Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

IDENTIFIKASI HIDROKARBON DAN IDENTIFIKASI


ALDEHIDA DAN KETON

OLEH:
MUHAMMAD FATHURRAHMAN
P07139020062

KIMIA ORGANIK
POLTEKKES KEMENKES ACEH
25 MEI 2021
TAHUN AJARAN 2020/2021
IDENTIFIKASI KARBON

Tujuan Pratikum
Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon melalui reaksi iju bromine
Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon melalui uji Baeye
Mengetahui sifat-sifat hidrokarbon

Dasar Teori
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya
mengandung ikatan kovalen tunggal. Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur
molekulnya terdiri dari hidrogen dan karbon. Molekul yang paling sederhana dari alkana adalah
metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan baku, merupakan komponen utama gas
alam

Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang


dikandungnya Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan
hidrokarbon jenuh Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan
angkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh (Fessenden, 1997)
Hidrogen dan senyawa turunannya, umumnya terbagi menjadi tiga kelompok besar
yaitu:
1. Hidrogen alifatik terdiri atas rantai karbon yang tidak mencakup bangun siklik. Golongan ini
sering disebut sebagai hidrokarbon rantai terbuka. Yang termasuk hidrokarbon alifatik adalah
alkana, alkena, dan alkuna. Contoh hidrokarbon alifatik yaitu:

C₂H6 (etana) alkana


CH3CH₂CH₂CH₂CH3 (pentana) alkane
C3H6 (propena) alkena
C4H6 (butuna) alkuna

• Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang memiliki jumlah atom hydrogen maksimum. Rumus
unumnya CH2 Sifat-sifatnya antara lain larut dalam pelarut nonpolar dan tidak larut dalam
pelarut polar, dapat mengalami reaksi halogenasi, dll
•Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki kekurangan 2 aton H dan mempunyai
akatan rangkap 2 pada atom C-C alkena memiliki rumus umum CH dan merupakan senyawa
hidrokarbon tak jesih Hidrokarbon tak jemi ini berisomer dengan sikloalkana Sifat-sifatnya
antara lain tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik, lebih reaktif dari alkana, dil

•Alkuna adalah senyawa hidrokarbon rangkap tiga dengan rumus umum CHs: Alkuna berisomer
dengan alkena yang memiliki 2 ikatan rangkap 2 atau suatu senyawa yang memiliki Ikatan
rangkap dua dan Isiklik Sifat-sifatnya antara lain mudah mengalami reaksi adisi seperti alkena,
dapat mengalami reaks oksidasi, dll
2. Hidrokarbon alisiklik atas hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang tersusun dalam
satu lingkar atau lebih

3 Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya


digambarkan sebagai lingkar enam dengan datan tunggal dan ikatan rangkap bersilih ganti
Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon auklik dan alifatik karena sifat fisika dan
kimianya yang Sebagai bidrokarbon jenuh, semua atom karbon dalam alkana mempunyai
empat ikatan tunggal dan tidak ada pasangan elektron bebas Somus elektron terikat kuat oleh
kedua atom Akibatnya, senyawa ini cukup stabil dan disebut juga parafin yang berarti kurang
reaktif (Wilbraham, 1992)

Karbon-karbon dari suatu hudrokarbon dapat bersatu sebagai suatu rantai atau suatu cincin
Hidrokarbon jenuh dengan atom-atomnya bersatu dalam suatu rantai furus atau rantai yang
bercabang diklasifikasikan sebagai alkana. Suatu rantai lurus berarti dari tiap atom karbon dan
alkana akan terikat pada tidak lebih dari dua atom karbon lain. Suatu rantar cabang alkana
mengandung paling sedikit sebuah atom karbon yang terikat pada tiga atau lebih atom karbon
lain (Fessenden, 1997)

Alkana rantai lurus CH3-CH2-CH3


Alkana rantai cabang CH3-CH-CH2-CH3
CH3

Senyawa berbobot molekul rendah berwujud gas dan cair, dan zat yang berbobot molekul
tinggi berwujud padat Alkana merupakan zat nonpolar, zat yang tak larut dalam air dengan
kerapatan zat cair kurang dari 10 gmi Selain alkana juga ada alkena yaitu hidrokarbon
yangmemiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua karbon-karbon Senyawa ini dikatakan tidak
jenuh
kama tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang sebetulnya dapat ditampung oleh setiap
karbon (Petruc, 1987) Hidrokarbon alatik bersal dari minyak bumi sedangkan hidmkarbon
aromatik dari batu bara Semua hidrokarbon, ablatik dan aromatik mempunyai tiga sifat umum,
yaitu tidak larut dalam air, lebih ringan dibanding air dan terbakar di udara

