Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


"AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VS AKUNTANSI SEKTOR
SWASTA”

DISUSUN OLEH:

ELKANISHA OKTAVINA MATARI (B1C118126)


ARFA FACHRULLA (B1C118128)
WARNIYATIH NUR AQURAT (B1C118130)
ASWIN (B1C118 132)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
nikmatnnya yang tidak terhingga , sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
akuntansi sektor publik “Akuntansi sektor publik vs akuntansi sektor swasta”.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperoleh banyak informasi mengenai
akuntansi sektor publik dan akuntansi sektor swasta, yang bertujuan untuk
menambah wawasan dan pengetahun bagi pembacanya maupun pihak yang terkait
di dalamnnya serta dapat memberikan motivasi atau dorongan agar memiliki rasa
ingin tahu di dalam dunia keuangan .
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi tulisan maupun materi . Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
senantiasa penulis terima dengan tangan terbuka . Semoga makalah ini dapat
memberikan informasi kepada saudara-saudara, bermanfaat untuk pembacannya
dan dapat memberikan semengat untuk membawa sesuatu kearah yang positif.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga
Allah SWT meridhoi segala usaha dan kita semua Amin.

Kendari, 10 Oktober 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3. Tujuan dan Manfaat........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Akuntansi Sektor Publik VS Akuntansi Sektor Swasta.................................3
2.2. Laporan Keuangan Akuntansi Sektor Public VS Sektor Swasta ..................7
2.3. Kultur Organisasi Sektor Publik Vs Sektor Swasta.......................................9
2.4. Pengambilan Keputusan Sektor Publik VS Sektor Swasta............................9
2.5. Audit Dalam Sektor Publik Vs Sektor Swasta ..............................................10
2.6. Pertanggungjawaban Dalam Sektor Publik dan Sektor Swasta ....................11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah kelompok swasta dan publik bermula dari sejarah manusia primitif
yang mulai hidup berkelompok dan terjadi perubahan sedemikiam rupa hingga
menjadi sekelompok manusia yang mulai memiliki pemikiran, sosial, dan
organisasi. Dimana masyarakat tersebut sejak dahulu memenuhi kebutuhan hidup
dari segala hal yang ada di alam, yang kemudian hari seiring perkembangan waktu
ketersediaan sumber daya yang ada di alam semakin sedikit dan membuat
perselisihan antar kelompok sehingga membentuk kelompok yang kemudian hari
memiliki sifat swasta dan publik.
Akuntansi sektor publik dapat di interprestasikan sebagai bidang akuntansi
yang secara khusus membahas penggunaan akuntansi dalam kegiatan organisasi
sektor publik. Secara luas, organisasi sektor publik meliputi lembaga-lembaga
tinggi negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah,
BUMN, dan BUMD, partai politik, LSM, yayasan, dan lembaga non profit lainya.
Akuntansi sektor publik itu sendiri perlu dipelajari secara tersendiri karena
sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan akan terselesaikanya
permasalahan negara ini.
Akuntansi sektor publik di indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan
akuntansi swasta. Di sisi lain, karakteristik sektor publik sangat berbeda dengan
sektor swasta, sehingga akuntansi yang diterapkan pada kedua sektor tersebut juga
berbeda dan mempunyai keunikan sendiri. Perbedaan karakter dan mekanisme
pengelolaan di masing-masing organisasi harus diperdalam lagi agar kinerja
masing-masing sektor menjadi maksimal dan mencapai tujuannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Akuntansi Sektor Publik VS Akuntansi Sektor Swasta ?
2. Bagaimana Laporan Keuangan Akuntansi Sektor Public VS Sektor
Swasta ?

