Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
i
KETENTUAN PENULISAN TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
ii
DAFTAR ISI
i. COVER...............................................................................................................i
ii. KETENTUAN PENULISAN..........................................................................ii
iii. DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
DAFTAR PUSTAKA
iii
I.
PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL
BUDAYA DASAR
Ilmu sosial dan budaya dasar adalah cabang ilmu penetahuan yang
merupakan intgrasi dari dua ilmu lainnya, yaitu ilmu sosial yang juga merupakan
sosiologi. sosiologi berasal dari bahasa latin yaitu “socious” yang berarti kawan dan
Bahasa yunani “logos” yang berarti ilmu pengetahuan. Dan ilmu budaya yang
merupakan salah satu cabang dari dari ilmu sosial.
1
B. Pengertian ilmu sosial budaya dasar menurut para ahli.
1. Kian Amboro,
Definisi Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) yaitu ilmu pengetahuan yang dinilai
bisa berkontrinusi secara nyata dalam meningkatkan pengetahuan dasar yang
mampu melakukan kajian pada masalah-masalah sosial kemanusiaan dan
budaya.
2. Edward Burnett Tylor
Pengertian Ilmu budaya dasar adalah aspek menyeluruh yang bersifat komplek
dalam kehidupan manusia yang menyangkut tentang pengetahuan, kajian
kepercayaan, kesenian, nilai, norma, moral, hukum, adat istiadat, dan hal lain
yang berkaitan erat dengan kegiatan manusia dalam masyarakat.
3. Herskovits
Definisi Ilmu budaya dasar ialah kajian ilmu sosial secara terus menerus
dilanjutkan dalam generasi satu ke yang lainnya. Hal ini didasari pada IBD
kajian yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat, mulai dari adat,
budaya, dan lainnya. Sehingga dalam penyebutannya ahli ini mengatakan bahwa
IBD ialah ilmu superorganic.
4. Andreas Eppink
Menurutnya, Ilmu budaya dasar adalah sekumpulan pernyataan-pernytaan
ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara intelektual dari kondisi
masyarakat dan lingkungan yang ada di dalam kehidupannya.
5. Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi
Ahli sosiologi di Indonesia ini menjelaskan bahwa system ilmu kebudayaan
dasar ialah hasil karya, rasa dan cipta masyarakat yang dilakukan kajian dengan
sangat serius sehingga apa yang dilakukan manusia dalam masyarakat
selanjutnya dapat di ramalkan.
6. Koentjaraningrat
2
Arti Ilmu Budaya Dasar ialah hasil keseluruhan sistem gagasan yang ada dalam
fikiran manusia sebagai klain bahwa manusia sendiri diwajibkan untuk dapat
belajar dengan semua golongan dan semua aktivitas yang dilakukannya.
C. Konsep Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar.
1. Manusia dan tanggung jawab
Dasar tanggung jawab adalah hakekat keberadaan manusia sebagai makhluk
yang mau menjadi baik dan memperoleh kebahagiaan.
2. Manusia dan pengabdian.
Pengabdian diartikan sebagai perihal perilaku berbakti atau memperhamba diri
kepada tugas yang (dianggap) mulia.
3. Manusia dan panndangan hidup.
Pandangan hidup berkenan dengan eksistensi manusia di dunia dalam
hubungannya dengan tuhan, dengan sesama dan dengan alam tempat kita
berdiam.
4. Manusia dan keindahan.
Manusia tidak hanya menerima pasif tetapi juga pencipta keindahan bagi
kehidupan.
5. Manusia dan kegelisahan.
Kegelisahan adalah merupakan gambaran keadaan seseorang yang tidak tentram
(hati maupun perbuatannya), rasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah laku.
D. Tujuan Ilmu sosial Budaya Dasar
Ilmu sosila dan budaya dasar memilik 2 tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus, diantaranya adalah sebagai berikut :
Tujuan Umum Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1. pengembangan kepribadian manusia sebagai manusia mahluk sosial dan
mahluk budaya
2. keampuan menanggapi secara kritis dan berwawasan luas masalah sosial
budaya dan masalah lingkungan sosial budaya
3
3. kemampuan menyelesaikan secara halus, arif dan manusiawi masalah-
masalah tsb.
