Anda di halaman 1dari 13

PERAN DAN FUNGSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Disusun oleh:
Asti Nadia (190101008)

Dosen Pengampu
Dr. Muklis, M. Ag
NIP. 197103111995031002
Dipresentasikan pada:
Hari/tanggal: selasa 16 maret 2021
Pukul: 90.10-10.50 WITA
Semester IV Kelas A

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2021
ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii


A. PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING .......................................................................... 1
1. Definisi Bimbingan dan Konseling ...................................................................................... 1
2. Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling........................................................................ 1
3. Peran Bimbingan dan Konseling Dalam Pendidikan ........................................................... 2
4. Peran Guru Bimbingan dan Konseling ................................................................................ 3
5. Peran layanan dalam bimbingan konseling.......................................................................... 4
B. FUNGSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING .................................................... 7
1. Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling menurut para ahli:........................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 11
1

A. PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Definisi Bimbingan dan Konseling
Bimbingan adalah suatu proes pemberian bantuan yang dilakuakan orang ahli
kepad seorang individu atau kelompok dengan tujuan agar setiap individu tersebut
dapat memahami dirinya sendiri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa
depannya. Bimbingan diberikan untuk mengatasi berbagai persoalan atau kesulitan
yang dihadapi oleh individu

Konseling adalah hubungan antara dua orang yaitu konselor dan klien, yang
bertujuan untuk memberikan bantuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh
klien.1

Dengan demikian dapat disimpulkan bimbingan dan konseling merupakan suatu


layana bantuan yang dilakukan oleh konseler untuk lebih mengenal dirinya sendiri
dalam mengambil keputuasan dalam melakukan potensi yang dimiliki untuk
dikembangkan serta bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.

2. Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling


Secara umum tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu
memperkembangkan diri secra optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan
predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai
latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pedidikan, status sosial
ekonomi), serta sesuai dengan tuntunan positif lingkunganya. 2

Sedangkan tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran


tujuan umum tersebut yang dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan
kompleksitas permasalahannya seperti: mengembangkan seluruh pontensi seoptimal
mungkin, mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri. Mengatasi kesulitan
dalam memahami lingkungannya, yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga,
pekerjaan, sosial-ekonomi, mengatsi kesulitan dalam mengindetifikasi dan

1
Tika evi, manfaat bimbingan dan koseling bagi siswa, dalam jurnal JPdK, volume 2 NO. 1 tahun 2020, h
72-75.
2
Prayitno dan erman amnti,dasar-dasar bimbingan dan konseling (jakarta: Pt Rineka cipta 2008), h 12
2

memecahkan masalahnya, mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan,


minat, dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan, memproleh bantuan
secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah untuk mengatasi keulitan-kesulitan yang
tidak dapat dipecahkan disekolah tersebut.3

3. Peran Bimbingan dan Konseling Dalam Pendidikan


Peranan Bimbingan dan konseling dalam pendidikam merupakan suatu usaha
membantu indivu untuk menjadi manusia yang berkembangan dalam hal pendidikan
dan pembentukan kepribadian yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki
beberapa wawasan, pandangan, interprestasi, pilihan, penyesuaian dan keterampilan
yang tetap terhadap diri sendiri dan lingkungan. Sekolah atau lembaga pendidikan
bertujuan untuk mempersiapkan dan menghasilkan tenaga untuk mengisi formasi-
formasi yang dibutuhkan oleh masyarakat atau pemerintahan, sebagaimana yang
tercantum dalam tujuan pendidikan nasional yang telah digariskan dalam undang-
undang RI No.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional yang kemudian diganti
dengan undang-undang RI No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
dikemukkan bahwa4 :

Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdasakan kehidupan bangsa dan


mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan sehat jasmani dan rohani berkepribadian yang mantap
dan mandiri, serta memiliki rasa tanggung jawab memeasyarakatkan dan kebangsaan.
Bisa lihat dari sisi tujuan peserta didik menamatkan sekolah atau madrasah, maka
dalam hal kualifikasi yang ada pada tamatan suatu sekolah atau lembaga sekurang-
kurangnya memiliki empat kompentensi pokok yaitu :

a. Kompentisi religious, yaitu kemampuan untuk mengendalikkan diri agar


tidak melanggar perintah Allah SWT dan sebaliknya tidak memperturutkan
segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT.

