Fuzzy
Fuzzy
Dosen pembimbing
Mursyidin, M.T.
Disusun Oleh :
Fajrator rozi - 170211078
Puji syukur kehadirat ALLAH Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah tentang “TEMPORAL AND SPATIAL SIGNAL
PROCESSING ”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai pengetahuan
dan petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan penyusun semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Penulis akui makalah ini masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki masih sangat kurang.
Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini agar kedepannya dapat menjadi
lebih baik. Akhirnya, semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada siapa saja yang mencintai pendidikan. Amin ya robbal alamin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertimbangkan bagaimana dua urutan data, masing-masing terdiri dari
nilai-nilai secara bersamaan sampel yang diambil dari dua bentuk gelombang
yang sesuai, bisa dibandingkan. Jika dua bentuk gelombang bervariasi sama
titik untuk titik, maka ukuran korelasi mereka mungkin diperoleh dengan
mengambil jumlah dari produk dari pasangan merespon cor- poin. Usulan ini
menjadi lebih meyakinkan ketika kasus dua urutan data independen dan acak
dianggap. Dalam hal ini jumlah dari produk akan cenderung ke arah nomor
acak makin kecil karena jumlah pasang poin meningkat. Hal ini karena semua
nomor, positif dan negatif, sama-sama mungkin terjadi sehingga pasangan
produk cenderung membatalkan diri pada penjumlahan. Sebaliknya,
keberadaan sejumlah terbatas akan menunjukkan tingkat korelasi. Sebesar
negatif akan menunjukkan korelasi negatif, yang merupakan peningkatan satu
variabel berhubungan dengan penurunan variabel lain.
The r12 korelasi silang (n) antara dua data yang sekuens x1 (n) dan x2 (n)
masing-masing yang berisi data N. Definisi korelasi silang,bagaimanapun,
menghasilkan hasil yang tergantung pada jumlah titik sampling yang diambil.
Ini dikoreksi oleh normalisasi hasil untuk jumlah poin dengan membagi oleh
N. alternatif ini dapat dianggap sebagai rata-rata jumlah produk. Dengan
demikian, definisi ditingkatkan adalah Perhitungan r12 diilustrasikan dalam
contoh berikut, di mana angka-angka titik dalam urutan data n, dan urutan
yang x1 dan x2.
B. Rumusan Masalah
1. Korelasi sebagai alat pengolah sinyal
2. Persamaan korelasi untuk beberapa sinyal
3. Ekstransi sinyal umtuk pemisahan sinyal dari noise
4. Persamaan dasar dalam tomografi
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Korelasi sebagai alat pengolah sinyal
2. Untuk mengetahui Persamaan korelasi untuk beberapa sinyal
3. Untuk mengetahui Ekstransi sinyal umtuk pemisahan sinyal dari noise
4. Untuk mengetahui Persamaan dasar dalam tomografi
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem adaptif adalah suatu sistem yang dapat menyesuaikan diri tanpa
campur tangan operator. Arti menyesuaikan diri disini adalah berusaha
melakukan proses agar nilai besaran tertentu yang terkait dengan sistem
sesesuai mungkin dengan suatu besaran target tertentu. Sebagai contoh
penyesuaian diri adalah sistem kendali yang berusaha agar keluarannya
sesesuai mungkin dengan nilai target yang ditentukan, yang berupa suatu
nilai standar, dalam proses pengujiannya.
Dengan pemikiran bahwa dalam periode operasionalnya harus juga
mencakup kemungkinan target berubah-ubah atau tidak statis, maka selain
meminimumkan nilai galat (error) juga harus diupayakan pencapaian galat
minimum tersebut dalam waktu secepatnya. Kaitan antara kecepatan
adaptasi dan dinamika target menyarankan suatu ukuran keberhasilan
pencapaian target dengan dasar MSE (mean square error). Hal ini
didasarkan kenyataan analisa data yang terekam masuk ke kawasan
statistika. Sehingga sebelum diuji secara nyata di lapangan, harus
dilakukan perhitungan probabilistik terlebih dahulu. Analitika secara
matematis sangat diperlukan untuk memperoleh gambaran proses adaptif,
sebelum dilakukan percobaan konkretnya. Untuk itu dicoba suatu bentuk
sederhana, yaitu penggabung linear yang jabaran analitika mudah
dilakukan. Karena proses adaptasi ditujukan agar y k menjadi sama dengan
dk, maka keberhasilannya
HASIL KORELASI
DENGAN PERGESERAN UNTUK DUA CUPLIK
SAMPEL
E REF DG DG DG DG DG
INP INP REF INP INP
0 1 1 0.2197 1 1 -0.6084
1 0.8768 0.9182 0.2526 0.9525 0.8254 -0.6328
2 0.7632 0.8553 0.324 0.8721 0.7214 -0.6009
3 0.7497 0.8355 0.357 0.8193 0.7604 -0.5646
4 0.7044 0.7549 0.3434 0.7862 0.6759 -0.5641
5 0.6771 0.7363 0.4045 0.7665 0.6565 -0.5385
6 0.6029 0.7343 0.4309 0.7465 0.6403 -0.5323
McGraw-Hill, Singapore