Ada beberapa uji yang berkaitan dengan identifikasi senyawa hidrokarbon, namun yang
dilakukan pada percobaan kali ini adalah
1. Uji Bromin
Uji bromin bertujuan agar dapat mengetahus pengaruhi cahaya dalam mempercepat terjadinya
reaksi senyawa hidrokarbon Uji dikatakan positif bila terbentuk gas HBr yang berwarna coklat
sampai kuning, bersifat asam dan beracun

2. Uji Baeyer
Uji bayer merupakan suatu gi untuk menunjukkan kertaktifan hidrokarbon alifanik, alisiklik dan
aromatik tchadap oksidator KMnO, yang merupakan katalis Pada uji bayers ini dilakukan
dengan mencampurkan larutan KMnO, 5% dan larutan NaCO 5% Hasil yang posinf adalah
hilangknya warna ungu dari larutan kalium permanganat. Contohnya, jika alkena dioksidasi
menggunakan pereaksi Bocyer maka akan menghasilkan glikol dengan menghilangkan warna
dan reagen Baeyer. Ini merupakan uji pada senyawa yang memiliki ikatan rangkap Reaksi
oksidati menggunakan pereaksi yang lebih kuat seperti asam dikromat atau asam
permanganate atau yang lainnya akan menghasilkan asam dan senyawa keton, tergantung pada
alkenanya

Alat
• Tabung reaksi, 6 buah
Rak tabung reaksi, 1 buah
Label, secukupnya
Alumunium foil, secukupnya
Pipet tetes panjang, 4 buah
Gelas ukur 10 ml, 2 buah

Bahan
Cairan sampel 1
Cairan sampel 2
Cairan sampel 3
Cairan sampel 4
Cairan sampel 5
Cairan sampel 6
Bromin
Larutan KMnO, 0,5%
Larutan Na CO, 10%

Cara kerja
1)UJI BROMIN
Masukkan tiap sampel sebanyak 10 tetes pada masing-masing tabung reaksi yang bersesuaian
(menurut label)
2)Tambahkan 1 ml bromine pada setiap sampel tersebut.Kerjakan di tempat gelap.Kocok dan
amati perubahannya
3)UJI BAEYER
Masukkan 20 tetes sampel ke dalam tabung reaksi
4)Tambahkan 3 ml larutan KMnO4 0,5% pada setiap sampel tersebut,kocok dan amati
5)Tambahkan lagi dengan 3 ml larutan Na2CO3 10% lalu kocok ,diamkan dan amati
perubahannya

IDENTIFIKASI ALDEHIDA DAN KETON

Tujuan Pratikum
Mempelajari dan memperkenalkan salah satu metode identifikasi senyawa berdasarkan
perbedaan gugus fungsi
Memberi pemahaman identifikasi secara kimia senyawa golongan aldehid dan keton

Dasar Teori
Salah satu pages fungsi yang kita yaitu aldehid Aldehid adalah satu senyawa a yang
mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah am hidrogen
Nama IUPAC dan aldehida diturunkan dari alkana dengan senggaini akhiran "un" dengan "al
Nama umumnya didasarkan nama asam karboksilat ditambahkan dengan akhiran dehids
(Petrucci 1987)
Aldehid dinamakan menurut nama anam yang mempunyai jumlah atom Csama pada ma
alkana yang mempunyai jumlah atom sama. Pembuatan aldehida adalah sebagai berikut
oksidasi alkohol primer, reduksi klorida asam, dan glikol, hidroformilati alkanu, reaksi Stephens
dan untuk pembuatan aldehida aromatik (Fessenden, 1997)
Salah satu reaksi untuk pembuatan aldehid adalah oksidasi dari alkohol primer
Kebanyakan oksidator tak dapat dipakai karena akan mengoksidasi aldehidaya menjadi asam
karboksilat Oksidasi khrompiridin komplek seperti piridinium khler kumat adalah oksidator yang
dapat merubah alkohol primer menjadi aldehid tanpa merubahnya menjadi asum karboksilat
(Petrect 1987)
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil terikat
pada dua Bogus alkil, disa gugus alkal, atau sebuah alkil Keton juga dapat dikatakan semua
organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan doa karbon lainnya Keton tidak
mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil (Wilbraham, 1992)
Pembuatan keton yang paling umum adalah oksidasi dari alkohol sekunder. Hampir
semua oksidator dapat dipakai. Pereaksi yang khas antara lain khromium oksida (Cros),
phiridinium hlor kromat, natrium bikhromat (NaCr;O) dan kalium permanganat (KMnO.)
(Respati, 1986) Reaksi-reaksi pada aldehida dan keton adalah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi.
Reaksi Oksidusi untuk membedakan aldehida dan keton. Aldehid mudah sekali dioksidasi,
sedangkan ceton tahan terhadap oksidator. Aldehida dapat dioksidasi dengan oksidator yang
sangat lemah. Sedangkan reaksi reduksi terbagi menjadi tiga bagian yaitu reduksi menjadi
alkohol, reduksi menjadi hidrokarbon dan reduksi pinakol (Wilbraham, 1992)
Sifat-sifat fisik aldehid dan keton, karena aldehid dan keton tidak mengandung hidrogen
yang terikat pada oksigen, maka tidak dapat terjadi ikatan hidrogen seperti pada alkohol,
Sebaliknya aldehid dan keton adalah polar dan dapat membentuk gaya tarik menurik
elektrostatik yang relatif kuat antara molekulnya, bagian positif dari sebuah molekul akan
tertarik pada bagian negatif dari yang lain (Fessenden, 1997),