3
Ditijen PMPTT Diknas, bimbingan dan konseling disekolah (Direktur tenaga kependidikan 2008) h 7
4
Dr. Mulyadi,Bimbingan Konseling di sekolah dan madrasah, (jakarta: kencana 2016), h 189
3

b. Kompentisi akademis atau profesional adalah seperangkat ilmu pengetahuan


dan teknologi yang seharusnya dimiliki sesuai dengan bidangnya masing-
masing serta mengamplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologitersebut
dalam kehidupan sehari-sehari. Termasuk ke dalam kompentensi akademik
atau profesional ini adalah kompentensi akademik dalam melakukan
tanggung jawab sesuai dengan keahlianya

c. Kompentensi kemanusia tau individu merupakan para tamatan suatu


lembaga pendidikan agar mampu mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang
mandiri untuk melakukan transformasi diri dari pemahaman diri, pencapaian
potensi ini sangar erat kaitannya dengan pencapaian kematangan dalam
aspek intelektual, emosional, dan sosial.

d. Kompentensi kemasyarakatan adalah kajian kemampuan para tamatan


sekolah atau lembaga pendidikan untuk memahami bahwa dirinya bagian
dari masyarakat yang mampu mengembangkan tugasnya sebagai anggota
masyarakat dan warga indonesia.5

4. Peran Guru Bimbingan dan Konseling


Dalam kedudukan sebagai personal pelaksana proses pembelajaran dinsekolah
guru memiliki posisi strategis. Dibanding dengan guru pembimbing atau konseler,
misalnya guru sering berinteraksi dengan siwa secara langsung. Apabila dirinci ada
beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh sesorang guru, ketika ia diminta
mengambil bagian dalam penyelenggaraan program bimbingan dan koseling disekolah.

a. Guru sebagai informatory berperan sebgai informator, berkaitan dengan


tugasnya membantu guru pembimbing atau kesoler dalam
memasyarakatkan layanan bimbingan dan koseling kepada siswa pada
umumnya

b. Guru sebagai fasilitator berperan sebagai fasilitas terutama ketika


dilangsungan layanan pembelajaran baik itu yang bersifat proventif

5
Ibd hlm. 190-191
4

ataupun kuratif. Dibandingan guru pembimbing guru lebih memahani


tentang keterampilan belajar yang perlu dikuasi siswa pada mata
pelajaran yang diajarkan

c. Guru sebagai mediator berperan sebagai mediator abtara siswa dengan


guru pembimbing. Misalnya saat diminta untuk melakukan kegiatan
identifikasi siswa yang memerlukan bimbingan dan pengalih tanganan
siswa yang memerlukan bimbingan dan koseling kepada guru
pembimbing atau konselor sekolah.

d. Guru sebegai kolaborator berperan sebagai seprofesi yakni sama- sama


sebagai tenaga pendidikan di sekolah, guru dapat berperan kolabator di
sekolah misala dalam penyelenggaraan berbagai jenis layanan orientasi
informasi.

Secara operasional pelaksaan utama layanan bimbingan dan konselor dibawah


kordinasi seorang koordinator bimbingan dan koseling. Penyelenggaraan melibatkan
personal sekolah lainnya agar leboh berperan sesuai batas-batas kewenangan dan
tanggung jawab.6