4
3. Apa Kultur Organisasi Sektor Publik Vs Sektor Swasta ?
4. Bagaimana Pengambilan Keputusan Sektor Publik VS Sektor Swasta ?
5. Apa perbedaan Audit Dalam Sektor Publik Vs Sektor Swasta ?
6. Bagaimana Pertanggungjawaban Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis
(swasta) ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui perbedaan Pengertian Akuntansi Sektor Publik Vs Akuntansi
Sektor Swasta
2. Menjelaskan Perbedaan Laporan Keuangan Akuntansi Sektor Public Vs
Sektor Swasta
3. Mengetahui Kultur Organisasi Sektor Publik Vs Sektor Swasta
4. Menjelaskan Cara Pengambilan Keputusan Sektor Publik Vs Sektor
Swasta
5. Mengetahui Perbedaan Audit Dalam Sektor Publik Vs Sektor Swasta
6. Menjelaskan Pertanggungjawaban Dalam Sektor Publik Dan Sektor Bisnis
(Swasta)

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Akuntansi Sektor Publik VS Akuntansi Sektor Swasta


Akuntansi sektor public dapat didefinisikan sebagai mekanisme teknik dan
analisisna kuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di
lembaga-lembaga tinggi Negara dan departemen dibawahnya seperti pemerintah
daerah, BUMN, BUMD, LSM, dan yayasan social, maupun pada proyek proyek
kerja sama sektor public dan swasta. (Indra Bastian 2006). Sedangkan sektor
swasta adalah badan usaha komersil yang bertujuan untuk menghasilkan laba
sebanyak-banyaknya atau bersifat profit motif.
Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks
dan turbulence. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor
publik meliputi faktor ekonomi, politik, budaya dan demografi.
a. Faktor ekonomi
 Pertumbuhan ekonomi
 Inflasi
 Pendapatan perkapita (GNP/GDP)
 Struktur produksi
 Tenaga kerja
 Arus modal dalam negeri
 Cadangan devisa
 Nilai tukar mata uang
 Utang dan bantuan luar negeri
 Teknologi
 Infrastruktur
 Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi
 Sektor informal
b. Faktor politik
 Hubungan Negara dan masyarakat legitimasi pemerintah
 Tipe rezim yang berkuasa

6
 Ideology Negara
 Elit politik dan masa
 Jaringan internasional
 Kelembagaan
c. Faktor budaya
 Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
 System nilai di masyarakat
 Historis
 Sosiologi masyarakat
 Karakteristik masyarakat
 Tingkat pendidikan
d. Faktor demografi
 Pertumbuhan penduduk
 Struktur usia penduduk
 Migrasi
 Tingkat kesehatan

Penggunaan akuntansi dalam kedua sektor tersebut tentu saja berbeda


karena bentuk dan tujuan lembaga atau organisasi juga berbeda. Berikut ini
perbedaan akuntansi sektor publik dengan akuntansi sektor swasta yang harus
diketahui.
a. Tujuan organisasi
Tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi sektor publik berbeda dengan
sektor swasta. Perbedaan yang menonjol adalah tujuan untuk memperoleh laba.
Pada sektor swasta, usaha mencapai laba atau profit dimaksimumkan, sedangkan
pada sektor publik bukan hanya untuk mencapai keuntungan semata, namun juga
dalam rangka penyediaan pelayanan publik. Seperti layanan pendidikan, layanan
kesehatan masyarakat, penegakan hukum, transportasi massal dan lain sebagainya.
b. Sumber pendanaan
Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak, retribusi, laba
BUMN/BUMD, pinjaman luar negeri, obligasi, dan sumber lain yang syah

7
(pemerintahan), sumbangan, dana abadi, pinjaman, hibah, dan lain sebagainya
(nonpemerintahan). Sektor komersial sumber pendanaannya lebih fleksibel, dari
segi internal berasal dari modal pemilik dan laba yang ditahan, sedang dari
eksternal adalah utang bank, obligasi, dan penerbitan saham baru.
c. Pertanggungjawaban
Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik
perusahaan (pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor
publik manajemen bertanggungjawab kepada masyarakat karena sumber dana
yang digunakan oleh organisasi sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan
publik berasal dari masyarakat.
d. Struktur organisasi
Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor
swasta. Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku dan hirarki,
sedangkan struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel.
e. Karakteristik anggaran
pada sektor publik rencana anggaran dipublikasikan kepada masyarakat
secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan. Anggaran bukanlah suatu rahasia
negara. Beda dengan di swasta, dimana anggaran pada sektor swasta bersigat
tertutup dan merupakan rahasia perusahaan. Publik dalam organisasi sektor publik
memiliki makna yang berbeda dengan yang dipahami oleh organisasi sektor
swasta.
f. System akuntansi
Sistem akuntansi yang biasa digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi
berbasis akrual (Accrual accounting) sedangkan pada sektor publik sampai pada
tahun 2014 ini masih menggunakan sistem akuntansi berbasis kas menuju akrual
(Cash toward Accrual). Dan nanti secara penuh sektor publik akan menggunakan
basis akrual pada tahun 2015.

