Anda di halaman 1dari 2

7.

Lapisan-lapisan pada kulit:


Lapisan kulit secara garis besar dibagi menjadi 3 yaitu epidermis, dermis, dan lapisan
subkutan.

A. Lapisan epidermis terdiri atas epitel berlapis gepeng dengan lapis tanduk yang terdiri atas
sel-sel yang disebut kreatinosit. Epidermis terdiri atas 5 lapisan kreatinosit.
a. Stratum korneum, merupakan lapisan superfisial (lapisan terluar) dibandingkan
stratum lainnya. Stratum korneum terdiri dari 20-30 lapis kreatinosit yang berisi
kreatin tanpa inti, gepeng, dan mati. Sel kreatin yang sudah mati ini mampu
melindungi lapisan di dalamnya dan mencegah tubuh kehilangan air.
b. Stratum lusidium, terdiri dari 2-3 lapis sel mati dan hanya terlihat pada kulit tebal.
Kreatinosit pada lusidium tidak memiliki inti, organelnya telah hilang, dan
sitoplasmanya hampir seluruhnya terdiri atas filamen keratin terbenam dalam matriks
pada elektron.
c. Stratum granulosum, terdiri atas 3-5 lapis kreatinosit yang sedang mengalami
diferensiasi akhir keratinisasi dengan granul keratohialin yang jelas. Pada stratum
granulosum terdapat granul lamelar yang berdungsi menghasilkan lapisan
imepermeabel yang kaya lipid di sekitar sel yang nantinya akan berfungsi sebagai
sawar atau pembatas agar tubuh tidak kehilangan air.
d. Stratum spinosum, terdiri atas beberapa lapis kreatinosit yang terikat oleh desmosom
dan pada lapisan ini dapat dengan jelas dilihat lapisan sel langerhans.
e. Stratum basale, lapisan paling dalam dan terdiri atas selapis sel kuboid atau silindris
di atas membran basal pada pertemuan dermis-epidermis. Pada stratum basale terjadi
aktivitas mitosis dan mengandung sel-sel progenitor bagi semua lapis epidermis.
B. Dermis adalah lapisan jaringan ikat dan yang menunjang epidermis dan mengikatnya
pada jaringan subkutan (hipodermis). Ketebalan dermis bervariasi pada berbagai daerah
di tubuh dan memiliki ketebalan maksimal di punggung yaitu 4 mm. Lapisan dermis
terdiri dari 2 lapisan dengan batas yang tidak jelas
a. Stratum papilare, stratum superfisial pada dermis dan terdiri atas jaringan ikat areolar,
dengan serat kolagen tipe I dan III, fibroblas, sel mast yang tidak teratur, sel dendritik,
dan leukosit. Pada lapisan ini terbentuk papila dermis dan kolagen tipe VII yang
tertanam ke dalam lamina basal untuk membantuk mengikat dermis pada epidermis.
b. Stratum retikulare, jauh lebih tebal dan lebih dalam dibandingkan dengan stratum
papilare. Terdiri dari jaringan ikat pada tidak teratur yang mengelilingi folikel rambut.
Pada stratum ini terdapat kelenjar sebasea, kelenjar keringat, saraf, dan pleskus dalam
pembukuh darah meluas ke dalam lapis subkutan.
C. Lapisan subkutan atau hipodermis terdiri atas jaringan ikat areolar dan adipose yang
berfungsi sebagai bantalan dan cadangan makanan. Selain itu di lapisan subkutan juga
terdapat kelenjar keringat, lemak, dan sel-sel kolagen
8. Macam-macam reseptor pada kulit
Varietas reseptor sensorik terdapat di kulit, termasuk ujung saraf tanpa lapisan kolagenosa
atau glia dan lebih banyak struktur kompleks dengan serabut sensorik yang dilapisi oleh glia
dan simpai jaringan ikat halus. Reseptor yang tidak bersimpai mencakup struktur berikut:

1. Cakram taktil merupakan reseptor yang berhubungan dengan sel taktil epidermis,
dengan fungsi sebagai reseptor unfuk sentuhan ringan.
2. Ujung saraf bebas merupakan reseptor yang terletak di dermis papilar dan terjulur ke
dalam lapisan epidermis bawah" yang terutama berespons terhadap suhu tinggi dan
rendah, nyeri dan gata1, tetapi juga berfungsi sebagai reseptor taktil.
3. Pleksus akar rambut merupakan suatu jaringan serabut sensorik yang mengelilingi
dasar folikel rambut di dermis retikular yang mendeteksi gerakan rambut.

Reseptor bersimpai berikut merupakan mekanoreseptor taktil:


1. Korpuskel taktil (juga disebut korpuskel Meissner) merupakan strukfur elips
berukuran sekitar diameter terpendek 30-75 pm dengan diameter panjang 150 prm, yang
tegak lurus terhadap epidermis di papilla dermis dan lapisan papilar di ujung jari, telapak
tangan dan telapak kaki. Reseptor ini mendeteksi sentuhan ringan.
2. Korpuskel (Pacini) lamelar merupakan struktur oval besar dengan ukuran sekitar 0,5
mm x 1 mm, yang ditemukan di dalam dermis atau hipodermis retikular, dengan simpai
luar dan 15 sampai 50 lamela konsentris tipis sel tipe Schwann pipih dan kolagen yang
mengelilingi akson tak bermielin yang sangat bercabang. Korpuskel berlamela
dikhususkan untuk mendeteksi sentuhan kasar, tekanan (sentuhan bersinambungan), dan
getar dengan distorsi simpai yang memperkuat suatu rangsang mekanis ke inti aksonal
tempat impuls awalnya terbentuk.
3. Korpuskel Krause dan korpuskel Ruffini adalah mekanoreseptor bersimpai Iain yang
mendeteksi tekanan di dermis, tetapi strukturnya tidak terlalu khas

Anda mungkin juga menyukai