1. Tes lodoform
lodoform merupakan salah satu haloform yang terbentuk kristal berwarna kuning, dan
sedikit larut dalam air. Secara umum haloform dibuat dari suatu senyawa metil keton/ metil
aldehida atau dari senyawa yang bila teroksidasi menghasilkan senyawa tersebut. Metil keton
menghasilkan endapan kuning iodoform jika direaksikan dengan iodine dalam larutan NaOH

R-C-CH 3+ 3+ 4NaOH R-C-ONa+ 3 Nal+ 3 H₂O+CH I 3

Metil Keton Todoform kuning

Untuk pembahasan ini, diasumsikan bahwa pereaksi yang kita gunakan adalah larutan
iodin dan natrium hidroksida. Tahap pertama melibatkan substitusi ketiga atom hidrogen dalam
gugus metil dengan atom-atom iodin. Keberadaan ion-ion hidroksida cukup penting untuk
berlangsungnya reaksi ion-ion ini terlibat dalam mekanisme reaksi. Pada tahap kedua, ikatan
antara C 13 dan ikatan lainnya pada molekul terputus menghasilkan triiodometana (iodoform)
dan garam dari sebuah asam.
2. Tes Benedict
Tes benedict memberikan hasil positif bila terbentuk endapan merah bata. Aldehida alifatik
dioksidasi menjadi asam karboksilat dengan pereaksi benedict( kompleks ion Cu (II) sitrat dalam
larutan basa). Ion Cu (11) direduksi menjadi CuO (endapan berwarna merah bata). Aldehida
aromatik dan keton tidak bereaksi dengan pereaksi benedict
RCH0 + 22 Cu2+¿¿+ +5OH R-COO−¿ ¿+ Cu2O + 3H2O

Biru Merah bata

Alat dan Bahan


Alat:
1. Tes Todoform
Alat:
• Gelas Beaker
. Batang Pengaduk
Kertas Saring
Penanggas Air
Timbangan Analitik
Bahan:
• KI
.NaOCI
. Aseton
. Alkohol
2. Tes Benedict
Alat:
.Pipet tetes
• Tabung Reaksi
Gelas Benker
Peranggas Air
Bahan:
.Formaldehida
.Aseton
.Benzaldehida
.Pereaksi Benedict
Cara Kerja
1.Tes Iodoform
Dengan menggunakan gelas beaker,dilarutkan 6 ram KI dalam 100 ml aquades,kemudian
ditambahkan 2 ml aseton

Ditambahkan pelan-pelan,sambal diaduk,NaOCI 5% sampai terbentuk endapan iodoform

Diamkan campuran selama 10 menit.Kemudian di saring .Kristal yang di peroleh di cuci 2-3 kali.

Rekristalisasi dilakukan dengan cara:


Ditempatkan kristal dalam beaker dan ditambahkan sedikit demi sedikit alkohol ambil di
panaskan sampai iodoform larut .Disaring larutan yang masih panas kedalam gelas beaker dan
di dinginkan .Kristal yang terbentuk di saring dan dikeringkan .Ditimbang berat kristal yang di
hasilkan.

2.Tes Benedict

Ditempatkan masing-masing 10 tetes formaldehid,benzaldehid,dan aseton kedalam 3 tabung


reaksi yang bersih dan kering.
Ditambahkan 2 ml(40 tetes)pereaksi benedict kedalam setiap tabung reaksi
Dikocok setiap tabung reaksi dan kemudian dipanaskan tabung reaksi (diatas 90 derajat
celcius)didalam beaker glass yang berisi air selama 10 menit.

Didinginkan tabung reaksi dan diamati yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai