰ َغفِلُون‬ َ ِ‫يَ ْس َمعُونَ بِهَآ ۚ أُ ۟و ٰلَئ‬
َ َ‫ك َكٱأْل َ ْن ٰ َع ِم بَلْ هُ ْم أ‬

Artinya :

Dan sungguh Kami telah sediakan untuk (isi) neraka jahannam


kebanyakan dari jin dan manusia; mereka mempunyai hati (tetapi) tidak mau
memahami dengannya, mereka mempunyai mata, mereka tidak melihat
dengannya tetapi mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak mendengar
dengannya. Mereka itu seperti binatang ternak bahkan mereka lebih sesat.
Mereka itulah orang-orang yang lalai.

c). Berdasarkan tafsiran Q.S. Al-A'raaf ayat 179 diketahui, bahwa


rukun (struktur) iman ada 3 aspek yaitu; kalbu, lisan, dan perbuatan. Tepatlah
jika iman didefinisikan dengan pendirian yang diwujudkan dalam bentuk
bahasa dan perilaku. Jika pengertian ini diterima,maka istilah iman identik
dengan kepribadian manusia seutuhnya atau pendirian yang konsisten.

d). Rukun (struktur) iman ada tiga aspek yaitu : kalbu, lisan, dan perbuatan.
Itu bisa diartikan bahwa orang yang beriman berarti orang yang memiliki
kecerdasan, kemauan, dan keterampian

2. a). Terjemahan Al-imran (3): 190-191

Sesungguhnya dalam penciptaan langitdan bumi dan silih bergantinya malam


dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (190). (Yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambal berdiri, duduk, atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya
berkata: Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha
suci engka, maka peliharalah kami dari siksa neraka (191).

Penjelasan :

Ayat ini menjelaskan bahwa Hakikat Manusia adalah makhluk yang memiliki
Akal dan mampu menggunakannya untuk mengingat allah, mengetahui
keagungan-Nya, kebijaksanaan-Nya, keadilan-Nya, dan kekuasaan-Nya. Baik
dengan melihat tanda-tanda kekuasaan allah melalui ayat kauniyah maupun
ayat qouliyah.

b). terjemahan Q.S. Qaaf (50) : 16

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa


yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya.

Penjelasan :

Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah mengetahui apa yang dibisikkan
oleh manusia dan tidak ada sesuatu pun yang samar atau tersembunyi bagi-
Nya. Dan sungguh, kami, yakni Allah dengan kuasa-Nya bersama ibu bapak
yang dijadikannya sebagai perantara telah menciptakan manusia dan
mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, baik kebaikan maupun kejahatan,
dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. Yakni Allah maha
mengetahui keadaan manusia walau yang paling tersembunyi sekali pun. 17.
Ingatlah ketika dua malaikat mencatat perbuatan manusia, yang satu duduk di
sebelah kanan, yaitu malaikat yang mencatat kebaikan dan yang lain di sebelah
kiri, yaitu malaikat yang mencatat kejahatan.

c). Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya.

3. a). secara terminologis masyarakat merupakan salah satu bahan kajian sosiologi.
b). asal usul pembentukan masyarakat bermula dari fitrah manusia untuk
bersama dengan orang, lalu terbentuklah hubungan sosial yang melahirkan
aturan atau norma.

c).Masyarakat yang adil, terbuka, dan demokratis, dengan landasan takwa kepada
allah dan taat kepada ajarannya.

d). 1. Keadilan

menegakkan keadilan merupakan kemestian yang bersifat fitrah yang


harus ditegakkan oleh setiap individu sebagai pengejawantahan dari perjanjian
primordial dimana manusia mengakui Allah sebagai Tuhannya. Keadilan
merupakan sikap yang paling dekat dengan takwa. Karena itu setiap praktik
ketidakadilan merupakan suatu bentuk penyelewengan dari hakikat
kemanusiaan yang dikutuk keras oleh Al-Qur,an.

2.Supremasi hukum

Menegakkan hukum yang adil merupakan amanah yang di perintahkan


untuk dilaksanakan kepada yang berhak.

3.Egalitarianisme (persamaan)

Egitaiarisme itu tidak mengenal system dinasti geneologis. Artinya


adalah bahwa masyarakat madani tidak melihatt keutamaan atas dasar
keturunan, ras, etnis, dll.

4. Pluralisme

Pluralisme adalah sikap di mana kemajemukan merupakan sesuatu yag


harus diterima sebagai bagian dari realitas obyektif.

5. Pengawasan Sosial

Pengawasan sosial ini menjadi penting terutama Ketika kekuatan baik


kekuatan uang mauun kekuatan kekuasaan cenderung menyeleweng sehingga
perwujudan masyarakat beradab dan sejahtera hanya slogan semata.

Anda mungkin juga menyukai