Tujuan Khusus Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, yaitu sebagai beriku : :
1. Mempertajam kepekaan terhadap sosial budaya dan lingkungan sosial
budaya terutama untuk kepentingan profesi
2. Memperluas pandangan tentang masalah sosial budaya dan masalah
kemanusiaan serta mengembangkan kemampuan daya kritis terhadap kedua
masalah tersebut
3. Menghasilkan calon pemimpin bangsa dan negara yang tidak bersifat
kedaerahan dan tidak terkotak-kotak oleh disiplin ilmu yang ketat dalam
menanggapi dan menangani masalah dan nilai-nilai dalam lingkungan sosial
budaya
4. Meningkatkan kesadaran terhadap nilai manusia dan kehidupan manusiawi
5. Membina kemampuan berpikir dan bertindak objektif untuk menangkal
pengaruh negatif yang dapat merusak lingkungan sosial budaya. (sumber :
buku unj)
6. selain itu :
Mengembangkan kesadaran mahasiswa untuk menguasai pengetahuan
tentang keragaman dan kesetaraan manusia sebagai individu dan makhluk
sosial dalam kehidupan bermasyarakat
Menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif pada mahasiswa dalam
memahami dan memecahkan masalah sosial-budaya dengan landasan nilai
estetika, etika, moral, dan hukum dalam kehidupan bermasyarakat
Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan
kepada mahasiswa sebagai bekal hidup bermasyarakat, selaku individu dan
mahluk sosial yang beradab dalam mmpraktikkan pengetahuan akademis
dan keahliannya.
7. Mengembangkan kesadaran mahasiswa dan menguasai pengetahuan tentang
keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan makhluk
sosial dalam kehidupan bermasyarkat.
4
8. Menumbuhkan sikap kritis peka dan arif pada mahasiswa dalam memahami
dan memecahkan masalah sosial budaya dengan landasan nilai estetika,
etika, moral,dan hukum dalam kehidupan bermasyarakat.
9. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas
sertamemberikan keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal hidup
bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial beradab dan keahliannya.
5
II.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA
Perubahan sosila, dapat berlangsung dalam kurun waktu cepat atau perlahan-
lahan. Perubahan dalam masyarakat pada prinsipnya merupakan suatu proses yang
terus menerus artinya setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami
perubahan, akan tetapi perubahan Antara kelompok dengan kelompok lain tidak
selalu sama serta banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya.
6
Melihat perubahan sosial sebaga variasi dari cara-cara yang telah diterima,
baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, ideology, maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan
baru dalam masyarakat.
C. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial Dan Budaya.
7
a. Pengaruh lingkungan alam: misalnya tanah yang subur dapat berguna untuk
lahan pertanian sehingga masyarakat di daerah tersebut memiliki usaha
sebaga petani.
b. Kebudayaan masyarakat lain: kontak kebudayaan antar masyarakat
mempunyai dampak yang positif dan negative. Contohnya kontak
kebudayaan bangsa Indonesia dengan bangsa barat. Pengaruh positif berupa
ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan pengaruh negative berupa pola
hidup kebarat-baratan (westernis) sekelompok anak muda.
c. Peperangan: peperangan akan menyebabkan pengaruh negative terhdap
sebuah aspek kehidupan masyarakat, misalnya perang irak yang membawa
derita dan trauma berkepanjangan bagi rakyat irak.
3. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
a. Timbunan kebudayaan dan penemuan baru. Yaitu budaya masyarakat
semakin beragam dan bertambah.
b. Perubahan jumlah penduduk.
c. Pertentangan atau konflik. Dalam masyarakat yang heterogen, sifat
individualistis masih masih lekat sehingga satu sama lainnya tidak memiliki
hubungan yang dekat.
d. Terjadinya pemberontakan atau revolusi.
e. Sistem terbuka lapisan masyarakat: masyarakar dengan sistem lapisan yang
cenderung lebih mudah mengalami perubahan dari pada dengan sistem
lapisan tertutup.
f. Sifat menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju.
g. Sistem pendidikan formal yang maju: kualitas pendidikan yang tinggi
mampu mengubah pola pikir. Masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi
akan lebih rasional dalam berfikir dan bertindak.
h. Orentasi ke masa depan; keinginan untuk memperoleh masa depan yang
lebih baik akan mendorong perubahan sosial budaya masyarakt.
i. Akulturasi: akulturasi merupakan pertemuan dua kebudayaan dari bangsa
yang berbrda dan saling mempengaruhi.
8
j. Asimilasi: asimilasi adalah perpaduan dua kebudayaan yang berbeda secara
bernagsur-angsur berkembang sehingga memunculkan budaya baru.