8
Perbedaan Sektor publik Sektor swasta
Tujuan organisasi Nonprofit motif Profit motif
Sumber pendanaan Pajak, Retribusi, Modal sendiri, laba
Utang, Obligasi ditahan, penjualan
Pemerintah, Laba aktiva.
BUMN/BUMD,
Penjualan Aset
Negara,dsb;
Sumbangan, Hibah
Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban
kepada kepada pemegang
publik/masyarakat saham dan kreditor
dan parlemen
(DPR/DPRD)
Struktur organisasi Birokratis, kaku dan Fleksibel : datar,
hirarki piramid, lintas
fungsional, dsb
Karakteristik Terbuka untuk publik Tertutup untuk public
anggaran
System akuntansi Basis kas Basis akrual

9
2.2 Laporan Keuangan Akuntansi Sektor Public VS Sektor Swasta
Bentuk laporan keuangan sektor publik pada dasarnya sama dengan laporan
keuangan sektor swasta tetapi ada penyesuaian sifat dan karakteristik sektor
publik yang mengakomodasi kebutuhan pemakai laporan keuangan sektor publik.
Selain itu, laporan keuangan sektor publik juga memiliki batasan-batasan berupa
pertimbangan non moneter seperti pertimbangan sosial dan politik yang perlu
diperhatikan.
Laporan keuangan yang harus dibuat oleh organisasi sektor publik meliputi
laporan keuangan formal, seperti Laporan Surplus/Defisit, Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Laba/Rugi, Laporan Arus Kas, Neraca serta Laporan Kinerja
yang dinyatakan dalam ukuran finansial dan non finansial. Sektor akuntansi pada
kedua sektor tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Sektor public Sektor swasta


 Focus finansial dan politik  Focus pada finansial
 Kinerja diukur secara finansial  Umumnya kinerja diukur secara
dan non-finansial finansial
 Pertanggungjawaban kepada  Pertanggungjawaban kepada
parlemen dan masyarakat pemega ng saham dan kreditur
 Diperiksa oleh Badan  Diperiksa oleh auditor
Pemeriksa Keuangan (BPK) independen
 Sebagian masih menggunakan  Sepenuhnya menggunakan
akuntansi berbasis kas akuntansi berbasis akrual
 Pelaporan didasarkan pada  Pelaporan didasarkan pada
Standar Akuntansi Standar Akuntansi Keuangan
pemerintahan (SAK)

Di Indonesia (sesuai UU no. 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara dan


UU no 1 ttahun 2004 tentang perbendaharaan Negara), laporan keuangan
pemerintah setidak-tidaknya terdiri atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA),
Neraca Laporan Arus Kas(LAK), Catatan Atas Laporan keuangan (CaLK).

10
Disamping itu laporan keuangan pemerintahan juga hendaknya terdiri atas
Laporan Saldo Anggaran Lebih (SAL), Laporan operasional (LO), dan Laporan
perubahan Ekuitas.

Sedangkan untuk sektor swasta laporan keuangannya terdiri atas Neraca


(Laporan Posisi keuangan), Laba/rugi, Laporan perubahan Ekuitas, laporan Arus
Kas dan Catatan atas Laporan keuangan.

Contoh Laporan Neraca Publik:

Contoh Laporan Neraca Sektor Bisnis (Swasta):

11
2.3 Kultur Organisasi Sektor Publik Vs Sektor Swasta

Organisasi sektor publik bertujuan pada pemenuhan kesejahteraan


masyarakat, sedangkan tujuan dari organisasi sektor swasta adalah keuntungan.
Dalam lingkup geraknya, organisasi sektor publik bergerak di sektor publik,
sedangkan organisasi swasta bergerak di sektor swasta dan berorientasi laba.
Dilihat dari konsumen yang dilayaninya, hampir sama antara organisasi sektor
publik dan swasta yaitu masyarakat, namun cara mengakses atau mendapatkannya
berbeda.