5. Peran layanan dalam bimbingan konseling


Peran bimbingan dan koseling didalam meningkatkan mutu pendidikan terletak
pada bagaimana bimbingan dan kongseling itu membangun manusia yang seutuhnya
dari berbagai aspek yang ada di dalam diri peserta didik. Pendidikan bermutu bukanlah
pendidikan aspek yang hanya mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi
saja tetapi juga harus meningkatkan profesionalitas dan sistem manajemen, diman
keemuanya itu tidak hanya menyangkut aspek akademik tetapi juga harus
meningkatkan profesionaltas dan sistem manajemen, dimana kesemuanya itu tidak
hanyan menyangkut aspek akademik tetapi juga aspek pribadi, sosial, kematangan
intelektual, dan sistem nilai. Peran BK dalam keempat inilah yang menjadikan

6
Dr. Fenti Hikmawati, Bimbingan Dan Konseling (jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 22-23
5

bimbingan konseling ikuy berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Disekolah


ada tujuh macam layanan konseling yaitu:

a) Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk


memperkenalkan siswa baru dan seseorang terhadap lingkungan yang
baru dimasukinya. Pemberian layanan ini bertolak dari anggapan bahwa
memasuki lingkungan baru barunlah hal yang selalu dapat berlangung
dengan mudah dan menyenangkan bagi setiap orang. Bagi siswa ketidak
kenalan atau ketidaktahuanya terhadap lingkungan lembaga pendidikan
(sekolah) yang disekolah baru dimasukinya itu dapat memperlambat
kelangsungan proses belajarnya kelak. Bahkan lebih jauh dari itu dapat
membuatnya tidak mencapai hasil belajar yang diharapkan. Oleh sebab
itu, mereka perlu diperkenalan dengan berbagai hal tentang lingkungan
lembaga pendidikan yang baru itu. Individu yang memasuki lingkungan
baru perlu sefgera dan secepatnya mungkin memahami lingkungan
barunya itu. Hal-hal yang perlu diketahui itu pada garinya besarnya
adalah keadaan lungkungan fisik (seperti gedung-gedung, peralatan,
kemudahan-kemudahan fisik), materi dan kondisi kegiatan (seperti jenis
kegiatan, lamanya kegiatan syarat-syarat bekerja, suasana kerja),
peraturan dan berbagai ketentuan lainnya (seperti displin, hak dan
kewajiban), jenis personal yang ada, tugas masing-masing dan saling
hubungan diantara mereka.

b) Layanan informasi secara umum, bersama dengan layanan orientaris


memberikan pemahaman kepada individu yang berkepentingan tenteng
berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas dan kegiatan,
atau untuk menentukan arah suatu tujuan untuk menentukan arah suatu
tujuan atau rencana yang dikehendaki.

c) Layanan penempatan dan peyaluran, individu sering mengalami


kesulitan dalam menentukan pilihan, sehingga tidak sedikit individu
yang bakat, kemampuan, minat dan hobinya tidak terssalurkan dengan
baik. Individu seperti tidak mencapai perkembangan secara optimal.
6

Mereka memerlukan bantuan atau bimbingan dari orang-orang dewasa,


terutama konselor dalam meyalurkan potensi dan mengembangkan
dirinya.

d) Layanan bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan


bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah, pengalaman
menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam
belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya
intelegensi. Sering kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak
mendaptkan layanan bimbingan yang memadai

e) Layanan bimbingan belajar dilaksanakan melalui tahap: pengebalan


siswa yang mengalami masalah belajar, pengungkapan sebab-sebab
timbulnya masalah belajar, dan pemberian bantuan penge tasan masalah
belajar.

f) Layanan konseling peorangan sebagai pelayanan khsus dalam


hubungan angsung tatap muka antara konselor dengan klien dicermati
dan diupayakan pengentasannya, sedapat-dapatnya dengan kekuatan
klien sendiri. Dalam kaitan itu, konseling dianggap sebagai upaya
layanan yang paling uaama dalam pelaksanaan fungsi pengentasan
masalah klien

g) Layanan bimbingan dan konseling kelompok apabila konseling


perorangan menunjukkan layanan kepada individu atau orang-
perongan, maka bimbingan dan koseling kelompok mengarahkan
layanan kepada sekelompok individu adalah layanan kepada
sekelompok individu. Layanan kelompok itu memberikan manfaat atau
jasa kepada sejumlah orang. Kemanfaatan yang perhatian semua pihak
berkenan dengan playanan kelompok itu. Apalagi pada zaman yang
menenkan perlunya efesien, perlu perluasan layanan jasa yang mampu
menjangkau lebih banuak konsumen secara tepat dan cepat layanan
kelompok semakin menarik.
7