4. Faktor penghambat perubahan sosial.
a. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat.
b. Sikap masyarkat yang sangat tradisional.
c. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat.
e. Rasa takut dengan adanya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
f. Hubungan yang bersifat ideologis.
g. Adat atau kebiasaan.
h. Perasangk terhadap hal-hal baru dan menilai bahwa hidup ini buruk, susah,
dan tidak mungkin diperbaiki.
9
III.
INTERAKSI SOSIAL
A. Teori-teori kebudayaan
Secara garis besar hal yang dibahas dalam teori kebudayaan adalah memandang
kebudayaan sebagai, (a) Sistem adaptasi terhadap lingkungan. (b) Sistem tanda. (c)
Teks, baik memahami pola-pola perilaku budaya secara analogis dengan wacana
tekstual, maupun mengkaji hasil proses interpretasi teks sebagai produk
kebudayaan. (d) Fenomena yang mempunyai struktur dan fungsi. (e) Dipandang
dari sudut filsafat.
Berbicara tentang kebudayaan maka tidak bisa terlapsa dari peradaban. Berikut
ini beberapa dimensi dari peradaban, diantaranya, pertama, Adanya kehidupan kota
yang berada pada tingkat perkembangan lebih „tinggi“ dibandingkan dengan
keadaan perkembangan didaerah pedesaan. Kedua, Adanya pengendalian oleh
masyarakat dari dorongan-dorongan elementer manusia dibandingkan dengan
keadaan tidak terkendalinya atau pelampiasan dari dorongan-dorongan itu.
Selain menganggap corak kehidupan kota sebagai lebih maju dan lebih tinggi
dibandingkan dengan corak kehidupan di desa, dalam pengertian peradaban
terkandung pula suatu unsur keaktifan yang menghendaki agar „kemajuan“ itu
wajib disebarkan ke masyarakat dengan tingkat perkembangan yang lebih rendah,
yang berada di daerah-daerah pedesaan yang terbelakang.
10
Peradaban sebenarnya muncul setelah adanya masa kolonialisasi dimana ada
semangat untuk menyebarkan dan menanamkan peradaban bangsa kolonial dalam
masyarakat jajahannya, sehingga pada masa itu antara masyarakat yang „beradab“
dan „kurang beradab“ dapat digeneralisasikan sebagai corak kehidupan barat versus
coak kehidupan bukan barat.Unsur lain yang terkandung dalam makna „peradaban
adalah kemajuan sistem kenegaraan yang jelas dapat dikaitkan dengan
pengetian civitas. Implikasinya adalah bahwa penyebaran sistem politik barat dapat
merupakan sarana yang memungkinkan penyebaran unsur-unsur peradaban lainnya.
Corak kehidupan kota atau kehidupan yang beradab pada hakikatnya berarti tata
pergaulan sosial yang sopan dan halus, yang seakan-akan mengikis dan melicinkan
segi-segi kasar.
Dari penjelasan definisi peradaban diatas yang hampir merangkum semua unsur
adalah definisi yang diambil dari bahasa Belanda (beschaving) yang mengatakan
bahwa peradaban meliputi tatacara yang memungkinkan berlangsungnya pergaulan
sosial yang lancar dan sesuai dengan norma-norma kesopanan yang berlaku dalam
masyarakat barat.
Dalam mengkaji kebudayaan, unit analisa atau obyek dari kajiannya dapat
dikategorikan kedalam lima jenis data, yaitu, (a) artifak yang digarap dan diolah
dari bahan-bahan dalam linglkungan fisik dan hayati, (b) perilaku kinetis yang
digerakkan oleh otot manusia, (c) perilaku verbal yang mewujudkan diri ke dalam
dua bentuk yaitu (d) tuturan yang terdiri atas bunyi bahasa yang dihasilkan oleh pita
suara dan otot-otot dalam rongga mulut dan (e) teks yang terdiri atas tanda-tanda
visual sebagai representasi bunyi bahasa atau perilaku pada umumnya. Baik artifak,
teks, maupun periaku manusia memperlihatkan tata susunan atau pola keteraturan
tertentu yang dijadikan dasar untuk memperlakukan hal-hal itu sebagai data yang
bermakna, karena merupakan hasil kegiatan manusia sebagai mahluk yang terikat
pada kelompok atau kolektiva, dan karena keterikatan itu mewujudkan
kebermaknaan itu.
