Tutor 6.1
Tutor 6.1
1
SKENARIO KASUS:
Perempuan usia 28 tahun datang ke poliklinik saraf dengan keluhan pusing sejak
pagi hari. Pasien juga mengeluh mual muntah. Pusing dikatakan berputar sekeliling
ruangan saat akan bangun dari tidur. Pasien pernah mengalami keluhan yang sama
sekitar 3 bulan lalu. Untuk mengurangi rasa pusing, pasien sempat tidur, namun
saat bangun kambuh lagi. Riwayat sakit lain tidak ada. Pemeriksaan fisik TD
120/80, nadi 80x/menit, RR 20x/menit, temp 36°C. Pemeriksaan neurologi
didapatkan vertigo positional.
KATA SULIT:
1. Vertigo positional: salah satu jenis vertigo yang paling umum terjadi. Kondisi
ini terjadi karena adanya endapan yang terbentuk di bagian telinga dalam,
sehingga mengganggu keseimbangan tubuh. Selain itu, ada beberapa kondisi
lain yang bisa memicu terjadinya serangan vertigo mulai dari cedera pada
vestibular, stroke, cedera kepala, cedera leher, hingga penyakit Meniere.
2. Pemeriksaan fisik neurologi: meliputi pemeriksaan kesadaran dan fungsi
luhur, saraf otak, tanda rangsang meningeal, system motorik, system
sensorik, reflex, gait dan system koordinasi, serta pemeriksaan provokasi
pada sindroma nyeri tertentu.
3. Mual: rasa seperti ingin muntah dan tidak nyaman pada perut.
4. Muntah: Muntah adalah kondisi ketika isi lambung keluar secara paksa
melalui mulut. Berbeda dari regurgitasi (keluarnya isi lambung tanpa
kontraksi), muntah disertai kontraksi pada lambung dan otot
perut. Muntah sendiri sebenarnya bukan suatu penyakit, tetapi gejala bahwa
seseorang sedang mengalami gangguan kesehatan.
5. Pusing: serangkaian sensasi, seperti melayang, berputar, dan merasa tak
stabil secara fisik.
PERTANYAAN:
2. Mengapa pusing yang diderita pasien tidak menghilang setelah bangun tidur?
JAWABAN:
1. pasien duduk tegak pada kasur dan menengok ke arah gangguan telinga dalam
yang sudah diperiksa (contoh: bila gangguan ada di telinga kiri, pasien dibuat
menengok ke kiri 45 derajat)
2. pasien ditidurkan dengan cepat dan kepala ada di bantal, posisi ini ditahan
selama 30 detik atau sampai keluhan vertigo berkurang
4. badan pasien diputar ke arah berlawanan dari posisi pertama (dalam hal ini ke
kanan) kepala pasien dibuat menengok lagi 90 derajat ke arah yang sama
(menengok ke lantai, tunggu selama minimal 30 detik dan perlahan kembali
duduk dengan posisi tersebut [35]