Terdapat empat bidang layanan bimbingan dan koseling yaitu; bimbingan dan
konseling akademik (belajar), bimbingan dan koseling pribadi, bimbingan dan
konseling sosial, bimbingan dan konsseling karir. Bimbingan dan konseling berperan
penting dalam mensuksekan dunia pendidikan yang lebih baik, untuk menciptakan
semua hal itu tentu dalam pelakssanaan layanan tersebut harus memiliki sistem
menajemen yang baik.7

B. FUNGSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING


Menurut peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik indonesia Nomor
111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling pada pendidikan dasar menengah pasal
2 menyebutkan bahwa layanan bimbingan dan koseling bagi konseli pada satuan
pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut:

 Pemahaman diri dan lingkungan

 Fasilitas pertumbuhan dan perkembangan

 Penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan

 Penyaluran pilihan pendidikan, pkerjaan, dan karir

 Pencengahan timbulnya masalah

 Perbaikan dan penyembuhan

 Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk


perkembangan potensi konseli

 Pengembangan potensi optimal

 Advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif, dan

7
Ramlah,Pentingnya Layanan Bimbingan Koseling bagi Peserta didik, dalam jurnal al-mau’izhah, vol.1
no.1 1 september 2018, h 73-74
8

 Membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program


aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, minat,
kemampuan, kecepatan belajar, dan kebutuhan kreatif.8

1. Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling menurut para ahli:


a) Menurut prayitno (1997), fungsi kegiatan bimbingan dan koseling
meliputi:

 Fungsi pemahaman yaitu fungsi yang menhasilkan pemahaman


tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu esuai dengan kepentingsn
pengembangan peserta didik.

 Fungsi pencegahan yaitu fungi yang menghasikan tercegahnya atau


terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahn yang
mungkin timbul, yang akan dapat menggangu, menghambat,
ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian- kerugian tertentu
dalam proses perkembangan

 Fungsi pengetasan yaitu fungsi akan menghasilkan terentaskannnya


atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta
didik

 Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungssi yang akan


menghasilakan terpelihara dan terkembanganya berbagai potensi
dan konsisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan
dirirnyasecra mantap dan berkelanjutan.

b) Menurut Nurishan dan Sudianti (20050 fungsi bimbingan konseling

 Fungsi pemahaman, yaitu fungsi yang akana mengahasilkan


pemahaman tentang sesuatu dengan kepentingan pemgembangan
peserta didik

8
Nani nurhadati dan sitinurfarida, optimalisasi peran dan fungsi guru bimbingan dan konseling dalam
implementasi kurikulum 2013, dalam jurnal Bikotetik, vol.2 no.2 tahun 2018, h 147-149
9

 Fungsi penyaluran yaitu membantu peserta didik dalam memilih


jurusan sekolah, jenis sekolah, dan lapangan pekerjaan yang ssesuai
dengan minat, bakat, dan ciri-ciri keperibadian lainnya.

 Fungsi adaptasi, yaitu membantu petugas-petugas disekolah,


khusussnya guru, untuk mengadaptasikan program pendidikan
terhadapt minat, kemampuan, dan kebutihan para peserta didik.
Penggunaan informasi peserta didik, guru pembimbing dapat
membantu guru untuk memperlakukan peserta didik secara tepat,
baik dalam mengelola memilih mata pelajaran yang tepat meupun
dalam mengadaptasikan bahan pelajaran kepada kecepatan dan
kemampuan peserta didik

 Fungsi penyesuaian yaitu membantu peserta didik untuk


memperoleh penyesuaian pribadi dan memperoleh kemajuan dalam
perkembangan secara optimal. Funsi ini dilaksanakan dalam rangka
identifikassi, memahami, dan memecahkan masalah.