11
Teori kebudayaan adalah usaha untuk mengonseptualkan kebermaknaan itu,
untuk memahami pertalian antara data dengan manusia dan kelompok manusia yang
mewujudkan data itu. Teori kebudayaan adalah usaha konseptual untuk memahami
bagaimana manusia menggunakan kebudayaan untuk melangsungkan kehidupannya
dalam kelompok, mempertahankan kehidupannya melalui penggarapan lingkungan
alam dan memelihara keseimbangannya dengan dunia supranatural.
Keragaman teori kebudayaan dapat ditinjau dari dua perspektif, yaitu, (a)
perspektif perkembangan sejarah yang melihat bahwa keragaman itu muncul karena
aspek-aspek tertentu dari kebudayaan dianggap belum cukup memperoleh elaborasi.
Dan (b) perspekif konseptual yang melihat bahwa keragaman muncul karena
pemecahan permasalahan konseptual terjadi menurut pandangan yang berbeda-
beda. Dalam memahami kebudayaan kita tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip
dasarnya. de Saussure merumuskan setidaknya ada tiga prinsip dasar yang penting
dalammemahami kebudayaan, yaitu:
12
3. Permasalahan yang selalu kembali dalam mengkaji masyarakat dan kebudayaan
adalah hubungan antara individu dan masyarakat. Untuk bahasa, menurut
Saussure ada langue dan parole (bahasa dan tuturan). Langue adalah
pengetahuan dan kemampuan bahasa yang bersifat kolektif, yang dihayati
bersama oleh semua warga masyarakat; parole adalah perwujudan langue pada
individu. Melalui individu direalisasi tuturan yang mengikuti kaidah-kaidah
yang berlaku secara kolektif, karena kalau tidak, komunikasi tidak akan
berlangsung secara lancar.
Jika kita menilik tentang Teori Kebudayaan maka kita tidak bisa lepas dari
bagaimana Teori Kebudayaan memandang kebudayaan. Kebudayaan menurut Teori
Kebudayaan sebagai, (a)Sistem adaptasi terhadap lingkungan.(b)Sistem tanda.(c)
Teks, baik memahami pola-pola perilaku budaya secara analogis dengan wacana
tekstual, maupun mengkaji hasil proses interpretasi teks sebagai produk kebudayaan.
(d) Fenomena yang mempunyai struktur dan fungsi. (e) Dipandang dari sudut filsafat.
Mengkaji kebudayaan tidak dapat terlepas dari data yang dapat dikategorikan
kedalam lima jenis, yaitu, (a) artifak, (b) perilaku kinetis yang digerakkan oleh otot
manusia, (c) perilaku verbal yang mewujudkan diri ke dalam dua bentuk yaitu (d)
tuturan yang terdiri atas bunyi bahasa dan (e) teks yang terdiri atas tanda-tanda visual.
Semua obyek dari kajian Teori Kebudayaan memperlihatkan tata susunan atau pola
keteraturan tertentu yang dijadikan dasar untuk memperlakukan hal-hal itu sebagai
data yang bermakna, karena merupakan hasil kegiatan manusia sebagai mahluk yang
terikat pada kelompok atau kolektiva, dan karena keterikatan itu mewujudkan
kebermaknaan itu.
13
Teori kebudayaan adalah usaha untuk mengonseptualkan kebermaknaan itu,
untuk memahami pertalian antara data dengan manusia dan kelompok manusia yang
mewujudkan data itu. Teori kebudayaan adalah usaha konseptual untuk memahami
bagaimana manusia menggunakan kebudayaan untuk melangsungkan kehidupannya
dalam kelompok, mempertahankan kehidupannya melalui penggarapan lingkungan
alam dan memelihara keseimbangannya dengan dunia supranatural.
Kehidupan dan aktivitas manusia tidak terlepas dari interaksi sosial. Sebagai
makhluk sosial, setiap manusia akan melakukan interaksi dalam kehidupan
bermasyarakat. Maka itu, interaksi sosial pun menjadi salah satu topik pembahasan di
sosiologi, bidang ilmu yang mempelajari masyarakat.
Dengan berinteraksi satu sama lain, orang merancang aturan, institusi, dan
sistem tempat mereka hidup. Lewat interaksi sosial pula, simbol digunakan guna
mengomunikasikan kesadaran satu masyarakat kepada mereka yang baru
mengenalnya, baik anak-anak maupun orang asing. Teori Interaksi Sosial Menurut
Ahli Sosiologi Pembahasan terkait dengan interaksi sosial sudah dijelaskan oleh
beberapa ahli sosiologi pada era abad ke-19 dan awal 20. Di antaranya ialah George
14
Herbert Mead dan Erving Goffman. Keduanya menjelaskan interaksi sosial sebagai
suatu bentuk aktivitas individu yang dapat menjadi faktor pembentuk kepribadian
dari setiap orang.