Oleh karena kepemilikan dan motif profitnya berbeda, maka kultur di


organisasi sektor publikpun berbeda dengan kultur organisasi bisnis (swasta). Di
dalam organisasi publik, semua karyawan/pegawai/ pengurus/relawan bekerja
untuk satu tujuan yakni pemenuhan pelayanan publik. Namun pada organisasi
bisnis (swasta), segala aktivitas dan sumber daya manusianya terfokus pada
keuntungan dan persaingan antar organisasi dan produk yang dihasilkan.
Persaingan inilah yang menghantarkan kinerja swasta cenderung lebih cepat
berkembang daripada sektor publik. Organisasi bisnis dengan produk yang lebih
baik daripada organisasi bisnis lainnya menjadikan organisasi bisnis tersebut akan
disukai dan dapat menguasai pasar. Oleh karena itu, diantara organisasi bisnis
akan selalu memberikan yang terbaik bagi pasar (masyarakat). Kultur ini belum
familiar dalam organisasi publik, sehingga peningkatan mutu pelayanan atau
produknya belum terjadi secara signifikan.

2.4 Pengambilan Keputusan Sektor Publik VS Sektor Swasta

Di dalam sektor publik, pengambilan keputusan dilakukan melalui


mekanisme secara formal dan telah ditetapkan dengan keputusan organisasi,
misalnya pada organisasi pemerintah, mekanisme musyawarah perencanaan
pembangunan (musrenbang) menjadi proses utama diputuskannya sebuah
perencanaan pemerintah. Di dalam musrenbang, masyarakat sebagai ”konsumen”
bahkan dapat ikut terlibat di dalamnya. Selain itu, berbagai keputusan diambil dan
ditetapkan oleh lembaga legislatif maupun eksekutif di tingkat pusat maupun

12
daerah. Contoh lain, misalnya pada organisasi partai politik, yayasan atau LSM,
segala keputusan diambil melalui musyawarah mufakat antara pengurus dan
perwakilan anggotanya.

Pengambilan Keputusan Dalam Sektor Publik dan Sektor Swasta

Sektor Publik Sektor Bisnis (Swasta)

Mekanisme secara formal dan telah Mekanisme secara formal dan telah
ditetapkan dengan keputusan ditetapkan dengan keputusan
organisasi organisasi atau tidak formal

Segala keputusan diambil melalui Mengambil keputusan secara


musyawarah mufakat antara pimpinan/ musyawarah mufakat, atau dapat
pengurus dan anggota/ perwakilan juga keputusan diputuskan secara
anggotanya individual (pemilik usaha)

Sedikit berbeda dengan organisasi publik, organisasi bisnis (swasta) pun


mengambil keputusan secara musyawarah mufakat meskipun ada keputusan yang
diputuskan secara individual (pemilik usaha). Pengambilan keputusan melalui
musyawarah dilakukan diantara pemilik saham, para pimpinan atau pihak
manajemen organisasi bisnis (swasta). Selain itu, pengambilan keputusan
organisasi jarang melibatkan karyawan atau konsumennya.

2.5 Audit Dalam Sektor Publik Vs Sektor Swasta

Audit sektor publik berbeda dengan audit pada sektor bisnis (swasta). Audit
sektor publik dilakukan pada organisasi pemerintahan yang bersifat nirlaba seperti
sektor pemerintahan daerah (pemda), BUMN, BUMD, dan instansi lain yang
berkaitan dengan pengelolaan aset kekayaan Negara, partai politik, yayasan,
lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi sosial lainnya. Sedangkan, audit
sektor bisnis dilakukan pada perusahaan milik swasta yang bersifat mencari laba.
Audit sektor publik dan audit sektor bisnis (swasta) sama-sama terdiri dari Audit