c) Menurut Winkel dan Hastuti (2004) mengemukan, fungsi pokok pelayanan


bimbingan dan konseling disekolah adalah sebagai berikut:

 Fungsi penyaluran yaitu fungsi dalam membantu siwa


mendapatkan program studi yang sesuai baginya dalam rangka
kurikulum pengajaran yang disediakan disekolah, memilih
ekstarkurikuler yang cocok baginya selama menjadi peserta didik
di sekolah yang bersangkutan,menentukan program studi lanjutkan
yang sesuai baginya setelah tamat, dan merencanakan bidang
pekerjaan yang cocok baginya dimasa mendatang. Semua ini kerap
berarti bahwa siswa kerap dibantu untuk emilih diantara alternatif
yang tersedia (decision making)

 Fungsi penyesuaian yaitu fungsi dalam membantu siswa


menemukan cara menentapkan diri secara tepat dalam berbagai
10

keadaan dan situasi yang dihadapi. Siswa harus di bantu untuk


bergaul secara selektif di tengah-tengah keluarga

 Fungsi pengadaptasian, yaitu fungsi sebagai narasumber bagi


tenaga-tenaga pendidik yang lain disekolah, khususnya pimpinan
sekolah dan staf pengajar, dalam hal mengarahkan rangkaian
kegiatan pendidikan dan pengajaran supaya sesuai dengan
kebutuhan para siswa. Pelayanan ini tidak langsung diberikan
kepada siswa, seperti fungsi pemahaman dan fungsi penyesuaian,
tetapi tenaga bimbingan memberikan informasi dan usulan kepada
sesama tenaga pendidikn demi keberhasilan program pendidikan
sekolah serta terbinarnya kesejahteraan para siswa. 9

Dapat kita simpulan dari menurut para ahli fungsi bimbingan dan
konseling merupakan bimbingan dengan memberikan bantuan kepada
seseorang untuk mengatasi masalah atau mengunkapkan kemampuan yang
dimilikinya, sebagai upaya dalam mencapai perkembangan yang optimal.
Bimbingan dan koseling juga bukan hanya untuk individu tetapi juga bisa
untuk kelompok. Bimbingan dan koseling juga bisa membantu peserta
didik untuk mengatsi masalahnya dan bisa memberikan pelayanan yang
baik, menyenangkan, menarik dan profesional.

9
Kristiano batuadji dkk,hubungan antara efektivitas fungsi bimbingan dan konseling dengan prespsi siswa
terhadap bimbingan dan konseling di sekolah menengah pertama stella duce 1 yogyakarta, jurnal psikologi, vol.36
No.1 2002, h 19-20.
11

DAFTAR PUSTAKA

Kristiano batuadji dkk, 2002. Hubungan antara efektivitas fungsi bimbingan dan konseling dengan
prespsi siswa terhadap bimbingan dan konseling di sekolah menengah pertama stella duce
1 yogyakarta. Jurnal psikologi. 36 (1): 19-20.
Nani nurhadati dan sitinurfarida, 2013. Optimalisasi peran dan fungsi guru bimbingan dan
konseling dalam implementasi kurikulum. Jurnal Bikotetik, 2 (2): 147-149
Ramlah. 2018. Pentingnya Layanan Bimbingan Koseling bagi Peserta didik, dalam jurnal al-
mau’izhah, 1(1): 73-74
Dr. Fenti Hikmawati. 2014. Bimbingan Dan Konseling. jakarta: Rajawali Pers.

Dr. Mulyadi. 2016. Bimbingan Konseling di sekolah dan madrasah. jakarta: kencana.

Ditijen PMPTT Diknas. 2008. bimbingan dan konseling disekolah. Jakarta PT Raja Granfindo

persada.

Tika evi. 2020. manfaat bimbingan dan koseling bagi siswa. Jurnal JPdK. 2(1): 72-75.

Anda mungkin juga menyukai