Kedua sosiolog itu juga merumuskan teori tentang interaksi sosial, yakni
Interaksionisme Simbolik dan Dramaturgi.
Jenis-Jenis Interaksi Sosial Ada beragam jenis interaksi sosial yang dipelajari
dalam sosiologi. Secara umum, mengutip isi dari penjelasan di publikasi Kemdikbud,
15
jenis interaksi sosial bisa terbagi menjadi tiga, yakni hubungan orang per-orang, relasi
individu dan kelompok, serta hubungan antar-kelompok.
Pembagian jadi 3 jenis ini didasari atas subyek yang terlibat dalam interaksi.
Sementara mengutip situs Lumen Learning, terdapat setidaknya 5 jenis interaksi
sosial. Detailnya adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi Non-Verbal
Proses komunikasi ini dilakukan tanpa adanya aktivitas verbal antar individu.
Jenis interaksi sosial seperti ini banyak ditemukan dewasa ini seperti dalam
aktivitas media sosial. Selain itu, jenis komunikasi ini dapat disampaikan pula
melalui pakaian dan gaya kita. Sehingga dalam hal ini berkaitan dengan teori
interaksionisme simbolik.
2. Pertukaran Sosial
Jenis interaksi sosial ini melakukan aktivitas pertukaran yang mengarah pada
hubungan antar individu. Munculnya pertukaran didasarkan pada kepentingan
satu sama lain dengan membentuk suatu hubungan.
3. Kerja sama
Proses ini merupakan suatu kegiatan kerja atau melakukan sesuatu secara
bersamaan antara dua orang individu atau lebih. Kerja sama bisa terbagi ke
dalam tiga jenis, yaitu dipaksakan, sukarela, dan tidak disengaja.
4. Konflik Dalam sosiologi
Konflik dianggap sebagai hal yang normal yang ada dalam suatu interaksi sosial.
Hal tersebut dapat terjadi akibat adanya kepentingan pribadi atau perebutan suatu
kendali atas sumber daya yang langka.
5. Kompetisi
Kompetisi juga wajar dalam aktivitas interaksi sosial. Kompetisi memicu
terjadinya interaksi sosial satu sama lain dalam suatu kelompok, yakni antar-
individu, ataupun antarkelompok
16
.
IV.
17
Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhan lain dalam dua
hal.Pertama, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang bisa
terpuaskan sepenuhnya atau minimal bisa diatasi.Manusia dapat merasakan cukup
dalam aktivitas makan sehingga pada titik ini, daya penggerak untuk makan akan
hilang.Bagi seseorang yang baru saja menyelesaikan sebuah santapan besar, dan
kemudian membayangkan sebuah makanan lagi sudah cukup untuk membuatnya
mual.Kedua, yang khas dalam kebutuhan fisiologis adalah hakikat
pengulangannya.Setelah manusia makan, mereka akhirnya akan menjadi lapar lagi
dan akan terus menerus mencari makanan dan air lagi.Sementara kebutuhan di
tingkatan yang lebih tinggi tidak terus menerus muncul. Sebagai contoh, seseorang
yang minimal terpenuhi bagian kebutuhan mereka untuk dicintai dan dihargai akan
tetap merasa yakin bahwa mereka dapat mempertahankan pemenuhan terhadap
kebutuhan tersebut tanpa harus mencari-carinya lagi.
Menurut Maslow, orang-orang yang tidak aman akan bertingkah laku sama
seperti anak-anak yang tidak aman. Mereka akan bertingkah laku seakan-akan
selalu dalam keadaan terancam besar. Seseorang yang tidak aman memiliki
18
kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara berlebihan serta akan berusaha
keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak diharapkannya.
Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpenuhi,
maka muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-
dimiliki.Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk dibutuhkan oleh orang
lain agar ia dianggap sebagai warga komunitas sosialnya. Bentuk akan pemenuhan
kebutuhan ini seperti bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan,
kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan antarpribadi seperti
kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta.Seseorang yang kebutuhan cintanya
sudah relatif terpenuhi sejak kanak-kanak tidak akan merasa panik saat menolak
cinta. Ia akan memiliki keyakinan besar bahwa dirinya akan diterima orang-orang
yang memang penting bagi dirinya.Ketika ada orang lain menolak dirinya, ia tidak
akan merasa hancur.Bagi Maslow, cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan
penuh kasih mesra antara dua orang, termasuk sikap saling percaya. Sering kali
cinta menjadi rusak jika salah satu pihak merasa takut jika kelemahan-kelemahan
serta kesalahan-kesalahannya.Maslow juga mengatakan bahwa kebutuhan akan
cinta meliputi cinta yang memberi dan cinta yang menerima. Kita harus
memahami cinta, harus mampu mengajarkannya, menciptakannya dan
meramalkannya.
19
prestasi, penguasaan, kemandirian dan kebebasan. Sekali manusia dapat
memenuhi kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk memasuki gerbang
aktualisasi diri, kebutuhan tertinggi yang ditemukan Maslow.
5. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri (Self-actualization Needs).
Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar Maslow adalah aktualisasi diri,
yaitu kebutuhan untuk membuktikan dan menunjukan dirinya kepada orang
lain. Pada tahap ini, seseorang mengembangkan semaksimal mungkin segala
potensi yang dimilikinya. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak
melibatkan keseimbangan, tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus untuk
memenuhi potensi. Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk
semakin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut
kemampuannya. Awalnya Maslow berasumsi bahwa kebutuhan untuk aktualisasi
diri langsung muncul setelah kebutuhan untuk dihargai terpenuhi.Akan tetapi
selama tahun 1960-an, ia menyadari bahwa banyak anak muda memiliki
pemenuhan yang cukup terhadap kebutuhan-kebutuhan lebih rendah seperti
reputasi dan harga diri, tetapi mereka belum juga bisa mencapai aktualisasi diri.
20
V.
SOLIDARITAS SOSIAL DAN DESA (MEKANIS ORGANIS, GEMEINSCHAFT-
GESSELCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN)
A. Solidaritas Mekanis-Organis
Jika orang saling percaya maka mereka akan membentuk persahabatan, mejadi
saling menghormati, terdorong untuk bertanggung jawab dan memperhatikan
kepentingan bersama. Bentuk solidaritas Diambil dari buku Teori Sosiologi dari
Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Post Modern (2012) karya George
Ritzer, perkembangan masyarakat dilihat dari masyarakat yang berkembang di
lingkungan sederhana menuju masyarakat di lingkungan modern.
21
kesadaran kolektif. Bentuk solidaritasnya tergantung pada individu masing-masing
yang memiliki sifat yang sama dan menganut kepercayaan serta pola normatif yang
sama pula. Solidaritas mekanik biasanya muncul dari pedesaan. Hal ini dikarenakan
solidaritas tersebut akan terbangun pada kelompok masyarakat yang masih sederhana.
Warga desa memiliki kesadaran kolektif yang juta sehingga tingkat individual
masyarakat rendah.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari, ketika ada warga yang tertimpa masalah
atau musibah, maka seluruh warga atau kelompok sosial tersebut akan bersama-sama
memberikan pertolongan. Pada solidaritas mekanik, pembagian kerja masih belum
jelas. Terkadang ada satu orang yang harus mengerjakan beberapa tugas. Pada dasarnya
suatu masyarakat yang ditandai memiliki solidaritas mekanik akan bersatu karena
memiliki rasa yang sama dengan semua orang.
Semua departemen tersebut bekerja dan akan saling membantu sesuai porsinya
masing-masing untuk menjalankan sebuah perusahaan. Munculnya perbedaan-
perbedaan dikalangan individu karena pembagian kerja yang kuta akan merubah
kesadaran kolektif yang ada di masyarakat sederhana.
22
B. Solidaritas Gemeinschaft-Gesselschaft
Kelompok sosial merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari beberapa individu
yang hidup bersama dengan hubungan timbal balik yang intensif dan teratur. Kelompok
sosial dapat dibedakan menjadi beberapa kriteria. Dikutip dari Encyclopaedia
Britannica, sosiolog Jerman, Ferdinand Tonnies dalam Gemeinschaft und Gesellschaft
atau Community and Society (1887) membedakan tipe kelompok sosial menjadi dua
yaitu Gemeinschaft dan Gesellschaft.
23
alami dan spontan serta ekspresi sentimen. Dalam Kamus Sosiologi (2010),
Nicholas Abercrombie, menjelaskan masyarakat yang ditandai dengan hubungan
paguyuban bersifat homogen.