13
Keuangan (financial Audit), Audit Kinerja (Performance Audit), dan Audit untuk
Tujuan Khusus (Special Audit).

2.6 Pertanggungjawaban Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (swasta)

Pada organisasi publik, pertanggungjawaban merupakan upaya konkret


dalam mewujudkan akuntabilitas dan transparansi di lingkungan organisasi sektor
publik. Sebagai contoh di organisasi pemerintahan, diharuskan setiap pengelola
keuangan negara untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan dengan cakupan yang lebih luas dan tepat waktu. Undang-Undang No.
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, menegaskan bahwa laporan
pertanggungjawaban keuangan dimaksud dinyatakan dalam bentuk Laporan
Keuangan yang setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, dan disusun berdasarkan
SAP. Dalam rangka memperkuat akuntabilitas pengelolaan anggaran dan
perbendaharaan, setiap pejabat yang menyajikan Laporan Keuangan diharuskan
memberi pernyataan tanggung jawab atas Laporan Keuangannya. Menteri/
Pimpinan Lembaga/ Gubernur/ Bupati/ Walikota/ Kepala Satuan Kerja Perangkat
Daerah harus secara jelas menyatakan bahwa Laporan Keuangannya telah disusun
berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan informasi yang
termuat pada Laporan Keuangannya telah disajikan sesuai dengan SAP.

Pertanggungjawaban dalam organisasi sektor publik lainnya dilakukan


kepada masyarakat/konstituen, dan Dewan Pengampu di LSM atau yayasan. Di
dalam akuntansi sektor swasta, pertanggungjawaban dilakukan kepada
stakeholders dan pemegang saham oleh pengelola organisasi bisnis (swasta).

14
Pertanggungjawaban Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)

Sektor Publik Sektor Bisnis (Swasta)


Pertanggungjawaban merupakan upaya Pertanggungjawaban merupakan
konkret dalam mewujudkan upaya konkret dalam
akuntabilitas dan transparansi di mewujudkan akuntabilitas dan
lingkungan organisasi sektor publik transparansi di lingkungan
organisasi bisnis (swasta)
Pertanggungjawaban dilakukan kepada Pertanggungjawaban dilakukan
masyarakat, konstituen, dan Dewan kepada stakeholders dan
Pengampu di LSM atau yayasan pemegang saham oleh pengelola
organisasi bisnis (swasta)

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Akuntansi sektor publik yang kuat merupakan salah satu instrumen penting
dalam penegakan good govermence di sektor publik akuntansi sektor publik
berkaitan dengan sistem pemroresan informasi keuangan dan pengkomunikasian
informasi keuangan tersebut kepada para pemangku kepentingan organisasi sektor
publik. Tuntutan akan transparansi informasi keuangan organisasi sektor publik
sebagai bagian penting dalam penegakan good govermence organisasi sektor
publik diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya korupsi pada organisasi
sektor publik.

Sebagian besar kegiatan ekonomi suatu negara didasarkan pada keputusan-


keputusan yang dibuat dalam sektor perekonomian swasta. Sumber-sumber daya
dipergunakan di dalam perekonomian yang pada dasarnya adalah usaha swasta.
Kesejahteraan akan tercapai bagi semua orang apabila sumber-sumber daya yang
diproses menjadi barang-barang dan jasa-jasa dan berhasil dijual di pasar-pasar.

3.2 Saran

Akuntansi sektor publik dan Swasta diharapkan melalui pemerintah lebih


dapat menciptakan peluang yang dapat menggairahkan investasi publik dan
swasta lebih banyak memiliki potensi dalam menciptakan kesempatan kerja dan
hendaknya pemerintah terus mendorong pertumbuhan investasi sektor tersebut
lebih kearah bersifat pada karya. Dengan semakin meningkatkan investasi publik
dan swasta perusahaan-perusahaan yang memperbesar hasil produksinya atau pun
terciptanya perusahaan baru yang mana tenaga kerja pun akan semakin banyak
dibutuhkan sehingga lapangan usaha menjadi terbuka pasa akhirnya
meningkatkan kerja itu sendiri.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta : Penerbit
Erlangga

Mardiasmo.2002. .Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi

Nordiawan, deddi. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah. 2015.


Laporan Keuangan Yang Berakhir Per 31 Desember 2015. Jawa Tengah. BPKP:4

PT Hexindo Adiperkasa Tbk. 2007. Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor


Independen Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan
2006. : 1

17

Anda mungkin juga menyukai