Sebagian besar terikat kekerabatan dan hubungan organik dan memiliki
kohesi moral yang didasarkan pada sentimen keagamaan yang umum. Dalam
Encyclopaedia of the Social Sciences Vol. 3 (1968), Horace Miner menggambarkan
Gemeinschaft untuk merujuk pada komunitas perasaan, semacam kesatuan ide dan
emosi, berasal dari persamaan dan pengalaman hidup bersama. Orang sering
berinteraksi satu sama lain dan cenderung membangun hubungan yang dalam dan
jangka panjang.
Kontrol sosial dalam Gemeinschaft dipertahankan melalui cara-cara
informal seperti persuasi moral, gosip dan bahkan gerak tubuh (gestur). Dikutip dari
Dasar-dasar Sosiologi (2009) karya Syahrial Syarbaini Rusdianta, Gemeinschaft
atau masyarakat paguyuban dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu Gemesinschaft by
blood, Gemeinschaft by place, dan Gemeinschaft of mind. Baca juga: Pengertian
Interaksi Sosial, Syarat, Ciri, Jenis, dan Faktornya Berikut ini penjelasan
lengkapnya:
1. Gemeinschaft of blood adalah ikatan-ikatan kekerabatan.
2. Gemeinschaft by place adalah ikatan berlandaskan kedekatan letak tempat
tinggal serta tempat kerja yang mendorong orang untuk berhubungan secara intim
satu sama lain dan mengacu pada kehidupan bersama di daerah pedesaan.
3. Gemeinschaft of mind adalah hubungan persahabatan yang disebabkan
karena persamaan keahlian atau pekerjaan serta pandangan yang mendorong untuk
saling berhubungan secara teratur.
b. Pengertian Lembaga Sosial Gesellschaft
Gesellschaft dalam bahasa Inggris disebut associational society atau
masyarakat asosiasi dan dalam bahasa Indonesia disebut patembayan. Gesellschaft
adalah masyarakat sipil di mana kebutuhan individu mendapatkan prioritas penting
daripada asosiasi sosial. Patembayan merupakan konsep yang merujuk pada
hubungan anggota masyarakat yang memiliki ikatan yang lemah.
24
Kadangkala individu tidak saling mengenal, nilai, norma dan sikap menjadi
kurang berperan dengan baik. Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama di
mana anggotanya mempunyai hubungan yang sifatnya sementara dan disatukan
oleh pemikiran yang sama.
Gesselschaft ditentukan oleh Kurwille (kehendak rasional) dan
dilambangkan oleh msayarakat kosmopolitan modern dengan birokrasi pemerintah
dan organisasi industri besar. Dalam Gesellschaft, kepentingan pribadi yang
rasional dan tindakan penghitungan melemahkan ikatan tradisional keluarga,
kekerabatan dan agama. Dengan kata lain, Gemeinschaft menembus
struktur Gesellschaft.
Dalam patembayan, hubungan manusia lebih bersifat impersonal dan tidak
langsung, dibangun secara rasional untuk kepentingan efisiensi atau pertimbangan
ekonomi dan politik lainnya. Gesellschaft adalah karakteristik tipe ideal kehidupan
perkotaan modern. Seringkali dikonseptualisasikan sebagai masyarakat korporat
atau massa masyarakat yang didasarkan pada hubungan atau peran dan terdiri dari
kelompok asosiasi.
Gesellschaft ditandai oleh individualisme, mobilitas, impersonalitas,
pengejaran kepentingan diri sendiri dan penekanan pada kemajuan daripada tradisi.
Nilai-nilai bersama dan keterlibatan pribadi secara total menjadi prioritas sekunder.
Singkatnya, Gesellschaft adalah logika pasar, di mana hubungan bersifat
kontraktual, impersonal dan sementara (temporer).
Ada sedikit kesamaan dan hubungan sosial sering tumbuh dari tugas-tugas
segera seperti membeli produk. Kebanyakan, hasil industrialisasi, urbanisasi,
revolusi teknologi, pembagian tenaga kerja dan pertumbuhan populasi, Gesellschaft
telah menggantikan masyarakat tradisi dengan masyarakat kontrak. Dalam
masyarakat, keterikatan pribadi maupun hak dan kewajiban tradisional tidak
penting.
Hubungan antara laki-laki ditentukan oleh tawar menawar dan didefinisikan
dalam perjanjian tertulis. Perbedaan Gemeinschaft dan Gemeinschaft Untuk lebih
jelasnya, berikut ini perbedaan antara Gemeinschaft (paguyuban) dan Gemeinschaft
25
(patembayan): Gemeinschaft (paguyuban) Ciri-ciri Gemeinschaft (paguyuban)
adalah sebagai berikut:
a. Ikatan sosial bersifat personal.
b. Tipikal masyarakat rural.
c. Tipikal masyarakat tradisional.
d. Tipikal masyarakat petani.
e. Tradisi masih kuat.
f. Hubungan sosial bersifat tradisional.
g. Hubungan sosial didominasi oleh kerjasama.
h. Sistem kekeluargaan dan kekerabatan masih kuat.
i. Tindakan sosial berdasarkan keyakinan.
j. Mengedepankan prinsip berdasarkan nilai bersama.
k. Komposisi masyarakat bersifat homogen.
l. Tatanan sosial dibentuk oleh tradisi.
m. Interaksi sosial bersifat emosional.
n. Pembagian kerja sederhana.
o. Peran agama dominan dalam pengorganisasian sosial.
26
k. Komposisi masyarakat bersifat heterogen.
l. Tatanan sosial dibentul oleh birokrasi.
m. Interaksi sosial bersifat rasional.
n. Pembagian kerja bersifat kompleks.
o. Peran ilmu pengetahuan ilmiah dominan dalam pengorganisasian sosial.
27
DAFTAR PUSTAKA
Unanailo,M. cairul Basrun.2016.Ilmu Social Budaya Dasar.jawa:fam publishing
Dosen sosiologi.com. (2021, 13 januari). Pengertian Ilmu Social Budaya Dasar (Isbd),
Ruang Lingkup, Tujuan Dan Contoh. Diakses pada 5 juni 2021, dari
https://dosensosiologi.com/ilmu-sosial-budaya-dasar/.
Ilmu budaya.com.(2018, 04 juni). Pengertian Ilmu Budaya Dasar Menurut Para Ahli
Lengkap.Diakses pada 5 juni 2021, dari https://www.ilmu-
budaya.com/2018/07/pengertian-ilu-budaya-dasar.html .
Anak hukum.com.(2017, 25 mei). Visi Misi Dan Tujuan Isbd.diakses pada 5 juni 2021, dari
https://anakhukumnew.blogspot.com/2017/05/visi-misi-dan-tujuan-isbd-html?m=0
Baharuddin.(2018).Bentk Bentuk Perubahan Social Dan Kebudayaan. Jurnal
Dakwah,vol.12(2),180.
Indomaritim.id.(2020, 26 oktober). Perubahan Social Budaya, Pengertian Menurut Para
Ahli Dan Contohnya. Diakses pada 5 juni 2021, dari
https://indomaritim.id/perubahan-sosial-budaya-pengertian-menurut-ahli-dan-
contohnya/
Baharuddin.(2018). Bentuk-Bentuk Perubahan Social Dan Kebudayaan. jurnal
dakwah,vol.12(2),185-189
Staff.blog.ui.as.id.(2008, 11 november).Teori-Teori Kebudayaan Dan Ilmu Pengetahuan
Budaya. Diakses pada 5 juni 2021, dari
https://staff.blog.ui.ac.id/arif51/2008/11/11/teor-kebudayaan-dan-ilmu-
pengetahuan-budaya/amp/
Tirto.id.(2021, 11 februari).Jenis-Jenis Interaksi Sosialda Teorinya Menurut Para Ahli
Sosiologi. Diakses pada 5 juni 2021, dari https://tirto.id/f8SZ
Brand advanture Indonesia.com. (2018, 7 november). Hierarki Kebutuhan Maslow|
Pengertian Karyawan Adalah Salah Satu Tahap Dalam Branding. Diakses pada 6
iv
juni 2021, dari https://brandadvantureindonesia.com/pengertian-karyawan-adalah-
salah-satu-tahap-dalam-branding-hierarki-kebutuhan-maslow/
Wikipedia.org. (2021, 13 februari). Hierarkhi Kebutuhan Maslow. Diakses pada 6 juni
2021, dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/hierarkhi_kebutuhan_maslow
Kompas.com. (2019,23 desember).Pengertian Dan Perbedaan Gemeinschaft Dan
Gesellschaft. Diakses pada 6 juni 2021, dari
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/23/2000004/Pengertian-dan-
perbedaan-gemeinschaft-dan-gesellschaft?page=all